You are on page 1of 69

1 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang


maha esa.Atas berkat dan hidayah-Nya pulalah buku novel ini
dapat di selesaikan dengan sebaik mungkin semampu saya
sebagai penulis. Saya berterima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dan mendukung.
Buku ini merupakan sahabat yang mengajak seseorang
menjadi pribadi yang lebih baik dan masa depan yang cerah
serta mampu meraih cita-cita yang diinginkan.
Semoga dengan adanya buku ini dapat memotivasi
pembaca atas pengalaman tokoh di dalam cerita berikut.
Kamu menyadari bahwa buku ini masih jauh dari kata
sempurna, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan buku ini di saat yang akan mendatang.

Rabu 18 Oktober 2023


Penulis

Rozalinda Wulan Permatasar

ii | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BIODATA PENULIS

Hai, saya Rozalinda Wulan Permatasari.


Saat saya menulis cerita ini saya
menduduki bangku kelas XII Bahasa. Saya
lahir asli Banyumas 2006 umur saya
sekarang 17, saya tipe gadis ceria yang akan
menjadi pendiam ketika menemui orang
baru, seseorang yang setiap hari memasang
topeng kebahagiaan.
Hoby saya menyanyi dan melukis,karena menyanyi bagi
saya sangatlah menenangkan diri dan juga membuat diri lebih
baik terkadang pula lagu yang sangat rellate membuat aku
sedih dan melukis menurut saya dapat menggambarkan suatu
pikiran dan perasaan yang sedang aku alami.
Apapun masalahnya bunuh diri tidak akan menyelesaikan
masalahmu, kalau lelah sebaiknya istirahat,buat kebahagiaan
mu sendiri carilah kebahagiaan mu sendiri karena orang lain
tidak dapat merasakan apa yang kamu rasakan, hidup mu
berharga setidaknya untuk dirimu sendiri jangan pernah
sakiti dirimu sendiri walaupun masalah hidup seberat apapun
percyalah kamu kuat kamu hebat kamu tidak sendiri kamu
bersama orang baik di sekeliling kamu, jika menurut mu tak
ada alasan lagi untuk bertahan hidup setidaknya bertahanlah
demi dirimu sendiri dan orang tuamu yang telah melahirkan
dan membesarkan kamu.

iii | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


DAFTAR ISI

Bab I Pengenalan Tokoh ...................................................


Bab II Kisah TK ...................................................................
Bab III Masa SD ...................................................................
Bab IV Pengenalan keluarga ...............................................
Bab V Memasuki bangku SMP ...........................................
Bab VI Masa MPLS ..............................................................
Bab VII Membuat Ecobrik ...................................................
Bab VIII Problematika Keluarga ............................................
Bab IX Jam pertama Pelajaran ............................................
Bab XI Memasuki Bangku Kelas 8 ......................................
Bab XII Masa Study Tour .....................................................
Bab XII Sircle Squad Hore ....................................................
Bab XIII Memasuki Bangku SMA ..........................................
Bab XIV Problematika Kelas 11 ..............................................
Bab XV Menaiki Bangku Kelas 12 .........................................
Bab XVI Membuat Menfees Untuk Dia .................................
Bab XVII Awal Pacaran ...........................................................
Bab XVIII Saat Wisuda SMA ....................................................
Bab XIX Lulus SMA ...............................................................
Bab XX Memasuki Perguruan Tinggi ...................................

iv | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB I

H
ay kenalin aku Mutiara Permata Sari biasa di
panggil Tiara umur aku sekarang memasuki 18
tahun aku tinggal di daerah Banyumas Jawa
tengah aku sangat suka dengan daerah ku karena selain bersih
daerah ku juga sangat asri masih memiliki banyak pepohonan
dan sawah terdapat satu gunung aktif yaitu gunung Slamet,
aku tinggal bersama ayah ibu dan Kaka kebetulan aku anak
terakhir dari 3 bersaudara aku terkenal di dalam keluarga ku
anak yang manja, bawel,dan sedikit malas.
Aku sangat suka jajan dan juga liburan karena sifat aku
yang sering di manja dan di turutin apa kemauan aku jadi
Hingga besar aku tetap bersifat seperti anak kecil.
Ayah aku bekerja sebagai polisi dan ibu aku guru mereka
berdua seperti superhero aku karena tanpa mereka aku tak
ada di dunia ini tak dapat merasakan indahnya dunia
merekalah yang membesarkan aku dengan sepenuh hati
merekalah yang merawat aku di saat aku sakit.
Namun setiap hari aku kesepian karena mereka sibuk
dengan pekerjaannya masing-masing dan aku di urus oleh
nenek kakek aku mereka hanya memiliki waktu di saat malam
hari dan hari libur saja terkadang aku iri melihat teman
temanku yang setiap hari didampingi oleh orang tuanya,

1 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


bahkan disaat pengambilan raport saja aku diambilkan oleh
nenek aku bukan ibu aku seperti teman-temanku yang lain,
emang ibu dan ayah selalu memanjakan aku dengan mainan
dan jajan setiap mereka pulang bekerja supaya aku senang
dan bahagia memang aku senang dan bahagia namun dalam
hati kecil aku merasa kesepian.setiap pulang sekolah aku
hanyalah bermain dengan nenek dan belajar bahkan untuk
bermain dengan teman pun diawasi oleh nenek dan hanya di
beri waktu 2 jam itu pun sudah paling maksimal karena aku
harus tidur siang, makan, mandi, dan belajar.
Nenek aku hanya fokus merawat aku karena urusan
rumah ayah dan ibu sudah memberikan asisten tidak
mungkin kan nenek aku mengurus semuanya.

2 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB II

A
wal mula aku masuk sekolah TK di TK Pertiwi 1,TK
yang membuat aku mengenal Banyak hal tentang
dunia aku mengenali banyak teman yang baik, di
masa TK masa yang belum mendapatkan cobaan hidup begitu
berat dan masa yang ku anggap paling bahagia karena aku
merasa sangat bahagia dan belum mengenal cinta.
Waktu di TK setiap pagi di antar jemput oleh ibuku dan
aku sangat senang, waktu di TK aku di ajar oleh 2 guru yaitu
bu Dewi dan Bu Heni namanya mereka berdua sangat baik
dan berhati lemah lembut, saat berada di bangku TK banyak
sekali kenangan belajar menari yang paling aku suka karena
aku lah ketua grup tari sewaktu di TK. Aku di TK selama 2
tahun karena umur aku belum cukup untuk memasuki bangku
SD aku pun tertinggal oleh teman ku yang sudah cukup umur
untuk memasuki bangku SD namun ada pula teman yang baru
memasuki bangku TK.Waktu 2 tahun terakhir di TK ada hal
yang lucu disana yang dimana ada 2 teman ku yang tak suka
kalo aku dekat dengan yang satu begitupun sebaliknya yang
satu tak sudah jika aku dekat dengan yang lain, bukan cinta
cintaan masa iya seumur 6 tahun mengenal cinta hanya saja
mereka iri bila aku dekat dengan yang lain hanya ingin
berteman dengannya saja.

3 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB III

S
aat di bangku SD negeri 1 aku memiliki banyak teman
baru yang baik dan meraka dari berbagai desa. Saat di
bangku SD kelas 1 aku sangat senang karena merasa
diriku tumbuh besar namun di lain sisi aku belum bisa
menulis dan membaca maka dari itu aku sangatlah takut akan
di marahin oleh ibu guru, sewaktu di SD kelas 1 aku di ajar
oleh Bu Masitoh guru yang sangat lembah lembut mengajari
aku sampai bisa menulis dan membaca walaupun di eja satu
persatu namun setidaknya aku senang bisa membaca dan
menulis.
Cukup singkat waktu di masa kelas 1 SD tak terasa aku
menaiki bangku kelas 2 yang dimana aku aku di ajar oleh Bu
Titin guru yang sangat cantik dan muka sinis namun
sebenarnya dia sangat baik dia mengajari aku menghitung dan
pengurangan sampai aku bisa walaupun hanya sampai
puluhan belum sampai ratusan dia juga mengajari aku
mengenal banyak nama tumbuhan, nama hewan,dan nama
buah hingga aku mengerti beberapa hal yang belum pernah
aku mengerti.
Seusai di bangku kelas 2 tentu saja aku menaiki bangku
kelas 3 yang dimana di ajar oleh seseorang ibu guru bernama
Bu Atun Bu guru yang sangat baik kepada aku dia guru yang

4 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


ramah dan lucu aku bersama Bu Atun sering kali bercanda
sewaktu kelas 3 aku inget satu kejadian yaitu gunung meletus
tetapi aku lupa itu gunung namanya apa namun hujan abu
menyelimuti daerah ku saat di kelas tiba tiba hujan abu
datang sehingga kami memutuskan untuk pulang terlebih
dahulu karena cuaca tidak mendukung dan Bu Atun
mengingatkan kepada siswa kelas 3 untuk memakai masker
setiap hari mulai dari situ aku pertama kali memakai masker.
Bangku kelas 3 pun telah usai berlalu kini aku memasuki
bangku kelas 4 yang dimana guru pengajar adalah Bu Eli, dia
guru yang terkenal galak namun sesungguhnya semua guru
itu baik kalau muridnya tidak terlebih dahulu mencari
masalah kepada gurunya.
Seusai kelas 4 aku menaiki bangku kelas 5 yang dimana di
ajar oleh Bu Ningsih namun biasanya di panggil Bu Ning guru
yang baik dan sedikit galak. Oh ya aku memiliki guru agama
yang bernama Bu Siti dan guru olahraga yang bernama Bu
Bayu dan Bu Hari,Bu Siti guru baik dia lemah lembut namun
sedikit galak dia mengajar agama mulai dari kelas 1 hingga
kelas 6, sedangkan guru olahraga kelas 1-3 oleh Bu Bayu 4-6
oleh Bu Hari.
Seusai kelas 5 aku memasuki bangku kelas 6 saat saat
menyedihkan karena akan berpisah dengan teman teman
namun di lain sisi aku juga senang akan bertemu teman baru

5 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


di sekolah SMP. Aku dan teman teman SD berjanji untuk
selalu komunikasi walaupun sudah memiliki teman baru,
namun ternyata mereka lupa akan dimana janji kita
bersama.Saat perpisahan kelas 6 aku dan temanku bernyanyi
bersama mempersembahkan lagu dan puisi. Aku sangat sedih
bahkan aku menangis di kala menyanyikan lagu perpisahan di
depan guru guru sebaliknya guru-guru pun ada yang
menangis di kala kami menyanyikan lagu perpisahan dan
puisi yang bacakan salah satu teman kami.
Waktu perpisahan di adakan sore hari menjelang buka
puasa karena saat perpisahan tepat di waktu Minggu kedua
bulan puasa, selain perpisahan juga di adakan buka bersama.
Aku dan teman-teman membuatkan parsel dan bingkisan
berisi sarung untuk pak guru kelas 6 namanya dia adalah pak
Sakir guru paling baik.

6 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB IV

O
h ya ibu aku bermana Citra Scholastika ayah aku
Samoel Anderson, dan kakak pertama ku bernama
Adyatma Loka Shakti sedangkan kakak kedua aku
Arsenio Bagas dan Kaka ketiga aku Maya Ayunda Sari,Kaka
pertama sudah bekerja di bank memiliki istri dan anak 2,
Kakak kedua aku bekerja di negara orang yaitu Korea
memiliki istri dan anak 1 ,sedangkan Kaka ketiga dia masih
kuliah di universitas Indonesia di Jakarta dan tinggal kos di
sana.
Pada waktu kecil aku merasa sangat senang karena kaka
Kaka aku masih berada di rumah namun ketika mereka sudah
menikah dan melanjutkan sekolah ke perguruan tinggi aku
sangatlah kesepian dan tak ada teman mengobrol dan
becanda, biasanya Kak Maya pulang sebulan sekali dan kak
Samoel setiap hari Sabtu dan Minggu karena rumah mereka
berada di Purwokerto masih satu kabupaten dengan
Banyumas karena kabupatennya berada di Banyumas
sedangkan Kaka aku yang kedua yaitu kak Bagas dia pulang 5
tahun sekali sangatlah membuat rindu di hati keluarga untuk
mengobati rasa rindu biasanya kami sekeluarga menelpon
Istrinya Kaka aku yang pertama bernama Antika Monata dan
anak pertama Kaka aku adalah Nisa Friska putri yang

7 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


berumur 8 tahun sedangkan anak kedua yaitu Salsabila
Haversti yang berumur 5 tahun. Istri Kaka aku yang kedua
yaitu bernama Annisa Bahar dan satu anaknya yang bernama
Kelvin atcharis Chalief yang berumur 10 tahun.

8 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB V

S
aat aku beranjak dewasa memasuki Bangku SMP aku
meminta ayah dan ibu membelikan aku montor
sendiri, di SMP yang aku masuki membolehkan
membawa montor dan aku ingin membawa montor sendiri
seperti yang lain.Ibu setuju namun tidak dengan ayah, ayah
tidak membolehkan aku membawa montor karena aku belum
mempunyai SIM dan belum cukup umur ya begitulah ayah
aku yang sangat posesif namun baik. Jadi ayah memutuskan
aku berangkat sekolah bersama ibu karena sekolahan aku
searah dengan sekolahan ibu, ibu pun setuju dan kami
berangkat sekolah bersama.
Untuk pertama kalinya aku memasuki bangku SMP, aku
memasuki kelas 7C kelas yang sangatlah berada di pojok dan
di sebelah pagar perbatasan antar SMP aku dan sekolahan
MTs aku memiliki teman banyak dan aku menjadi ketua kelas
entah mengapa mungkin takdir aku menjadi ketua kelas,
namun aku merasa sedikit malas karena aku memang orang
pemalas.
Perwalian yang dimana wali kelas aku memasuki kelas,
dia sangatlah cantik dengan paras yang sangat judes terlihat
dari raut wajahnya yang sangat datar dengan alis yang cetar

9 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


naik ke atas bentuknya lipstik yang merah merona dan bodi
tubuh yang terbentuk membuat semua anak laki laki melongo.
"Asallamuallaikum anak-anak", Ibu wali kelas
"Pagi Bu" jawab serentak anak anak
"Gimana kabar kalian?"
"Baik Bu, Bu guru bagaimana?"
"Alhamdulillah saya baik"
"Kalian ada yang sudah kenal saya?"
"Saya tau" jawab salah satu murid yang bernama firdaus"
"Siapa mas?"
"Bu Nurul hidayah"
"Kok kamu tau?'
"Rumah bu guru berada di sokaraja kan"
"Iyah kok kamu tau?"
"Iya saya tetangga rt dengan ibu guru"
"Oh RT berapa kamu"
"Saya RT 01/04"
"Oh iya nama kamu siapa?"
"Nama saya Randi Bu"
"Iya jadi nama saya Nurul Hidayah, biasa di panggil Bu
Nurul atau Bu Dayah sesuka kalian mau panggil saya siapa
boleh, karena Bu guru belum menganal kalian satu-persatu
dan mungkin butuh waktu cukup lama untuk bisa mengenal
kalian secara murid yang saya Ajar itu sangat banyak dan

10 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


berbeda beda namanya, Bu guru akan mengabsen kalian dan
yang ibu sebut namanya kalian perkenalkan diri dan alamat
kalian."
"Baik Bu" jawab siswa serentak
Ibu guru pun mengabsen satu persatu siswa sesuai nomer
absen aku mendapatkan nomer absen 28 dari banyaknya
siswa yaitu 36. Aku memperkenalkan diri dengan sedikit malu
karena baru pertama dan belum mengenal siapa-siapa
hanyalah ada 2 anak yang saya kenal itu pun karena teman
dari SD aku. Aku duduk bersama Fira, Fira Chelsea Putri yang
baru aku kenal ketika masuk kelas dan duduk bersamanya
ketika guru mengabsen satu persatu barulah aku tau siapa
nama masing-masing teman kelas aku.
Hari demi hari pasti aku akan mengenalnya namun tidak
dengan hari ini. Hari pertama masuk kelas tidak ada jam
pelajaran karena hanya ada perkenalan wali kelas dan teman
kelas.

11 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB VI

H
ari kedua masuk sekolah terjadwal MPLS yaitu
masa pengenalan lingkungan sekolah aku bersama
Fira, Citra, dan Najwa duduk di barisan kedua dari
semua banyaknya siswa kelas 7 yang baru masuk SMP aku
duduk berada di tengah- tengah antara Najwa dan Fira Citra
berada di dekat Najwa kami mendengarkan beberapa guru di
depan panggung untuk menjelaskan tata letak kelas yang
dimana kelas 7 A-E berada di bagian depan, kelas 7 F-H
berada sebelah selatan lapangan, kelas 8 A-E berada di lantai
atas, kelas 8 F-H berada di sebelah timur lapangan sedangkan
kelas 9 berada di belakang yaitu dekat pagar belakang atau
pintu belakang sekolah.
Setelah beberapa guru entah guru mapel apa aku belum
tahu dan belum mengenal siapa mereka hanyalah tahu wajah
mereka dan hanyalah mendengar penjelasan dari mereka
dengan sesakma dan memahami selain menjelaskan tata letak
kelas mereka pun menjelaskan tentang Adiwiyata yang sudah
ada di sekolah sejak 2 tahun yang lalu. Setelah menjelaskan
beberapa materi tentang sekolah dan Adiwiyata jam
menunjukan pukul 12.00 yang dimana saat istirahat telah tiba
siswa-siswi dipersilahkan untuk solat dan istirahat ke kantin
atau pun ada yang membawa bekal aku Fira, Ica, dan Najwa

12 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


pun pergi ke kantin karena kami tidak membawa bekal. Aku
memesan mi goreng dan es teh Fira, Ica, Najwa pun ikut
memesan sama denganku karena mereka bingung mau
membeli apa. Setelah menunggu 10 menit pesanan kami pun
datang dengan rasa lapar karena lama akibat mengantri
dengan banyaknya siswa-siswi yang memesan juga kami
memakan dengan lahap karena sangat lapar. Kami
menghabiskan waktu untuk makan selama 10 menit karena
santai waktu istirahat yang di berikan adalah 30 menit.
Setelah bel masuk berbunyi seluruh siswa siswi memasuki
ruangan MPLS yang berada di gedung sekolah yang bernama
gedung Gatot Subroto nama pahlawan. Tidak membutuhkan
waktu lama di dalam gedung karena hanya penutupan dari
guru yang menjelaskan tadi setelah pulang sekolah aku
menelpon ibu untuk menjemput karena kebetulan saat
pertama masuk sekolah aku membawa HP walaupun tidak
diperbolehkan namun bagaimana lagi untuk mengabari ibu.
Tidak lama pun ibu menjemput karena tidak jauh sekolah
ibu mengajar dengan sekolah aku, saat diperjalanan menuju
pulang aku dan ibu berhenti di rumah makan untuk makan
siang sebenarnya aku sudah kenyang karena waktu jam
istirahat aku memakan mi di kantin sekolah namun aku tidak
bisa menolak jika harus memakan bakso karena itu makanan
favorit aku sejak kecil. Akhirnya aku memesan satu namun

13 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


tidak memakai mi aku memakan dengan lahap karena aku
sangat suka dengan bakso aku hanya membutuhkan waktu 5
menit untuk menghabiskan bakso tersebut ibu pun terheran
heran.
"Pelan pelan nak nanti tersedak"
"Ibu ini sangat enak"
"Iya tapi pelan pelan"
"Uhuhuhkuhuk" (aku tersedak karena memakan terlalu
cepat)
"Tuh kan ibu sudah bilang pelan pelan sayang, jadi
tersedak kan makanya kalo di bilangin itu nurut! Nih minum
dulu"
"Iyah ibu terima kasih"
Setelah selesai makan ibu memesan 3 bungkus untuk di
bawa pulang dan membayarnya. Kami melanjutkan pulang ke
rumah,setelah sesampainya di rumah aku mengganti baju
sedangkan ibu kembali ke sekolah padahal aku ingin pergi ke
toko buku untuk membeli buku gambar dan buku novel
karena tadi saat MPLS ada penjelasan tentang setiap hari
Senin pagi akan di adakan literasi buku novel dan
dikumpulkan namun ibu pergi ke sekolah lagi ya sudahlah lain
kali aja.
Saat dirumah seperti biasa hanya ada aku nenek kakek
dan asisten yaitu Bi Irah karena ayah masih berada di kantor

14 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


dan ada sosialisasi di Polres jadi mungkin pulang malam. Aku
memilih untuk menonton film di laptop dan lama kelamaan
aku ketiduran karena perut aku yang sangat kenyang.
Waktu menujukan pukul 15.45 aku terbangun dan melihat
ke depan ruang tamu karena ada tamu entah itu siapa aku
mengintip melalui sela gorden yang menutup antara ruang
tamu dan ruang keluarga dan ternyata tamunya adalah paman
aku yang dari Semarang dan hanya mampir sebentar aku
ketahuan mengintip oleh paman ku dan aku di panggil
"Hey Ra sinih"
"Hehe iya paman"
(Aku bersalaman dengan paman dan sedikit mengobrol)
"Sudah besar ya kamu"
"Iyah paman"
"Kelas berapa kamu"
"Kelas 1 SMP paman"
"Oh sekolah di mana"
"Di SMP 1 paman"
(Paman mengeluarkan uang untuk di berikan ke aku)
"Ini untuk kamu"
"Terima kasih paman"
"Ara masuk ke dalam dulu ya paman mau mandi baru
bangun tidur"
"Iya Ra "

15 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB VII

A
ku masuk ke kamar dan untuk menyiapkan baju
ganti dan handuk yang aku simpan di gantungan
baju belakang pintu. Aku bergegas pergi ke kamar
mandi karena aku lupa akan tugas untuk hari ketiga MPLS
yaitu membuat ecobrik.Ecobrik adalah sebuah kegiatan
Adiwiyata yaitu dengan cara memasukan sampah plastik ke
dalam botol air mineral 600 ml hingga padat dan kerasa
untuk membuat sebuah kerajinan seperti tempat sampah, rak
sepatu, atau pun pot tanaman dengan cara di rakit atau
disusun. Setiap anak diwajibkan membawa minimal 2 botol
ecobrik, aku pun langsung bergegas mencari botol dan
sampah plastik di warung karena di rumah aku tidak ada
sampah plastik dan kebetulan tetangga aku biasa membuat
kerajinan sebuah tas dari sampah plastik kopi,aku membeli
sampah plastik tersebut karena oleh tetangga aku kerajinan
tas itu akan di jual kembali dan kasian jika harus aku minta
secara gratis karena itulah mata pencaharian utama tetangga
aku yang sudah lanjut usia.
"Asallamuallaikum Mbah"
"Wallaikumsalam siapa yaa"
"Saya Ara mbah"
"Oh ya ada apa Ra tumben sore sore kesini"

16 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Mbah Ara mau membeli bungkus kopi nya Mbah untuk
Ara buat ecobrik"
"Ecobrik apa Ra"
"Kerajinan mbah untuk tugas sekolah Ara"
"Oh ya ambil aja Ra"
"Iyah Mbah ini Ara beli saja Mbah"
"Nggak usah Ara ambil saja"
"Tidak Mbah ini Ara di kasih uang ibu untuk membelinya
saja"
"Owalah terima kasih Ra"
"Sama sama Mbah Ara kira ini sudah cukup, Ara pamit
pulang dulu ya Mbah terima kasih"
"Iya sama sama Ra ati ati ya udah mau adzan magrib"
"Iya Mbah asallamuallaikum"
"Wallaikumsalam"
Sesampai dirumah aku menyiapkan botol yang ada di
kulkas dan gunting untuk memotong plastik aku memasukan
dengan di tekan supaya padat dan penuh, aku hanya
membutuhkan waktu 10 menit untuk mengerjakannya setelah
selesai aku membersihkan serpihan plastik yang berceceran di
lantai. Dilanjutkan makan malam bersama keluarga di meja
makan yang sudah di siapkan oleh bi irah yang dimana
lauknya sangat enak enak dan menggoda selera dengan menu
masakan udang saus Padang, ayam kecap, sayur cak
kangkung, dan cumi krispi. Selesai makan aku menonton tv

17 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


bersama ayah dan sedikit mengobrol dan merayu ayah untuk
liburan.
"Ayahhh….."
"Iya Ra ada apa"
"Kapan nih kita liburan sudah lama kan kita gak pergi
jalan jalan Ara bosan yah"
"Oh iya kita sudah lama gak pergi liburan yaa semenjak
Kak Maya di Jakarta, baiklah Minggu kita akan pergi liburan!
Mau kemana emangnya?"
"Ara gak tau yah"
"Coba tanya ibu, siapa tau ibu ada ide untuk liburan
besok"
"Ibu…..apakah ibu tau tempat untuk liburan yang asik?"
"Emang nya siapanyang mau liburan"
"Kita Bu sama ayah"
"Kapan?"
"Minggu Bu!"
"Aduh ibu ada rapat dengan guru sekabupaten Ra,apakah
tidak bisa di tunda dulu?"
"Ah ibu ya sudahlah"
(Karena aku gak mau merengek seperti anak kecil maka
aku hanyalah pasrah dan memahami kondisi ibu walaupun
aku sangat ingin pergi liburan karena sudah bosan dirumah
pengin meriset otak yang penuh dengan kejenuhan)
"Ayah ibu tidak bisa karena ada rapat"

18 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Ya sudah Ra ditunda dulu ya,apa Ara ingin bersama ayah
saja sama kakek nenek?"
"Tidak ayah jika tidak ada ibu yang ada nanti kurang
lengkap lebih baik nunggu ibu saja, bagaimana kalo Minggu
besok ayah temani Ara untuk membeli buku novel dan buku
gambar"
"Oh baiklah Ara besok Minggu ayah akan menemani mu"
"Asik terima kasih ayah mwh"
(Aku mencium pipi ayah aku, lalu pergi ke kamar untuk
bermain laptop dan mendengarkan Spotify sambil bernyanyi
dengan asik)
Jam menunjukan pukul 20.30 aku pun sudah merasa
ngantuk dan tidak lama kemudian aku tertidur karena laptop
masih menyala dan musik yang sedikit keras ibu memasuki
kamarku kan mematikan laptop tidak lupa pula ibu
menyelimuti aku dan mencium keningku itulah yang aku rasa
karena aku belum tertidur pulas.
Keesokan harinya seperti biasa aku bangun pukul 04.30
aku bergegas mandi dan tak lupa aku solat terlebih dahulu
sebelum aku sarapan, setelah solat aku sarapan pagi dengan
ayah ibu
"Pagi ayah ibu"
"Pagi Ra tumben sekali kamu terlihat semangat tidak
seperti biasa yang lesu ketika bangun pagi"

19 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Iya dong Bu kan aku sudah dewasa"
"Wah wah anak ayah sudah merasa dewasa"
"Hehe ayah jangan lupa ya hari Minggu"
"Emang kalian mau ninggalin ibu gitu tidak mengajak
ibu"
"Yee salah siapa ibu gak bisa ikut"
"Ya udah deh ibu yang salah yodah Sanah kalian
bersenang senang berdua"
"Iya dong Bu jangan sedih"
"Emang nya kalian mau kemana"
"Ke toko buku"
"Oh ibu kira liburan"
"Enggak lah kan gak ada ibu rasanya gak lengkap"
"Ibu janji Minggu depan ya Ra"
"Oke Bu tapi jangan bohong ya"
"Siap Ra"
"Ayok buruan sarapan nanti terlambat loh"
"Iya ayah bawelllllll!"
Setelah sarapan selesai aku dan ibu berangkat ke sekolah
ayah dirumah karena ayah sedang libur, aku dan ibu
berangkat sekitar pukul 6.30 karena sekolah kami lumayan
jauh,setelah 15 menit sampai di sekolah aku ibu berhenti
montor di depan gerbang sekolah aku dan aku turun dari
montor berpamitan cium tangan ibu lalu meminta uang saku
ibu memberikan 15 ribu.Ibu pun melanjutkan perjalanan

20 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


menuju sekolah dimana tempat ibu mengajar yaitu SMA 1
yang ada di daerah ku.
Setelah sesampai di gedung seperti biasa sudah ada teman
teman ku yaitu Fira, Ica dan Najwa mereka sudah menyiapkan
bangku untuk aku posisi masih sama seperti kemaren mereka
sangatlah baik bagi aku mereka pun sangat ramah dan lucu
kami merasa sudah dekat sebagai sahabat. Di gedung hari ini
membahas tentang Adiwiyata lalu pengumpulan ecobrik dan
pembahasan tentang peraturan yang ada di sekolah aku.
Ecobrik yang kami bawa akan di buat ketika kami semua
sudah memasuki kelas masing-masing dan perkelas
mendapatkan sekitar 36 botol untuk di buat kerajinan
perkelas sesuai ide yang sudah di diskusikan dengan teman
kelas. Setelah selesai hari kedua MPLS besok adalah hari
terakhir MPLS hari ini cukup sedikit materi karena guru akan
ada rapat dan siswa seluruhnya di pulangkan lebih awal, aku
bingung akan pulang dengan siapa sedangkan ibu pasti belum
pulang dan masih mengajar, akhirnya aku menelpon ayah aku
ingat bahwa ayah hari ini libur kerja pasti ayah dirumah
"Tutututututttt……………." (Suara memanggil hp ayah)
"Asallamuallaikum ayah"
"Wallaikumsalam Ra ada apa?"
"Ayah apakah bisa menjemput Ara sekarang?Ara pulang
lebih awal karena guru semua akan rapat"
"Oh iya Ara ayah kesitu sekarang tunggu ayah ya Ra"

21 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Iya ayah hati hati"
"Tutututu……" (Telfon dimatikan oleh ayah"
Tak butuh waktu lama ayah datang sekitar 10 menit
dengan membawa mobil.
"Hay nak ayok masuk"
"Iya ayah, ayah kok cepat sekali sampainya"
"Iya dong ayah kan pembalap handal"
"Heleh inget umur yah udah punya cucu 3 juga"
"Ayah itu masih mudah buktinya masih punya bocil satu"
"Yeeh Ara sudah dewasa ayah bukan bocil"
"Tapi kamu kelihatan masih bocil Ara"
"Terserah ayah aja aku males sama ayah"
"Ara dirumah tidak memasak hanyalah udang yang
kemaren apakah Ara ingin membeli makanan"
"Tentu saja ayah Ara ingin membeli hamburger dan es
boba ayah"
"Baiklah sayang"
Ayah berhenti di salah satu toko hamburger yang
disebelahnya terdapat juga toko es boba namun bobanya
habis ya sudah lah tidak memakai boba. Setelah menunggu
akhirnya matang juga pesanannya,aku memakan di mobil dan
ayah membawa aku jalan jalan sebentar. Di pertigaan jalan
terlihat aja yang jualan durian aku merengek meminta durian
kepada ayah akhirnya ayah menuruti dan berhenti di toko

22 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


durian tersebut dan memilih durian yang paling enak, Ayah di
pilihkan durian Montong dan mentega yang menurut si
penjual itu paling enak.
"Pak durian yang paling enak kira kira durian apa yah?"
"Ini pak durian Montong dan durian mentega kuning di
jamin manis matang daging tebal"
"Satu kilo harganya berapa pak?"
"Satu kilonya 60 ribu pak"
"Coba ini yang Montong di timbang berapa kilo"
"Ini 2 kilo setengah pak jadi harganya 150 ribu"
"Boleh kurang tidak pak kalo boleh mentega nya sekalian
angkut"
"Kalo menteganya 2 kilo pak harganya 110 ribu saja jadi
kalo sekalian montongnya 260 ribu pak"
"Kurangin dikit lah pak 230 ribu ya pak"
"Enggak bisa pak ini sudah harga pas dan paling murah"
Di sisi lain aku yang sedang berada di dalam mobil
sembari memakan hamburger yang sangat nikmat dan enak
memandang ayah yang sedang tawar menawar lama
kemudian aku turun untuk ikut mencicipi durian yang sedang
di belah oleh penjual karena ayah menyuruh penjual untuk di
buka dan di bungkus oleh mika atau semacam kotak
transparan.
"Baik lah 250 bungkus dan di belah sekalian"

23 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Baik pak"
Setelah selesai aku dan ayah memasuki mobil dan
melanjutkan perjalanan menuju rumah, kami hanya
membutuhkan waktu 10 menit saja untuk sampai dirumah.
Aku bergegas mengganti pakaian dan menyuci tangan karena
ingin segera memakan durian yang tadi beli di jalan, Aku
tidaklah memakan sendiri durian tersebut aku berbagi dengan
kakek nenek yang berada di depan teras rumah sembari
membaca koran dan nenek sibuk memainkan HP melihat
Vidio berita.
"Kakek nenek!"
"Iya Ra ada apa teriak teriak"
"Ini Ara bawakan durian,tadi Ara dan ayah beli di jalan
apakah kakek nenek mau?"
"Mau dong Ra kan kakek sangat suka durian mana bisa
kakek nolak"
"Kalo nenek mau?"
"Tidak Ra nenek tidak boleh memakan durian karena gula
darah nenek tinggi waktu kemaren priksa di posyandu lansia"
"Yah cicipin sedikit aja nek ini sangatlah enak"
"Baiklah sedikit saja ya"
"Iyah nih nek aaaaaa"
(Aku menyuapkan sedikit durian kepada nenek"
"Iya Ra ini sangat enak"

24 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Iya dong nek kakek aja sudah habis 2 tuh"
"Ah Tak heran kalo kakek mah dia berapa saja bisa habis,
udah kek inget umur!"
"Iyah nek ini kakek juga sudah cukup memakan 3 biji
saja"
"Simpan lah Ra untuk ibumu nanti"
"Baik nek"

25 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB VIII

A
ku menyimpan di lemari es atau kulkas untuk di
makan bersama ibu nanti karena ibu pulang sore
hari jadi aku memutuskan untuk menyimpannya
untuk ibu dan aku juga nanti. Aku menunggu ibu yang sedang
sibuk dengan kegiatan tak kunjung kembali hingga larut
malam, Aku menunggu sembari menonton TV ayah pergi
entah kemana nenek kakek sudah tidur waktu menunjukkan
pukul 21.00 malam aku yang tidak bisa tidur karena tidak ada
ibu dan ayah yang sedang pergi entah kemana. Akupun
tertidur di depan TV dan tak lama kemudia ibu dan ayah
pulang bersama dengan suara ibu menangis dan ayah marah
yang membuat aku terbangun mereka entah meributkan hal
apa aku tidak tau dan aku hanya memeluk ibu yang menangis
di dekatku.
"Lihat lah anak mu menunggu kamu hanya untuk makan
bersama hingga tertidur di sofa sedangkan kamu asik bermain
dengan laki laki lain diluar guru macam apa kamu tidak
memiliki atitude yang mencerminkan sebagai guru"
"Mass dia hanya teman kerja aku tidak lebih"
"Halah muak aku mendengar alasanmu yang tidak masuk
akal itu"

26 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


Kakek dan nenek pun keluar dari kamarnya karena
memang suaranya benar benar menggemar di rumah aku.
"Apa apaan kalian ribut seperti anak kecil yang tidak tau
malu di depan anak kalian sendiri, sama saja kalian
mencontohkan hal tidak baik di depan anak kalian, tidak bisa
kah kalian ribut jauh dari hadapan anak kalian!" (ucap kakek
dengan kesal)
"Udah udah jangan ribut tenangin hati kalian dulu baru di
bicara dengan dingin hati" (Ucap nenek yang benar benar
halus karena nenek adalah seseorang penyayang yang
memang tidak pernah marah)
"Ara masuk ke kamarnya dulu ya sayang", perintah ayah
kepadaku, Hem sebenarnya aku ingin tau mereka meributkan
hal apa meskipun aku sedikit berpikir dengan ucapan ayah
tadi bahwa ibu pergi main bersama teman laki laki namun aku
tak percaya bahwa ibu sejahat itu,aku bergegas menuju kamar
dan tidur menarik selimut menutupi seluruh tubuhku,aku
tidak tertidur aku hanyalah berpikir keras di dalam selimut
dan menangis takut terjadi sesuatu pada ayah dan ibu takut
mereka berpisah (bercerai) seperti orang tua teman ku. Aku
masih mendengar suara ayah ibu nenek dan kakek yang
mengobrol di ruang keluarga hingga larut malam sekitar
pukul 00.21 di jam dinding kamarku, hingga akhirnya ibu
memasuki kamarku memeluk aku dari belakang dan

27 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


menangis. Aku yang pura-pura tertidur mendengar semua
yang ibu katakan.
"Ara sayang maafin ibu ya,ibu salah ibu belum bisa jadi
ibu yang baik untuk mu nak, andaikan kamu tau seberapa
sakitnya ibu selama bertahun tahun menjadi istri ayahmu
yang tidak tau diri bahwa ayahmu lebih jahat daripada ibu,ibu
hanya mencari kesenangan dan kebahagiaan yang ibu tidak
dapatkan dari ayahmu yang sibuk dengan wanita lain saat
ayahmu bertugas di luar kota.ibu sebenarnya tau tapi ibu
hanyalah diam dan merasakannya sendiri hingga ibu mencari
kebahagiaan ibu diluar. Ara semoga kamu besar kelak akan
mendapatkan suami yang baik dan setia yaa nak jangan
seperti ayah dan ibumu ini"
Ibu mencium keningku dan pergi keluar kamar aku. Aku
yang dari tadi mendengar perkataan ibu menahan nangis dan
terharu karena aku tau permasalahan yang mereka alami
membuat aku semakin takut akan terjadi sesuatu pada
mereka.
Keesokan harinya aku bangun siang sekitar pukul 8 pagi
karena kebetulan hari libur aku terbangun dan tidak melihat
ayah aku mencari ayah karena dia berjanji akan mengajak aku
ke toko buku untuk membeli buku gambar dan beberapa
novel.
"Nek ayah dimana?"

28 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Ayah kamu sedang pergi sebentar memang nya kenapa
Ara mencari ayah?"
"Ayah berjanji kepada Ara akan pergi ke toko buku nek"
"Bersabarlah pasti ayahmu tidak lupa dengan janjinya dan
akan pulang sebentar lagi lebih baik Ara sekarang mandi
dulu"
"Baik nek"
Setelah beberapa langkah aku pergi meninggalkan nenek
untuk mandi aku mendengar nenek menelpon ayah untuk
segera pulang agar aku tidak merasa sedih akan janjinya ayah
yang terlupakan oleh ayah,dan sebenarnya ayah pergi berkerja
untuk menggantikan jam temennya yang mengambil cuti
namun ayah akan ijin kepada atasanya untuk pulang
sebentar.Akhirnya setelah aku mandi ayah pun datang dengan
seragam polisnya yang gagah dan tampan ayah memanggil
akan untuk pergi bersamanya.
Dengan seragam polisi ayah pergi ke toko buku bersama
ku, arghh rasanya seperti di kawal oleh polisi yang tampan
seperti bodyguard pribadi. Semua orang di toko buku melirik
kepada ayah karena sebegitu tampan dan kekar badan ayah
ketika memakai seragam polisnya. Aku pun sebagai anaknya
yang di gandeng tanganya merasa meleleh dan bahagia
memiliki ayah sepertinya.
"Cepat nak memilik buku yang kamu inginkan"

29 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Baik ayah"
Aku memilih beberapa buku novel dan buku gambar tak
lupa aku meminta ayah membelikan krayon dan buku blinder
untuk literasi baca novel setiap hari Senin aku mengambil
novel 5 dan buku gambar 2 serta krayon lengkap 120 warna
serta buku blinder tebal 1 dan aku mengasih kepada ayah
untuk membayar entah habis berapa sepertinya malah karena
satu novel saja hampir 100 ribu. Setelah ayah membayarnya
kami melanjutkan perjalanan menuju rumah namun ayah
berhenti di rumah makan Padang untuk membeli lauk yang
kakek titip dan berhenti di sebuah bank untuk menstranfer
Kakak aku yang di Jakarta.
Sesampainya dirumah aku bergegas menuju kamar untuk
menyimpan barang yang tadi aku beli setelah itu aku keluar
dan menuju meja makan untuk makan nasi Padang yang tadi
di beli ayah aku makan bersama nenek kakek karena Bi irah
sedang pergi ke pasar belanja bulanan belum pulang dan
biasanya siang begitu dengan ayah yang terburu buru karena
ada tugas sedangkan ibu sedang rapat dengan guru
sekabupaten. Setelah makan aku mencuci piring dan tangan
lalu aku pergi kerumah teman yang berada di gang belakang.
Aku dan temanku membahas hidupnya yang ayah ibunya
sudah bercerai bukan maksud untuk membuatnya sedih
hanya aku hanya ingin tau bagaimana rasanya dan aku juga

30 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


bercerita tentang masalah yang sedang aku alami aku Percya
kepada temanku dia bernama Sarah aku dan dia sering sekali
curhat dia ada masalah curhat denganku aku ada masalah
selalu curhat dengan dia aku hanya percaya bahwa dia teman
yang bisa aku andalkan untuk curhat dan menyimpanya.
Setelah merasa cukup tenang setelah bercurhat dan
mendengarkan cerita aku yakin bahwa Tuhan tau yang terbaik
untuk umatnya tuhan tidak akan memberi cobaan melebihi
batas kemampuan umatnya jadi aku yakin bahwa aku di beri
ujian maka Tuhan Percya bahwa aku itu kuat.Itulah yang aku
ambil dari cerita Sarah yang memotivasi diri ku menjadi kuat
dan lebih tenang,ya itulah Sarah dia anak pandai, cerdas,
solehah, dan juga dia anak kuat menghadapi masalah apapun
aku bangga memiliki teman seperti dia. Aku berteman dengan
Sarah sejak kecil aku lahir tidak jauh dengan Sarah hanya
selisih 2 hari saja,setiap aku pergi bersamanya banyak orang
mengira bahwa aku dan Sarah seperti anak kembar karena
wajah kita sekilas mirip dan tinggi badan sama.
Aku kembali kerumah hampir jam 5 sore nenek pun
sudah menunggu di depan pintu.
"Dari mana Ra?"
"Dari tempah Sarah nek"
"Sampai sore sekali"
"Iyah nek maaf tadi aku dan Sarah banyak tugas"

31 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Tugas apa kok gak bawa buku"
"Iya tugas yang harus di pelajari untuk hari pertama nek"
Aku memang terpaksa berbohong supaya tidak di
marahin. Sebenarnya aku telah bercerita tentang masalah
keluarga aku aku berbohong takut nenek marah tentang
masalah keluarga yang sudah aku ceritakan ke orang lain. Aku
memutuskan untuk mandi dan nenek menatap punggung aku
yang telah berlalu pergi. Setelah mandi aku melanjutkan solat
magrib dan tadaruz,aku tidak keluar kamar pada waktu jam
makan malam.
"Ara keluarlah mari makan"
"Ara tidak lapar nek"
"Ara kan kamu belum makan dari tadi sore kamu sibuk
main"
"Ara tidak lapar nek nanti saja Ara mau makan kalo ibu
dan ayah sudah pulang untuk makan bersama Ara"
Nenek pun terdiam ketika mendengar ucapan aku.Tak
lama kemudia nenek kembali ke meja makan yang disana
hanya ada kakek.
"Mana Ara?"
"Ara tidak mau keluar Ara ingin makan bersama citra dan
Samoel"
"Ya ampun sudahlah kamu cepat telfon mereka Ara belum
makan dari sore takutnya Ara sakit"

32 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Baiklah akan ku telfon"
Tutututut…………
Nenek menelpon ayah terlebih dahulu.
"Haloo Samoel kamu dimana?"
"Masih di kantor Bu,ada apa?"
"Apakah kamu bisa pulang sekarang?"
"Samoel masih banyak kerjaan Bu memangnya kenapa?,
tumben ibu menyuruh aku pulang"
"Ara tidak mau makan dari sore Ara hanya ingin makan di
temani oleh citra dan kamu"
"Yaa ampun baiklah Samoel aku pulang sekarang"
Setelah menelpon ayah nenek menelpon ibu.
Tutututut………..
Namun nomor ibu tidak aktif dan saat di WhatsApp pun
hanya ceklis satu nomor ibu terakhir dilihat sore tadi pukul 3
sore sedangkan ini sudah pukul setengah 7 malam. Tidak lama
kemudia ayah pulang dengan membawakan bakso untuk aku.
"Ara ayo makan ayah sudah bawakan bakso kesukaan
kamu"
"Ara tidak mau makan Ara sudah kenyang ayah"
"Ara,,kamu belum makan dari sore sayang nanti kamu
sakit"
"Biarin saja Ara sakit toh ibu saja tidak perduli buktinya
ibu tidak pulang"

33 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


Ayah pun keluar kamar dan bertanya kepada nenek.
"Bu apakah sudah menelpon citra?"
"Sudah nak namun nomor dia tidak aktif"
"Benar benar kurang ajar dia sudah jam segini belum
pulang,bentar Samoel tanyakan pada temannya"
Ayah menelpon teman ibu yang kebetulan satu kampus
dulunya dengan ayah. Namanya Tante indah rumahnya
berada di dekat gor satria yang lumayan jauh dari rumah kami
namu dia mengajar di sekolah yang sama dengan ibuku.
Tutututut…….
"Asallamuallaikum ndah"
"Wallaikumsalam ada apa Sam"
"Apakah kamu tau dimana Citra ndah?"
"Tidak saya tidak bersama indah sepertinya sudah pulang
dari tadi sore"
"Loh bukanya hari ini ada rapat dengan guru
sekabupaten?"
"Tidak Sam memang nya citra bilang seperti itu"
"Iyah ndah katanya citra sedang ada rapat"
"Aduh Sam saya tidak tau saya tidak ikut ikutan ya Sam,
sepertinya ada rapat namun saya tidak di undang"
"Oh ya sudah ndah terima kasih "
Alasan apa lagi dia bisa bisanya citra bohongin aku awas
saja nanti akan ku cari laki-laki yang bersamamu!.

34 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Ara sayang makan yok diluar"
"Tidak ayah Ara tidak lapar"
"Ara sayang kan sama ayah sama ibu, Ara tidak mau
membuat ayah dan ibu khawatir
sama Ara ayolah makan dikit supaya tidak sakit sebentar
lagi kata ibu akan pulang namun Ara makan dulu biar ibu
sudah makan saat rapat jadi nanti ibu tidur di samping Ara
ayah dan ibu kan kerja demi Ara jadi Ara makan dong hasil
kerja ayah dan ibu Ara tidak boleh begitu itu namanya tidak
menghargai hasil kerja keras ayah dan ibu "
"Baiklah Ara akan makan tapi ayah janji sama Ara kalo
ayah sama ibu bakal sama-sama terus jangan seperti om Indra
dan Tante Safira yang berpisah meninggalkan Sarah bersama
nenek kakeknya"
Deg seketika ayah terdiam dan memeluk Ara.
"Kamu makan dulu saja ya Ara ayah mau mandi ayah
belum mandi dari tadi pulang kerja bau keringat Ara makan
yang banyak yaa"
Ayah pergi menuju kamarnya untuk menyiapkan baju dan
mengambil handuk. Setelah aku makan bakso yang
dibawakan ayah aku menaruh piring kotor dan menyiapkan
baju untuk besok sekolah yang sudah di gosok di meja setrika
yang berada di dekat meja makan untuk di bawa ke kamar di
siapkan bersama tas buku tulis sesuai jadwal untuk besok

35 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


sekolah hari pertama pelajaran di sekolah aku. Aku tidak bisa
tidur karena ibu belum juga pulang hingga larut malam,
setelah beberapa menit terdengar pintu gerbang terbuka dan
suara mobil memasuki garasi.
"Pasti ibu itu" (Ucapku dalam batin)
Aku bergegas menuju garasi mobil dan benar itu ibu
namun ibu tidak seperti biasanya ibu terlihat sangat dingin
dia hanya tersenyum dan berjabat tangan dengan ku lalu dia
pergi memasuki kamarnya yang didalam kamar juga terdapat
ayah. Merekapun meributkan hal yang sama seperti biasanya
namun aku tidak bisa mendengarnya karena mereka di dalam
kamar dan aku hanya bisa masuk kamar lalu tak lama
kemudia meneteskan air mata karena sifat ibu yang berubah
menjadi dingin entah kenapa.
Jam menujukan pukul 00.30 malam aku belum tertidur
aku memutar lagu untuk menenangkan diri dan mengiri tidur
ku supaya nyenyak,tak lama kemudian aku tertidur aku
bangun pukul 04.00 pagi lalu bergegas untuk mandi setelah
mandi aku tak lupa untuk solat terlebih dahulu, aku berdoa
agar ayah dan ibu bisa baikan seperti dulu aku ingin sekali
liburan bersama seperti dulu.setelah solat dan berdoa aku
menuju meja makan untuk sarapan sebelum berangkat
sekolah aku hari ini berangkat dengan ayah karena ibu
mengambil cuti katanya lagi tidak enak badan. Hari ini aku

36 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


sekolah dengan semangat yang menurun Ica Najwa dan juga
Fira pun merasakan perubahan pada diriku.
"Ra kamu kenapa?" (Ucap Najwa)
"Iya Ra kamu kenapa lagi ada" (Ucap Fira)
"Kan ada kita Ra kamu bisa cerita kapan saja kita siap kok
ya gak ya gak" (Ucap Ica)
"Tidak aku baik baik saja hanya sedikit tidak enak badan
dari semalem"
"Owalah mau ke UKS tidak?"
"Tidak ca aku sebentar lagi sembuh kok"
"Yang bener"

37 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB IX

B
el pun berbunyi jam pertama pelajaran yaitu bahasa
Indonesia nama guru bahasa Indonesia yaitu pak Eko
Prasetyo dia orangnya baik asyik namun sedikit tegas
dan juga galak tapi percayalah setiap guru itu baik hati.
Bahasa Indonesia 2 jam pelajaran dan hanya di isi perkenalan
saja karena kami belum saling kenal dengan guru begitu pun
guru belum mengenal siswa kelas 7C. Setelah selesai jam
pelajaran bahasa Indonesia di lanjutkan pelajaran IPS yang di
ajar oleh Bu Endah, Bu Endah menurut aku guru paling asik
karena dia sangat lembut dan suka bercanda saat jam
pelajaran Bu Endah hanya perkenalan dan bercanda Bu
Endah sangatlah bisa membuat tertawa dia sangat lucu dari
perkataanya dan tingkahnya.
Jam pelajaran tak terasa sudah selesai Bu Endah menutup
pembelajaran dan bergegas keluar, bel pun berbunyi
menunjukan waktu istirahat telah tiba aku tidak pergi ke
kantin karena membawa bekal sedangkan yang lainya pergi ke
kantin dikelas hanya ada aku dan dini.Waktu istirahat
pertama yang diberikan hanya 15 menit aku makan dengan
roti panggang selai coklat dan susu putih yang dibawakan oleh
Bi Irah, jam istirahat pun telah selesai teman-teman yang lain
pun sudah berada di dalam kelas semua. Jam pelajaran

38 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


selanjutnya adalah Seni budaya yang di ajar oleh Bu cindi Bu
guru paling cantik dan body yang sangat bagus,seperti biasa
guru guru hanyalah perkenalan di hari pertama sekolah ini.
Bu Cindi hanya memiliki 2 jam pelajaran seteleh itu istirahat
kedua waktu untuk Solat dhuhur. Aku dan Najwa pergi
menuju masjid sekolah untuk solat berjamaah aku datang
lebih awal karena Bu Cindi memberikan waktu terlebih awal
karena Bu cindi sedang ada keperluan lain, setelah solat aku
memutuskan langsung pergi menuju kantin untuk membeli
jajan karena bekal sudah habis aku dan Najwa membeli pop
mie dan pop ice kita tidak memakan di kantin karena ramai
jadi kita memutuskan di bawa ke kelas. Setelah sesampai di
kelas aku dan Najwa bergabung dengan yang lain untuk
makan bersama karena ada beberapa anak kelas yang sedang
makan, kami sudah akrab walaupun masih sedikit malu
namun jika tidak di biasakan untuk mengobrol maka tidaklah
kenal, tak lupa juga kami mengajak teman yang lain untuk
bergabung mengobrol bersama berbincang beberapa hal
untuk perkenalan diri kita masing masing hingga satu persatu
pun aku mengenalinya walaupun tidak terlalu hafal.
Jam ke 7-8 pun telah tiba waktunya pelajaran prakarya
nama bu gurunya yaitu Bu Nurul wali kelas aku, ya seperti
biasa akan ku deskripsikan guru guru aku. Bu Nurul sangatlah
baik namun sedikit judes dan dia juga guru kiler menurut aku,
waktu jam pelajaran saja langsung ke materi karena kami

39 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


sudah perkenalan sejak awal pembagian kelas waktu
pembelajaran materi bab 1 adalah kerajinan tangan yang
dimana terdapat sebuah praktek membuat kerajinan, hu
rasanya keras sekali awal masuk sekolah sudah harus praktek.
Bel pulang pun sudah berbunyi seluruh siswa bersiap-siap
untuk pulang, aku meminta ayah untuk menjemput aku
namun ayah tidak menjawab telfon aku bahkan tidak
membalas pesan aku,lalu aku menelpon ibu.
Tutututut…..
"Asallamuallaikum ibu"
"Wallaikumsalam Ra"
"Ibu Ara sudah pulang sekolah tolong jemput Ara Bu"
"Baiklah Ra ibu segara kesitu"
"Okey Bu hati hati"
Setelah 15 menit aku menunggu akhirnya ibu datang.
"Ra…"
"Hey ibu"
"Ara mau makan apa dirumah hanya memasak gulai
kambing"
"Ara sudah kenyang Bu,hanya saja Ara ingin membeli
batagor di depan Alfamart sana"
"Baiklah Ara"
Setelah sampai di tukang batagor ibu mengasih uang aku
10 ribu dan aku turun untuk membelinya.
"Mang 10 ribu bagi dua pedes yaa "

40 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Baik neng tunggu sebentar"
Setelah 5 menit batagor yang aku pesan telah selesai aku
kembali memasuki mobil namun aku berpikir ingin membeli
es karena cuaca sangat panas.
"Ibu apakah Ara boleh membeli es"
"Boleh Ra,Ara ingin membeli es apah?"
"Aku ingin es boba seperti biasanya ibu"
"Baiklah Ara"
Sesampai di toko boba ibu mengasih aku uang 20 ribu.
"Nih Ra uangnya beli 2 ya"
"Baik Bu ibu mau rasa apa?"
"Ibu rasa brown sugar saja"
"Oke ibu siap"
Aku turun untuk membelinya.
"Mba beli brown sugar 1 sama redvalvet 1 ya"
"Baik de tunggu sebentar ya"
Setelah 5 menit es boba pun telah selesai dan aku
membayar dan kembali memasuki mobil.
"Sudah tidak ingin membeli apa apa lagi Ra"
"Sudah cukup Bu"
Sekitar 7 menit aku sampai dirumah
Aku memasuki rumah dan bergegas mengganti pakaian.
Aku memakan batagor dan es boba yang tadi di beli waktu
sepulang sekolah aku memakan di depan TV sambil

41 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


menonton film waktu menujukan pukul 16.00 aku bergegas
mandi untuk sholat ashar. setelah solat aku masuk kamar
untuk mengerjakan tugas dan membaca-baca buku karena
tidak ada pekerjaan rumah,aku mengurung di kamar sampai
waktu magrib tak terasa. Aku keluar kamar dan pergi untuk
solat dan makan karena aku sangat lapar aku bergegas
menuju meja makan yang disana terdapat lauk ayam goreng
dengan sayur capcay aku makan dengan lahap karena sangat
lapar setelah makan aku melanjutkan solat Magrib.
Hidup yang ku jalani selalu begitu-gitu saja tak ada yang
bahagia juga tak ada yang terlalu sedih.Aku hidup dengan rasa
kesiapan dan kehampaan karena orang tua yang sibuk dan
aku yang jarang berinteraksi dengan orang banyak, hidup ku
terus berlalu bukan keadaan yang menentukan kesuksesan
namun perjuangan perjuangan yang tak kenal kata lelah yang
membuat aku terus berusaha menjadi orang sukses, tidak ada
istilah gagal dalam hidup, yang ada hanya sukses dan belum
berhasil. Jangan menyerah.

42 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB X

A
ku memasuki bangku kelas 8 semester satu atau
ganjil aku masih bisa sekolah dan merasakan study
tour dengan teman teman aku memiliki satu teman
dekat laki-laki hanya teman bukan pacar aku tidak ingin
berpacaran terlebih dahulu karena aku masih belum tau apa
itu pacaran bagaimana dan apa yang dilakukan jadi hanya
memiliki teman laki laki dekat atau jaman dulu TTM yaitu
teman tapi mesra aku merasa hidupku lebih berwarna yang
tadinya kesepian sekarang ada lah temen curhat jadi tak lagi
kesepian.Sewaktu di bangku kelas 8 semester 1 aku sangat
senang masuk di kelas atas maksudnya kelas di lantai atas
karena ingin sekali merasakan kelas lantai atas walaupun
kelas 8C terkenal kelas paling berisik dan paling bandel. Di
sekat antara kelas 8B dan 8V terdapat lorong yang biasanya
aku dan teman teman digunakan sebagai tempat nongkrong.

43 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB XI

S
tudy tour aku ke Jakarta pergi ke berbagai wisata yang
ada disana salah satunya Monas pada saat berada di
Monas tepat sekali ada kejadian demo mahasiswa dan
akhirnya aku di alihkan jalan yang membuat aku jalan
lumayan jauh dari bus. Pada saat study tour aku membawa
uang cukup banyak aku pisah menjadi dua yaitu ada yang ku
tinggal di tas dan ada yang aku bawa disaku.Aku sewaktu di
Monas makan di restoran yang ada disana aku dan Fira
memesan satu menu dimsum dan minuman karena disana
harga sangatlah mahal. Aku study tour selama 2 hari di
perjalanan sangatlah enak karena suasana kelas yang asik dan
ramai sewaktu di bus aku berjoget bersama dengan trend
waktu itu lagu entah apa yang merasuki mu aku juga lupa
judulnya apa kalo kalian tau komen ya?. Kami tidur di sebuah
penginapan atau hotel gak tau namanya lupa saat malam kami
semua tidak bisa tidur waktu itu kalo gak salah satu kamar 10
anak karena menggunakan kasur yang tingkat dan di dalam
satu ruangan terdapat 5 kasur ruangan itu sangat luas, Aku
dan teman- teman mengerjai kamar sebelah dengan mengetok
pintu lalu kabur mereka pun mengerjai balik kamar aku ya
begitulah waktu semalam di hotel kami saling mengerjai satu
sama lain tapi asik.

44 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


Aku bina dan Nesya memutuskan keluar kamar untuk
mencari makanan aku membeli pop mi dan es namun saat aku
memakan satu suap tiba-tiba teman laki-laki dekat ku
mengechat dan meminta aku menjauhinya hati aku langsung
seketika hancur dan hilang nafsu makan aku dengan tak sadar
aku membuang pop mi yang baru aku beli karena rasa emosi
aku tidak tau dimana salah aku dan apa salah aku teganya dia
seperti itu.Waktu menunjukan pukul 6 pagi aku bergegas
mengantri kamar mandi karena pukul 7 kami melanjutkan
perjalan menuju wisata selanjutnya aku dan Fira pun mandi
lebih awal karena aku bangun sekitar pukul 4 untuk solat
subuh jadi tidak terlalu ngantri kamar mandi waktu jam
segitu. Aku berganti pakaian dan menyiapkan barang untuk
dibawa tak semua aku bawa karena nanti ada waktu istirahat
sebentar kembali ke hotel tersebut jadi aku hanya membawa
tas kecil untuk mengisi HP dan dompet saja.
Sepulang study tour aku membawa oleh oleh untuk ibu
dan ayah aku membawa brownies dan juga banyak lainya aku
sangat cape dan hari senin siswa diliburkan untuk istirahat.
Aku membuat hasil laporan kegiatan dengan teman kelompok
namun aku bagikan saja tugasnya supaya tidak harus bertemu
aku membaginya satu persatu tugas nya untuk mencari materi
tentang wisata yang kami kunjungi aku mendapatkan wisata
Monas dan harus menjelaskan tentang asal usul Monas dan
mencari tau tentang pendiri Monas. Aku mengerjakan tak
butuh waktu lama hanya membutuhkan 1 jam untuk mengetik
di laptop.

45 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB XII

S
ewaktu kelas 8 aku mempunyai sircle kelas atas, bukan
selera Kita kelas atas atau kelas tinggi namun kelas
kita yang berada di atas sircle aku terdiri dari 9 anak
yaitu Bintang, Dinda, Bina, Nesya, Lintang, Rina, Mila, Vicky
dan aku kamu terkenal geng Squad hore nama geng kami
memanglah kami sangat incaran guru BK Karena make up
kami pakai lipstik bedak suncrem dengan cara memakai baju
dikeluarin sepatu warna putih kaos kaki berwarna rok yang
pas tubuh jarang memakai dasi dan lain-lain yang melanggar
aturan sekolah namun kami sangatlah di kenal sewaktu itu.
Kami mempunyai masalah dengan Kaka kelas yang
memberi nama geng kami SKS ya dari singkatan itu ada yang
membawa nama sekolah kami yang menjadikan guru BK tidak
suka akhirnya geng kami dengan geng Kaka kelas masuk BK
namun aku sangat puas karena Kaka kelas yang harus
meminta maaf kepada geng kami yang membuat satu sekolah
onar dengan gubahan bahwa geng kami yang tertinggi karena
telah mengalahkan geng Kaka kelas.Namun semua itu tidak
berjalan lama karena sesaat semester 2 ada virus Corona yang
membuat kami harus belajar online sedih kami mendengar
kabar itu karena kami tidak merasakan sekolah bersama lagi.

46 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB XIII

V
irus Corona berjalan selama 1 tahun setengah hingga
tak terasa sudah memasuki bangku SMA namun
sewaktu di SMA juga harus belajar online namun tak
lama hanya setengah semester saja karena Corona sudah
menghilang,aku memasuki kelas dengan jurusan bahasa awal
mula kelas 10 bahasa terkenal pinggiran atau kelas sisa
namun aku bangga dengan kelas ku karena hanya terdapat 1
kelas yang artinya kelas dimana semua orang tak bisa masuk
dengan gampang aku tidak mengenal seluru teman kelas ku
karena waktu semester 1 kami sekolah online saat semester 2
sudah mulai oflline dan berkenalan dengan teman teman aku
memiliki sahabat yang sangat dekat yaitu ayu namun dia
keluar entah kenapa katanya sih dia tidak nyaman di sekolah
SMA yang terlalu banyak aturan namun menurut aku tidak sih
tapi ya sudahlah itu jalan yang dia inginkan kelas 10 semester
2 sangatlah waktu yang paling enak dan asik karena
kekompakan kami.

47 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB XIV

N
amun pada kelas 11 sangatlah banyak masalah yang
menimpa kelas kami entah itu kerena ketua kelas
teman teman kelas maupun aku sendiri. Sewaktu
kelas 11 aku mempunyai sahabat yang sekaligus ku anggap
sebagai adik ku karena memang sedekat adik Kaka
persahabatan kami namun gara gara satu cowo yang membuat
aku dan dia berpisah mungkin aku tidak mengungkapkan
langsung namun aku lewat cerita ini.
Jadi sewaktu kelas 11 kelas kita terkenal lagi dengan kelas
yang problematika yang dimana kekeluargaan dan
kekompakan kami mulai memudar.
Awal memasuki kelas 11 semua aman namun ketika
masalah aku dan sahabatku semua menjadi kacau berantakan
entah perasaan aku saja atau memang aku yang sedang down
masalah terlalu rumit hingga aku dan teman ku memasuki BK
aku tidak bisa menyebutkan masalahnya dan aku juga tidak
bisa menyebutkan teman aku itu dan masalah yang di
timbulkan oleh salah satu teman kelas kamu yang dimana dia
menendang kaca pintu kelas 11 bahasa hingga suara yang
menggelegar hingga ke ruang guru dan ke kelas kelas yang
menyebabkan semua orang melihat dan guru-guru
mendatangi kelas bahasa masalah yang bertubi tubi datang

48 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


pada kelas kami hingga menghancurkan keharmonisan
namun kami tetep tegar hingga rasa kekeluargaan muncul
kembali.Jangan berharap masalahmu akan dimudahkan,
namun berharaplah kamu akan jadi orang yang lebih kuat.

49 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB XV

W
aktu pun berlalu aku tak mau banyak
menceritakan tentang masa itu masa kelas 11
yang banyak dengan masalah.Hidup di dunia
hanya sekali, tentu saja setiap manusia ingin mengisi hidup
nya dengan hal hal yang berkelas. Jika kamu hanya bertahan
di zona nyaman,maka kamu tak akan pernah tau banyak hal.
Jadikan kegagalanmu sebagai batu loncatan untuk bisa
menggapai hal yang lebih tinggi. Jangan kutuk dirimu dari
kesalahan yang kamu buat di masa lalu jadikan pelajaran dan
berusaha hidup lebih baik. Seburuk apapun masalalumu,itu
telah berlalu sekarang fokus untuk kebahagiaanmu di masa
depan.
Saat pertama memasuki kelas 12 aku memilih duduk
bersama salah satu teman kelas yang baik dan dia juga paham
agama dia bernama Wardani dia sangat baik kepada aku
disaat yang lain seperti harimau bagiku dia malaikat aku.Aku
menjalani semua dengan ikhlas dan aku sadar bahwa hidup
tak selamanya berjalan mulus semua pasti ada cobaan yang
berat dengan cobaan itu bukan kita putus asa namun kita
harus kuat karena aku tau bahwa Tuhan itu telah
merencanakan hal baik yang akan mendatang aku Percaya
bahwa aku kuat dengan segala ujian yang Tuhan berikan

50 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


karena Tuhan itu tau aku kuat makanya aku di berikan cobaan
di hidupku. Saat di kelas 12 aku merasa tegar karena ada
teman yang selalu menasehati aku dengan baik dia
menyadarkan aku dia memberikan aku banyak nasehat yang
menjadikan aku sabar dan ikhlas atas semua hal yang telah
terjadi pada diriku.
Waktu telah berlalu aku hanya bisa berdoa dan terus
berdoa agar Tuhan memberikan aku jalan yang baik jalan
yang membawa kebahagiaan aku. Dengan doa dan usaha aku
Tuhan menjawab semua doaku aku dan teman teman kelas
aku menjadi kelas yang kompak lagi semua kita kerjakan
bersama sama dan keluarga aku pun kembali harmonis ayah
aku sudah pensiun dari masa kerja nya dan sudah ada banyak
waktu untuk dirumah sedangkan ibu ku masih ada waktu 1
tahun lagi bekerja.

51 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB XVI

P
ada waktu istirahat aku bertemu salah satu anak kelas
sebelah dia sangat tampan dan juga sangat terlihat
cool aku membuat menfees untuknya melalui
Instagram khusus menfees dan dia juga mencari tau siapa
pembuat menfees itu aku di kalimat menfees menyebutkan
bahwa menfees itu dari kelas ku yang menjadikan dia
gampang untuk mencarinya,dia mencari tau melalui
temannya dan aku sedang melakukan vc dengan temanya
kebetulan ada dia di sampingnya.
"Halo Lin"
"Hay ada apa tumben menelpon ku"
"Aku mau tanya boleh?"
"Boleh tanya apa?"
"Kira kira siapa ya yang buat menfees buat Dika"
"Hem kenapa tanya"
"Ya gak apa apa soalnya aku kepo siapa tau kamu tau
orangnya kan dari kelas kamu"
"Sebenarnya itu aku tapi kamu jangan bilang ya ke Dika"
Dan seketika HP milik achdan di ambil oleh Dika seketika
yang mendengarnya.
"Oh jadi kamu"
"Iyah maaf ya"

52 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


"Iyah gak apa apa kok, ini simpen aja nomor wa aku"
"Iyah berapa?"
Dia menyebutkan nomor Wanya lalu aku mencatat dan
mengechat dia. Saat berada di salah satu turnamen futsal
antar sekolah aku bertemu dia dan aku mengajak dia foto
bersama sangat malu karena aku yang mengajaknya namun
bagaimana karena aku sangat lah ingin foto bersama namun
disisi lain aku tak tau bahwa dia sudah mempunyai cewe.
Aku merasa foto bersamanya disaat futsal itu jelek karena
aku terkena basahan air hujan jadi aku memutuskan untuk
meminta foto ulang dan akhirnya aku dan dia foto di ulang di
sekolahan setelah aku dan dia berfoto tak lama kemudia
cewenya dia ke kelas aku dan memarahi ku.
"Kamu Ara"
"Iyah kenapa?"
"Apa kamu gak tau kalo Dika itu udah punya pacar"
"Oh dia bilang sih belum punya pacar emang siapa
kamu?"
"Aku pacarnya kenapa?"
"Iya gak apa apa biasa aja kali"
"Kamu ngapain foto sama dia"
"Suka suka lah kan dia belum punya pacar"
"Heh gak denger apah kalo aku itu pacarnya"
"Dia gak ngakuin loh"

53 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


Seketika temennya berbicara kepadanya bahwa untuk di
luar kelas saja karena malu akan banyak teman kelasku.
"Di luar aja kali"
"Akhirnya aku pacarnya Dika dan temenya pacarnya Dika
yang berjumlah 4 pun keluar"
Temen nya pun ikut berbicara dan memarahi ku namun
aku tidak takut sama sekali.
"Kamu kan perempuan tau kan rasanya gimana kalo
pacarnya foto sama cewe lain"
"Iyah tau tapi Dika gak ngakuin tuh kalo udah punya
pacar makanya aku ajak dia foto lah"
Tak lama kemudian Dika lewat yang kebetulan dia dari
kantin.
"Dik nih cewemu"
"Ra masuk saja ke kelas"
Aku memasuki kelas dengan di ikuti Dika yang menjaga
aku di belakang aku. Saat Dika ingin kembali ke kelas seketika
pacarnya memasuki kelas ku lagi namun dia di seret oleh Dika
keluar.
"Ngapain sih kamu malu maluin aja"
Hati aku merasa senang dan puas melihatnya karena
memang cewe itu tidak tau diri sudah menyakiti Dika berapa
kali namun Dika tidak boleh dekat dengan cewe mana pun
egois kan. Aku dan Dika memutuskan untuk mengikat
hubungan status pacaran namun aku sebelum itu meminta
untuk dekat saja dulu aku dan Dika dekat.

54 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB XVII

S
elama 2 bulan lalu aku berpacaran pada bulan
Februari tak lama dari memasuki bangku kelas 12.Aku
menjadi semangat untuk sekolah karena selain
bertemu teman yang baik juga bertemu pujaan hati aku.Aku
setiap hari belajar dengan senang hati yang gembira dan
orang orang baik di sekeliling aku menjadi hidupku berwarna
terlupakan dari masalah masalah yang ada.
Awal aku pacaran dengan dia aku merayakanya dengan
dia di kantin dengan memesan banyak menu di kantin aku
sangat dengan dengan tatapan dia senyuman dia ucapan dia
yang lembut dan perhatian dia yang membuat aku
meleleh.Aku setiap hari pergi ke kantin bersama dia hingga
setiap guru hafal dengan sicouple aku dan Dika. Tak terasa
waktu pun cepat berlalu aku dan dia sudah satu bulan pacaran
dengan tak ada problem sama sekali dalam hubungan kami
semua berjalan dengan mulus karena kami saling mencintai
dan menyayangi.Aku dan dia sama sama bersyukur memiliki
satu sama lain yang membuat kami berjanji terus bersama
sama dan semoga Tuhan mengabulkan janji kita,Aku dan dia
menjadi pusat perhatian orang orang di kantin karena saat
hari kamis kami menggunakan batik coupel,Pada hari Kamis
seluruh siswa berfashion batik bebas. Semenjak ada dia di

55 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


hidupku semangat belajar aku menaik dan nilai aku pun
menaik lumayan tinggi dari sebelumnya dia adalah salah satu
orang yang membuat luka lama aku terobati.Every love story
in this universe are beautiful. But ours is my favourite,You do
a million simple things that bring joy to my life.

56 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB XVIII

T
ak terasa waktu cepat berlalu aku dan dia sudah
memasuki waktu perpisahan. Saat wisuda SMA di
mulai aku membawakan sebuah bucket bunga
untuknya sedangkan dia membawa cincin untuk ku di depan
umum dia menyatakan cintanya yang sangat dalam kepadaku
yang membuat aku sangat bahagia dan merasa aku sangat
beruntung dimana semua orang menatap aku dan dia di
tengah lapangan dia berjongkok dan membuka sekotak cincin.
"Ara maukah kamu menerima cintaku ini?"
"Iya ampun kita kan sudah pacaran"
"Aku harap kita dapat bersama sama terus ya"
"Iyah ayo berdiri"
Dika pun memasangkan cincinya kepada aku arghhh
rasanya aku ingin teriak sekencang mungkin. Karena Dika
termasuk salah satu anggota geng terkenal di sekolahan ku dia
cowo ganteng cool yang semua cewe ingin mendapatkanya.
Aku dan dia pergi menemui orang tua kami aku berjabat
tangan dengan ibunya dan dia berjabat tangan dengan ibuku
aku dan dia sama sama mengenalkan diri kita dan memberi
tau hubungan kita karena baru kali ini kami berani untuk
memberi taunya. Setelah selesai mengambil rapot aku
bersama ibu aku, ibunya si Dika dan aku berfoto bersama di

57 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


lapangan basket yang khusus untuk foto keluarga. Aku sangat
senang baru pertamanya kali kenal ibunya namun sudah di
terima baik oleh ibunya, dan sebaliknya ibu aku juga
menerima baik Dika. Seusai foto kami bersalaman karena
ingin pulang namun aku memutuskan untuk pulang nanti saja
karena aku membawa montor sendiri sedangkan ibu
membawa mobil bersama ayah dan ayah menunggu di mobil.
Sedangkan Dika nanti pulang bersama ku sementara ibunya
Dika pulang bersama ayahnya yang berada di mobil juga,aku
dan Dika ingin foto studio terlebih dahulu untuk mengenang
masa wisuda SMA.Aku dan dia berfoto studio di tempat yang
lumayan jauh dari sekolahan dan aku sudah memboking
terlebih dahulu supaya tidak terlalu mengantri aku dan Dika
menuju ke tempat foto studio namun langit begitu sedih
hingga menangis yaitu hujan hingga dika memutuskan untuk
mengambil mobil sedangkan aku memulangkan montor dia
ikut bersama ayah ibunya dan menjemput aku dirumah.
Karena rumah dia kebetulan dekat dengan SMA dan aku juga
hanya membutuhkan 10 menit saja dia menjemput aku hanya
membutuhkan waktu sekitar 30 menit untuk mengambil
mobil dan menjemput aku.

58 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB XIX

A
ku dan dia pun berpisah untuk mengejar cita-cita aku
melanjutkan perguruan tinggi di sebuah universitas
yang ada di Yogyakarta sedangkan dia pergi ke
Semarang untuk pendidikan Akpol dia jarang memegang hp
bahkan biasanya sama sekali tidak memegang HP namun aku
percaya bahwa dia setia dan dia sedang berusaha demi masa
depan kita berdua.Aku melanjutkan perguruan tinggi di
Universitas Gajah Mada mengambil jurusan Fakultas ekonomi
aku mengekos di dekat universitas aku.
Setiap hari aku memiliki waktu luang yang banyak,aku
ingin mencari pekerjaan sampingan namun yang boleh ijin
keluar masuk karena takut ada jam kelas di kampus. Aku di
kampus memiliki 11 teman perempuan dan 7 teman laki laki
namun aku hanya dekat dengan Eka, Indah, Azelin, Galang,
dan juga Rafli. Aku beserta teman-teman tersebut berencana
ingin membuka usaha angkringan karena angkringan buka
setiap malam sedangkan aku dan teman teman daripada
nongkrong buang uang lebih baik nongkrong dapat uang,
akhirnya kamu semua setuju dan kami sama-sama ijin orang
tua dan meminta modal,kami iuaran modal sebesar 5 juta
dikali 6 orang untuk lebihnya kami gunakan sebagai kas
kebetulan yang memegang itu aku.

59 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


Kami memulai usaha sejak satu Minggu setelah kami ijin
kepada orang tua dan mendapatkan modal karena kami harus
mencari bahan dan properti. Salah satu teman kami yaitu Eka
dia adalah bos angkringan sewaktu di daerahnya, daerah asal
dia Ngawi.
Tak perlu diragukan lagi untuk rasa masakan dia, Kami
memutuskan dia yang membuat bumbu dan memasaknya
bersama Azelin dan juga Rafli sedangkan aku Indah dan
Gilang berada di depan untuk melayani pembeli. Tempat yang
kami gunakan sangat strategis karena dekat dengan
Malioboro. Pertema kali membuka usaha kamu kasih diskon
20% kami sangat bersyukur karena pertama buka tidak butuh
waktu lama semua hidangan kami habis mungkin sekitar ¾
jam saja, yang datang ke tempat kami sewaktu pertama kali
buka adalah teman teman kampus kami teman-teman
nongkrong kami.
Usaha kamu jalankan dengan niat dan kerja keras hingga
selama 2 tahun kemudian kami memutuskan untuk
merenovasi menjadi lebih besar angkringan kami beri nama
angkringan horor yang dimana kami mempekerjakan orang
untuk menjadi pelayan menggunakan kostum horor dan juga
terdapat live music di angkringan kami. Kami terharu usaha
anak remaja yang sukses tak menyangka bahwa yang kami
usahakan tercapai. Setiap keuntungan yang kami peroleh di

60 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


bagi menjadi 6. Aku merasa sudah di bosan lagi harus berada
di dalam kamar terus menerus dan keluar jika ada kelas dan
nongkrong yang tidak ada manfaatnya sekarang merasa
senang karena ada penghasilan tambahan orang tua aku
berniat melihat usaha aku dan pergi kesini bersama Kaka
perempuan aku yang sudah lulus sarjana UI ayah, ibu, beserta
Kaka aku kesini pada hari Sabtu mereka tidur di rumah
kontrakan aku yang dimana kontrakan itu hasil dari kerja
angkringan di kontrakan terdapat 2 lantai yang di atas para
cowo yang di bawah para cewe.
Masih terdapat 1 kamar dan ibu ayah tidur di kamar
tersebut sedangkan Kaka bersama aku. Mereka sampai pada
Sabtu siang pukul 2 siang dan mereka memutuskan untuk
istirahat sebentar, setelah istirahat aku mengetuk kamar
mereka untuk mengajak makan bersama karena setiap sore
kami makan bersama. Setelah kami semua makan akhirnya
bersiap siap untuk membuka angkringan ayah ibu beserta
Kaka pun ikut membantu di angkringan mereka terkejut
karena tempat yang sangat bagus, aesthetic, dan juga luas,
Kaka perempuan aku sangat cantik dan dia banyak di gombali
oleh para pelanggan di angkringan. Kaka perempuan aku
menyanyikan lagu pada saat live music suara dia yang sangat
bagus dan menjadikan akun akun seleb tik tok menjadi viral
dan membuat angkringan kami menjadi lebih ramai,dan

61 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


kebetulan Kaka aku belum melamar kerja dan sementara dia
ingin membantu kami di angkringan ini sembari mencari di
panggil oleh perusahaan yang Kaka aku lamar.Dengan suara
merdu Kaka aku dan kencantikanya membuat orang ingin
pergi ke angkringan ini.Kaka aku mempunyai ide untuk
membuat akun Instagram dan tik tok untuk angkringan dan
membuat Vidio Vidio supaya lebih di kenal luas,kami
memutuskan bahwa Gilang untuk mendokumentasikan setiap
ada acara dan untuk mengedit vidio vidio.Karena angkringan
yang setiap hari ramai pengunjung maka porsi hidangan kami
akan di naikan menjadi lebih banyak, dan Eka, Azelin, dan
juga Rafli akan membuat lebih awal dari sebelumnya.Mereka
tak hanya di dapur mereka juga bergabung untuk melayani
sebaliknya aku indah dan juga Gilang pun membantu saat
persiapan mengolah atau memasak.
5 tahun berlalu kami sudah wisuda dan kami semua
bingung akan usaha yang telah kami dirikan ini karena tak
mungkin kami harus berhenti disini kami masih mempunyai
cita-cita besar yang harus diwujudkan. Namun disisi lain
usaha ini sangat menguntungkan bahkan sudah tersebar luas
di kalangan para remaja kami semua sangat sedih jika usaha
ini di tutup. Maka kami mencari orang yang ingin
melanjutkan usaha ini. Ada salah satu bos angkringan di Jogja
yang ingin melanjutkan usaha ini karena tanah dan semua

62 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


properti yang ada di angkringan itu milik kami maka kami
menjualnya kepada bos angkringan tersebut sebenarnya kami
sangat ragu untuk menjualnya namun tak bisa kami
pertahankan kami jual dengan harga lumayan tinggi karena
sebuah usaha yang banyak sekali pengunjung dan juga sudah
viral di mana-mana maka kami menjualnya harga tinggi
namun bos angkringan menyanggupinya.Kami terharu sangat
sedih karena tak dapat lagi kita bersenang-senang di
angkringan itu, kami terpaksa melepaskan angkringan itu dan
hasil yang dijualnya kepada bos angkringan tersebut kami
bagi menjadi 6 setiap masing-masing anak mendapatkan 15
juta uang yang sangat lumayan dibandingkan modal.
Di sisa uang kas masih terdapat sekitar 6 juta dan di bagi
masing-masing anak mendapatkan 1 juta.Kami pun berpisah
dan pulang kedaerah masing masing.

63 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


BAB XX

D
ika yang telah berhasil dengan cita-citanya dan aku
sudah di terima di salah satu bank sebagai staf
HRD.setelah 2 tahun dari karir kami berhasil aku
dan Dika memutuskan untuk menikah, Aku menikah disalah
satu gedung yang berada di Purwokerto pernikahan yang
sangat mewah pernikahan yang sangat di impikan orang
terjadi di pernikahan aku aku sangat senang dan terharu atas
kerja keras usaha aku dan Dika tercapai.Dan aku hidup
bahagia bersama nya dengan mempunyai 2 anak satu laki laki
berusia 4 tahun satu perempuan berusia 2 tahun.

64 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari


65 | Novel "Mari Dengar Kisahku" karya Rozalinda Wulan Permatasari

You might also like