You are on page 1of 4

Tujuan Teks Deskripsi

Untuk menggambarkan objek dengan cara memerinci objek secara konkret, rinci dan
subjektif/melukiskan kondisi objek dari sudut pandang pembuat sehingga yang
membaca seakan-akan dapat mendengar, melihat, serta mengalami apa yang
dideskripsikan oleh penulis.

Isi Teks Deskripsi


Penulis berusaha memindahkan persepsi/kesan, hasil observasi dan kata hatinya
kepada pembaca dengan menyampaikan sifat dan semua perincian yang bisa
ditemukan pada objek yang diamati. Dengan kata lain, melalu teks ini, penulis
mengusahakan untuk menciptakan impresi/sensasi indera pembaca dalam rangka
menghasilkan kesan berdasarkan nalar dan imajinasinya.

Pengertian Teks Deskripsi Menurut Para Ahli


1. Keraf

Pengertian teks deskripsi menurut Keraf:1995 adalah bentuk wacana yang berusaha
menyajikan suatu hal atau objek pembicaraan yang membuat seolah-olah para
pembaca melihat sendiri objek tersebut atau seakan-akan berada di depan mata para
pembaca.
2. Tarigan

Deskripsi adalah tulisan yang bisa melukiskan sebuah kisah.


3. Wiyanto

Definisi teks deskripsi adalah memberikan penguraian atau melukiskan.


4. Kurniasari

Deskrispi berisi mengenai pengalaman yang digambarkan secara jelas.


Pengalaman tersebut bisa dalam bentuk suatu objek. Ketika membaca dan
mendengar, seolah-olah pembaca atau pendengar merasakan sendiri seperti melihat,
mendengar, atau menyentuh.
5. Parera

Parera (1987: 5), menjelaskan bahwa deskripsi adalah suatu bentuk karangan
yang hidup dan berpengaruh. Karangan ini berhubungan dengan pengalaman
pancaindra seperti penglihatan, pendengarana, perabaan, penciuman, dan perasan.
6. Sujanto

Sujanto (1998: 11), menjelaskan bahwa deskripsi merupakan paparan


tentang resepsi yang ditangkap oleh panca indra. Kita melihat, mendengar,
mencium, dan merasa melalui alat-alat indra manusia, dan dengan panca indra itu agar
dapat dihayati oleh orang lain.

Struktur Teks Deskripsi

Jelaskan struktur teks deskripsi? Teks ini memiliki 3 unsur yang membangun menjadi
teks yang utuh. Strukturnya antara lain sebagai berikut:
1. Identifikasi. Bagian ini berisi penentuan identitas seseorang, benda dan objek lainnya.
2. Klasifikasi. Bagian ini unsur penyusunan yang bersistem dalam suatu kelompok
menurut standar dan kaidah yang telah ditentukan.
3. Deskripsi bagian. Bagian ini berisi gambaran-gambaran atau pemaparan tentang suatu
objek atau topik yang ada dalam paragraf tersebut.
Ciri-ciri Teks Deskripsi

Adapun ciri-ciri teks deskripsi adalah sebagai berikut:

 Menjabarkan/melukiskan/menggambarkan suatu objek seperti benda, suasana


tertentu atau tempat.
 Penggambaran dilakukan secara jelas melibatkan panca indera (pendengeran,
penglihatan, pengecapan, penciuman dan perabaan).
 Memaparkan ciri fisik dan sifat objek tertentu seperti bentuk, warna, ukuran dan
kepribadian secara rinci dan jelas.
 Banyak ditemukan frasa atau kata-kata yang maknanya ada kata sifat atau keadaan.
 Para pembaca dapat merasakan sendiri atau mengalaminya sendiri.

Jenis-jenis Teks Deskripsi

Sedangkan jenis-jenis teks deskripsi terbagi menjadi 3, yaitu teks deskripsi subjektif,
objektif, dan spatial.
1. Teks deskripsi subjektif: suatu teks yang penggambaran objeknya berdasarkan atas
kesan yang dimiliki oleh penulis paragraf tersebut.
2. Teks deskripsi objektif: suatu teks berisi penjelasan mengenai objek yang
digambarkan apa adanya berdasarkan keadaan objek yang sebenarnya, sehingga
pembaca dapat membayangkan keadaan tanpa ada penambahan opini dari penulsi itu
sendiri.
3. Teks deskripsi spatial: objek yang dijelaskan hanya berupa benda, ruang, tempat dan
lain sebagainya.

Kaidah Kebahasaan Teks Deskripsi

Adapun unsur atau kaidah kebahasaan teks deskripsi adalah sebagai berikut:

1. Rujukan Kata

Yaitu satu kata merujuk pada kata lainnya yang memperlihatkan keterkaitan. Contohnya
berhubungan dengan kata ganti (kata ganti kepunyaan, orang dan penunjuk).

2. Kata berimbuhan

Kata dasar yang mendapat awalan (prefiks), akhiran (sufiks), dan sisipan (infiks).
Contohnya Menari (tari), berbahasa (bahasa) dan lain-lain.

3. Konjungsi (kata hubung)

Kata yang digunakan sebagai penghubung antar kata, klausa, frasa atau kalimat.
4. Kelompok kata (frasa)

Kumpulan kata atau lebih yang tersusun dari kata yang bermakna dan membentuk arti
kata baru. Contohnya saputangan, takbenda.

5. Kata baku dan tidak baku

Kata baku adalah kata yang sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, sumber
utamanya ditentukan pada KBBI. Kata baku umumnya digunakan dalam kalimat resmi
(baik lisan maupun tulisan) sedangkan tidak baku sebaliknya.

6. Penggunaan huruf kapital dan tanda baca

Teks deskripsi tidak jauh dari penggunaan huruf kapital dan tanda baca.

Menulis Teks Deskripsi

Menulis teks deskripsi sebagai suatu teks yang memberikan gambaran suatu objek
atau peristiwa yang berdasarkan hasil dari proses pengamatan, perasaan, dan
pengalaman penulis.

Pembelajaran menulis teks deskripsi dapat membantu siswa dalam melatih kepekaan
karena dengan menulis teks deskripsi, siswa dapaat menjelaskan secara nyata suatu
peristiwa atau objek tertentu. Selain itu, ssiwa juga dapat menulis secara rinci unsur-
unsur, ciri-ciri, dan struktur bentuk suatu benda secara konkert dalam bentuk teks yang
dapat diinformasikan kepada pembaca.

Cara penulisan teks deskripsi dikemukakan oleh Semi (2007:114).

Menggambarkan sesuatu sedemikian rupa sehingga pembaca dibuat mampu (seolah


merasakannya, melihat, mendengar atau mengalami) sebagaimana dipersepsi oleh
pancindra. Karena dilandaskan pada pancaindra, dan rincian atau maka deskripsi
sangat mengandalkan pencitraan konkret dan spesifikasi atau rincian.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa menulis teks deskripsi adalah
proses menggambarkan objek, terutama objek yang jauh dan tidak bisa dihadirkan ke
dalam kelas. Oleh karena objek dari teks deskripsi berupa objek realita, siswa tidak bisa
asal berkreasi sendiri dalam pikiran.

Contoh Teks Deskripsi beserta Strukturnya

Mengenal Sisi Unik Rumah Adat Suku Lampung

Identifikasi:
Pada bulan Ramadhan menjelang Idul Fitri aku dan keluarga berlibur ke kampung
halaman ayah yang berada di sekitaran Danau Ranau. Tepatnya di desa Kota Batu
kabupaten Ogan Komering Ulu Sumatera Selatan.

Meskipun secara teritorial daerah perkampungan ini berada di wilayah administrasi


provinsi Sumatera Selatan, namun warga yang tinggal di sini adalah komunitas etnis
Lampung pesisir. Kultur warga di sini tak berbeda dengan warga etnis Lampung pesisir
lainnya seperti yang ada di Lampung Barat, Pesisir Barat, Pesawaran, dan lainnya.
Dalam komunitas etnis ini masih sangat terjaga keaslian kultur adat dan budayanya.
Salah satunya adalah rumah adatnya yang disebut dengan rumah sesat.

Klasifikasi:

Ketika sampai di kediaman nenek di kampung, satu hal yang amat aku rindukan adalah
rumah kami yang masih sangat tradisional dengan gaya khas etnis Lampung. Rumah
ini terbuat dari papan kayu, beratap genteng tanah liat, dan berpondasikan semen cor.

Perlu diketahui bahwa rumah ini telah direnovasi dengan tambahan atap genteng dan
pondasi semen cor. Dahulu rumah-rumah kami di kampung ini menggunakan atap seng
dan pondasi yang berasal dari potongan pohon besar. Namun karena sulitnya
mendapatkan bahan dasar kayu besar untuk pondasi, maka kini masyarakat telah
banyak menggunakan pondasi dari semen cor.

Deskripsi bagian:

Rumah kami berbentuk rumah pangung dengan tangga luar yang menghubungkan
halaman rumah dengan lantai dua. Meskipun memiliki dua lantai, namun kami tidak
pernah menyebutnya “lantai dua” seperti rumah tinggat pada umumnya.

Karena memang rumah sesat tidak serupa dengan rumah tingkat yang memiliki lebih
dari satu lantai. Masyarakat Lampung pada umumnya menggunakan lantai atas
sebagai ruangan utama untuk ditinggali. Sedangkan ruangan lantai bawah lebih
difungsikan sebagai gudang.

Namun seiring berjalannya waktu dan berkembangnya zaman, rumah adat masyarakat
Lampung pada umumnya juga tak luput dari pengaruh desain interior modern. Salah
satu contohnya adalah dengan menempatkan tangga di dalam rumah yang semula
berada di luar rumah.

Sehingga konsepnya berubah menjadi rumah dengan dua lantai. Pengaruh desain
modern juga terlihat dengan adanya perubahan bentuk dasar rumah menjadi semi
permanen secara perlahan-lahan. Faktor perubahan tersebut juga dipengaruhi oleh
semakin sedikitnya bahan dasar kayu yang akan digunakan untuk membuat rumah.
Namun aku bersyukur bahwa nenek dan almarhum kakek telah merawat rumah tua
kami dengan sangat baik sehingga belum ada perubahan berarti sejak dulu hingga
sekarang.

You might also like