You are on page 1of 24

METODE PELAKSANAAN

Pekerjaan : REHABILITASI SEDANG/BERAT GEDUNG/ RUANG


KEPALA SEKOLAH
Lokasi : SMP NEGERI 2 REMBOKEN

Tahun Anggaran : 2023

A. PEKERJAAN PERSIAPAN
1. Pek. Papan Proyek
Metode pelaksanaan pekerjaan papan proyek yaitu:
• Tahap awal adalah menyiapkan material untuk membuat papan proyek.
• Balok kayu kls II di potong dengan panjang yang sesuai kemudian dirakit
menjadi tiang dan bingkai untuk papan nama.
• Papan nama yang berisikan informasi utama mengenai paket pekerjaan
dipesan dan dibawah ke lokasi pekerjaan untuk dipasang pada bingkai yang
telah dibuat.
• Papan proyek dipasang pada titik dekat lokasi pekerjaan yang tidak terhalangi
dan tidak menggangu aktivitas pelaksanaan pekerjaan maupun aktivitas
masyarakat disekitar lokasi pekerjaan.

2. Biaya Pekerjaan Penyelenggaraan Keamanan, Kesehatan kerja dan keselamatan


konstruksi
Kontraktor diwajibkan menyediakan peralatan/ perlengkapan penyelenggaraan
protokol kesehatan. Kontraktor juga menyediakan helm proyek, sepatu safety,
sepatu bot karet, rompi jala untuk para pekerja konstruksi

3. Peralatan/ Perlengkapan P3K


Kontraktor diwajibkan menyediakan peralatan/ perlengkapan penyelenggaraan
protokol Kesehatan berupa Kotak P3K untuk para pekerja konstruksi.
4. Petugas K – 3
Kontraktor diwajibkan menyediakan seorang Petugas K – 3 di lokasi proyek
untuk Menjaga jalannya pelaksanaan peraturan K3 sesuai bidang yang ditekuninya.
Mengontrol keadaan lingkungan kerja mulai dari mengecek kondisi mesin,
menganalisis sifat pekerjaan, dan mengawasi proses produksi.

5. Pembuatan 1m2 steger/ perancah dari bambu


Adapun cara untuk menyetel dan menyambung steger secara aman dan benar:
• Pertama, tentukanlah letak steger atau mengatur jarak dari steger. Misalnya
adalah tentang as balok pada pekerjaan.
• Kemudian, cara ke dua adalah tahap dimana harus memasang base plat atau
disebut juga jack base di atas landasan yang harus stabil. Kemudian, cara ke
dua adalah tahap dimana harus memasang base plat atau disebut juga jack base
di atas landasan yang harus stabil.
• Tahap keempat anda harus memasang cross brace di dua sisi untuk membuat
elemen perancah yang baik sehingga dapat berdiri dengan baik dan aman.
• Selanjutnya, susunlah frame vertical selanjutnya. Namun jika tidak, dapat
selesai dengan pemasangan dari shoring head. Hal ini dilakukan jika merasa
bahwa tinggi steger sudah cukup memadai untuk proyek konstruksi.
• Selain itu, ini juga berarti bahwa ketinggian steger dapat dilakukan dengan
cara mengatur U-Head dan jack.

B. PEKERJAAN BONGKARAN
1. Pekerjaan Bongkaran Atap
Pada pekerjaan pembongkaran ini dimulai dari pembongkaran penutup atap,
dimulai dari pembongkaran bubungan dan lembaran atap dari atas menggunakan
linggis, paku pengikat atap harus dicabut dahulu kemudian lembaran atap bisa
diturunkan menggunakan katrol dan tali atau bisa langsung dilemparkan kebawah.
Setelah seluruh permukaan penutup atap selesai dibongkar dilanjutkan dengan
membongkar listplang. Metode pembongkaran listplang sama seperti
pembongkaran penutup atap yaitu dicabut paku terdahulu dengan menggunakan
linggis pada pangkal palu. Setelah semua material bongkaran dibawah dilanjutkan
dengan melakukan pembersihan sisa material bongkaran menuju gudang sementara
dan disusun dengan rapi.
Pada pekerjaan pembongkaran rangka atap dimulai dengan membuka seluruh
paku/ baut sambungan rangka atap secara bertahap, dimulai dari gording dan
dilanjutkan dengan rangka kuda-kuda. Untuk pekerjaan pembongkaran rangka atap
ini resiko kecelakaan kerja sangat tinggi, maka harus diawasi secara seksama agar
tidak terjadi kecelakaan. Setiap rangka atap yang selesai dibongkar akan
dikumpulkan pada suatu tempat dan disusun secara rapi. Peralatan yang digunakan
yaitu: Palu, gergaji dan linggis, selalu menggunakan perancah yang kokoh dan
diikat secara kuat agar tidak goyang/ runtuh saat terkena puing-puing bongkaran
rangka atap.

2. Pekerjaan Bongkaran Plafond


Metode pelaksanaan pekerjaan bongkaran plafond yaitu:
• Setelah permukaan penutup atap selesai dibongkar dilanjutkan dengan
membongkar plafond dan rangka plafond.
• Metode pembongkaran yaitu dengan menggunakan perancah sementara yang
saat digeser agar memudahkan pekerja saat melakukan pembongkaran.
• Proses pembongkaran dimulai dari membongkar penutup plafond dengan cara
mencabut paku pengikat penutup plafond hingga penutup plafond terlepas dari
rangka plafond.
• Setelah seluruh penutup plafond selesai dibongkar kemudian dilanjutkan
dengan membongkar rangka plafond dimulai dari melepaskan sambungan
rangka plafond dengan cara mencabut paku dengan linggis atau memukul
sambungan kayu dengan menggunakan palu hingga sambungan kayu terlepas
keseluruhan.
• Kemudian dilanjutkan dengan membersihkan puing-puing sisa pembongkaran
menuju gudang sementara dan disusun sedemikian rupa agar tidak
mengganggu pekerjaan.
3. Pekerjaan Bongkaran Dinding Tembok
Bongkaran Dinding adalah pekerjaan pembongkaran pasangan yang akan
direhabilitasi dengan menggunakan alat bantu yang dikerjakan oleh Penyedia Jasa
setelah mendapat persetujuan dari Direksi.
Pelaksanaan :
• Bongkaran yang dilaksanakan adalah pembongkaran dinding baik itu pasangan
batu, beton ataupun bangunan yang ada di areal yang akan dilaksanakan
rehabilitasi dengan menggunakan palu.
• Semua sisa bongkaran dibuang dengan menggunakan truk sejauh ± 20 km dari
lokasi yang dijamin tidak akan mengganggu kegiatan pekerjaan.
• Pengaturan dari semua hasil bongkaran tersebut harus sesuai petunjuk Direksi.
• Setelah lokasi bersih dari bongkaran dilanjukan dengan dengan pekerjaan
pasangan.

C. PEKERJAAN ATAP
1. Pemasangan atap pelana rangka atap canai dingin profil C75.75
Metode pemasangan atap pelana rangka atap canai dingin profil C75.75 yaitu :
• Rangka baja difabrikasi=- di workshop sesuai dengan shop drawing/gambar
kerja.
• Diangkut ke lokasi dan diletakkan dekat lokasi pemasangan, diganjal dan
dilindungi dengan terpal plastik.
• Dengan menggunakan alat untuk menaikkan bahan ke tempat pemasangan,
rangka atap baja ringan dipasang sesuai dengan shop drawing.
• Sambungan antar rangka menggunakan baut dan sambungan las, kemudian
dilakukan fixing.
• Setelah selesai, dilanjutkan dengan pekerjaan penutup atap.
• Pemasangan dikerjakan dengan cara di-bor pada reng, kemudian dipasangkan
mur dengan jarak disesuaikan pada setiap lembarnya, sehingga genteng spandek
tersebut lebih rapat dan menempel dengan permukaan atap (balok reng) dengan
kuat.
• Setelah pengeboran selesai dilakukan, diberikan sealent pada setiap lubang yang
telah dipasangkan mur tersebut sehingga mencegah kebocoran pada saat hujan.
• Pemotongan genteng spandek dilakukan pada bagian atas atau titik pertemuan
dengan nok agar lebih terlihat rapih.

2. Pemasangan 1 m3 konstruksi kuda-kuda kayu kelas II


Konstruksi rangka atap kayu dikerjakan diworkshop kemudian diangkut ke lokasi
untuk dilakukan pemasangan. Metode kerjanya adalah sebagai berikut:
• Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku,
dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
• Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian
bangunan dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di
bawahnya.
• Memberi tanda posisi perletakan kuda-kuda (truss), sesuai dengan gambar
rencana atap.
• Mengukur jarak antar kuda-kuda.
• Mengangkat kuda-kuda secara hati-hati, agar tidak mengakibatkan kerusakan
pada rangkaian kuda-kuda yang telah selesai dirakit .
• Memastikan posisi kiri dan kanan (L-R) kuda-kuda tidak terbalik. Sisi kanan
dan kiri kuda-kuda dapat ditentukan dengan acuan posisi saat pekerja melihat
kuda-kuda, dengan mulut web dapat dilihat oleh pekerja. Bagian di sebelah kiri
pekerja disebut sisi kiri, sedangkan yang berada di sebelah kanannya adalah sisi
kanan.
• Mengontrol posisi berdirinya kuda-kuda agar tegak lurus dengan ringbalok
menggunakan benang dan lot (unting-unting).
• Mengencangkan kuda-kuda dengan plat L (L bracket), dengan menggunakan 4
buah screw 12 – 14 x 20 HEX.
• Mengencangkan plat L dengan ring balok menggunakan dynabolt, dan
menambahkan balok penopang sementara, agar posisi kuda-kuda tidak berubah.
• Mengulangi langkah ke-1 sampai ke-6 untuk mendirikan semua kuda-kuda,
sesuai dengan posisinya dalam gambar kerja.
• Memeriksa ulang jarak antar kuda-kuda dari as ke as (maksimum 1,5 meter).
• Memeriksa kedataran (leveling) semua puncak kuda-kuda (Apex), dan
memastikan garis nok memiliki ketinggian yang sama (datar).
• Memasang balok nok.
• Memasang bracing (pengikat) sebagai perkuatan, jika bekerja beban angin.
Bracing dipasang di atas top-chord dan di bawah reng.
• Memasang reng (roof battens) dengan jarak menyesuaikan jenis penutup atap
yang digunakan. Setiap pertemuan reng dengan kuda-kuda diikat memakai
screw ukuran 10-16×16 sebanyak 2 (dua) buah.

3. Pemasangan 1 m3 konstruksi gordeng, kayu kelas II


Metode kerja pemasangan konstruksi gordeng yaitu :
• Pembuatan dan pengajuan gambar shop drawing pekerjaan pasang gording kayu
dan dudukan gording.
• Kesepakatan tentang material yang akan digunakan, mempersiapkan lahan kerja.
Mempersiapkan material kerja, antara lain : Kayu Kelas II dan Baut Mur dia. 16
sebagai Pengikat Gording.
• Persiapan alat bantu kerja, antara lain : waterpass, bor listrik, dll. Lebih dahulu
juru ukur/ surveyor menentukan dan menandai (marking) lokasi yang akan
dipasang gording baja dan dudukan gording.
• Memastikan seluruh permukaan atas ring balok dalam keadaan rata dan siku,
dengan menggunakan selang air (waterpass) dan penyiku sebagai alat bantu.
• Memastikan bahwa rangkaian ring balok telah mengikat semua bagian bangunan
dan tersambung secara benar (monolith) dengan kolom yang ada di bawahnya.
• Memberi tanda posisi perletakan kayu sebagai dudukan gording, sesuai dengan
gambar rencana. Mengangkat gording kayu dan dudukan kayu secara hati-hati,
agar tidak mengakibatkan kerusakan.

4. Pemasangan 1 m2 Atap Spandek 0,3 mm


Metode pelaksanaan pemasangan atap spandek 0,3 mm yaitu :
• Pemasangan atap spandek dikerjakan dengan cara di-bor pada reng. Kemudian
dipasangkan skrup dengan jarak disesuaikan pada setiap lembarnya, sehingga
spandek tersebut lebih rapat dan menempel dengan permukaan atap (balok reng)
dengan kuat.
• Setelah pengeboran selesai dilakukan, diberikan sealent pada setiap lubang yang
telah dipasangkan skrup tersebut sehingga mencegah kebocoran pada saat hujan.
• Pemotongan spandek dilakukan pada bagian atas atau titik pertemuan dengan
nok agar lebih terlihat rapih.

5. Pas. Bubungan atap


Metode pelaksanaan pemasangan bubungan atau nok seng dipasang pada garis
pertemuan atap yaitu bubungan dan jurai luar. Setelah penutup atap genteng metal
telah terpasang seluruhnya, pasang nok dengan paku ulit tepat di atas sayap nok
bagian samping.

6. Pas. 1 m’ lisplank ukuran 30 cm


Pertama dilakukan penyiapan papan listplank papan. Kemudian tandai letak/
posisi pemasangan serta kerataan pasangan listplank. Pasang listplank pada tepi atap
sesuai dengan posisi yang telah ditandai sebelumnya dengan menggunakan paku
skrup. Terakhir dilakukan pemeriksaan kerataan dan kerapian pasangan listplank.

D. PEKERJAAN PLAFOND
1. Pas. Rangka plafond (Modul 50 x 100) kayu kls. II
Metode pelaksanaan pemasangan rangka plafond sebagai berikut :
• Untuk pekerjaan pemasangan rangka plafon, setelah ketinggian pemasangan
plafon ditentukan, pasang wall angle (siku) sebagai penyangga kayu.
• Kayu dibor pada dinding dengan jarak sekrup/baut sesuai gambar. Setelah
siku telah terpasang seluruhnya, pasang kayu di atas siku, kencangkan
dengan baut.
• Rangka utama digantung pada kawat penggantung dengan menggunakan U
clamp dan ditempatkan di atas kayu dengan posisi menyilang.
• Kaitkan persilangan kedua jenis kayu tersebut dengan menggunakan channel
clamp.
• Tahap terakhir dari pemasangan rangka adalah penguatan rangka tersebut
dengan pemasangan bracket dan hanger.
2. Pas. Plafond tripleks 4 mm
Metode pemasangan plafond tripleks 4 mm yaitu :
• Pemasangan plafon tripleks dimulai dari pinggir
• Papan tripleks dipasang pada rangka plafon dengan cara disekrup/ dipaku
pada rangka kayu yang telah terpasang.
• Kemudian celah antara papan tripleks yang telah terpasang diisi dengan
compound. Selanjutnya pita kertas yang telah diolesi compound ditempelkan
menutupi celah yang telah diisi compound tadi.
• Lapis kembali bagian sambungan dengan lapisan tipis compound. Tunggu
sampai lapisan compound kering, kemudian haluskan permukaan sambungan
dengan kertas amplas. Terakhir dilakukan pemeriksaan kerataan plafond.

3. Pas. List Plafond Sp. 4


Metode pelaksanaan pemasangan list plafond yaitu :
• List dengan warna yang senada dengan warna plafond.
• Ukur plafond yang akan dilapisi list.
• Potong-potong dan sambungkan list Sp. 4 sesuai dengan ukuran.
• Upayakan agar sambungan sesuai dengan bentuk list agar tidak terputus dan
mengurangi keindahannya.
• Pasang list dengan cara diskrup dengan skrup (1 cm).
• Perhatikan letak skrup agar tidak keluar dari kayu. Boleh juga dipasang
memakai lem/ paku.

E. PEKERJAAN LANTAI/ KERAMIK


1. Pek. Lantai Interior
Metode pelaksanaan pemasangan lantai interior yaitu :
• Pertama dilakukan pekerjaan persiapan lahan kerja yaitu lantai, material
keramik, serta alat bantu kerja antara lain gerinda, palu karet, meteran,
waterpass, benang, selang dan air.
• Selanjutnya lantai dasar dibersihkan dari kotoran/ debu dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
• Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
Buat adukan untuk mortar semen sebagai perekat keramik.
• Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik
yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
• Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya rata/flat.
• Tebar adukan secara merata untuk menghindari terjadi rongga.
• Pasang keramik kepalaan untuk tanda awal pemasangan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat mortar semen.
• Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
• Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
• Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass. Setelah
pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan mortar semen.
• Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/ finish garis siar/ nat.
• Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

2. Pek. Lantai Eksterior Anti slip


Metode pelaksanaan pemasangan lantai eksterior anti slip yaitu :
• Pertama dilakukan pekerjaan persiapan lahan kerja yaitu lantai, material
keramik, serta alat bantu kerja antara lain gerinda, palu karet, meteran,
waterpass, benang, selang dan air.
• Selanjutnya lantai dasar dibersihkan dari kotoran/ debu dan disiram terlebih
dahulu sebelum ditebar adukan pasangan keramik.
• Rendam keramik terlebih dahulu dalam air sampai jenuh sebelum dipasang.
Buat adukan untuk mortar semen sebagai perekat keramik.
• Pasang benang untuk bantuan mendapatkan pasangan permukaan keramik
yang rata dan garis siar/nat yang lurus.
• Buat kepalaan adukan dengan jarak 1 - 1.5 m agar adukan yang ditebar
permukaannya rata/flat.
• Tebar adukan secara merata untuk menghindari terjadi rongga.
• Pasang keramik kepalaan untuk tanda awal pemasangan pada adukan yang
sudah ditebar dengan perekat mortar semen.
• Kemudian dilanjutkan pemasangan keramik lantai lainnya dengan acuan
kepalaan pasangan keramik yang telah dibuat.
• Pada saat pemasangan, tekan keramik atau pukul dengan palu karet untuk
mendapatkan permukaan lantai keramik yang rata.
• Cek kerataan permukaan pasangan lantai keramik dengan waterpass. Setelah
pemasangan lantai keramik selesai, biarkan beberapa saat untuk mengeluarkan
udara yang ada dalam adukan mortar semen.
• Setelah itu baru dilanjutkan dengan pekerjaan perapihan/ finish garis siar/ nat.
• Pekerjaan terakhir adalah pembersihan permukaan lantai keramik dari kotoran.

F. PEKERJAAN DINDING
1. Pas. Dinding Hollowbrick/ Bata Merah/ Fulbrick 1 : 4
Metode Pemasangan dinding sebagai berikut :
• Pertama dilakukan persiapan dengan cara membersihkan area yang akan
dipasang dinding, menghitung volume pekerjaan dan kebutuhan material yang
dibutuhkan.
• Memasang pada jalur benang acuan yang telah dipasang pada profil kayu di
ujung jalur dinding.
• Pemasangan dilakukan lapis demi lapis sampai ketinggian sesuai gambar,
dengan menggunakan adukan 1 pc : 4ps.
• Pada pelaksanaannya, adukan semen pasir tersebut diaplikasikan secara merata
ke permukaan full brick/ hollowbrick/ bata merah.
• Kemudian disusun di atas adukan mortar tersebut sambil terus diperiksa
kerataan pasangannya.
• Kemudian dipukul perlahan sampai mencapai elevasi yang diinginkan.
• Lalu dilakukan pemeriksaan kelurusan horizontal serta vertikal pasangan full
brick, apabila sudah benar dan sesuai dengan yang diinginkan.
• Setelah dinding terpasang dilanjutkan dengan plesteran pada seluruh permukaan
dinding.
2. Pek. Plesteran
Metode pelaksanaan plesteran yaitu :
• Semua pekerjaan dinding terpasang dengan baik dilanjutkan dengan pekerjaan
plesteran dengan ketebalan yang telah direncanakan.
• Mula-mula permukaan dinding saluran disiram dengan air sampai
permukaannya basah jika sudah sangat kering, atau jika masih lembab dapat
langsung dilakukan plesteran dinding dengan menggunakan spesi campuran 1
Semen : 4 Pasir.
• Prosedur plesteran dapat dimulai dari atas atau bawah lalu dengan bantuan
“Seterika” kayu mulai diratakan permukaan secara berulang-ulang pada semua
permukaan dinding hingga selesai.

3. Pek. Acian
Jika pekerjaan plesteran mengering dengan baik dilanjutkan dengan melicinkan
kedua sisi bagian dinding menggunakan campuran Semen dan Air .Saat acian akan
dilakukan dan didapati bidang plesteran dinding dan cor kolom sangatlah kering
maka sebaiknya permukaan dinding tsb disiram terlebih dahulu dengan air agar
nantinya proses pengikatan antara semen dengan acian menjadi baik dan kuat.

G. PEKERJAAN PINTU DAN JENDELA


1. Pemasangan 1 m3 kusen pintu/ kusen jendela, kayu kelas II
Metode pelaksanaan pemasangan kusen pintu/ jendela yaitu :
• Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
• Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal kusen terhadap as untuk
menentukan kedudukan kusen.
• Pasang angker pada kusen secukupnya. Dirikan kusen dan tentukan untuk
kedudukan kusen pintu yaitu 2 meter tinggi dan 90 cm lebar.
• Setel kedudukan kusen pintu sehingga berdiri tegak dengan menggunakan
unting-unting.
• Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh.
• Pasang patok untuk diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi
kokoh.
• Cek kembali kedudukan kusen pintu, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen. Bersihkan tempat sekelilingnya.

2. Pemasangan 1 m2 daun pintu panel, kayu kelas II


Metode pelaksanaan pemasangan daun pintu panel kayu yaitu :
• Ukur lebar dan tinggi kusen pintu, ukur lebar dan tinggi daun pintu.
• Ukur dan potong daun pintu (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk dengan
toleransi kelonggaran 3 – 5 mm, baik ke arah lebar maupun kearah tinggi.
• Lepaskan daun pintu, pasang/tanam engsel daun pintu pada tiang daun pintu
(sisi tebal) dengan jarak dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas
25 cm (untuk pintu dengan 2 engsel), dan pada bagian tengah (untuk pintu
dengan 3 engsel)
• Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel
yang sesuai dengan engsel pada daun pintu.
• Lepaskan sebelah bagian engsel pada daun pintu dengan cara melepas pennya,
kemudian pasang/tanam pada tiang kusen.
• Pasang kembali daun pintu pada kusennya dengan memasangkan engselnya,
kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun pintu
pada kusen pintunya.
• Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup. Bila masih dianggap
kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara melepaskan pen.
• Stel lagi sampai daun pintu dapat membuka dan menutup dengan baik, rata
dan lurus dengan kusen.
3. Pemasangan 1 m2 daun jendela kaca, kayu kelas II
Metode pelaksanaannya sebagai berikut :
• Ukur lebar dan tinggi kusen jendela, ukur lebar dan tinggi daun jendela.
• Ukur dan potong daun jendela (bila terlalu lebar dan terlalu tinggi).
Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai masuk dengan
toleransi kelonggaran 3 – 5 mm.
• Lepaskan daun jendela , pasang/ tanam engsel daun jendela pada tiang daun
jendela gunakan 2 engsel.
• Masukkan/pasang lagi daun jendela pada kusennya, stel sampai baik
kedudukannya, kemudian beri tanda pada tiang kusen jendela tempat engsel
yang sesuai dengan engsel pada daun jendela .
• Pasang kembali daun jendela pada kusennya dengan memasangkan engselnya,
kemudian masukkan pennya sampai pas, sehingga terpasanglah daun jendela
pada kusen jendela nya.
• Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup. Bila masih dianggap
kurang pas, lepaskan daun jendela dengan cara melepaskan pen.
• Stel lagi sampai daun jendela dapat membuka dan menutup dengan baik, rata
dan lurus dengan kusen.

4. Pemasangan 1 m2 jalusi kusen, kayu kelas II


Metode pelaksanaan jalusi kusen sebagai berikut :
• Siapkan alat dan bahan secukupnya di tempat yang aman dan mudah dijangkau.
• Rentangkan benang berjarak separuh dari tebal jalusi kusen terhadap as untuk
menentukan kedudukan kusen dan pasang angkur secukupnya.
• Dirikan jalusi kusen dan tentukan tinggi kedudukan jalusi kusen.
• Pasang skur sehingga kedudukannya stabil dan kokoh. Pasang patok untuk
diikat bersama dengan skur sehingga kedudukan menjadi kokoh.
• Cek kembali kedudukan jalusi kusen, apakah sudah sesuai pada tempatnya,
ketinggian dan ketegakan dari kusen. Bersihkan tempat sekelilingnya.
5. Pemasangan 1 m2 kaca polos 5 mm
Kaca yang akan dipasang harus mempunyai permukaan rata dan tidak
bergelombang dengan ketebalan 5 mm. semua kaca harus disimpan pada tempat
yang bersih dan tidak lembab.
Penyelenggaraan Pekerjaan :
• Semua pekerjaan dilaksanakan dengan mengikuti petunjuk gambar, uraian dan
syarat pekerjaan dalam buku ini.
• Pekerjaan ini memerlukan keahlian dan ketelitian. Semua bahan yang telah
terpasang harus disetujui oleh Konsultan Pengawas.
• Bahan yang terpasang harus dilindungi dari kerusakan dan benturan, dan diberi
tanda untuk mudah diketahui, tanda-tanda tidak boleh menggunakan kapur.
• Tanda-tanda harus dibuat dari potongan kertas yang direkatkan dengan
menggunakan lem kaca.
• Pemotongan kaca harus rapi dan lurus, diharuskan menggunakan alat-alat
pemotong kaca khusus.
• Pembersih akhir dari kaca harus menggunakan kain katun yang lunak dengan
menggunakan cairan pembersih kaca.
• Harus diisi dengan lem silicon/ compound warna transparan cara pemasangan
pada pinggir kaca dan persiapan-persiapan pemasangan harus mengikuti
petunjuk yang dikeluarkan pabrik.
• Kaca harus terpasang rapi, sisi tepi harus lurus dan rata, tidak diperkenankan
retak/ pecah, dan bebas dari segala noda dan bekas goresan.

H. PEKERJAAN BETON BERTULANG


1. Pek. Kolom Beton
a. Pengecoran Kolom Beton
• Untuk Pekerjaan Pengecoran beton, siapkan dahulu alat dan bahannya seperti
semen portland, pasir, kerikil, air, sekop, ember cor dan cangkul.
• Pengecoran beton dengan tebal yang telah ditentukan atau sesuai gambar
rencana, agar pengecoran campuran beton padat dapat digetarkan dengan
vibrator concrete agar beton yang dihasilkan benar-benar padat sesuai mutu
beton yang diharapkan.
• Pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa pekerja dengan arahan mandor, membuat
campuran beton menggunakan alat pencampur beton mekanis dengan
komposisi sesuai spesifikasi.
• Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang bekesting sesuai
dimensi/ukuran pada gambar rencana.
• Setelah pengecoran ada baiknya dilakukan curring beton. Tuang beton ke dalam
area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan
dengan vibrator concrete sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang
tawon.
• Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.
b. Pek. 1 m2 bekisting untuk kolom
Papan untuk bekisting kolom dipotong dan disesuaikan dengan gambar
rencana, papan disambung dengan mengggunakan kawat beton/ paku/ alat lain
seperti baut yang berukuran besar. Kemudian dilapisi dengan minyak bekisting
agar setelah penggunaan dapat dilepas dengan mudah. Papan bekisting dapat
digunakan sebanyak 2 kali jika kondisi papan masih layak pakai hal ini dapat
disesuaikan dengan pemilihan jenis papan. Jika umur beton sudah memenuhi
standar yang ditetapkan dapat dilepas.
c. Pembesian 1 kg
Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan dilaksanakan pada tempat yang luas untuk
menaruh, memotong, membengkokan dan merakit besi beton sesuai gambar kerja
yang telah disetujui.
• Besi beton yang digunakan harus memiliki spesifikasi sesuai dengan gambar
kerja serta RKS. Potongan dan bentuk besi sesuai gambar rencana. Perakitan
besi beton menggunakan kawat besi/beton.
• Besi yang telah di fabrikasi diberi tanda sesuai tata letak penempatan (sesuai
gambar rencana). Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi
menyetujui untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
• Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.
2. Pek. Kolom Praktis 1: 2: 3
a. Pengecoran Kolom Praktis 1: 2: 3
• Untuk Pekerjaan Pengecoran beton, siapkan dahulu alat dan bahannya seperti
semen portland, pasir, kerikil, air, sekop, ember cor dan cangkul.
• Pengecoran beton dengan tebal yang telah ditentukan atau sesuai gambar
rencana, agar pengecoran campuran beton padat dapat digetarkan dengan
vibrator concrete agar beton yang dihasilkan benar-benar padat sesuai mutu
beton yang diharapkan.
• Pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa pekerja dengan arahan mandor, membuat
campuran beton menggunakan alat pencampur beton mekanis dengan
komposisi sesuai spesifikasi.
• Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang bekesting sesuai
dimensi/ukuran pada gambar rencana.
• Setelah pengecoran ada baiknya dilakukan curring beton. Tuang beton ke dalam
area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan
dengan vibrator concrete sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang
tawon.
• Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.
b. Pek. 1 m2 bekisting untuk kolom praktis
Papan untuk bekisting kolom dipotong dan disesuaikan dengan gambar
rencana, papan disambung dengan mengggunakan kawat beton/ paku/ alat lain
seperti baut yang berukuran besar. Kemudian dilapisi dengan minyak bekisting
agar setelah penggunaan dapat dilepas dengan mudah. Papan bekisting dapat
digunakan sebanyak 2 kali jika kondisi papan masih layak pakai hal ini dapat
disesuaikan dengan pemilihan jenis papan. Jika umur beton sudah memenuhi
standar yang ditetapkan dapat dilepas.
c. Pembesian 1 kg
Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan dilaksanakan pada tempat yang luas untuk
menaruh, memotong, membengkokan dan merakit besi beton sesuai gambar kerja
yang telah disetujui.
• Besi beton yang digunakan harus memiliki spesifikasi sesuai dengan gambar
kerja serta RKS. Potongan dan bentuk besi sesuai gambar rencana. Perakitan
besi beton menggunakan kawat besi/beton.
• Besi yang telah di fabrikasi diberi tanda sesuai tata letak penempatan (sesuai
gambar rencana). Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi
menyetujui untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
• Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.

3. Pek. Balok Beton


a. Pengecoran Balok Beton
• Untuk Pekerjaan Pengecoran beton, siapkan dahulu alat dan bahannya seperti
semen portland, pasir, kerikil, air, sekop, ember cor dan cangkul.
• Pengecoran beton dengan tebal yang telah ditentukan atau sesuai gambar
rencana, agar pengecoran campuran beton padat dapat digetarkan dengan
vibrator concrete agar beton yang dihasilkan benar-benar padat sesuai mutu
beton yang diharapkan.
• Pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa pekerja dengan arahan mandor, membuat
campuran beton menggunakan alat pencampur beton mekanis dengan
komposisi sesuai spesifikasi.
• Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang bekesting sesuai
dimensi/ukuran pada gambar rencana.
• Setelah pengecoran ada baiknya dilakukan curring beton. Tuang beton ke dalam
area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan
dengan vibrator concrete sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang
tawon.
• Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.
b. Pek. 1 m2 bekisting untuk balok
Papan untuk bekisting kolom dipotong dan disesuaikan dengan gambar
rencana, papan disambung dengan mengggunakan kawat beton/ paku/ alat lain
seperti baut yang berukuran besar. Kemudian dilapisi dengan minyak bekisting
agar setelah penggunaan dapat dilepas dengan mudah. Papan bekisting dapat
digunakan sebanyak 2 kali jika kondisi papan masih layak pakai hal ini dapat
disesuaikan dengan pemilihan jenis papan. Jika umur beton sudah memenuhi
standar yang ditetapkan dapat dilepas.
c. Pembesian 1 kg
Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan dilaksanakan pada tempat yang luas untuk
menaruh, memotong, membengkokan dan merakit besi beton sesuai gambar kerja
yang telah disetujui.
• Besi beton yang digunakan harus memiliki spesifikasi sesuai dengan gambar
kerja serta RKS. Potongan dan bentuk besi sesuai gambar rencana. Perakitan
besi beton menggunakan kawat besi/beton.
• Besi yang telah di fabrikasi diberi tanda sesuai tata letak penempatan (sesuai
gambar rencana). Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi
menyetujui untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
• Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.

4. Pek. Balok Linetel


a. Pengecoran Balok Linetel
• Untuk Pekerjaan Pengecoran beton, siapkan dahulu alat dan bahannya seperti
semen portland, pasir, kerikil, air, sekop, ember cor dan cangkul.
• Pengecoran beton dengan tebal yang telah ditentukan atau sesuai gambar
rencana, agar pengecoran campuran beton padat dapat digetarkan dengan
vibrator concrete agar beton yang dihasilkan benar-benar padat sesuai mutu
beton yang diharapkan.
• Pekerjaan ini dilakukan oleh beberapa pekerja dengan arahan mandor, membuat
campuran beton menggunakan alat pencampur beton mekanis dengan
komposisi sesuai spesifikasi.
• Sebelum dilakukan pengecoran terlebih dahulu dipasang bekesting sesuai
dimensi/ukuran pada gambar rencana.
• Setelah pengecoran ada baiknya dilakukan curring beton. Tuang beton ke dalam
area pengecoran, pada saat pengecoran adukan beton diratakan dan dipadatkan
dengan vibrator concrete sehingga beton dapat padat dan tidak ada sarang
tawon.
• Hindarkan terjadinya beton setting akibat area yang akan dicor belum siap.
b. Pek. 1 m2 bekisting untuk balok linetel
Papan untuk bekisting kolom dipotong dan disesuaikan dengan gambar
rencana, papan disambung dengan mengggunakan kawat beton/ paku/ alat lain
seperti baut yang berukuran besar. Kemudian dilapisi dengan minyak bekisting
agar setelah penggunaan dapat dilepas dengan mudah. Papan bekisting dapat
digunakan sebanyak 2 kali jika kondisi papan masih layak pakai hal ini dapat
disesuaikan dengan pemilihan jenis papan. Jika umur beton sudah memenuhi
standar yang ditetapkan dapat dilepas.
c. Pembesian 1 kg
Pelaksanaan fabrikasi besi tulangan dilaksanakan pada tempat yang luas untuk
menaruh, memotong, membengkokan dan merakit besi beton sesuai gambar kerja
yang telah disetujui.
• Besi beton yang digunakan harus memiliki spesifikasi sesuai dengan gambar
kerja serta RKS. Potongan dan bentuk besi sesuai gambar rencana. Perakitan
besi beton menggunakan kawat besi/beton.
• Besi yang telah di fabrikasi diberi tanda sesuai tata letak penempatan (sesuai
gambar rencana). Pengecoran beton dimulai setelah konsultan/direksi
menyetujui untuk pengecoran beton yang dinyatakan dalam permohonan
pelaksanaan kerja.
• Periksa kekuatan acuan yang sudah dipasang /difabrikasi, semua ukuran dan
perkuatan acuan diperiksa benar dan disahkan oleh konsultan/direksi untuk
pekerjaan selanjutnya.Bersihkan seluruh permukaan dan lokasi pengecoran dari
kotoran dan sampah.
I. PEKERJAAN PENGECATAN
1. Pekerjaan 1 m2 Pengikisan/pengerokan permukaan cat lama
Pekerjaan Pengikisan permukaan cat lama pertama menyediakan bahan dan alat
yang akan dipakai. Selanjutnya gunakan amplas untuk memudahkan kita dalam
mengupas cat pada media tertentu, seperti pada media dinding tembok. Gosokkan
ke dinding lama yang hendak di kupas, lakukan secara bertahap hingga cat lama
memudar, jika permukaan dinding tidak bergelombang karena gelembung cat maka
ratakan dengan skrap.

2. Pek. Cat Dinding Tembok


Pengecatan diawali dengan memastikan permukaan dinding telah bersih dan
rata, selanjutnya dilakukan pengecatan dasar dengan menggunakan alat rol pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit bisa menggunakan sprayer.
Jika cat dasar tersebut sudah kering, dikerjakan pengecatan finish/akhir (jumlah
pelapisan cat sesuai dengan Spesifikasi). Penggunaan jenis cat disesuaikan dengan
jenis permukaan dan spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak.

3. Pek. Cat Plafond


Pengecatan diawali dengan memastikan permukaan plafond telah bersih dan
rata, selanjutnya dilakukan pengecatan dasar dengan menggunakan alat rol pada
bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit bisa menggunakan sprayer.
Jika cat dasar tersebut sudah kering, dikerjakan pengecatan finish/akhir (jumlah
pelapisan cat sesuai dengan Spesifikasi). Penggunaan jenis cat disesuaikan dengan
jenis permukaan dan spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak.

4. Pek. Cat Kayu dan Besi


Pengecatan diawali dengan memastikan permukaan kayu dan besi telah bersih
dan rata, selanjutnya dilakukan pengecatan dasar dengan menggunakan alat rol
pada bidang yang luas & kwas untuk bidang yang sempit bisa menggunakan
sprayer. Jika cat dasar tersebut sudah kering, dikerjakan pengecatan finish/akhir
(jumlah pelapisan cat sesuai dengan Spesifikasi). Penggunaan jenis cat disesuaikan
dengan jenis permukaan dan spesifikasi teknis yang tercantum dalam kontrak.
J. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK
1. Pas. 1 titik Instalasi Listrik
Pekerjaan panel distribusi dengan menyiapkan gambar rencana tata letak
instalasi listrik yaitu letak sambungan, jalur kabel dan posisi titik - titik lampu,
saklar, stop kontak dan sekring box. Selanjutnya dikerjakan pemasangan
instalasi dengan mengacu pada gambar rencana. Pemasangan jaringan kabel
dimasukkan di dalam pipa yang ditanam dalam beton/dinding. Pipa yang
ditanam pada dinding diklem dengan kuat. Pemasangan jaringan kabel diatas
plafon dapat dengan cara terbuka (tanpa pipa). Kabel - kabel daya yang menuju
stop kontak atau sakelar dilindingi dengan pipa khusus instalasi dan diklem.

2. Pas. Saklar Tunggal dan Saklar Ganda


Pekerjaan ini diawali dengan penyiapan saklar tunggal yang akan dipasang.
Selanjutnya dilakukan pemasangan fitting dan lampu pada titik - titik yang telah
terpasang instalasi listriknya. Pemasangan ini dilakukan oleh tukang listrik.

3. Pas. Stop kontak


Metode pemasangannya
• Rakitan dalam negeri yang tergabung dalam APPI (Assosiasi Pembuat Panel
Indonesia)
• Model modul cubicle yang ditanahkan secara sempurna, pasangan pada
dinding
• Jenis pasangan dalam (indoor type), kemudian komponen-komponen
peletakannya diatur dengan baik, terlindung, mudah dioperasi- kan dan
perawatan.
• Terminal-terminal untuk kabel masuk atau keluar serta kabel kontrol diatur
sedemikian rupa sehingga kabel-kabel tersebut tidak mengganggu
komponen-komponen panel. Jumlah dan jenis komponen panel ditunjukkan
dalam gambar.
4. Pas. Lampu LED atau Tipe Lainnya
Metode kerjanya adalah sebagai berikut :
• Pekerja menyiapkan peralatan yang dibutuhkan
• Material diangkut ke lokasi pekerjaan dan diletakkan dekat lokasi pekerjaan
untuk memudahkan pelaksanaan.
• Buatlah lubang pada plafond sesuai dengan besaran lubang lampu
• Pasang Lampu Led pada titik yang telah terhubung dengan instalasi listrik.
• Pemasangan dilakukan oleh tukang listrik

K. PEKERJAAN PENGGANTUNG/ PENGUNCI


1. Pas. Engsel Pintu
Syarat Bahan : Engsel Pintu
Penyelenggaraan Pekerjaan
Semua kunci dan alat penggantung harus dipasang oleh tukang kayu yang baik dan
terampil. Pemasangan harus dilakukan dengan mengikuti semua petunjuk dari
pabrik asalnya, dan dilaksankan sedemikian rupa sehingga terhindar dari cacat atau
kerusakan, baik terhadap kunci dan alat penggantunng itu sendiri, maupun tehadap
pintu, jendela dan kusen dimana kunci dan alat penggantung tersebut akan
dipasang.

2. Pas. Engsel Jendela


Syarat Bahan : Engsel Pintu
Penyelenggaraan Pekerjaan
Semua kunci dan alat penggantung harus dipasang oleh tukang kayu yang baik dan
terampil. Pemasangan harus dilakukan dengan mengikuti semua petunjuk dari
pabrik asalnya, dan dilaksankan sedemikian rupa sehingga terhindar dari cacat atau
kerusakan, baik terhadap kunci dan alat penggantunng itu sendiri, maupun tehadap
pintu, jendela dan kusen dimana kunci dan alat penggantung tersebut akan
dipasang.
3. Pas. Kait / Hak Angin
Syarat Bahan : Hak Angin
Penyelenggaraan Pekerjaan
Semua kunci dan alat penggantung harus dipasang oleh tukang kayu yang baik dan
terampil. Pemasangan harus dilakukan dengan mengikuti semua petunjuk dari
pabrik asalnya, dan dilaksanakan sedemikian rupa sehingga terhindar dari cacat
atau kerusakan, baik terhadap kunci dan alat penggantunng itu sendiri, maupun
tehadap pintu, jendela dan kusen dimana kunci dan alat penggantung tersebut akan
dipasang.

4. Pas. Grendel Jendela


Syarat Bahan : Grendel Jendela
Penyelenggaraan Pekerjaan
Semua kunci dan alat penggantung harus dipasang oleh tukang kayu yang baik dan
terampil. Pemasangan harus dilakukan dengan mengikuti semua petunjuk dari
pabrik asalnya, dan dilakasankan sedemikian rupa sehingga terhindar dari cacat
atau kerusakan, baik terhadap kunci dan alat penggantunng itu sendiri, maupun
tehadap pintu, jendela dan kusen dimana kunci dan alat penggantung tersebut akan
dipasang.

5. Pas. Kunci Tanam Pintu Biasa


Syarat Bahan : Kunci Tanam Pintu Biasa
Penyelenggaraan Pekerjaan
Semua kunci dan alat penggantung harus dipasang oleh tukang kayu yang baik dan
terampil. Pemasangan harus dilakukan dengan mengikuti semua petunjuk dari
pabrik asalnya, dan dilaksankan sedemikian rupa sehingga terhindar dari cacat atau
kerusakan, baik terhadap kunci dan alat penggantunng itu sendiri, maupun tehadap
pintu, jendela dan kusen dimana kunci dan alat penggantung tersebut akan
dipasang.
L. PEKERJAAN FURNITURE
1. Meja Guru 1/2 biro( p = 120 cm x L = 60 cm x t = 71 cm )
Untuk barang inventaris seperti meja guru, papan tulis white board dan kursi guru
dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang perlukan dengan memesan kepada
tukang kayu setempat.

2. Kursi Guru 1/2 biro( p = 45cm x L = 40 cm x t = 45 cm )


Untuk barang inventaris seperti meja guru, papan tulis white board dan kursi
guru dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang perlukan dengan memesan kepada
tukang kayu setempat.

M. PEKERJAAN LAIN – LAIN


1. Administrasi dan Dokumentasi
Pekerjaan administrasi, pelaporan termasuk laporan bulanan, laporan
mingguan, laporan harian dan dokumentasi akan dikoordinir oleh staf administrasi
dan dokumentasi. Selain mengerjakan pekerjaan adminstrasi, staf adminstrasi dan
keuangan juga akan mengidentifikasi kebutuhan kendaraan dan sebagainya.
Perlengkapan pemeliharaan pekerjaan disediakan secukupnya dan dokumen –
dokumen administrasi proyek dan lain – lain yang berhubungan dengan pekerjaan.
2. Pembersihan Akhir
Pembersihan akhir dilakukan di akhir masa pelaksanaan proyek, pada
pekerjaan ini termasuk membersikan lokasi pekerjaan dari sampah-sampah bekas
pelaksanaan konstruksi dan di buang ke disposal area.

You might also like