You are on page 1of 25

Pertemuan Ke 11 PENERAPAN AZAS BERNOULLI

1.TEOREMA TORICELLI
BAB V 2.VENTURIMETER
DINAMIKA FLUIDA 3.PITOT TUBE (TABUNG PITOT)
4.PENYEMPROT NYAMUK
5.GAYA ANGKAT PESAWAT
TERBANG

• “AMNUR AKHYAN”
Penerapan Azas Bernoulli
Menentukan Kec. Alir pada Dinding Tabung

1. Teorema Toricelli Po

v1

h1

v2
acuan h2
Po
Tekanan pada permukaan fluida dan pada lubang di bawah adalah sama : (Po)
Jika : h1 = h dan h2 = 0 (karena berada pada titik acuan)
v1 diabaikan dan v2 = v
1 1
2 = 𝑃 + 𝜌𝑔ℎ + 𝜌𝑣 2
𝑃
Maka : 𝑜 + 𝜌𝑔ℎ1 + 𝜌𝑣
2 1 𝑜 2
2 2
1
𝜌𝑔ℎ1 = 𝜌𝑣2 2
𝑣= 2𝑔ℎ
2
𝑣2 2 = 2𝑔ℎ1
TEOREMA TORICELLI
Teori Torricelli menyatakan bahwa “Kecepatan aliran
zat cair pada lubang, sama dengan kecepatan benda
yang jatuh bebas dari ketinggian yang sama”

v = 2gh1 Keterangan:
Q = debit (m3/s)
v = kecepatan semburan (m/s)
x = jarak pancaran (m)
𝑥 = 2 ℎ1 ℎ2 h1 = tinggi air di atas lubang (m)
h2 = tinggi air jatuh (m)
Jika luas kebocoran lubang = A, maka g = percepatan gravitasi (m/s2 )
debit fluida yang keluar dari lubang : A = luas panampang lubang
bocoran (m2 )
𝑄 = 𝐴 2𝑔ℎ1
Contoh Soal 1
Sebuah tangki berisi air setinggi 1,25 m. Pada tangki terdapat
lubang kebocoran 45 cm dari dasar tangki. Berapa kecepatan
dan jauh tempat jatuhnya air diukur dari tangki (g =9,81 m/s2)?
Penyelesaian:
Diket:
h1 = 1,25 m
h2 = 45 cm = 0,45 m
v = …?, x = … ?
Kecepatan air dari lubang bocor (v): Jarak Jatuhnya air (x):
𝑣 = 2𝑔(ℎ1 − ℎ2 ) 𝑥 = 2 ℎ. ℎ2 )
= 2(9,81) (1,25 − 0,45) = 2 (0,8)(0,45)
= 19,62 (0,80 ) = 2 0,36
= 15,696 = 3,96 𝑚/𝑠 = 2(0,6) = 1,2 𝑚
2.
Venturimeter

Mengukur
Kecepatan Aliran
VENTURIMETER TANPA
MANOMETER
VENTURIMETER TANPA MANOMETER

Fluida yang diukur tidak memiliki perbedaan ketinggian (Horizontal):


1
2 v1
(
P1 − PP21 =  v22 − v12 ) Berdasarkan persamaan kontinuitas :
P2 v2 A2
v2 =
A1
v1
A
A2
1

Maka : Keterangan:
p1 = tekanan pada titik 1 N/m2
p2 = tekanan pada titk 2 N/m2
2( P1 − P2 )
v1 =  = massa jenis fluida kg/m3
[( A1 / A2 ) 2 − 1] v1 = kecepatan fluida pada titik 1 m/s
A1 = luas penampang 1 m2
A2 = luas penampang 2 m2
Perbedaan tinggi zat cair pada tabung vertikal : h Sehingga : P1 − P2 = gh
Jadi :
2 gh 2 gh
v1 = Q = A1 2
 A1 
2
Sehingga debit fluida pada pipa venturi:  A1 
  − 1   − 1
 A2   A2 
VENTURIMETER
DENGAN MANOMETER
VENTURIMETER DENGAN MANOMETER

P1 Perbedaan tekananP: P1 − P2 = P
2
 A1 dapat diukur dengan
A2manometer.
Dimana:
PN = PM
y N M gy == PP22 ++ gg( yy −− hh) ++ ''gh
PP11 ++ gy gh
P1 − P2 = gy − gy − gh +  ' gh
p1 − p2 =  ' gh − gh = gh(  '−  )
' Dengan mensubtitusikan persamaan di
atas ke persamaan :

2( P1 − P2 )
v1 =
 [( A1 / A2 ) 2 − 1]
Maka akan didapat :

 = Massa jenis fluida dlm venturi 2(  '−  ) gh


v1 =
' = Massa jenis fluida dlm manometer [( A1 / A2 ) 2 − 1]
Contoh Soal 2
Sebuah venturimeter memiliki luas penampang besar
10 cm2 dan luas penampang kecil 5 cm2 digunakan
untuk mengukur kecepatan aliran air. Jika perbedaan
ketinggian permukaan air 15 cm. Hitunglah aliran air
dipenampang besar dan penampang kecil (g = 9,81
m/s2)?

15 cm

v1
v2

A2
A1
Contoh Soal 2
Penyelesaian:

A1 = 10 cm2 = 10 x 10-4 m2 Untuk menentukan


kecepatan v2, gunakan
A2 = 5 cm2 = 5 x 10-4 m2
persamaan kontinuitas:
h = 15 cm = 15 x 102 m
𝐴1 𝑣1 = 𝐴2 𝑣2
g = 9,81 m/s2, v2 = …? 𝐴1
𝑣2 = 𝑣1
𝑣 =
2𝑔ℎ 𝐴2
𝐴1 2
−1 10 × 10−4 𝑚2
𝐴2 = −4 2
× 1 𝑚/𝑠
5 × 10 𝑚
2 × 9,81 𝑚/𝑠 2 × 15 × 10−2 𝑚 = 2 𝑚/𝑠
= 2 =
10 × 10−4 𝑚2
−1
5 × 10−4 𝑚2
= 0.99  1 𝑚/𝑠
Latihan Soal 1
1. Sebuah pipa horizontal yang luas
penampangnya 10 cm2 disambung dengan
pipa horizontal lain yang luas penampangnya
50 cm 2. Kelajuan air dalam pipa kecil adalah 6
m/s dengan tekanan 200 KPa.
a.Berapa kelajuan air dalam pipa besar ?
b.Berapa tekanan air dalam pipa besar ?
c.Berapa debit air yang melalui pipa besar ?
d.Berapa liter air yang melalui pipa besar
dalam 1 menit ?
3. TABUNG PITOT
Tabung pitot merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur laju aliran suatu gas atau udara.
TABUNG PITOT
Kelajuan gas di a = va = v
Tekanan di kiri kaki manometer = tekanan aliran
gas (Pa).
a b Lubang kanan manometer tegak lurus terhadap
aliran gas, sehingga laju gas di b = vb = 0
Tekanan di kaki kanan manometer = tekanan di
b, sedangkan a dan b sama tinggi, sehingga :
1 1 1
Pa + va 2 = Pb + vb 2 Pa + va 2 = Pb
2 2 2
1 2
Pb − Pa = v
2
Beda tekanan di a dan b = tekanan hidrostatis air raksa setinggi h Pb − Pa =  ' gh
=Sehingga : v = kelajuan gas
1 2
v =  ' gh  ' = massa jenis raksa dlm manometer
2 2  ' gh  = massa jenis gas
v=
2  ' gh 
v2 = h = perbedaan tinggi raksa dlm
 manometer
Contoh Soal 3
Sebuah tabung pitot digunakan untuk mengukur
kelajuan aliran gas oksigen yang mempunyai massa
jenis 1,43 kg/m3 dalam sebuah pipa. Jika perbedaan
tinggi zat cair pada kedua kaki manometer adalah 5 cm
dan massa jenis zat cair adalah 13600 kg/m3, Hitunglah
kelajuan aliran gas pada pipa tersebut! (g = 9,81 m/s2)
Penyelesaian:
 = 1,43 kg/m3
2𝜌′𝑔ℎ
𝑣 =
𝜌
’= 13600 kg/m3
h = 5 cm = 0,05 m 2 × 13600 𝑘𝑔/𝑚3 × 9,81 𝑚/𝑠 2 × 0,05 𝑚
=
g = 9,81 m/s2 1,43 𝑘𝑔/𝑚3
v =...? = 96,59 𝑚/𝑠
4. Penyemprot Nyamuk
Ketika penghisap pompa ditekan, udara dari tabung
silinder dipaksa keluar melalui lubang sempit. Udara
yang keluar dari lubang sempit ini mempunyai
kecepatan tinggi sehingga menurunkan tekanan
udara dibagian atas nosel.
Karena tekanan udara di
tekanan rendah
atas nosel lebih kecil dari
pada tekanan udara pada
permukaan caiaran di
lubang dalam tabung, maka cairan
tekanan atmosfer akan menyemprot keluar
melalui nosel.
5. GAYA ANGKAT PESAWAT
GAYA-GAYA PADA PESAWAT
GAYA ANGKAT PESAWAT

v1 = kelajuan udara bagian bawah


v2 = kelajuan udara bagian atas
V2 Menurut azas Bernoulli :
v2>v1 P2<P1
V1 Dengan persamaan :
𝟏 𝟏
𝑷𝟏 + 𝝆𝒈𝒉𝟏 + 𝝆𝒗𝟐𝟏 = 𝑷𝟐 + 𝝆𝒈𝒉𝟐 + 𝝆𝒗𝟐𝟐
𝟐 𝟐

Dengan ketinggian kedua permukaan sayap sama tinggi :


1 2 1
P1 + v1 = P2 + v2 2
2
1
(
P1 − P2 =  v2 − v1
2
2
)
2
1
2
2
(
F1 − F2 = A v2 − v1
2
) Gaya angkat Pesawat
2
F1 F2 1

A A 2
(
=  v2 − v1
2
)
2 F1-F2 = gaya angkat pesawat
 = massa jenis udara
GAYA ANGKAT PESAWAT

Syarat pesawat bisa mengudara :

1. Gaya angkat pesawat > berat pesawat.


2. Laju pesawat harus semakin besar
untuk memperbear gaya angkat
pesawat.
3. Ukuran pesawat harus besar sehingga
gaya angkat semakin besar.
Contoh Soal 4
Jika kecepatan aliran udara dibagian bawah sayap
pesawat 60 m/s, berapakah kecepatan dibagian
atasnya jika tekanan ke atas yang diperolehnya
adalah 10 N/m2? (= 1.29 kg/m3)
Contoh Soal 4
Penyelesaian: 1 1
𝑝1 + 𝜌𝑣1 + 𝜌𝑔ℎ1 = 𝑝2 + 𝜌𝑣2 2 + 𝜌𝑔ℎ2
2
2 2
p2 – p1 = 10 N/m 1
𝜌(𝑣1 2 − 𝑣2 2 ) = 𝑝2 − 𝑝1
2
v2 = 60 m/s 2(𝑝2 − 𝑝1 )
2
𝑣1 − 𝑣2 = 2
h1 = h2 𝜌
2 2
2(𝑝2 − 𝑝1 )
v1 = …? 𝑣1 = 𝑣2 +
𝜌
2 (10) 𝑁/𝑚 2
= (60 𝑚/𝑠)2 +
1,29
𝑣1 = 3615,5 𝑚2 /𝑠 2
= 60,13 𝑚/𝑠

Jadi, kecepatan aliran udara dibagian atas sayap pesawat adalah


60,13 m/s
Soal Latihan 2
1. Sebuah pesawatvterbang dirancang untuk menghasilkan gaya angkat
2
1300 N/m2 luas pesawat. Anggap udara mengalir melalui sayap
pesawat denganv1garis arus aliran udara.
Jika kecepatan aliran udara yang
melalui sisi bawah sayap 100 m/s.
berapa kecepatan aliran udara disisi
atas sayap pesawat agar
menghasilkan gaya angkat 1300 N/m2
pada tiap pesawat
(massa jenis udara = 1,3 kg/m3)

2. Tiap sayap sebuah pesawat terbang memiliki luas permukaan 25 m2.


Jika kelajuan udara di sisi bawah sayap 50 m/s dan sisi atas sayap 70
m/s, tentukan berat pesawat tersebut, anggap pesawat tersebut
terbang horizontal dengan kelajuan konstan pada ketinggian di mana
massa jenis udara 1 kg/m3.
Berat pesawat = gaya angkat total kedua sayap
SELAMAT
BELAJAR DAN
SUKSES SELALU

You might also like