Professional Documents
Culture Documents
Buku Materi
Buku Materi
Daftar Isi........................................................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................................... 1
A...Pendahuluan ……………………………………………………………………...2
B.. Panduan Penggunaan Modul..............................................................................2
C.. Daftar Ikon................................................................................................................3
D.. Bacaan Referensi.................................................................................................... 4
E.. Pengantar Teori....................................................................................................... 5
F...Langkah Kerja..........................................................................................................10
G.. Implementasi Unit Kompetensi..........................................................................16
1...Elemen Kompetensi 1.................................................................................... 16
1.1 Referensi……………………………………………………………..16
1.2 Aktivitas………………………….…………………………………..16
2...Elemen Kompetensi 2.................................................................................... 17
2.1 Referensi……………………………………………………………..17
2.2 Diskusi……………………………………………………......….....17
2.3 Pemeriksaan……………………………………………………….. 17
2.4 Pikirkan………………………………………….…………...…….. 17
3...Elemen Kompetensi 3…………………………………….…….………….. 18
3.1 Video Youtube………………………………….…….…………….. 18
3.2 Aktivitas………………………………………….…….……………. 18
3.3 Diskusi……………………………………………….……………… 18
3.4 Pikirkan………………………………………….………………….. 19
H.. Lampiran................................................................................................................... 20
1...Kamus Istilah....................................................................................................20
2...Referensi............................................................................................................. 21
3...Unit Kompetensi.............................................................................................. 22
4...Daftar Nama Penyusun................................................................................. 25
KATA PENGANTAR
1
B. PENDAHULUAN
C. PENGGUNAAN MATERI
2
Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara
terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara,
serta demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
proses penilaian yang dilaksanakan.
D. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:
Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk
mencari atau menemui seseorang untuk
mendapatkan informasi
Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi
Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/
sumber informasi lain untuk dapat melengkapi
latihan/ aktivitas ini.
3
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-
gagasan yang Anda miliki.
Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.
Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.
Video/Youtube
E. BACAAN REFERENSI
4
F. PENGANTAR TEORI
5
pertumbuhan hasil usaha dalam periode 3 (tiga) tahun terakhir
dapat diusulkan sebagai calon penerima penghargaan
produktivitas melalui prosedur pencalonan yang ditetapkan
dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Memiliki NPWP Perusahaan dan membayar pajak;
2) Surat Izin Usaha;
3) Mematuhi ketentuan/regulasi Ketenagakerjaan :
a) Perjanjian Kerja/ Peraturan Perusahaan/Perjanjian Kerja
Bersama;
b) Kepesertaan program BPJS (ketenagakerjaan dan
kesehatan) bagi karyawan;
b. Persyaratan Teknis
1) Perusaaan yang telah menerapkan Alat, Metode dan Teknik
Peningkatan Produktivitas secara konsisten dan berkelanjutan;
(bukti dokumen / foto/ laporan/ jadual , dll)
2) Perusahaan yang telah mendapatkan bimbingan peningkatan
produktivitas baik dari lembaga produktivitas pemerintah atau
lembaga produktivitas non pemerintah; (bukti dokumen/ foto/
piagam/ sertifikat/ surat pernyataan, dll)
3) Perusahaan bukan cabang dari perusahaan induk dan bukan
PMA; (bukti struktur organisasi)
4) Untuk penghargaan Paramakarya, adalah perusahaan
penerima penghargaan Siddhakarya. (bukti foto copy piagam
dan foto trophy)
c. Persyaratan Usaha
1) Usaha Kecil
Yang dimaksud dengan Usaha Kecil sesuai dengan amanat
Undang-undang No.20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,
6
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil, yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagai berikut :
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah); atau
c) Memiliki jumlah tenaga kerja 10 sd 50 Orang
2) Usaha Menengah
Yang dimaksud dengan Usaha Menengah, sesuai dengan amanat
Undang-undang No.20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil dan Usaha Besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan, dengan kriteria sebagai
berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah); atau
c) Memiliki jumlah tenaga kerja 51 sd 200 Orang
7
3) Usaha Besar
Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan
oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang
meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha
patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi
di Indonesia.
8
b. Kunjungan Auditor, dilakukan untuk melihat secara langsung di
lapangan dan melakukan penilaian perusahaan melalui verifikasi,
validasi (lampiran A.1) dan pendalaman atas penilaian mandiri
perusahaan dengan menggunakan metode portofolio, interview
dan observasi (Lampiran A.2). Auditor melakukan penilaian
faktual ke perusahaan, merekap hasil penilaian dan memberikan
rekomendasi perusahaan-perusahaan yang layak untuk menerima
penghargaan dimana memiliki nilai yang sama atau lebih tinggi
dari nilai ambang batas kepada Dewan Juri yang selanjutnya akan
dikunjungi oleh Dewan Juri.
c. Kunjungan Dewan Juri, yang dilakukan untuk memverifikasi dan
memvalidasi atas hasil penilaian auditor dengan metode diskusi
dan/atau rapat pleno dewan juri (Lampiran A.3).
9
organisasional, yang bermuara pada:
a) Penyampaian nilai terbaik yang selalu diperbaiki kepada
pelanggan dan stakeholder, yang berkontribusi pada
keberlanjutan organisasional.
b) Perbaikan efektivitas dan kapabilitas organisasi/organisasi
secara menyeluruh.
c) Terjadinya pembelajaran organisasi maupun pembelajaran
karyawan/pegawai.
3) Manfaat Kriteria
a) Peningkatan efektivitas proses, profitabilitas, dan
pertumbuhan organisasi
b) Melibatkan dan memotivasi orang
c) Membangun sistem kualitas organisasi yang solid
d) Mendorong proses kerja utama untuk memenuhi bahkan
melampaui harapan pelanggan
e) Meningkatkan kualitas dan memastikan bahwa organisasi
menuju arah peningkatan kinerja dengan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan organisasi
f) Menyediakan data yang akurat dan dapat dipercaya dengan
bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan
g) Mendapatkan umpan balik apa yang perlu diperbaiki dan
diubah untuk meningkatkan kualitas
h) Mendorong saling berbagi pengalaman terbaik, melalui
studi banding, benchmark bagaimana meningkatkan
produk dan layanan
i) Mendorong perubahan, adanya teknik-teknik pemecahan
masalah yang digunakan untuk meningkatkan kualitas
j) Membangun keberhasilan dari aspek finansial, mengurangi
biaya dan meningkatkan pengukuran finansial secara kritis
Dalam penilaian kinerja perusahaan menggunakan
metode Malcolm Baldridge, pengumpulan data merupakan
faktor penting demi keberhasilan penilaian. Hal ini berkaitan
dengan bagaimana cara mengumpulkan data agar segala
informasi yang diperlukan dapat dijadikan acuan dalam
penilaian.
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara
10
yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk
suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, dokumentasi dan
sebagainya. Dalam hal ini Malcolm Balridge Criteria
menggunakan metode berupa angket. Sedangkan Instrumen
Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen
dapat berupa kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman
wawancara, camera photo dan lainnya. Dalam hal ini Malcolm
Balridge Criteria menggunakan instrumen berupa kuesioner.
b. Balance Scorecard
1) Pengertian Balance Scorecard
Balance Scorecard adalah suatu alat manajemen kinerja
(performance management tool) yang dapat membantu suatu
organisasi untuk mentranslasikan visi dan strategi ke dalam
aksi , memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non-
finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan
sebab akibat. Balanced Scorecard berfungsi sebagai alat
komunikasi strategi kepada para stakeholders: management,
employees, shareholders, customers dan communities.
2) Tujuan Penerapan
a. Memperbaiki aliran informasi dan komunikasi antara top
eksekutif dan manajemen menengah dalam perusahaan.
b. Memperbaiki sistem konvensional pengendalian dan
akuntansi
3) Konsep Balance Scorecard
a. Menambahkan 3 perspektif tambahan pada perspektif
finansial yang telah ada
b. Indikator lagging dan dan leading
c. Hubungan sebab akibat
4) Perspektif Balance Scorecard
Balance scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha
dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan non
keuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka
panjang. Dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja
eksekutif masa depan, diperlukan ukuran yang komprehensif
11
yang mencakup empat perspektif yaitu:
a. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
Di dalam Balance Scorecard, pengukuran finansial
mempunyai dua peranan penting, di mana yang pertama
adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran
finansial yang menunjukkan implementasi dari strategi
yang sudah direncanakan dan yang kedua adalah akan
memberi dorongan kepada 3 perspektif lainnya tentang
target yang harus dicapai dalam mencapai tujuan
organisasi.
Bagi perusahaan privat (persero), perspektif
keuangan merupakan tujuan utama (ultimate goals) tanpa
harus mengorbankan kepentingan stakeholders lain yang
relevan (masyarakat, lingkungan, pemerintah, dll).
Indikator-indikator keuangan merupakan salah satu
elemen kunci untuk menentukan tingkat kesehatan suatu
perusahaan dan memastikan apakah perusahaan tersebut
akan sustainable (langgeng) atau mengalami kebangkrutan.
Perspektif keuangan secara umum berfokus pada dua
elemen utama yaitu:
a. Peningkatan Pendapatan
b. Peningkatan Produktivitas atau Efisiensi Biaya
Dua elemen tersebut diharapkan dapat menghasilkan profit
bagi perusahaan.
12
1) Perolehan pelanggan baru (atau perubahan status tarif
pelanggan lama menjadi lebih menguntungkan)
2) Profitabilitas pelanggan (segmen pelanggan apa saja
yang menguntungkan? Berapa persentase jumlahnya
dibanding total pelanggan? Segmen pelanggan apa yang
menyumbang pendapatan terbesar?)
Kepuasan pelanggan, mencakup opini pelanggan tentang :
1) Keandalan dan mutu produk yang ditawarkan
2) Harga produk (dibanding nilai produk yang ditawarkan)
3) Layanan purna jual (service) meliputi kecekatan dan
kecepatan dalam merespon permintaan pelanggan
Contoh sasaran strategis perspektif pelanggan:
1) Meningkatkan profitabilitas per pelanggan
2) Meningkatkan pangsa pasar
3) Mengembangkan brand image
4) Meningkatkan kepuasan pelanggan
5) Meningkatkan jumlah pelanggan loyal
c. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process
Perspective)
Perspektif ini mencerminkan proses bisnis kunci
yang harus dilakukan secara optimal untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Perspektif ini mengidentifikasi
berbagai proses penting yang harus dikuasai perusahaan
dengan baik agar mampu memenuhi tujuan para pemegang
saham dan segmen pelanggan sasaran.
Fokus perspektif ini adalah pada proses-proses bisnis
yang memiliki dampak besar dalam peningkatan kinerja
perusahaan
Contoh sasaran strategis dalam proses bisnis yaitu:
1) Meningkatkan mutu dan keandalan produk
2) Menurunkan jumlah produk yang gagal
3) Meningkatkan kecepatan pelayanan
4) Mengembangkan inovasi proses
5) Mengembangkan kapasitas produksi
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning &
Growth Perspective)
13
Tujuan dari perspektif learning & growth adalah
menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga
perspektif sebelumnya dan untuk menghasilkan
pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang. Infrastruktur
yang dimaksud dapat berupa sumber daya manusia, sistem,
dan prosedur. Perspektif learning & growth mencakup 3
prinsip kapabilitas yang terkait dengan kondisi internal
perusahaan yaitu:
1) Kapabilitas pekerja
Kapabilitas pekerja adalah merupakan bagian
kontribusi pekerja pada perusahaan. Sehubungan
dengan kapabilitas pekerja, ada 3 hal yang harus
diperhatikan oleh manajemen.
a) Kepuasan pekerja
Unsur yang diukur dalam kepuasan pekerja adalah
keterlibatan pekerja dalam mengambil keputusan,
pengakuan, akses untuk mendapatkan informasi,
dorongan untuk bekerja kreatif, dan menggunakan
inisiatif, serta dukungan atasan.
b) Retensi pekerja
Retensi pekerja adalah kemampuan untuk
mempertahankan pekerja terbaik dalam perusahaan.
Retensi pekerja diukur dengan persentase turnover
di perusahaan.
c) Produktivitas pekerja
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari
pengaruh keseluruhan dari peningkatan keahlian
dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk
menghubungkan output yang dihasilkan oleh
pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya
untuk menghasilkan output tersebut.
2) Kapabilitas sistem informasi
Tolak ukur untuk kapabilitas sistem informasi adalah
tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan
14
informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan.
3) Iklim organisasi
Tolak ukur dalam iklim organisasi adalah jumlah saran
yang diberikan pekerja. Iklim organisasi yang
mendorong timbulnya motivasi dan pemberdayaan
adalah penting untuk menciptakan pekerja yang
berinisiatif.
Contoh sasaran strategis dalam perspektif ini adalah:
a) Mengembangkan kompetensi karyawan
b) Membangun kultur perusahaan yang unggul
c) Menciptakan pola kepemimpinan yang efektif
d) Meningkatkan produktivitas karyawan
c. Six Sigma
Six sigma adalah metode dapat dijadikan ukuran target
kinerja sistem industri tentang bagaimana baiknya suatu proses
transaksi produk antar pemasok (industri) dan pelanggan (pasar),
semakin tinggi target sigma yang dicapai, kinerja sistem industri
akan semakin baik. Six sigma juga dapat dipandang sebagai
pengendalian proses industri berfokus pada pelanggan, melalui
penekanan pada kemampuan proses (process capability)
Dalam statistik, standar deviasi adalah pengukuran
sederhana terhadap sebaran satu kumpulan data. Nilai standar
deviasi yang kecil menunjukkan kecenderungan data memiliki
nilai yang sama dan sebaliknya nilai standar deviasi yang besar
menunjukkan kecenderungan data tersebar dengan jarak yang
besar antara nilai data terbesar dan yang terkecil. Standar deviasi
memiliki simbol α (baca: sigma).
Filosofi Six Sigma bertumpu pada beberapa konsep yaitu:
1) Selalu berpikir dalam kerangka bisnis utama serta kebutuhan
pelanggan dengan tetap berfokus pada tujuan strategis
perusahaan.
2) Memusatkan perhatian pada para pendukung perusahaan
yang bertanggung jawab mensukseskan proyek-proyek penting,
mendukung kerja kelompok, membantu mengatasi keengganan
untuk berubah, dan menggalang sumber daya.
15
3) Menekankan sistem pengukuran yang bisa dikuantifikasi,
seperti cacat per satu juta kemungkinan yang bisa diterapkan
di setiap bagian perusahaan
4) Memastikan sistem pengukuran yang tepat teridentifikasi di
awal setiap proses serta memastikan bahwa sistem tersebut
berfokus pada pencapaian bisnis, sehingga dapat memberikan
sistem insentif dan akuntabilitas.
5) Menyediakan pelatihan menyeluruh yang diikuti dengan
penugasan tim proyek untuk meningkatkan profitabilitas
mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah serta
mencapai pengurangan waktu siklus.
6) Menciptakan ahli-ahli peningkatan proses berkualitas tinggi
yang dapat menerapkan aneka alat untuk meningkatkan
kinerja serta dapat memimpin tim.
7) Mencanangkan tujuan jangka panjang untuk perbaikan.
Landasan filosofi six sigma adalah tiga prinsip dasar manajemen
mutu modern yaitu:
1) Fokus pada pelanggan
2) Partisipasi dan kerjasama semua individu di dalam
perusahaan
3) Fokus pada proses yang didukung oleh perbaikan dan
pembelajaran secara terus menerus.
Metode yang sangat penting dalam six sigma adalah DMAIC yang
merupakan perkembangan dari siklus Deming yaitu PDCA (Plan
Do Check Action). DMAIC digunakan untuk melakukan
peningkatan dan pengembangan pada proses yang ada. DMAIC
terdiri dari:
1) Define : identifikasi masalah, penentuan tim proyek dan
penetapan peta proses
2) Measure : penentuan critical to quality serta standar kinerja
dan pengukuran serta validasinya.
3) Analize : perhitungan kapabilitas proses aktual, penetapan
target kinerja dan identifikasi hubungan sebab akibat
4) Improve : menentukan penyebab utama dan lakukan
peningkatan
16
5) Control : Memastikan peningkatan telah dilakukan secara
optimal dan mencapai target kinerja dengan melakukan
pengukuran yang valid.
Sebelum memulai siklus DMAIC perlu melakukan persiapan
untuk menentukan penetapan struktur organisasi six sigma,
kasus-kasus terkait usaha, masalah secara umum, proyek yang
akan dilakukan, target tiap proyek, anggota tim proyek, dan
anggaran.
17
tertentu. Penilaian atas kriteria perencanaan strategik perusahaan;
c. Fokus pada Pengembangan dan Manajemen SDM
Perusahaan unggul adalah perusahaan yang memberikan fasilitasi
dan kesempatan seluas-luasnya bagi pekerjanya untuk
mengembangkan kompetensi, produktivitas dan karirnya secara
berkesinamnbungan sepanjang masa kerjanya. Perusahaan juga
memiliki sistem pengembangan dan manajemen SDM yang
komprehensif yang memungkinkan berkembanganya motivasi,
ethos kerja, loyalitas dan integritas karyawan sebagai bagian
integral dari budaya perusahaan dalam melaksanakan fungsi
bisnisnya;
d. Fokus pada Pelanggan dan Perluasan Pasar
Perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang selalu berusaha
memenuhi kebutuhan pelanggan, selalu berupaya mencari tahu
apa saja yang dibutuhkan dan yang tidak disukai oleh pelanggan,
selalu mempelajari keunggulan dan kelemahan kompetitor yang
kemudian dijadikan dasar untuk meningkatkan kinerja
perusahaan;
e. Data, Informasi, dan Analisa
Perusahaan unggul adalah perusahaan yang selalu
mengumpulkan data dan informasi penting, mengelola,
menganalisa dan memanfaatkannya untuk mengambil keputusan
yang cepat terutama terkait dengan tindakan perbaikan kinerja
dan daya saing perusahaan;
f. Manajemen Proses
Perusahaan unggul adalah perusahaan yang memiliki sistem
pengelolaan proses kerja yang didisain, dikelola dan ditingkatkan
kinerjanya; memiliki konsep perbaikan secara terus menerus; dan
memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara cepat, fleksibel
dan efektif terhadap perubahan;
g. Hasil Usaha
Perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang selalu memiliki
kinerja baik dan selalu memperbaiki kinerjanya secara terus
menerus kearah yang lebih baik lagi, khususnya pada area
kepuasan pelanggan, kondisi keuangan, daya saing perusahaan di
pasar global, kualitas dan kinerja pekerja, kinerja supplier dan
18
rekan bisnis, dan proses kerja;
h. Produktivitas
Perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang memiliki
produktivitas yang optimal (baik produktivitas total maupun
produktivitas parsial), dan selalu berusaha untuk
meningkatkannya secara berkesinambungan.
Gambar 1
Logical Framework 7 Kategori Penilaian
INOVASI
SUMBER DAYA
PIMPINAN PERUSAHAAN
MANAJEMEN PROSES
MANUSIA
HASIL USAHA
PELANGGAN
3
PERENCANAAN
STRATEGIS
2
DATA, INFORMASI,
DAN ANALISA
1 5 6 4 7
PEMBELAJARAN
19
dan semua pemangku kepentingan (sistem). Dengan cara lain dapat
dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hasil usaha yang baik, harus
memperhatikan loyalitas pelanggan agar dapat memuaskan pelanggan
sehingga proses internal juga harus disesuaikan. Oleh sebab itu,
harus didukung oleh tenaga kerja terampil dan termotivasi. Untuk
dapat mengelola hal tersebut, maka pemimpin menyusun rencana
strategis melalui pengumpulan, pengolahan dan analisis data.
Aspek-aspek penilaian tersebut terangkum dalam kuesioner
sebagai acuan dalam pengumpulan data perusahaan atau organisasi
yang kemudian akan ditindaklanjuti dengan dilakukan pemberian
nilai berdasarkan hasil jawaban kuesioner tersebut yang sebelumnya
telah dilakukan verifikasi oleh auditor.
Auditor melakukan verifikasi apakah jawaban perusahaan sesuai
dengan fakta di lapangan, dengan berpedoman pada ADLI (Approach,
Deployment, Learning, Integration) pada kategori 1 sampai dengan 6.
Auditor harus memverifikasi apakah benar perusahaan telah
memenuhi ADLI, kalau tidak maka perlu dievaluasi ulang dimana
sebenarnya posisi perusahaan. Berikut adalah uraian yang dimaksud
dengan ADLI yaitu:
a. Approach (Konsep)
Approach adalah konsep/metode/sistem yang digunakan untuk
meningkatkan semua kinerja perusahaan, atau metode yang
digunakan untuk meyelesaikan semua proses.
b. Deployment (Sosialisasi)
Deployment diartikan sebagai sosialisasi. Ada suatu sistem
manajemen sosialisasi terdokumentasi
c. Learning (Pembelajaran)
Learning diartikan sebagai pembelajaran, artinya ada metoda
pembelajaran kepada semua, dipraktekkan, dilakukan
penyesuaian dan dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan.
d. Integration (Keterpaduan)
Integration diartikan sebagai keterpaduan, kesesuaian,
keseragaman di seluruh perusahaan.
Untuk kategori 7 dan 8, auditor memverifikasi dengan berpedoman
20
pada LeTCI yaitu:
a. Level (Le)
Level diartikan sebagai angka yang menunjukkan posisi hasil atay
kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dalam bentuk skala yang
memberi makna. Tingkat kinerja memungkinkan evaluasi yaitu
membandingkannya dengan kinerja masa lalu, proyeksi, tujuan
dan pembanding yang sesuai.
b. Trends (T)
Trends diartikan sebagai kecenderungan yaitu angka yang
menunjukkan arah dan derajat kemiringan (slope) dan
kecenderungan) dan luasnya (seberapa luas penyebaran). Apakah
trend ditunjukkan, apakah interval antara ukuran atau frekwensi
cukup memadai, apakah kecenderungan positif, negatif atau datar,
dan seberapa besar perubahan.
c. Comparison (C)
Comparison diartikan sebagai perbandingan yaitu nilai yang
dihasilkan dengan menggunakan ukuran yang sama atau
sepadan. Perbandingan dapat dilakukan terhadap hasil dari
pesaing, rata-rata industri atau terhadap hasil terbaik dalam
perusahaan sekelas.
d. Linkage (Li)
Linkage diartikan sebagai keterkaitan atau hubungan dengan
pelanggan kunci, produk barang dan jasa, pasar, proses, dan
rencana kegiatan pada profil perusahaan dan item.
21
MENGOLAH DATA HASIL PENILAIAN
22
23
24
25
26
b. Format Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja
Lampiran: A.4
A.4A.4
NILAI
NO NAMA & ALAMAT KLASIFIKASI NILAI REKOMENDASI
AMBANG
PERUSAHAAN (K/M/B) PERFORMA PENGHARGAAN
BATAS
1
ds
27
Tabel Nilai Ambang Batas Kelayakan Penerima Penghargaan Produktivitas
28
b. Tahapan Penilaian dan Penetapan Penerima Penghargaan
Produktivitas Berdasarkan Jenis Penghargaan
1) Paramakarya
29
d) Tim Auditor menyampaikan hasil penilaian dan
rekomendasi calon nominasi penerima penghargaan
produktivitas kepada Dewan Juri (lampiran A.4);
e) Dewan Juri melaksanakan kunjungan verifikasi kepada
perusahaan-perusahaan calon nominasi penerima
penghargaan produktivitas
a) Dewan Juri melakukan sidang pleno untuk membahas
dan menetapkan nominasi perusahaan penerima
penghargaan produktivitas dalam berita acara Dewan Juri
(lampiran DJP.1);
f) Penetapan perusahaan penerima penghargaan
produktivitas dengan menerbitkan surat keputusan
Menteri Ketenagakerjaan.
2) Siddhakarya
30
Informasi, Analisa Manajemen Proses, Hasil Usaha dan
Produktivitas (sesuai dengan form penilaian terlampir);
b) Masing-masing Tim Auditor melakukan rekapitulasi hasil
penilaian di perusahaan yang telah dikunjungi dan
mempresentasikan dalam rapat pleno tim auditor
(lampiran A.3);
c) Rapat pleno auditor menetapkan daftar usulan calon
nominasi penerima penghargaan produktivitas
Siddhakarya;
d) Tim Auditor menyampaikan hasil penilaian dan
rekomendasi calon nominasi penerima penghargaan
produktivitas kepada Dewan Juri (lampiran A.4);
e) Dewan Juri melaksanakan kunjungan verifikasi kepada
perusahaan-perusahaan calon nominasi penerima
penghargaan produktivitas Siddhakarya;
f) Dewan Juri melakukan sidang pleno untuk membahas
dan menetapkan nominasi perusahaan penerima
penghargaan produktivitas Siddhakarya dalam berita
acara Dewan Juri (lampiran DJ.1);
g) Penetapan perusahaan penerima penghargaan
produktivitas Siddhakarya dengan menerbitkan surat
keputusan Gubernur.
31
G. LANGKAH KERJA
Form UCP.1, Form P1 dan Form 1.2 Melaksanakan Prosedur penilaian persyaratan
Penilaian Buril (persyaratan administrasi, teknis dan klasifikasi
usaha) dari data profil organisasi dan penilaian
mandiri (self Assessment) organisasi serta
penilaian dokumen (buril) organisasi
9
MELAKSANAKAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI DALAM RANGKA PENGHARGAAN PRODUKTIVITAS
Form A.1 dan Form A.2 1.3 Menyusun Tim pelaksana penilaian dan jadwal
pelaksanan penilaian faktual dan pengisian
form-form penilaian (Form A.1 dan Form A.2)
2. Fortofolio, Kuisioner, Wawancara, 2. Menilai kinerja 2.1 Melakukan penilaian dilapangan (organisasi)
Observasi dan Form A.3 organisasi pada dengan menggunakan metode dan instrumen
organisasi yang
memenuhi penilaian kinerja organisasi sesuai pedoman
Mencatat persyaratan (Fortofolio, Kuisioner, Wawancara, Observasi)
Fortofolio, sesuai dengan
Kuisioner metode penilaian
yang ditetapkan
Wawancara,
Observasi
10
MELAKSANAKAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI DALAM RANGKA PENGHARGAAN PRODUKTIVITAS
3. Tabel Nilai Ambang Batas 3. Mengolah hasil 3.1 Menyusun penetapan hasil penilaian kinerja
dan Form A.4 penilaian sesuai
organisasi dan rekomendasi penghargaan
metode yang
telah ditetapkan produktivitas
dan disusun
sesuai format
serta jenis
penghargaan
sesuai dengan
kriteria penilaian
11
MELAKSANAKAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI DALAM RANGKA PENGHARGAAN PRODUKTIVITAS
12
H. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI
Elemen Kompetensi 1
Aktivitas 1.1 :
Aktivitas 1.2 :
13
Elemen Kompetensi 2
Pemeriksaan 1.1 :
Berpikir 1.1 :
Aktivitas 1.1 :
14
Elemen Kompetensi 3
Aktivitas 3.1:
Penilaian:
Penilaian Catatan :
Kompeten / Belum Kompeten
Peserta Instruktur
Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl
15
I. LAMPIRAN
KAMUS ISTILAH
16
produktivitas (Malcolm Baldrige Award) yang
diberikan kepada perusahaan-perusahaan
terunggul di Amerika sejak jaman pemerintahan
Ronald Reagan.
REFERENSI
17
UNIT KOMPETENSI
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Tim yang dibentuk dalam unit kompetensi ini meliputi; dewan
pembina, pengarah, dewan juri, auditor dan panitia penyelenggara.
1.2 Metode penilaian kinerja mencakup tidak terbatas pada :
18
Malcolm Baldrige Criteria, BSC, Six Sigma. dan sejenisnya
PANDUAN PENILAIAN
19
1. Konteks penilaian
2. Persyaratan kompetensi
2.1 (Tidak ada.)
5. Aspek kritis
5.1 Melakukan penilaian kinerja organisasi secara objektif pada
organisasi swasta maupun pemerintah dengan menggunakan
metode yang telah ditentukan.
20