You are on page 1of 2

RESUME MATERI TEORI HUKUM ISLAM KONTEMPORER

TAJDID (Pembaruan Hukum Islam)


Fauziyah Ayu Lestari
202010020311039
Program Studi Hukum Keluarga Islam
Fakultas Agama Islam
Universitas Muhammadiyah Malang
fauziyahayulestari@gmail.com

a) Makna Tajdid
Secara Bahasa tajdid berasal dari kata “Jaddada yujaddidu” yang memiliki makna
memperbaharui atau melakukan perbaikan. Dalam buku yang berjudul At-Tajdid fii fikril
Islami karya Adnan Muhammad Amamah, banyak sekali dijelaskan definisi mengenai
tajdid berdasar pandangan para ulama dan penulis juga memberikan poin penting terhadap
semua definisi yang telah ia paparkan. Ia mengatakan bahwa dari berbagai pandangan para
ulama makna tajdid tidak keluar dari 3 poros yaitu
1. Poros pertama :
Menghidupkan apa-apa yang kabur atau tidak jelas, menghidupkan ajaran-ajaran
sunnah, dan menyebarkan serta mengajak manusia mengerjakannya
2. Poros kedua :
Mencegah setiap bentuk bidau (menciptakan sesuatu tanpa contoh terdahulu), inovasi
baru dan menyatakan perang diantara keduanya
3. Poros ketiga :
Menghadirkan hukum-hukum syariah atas hal-hal baru yang terjadi di kalangan
manusia dan tidak meninggalkan prinsip dari ajaran islam.
Tiga makna tajdid menurut Prof. Masjfuk Zuhdi yaitu : 1) Audah, 2) Ibanah dan 3) Ishlah

b) Syarat Tajdid (yang mengharuskan kita melakukan perubahan)


1. Adanya teks-teks syariah yang terbatas akan tetapi peristiwa-peristiwa terus bertambah
2. Berubahnya tempat dan waktu sehingga dikehendaki adanya perbaikan-perbaikan
3. Masuknya unsur-unsur lain ke dalam ajaran islam
4. Konsekuensi perjumpaan hukum islam dengan barat dan modernitas
a) Perjumpaan dengan isu negara bangsa
b) Pengenalan institusi-institusi politik kenegaraan
c) Hadirnya system common law dan civil law diberbagai negara muslim
d) Lahirnya organisasi keagamaan

c) Wilayah Tajdid
Prinsip dalam reformasi (Tajdid) :
1. Rekonsiliasi antara yang statis dan dinamis
Wilayah tsabat (statis) yang tidak boleh disentuh tajdid :
a) Hal-hal yang berkaitan dengan Aqidah dan iman
b) Hal-hal yang bersifat mendasar dan Maqashid Syari’ah
c) Hal-hal yang berkaitan dengan akhlak dan keutamaan yang bersifat umum
d) Hal-hal yang berkaitan dengan ibadah
e) Hukum-hukum yang telah pasti batasannya menurut al-qur’an dan hadits
f) Hukum-hukum yang berkaitan dengan jumlah atau kadar
g) Hukum yang disebutkan dalam al-qur’an dan sunnah secara langsung

2. Memperhatikan hal-hal yang bersifat darurat dan keadaan luar biasa


3. Analisis atas hukum-hukum syari’ah
4. Memperhatikan kesesuaian syari’ah dengan maslahah manusia
5. Penghargaan syari’ah pada tradisi dan kebiasaan masyarakat

d) Langkah-langkah Tajdid
1. Mengembalikan terbukanya pintu ijtihad
2. Mempermudah syarat ijtihad dan kompatmentalisasi ijtihad
3. Tujuan dari mengkaji dan menganalisis masalah-masalah fiqih adalah mencapai
kebenaran dan mengetahui hukum Allah
4. Reformasi metode pengajaran fiqih

e) Tipologi Tajdid
Menurut Prof. Atho Muhdzar : Hukum islam dalam dunia modern ini memiliki empat
bentuk :
1. Kitab-kitab fiqih
2. Fatwa ulama di berbagai negara
3. Keputusan pengadilan
4. Perundang-undangan

Menurut Prof. Abdul Manan, ada lima tipologi pembaruan hukum islam di Indonesia :
1. Ensiklopedi fiqih
2. Pembentukan undang-undang
3. Fatwa
4. Kajian Ilmiah dan penelitian
5. Putusan pengadilan agama

You might also like