You are on page 1of 17

ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY.

“R”

UMUR 23 TAHUN P₂A₀H₂ 9 JAM POST PARTUM

NORMAL DENGAN PEMERIKSAAN TANDA


TANDA VITAL DI RSUD PROVINSI NTB

Disusun oleh :
NAMA : RINA GUSNANI
NIM : 113418010
PRODI : PROFESI BIDAN

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI KESEHATAN (STIKes) HAMZAR
LOMBOK TIMUR
2022
BAB III
TINJAUAN KASUS
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU NIFAS NY. “R”

UMUR 23 TAHUN P₂A₀H₂ 9 JAM POST PARTUM

NORMAL DENGAN PEMERIKSAAN TANDA


TANDA VITAL DI RSUD PROVINSI NTB
Tempat : Ruang Vk Terratai Pengkaji : Rina Gusnani

Tanggal : 16 Desember 2022 Jam : 11:00 WITA

I. PENGKAJIAN DATA
A. Data Subjektif
1. Identitas
Nama Ibu : Ny. M Nama Suami : Tn. S

Usia : 23 Tahun Usia : 25 Tahun

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Wiraswasta

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Alamat : Getap, Cakranegara Alamat : Getap

2. Keluhan Utama
Ibu mengatakan nyeri pada luka bekas jahitan
3. Riwayat Keluhan
a. Keluhan di rasakan setelah melahirkan sejak tanggal 16 desember
2022 jam 02.30 Wita
b. Sifat keluhan hilang timbul
c. Lokasi keluhan di daerah Genetalia
d. ibu merasa cemas dengan keadaanya
e. Upaya ibu untuk mengatasi keluhan yaitu dengan istirahat
(berbaring dalam posisi terlentang)
4. RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU
a. Ibu tidak pernah menderita penyakit hipertensi, jantung, DM,
hepatitis maupun penyakit menular lainya.
b. Ibu mengatakan pernah 1 kali operasi sebelumnya.
c. Tidak ada riwayat ketergantungan obat-obatan dan Alkohol.
d. Tidak ada riwayat alergi
5. RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA
Tidak ada penyakit menular dan turunan dalam keluarga
6. RIWAYAT REPRODUKSI
1) Riwayat haid
a. Menarche : Umur 15 tahun
b. Siklus Haid : 28-30 hari
c. Lamanya : 5-7 hari
d. Dismenorhea : ada, setiap hari pertama sampai hari kedua haid
2) Riwaya Obstetri
a. Ibu mengatakan ini merupakan kehamilan yang kedua
b. Menikah umur 19 tahun
3) Riwayat Gynekologi
a. Ibu tidak pernah mengalami tumor kandungan atau tumor
payudara sebelumnya.
b. Ibu tidak pernah mengalami infeksi organ reproduksi.
c. Ibu tidak pernah menderita penyakit kelamin.
4) Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menggunakan KB sebelumnya.
7. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Dasar
1) Kebutuhan Nutrisi
Kebiasaan :
a. Menu makan nasi dan lauk pauk
b. Frekuensi makan 3 x sehari
c. Nafsu makan baik
d. Kebutuhan minum ± 6–7 gelas /hari
Setelah 9 jam post partum :
a. Menu makan nasi dan lauk pauk
b. Frekuensi 2 x sehari
c. Nafsu makan kurang baik, makan sedikit-sedikit
d. Kebutuhan minum ± 6–7 gelas / hari
8. Kebutuhan Eliminasi
Kebiasaan :
1) Frekuensi BAK 4–5 x sehari
2) Warna kuning jernih
3) Bau amoiak
4) Frekuensi BAB 1 kali sehari
5) Konsisten padat
Setelah 9 jam post partum :
Ibu mengatakan sudah BAB jam 09.30
9. Personal Hygiene
Kebiasaan :
1) Mandi 2x sehari dengan menggunakan sabun mandi
2) Sikat gigi 2x sehari
3) Keramas 2-3x seminggu
4) Mengganti pakaian tiap habis mandi
Setelah 9 jam post partum :
Ibu mengatakan sudah mandi tadi pagi.
10. Kebutuhan istirahat / Tidur
Kebiasaan :
1) Tidur siang jam 13.00–14.00 WITA
2) Tidur malam jam 21.00–05.30 WITA
Setelah 9 jam post partum :
Ibu mengatakan bisa istirahat sekitar jam 10.00
11. Riwayat ANC
1) Ibu mengatakan ini adalah kehamilan yang kedua
2) HPHT Tanggal 07 – April - 2021
3) HTP Tanggal 14 - Desember -2022
4) ANC Sebanyak 3x di posyandu dan 2x di dokter
5) Ibu mengkonsumsi tablet Fe sebanyak ± 90 butir selama hamil
12. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu
Tahun Kehamilan Persalinan Bayi Nifas
Jenis Tempat Penolong sex BBL/PBL Keadaan
2020 Aterm SC RS HK Dokter P 3000/49 Hidup Normal
2022 Sekarang
13. Riwayat Persalinan sekarang
1) Ibu masuk rumah sakit pukul 20.00 wita dengan rujukan dari IGD
diagnosa G2P1A0H1 38-39 minggu T/H/IU Dengan Riwayat
persalinan sebelumnya SC
2) Ibu melahirkan normal , jenis kelamin perempuan, BBL 3200
gram, PB 47 cm, Apgar score 8/10.
14. Riwayat Psikologi, Spiritual dan Ekonomis
1) Klien menerima keadaanya dan setelah melahirkan ini klien
berharap agar cepat sembuh
2) Ibu dapat beradaptasi dengan keadaan dan lingkungannya
3) Ibu menganggap kelahiran bayinya merupakan anugrah dari Tuhan
4) Suami dan Keluarga senantiasa berdoa agar ibu dan bayi selamat
5) Biaya persalinan ditanggung oleh suami dan BPJS.
6) Penghasilan suami dirasakan cukup untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum : Baik
b. Kesadaran : composmenitis
c. TTV
TD : 100/80 mmHg RR : 20x/menit SPO₂ : 99
N : 71x/menit S : 36,2⁰C
2. Pemeriksaan fisik
a. Kepala
Inspeksi : kulit kepala bersih, rambut hitam dan lurus, tidak mudah
dicabut (Rontok).
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, benjolan maupun massa.
b. Wajah
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, wajah nampak agak pucat dan
meringis apabila bangun dari tempat tidur karena luka jahitan
Palpas : tidak ada oedema dan nyeri tekan
c. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva merah muda dan
sklera tidak ikterus.
d. Leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran pada kelenjar thyroid.
Palpasi : tidak ada pembengkakan kelenjar limfe dan vena jugularis.
e. Payudara
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol dan
terbentuk, hyperpigmentasi pada areola mammae.
Palpasi : tidak ada massa dan nyeri tekan, ada kolostrum bila
dipencet
f. Abdomen
Inspeks : Tidak terdapat luka jahitan bekas operasi
Palpasi : terdapat nyeri tekan pada luka bekas operasi (perut bagian
bawah, kontraksi uterus baik, TFU 1 jari bawah pusat.
g. Genitalia
Inspeksi : terdapat pengeluaran lochia rubra tidak berbau, tidak
terpasang kateter, terdapat luka jahitan
Palpasi : tidak ada oedema, tidak terdapat nanah pada luka jahitan
dan kelenjar bartolini.
h. Anus
Palpasi : tidak ada nyeri tekan, dan tidak ada varices
i. Eksteremitas
Atas
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : tidak ada oedema
Bawah
Inspeksi : simetris kiri dan kanan
Palpasi : tidak ada oedema dan varices
3. Pemeriksaan penunjang
Tidak Dilakukan pemeriksaan Lab.
Langkah II Identifikasi Masalah/ Diagnosa Aktual

Diagnosa : P2A0H2 Nifas 9 jam post partum

a. Data subjektif
- Ibu mengatakan melahirkan tanggal 16 desember 2022 jam 02.00 Wita
- Ibu mengatakan masih merasakan nyeri luka setelah melahirkan
- Keluhan dirasakan sejak setelah melahirkan tanggal 16 desember 2022
jam 02.30 Wita.
b. Data objektif
- Keadaan umum ibu baik
- Kesadaran komposmentis
- TFU 1 jari bawah pusat
- Kontraksi uterus baik (teraba keras dan bundar)
- Tampak pengeluaran lochia rubra
- Pengkajian tanggal 16 desember 2022 jam 11.00 Wita
- TTV
TD : 100/80 mmHg RR : 20x/menit SPO₂ : 99
N : 71x/menit S : 36,2⁰C
c. Masalah aktual : Nyeri luka bekas jahitan perineum
d. Kebutuhan : KIE Tentang penyebab luka, nutrisi, personal hygiene
LANGKAH III IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL
Masalah Potensial : Antisipasi terjadinya infeksi luka jahitan perineum
LANGKAH IV TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI
Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukannya tindakan segera
LANGKAH V RENCANA TINDAKAN
Intervensi tanggal 16 Desember 2022 jam 12.00 Wita
1. Beritahu ibu hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
2. Observasi TFU dan lochea
3. Lakukan perawatan payudara
4. Anjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayur-sayuran dan
mengandung protein, karbohidrat, vitamin A, C, D
5. Jelaskan ibu penyebab nyeri
6. Observasi dan jelaskan ibu tanda-tanda infeksi pada luka jahitan perineum
7. Jelaskan ibu tanda-tanda bahaya masa nifas
8. Anjurkan ibu untuk istirahat yang cukup
9. konseling tentang personal hygiene dan ajarkan pada ibu cara perawatan luka
10. Anjurkan ibu untuk menyusui secara ondemand sesuai kebutuhan bayi
11. Anjurkan ibu untuk mobilisasi secara bertahap dan teratur
12. Gunakan teknik aseptic dan antiseptic dalam melakukan tindakan
13. Penatalaksanaan dosis pemberian terapi oral asmet 3×1 dan amox 3x1
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
Tanggal 16 desember 2022 jam 12.15 Wita
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan tanda-tanda vital
Keadaan ibu masih sedikit nyeri pada daerah luka jahitan perineum ditandai
bila bergerak wajah ibu meringis
tanda-tanda vital :
Hasil : Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal ditandai dengan
TD : 100/80 mmHg RR : 20x/menit SPO₂ : 99
N : 71x/menit S : 36,2⁰C
2. Mengobservasi TFU, kontraksi dan pengeluaran lochia
TFU : 2 jari bawah pusat Kontraksi uterus : Baik (teraba bulat dan keras)
Lokia : Rubra tidak berbau
3. Melakukan perawatan payudara
4. Menganjurkan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi seperti sayur-
sayuran dan mengandung protein, karbohidrat, vitamin A, C, D
5. Menjelaskan ulang penyebab nyeri yaitu karena terputusnya kontinuitas
jaringan otot, dan serabut akibat dari rangsangan otot abdomen yang
berlebihan saat operasi dengan adanya luka ini maka dapat merangsang ujung-
ujung saraf sehingga timbulnya nyeri.
6. Mengobservasi dan memberitahu ibu tanda-tanda infeksi pada luka jahitan
perineum seperti luka bernanah dan berbau.
7. Memberitahu ibu tanda bahaya pada masa nifas seperti demam tinggi, pusing,
perdarahan, penglihatan kabur, dll.
8. Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup Tidur siang 1-2 jam, Tidur
malam 7-8 jam
9. Memberikan penjelasan tentang personal hygiene yaitu mengganti pembalut
minimal 3x sehari dan pakaian bila basah/ kotor.
10. Menganjurkan ibu untuk menyusui bayi sesering mungkin dan sesuai dengan
kebutuhan bayi
11. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi secara bertahap dan teratur
12. Menggunakan teknik aseptic dan antiseptic dalam melakukan tindakan Hasil :
telah dilakukan tekhnik aseptik dan antiseptik
13. Penatalaksanaan dosis pemberian terapi oral asmet 3×1, amox 3x1
LANGKAH VII EVALUASI
Tanggal 16 Desember 2022, jam 12.30 Wita
1. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan tanda-tanda vitalnya
2. Ibu mengetahui hasil pemeriksaan TFU, kontraksi dan juga locheanya
3. Ibu sudah mendapatkan perawatan payudara
4. Ibu mengerti tentang mengkonsumsi makanan yang bergizi dan bersedia
untuk melakukannya
5. Ibu mengerti penyebab nyeri yang dirasakan
6. Sudah di lakukan observasi dan ibu mengerti tanda-tanda infeksi pada luka
jahitan perineum seperti luka bernanah dan berbau.
7. Ibu mengetahui ibu tanda bahaya pada masa nifas seperti demam tinggi,
pusing, perdarahan, penglihatan kabur, dll.
8. Ibu mengetahui harus istirahat yang cukup
9. Ibu mengerti tentang personal hygiene yaitu mengganti pembalut minimal 3x
sehari dan pakaian bila basah/ kotor.
10. Ibu bersedia untuk menyusui bayi sesering mungkin dan sesuai dengan
kebutuhan bayi
11. Ibu bersedia untuk mobilisasi secara bertahap dan teratur
12. Sudah menggunakan teknik aseptic dan antiseptic dalam melakukan tindakan
13. Sudah memberikan Penatalaksanaan dosis pemberian terapi oral asmet 3×1,
amox 3x1
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan dibahas tentang kesenjangan antara teori dan hasil tinjauan
kasus pada pelaksanaan Manajemen pemeriksaan tanda-tanda vital pada NY “R”
P2AOH2 dengan nifas 9 jam. Untuk memudahkan pembahasan, maka penulis akan
membahas berdasarkan pendekatan Manajemen Asuhan Kebidanan dengan 7 langkah
Varney dengan uraian sebagai berikut :
1. Identifikasi Data Dasar
Identifikasi data dasar merupakan proses manajemen asuhan kebidanan yang
ditujuhkan untuk pengumpulan informasi baik fisik, psikososial dan spiritual.
Pengumpulan data dilakukan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik dengan
cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi serta pemeriksaan penunjang
yaitu laboratorium dan pemeriksaan diagnostik. Pada tahap ini disebabkan
karena respon ibu dalam memberikan informasi begitu pula dengan keluarga,
bidan dan dokter yang merawat sehingga penulis dengan mudah memperoleh
data yang diinginkan. Data diperoleh secara terfokus pada masalah klien
sehingga intervensinya juga lebih terfokus sesuai keadaan klien. Dimana
dalam teori dikatakan bahwa pemeriksaan TTV harus berdasarkan dengan
standar operasional yang sudah berlaku dan standar tersebut sudah di jalankan
dengan baik oleh petugas di RSUD Provinsi NTB dimana dalam melakukan
tindakan mahasiswa tetap di perhatikan kesesuaiannya dengan teori. Menurut
teori apa yang dijelaskan ditinjauan pustaka dengan studi kasus tampaknya
tidak ada kesenjangan antara teori dan studi kasus.
2. Identifikasi Diagnosa/Masala aktual
Masalah aktual merupakan identifikasi diagnosa kebidanan dan masalah
berdasarkan interpretasi yang benar atas data-data yang telah dikumpulkan.
Dalam langkah ini data yang diinterpretasikan menjadi diagnosa kebidanan
dan masalah. Keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat
diselesaikan seperti diagnosa tetapi membutuhkan penanganan yang
dituangkan dalam rencana asuhan terhadap klien. Pada tinjauan pustaka
dikatakan bahwa adanya luka operasi menyebabkan terputusnya kontinuitas
jaringan sehingga rangsangan pada saraf meningkat, impuls nyeri disebabkan
ke korteks cerebri sehingga nyeri dipersepsikan. Sedangkan pada studi kasus
pada Ny.”R” ditemukan kontraksi uterus teraba keras dan bundar, pengeluaran
lochia rubra, TFU 2 jari bawah pusat, dan nyeri yang dirasakan ibu pada
daerah Jahitan perineum saat bangun dari tempat tidur dan berjalan sehingga
ditegakkan diagnosa Masa Nifas dengan post partum 9 jam. Dengan demikian
penerapan tinjauan pustaka dan studi kasus Ny”R” secara garis besar tampak
ada persamaan dalam diagnosa aktual yaitu nyeri pada daerah luka jahitan
perineum, sehingga apa yang dijelaskan ditinjauan pustaka dengan studi kasus
tampaknya tidak ada kesenjangan antara teori dan studi kasus.
3. Identifikasi Diagnosa/Masalah Potensial
Berdasarkan tinjauan pustaka manajemen kebidanan adalah mengidentifikasi
adanya masalah potensial yaitu mengantisipasi segala sesuatu yang mungkin
terjadi. Sesuai dengan tinjauan pustaka bahwa keadaan nyeri luka jahitan
perineum kemungkinan dapat terjadi infeksi apabila tidak ditangani dengan
baik. Berdasarkan data yang ada pada studi kasus Ny”R” dilahan praktek
dapat di identifikasi masalah potensial yaitu tidak terjadi infeksi. Dengan
demikian penerapan tinjauan dan manajemen asuhan kebidanan pada studi
kasus Ny”R” nampak ada persamaan dan tidak ditemukan adanya
kesenjangan.
4. Tindakan Segera/Kolaborasi
Beberapa data yang memberikan indikasi adanya tindakan segera dimana
harus menyelamatkan jiwa klien, berupa kolaborasi dengan tenaga kesehatan
yang lebih profesional sesuai dengan keadaan yang dialami oleh klien ataupun
konsultasi dengan dokter. Berdasarkan tinjauan pustaka pada Post partum hari
ke II tindakan segera dilakukan apabila ada perdarahan Post partum, tetapi
pada studi kasus Ny”R” dengan post partum normal, tidak ditemukan indikasi
untuk melakukan tindakan segera atau kolaborasi mengingat keadaan pada
saat pelaksanaan manajemen asuhan kebidanan tidak dalam keadaan darurat
atau bahaya. Dengan demikian ada kesamaan antara tinjauan pustaka dan
manajemen asuhan kebidanan pada studi kasus dilahan praktek dan ini berarti
tidak ada kesenjangan.
5. Rencana Tindakan Asuhan
Pada manajemen asuhan kebidanan suatu rencana tindakan yang
komprehensif dilakukan termasuk atas indikasi apa yang timbul berdasarkan
kondisi klien, rencana tindakan harus disetujui klien dan semua tindakan yang
diambil harus berdasarkan rasional yang relevan dan diakui kebenaranya.
Pada studi kasus Ny”R” dengan Post partum normal hari ke II, penulis
merencanakan asuhan kebidanan berdasarkan diagnosa/masalah aktual dan
masalah potensial yaitu observasi tanda-tanda vital, anjurkan ibu istirahat
yang cukup, anjurkan ibu makan-maksan yang bergizi, anjurkan ibu untuk
mobilisasi dini, berikan penjelasan tentang personal hygiene yaitu mengganti
pembalut dan pakaian bila basah/kotor, jelaskan penyebab nyeri, anjurkan ibu
untuk sering menyusui bayinya, lakukan perawatan payudara, observasi
keadaan luka, dan penatalaksanaan pemberian antibiotik, analgetik dan
vitamin. Dari rencana asuhan kebidanan yang telah diberikan, pada kasus ini
ada kesesuaian antara teori dengan kasus yang ada pada Ny”R”.
6. Implementasi Asuhan Kebidanan
Berdasarkan tinjauan manajemen asuhan kebidanan bahwa melaksanakan
rencana tindakan harus efisien dan menjamin rasa aman pada klien.
Implementasi dapat dilaksanakan seluruhnya oleh bidan ataupun sebagian
dilaksanakan ibu serta kerjasama dengan tim kesehatan lainnya sesuai dengan
tindakan yang telah direncanakan. Pada studi kasus Ny”R” dengan Post
partum normal hari ke I, semua tindakan yang telah direncanakan dapat
dilaksanakan seluruhnya dengan baik tanpa hambatan karena adanya
kerjasama dan penerimaan yang baik dari klien serta adanya dukungan dari
keluarga dan petugas kesehatan diruang nifas di RSUDP NTB.
7. Evaluasi Asuhan Kebidanan
Evaluasi merupakan langkah akhir dari proses manajemen asuhan kebidanan
dalam mengevaluasi pencapaian tujuan, membandingkan data yang
dikumpulkan dengan kriteria yang di identifikasikan, memutuskan apakah
tujuan telah dicapai atau tidak dengan tindakan yang sudah
diimplementasikan. Evaluasi yang berhasil dilakukan sebelum dan sesudah
meliputi : luka jahitan perineum tidak berbau dan basah, nyeri pada daerah
jahitan, tanda-tanda vital dalam batas normal, dan tidak ditemukan adanya
tanda-tanda infeksi seperti merah, bengkak, nyeri, dan panas. Berdasarkan
studi kasus Ny”R” Post partum normal tidak ditemukan hal-hal yang
menyimpang dari evaluasi tinjauan pustaka. Oleh karena itu
bila dibandingkan dengan tinjauan pustaka dan studi kasus Ny”R” secara garis
besar tidak ditemukan adanya kesenjangan.
BAB V
PENUTUP
Setelah penulis mempelajari teori dan pengalam langsung dilahan praktek melalui
studi kasus tentang manajemen asuhan kebidanan pada Ny”R” dengan Post Partum
hari pertama DI RSUDP NTB, maka bab ini penulis menarik kesimpulan dan saran.
A. Kesimpulan
1. Melaksanakan pengkajian dan analisis data Ibu Post Partum Pada
Ny”R“Post Partum normal 9 jam di RSUDP NTB dengan hasil ditemukan
data bahwa ibu melahirkan secara normal.
2. Merumuskan diagnosa/masalah aktual Ibu Post Partum Pada Ny”R“ Post
Partum normal 9 jam di RSUDP NTB dengan hasil yaitu dapat
menimbulkan nyeri pada daerah bekas jahitan perineum.
3. Merumuskan diagnosa/masalah potensial Ibu Post Partum Pada Ny”R“
Post Partum normal 9 jam di RSUDP NTB dengan hasil yaitu keadaan
nyeri pada luka jahitan perineum memungkinkan terjadinya infeksi apabila
tidak ditangani dengan baik.
4. Mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan kolaborasi Ibu Post Partum
Pada Ny”R“Post Partum normal 9 jam RSUDP NTB dengan hasil yaitu
tidak dilakukan tindakan segera mengingat keadaan pasien pada saat
pelaksanaan manajemen tidak dalam keadaan darurat atau bahaya.
5. Menetapkan rencana tindakan asuhan kebidanan Ibu Post Partum Pada
Ny”R“Post Partum normal 9 jam di RSUDP NTB dengan hasil penulis
merencanakan berdasarkan diagnosa/masalah aktual dan masalah potensial.
6. Melaksanakan tindakan asuhan kebidanan yang telah disusun pada Ibu Post
Partum Pada Ny”R“Post Partum normal 9 jam RSUDP NTB dengan hasil
yaitu semua tindakan yang telah direncanakan dapat dilaksanakan
seluruhnya dengan baik tanpa adanya hambatan.
7. Mengevaluasi hasil tindakan yang telah dilaksanakan pada Ibu Post Partum
Pada Ny”R“Post Partum normal 9 jam di RSUDP NTB dengan hasil yaitu
tidak ditemukan hal-hal yang menyimpang dari evaluasi tinjauan pustaka.
B. Saran
1. Bagi ibu (Klien)
a. Diharapkan pada setiap ibu post partum agar senantiasa menjaga
kebersihan diri terutama pada daerah bekas jahitan agar luka tidak terkena
kotoran untuk mencegah timbulnya infeksi.
b. Diharapkan kepada ibu agar mengkonsumsi makanan bergizi seperti
sayuran hijau, lauk-pauk dan buah, dengan memperhatikan makanan yang
bergizi agar ibu sehat sehingga akan membantu luka cepat kering dan
sembuh.
c. Diperlukan keterlibatan suami / keluarga dalam perawatan untuk
meningkatkan hubungan yang lebih erat antara ibu dan bayinya demi
menambah pengetahuan dan bimbimngan sebagai kelanjutan perawatan
dirumah.
2. Untuk bidan
a. Bidan sebagai tenaga kesehatan sangat berperan dalam menurungkan
angka kesakitan dan kematian ibu dengan memberikan konseling ANC
untuk mempersiapkan persalinan dan kemungkinan komplikasi.
b. Sebagai bidan diharapkan senantiasa berupaya meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dalam melaksanakan pelayanan kesehatan yang lebih
profesional berdasarkan manajemen kebidanan sebagai pertanggung
jawaban apabila ada gugatan.
c. Kerja sama dan komunikasi yang baik antara petugas profesional lain
(dokter, perawat, dan sesama bidan) agar proses berjalan dengan mudah.
d. Sebagai tenaga bidan yang profesional dan muslimah harus dapat
memberikan dukungan motivasi serta banyak berdo’a selama proses
persalinan berlangsung.
e. Perlunya bukti pertanggung jawaban petugas kesehatan terhadap semua
asuhan yang diberikan maka setiap tindakan yang sdilakukan harus
didokumentasikan.
DAFTAR PUSTAKA

Achmad. 2012. Asuhan kebidanan Ibu hamil. Jakarta : EGC.


Andriyani, A. 2014. Modul 3: Dokumentasi Asuhan Kebidanan pada Ibu Bersalin
Normal. Yogyakarta: Aditya Media
Depkes RI. 2002. Asuhan persalinan normal. Jakarta :DinasKesehatan.
Depkes, R.I. 2012. Upaya Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu dan Bayi Baru
Lahir. http://www.gizikia.depkes.go.id/artikel/upaya-percepatanpenurunan-
angka-kematian-ibu-dan-bayi-baru-lahir-di-indonesia/. Diakses tanggal 7
Oktober 2014.
Jannah, N. 2012. Buku asuhan kehamilan. Yogyakarta : Andi Media
Jannah, Nurul. 2014. Askeb II Persalinan Berbasis Kompetensi. Jakarta : EGC.
Jannah, Nurul, 2014
Kementrian Kesehatan RI. 2018. Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta:
Kemenkes RI. Diakses pada tanggal 31 Januari 2019 dari
http://www.depkes.go.id/resources/download/pusdatin/profil-
kesehatanindonesia/Profil-Kesehatan-Indonesia-tahun-2017.pdf
Kismoyo, C.P., dkk. 2014. Modul 2 Persalinan Normal: Persalinan Bagi Ibu dan
Bayi. Yogyakarta: Aditya Media
Kusuma, C.H. 2011. Dokumentasi Kebidanan. Diktat Ajar. Universitas
Muhammadiyah Purwokerto.
Manuaba,2010. .IlmuKebidanan, Penyakit Kandungan dan Keluarga Berencana
Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Oxorn, H. 2010. Ilmu Kebidanan Patologi Dan Fisiologi Persalinan. Yogyakarta :
Yayasan Essentia Medica.
PPIBI. 2016. Buku Acuan Midwifery Update 2016. Jakarta
Saefudin, 2009. Pelayanan kesehatan maternal dan neonatal. Jakarta: yayasan bina
pustaka sarwono prawiroharjo
Sulistyawati, . 2013. Pelayanan Keluarga Berencana. Jakarta :Salemba Medika.
World Health Organization (WHO). 2016. Asthma Fact Sheets. Diunduh dari
http://www.who.int/mediacentre/factsheets/fs307/en/ 16 November 2016.

You might also like