You are on page 1of 45

MELAKSANAKAN PENILAIAN KINERJA

ORGANISASI DALAM RANGKA


PENGHARGAAN PRODUKTIVITAS
M.702090.012.02
DAFTAR ISI

Daftar Isi........................................................................................................................... i
Kata Pengantar............................................................................................................... 1
A...Pendahuluan ……………………………………………………………………...2
B.. Panduan Penggunaan Modul..............................................................................2
C.. Daftar Ikon................................................................................................................3
D.. Bacaan Referensi.................................................................................................... 4
E.. Pengantar Teori....................................................................................................... 5
F...Langkah Kerja..........................................................................................................10
G.. Implementasi Unit Kompetensi..........................................................................16
1...Elemen Kompetensi 1.................................................................................... 16
1.1 Referensi……………………………………………………………..16
1.2 Aktivitas………………………….…………………………………..16
2...Elemen Kompetensi 2.................................................................................... 17
2.1 Referensi……………………………………………………………..17
2.2 Diskusi……………………………………………………......….....17
2.3 Pemeriksaan……………………………………………………….. 17
2.4 Pikirkan………………………………………….…………...…….. 17
3...Elemen Kompetensi 3…………………………………….…….………….. 18
3.1 Video Youtube………………………………….…….…………….. 18
3.2 Aktivitas………………………………………….…….……………. 18
3.3 Diskusi……………………………………………….……………… 18
3.4 Pikirkan………………………………………….………………….. 19
H.. Lampiran................................................................................................................... 20
1...Kamus Istilah....................................................................................................20
2...Referensi............................................................................................................. 21
3...Unit Kompetensi.............................................................................................. 22
4...Daftar Nama Penyusun................................................................................. 25
KATA PENGANTAR

Materi Pelatihan merupakan salah satu media pembelajaran yang dapat


digunakan sebagai media transformasi pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja kepada peserta pelatihan untuk mencapai kompetensi tertentu
berdasarkan program pelatihan yang mengacu kepada Standar Kompetensi.
Materi pelatihan ini berorientasi kepada Pelatihan Berbasis Kompetensi
(Competence Based Training) dan dalam bentuk cetak diformulasikan menjadi 2
(dua) buku, yaitu Panduan Materi dan Panduan Asesmen. Keduanya
merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan sebagai referensi dalam
media pembelajaran bagi peserta pelatihan dan instruktur, agar pelaksanaan
pelatihan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.
Untuk memenuhi kebutuhan pelatihan berbasis kompetensi tersebut,
maka disusunlah materi pelatihan berbasis kompetensi dengan judul
“Melaksanakan Penilaian Kinerja Organisasi Dalam Rangka Penghargaan
Produktivitas “. Kami berharap materi pelatihan berbasis kompetensi ini
dapat membantu para instruktur dan peserta pelatihan menjadi media yang
efektif dalam proses pelatihan berbasis kompetensi baik yang diselenggarakan
oleh lembaga pelatihan milik pemerintah maupun milik swasta guna
menghasilkan luaran pelatihan yang kompeten sesuai standar kompetensi kerja.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan tuntunan kepada kita
semua dalam melakukan berbagai upaya untuk menunjang proses pelaksanaan
pelatihan berbasis kompetensi guna menghasilkan tenaga kerja yang kompeten
dan berdaya saing tinggi sesuai kebutuhan pasar kerja baik nasional maupun
global.

Jakarta, Juli 2020

1
B. PENDAHULUAN

Tuntutan pembelajaran berbasis kompetensi menjadi sangat penting


dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) yang
kompeten, sesuai dengan tuntutan kebutuhan pasar kerja. Selaras
dengan tuntutan tersebut, maka dibutuhkan mekanisme pelatihan
yang lebih praktis, aplikatif, serta dapat menarik dilaksanakan
sehingga memotivasi para peserta dalam melaksanakan pelatihan yang
diberikan. Seiring dengan mudahnya teknologi digunakan, maka
materi pelatihan dapat disajikan dengan berbagai media pembelajaran
sehingga dapat diakses secara offline dan online.
Materi pelatihan ini terdiri dari buku Panduan Materi Pelatihan dan
buku Panduan Asesmen. Serta dilengkapi dengan materi yang bersifat
soft copy seperti materi presentasi dan video.

C. PENGGUNAAN MATERI

1. Materi ini dapat dijadikan rujukan untuk pelaksanaan PBK dengan


penggunaan materi yang dapat dikembangkan dan disesuaikan
dengan kebutuhan pelatihan

 Buku Panduan Materi berisi pengetahuan, teori serta langkah-


langkah kerja yang wajib dibaca peserta pelatihan dengan muatan
seperti beikut :
o Bacaan Referensi
o Pengantar Teori
o Langkah Kerja
o Implementasi Unit kompetensi
o Lampiran :
- Kamus istilah
- Daftar referensi
- Unit kompetensi
- Daftar penyusun

2
 Buku Panduan Asesmen disajikan dalam paket buku secara
terpisah. Penilaian dapat berupa soal tertulis, wawancara,
serta demonstrasi yang akan dilaksanakan sesuai dengan
proses penilaian yang dilaksanakan.

 Slide presentasi, video, dan bahan cetak lainnya merupakan


kelengkapan yang dapat dijadikan referensi dalam memperkaya
materi.

2. Instruktur menyiapkan rencana pembelajaran dengan mengambil


referensi dari materi pelatihan serta memastikan materi tersebut
terimplementasi di saat pelatihan berlangsung.
3. Peserta mempelajari, mengamati dan mempraktikkan materi
pelatihan di bawah bimbingan dan pemantauan instruktur.

D. DAFTAR IKON
Daftar ikon yang dapat digunakan dalam buku ini, antara lain:

Pemeriksaan
Ikon ini memiliki arti anda diminta untuk
mencari atau menemui seseorang untuk
mendapatkan informasi

Aktivitas
Icon ini memiliki arti anda diminta untuk
menuliskan/ mencatat, melengkapi latihan/
aktivitas (bermain peran, presentasi) dan
mencatatkan dalam lembar kerja pada buku ini
sesuai instruksi
Referensi material/manual
Icon ini memiliki arti Anda harus melihat pada
aturan atau kebijakan yang berlaku dan
prosedur-prosedur atau materi pelatihan/
sumber informasi lain untuk dapat melengkapi
latihan/ aktivitas ini.

3
Berpikir
Ambil waktu untuk Anda dapat berpikir/
menganalisa informasi dan catat gagasan-
gagasan yang Anda miliki.

Komunikasi/ Diskusi
Berbicara/ berdiskusi lah dengan rekan anda
untuk gagasan yang anda miliki.

Membaca
Pilihlah bacaan yang dibutuhkan sesuai dengan
kebutuhan materi pelatihan.

Video/Youtube

Pilihlah Video/Youtube yang dibutuhkan.

E. BACAAN REFERENSI

Membaca secara lengkap :

 Pedoman Penganugerahan Produktivitas


Siddhakarya dan Paramakarya Tahun 2018,
Direktorat Bina Produktivitas Ditjen Binalattas
Kemnaker RI

4
F. PENGANTAR TEORI

MENGUMPULKAN DATA ORGANISASI YANG AKAN DINILAI

1. Prosedur Pengusulan Data Profil Organisasi


a. Perusahaan yang bergerak dibidang manufaktur dan jasa
mengusulkan perusahaannya secara mandiri atau diusulkan oleh
lembaga pembina baik pemerintah maupun non pemerintah ke
Panitia Penyelenggara Penghargaan Produktivitas Daerah melalui
Dinas yang membidangi Ketenagakerjaan bidang pelatihan dan
produktivitas;
b. Perusahaan mengisi formulir pengusulan (lampiran UCP.1) dan
Kuisioner penilaian mandiri (lampiran P.1) dengan melengkapi
persyaratan administrasi, persyaratan teknis yang telah
ditetapkan dan bukti-bukti performa;
c. Panitia Penyelenggara Daerah menyeleksi perusahaan yang
memenuhi persyaratan untuk diikutkan dalam proses penilaian
sebagai calon nominasi penerima penghargaan tingkat provinsi
Siddhakarya;
d. Panitia Penyelenggara Daerah mengusulkan Perusahaan penerima
penghargaan produktivitas Siddhakarya ke Panitia Penyelenggara
Pusat untuk diikutkan dalam kompetisi sebagai calon nominasi
penerima penghargaan produktivitas tingkat nasional
Paramakarya dengan melampirkan formulir usulan, hasil
penilaian auditor dan dewan juri Siddhakarya (formulir A4 dan
lampiran DJ.1);
e. Penyelenggara Pusat menyeleksi usulan dari Panitia Penyelenggara
Daerah untuk menentukan daftar perusahaan calon nominasi
penerima penghargaan produktivitas Paramakarya.

2. Persyaratan Administrasi, Teknis dan Klasifikasi Usaha


a. Persyaratan Administrasi/Umum
Setiap perusahaan / bukan merupakan anak perusahaan atau
kelompok usaha (Holding Company) yang menunjukkan

5
pertumbuhan hasil usaha dalam periode 3 (tiga) tahun terakhir
dapat diusulkan sebagai calon penerima penghargaan
produktivitas melalui prosedur pencalonan yang ditetapkan
dengan persyaratan sebagai berikut:
1) Memiliki NPWP Perusahaan dan membayar pajak;
2) Surat Izin Usaha;
3) Mematuhi ketentuan/regulasi Ketenagakerjaan :
a) Perjanjian Kerja/ Peraturan Perusahaan/Perjanjian Kerja
Bersama;
b) Kepesertaan program BPJS (ketenagakerjaan dan
kesehatan) bagi karyawan;

b. Persyaratan Teknis
1) Perusaaan yang telah menerapkan Alat, Metode dan Teknik
Peningkatan Produktivitas secara konsisten dan berkelanjutan;
(bukti dokumen / foto/ laporan/ jadual , dll)
2) Perusahaan yang telah mendapatkan bimbingan peningkatan
produktivitas baik dari lembaga produktivitas pemerintah atau
lembaga produktivitas non pemerintah; (bukti dokumen/ foto/
piagam/ sertifikat/ surat pernyataan, dll)
3) Perusahaan bukan cabang dari perusahaan induk dan bukan
PMA; (bukti struktur organisasi)
4) Untuk penghargaan Paramakarya, adalah perusahaan
penerima penghargaan Siddhakarya. (bukti foto copy piagam
dan foto trophy)

c. Persyaratan Usaha
1) Usaha Kecil
Yang dimaksud dengan Usaha Kecil sesuai dengan amanat
Undang-undang No.20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri yang dilakukan oleh orang
perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

6
dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak
langsung dari usaha menengah atau usaha besar yang
memenuhi kriteria Usaha Kecil, yang memenuhi kriteria Usaha
Kecil sebagai berikut :
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
500.000.000 (lima ratus juta rupiah) tidak termasuk tanah
dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) sampai dengan
paling banyak Rp 2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus
juta rupiah); atau
c) Memiliki jumlah tenaga kerja 10 sd 50 Orang

2) Usaha Menengah
Yang dimaksud dengan Usaha Menengah, sesuai dengan amanat
Undang-undang No.20 tahun 2008 adalah usaha ekonomi
produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh
perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak
perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung
dengan Usaha Kecil dan Usaha Besar dengan jumlah kekayaan
bersih atau hasil penjualan tahunan, dengan kriteria sebagai
berikut:
a) Memiliki kekayaan bersih lebih dari Rp 500.000.000,00
(lima ratus juta rupiah) sampai dengan paling banyak Rp
10.000.000.000,00 (sepuluh milyar rupiah) tidak termasuk
tanah dan bangunan tempat usaha; atau
b) Memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp
2.500.000.000,00 (dua milyar lima ratus juta rupiah)
sampai dengan paling banyak Rp. 50.000.000.000,00 (lima
puluh milyar rupiah); atau
c) Memiliki jumlah tenaga kerja 51 sd 200 Orang

7
3) Usaha Besar
Usaha Besar adalah usaha ekonomi produktif yang dilakukan
oleh badan usaha dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil
penjualan tahunan lebih besar dari Usaha Menengah, yang
meliputi usaha nasional milik negara atau swasta, usaha
patungan, dan usaha asing yang melakukan kegiatan ekonomi
di Indonesia.

3. Penetapan Organisasi yang Sesuai Persyaratan Untuk Dilakukan


Penilaian Kinerja Organisasi.
Syarat perusahaan yang dinominasikan yaitu setiap perusahaan yang
berskala kecil, menengah dan besar yang independen dan bukan
merupakan anak perusahaan atau kelompok perusahaan besar, dapat
dinominasi sebagai calon penerima perhargaan dengan persyaratan
sebagai berikut:
a. Melalui prosedur pencalonan yang ditetapkan sesuai pedoman
b. Menunjukkan pertumbuhan hasil usaha dalam periode 3 (tiga)
tahun terakhir
c. Lebih memfokuskan pada pengembangan sumber-sumber daya
alam lokal

Pemilihan Perusahaan dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut:


a. Penetapan calon perusahaan, yang dilakukan oleh panitia
penyelenggara melalui tahapan seleksi syarat administrasi dan
teknis dengan melakukan penilaian buril/dokumen sesuai dengan
persyaratan yang telah ditetapkan. Formulir dan Kuesioner yang
diisi oleh perusahaan mengacu pada formulir UCP.1 dan
kuesioner penilaian mandiri perusahaan pada lampiran P.1
Pedoman Penghargaan Produktivitas Siddhakarya dan
Paramakarya Tahun 2018. Berdasarkan kuesioner yang diisi oleh
perusahaan yang dibimbing oleh auditor daerah yang berguna
untuk mendapatkan data, informasi, dan penilaian yang lebih
lengkap.

8
b. Kunjungan Auditor, dilakukan untuk melihat secara langsung di
lapangan dan melakukan penilaian perusahaan melalui verifikasi,
validasi (lampiran A.1) dan pendalaman atas penilaian mandiri
perusahaan dengan menggunakan metode portofolio, interview
dan observasi (Lampiran A.2). Auditor melakukan penilaian
faktual ke perusahaan, merekap hasil penilaian dan memberikan
rekomendasi perusahaan-perusahaan yang layak untuk menerima
penghargaan dimana memiliki nilai yang sama atau lebih tinggi
dari nilai ambang batas kepada Dewan Juri yang selanjutnya akan
dikunjungi oleh Dewan Juri.
c. Kunjungan Dewan Juri, yang dilakukan untuk memverifikasi dan
memvalidasi atas hasil penilaian auditor dengan metode diskusi
dan/atau rapat pleno dewan juri (Lampiran A.3).

MELAKUKAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI

1. Penilaian Kinerja Organisasi Berdasarkan Metode


a. Malcolm Balridge Criteria
Malcolm Baldrige Criteria adalah suatu cara untuk memotret
kondisi suatu perusahaan atau lembaga untuk mengetahui faktor-
faktor yang menjadi kunci keberhasilan atau kegagalan dimasa
yang akan datang. Dengan mengetahui faktor-faktor tersebut
pimpinan perusahaan atau lembaga tersebut dapat mengambil
langkah-langkah yang signifikan untuk mengarahkan
perusahaannya menuju kinerja yang ekselen.
1) Tujuan Kriteria
a) Membantu memperbaiki praktek, kemampuan, dan hasil-
hasil kinerja organisasional
b) Memfasilitasi komunikasi dan berbagi informasi tentang
praktek terbaik diantara semua jenis organisasi nasional
c) Berfungsi sebagai alat kerja dalam pemahaman dan
pengelolaan kinerja dan sebagai panduan untuk
perencanaan organisasi, dan peluang untuk pembelajaran
2) Sasaran Kriteria
Kriteria dirancang untuk membantu menyiapkan organisasi
dengan pendekatan terpadu untuk mengelola kinerja

9
organisasional, yang bermuara pada:
a) Penyampaian nilai terbaik yang selalu diperbaiki kepada
pelanggan dan stakeholder, yang berkontribusi pada
keberlanjutan organisasional.
b) Perbaikan efektivitas dan kapabilitas organisasi/organisasi
secara menyeluruh.
c) Terjadinya pembelajaran organisasi maupun pembelajaran
karyawan/pegawai.
3) Manfaat Kriteria
a) Peningkatan efektivitas proses, profitabilitas, dan
pertumbuhan organisasi
b) Melibatkan dan memotivasi orang
c) Membangun sistem kualitas organisasi yang solid
d) Mendorong proses kerja utama untuk memenuhi bahkan
melampaui harapan pelanggan
e) Meningkatkan kualitas dan memastikan bahwa organisasi
menuju arah peningkatan kinerja dengan mengidentifikasi
kekuatan dan kelemahan organisasi
f) Menyediakan data yang akurat dan dapat dipercaya dengan
bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan
g) Mendapatkan umpan balik apa yang perlu diperbaiki dan
diubah untuk meningkatkan kualitas
h) Mendorong saling berbagi pengalaman terbaik, melalui
studi banding, benchmark bagaimana meningkatkan
produk dan layanan
i) Mendorong perubahan, adanya teknik-teknik pemecahan
masalah yang digunakan untuk meningkatkan kualitas
j) Membangun keberhasilan dari aspek finansial, mengurangi
biaya dan meningkatkan pengukuran finansial secara kritis
Dalam penilaian kinerja perusahaan menggunakan
metode Malcolm Baldridge, pengumpulan data merupakan
faktor penting demi keberhasilan penilaian. Hal ini berkaitan
dengan bagaimana cara mengumpulkan data agar segala
informasi yang diperlukan dapat dijadikan acuan dalam
penilaian.
Metode Pengumpulan Data merupakan teknik atau cara

10
yang dilakukan untuk mengumpulkan data. Metode menunjuk
suatu cara sehingga dapat diperlihatkan penggunaannya
melalui angket, wawancara, pengamatan, dokumentasi dan
sebagainya. Dalam hal ini Malcolm Balridge Criteria
menggunakan metode berupa angket. Sedangkan Instrumen
Pengumpul Data merupakan alat yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Karena berupa alat, maka instrumen
dapat berupa kuesioner (angket terbuka / tertutup), pedoman
wawancara, camera photo dan lainnya. Dalam hal ini Malcolm
Balridge Criteria menggunakan instrumen berupa kuesioner.
b. Balance Scorecard
1) Pengertian Balance Scorecard
Balance Scorecard adalah suatu alat manajemen kinerja
(performance management tool) yang dapat membantu suatu
organisasi untuk mentranslasikan visi dan strategi ke dalam
aksi , memanfaatkan sekumpulan indikator finansial dan non-
finansial yang kesemuanya terjalin dalam suatu hubungan
sebab akibat. Balanced Scorecard berfungsi sebagai alat
komunikasi strategi kepada para stakeholders: management,
employees, shareholders, customers dan communities.
2) Tujuan Penerapan
a. Memperbaiki aliran informasi dan komunikasi antara top
eksekutif dan manajemen menengah dalam perusahaan.
b. Memperbaiki sistem konvensional pengendalian dan
akuntansi
3) Konsep Balance Scorecard
a. Menambahkan 3 perspektif tambahan pada perspektif
finansial yang telah ada
b. Indikator lagging dan dan leading
c. Hubungan sebab akibat
4) Perspektif Balance Scorecard
Balance scorecard digunakan untuk menyeimbangkan usaha
dan perhatian eksekutif ke kinerja keuangan dan non
keuangan, serta kinerja jangka pendek dan kinerja jangka
panjang. Dapat disimpulkan bahwa untuk mengukur kinerja
eksekutif masa depan, diperlukan ukuran yang komprehensif

11
yang mencakup empat perspektif yaitu:
a. Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
Di dalam Balance Scorecard, pengukuran finansial
mempunyai dua peranan penting, di mana yang pertama
adalah semua perspektif tergantung pada pengukuran
finansial yang menunjukkan implementasi dari strategi
yang sudah direncanakan dan yang kedua adalah akan
memberi dorongan kepada 3 perspektif lainnya tentang
target yang harus dicapai dalam mencapai tujuan
organisasi.
Bagi perusahaan privat (persero), perspektif
keuangan merupakan tujuan utama (ultimate goals) tanpa
harus mengorbankan kepentingan stakeholders lain yang
relevan (masyarakat, lingkungan, pemerintah, dll).
Indikator-indikator keuangan merupakan salah satu
elemen kunci untuk menentukan tingkat kesehatan suatu
perusahaan dan memastikan apakah perusahaan tersebut
akan sustainable (langgeng) atau mengalami kebangkrutan.
Perspektif keuangan secara umum berfokus pada dua
elemen utama yaitu:
a. Peningkatan Pendapatan
b. Peningkatan Produktivitas atau Efisiensi Biaya
Dua elemen tersebut diharapkan dapat menghasilkan profit
bagi perusahaan.

Contoh sasaran strategis dalam perspektif keuangan yaitu:


1. Meningkatkan laba bersih
2. Meningkatkan jumlah pendapatan
3. Meningkatkan pertumbuhan pendapatan
4. Meningkatkan produktivitas biaya (efisisien biaya)
5. Menurunkan piutang ragu-ragu (non performing loan)
b. Perspektif Pelanggan (Customer Perspektive)
Dalam perspektif pelanggan, pelanggan perlu
mengidentifikasi segmen pasar dan pelanggan yang
menjadi target bagi organisasi atau badan usaha.
Perspektif pelanggan mencakup elemen-elemen berikut:

12
1) Perolehan pelanggan baru (atau perubahan status tarif
pelanggan lama menjadi lebih menguntungkan)
2) Profitabilitas pelanggan (segmen pelanggan apa saja
yang menguntungkan? Berapa persentase jumlahnya
dibanding total pelanggan? Segmen pelanggan apa yang
menyumbang pendapatan terbesar?)
Kepuasan pelanggan, mencakup opini pelanggan tentang :
1) Keandalan dan mutu produk yang ditawarkan
2) Harga produk (dibanding nilai produk yang ditawarkan)
3) Layanan purna jual (service) meliputi kecekatan dan
kecepatan dalam merespon permintaan pelanggan
Contoh sasaran strategis perspektif pelanggan:
1) Meningkatkan profitabilitas per pelanggan
2) Meningkatkan pangsa pasar
3) Mengembangkan brand image
4) Meningkatkan kepuasan pelanggan
5) Meningkatkan jumlah pelanggan loyal
c. Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business Process
Perspective)
Perspektif ini mencerminkan proses bisnis kunci
yang harus dilakukan secara optimal untuk memenuhi
kebutuhan pelanggan. Perspektif ini mengidentifikasi
berbagai proses penting yang harus dikuasai perusahaan
dengan baik agar mampu memenuhi tujuan para pemegang
saham dan segmen pelanggan sasaran.
Fokus perspektif ini adalah pada proses-proses bisnis
yang memiliki dampak besar dalam peningkatan kinerja
perusahaan
Contoh sasaran strategis dalam proses bisnis yaitu:
1) Meningkatkan mutu dan keandalan produk
2) Menurunkan jumlah produk yang gagal
3) Meningkatkan kecepatan pelayanan
4) Mengembangkan inovasi proses
5) Mengembangkan kapasitas produksi
d. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning &
Growth Perspective)

13
Tujuan dari perspektif learning & growth adalah
menyediakan infrastruktur bagi tercapainya ketiga
perspektif sebelumnya dan untuk menghasilkan
pertumbuhan dan perbaikan jangka panjang. Infrastruktur
yang dimaksud dapat berupa sumber daya manusia, sistem,
dan prosedur. Perspektif learning & growth mencakup 3
prinsip kapabilitas yang terkait dengan kondisi internal
perusahaan yaitu:
1) Kapabilitas pekerja
Kapabilitas pekerja adalah merupakan bagian
kontribusi pekerja pada perusahaan. Sehubungan
dengan kapabilitas pekerja, ada 3 hal yang harus
diperhatikan oleh manajemen.

a) Kepuasan pekerja
Unsur yang diukur dalam kepuasan pekerja adalah
keterlibatan pekerja dalam mengambil keputusan,
pengakuan, akses untuk mendapatkan informasi,
dorongan untuk bekerja kreatif, dan menggunakan
inisiatif, serta dukungan atasan.
b) Retensi pekerja
Retensi pekerja adalah kemampuan untuk
mempertahankan pekerja terbaik dalam perusahaan.
Retensi pekerja diukur dengan persentase turnover
di perusahaan.
c) Produktivitas pekerja
Produktivitas pekerja merupakan hasil dari
pengaruh keseluruhan dari peningkatan keahlian
dan moral, inovasi, proses internal, dan kepuasan
pelanggan. Tujuannya adalah untuk
menghubungkan output yang dihasilkan oleh
pekerja dengan jumlah pekerja yang seharusnya
untuk menghasilkan output tersebut.
2) Kapabilitas sistem informasi
Tolak ukur untuk kapabilitas sistem informasi adalah
tingkat ketersediaan informasi, tingkat ketepatan

14
informasi yang tersedia, serta jangka waktu untuk
memperoleh informasi yang dibutuhkan.
3) Iklim organisasi
Tolak ukur dalam iklim organisasi adalah jumlah saran
yang diberikan pekerja. Iklim organisasi yang
mendorong timbulnya motivasi dan pemberdayaan
adalah penting untuk menciptakan pekerja yang
berinisiatif.
Contoh sasaran strategis dalam perspektif ini adalah:
a) Mengembangkan kompetensi karyawan
b) Membangun kultur perusahaan yang unggul
c) Menciptakan pola kepemimpinan yang efektif
d) Meningkatkan produktivitas karyawan
c. Six Sigma
Six sigma adalah metode dapat dijadikan ukuran target
kinerja sistem industri tentang bagaimana baiknya suatu proses
transaksi produk antar pemasok (industri) dan pelanggan (pasar),
semakin tinggi target sigma yang dicapai, kinerja sistem industri
akan semakin baik. Six sigma juga dapat dipandang sebagai
pengendalian proses industri berfokus pada pelanggan, melalui
penekanan pada kemampuan proses (process capability)
Dalam statistik, standar deviasi adalah pengukuran
sederhana terhadap sebaran satu kumpulan data. Nilai standar
deviasi yang kecil menunjukkan kecenderungan data memiliki
nilai yang sama dan sebaliknya nilai standar deviasi yang besar
menunjukkan kecenderungan data tersebar dengan jarak yang
besar antara nilai data terbesar dan yang terkecil. Standar deviasi
memiliki simbol α (baca: sigma).
Filosofi Six Sigma bertumpu pada beberapa konsep yaitu:
1) Selalu berpikir dalam kerangka bisnis utama serta kebutuhan
pelanggan dengan tetap berfokus pada tujuan strategis
perusahaan.
2) Memusatkan perhatian pada para pendukung perusahaan
yang bertanggung jawab mensukseskan proyek-proyek penting,
mendukung kerja kelompok, membantu mengatasi keengganan
untuk berubah, dan menggalang sumber daya.

15
3) Menekankan sistem pengukuran yang bisa dikuantifikasi,
seperti cacat per satu juta kemungkinan yang bisa diterapkan
di setiap bagian perusahaan
4) Memastikan sistem pengukuran yang tepat teridentifikasi di
awal setiap proses serta memastikan bahwa sistem tersebut
berfokus pada pencapaian bisnis, sehingga dapat memberikan
sistem insentif dan akuntabilitas.
5) Menyediakan pelatihan menyeluruh yang diikuti dengan
penugasan tim proyek untuk meningkatkan profitabilitas
mengurangi aktivitas yang tidak bernilai tambah serta
mencapai pengurangan waktu siklus.
6) Menciptakan ahli-ahli peningkatan proses berkualitas tinggi
yang dapat menerapkan aneka alat untuk meningkatkan
kinerja serta dapat memimpin tim.
7) Mencanangkan tujuan jangka panjang untuk perbaikan.
Landasan filosofi six sigma adalah tiga prinsip dasar manajemen
mutu modern yaitu:
1) Fokus pada pelanggan
2) Partisipasi dan kerjasama semua individu di dalam
perusahaan
3) Fokus pada proses yang didukung oleh perbaikan dan
pembelajaran secara terus menerus.
Metode yang sangat penting dalam six sigma adalah DMAIC yang
merupakan perkembangan dari siklus Deming yaitu PDCA (Plan
Do Check Action). DMAIC digunakan untuk melakukan
peningkatan dan pengembangan pada proses yang ada. DMAIC
terdiri dari:
1) Define : identifikasi masalah, penentuan tim proyek dan
penetapan peta proses
2) Measure : penentuan critical to quality serta standar kinerja
dan pengukuran serta validasinya.
3) Analize : perhitungan kapabilitas proses aktual, penetapan
target kinerja dan identifikasi hubungan sebab akibat
4) Improve : menentukan penyebab utama dan lakukan
peningkatan

16
5) Control : Memastikan peningkatan telah dilakukan secara
optimal dan mencapai target kinerja dengan melakukan
pengukuran yang valid.
Sebelum memulai siklus DMAIC perlu melakukan persiapan
untuk menentukan penetapan struktur organisasi six sigma,
kasus-kasus terkait usaha, masalah secara umum, proyek yang
akan dilakukan, target tiap proyek, anggota tim proyek, dan
anggaran.

2. Penilaian Kinerja Organisasi Berdasarkan Metode yang Telah


Ditentukan
Mengacu kepada beberapa Negara maju khususnya Amerika
Serikat yang selalu konsisten melaksanakan pemberian penghargaan
produktivitas nasional (National Productivity Award) bagi perusahaan
yang telah mencapai tingkat World Class Business, berdasarkan
kriteria yang diciptakan oleh Malcolm Baldrige dimana pada saat itu
menjabat sebagai Menteri Perdagangan USA pada era pemerintahan
yang dipimpin oleh Presiden Ronald Reagen. Metode yang diciptakan
tersebut kemudian disebut dengan istilah Malcolm Baldrige Criteria.
Metode tersebut kemudian akhirnya dijadikan sabagai acuan oleh
Negara-Negara lain seperti Jepang, Australia, Malaysia, Philipiness
dan termasuk Indonesia dalam melakukan hal yang sama. Dimana di
Indonesia telah dimulai sejak tahun 1994.
Penilaian terhadap perusahaan kecil, menengah dan besar
nominasi dilakukan pada aspek-aspek sebagai berikut :
a. Kepemimpinan,
Perusahaan yang unggul memerlukan pemimpin yang visioner,
mampu menuntun perusahaan, menetapkan arah, visi, misi, nilai-
nilai perusahaan serta kinerja yang diharapkan. Pemimpin
perusahaan juga harus mampu berkomunikasi memotivasi
karyawan serta menciptakan iklim yang kondusif untuk
mendorong tercapainya kinerja unggul.;
b. Perencanaan Strategis
Performa perusahaan unggul sangat ditentukan oleh ketepatan
dan kejelasan dalam menyusun, menetapkan dan mengendalikan
pelaksanaan rencana strategik perusahaan dalam kerangka waktu

17
tertentu. Penilaian atas kriteria perencanaan strategik perusahaan;
c. Fokus pada Pengembangan dan Manajemen SDM
Perusahaan unggul adalah perusahaan yang memberikan fasilitasi
dan kesempatan seluas-luasnya bagi pekerjanya untuk
mengembangkan kompetensi, produktivitas dan karirnya secara
berkesinamnbungan sepanjang masa kerjanya. Perusahaan juga
memiliki sistem pengembangan dan manajemen SDM yang
komprehensif yang memungkinkan berkembanganya motivasi,
ethos kerja, loyalitas dan integritas karyawan sebagai bagian
integral dari budaya perusahaan dalam melaksanakan fungsi
bisnisnya;
d. Fokus pada Pelanggan dan Perluasan Pasar
Perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang selalu berusaha
memenuhi kebutuhan pelanggan, selalu berupaya mencari tahu
apa saja yang dibutuhkan dan yang tidak disukai oleh pelanggan,
selalu mempelajari keunggulan dan kelemahan kompetitor yang
kemudian dijadikan dasar untuk meningkatkan kinerja
perusahaan;
e. Data, Informasi, dan Analisa
Perusahaan unggul adalah perusahaan yang selalu
mengumpulkan data dan informasi penting, mengelola,
menganalisa dan memanfaatkannya untuk mengambil keputusan
yang cepat terutama terkait dengan tindakan perbaikan kinerja
dan daya saing perusahaan;
f. Manajemen Proses
Perusahaan unggul adalah perusahaan yang memiliki sistem
pengelolaan proses kerja yang didisain, dikelola dan ditingkatkan
kinerjanya; memiliki konsep perbaikan secara terus menerus; dan
memiliki kemampuan menyesuaikan diri secara cepat, fleksibel
dan efektif terhadap perubahan;
g. Hasil Usaha
Perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang selalu memiliki
kinerja baik dan selalu memperbaiki kinerjanya secara terus
menerus kearah yang lebih baik lagi, khususnya pada area
kepuasan pelanggan, kondisi keuangan, daya saing perusahaan di
pasar global, kualitas dan kinerja pekerja, kinerja supplier dan

18
rekan bisnis, dan proses kerja;
h. Produktivitas
Perusahaan yang unggul adalah perusahaan yang memiliki
produktivitas yang optimal (baik produktivitas total maupun
produktivitas parsial), dan selalu berusaha untuk
meningkatkannya secara berkesinambungan.

Gambar 1
Logical Framework 7 Kategori Penilaian
INOVASI

SUMBER DAYA
PIMPINAN PERUSAHAAN

MANAJEMEN PROSES
MANUSIA

HASIL USAHA
PELANGGAN
3

PERENCANAAN
STRATEGIS
2

DATA, INFORMASI,
DAN ANALISA
1 5 6 4 7

PEMBELAJARAN

DRIVER SYSTEM RESULTS

Tujuan suatu usaha adalah menciptakan suatu nilai bagi


semua pihak guna mendapatkan hasil usaha yang sebesar-besarnya.
Persyaratan nilai yang diciptakan harus sesuai dengan permintaan
pelanggan (memuaskan pelanggan). Untuk menyesuaikan dengan
persyaratan pelanggan maka mutu proses penciptaan nilai harus
senantiasa ditingkatkan. Mutu proses penciptaan nilai tergantung
pada kepemimpinan perusahaan dalam mengalokasikan semua
sumber daya (SDM) melalui perencanaan strategis berdasarkan
analisis data dan informasi dari pelanggan, mitra kerja, industri
sejenis, dan pesaing. Hasil usaha (result) merupakan akibat dari
kualitas kepemimpinan, perencanaan strategis, sumberdaya manusia,
analisis data dan informasi, manajemen proses, kepuasan pelanggan

19
dan semua pemangku kepentingan (sistem). Dengan cara lain dapat
dijelaskan bahwa untuk mendapatkan hasil usaha yang baik, harus
memperhatikan loyalitas pelanggan agar dapat memuaskan pelanggan
sehingga proses internal juga harus disesuaikan. Oleh sebab itu,
harus didukung oleh tenaga kerja terampil dan termotivasi. Untuk
dapat mengelola hal tersebut, maka pemimpin menyusun rencana
strategis melalui pengumpulan, pengolahan dan analisis data.
Aspek-aspek penilaian tersebut terangkum dalam kuesioner
sebagai acuan dalam pengumpulan data perusahaan atau organisasi
yang kemudian akan ditindaklanjuti dengan dilakukan pemberian
nilai berdasarkan hasil jawaban kuesioner tersebut yang sebelumnya
telah dilakukan verifikasi oleh auditor.
Auditor melakukan verifikasi apakah jawaban perusahaan sesuai
dengan fakta di lapangan, dengan berpedoman pada ADLI (Approach,
Deployment, Learning, Integration) pada kategori 1 sampai dengan 6.
Auditor harus memverifikasi apakah benar perusahaan telah
memenuhi ADLI, kalau tidak maka perlu dievaluasi ulang dimana
sebenarnya posisi perusahaan. Berikut adalah uraian yang dimaksud
dengan ADLI yaitu:
a. Approach (Konsep)
Approach adalah konsep/metode/sistem yang digunakan untuk
meningkatkan semua kinerja perusahaan, atau metode yang
digunakan untuk meyelesaikan semua proses.
b. Deployment (Sosialisasi)
Deployment diartikan sebagai sosialisasi. Ada suatu sistem
manajemen sosialisasi terdokumentasi
c. Learning (Pembelajaran)
Learning diartikan sebagai pembelajaran, artinya ada metoda
pembelajaran kepada semua, dipraktekkan, dilakukan
penyesuaian dan dilakukan perbaikan untuk menyempurnakan.
d. Integration (Keterpaduan)
Integration diartikan sebagai keterpaduan, kesesuaian,
keseragaman di seluruh perusahaan.
Untuk kategori 7 dan 8, auditor memverifikasi dengan berpedoman

20
pada LeTCI yaitu:
a. Level (Le)
Level diartikan sebagai angka yang menunjukkan posisi hasil atay
kinerja perusahaan. Kinerja perusahaan dalam bentuk skala yang
memberi makna. Tingkat kinerja memungkinkan evaluasi yaitu
membandingkannya dengan kinerja masa lalu, proyeksi, tujuan
dan pembanding yang sesuai.
b. Trends (T)
Trends diartikan sebagai kecenderungan yaitu angka yang
menunjukkan arah dan derajat kemiringan (slope) dan
kecenderungan) dan luasnya (seberapa luas penyebaran). Apakah
trend ditunjukkan, apakah interval antara ukuran atau frekwensi
cukup memadai, apakah kecenderungan positif, negatif atau datar,
dan seberapa besar perubahan.
c. Comparison (C)
Comparison diartikan sebagai perbandingan yaitu nilai yang
dihasilkan dengan menggunakan ukuran yang sama atau
sepadan. Perbandingan dapat dilakukan terhadap hasil dari
pesaing, rata-rata industri atau terhadap hasil terbaik dalam
perusahaan sekelas.
d. Linkage (Li)
Linkage diartikan sebagai keterkaitan atau hubungan dengan
pelanggan kunci, produk barang dan jasa, pasar, proses, dan
rencana kegiatan pada profil perusahaan dan item.

21
MENGOLAH DATA HASIL PENILAIAN

1. Pengolahan Hasil Penilaian Sesuai Metode yang Ditetapkan


Metode yang digunakan dalam pengolahan data hasil peniaian
menggunakan instrument penilaian Malcom Baldrige + Produktivitas.
Ada 8 (delapan) kriteria yang dinilai untuk mengetahui tingkat
kinerja suatu perusahaan di Indonesia, seperti ditunjukkan pada
tabel berikut :

No. Kriteria Bobot


1. Kepemimpinan 150
2. Perencanaan Strategis 80
3. Fokus Sumberdaya Manusia 110
4. Fokus Pelanggan 100
5. Data, Informasi dan Analisis 80
6. Menejemen Proses 80
7. Hasil usaha 250
8. Produktivitas 150
Total nilai 1.000

2. Penyusunan Hasil Penilaian Sesuai Format yang Ditetapkan


Untuk mengetahui kriteria klasifikasi perusahaan yang telah
dilakukan penilaian dengan instrumen kuesioner, maka dilakukan
pembobotan akumulatif dari delapan kriteria dan parameter dari
masing-masing kriteria yang dinilai dengan menggunakan format
yang ditetapkan.
a. Format Perhitungan Nilai

22
23
24
25
26
b. Format Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja

Lampiran: A.4
A.4A.4

HASIL PENILAIAN PERFORMA PERUSAHAAN


DAN REKOMENDASI AUDITOR

NILAI
NO NAMA & ALAMAT KLASIFIKASI NILAI REKOMENDASI
AMBANG
PERUSAHAAN (K/M/B) PERFORMA PENGHARGAAN
BATAS
1

ds

3. Penetapan Hasil Penilaian Kriteria dan Jenis Penghargaan Sesuai


Kriteria Penilaian.
a. Klasifikasi Hasil Penilaian Kriteria
1) Menurut Malcolm Baldrige Criteria
Kualifikasi perusahaan dibagi ke dalam 8 kelas, mulai dari
perusahaan pemula sampai dengan perusahaan kelas dunia,
seperti ditunjukkan pada tabel berikut :

27
Tabel Nilai Ambang Batas Kelayakan Penerima Penghargaan Produktivitas

NILAI AMBANG BATAS


KISARAN PENERIMA PENGHARGAAN
KUALIFIKASI/ NILAI PRODUKTIVITAS
NO
KATAGORI (Malcolm
Baldrige) SIDDHAKARYA PARAMAKARYA

1 Perusahaan Unggul 850-1000


(World Class business)
2 Perusahaan 750-849
Pemimpin Teladan
(Benchmarking
3 Pemimpin dalam 650-749 Perusahaan
Industri Besar
4 Pemimpin baru 550-649 Perusahaan Perusahaan
(Emerging leader) Besar Menengah
5 Berkinerja Baik 450-549 Perusahaan Perusahaan
(Good performance) Menengah Kecil
6 Mulai berbenah 350-449 Perusahaan
(Beginning Kecil
7 Mulai menghasilkan 250-349
(Early results)
8 Mulai bertumbuh 000-249
(new business)

2) Menurut Indonesian Productivity And Quality (IPQA) Criteria


Sesuai dengan kesepakatan Panitia Nasional Anugerah
Produktivitas dan Kualitas Indonesia tahun 2005, kualifikasi
usaha kecil di Indonesia sebagai berikut:

Klasifikasi Perusahaan Berdasarkan Kinerja


(Menurut IPQA Criteria)

No. Kriteria Nilai

1. Berkinerja Baik (Good Performance) 450-550


2. Mulai berbenah (Beginning Improvement) 350-449
3. Mulai menghasilkan (Early Results) 250-349
4. Mulai bertumbuh (New Business) 000-249

28
b. Tahapan Penilaian dan Penetapan Penerima Penghargaan
Produktivitas Berdasarkan Jenis Penghargaan
1) Paramakarya

a) Tim Auditor Pusat melakukan kunjungan langsung dan


menilai ke perusahaan di daerah dengan menggunakan
instrument penilaian “Malcolm Baldrige Criteria”
ditambah 1 kriteria Produktivitas menjadi 8 kriteria yaitu
meliputi : Kepemimpinan, Perencanaan Strategis; Fokus
Sumber Daya Manusia, Fokus Pelanggan, Data &
Informasi, Analisa Manajemen Proses, Hasil Usaha dan
Produktivitas (sesuai dengan form penilaian terlampir)
b) Masing-masing Tim Auditor melakukan rekapitulasi hasil
penilaian di perusahaan yang telah dikunjungi dan
mempresentasikan dalam rapat pleno tim auditor
(lampiran A.3);
c) Rapat pleno auditor menetapkan daftar usulan calon
nominasi penerima penghargaan produktivitas

29
d) Tim Auditor menyampaikan hasil penilaian dan
rekomendasi calon nominasi penerima penghargaan
produktivitas kepada Dewan Juri (lampiran A.4);
e) Dewan Juri melaksanakan kunjungan verifikasi kepada
perusahaan-perusahaan calon nominasi penerima
penghargaan produktivitas
a) Dewan Juri melakukan sidang pleno untuk membahas
dan menetapkan nominasi perusahaan penerima
penghargaan produktivitas dalam berita acara Dewan Juri
(lampiran DJP.1);
f) Penetapan perusahaan penerima penghargaan
produktivitas dengan menerbitkan surat keputusan
Menteri Ketenagakerjaan.
2) Siddhakarya

a) Tim Auditor Daerah melakukan kunjungan langsung dan


menilai ke perusahaan di daerah dengan menggunakan
instrument penilaian “Malcolm Baldrige Criteria”
ditambah 1 kriteria Produktivitas menjadi 8 kriteria
meliputi : Kepemimpinan, Perencanaan Strategis; Fokus
Sumber Daya Manusia, Fokus Pelanggan, Data &

30
Informasi, Analisa Manajemen Proses, Hasil Usaha dan
Produktivitas (sesuai dengan form penilaian terlampir);
b) Masing-masing Tim Auditor melakukan rekapitulasi hasil
penilaian di perusahaan yang telah dikunjungi dan
mempresentasikan dalam rapat pleno tim auditor
(lampiran A.3);
c) Rapat pleno auditor menetapkan daftar usulan calon
nominasi penerima penghargaan produktivitas
Siddhakarya;
d) Tim Auditor menyampaikan hasil penilaian dan
rekomendasi calon nominasi penerima penghargaan
produktivitas kepada Dewan Juri (lampiran A.4);
e) Dewan Juri melaksanakan kunjungan verifikasi kepada
perusahaan-perusahaan calon nominasi penerima
penghargaan produktivitas Siddhakarya;
f) Dewan Juri melakukan sidang pleno untuk membahas
dan menetapkan nominasi perusahaan penerima
penghargaan produktivitas Siddhakarya dalam berita
acara Dewan Juri (lampiran DJ.1);
g) Penetapan perusahaan penerima penghargaan
produktivitas Siddhakarya dengan menerbitkan surat
keputusan Gubernur.

31
G. LANGKAH KERJA

MELAKSANAKAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI DALAM RANGKA PENGHARGAAN PRODUKTIVITAS

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

1. Buku Pedoman 1. Mengumpulkan 1.1 Menyiapkan Pedoman penghargaan


data organisasi produktivitas yang digunakan
yang akan dinilai

Form UCP.1, Form P1 dan Form 1.2 Melaksanakan Prosedur penilaian persyaratan
Penilaian Buril (persyaratan administrasi, teknis dan klasifikasi
usaha) dari data profil organisasi dan penilaian
mandiri (self Assessment) organisasi serta
penilaian dokumen (buril) organisasi

9
MELAKSANAKAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI DALAM RANGKA PENGHARGAAN PRODUKTIVITAS

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

Form A.1 dan Form A.2 1.3 Menyusun Tim pelaksana penilaian dan jadwal
pelaksanan penilaian faktual dan pengisian
form-form penilaian (Form A.1 dan Form A.2)

2. Fortofolio, Kuisioner, Wawancara, 2. Menilai kinerja 2.1 Melakukan penilaian dilapangan (organisasi)
Observasi dan Form A.3 organisasi pada dengan menggunakan metode dan instrumen
organisasi yang
memenuhi penilaian kinerja organisasi sesuai pedoman
Mencatat persyaratan (Fortofolio, Kuisioner, Wawancara, Observasi)
Fortofolio, sesuai dengan
Kuisioner metode penilaian
yang ditetapkan

Wawancara,
Observasi

10
MELAKSANAKAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI DALAM RANGKA PENGHARGAAN PRODUKTIVITAS

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

Form A.3 2.2 Menentukan nilai-nilai parameter, nilai kriteria,


nilai akhir dan kualifikasi / kategori kinerja
organisasi (Form A.3)

3. Tabel Nilai Ambang Batas 3. Mengolah hasil 3.1 Menyusun penetapan hasil penilaian kinerja
dan Form A.4 penilaian sesuai
organisasi dan rekomendasi penghargaan
metode yang
telah ditetapkan produktivitas
dan disusun
sesuai format
serta jenis
penghargaan
sesuai dengan
kriteria penilaian

11
MELAKSANAKAN PENILAIAN KINERJA ORGANISASI DALAM RANGKA PENGHARGAAN PRODUKTIVITAS

No PANDUAN GAMBAR CAPAIAN KETERANGAN

Perilaku Kerja : Indikator perilaku : Alat dan metode yang digunakan :


Pelaksanaan kegiatan 1. Mengikuti 1. Buku Pedoman Penganugerahan Produktivitas
Melaksanakan penilaian kinerja tahapan sesuai Siddhakarya dan Paramakarya Tahun 2018,
organisasi dalam rangka Pedoman Direktorat Bina Produktivitas Ditjen Binalattas
penghargaan produktivitas 2. Melakukan Kemnaker RI
membutuhkan kompetensi penilaian secara 2. Form- form isian Penilaian
perilaku : obyektif, detail, 3. Metode dan instrument Penilaian kinerja
1. Melakukan penilaian sesuai teliti dan organisasi
Pedoman yang digunakan bertanggungjawab
2. Dilakukan dengan teliti untuk 3. Penilaian dicatat
detail proses pada form-form
3. Analisis dan pencatatan hasil penilaian secara
penilaian dengan detail dan teliti detail dan teliti

12
H. IMPLEMENTASI UNIT KOMPETENSI

Elemen Kompetensi 1

Mengumpulkan Data Organisasi Yang Akan Dinilai

Baca Referensi 1.1 :

Silahkan untuk membaca buku pedoman terkait metode


pengumpulan data dalam melaksanakan penilaian kinerja organisasi
dalam rangka penghargaan produktivitas

Aktivitas 1.1 :

Silahkan untuk mencatatkan hasil penilaian dokumen organisasi


sesuai dengan prosedur penilaian persyaratan (persyaratan
administrasi, teknis dan klasifikasi usaha) dari data profil organisasi
(Form UCP.1) dan penilaian mandiri (self Assessment) organisasi
(Form P.1) dalam Form penilaian dokumen (buril)

Aktivitas 1.2 :

Silahkan untuk menuliskan susunan Tim pelaksana penilaian dan


jadwal pelaksanan penilaian faktual serta mengisi form-form
sebelum melakukan penilaian di lapangan / organisasi (Form A.1 dan
Form A.2)

13
Elemen Kompetensi 2

Melakukan Penilaian Kinerja Organisasi

Baca Referensi 2.1:

Silahkan untuk membaca buku pedoman terkait metode dan


instrumen penilaian kinerja organisasi untuk melaksanakan penilaian
kinerja organisasi dalam rangka penghargaan produktivitas

Pemeriksaan 1.1 :

Silahkan untuk melakukan penilaian dilapangan (organisasi) dengan


menggunakan metode dan instrumen Portofolio, Kuisioner,
Wawancara dan Observasi

Catat hasil pemeriksaan :

Berpikir 1.1 :

Silahkan untuk menganalisa informasi yang diperoleh dan


memberikan nilai dari masing-masing parameter dan kriteria dari
masing-masing parameter

Aktivitas 1.1 :

Silahkan untuk mencatatkan hasil penilaian dari nilai-nilai parameter,


nilai kriteria, nilai akhir dan kualifikasi / kategori kinerja organisasi
dalam Form A.3

14
Elemen Kompetensi 3

Mengolah Data Hasil Penilaian

Aktivitas 3.1:

Silahkan untuk menyusun hasil penilaian dan penetapan


hasil penilaian kinerja organisasi dan rekomendasi
penghargaan produktivitas dalam Form A.4

Komunikasi/ Diskusi 3.1:

Silahkan untuk presentasikan hasil penilaian, penetapan hasil


penilaian kinerja organisasi dan rekomendasi penghargaan
produktivitas kepada rekan auditor lainnya

Penilaian:

Penilaian Catatan :
Kompeten / Belum Kompeten
Peserta Instruktur

Nama/Tandatangan/tgl Nama/Tandatangan/tgl

15
I. LAMPIRAN

KAMUS ISTILAH

Produktivitas Dipahami sebagai sikap mental yang memandang


hari esok harus lebih baik dari hari ini dan hari
ini harus lebih baik dari kemarin yang
terkandung di dalamnya orientasi dan motivasi
untuk melakukan perbaikan yang
berkesinambungan di bidang kehidupan
tertentu.

Penganugerahan Adalah penghargaan produktivitas yang


Produktivitas diberikan kepada perusahaan/organisasi yang
telah meningkatkan produktivitasnya selama tiga
tahun berturut-turut.

Siddhakarya Berarti “Karya Prima” yang diciptakan oleh


perusahaan/organisasi, Siddhakarya merupakan
penghargaan produktivitas di tingkat daerah dan
dilaksanakan setiap tahun ganjil.

Paramakarya Berarti “Karya Unggul” yang diciptakan oleh


perusahaan/organisasi, Paramakarya
merupakan penghargaan produktivitas di tingkat
nasional dan dilaksanakan setiap tahun genap.

Malcolm Baldrige Criteria Merupakan kriteria penilaian yang terdiri dari 7


(tujuh) kriteria (Leadership atau Kepemimpinan;
Strategic Planning atau Perencanaan Strategik;
Human Resources Development and Management
atau Fokus pada Pengembangan kompetensi
SDM dan Organisasi; Customer and Market
Focus atau Fokus pada Pelanggan dan Perluasan
Pasar; Information and Analysis atau Data,
Informasi dan Analisa; Process Management atau
Manajemen Proses; Business Results atau Hasil
Usaha) yang digunakan pada penganugerahan

16
produktivitas (Malcolm Baldrige Award) yang
diberikan kepada perusahaan-perusahaan
terunggul di Amerika sejak jaman pemerintahan
Ronald Reagan.

REFERENSI

 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan


 Peraturan Presiden Nomor: 50 Tahun 2005 tentang Lembaga
Produktivitas Nasional
 Surat Setneg Nomor: R-04/M.Setneg/1/1993 tanggal 8 Januari 1993
tentang Anugerah Produktivitas
 Permenakertrans Nomor: PER.21/MEN/IX/2009 tentang Pedoman
Pelayanan Produktivitas
 Pedoman Penganugerahan Produktivitas Siddhakarya dan
Paramakarya Tahun 2018, Direktorat Bina Produktivitas Ditjen
Binalattas Kemnaker RI

17
UNIT KOMPETENSI

KODE UNIT : M.702090.012.02


JUDUL UNIT : Melaksanakan Penilaian Kinerja Organisasi dalam
rangka Penghargaan Produktivitas
DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini berhubungan dengan sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dibutuhkan
dalam melaksanakan penilaian kinerja organisasi
dalam rangka penghargaan produktivitas bagi
organisasi swasta maupun pemerintah.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Mengumpulkan data 1.1 Data profil dan penilaian mandiri (self


organisasi yang akan assessment) organisasi diusulkan
dinilai sesuai prosedur.
1.2 Organisasi diseleksi sesuai persyaratan
administrasi, teknis dan klasifikasi
usaha.
1.3 Pedoman penghargaan produktivitas
disiapkan sesuai kebutuhan.
1.4 Jadwal pelaksanaan penilaian
organisasi disusun sesuai rencana.
2. Melakukan penilaian 2.1 Penilaian dilakukan pada organisasi
kinerja organisasi yang telah ditetapkan sesuai
persyaratan.
2.2 Kinerja organisasi dinilai berdasarkan
metode yang telah ditentukan.
3. Mengolah data hasil 3.1 Hasil penilaian diolah sesuai metode
penilaian yang ditetapkan.
3.2 Hasil penilaian disusun sesuai format
yang ditetapkan.
3.3 Hasil penilaian kinerja dan jenis
penghargaan ditetapkan sesuai dengan
kriteria penilaian.

BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
1.1 Tim yang dibentuk dalam unit kompetensi ini meliputi; dewan
pembina, pengarah, dewan juri, auditor dan panitia penyelenggara.
1.2 Metode penilaian kinerja mencakup tidak terbatas pada :
18
Malcolm Baldrige Criteria, BSC, Six Sigma. dan sejenisnya

2. Peralatan dan perlengkapan


2.1 Peralatan
2.1.1 Alat pengolah data
2.1.2 Alat pencetak
2.1.3 Media penyimpanan data
2.1.4 Alat perekam
2.1.5 Alat dan media Komunikasi
2.2 Perlengkapan
2.2.1 Data profil perusahaan
2.2.2 Kuesioner dan form pengisian
2.2.3 Pedoman penilaian kinerja
2.2.4 Aplikasi penghitungan hasil penilaian
2.2.5 Alat tulis kantor
2.2.6 Jaringan Internet dan Media Sosial
2.2.7 Dokumentasi

3. Peraturan yang diperlukan


3.1 Undang-undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
3.2 Peraturan Presiden Nomor: 50 Tahun 2005 tentang Lembaga
Produktivitas Nasional
3.3 Surat Setneg Nomor: R-04/M.Setneg/1/1993 tanggal 8 Januari
1993 tentang Anugerah Produktivitas
3.4 Permenakertrans Nomor: PER.21/MEN/IX/2009 tentang Pedoman
Pelayanan Produktivitas

4. Norma dan standar


4.1 Norma
(Tidak ada.)
4.2 Standar
(Tidak ada.)

PANDUAN PENILAIAN
19
1. Konteks penilaian

1.1 Penilaian kompetensi pada unit ini dilakukan untuk mengetahui


kemampuan, yang meliputi aspek pengetahuan, ketrampilan dan
sikap kerja dalam melaksanakan penilaian kinerja organisasi dalam
rangka penghargaan produktivitas.
1.2 Penilaian dilakukan dengan tes lisan, tertulis, demonstrasi
dan/atau simulasi.
1.3 Penilaian dilakukan di tempat kerja, dan/atau tempat uji
kompetensi (TUK).

2. Persyaratan kompetensi
2.1 (Tidak ada.)

3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan


3.1 Pengetahuan
3.1.1 Konsep produktivitas
3.1.2 Konsep Malcolm Baldrige Criteria, BSC, Six Sigma dan
sejenisnya
3.1.3 Alat, teknik dan metode penilaian kinerja organisasi
3.2 Keterampilan
3.2.1 Menggunakan alat pengolah data/aplikasi

4. Sikap kerja yang diperlukan


4.1 Objektif
4.2 Detail
4.3 Teliti
4.4 Bertanggungjawab

5. Aspek kritis
5.1 Melakukan penilaian kinerja organisasi secara objektif pada
organisasi swasta maupun pemerintah dengan menggunakan
metode yang telah ditentukan.

DAFTAR NAMA PENYUSUN

NO. NAMA PROFESI

1. Yelfesy, ST. MM  Praktisi Produktivitas /


Pegawai Ditjen
Binalattas Kemnaker RI

20

You might also like