You are on page 1of 8

PEMANFAATAN LIMBAH STYROFOAM UNTUK

MEDIA HIDROPONIK 1

(Utilization of Styrofoam for Hidroponic Media)

Teti Febrianti2, Fadilla Aini2, Andriansyah2, Puteri Galura Asih2


1) Diterima
27 Mei 2019/30 Juni 2019
2)
Universitas Muhammadiyah Sukabumi
Jl. R. Syamsudin SH No. 50 Sukabumi
Correspondence e-mail: dilaainun21@gmail.com

ABSTRAK
Alih fungsi limbah styrofoam sebagai media hidroponik dapat dijadikan sebagai salah satu cara
untuk memberikan edukasi dan pengetahuan di bidang pertanian. Studi ini dapat dijadikan sebagai
upaya untuk mengubah pola pikir masyarakat terhadap sektor pertanian yang identik dengan
kotor, cangkul, dan lumpur. Kegiatan ini dilaksanakan dalam kurun waktu 3 bulan dengan sasaran
masyarakat adalah siswa dan siswi kelas 4-5 SD Aisyiyah Kota Sukabumi. Metode yang
digunakan yaitu sosialiasi tentang pentingnya pertanian dan metode pelatihan budidaya dengan
sistem hidroponik, serta pelatihan kewirausahaan bagi siswa. Hasil yang dicapai dalam program
ini adalah pengetahuan siswa dan siswi terhadap pertanian, proses budidaya tanaman dengan
sistem hidroponik meningkat, siswa dan siswi dapat melakukan teknik budidaya sistem
hidroponik dengan memanfaatkan boks styrofoam serta menumbuhkan jiwa kewirausahaan siswa.

Kata kunci : styrofoam, hidroponik, urban farming berganda

ABSTRACT
The transformation ofwaste styrofoam can be used as one way to provide education and
agriculture knowledge from an early age. By way of utilizing waste Styrofoam into hydroponic
media. It can be used as an attempt to change the mindset of people to the agricultural sector
which is synonymous with dirty, hoe and mud. This activity is carried out within a period of 3
months with the goal of society is male and female students grade 4-5 SD Aisyiyah city of
Sukabumi. The method used is the socialization of the importance of agriculture and training
methods of cultivation with hydroponic systems, as well as entrepreneurship training for
students. The results achieved in this program is the knowledge of students, and students against
agriculture icreases, the hydroponic cultivation system increases, students can do cultivation
technique hydroponic system by utilizing a styrofoam, as well as foster the entrepreneurship
spirit of studets.

Keywords : styrofoam, hydroponics,urban farming

PENDAHULUAN muda masih rendah terhadap sektor


Pertanian merupakan salah satu pertanian. Rendahnya minat generasi
sektor yang sangat penting dalam muda terhadap sektor pertanian muncul
kehidupan. Selain sebagai upaya dalam karena persepsi mengenai sektor
pengadaan kebutuhan makanan pokok pertanian yang identik dengan cangkul,
manusia, pertanian juga merupakan kotor, dan lumpur. Padahal pertanian
sektor yang dapat meningkatkan tidak selalu berhubungan dengan tanah
pendapatan nasional. Namun sayangnya dan lumpur, misalnya pertanian dengan
minat masyarakat, khususnya generasi sistem hidroponik.

37
38 | Journal of Agrifish, Juli 2019, Vol. 1, No. 1: 37-44

Pertanian sistem hidroponik untuk meningkatkan pendapatan rumah


merupakan kegiatan pertanian tanpa tangga.
menggunakan media tanah, dan biasanya Adanya alih fungsi limbah
mengutamakan media air. Kegiatan ini styrofoam juga dapat diajarkan kepada
berkembang dalam rangka mengubah generasi muda sehingga menjadi edukasi
persepsi masyarakat terhadap sektor dan pengetahuan sejak dini. Hal ini
pertanian. Selain itu, kegiatan ini tidak merupakan salah satu upaya untuk
membutuhkan lahan yang luas, sehingga mengubah pola pikir masyarakat
dapat dilakukan dengan memanfaatkan terhadap sektor pertanian.
lahan sempit yang tersedia di sekitar Berdasarkan kondisi tersebut,
rumah. dilakukanlah kegiatan sosialisasi untuk
Produk yang dihasilkan pada menyampaikan pengetahuan tentang
kegiatan budidaya hidroponik juga urban farming dan pelatihan
berkualitas dan tidak kalah saing dengan pemanfaatan limbah styrofoam box
produk yang dibudidayakan secara bekas buah menjadi media hidroponik.
konvensional. Selain itu, produk yang Kegiatan ini dilakukan terhadap siswa
dibudidayakan secara hidroponik dinilai sekolah dasar sebagai pembelajaran
lebih bersih dan menarik dibandingkan dalam mengenal pertanian serta urban
dengan produk budidaya konvensional. farming sejak dini.
Menariknya, kegiatan budidaya Sekolah yang dipilih adalah SD
sistem hidroponik juga bisa sebagai ‘Aisyiyah yang merupakan salah satu
kegiatan pemanfaatan limbah, sehingga sekolah yang berada di daerah perkotaan.
dapat berkontribusi dalam penanggu- Sekolah ini tidak memiliki lahan hijau,
langan sampah di kota. Salah satu jenis sehingga penghijauan melalui kegiatan
limbah yang dimanfaatkan sebagai budidaya sayuran dengan metode
media hidroponik adalah styrofoam. hidroponik dapat menjadi kegiatan
Penggunaan styrofoam saat ini penghijauan sekolah. Selain itu, kegiatan
dapat dikatakan tinggi sebagai media ini juga dilakukan untuk mengenalkan
pembungkus makanan. Padahal limbah manfaat sayuran dan kewirausahaan
styrofoam memiliki karakteristik sulit sejak dini.
terurai, sehingga apabila dibuang secara Kewirausahaan sangat penting
langsung akan berdampak terhadap untuk ditumbuhkan sejak dini, karena
pencemaran ekosistem perairan dan saat ini tingkat pengangguran semakin
lingkungan. Oleh karena itu, apabila meningkat. Jumlah tenaga kerja yang
limbah styrofoam ini tidak dimanfaatkan melamar lebih banyak dibandingkan
akan menjadi masalah serius bagi dengan jumlah lowongan pekerjaan yang
lingkungan. tersedia, sehingga tantangan di masa
Adanya inovasi pemanfaatan yang akan datang semakin berat.
limbah styrofoam sebagai media untuk Tujuan dari kegiatan ini yaitu :
kegiatan budidaya hidroponik dapat 1. Mensosialisasikan pentingnya
menjadi solusi untuk mengurangi limbah pertanian dan pertanian perkotaan
styrofoam yang semakin meningkat. (urban farming) serta pentingnya
Selain itu, kegiatan ini dapat mengubah sayuran bagi kesehatan.
limbah menjadi pundi-pundi rupiah
Teti Febrianti dkk. Pemanfaatan Limbah Styrofoam untuk Media Hidroponik.... | 39

2. Memanfaatkan styrofoam menjadi Pertemuan 1: pembuatan media


media hidroponik untuk budidaua hidroponik
sayuran sebagai salah satu upaya a. Pertemuan 2: membahas teknis
meminimalisir volume limbah yang budidaya,
terus meningkat, memudahkan b. Pertemuan 3: materi panen dan
masyarakat untuk melakukan pasca panen.
kegiatan budidaya pada lahan c. Pertemuan 4: Pelatihan
minimalis dan mengemas styrofoam Enterpreneurship.
menjadi produk baru yang bermanfaat
di kalangan masyarakat luas.
3. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan HASIL DAN PEMBAHASAN
pada anak-anak sehingga mereka Istilah hidroponik lahir pada tahun
memiliki jiwa wirausahan dan kelak 1936, yang diberikan untuk hasil
siap menciptakan usaha baru secara penelitian seorang agronomis dari
mandiri. Universitas California, USA, DR. WF.
Gericke, berupa tanaman tomat setinggi
3 meter yang penuh buah dan ditanam
dalam bak berisi mineral hasil uji
METODOLOGI
cobanya. Sejak saat itu istilah hidroponik
Kegiatan dilaksanakan pada bulan
dinobatkan sebagai cara bercocok tanam
Maret hingga Juni 2017. Pemanfaatan
tanpa menggunakan tanah sebagai media
limbah styrofoam menjadi media
tumbuhnya (Lingga 2006). Budidaya
hidroponik sistem sumbu dilakukan oleh
dengan teknik hidroponik memiliki
siswa dan siswi kelas 4 dan 5 SD
beberapa sistem, yaitu Wick system
Aisyiyah Kota Sukabumi, dengan
(Sistem sumbu), Drip irigation (Irigasi
metode pelaksanaannya dimulai dari
tetes), NFT (Nutrient Film Technique),
Sosialisasi, Pelatihan serta Monitoring
Floating (rakit apung), Ebb and Flow
dan evaluasi, sebagai berikut :
(Pasang surut), dan Aeroponics.
1. Sosialisasi : Roidah (2014) mengemukakan
a. Sosialisasi tentang peran penting bahwa tanaman yang dapat
pertanian untuk menarik minat dibudidayakan dengan cara hidroponik
siswa terhadap sektor pertanian dikelompokkan menjadi 1). Tanaman
perkotaan (urban farming) hias (bunga-bungaan) seperti, Anthurium
scherzerianum, Hibiscus rosa-sinensis,
b. Sosialisasi tentang pendidikan
Opuntia nigrican. 2). Tanaman semak
lingkungan hidup, bahaya
hias seperti, Aglaonema pictum, Aloe
styrofoam
mitriformis, dan Iresine herbstii. 3).
c. Sosialisasi pentingnya makan Tanaman perdu dan hiasan seperti,
sayuran kepada siswa Araucaria cunninghamii, Chamaedorea
2. Pelatihan elegans, Cycas revoluta. 4). Tanaman
Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan buah dan sayuran seperti, brokoli, tomat,
sebanyak 4 kali pertemuan. dan paprika.
40 | Journal of Agrifish, Juli 2019, Vol. 1, No. 1: 37-44

Hidroponik merupakan cara tanaman. Sumbu yang baik digunakan


bercocok tanam tanpa menggunakan adalah yang memiliki kapilaritas tinggi
tanah sebagai media tanam. Resh (1998) dan tidak cepat lapuk.
dalam Susilo (2013) mengemukakan Hidroponik sistem sumbu ini
bahwa hidroponik merupakan suatu cara merupakan sistem yang digunakan
budidaya tanaman tanpa menggunakan dalam kegiatan pemberdayaan di SD
tanah, akan tetapi menggunakan media Aisyiyah dengan menggunakan
inert seperti gravel, pasir, peat, styrofoam sebagai media tanamnya.
vermikulit, pumice atau sawdust, yang Pemanfaatan styrofoam menjadi media
diberikan larutan hara yang mengandung hidroponik merupakan salah satu metode
semua elemen essensial yang diperlukan yang dapat dilakukan untuk
untuk pertumbuhan dan perkembangan mengenalkan pertanian secara luas
normal tanaman. Savage (1985) dalam kepada siswa dan siswi sekolah dasar.
Anas (2013), mengemukakan bahwa Langkah awal yang dilakukan sebelum
berdasarkan sistem irigasisnya budidaya memulai program ini adalah melakukan
hidroponik dikelompokkan menjadi: (1) konfirmasi ulang kepada pihak kepala
Sistem terbuka dimana larutan hara tidak sekolah SD Aisyiyah Kota Sukabumi
digunakan kembali, misalnya pada pada hari Rabu, 29 Maret 2017. Pada
hidroponik dengan penggunaan irigasi pertemuan ini mendapatkan hasil, yaitu
tetes drip irrigation atau trickle mendapat respon baik untuk
irrigation, (2) Sistem tertutup, dimana keberlangsungan program ini. Serta
larutan hara dimanfaatkan kembali mendapat kesepakatan jadwal
dengan cara resirkulasi. Sedangkan pelaksanaan program antara pihak
berdasarkan penggunaan media atau sekolah dengan Tim pelaksana PKM
substrat dapat dikelompokkan menjadi setiap hari rabu mulai pukul 14.00 –
(1) Substrate System dan (2) Bare Root 15.30 WIB.
System. Pelaksanaan program pengabdian
Namun sistem hidroponik yang masyarakat disesuaikan dengan metode
paling populer di kalangan masyarakat pelaksanaan dalam tiga tahap, yaitu
adalah hidroponik wick system. Sistem tahap sosialisasi, pelatihan, dan
ini bersifat statis yang mengandalkan monitoring serta evaluasi. Tahap
prinsip kapitalis air melalui penggunaan sosialisasi dilaksanakan pada hari Rabu,
air sebagai perantara. Wick system atau 5 April 2017. Sasaran dari kegiatan ini
sistem sumbu merupakan sistem adalah siswa dan siswi kelas 4 dan 5 SD
hidroponik yang paling mudah dan Aisyiah Kota Sukabumi yang berjumlah
cocok dilakukan oleh para pemula. 80 orang. Materi yang diberikan pada
Metode ini menggunakan sumbu sebagai tahap sosialisasi mengenai lingkungan
perantara pemberian nutrisi pada hidup, pengenalan pertanian dengan
tanaman. Cara kerja wick system sama sistem hidroponik, dan pentingnya
dengan mekanisme kompor, dimana mengonsumsi sayuran. Materi tersebut
sumbu yang ada pada kompor berfungsi disampaikan dalam bentuk diskusi,
untuk menyerap minyak tanah. presentasi dan tanya jawab. Respon awal
Sedangkan dalam wick system sumbu yang diberikan dalam kegiatan ini cukup
berfungsi untuk menyerap nutrisi pada baik, siswa dan siswi tampak antusias
Teti Febrianti dkk. Pemanfaatan Limbah Styrofoam untuk Media Hidroponik.... | 41

mengikuti sosialisasi, hal tersebut


diketahui pada saat sesi tanya jawab.
Pelatihan 1 dilaksanakan pada
tanggal 20 April 2017, yang diisi dengan
materi pembuatan media hidroponik
dengan memanfaatkan limbah
styrofoam. Siswa/i memodifikasi box
styrofoam buah anggur dan melapisi
styrofoam tersebut dengan trashbag agar
nutrisi yang dimasukan kedalamnya
tidak bocor. Sedangkan bagian luarnya
Gambar 2. Bahan budidaya selada dan
dicat sesuai dengan kreativitas masing-
kangkung hidroponik
masing siswa dan siswi. Untuk bagian
tutup styrofoam dilubangi sesuai dengan
ukuran netpot. Masing-masing
styrofoam terdapat 6 lubang tanam. Media tanam dalam hidroponik
ada dua macam yaitu media organik dan
media non-organik. Media tanam
organik diantaranya hidroton, cocopeat,
vermikulit, dan arang sekam. Sedangkan
media non-organik adalah perlit,
granular dan rockwool. Media tanam
yag sering digunakan oleh petani
hidroponik adalah media tanam
rockwool. Rockwool merupakan media
tanam yang terbuat dari bebatuan yang
telah dipanaskan. Secara fisik rockwool
ini mirip seperti spons atau busa.
Gambar 1. Alat untuk budidaya selada Penyemaian benih menggunakan
dan kangkung hidroponik. alat dan bahan yang diperlukan. Adapun
alat dan bahan yang digunakan dalam
penyemaian adalah benih, rockwool,
Setelah membuat media tusuk gigi, air, baki semai, dan gergaji
hidroponik dilanjutkan dengan besi. Gergaji besi digunakan untuk
memberikan pelatihan teknis budidaya memotong rockwool dengan ukuran 2
tanaman dengan sistem hidroponik cm x 2 cm x 2 cm dalam 1 batang
dilaksanakan pada tanggal 5 Mei 2017. rockwool terdapat 18 lubang semai,
Benih yang digunakan dalam pelatihan rockwool dilubangi dengan tusuk gigi
ini adalah benih selada dan benih tetapi, lubangnya jangan telalu dalam.
kangkung. Pelatihan dimulai dengan Benih dimasukkan ke dalam lubang
kegiatan penyemaian. Penyemaian semai dengan jumlah satu benih satu
merupakan kegiatan membenihkan lubang. Media semai disimpan pada
benih menjadi bibit. baki yang telah berisi air dan disimpan
42 | Journal of Agrifish, Juli 2019, Vol. 1, No. 1: 37-44

di tempat yang minim cahaya matahari banyaknya unsur hara yang terlarut
untuk proses perkecambahan sekitar 1-2 dalam air dengan indikator penghantaran
hari. Setelah muncul kecambah listrik.
pindahkan baki semai ke tempat yang Unsur-unsur hara yang terdapat
terkena sinar matahari. Penyemaian dalam nutrisi hidroponik memiliki
dilakukan selama 2 minggu dengan kation dan anion, sehingga jumlah unsur
tetap memerhatikan kelembapan media hara yang terkandung dalam larutan
tanam. nutrisi dapat dideteksi dengan
Pada proses penyemaian selada banyaknya hantaran listrik pada kutub
terjadi etiolasi. Etiolasi ini terjadi karena positif dan negatif EC meter (Sesanti dan
bibit sayuran kurang mendapat sinar Sismanto 2016).
matahari. Bibit yang etiolasi ini disulam Proses pemindahan dilakukan
dengan bibit kangkung. Setelah itu bibit dengan cara memisahkan bibit satu
selada dan kangkung yang masih dalam persatu dengan memotong rockwool,
kondisi baik dipindah tanam pada pemotongan ini harus sesuai serat supaya
styrofoam yang telah di modifikasi terbentuk kubus yang rapi. Pindahkan
menjadi media hidroponik. Sebelumnya bibit ke dalam styrofoam dengan jarak
masing – masing styrofoam sudah berisi antar lubang tanam 10 cm. Tanaman
air dan nutrisi hidroponik. Nutrisi yang dapat dipanen sesuai dengan umur
digunakan oleh kebanyakan petani tanamannya. Untuk selada dapat dipanen
hidroponik adalah nutrisi AB mix. ketika sudah 45 Hari Sesudah Semai
Terdiri dari dua formula A dan formula (HSS).
B, dalam pengaplikasiannya digunakan Tahap selanjutnya setelah
secara bersama-sama. Untuk rumus yang pemindah tanaman adalah pemeliharaan.
digunakan adalah 5:5:1 artinya jika air Pemeliharaan tanaman hidroponik
yang akan digunakan sebanyak 1 liter dilakukan dengan cara membuang daun
maka nutrisi yang dibutuhkan sebanyak yang terkena penyakit agar tidak
5 ml formula A dan 5 ml formula B. menjalar ke yang lain. Selain itu kadar
Rumus ini sudah umum di kalangan nutrisi harus selalu dikontrol
petani hidroponik. Alat yang digunakan menggunakan alat EC meter.
untuk mengecek kadar nutrisi adalah EC Parameter pH juga sangat penting
meter. Dalam satu box styrofoam dapat dalam pertumbuhan tanaman dengan
menampung 5 liter air, sehingga nutrisi sistem hidroponik. Secara umum rentang
yang dibutuhkan sebanyak 25 ml nutrisi pH pada tanaman adalah 5,5-6,5. Jika pH
A dan 25 ml nutrisi B. naik maka harus ditambahkan asam
Menurut Sutiyoso (2004), nilai EC sebanyak 10% untuk menurunkan
yang biasa digunakan untuk tanaman pHnya. Jika pH < 6,0 keasaman harus
sayuran berkisar antara 2-3 ml/cm. EC dinaikan, dengan menambahkan larutan
meter memiliki kutub negatif anoda dan KOH sebanyak 10%.
kutub positif anoda. Kation dalam nutrisi Pelatihan selanjutnya mengenai
akan mencari kutub negatif anoda, tahap panen dan pasca panen. kegiatan
sedangkan anion dalam nutrisi akan ini dilaksanakan pada tanggal 15 Juni
mencari kutub positif anoda. Nilai EC 2017. Pada tahap ini dimulai dengan
dalam nutrisi merupakan gambaran pemberian materi cara panen tanaman
Teti Febrianti dkk. Pemanfaatan Limbah Styrofoam untuk Media Hidroponik.... | 43

hidroponik dan materi pasca panen. media hidroponik untuk komoditas yang
Selanjutnya masing – masing siswa dan memiliki ukuran besar. Sistem sumbu
siswi melakukan kegiatan pemanenan lebih cocok digunakan sebagai media
dengan cara mengambil tanaman dari hidroponik komoditas sayuran daun.
lubang tanam tanpa memotong akar atau selain itu, ada kelemahan lain dari sistem
membuang rockwool. Kemudian sumbu yaitu pada sistem ini tanaman
dibersihkan dan membuang daun – daun tidak menyerap nutrisi secara merata
tanaman yang rusak. Tanaman yang karena air yang ada pada sistem sumbu
dipanen kemudian ditimbang dengan bersifat statis. Hal ini dapat
bobot 150 gram. Setelah itu selada dan menyebabkan terjadinya penumpukan
kangkung dikemas menyerupai buket racun pada media tanam yang berasal
bunga dengan kemasan plastik yang dari garam mineral pada nutrisi
telah disiapkan oleh Tim PKM. (Fahrurroji, 2016)
Hasil akhir dari kegiatan Pelatihan terakhir mengenai
pengabdian masyarakat mengenai kewirausahaan, yang dilaksanakan pada
pemanfaatan limbah styofoam adalah tanggal 15 Juni 2017 setelah kegiatan
siswa dan siswi SD Aisyiyah mulai panen dan pasca panen. Dalam
paham mengenai pertanian dalam arti perencanaan, kegiatan kewirausahaan
luas sejak dini. Khususnya pertanian dilakukan dengan cara siswa dan siswi
perkotaan atau sering kita dengan menjual hasil panen sayuran kepada
dengan sebutan urban farming. Selain itu Bapak/ Ibu guru. Namun kegiatan ini
setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini tidak terlaksana karena ada kendala
siswa dan bisa mengetahui cara waktu pelaksanaan yang bersamaan
berbudidaya dengan sistem hidroponik. dengan libur sekolah untuk semester
Hasil yang diharapkan dari kegiatan ini genap. Sehingga pada pelatihan
yang lebih penting adalah siswa dan kewirausahaan dilakukan dengan cara
siswi tetap bisa melanjutkan kegiatan diskusi dan tanya jawab, serta pemberian
budidaya hidroponik ini baik di sekolah materi mengenai pengenalan
dengan bimbingan para guru maupun di kewirausahaan sejak dini. Selain itu juga
rumah masing – masing siswa dan siswi. pada pelatihan kewirausahaan ini
Dengan memanfaatkan limbah diberikan pemahaman bagaimana cara
styrofoam kegiatan bercocok tanam packaging sayuran hidroponik yang baik
dapat dilakukan dihalaman rumah atau sebagai strategi promosi untuk menarik
dilahan yang sempit. Karena budidaya konsumen. Pada kegiatan ini siswa dan
dengan sistem hidroponik tidak perlu siswi antusias, menyimak dan
membutuhkan lahan yang luas. Sistem mempraktikan materi yang disampaikan.
sumbu menjadi alternatif bagi para Semoga dengan adanya pelatihan ini
pemula untuk melakukan kegiatan dapat menjadi peluang usaha atau bekal
budidaya. Namun pada sistem ini ada untuk siswa dan siswi SD Aisyiyah
kelemahannya, diantaranya sistem dalam menghadapi masa yang akan
sumbu tidak cocok digunakan sebagai datang.
44 | Journal of Agrifish, Juli 2019, Vol. 1, No. 1: 37-44

KESIMPULAN Roidah IS. 2014. Pemanfaatan lahan


Adapun kesimpulan yang dapat dengan menggunakan sistem
diambil dalam kegiatan ini adalah : hidroponik. Jurnal Universitas
1. Limbah styrofoam dapat Tulungagung Bonorowo. 1(2): 43-
dimanfaatkan sebagai media 50.
hidroponik.
Sesanti RN, Sismanto. 2016.
2. Bertambahnya IPTEK pada siswa Pertumbuhan dan hasil pakchoi
sekolah dasar, meningkatnya minat (Brasicca rapa L.) pada dua sistem
siswa pada bidang pertanian, hidroponik dan empat jenis nutrisi.
memiliki keterampilan budidaya Jurnal Kelitbangan. 4(1): 1-9.
hidroponik dengan media styrofoam,
Susilo AD. 2013. Bahan Ajar Dasar-
serta minat untuk mengkonsumsi
Dasar Hortikultura. Bogor: Institut
sayuran dan menumbuhkan jiwa Pertanian Bogor.
entrepreneurship pada siswa dan
siswi sekolah dasar. Sutiyoso, S. 2004. Meramu Pupuk
Hidroponik. Jakarta: Penebar
Swadaya.
DAFTAR PUSTAKA
Fahrurroji A. 2016. Sistem Wick (Sumbu)
Hidroponik. Tersedia di: SANTUNAN
https://afahrurroji.net/sistem- Pemanfaatan limbah styrofoam ini
wick-sumbu-hidroponik/. Diakses merupakan kegiatan dari Program
pada 26 Januari 2018. Kreativitas Mahasiswa bidang
pengabdian kepada masyarakat yang
Lingga P. 2006. Hidroponik Bercocok berjudul “DUS for Urban Farming”
Tanam tanpa Tanah. Jakarta: yang telah didanai oleh Kemenristek
Penebar Swadaya. Dikti tahun 2017.

You might also like