You are on page 1of 3

137

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari uraian yang ditulis pada pembahasan dapat disimpulkan bahwa

penulis telah mendapat gambaran umum tentang asuhan keperawatan pasien

Tn.WW dan pasien Tn.SP yang mengalami Apendiksitis Akut di Ruang Bima

RSUD Sanjiwani Gianyar sudah dapat dilaksanakan dengan baik.

Pada pengkajian data dari pasien Tn.WW dan pasien Tn.SP diperoleh

dengan pengumpulan data pengkajian, data bio-psiko-spiritual dan

pemeriksaan fisik. Data yang di kumpulkan telah disesuaikan dan berdasarkan

pada kondisi pasien pada saat pengkajian. Dari pengkajian tersebut di

dapatkan data subjektif yang berasal dari keluhan pasien, keluarga pasien dan

data objektif dari hasil pemeriksaan dan pengkajian yang dilakukan.

Dari pengkajian pre operasi telah dapat dirumuskan tiga diagnosa

keperawatan yang sama antara dua pasien Tn.WW dan Tn.SP yaitu nyeri akut

berhubungan dengan peradangan apendiksitis, ansietas berhubungan dengan

kurang informasi tentang tindakan pembedahan, pk infeksi . Kemudian post

operasi telah dapat dirumuskan tiga diagnose keperawatan yang sama yaitu

nyeri akut berhubungan dengan trauma jaringan sekunder terhadap tindakan

pembedahan, hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri, resiko

tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan factor resiko sisi masuknya

organisme sekunder terhadap pembedahan, perumusan diagnosa tersebut


138

sudah berdasarkan teori dan disesuaikan dengan data yang muncul pada

kasus. Dari pre operasi diagnosa kedua pasien tersebut yang menjadi diagnosa

utama yaitu Nyeri akut, kemudian dari post operasi diagnose ketiga pasien

tersebut yang menjadi diagnose utama yaitu nyeri akut.

Perencanaan disusun sesuai dengan diagnosa keperawatan yang muncul

dan prioritas masalah keperawatan telah dibuat berdasarkan masalah yang

paling mengancam jiwa pasien dan kesehatan pasien. Dari tiga masalah

keperawatan pada pre operasi apendiksitis akut, dan tiga masalah keperawatan

pada post operasi apendiktomi yang muncul pada pasien Tn.WW dan Tn. SP

yang menjadi prioritas utama yaitu nyeri akut. Rencana keperawatan nyeri

akut tersebut sudah disusun sesuai dengan apa yang terdapat pada teori.

Pelaksanaan tindakan keperawatan Sebagian besar rencana tindakan dapat

dilaksanakan dengan baik, namun ada beberapa tindakan yang tidak dapat

dilaksanakan yaitu kolaboratif dalam pemeriksaan laboratorium darah lengkap

terutama WBC, hal ini terjadi karena kondisi pasien stabil dan tidak

ditemukan tanda-tanda infeksi, sehingga tidak ada instruksi dari dokter,

dimana hal ini merupakan suatu kerjasama antara penulis, perawat ruangan,

tenaga medis lainnya dan juga keluarga. Disamping itu juga, semua harus

disesuaikan dengan situasi dan kondisi pasien Tn.WW dan pasien Tn.SP serta

lingkungan perawatannya telah disesuaikan dengan konsep teori yang telah

ada. Selain itu pasien dan keluarga juga sangat kooperatif dalam setiap

tindakan keperawatan yang diberikan sehingga proses keperawatan dapat

dilakukan secara optimal.


139

Evaluasi keperawatan pada pre operasi apendiksitis akut pasien Tn.WW

dan Tn.SP dilaksanakan dalam 1 x 12 jam untuk masalah keperawatan nyeri

akut, 1 x 30 menit untuk masalah keperawatan ansietas, pk infeksi di

laksanakan dalam 1 x 12 jam , dari tiga diagnosaa tersebut pada diagnose

nyeri akut tujuan belum tercapi masalah belum teratasi, karena belum

dilaksanakan tindakan pembedahan (apendiktomi). kemudian pada diagnose

ansietas tujuan sudah tercapai dan masalah sudah teratasi, dan pk infeksi

tujuan tercapai masalah tidak terjadi. Kemudian evaluasi keperawatan pada

post operasi apendiktomi pasien Tn.WW dan Tn.SP dilaksanakan 2 x 24 jam

untuk masalah nyeri akut, hambatan mobilitas fisik, terdapat tujuan yang

sudah tercapai dan masalah sudah teratasi, dan resiko terhadap infeksi masalah

resiko infeksi tidak terjadi.

B. Saran

1. Bagi Masyarakat

Agar masyarakat bisa menjaga kesehatannya, sumber informasi dan

pengetahuan masyarakat semakin bertambah tentang penyakit apendiksitis.

2. Kepada Ilmu Pengetahuan

Agar menambahkan informasi dan bahan kepustakaan dalam pemberian

asuhan keperawatan apendiksitis dengan tindakan apendiktomi

3. Bagi Penulis

Agar dapat meningkatkan kemampuan penulis dalam membuat asuhan

keperawatan apendiksitis dengan tindakan apendiktomi

You might also like