Professional Documents
Culture Documents
04 Penetapan dan
Ketetapan
HIERARKI KETENTUAN PERPAJAKAN
1. UUD 1945
2. Undang-Undang/Perpu
3. Peraturan Pemerintah (PP)
4. Peraturan Menteri Keuangan/Keputusan
Menteri Keuangan (PMK/KMK)
5. Peraturan Direktur Jenderal Pajak/Keputusan
Direktur Jenderal Pajak (PER/KEP)
6. Surat Edaran (SE)
7. Nota Dinas/Surat
PEMBERLAKUAN KETENTUAN UU HPP
PER
DIR PER-04/PJ/2020 Tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Administrasi Nomor
Pokok Wajib Pajak, Sertifikat Elektronik, dan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
JEN
Siapakah Wajib Pajak itu ?
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan meliputi pembayar pajak, pemotong pajak dan
pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan
perundang-undangan perpajakan. (Pasal 1 UU KUP)
MELIPUTI
Pembayar, Pemotong, atau Pemungut
yang mempunyai :
Hak & Kewajiban di bidang Perpajakan
NPWP : 07.213.056.0-005.000
NAMA : AHMAD SALAM
hanya untuk
NIK : 3612142302760002 WP OP
ALAMAT : JL. ELANG INDOPURA A7/15 JAKARTA
KPP : KPP PRATAMA JAKARTA
TERDAFTAR
04-08-2018
sebelumnya
“Jangka waktu pendaftaran dan pelaporan serta tata
cara pendaftaran dan pengukuhan sebagaimana
dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4)
termasuk penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak
dan/atau pencabutan Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak
diatur dengan atau berdasarkan Peraturan Menteri
Keuangan.“
bila telah memiliki NPWP sebelum Isteri &suami masing-masing memiliki NPWP,
kawin maka tidak perlu mendaftarkan
(Hak & kewajiban perpajakan terpisah)
diri lagi
NPWP – Ketentuan Khusus
NOMOR POKOK WAJIB PAJAK
ANAK BELUM DEWASA (Pasal 2 PP 74 Tahun 2011)
1. Prosedur Registrasi
2. Prosedur Penelitian Kelengkapan
2
Bukti Penerimaan
WAJIB Elektronik (BPE)
PAJAK
DJP
menerbitkan Kartu
Persyaratan NPWP, SKT, dan EFIN
Lengkap max 1 hari kerja
4
setelah penerbitan NPWP
Atas NPWP yg telah diterbitkan,
KPP melakukan
penelitian KELENGKAPAN Persyaratan menerbitkan
tidak lengkap permintaan klarifikasi WAJIB
atas kelengkapan dokumen PAJAK
menerbitkan
Wajib Pajak
SK Penghapusan
Telah Terdaftar secara jabatan
PROSEDUR KLARIFIKASI KELENGKAPAN
PENDAFTARAN
SECARA ELEKTRONIK
5
Atas NPWP yg telah diterbitkan, KPP melakukan
penelitian KELENGKAPAN atas kelengkapan dokumen
6
Menyampaikan dokumen yg diminta
[max 15 hari sejak diterima permintaan]
KPP WAJIB
PAJAK
2
Lengkap ----> BPS
Tidak Lengkap ----> Dikembalikan
WAJIB
PAJAK KPP WIL. KERJA, TEMPAT
TINGGAL/KEDUDUKAN
menerbitkan Kartu NPWP, SKT, dan EFIN
[max 1 hari kerja setelah BPS]
TEMPAT PENDAFTARAN WAJIB PAJAK
MEMENUHI PERSYARATAN
SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF
WAJIB PAJAK
WAJIB
MENDAFTARKAN DIRI
Meliputi:
• orang pribadi;
• Warisan Belum Terbagi;
• Badan; dan
• Instansi Pemerintah
KPP atau KP2KP yang wilayah
kerjanya meliputi tempat tinggal
atau tempat kedudukan Wajib Pajak
TEMPAT TINGGAL DAN
TEMPAT KEDUDUKAN
Tempat Tinggal Tempat Tinggal
Orang Pribadi Warisan Belum Terbagi
PENGECUALIAN
1.Wajib Pajak yang memiliki 2 atau lebih tempat kegiatan usaha pada wilayah KPP yang sama, yang
berada pada wilayah kerja KPP yang berbeda dengan tempat tinggal atau tempat kedudukannya;
2.Instansi Pemerintah;
3.Wajib Pajak memiliki tempat kegiatan usaha dan tempat tinggal atau tempat kedudukan Wajib Pajak
berada pada wilayah kerja KPP yang sama;
4.Wajib Pajak jasa konstruksi yang berada lebih dari 1 KPP dan merupakan 1 kesatuan kontrak
Tempat Pendaftaran NPWP/PKP
NO WAJIB PAJAK KPP/KP2KP/e-Reg DASAR HUKUM KEWAJIBAN PAJAK
a. PPh Badan
b. PPN dan PPnBM
2 Badan Tempat kedudukan WP Pasal 2 ayat 1 UU KUP c. PPh Psl 21/22/23/26
d. PPh Pasal 4 (2)
e. PPh Ps 15
PER-04/PJ/2020 tentang Tempat Pendaftaran Wajib Pajak dan Pelaku Usaha Melalui Sistem Elektronik dan/atau
Tempat Pendaftaran Tempat Pelaporan Usaha Pengusaha Kena Pajak Pada Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah
4
WP tertentu Direktorat Jenderal Pajak Wajib Pajak Besar, Kantor Pelayanan Pajak di Lingkungan Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak Jakarta Khusus, dan Kantor Pelayanan Pajak Madya
Tempat Pendaftaran NPWP/PKP
Dalam hal tempat tinggal; tempat kedudukan; atau tempat kegiatan usaha
dilakukan tidak dapat ditentukan, DJP berwenang menentukan KPP tertentu
sebagai tempat Wajib Pajak terdaftar.
Penentuan tempat pendaftaran Wajib Pajak dilakukan oleh:
1. Kepala Kanwil DJP atas nama Direktur Jenderal Pajak, dalam hal tempat tinggal
orang pribadi, tempat kedudukan Badan, atau tempat kegiatan usaha dilakukan
berada dalam 2 (dua) atau lebih wilayah kerja KPP dalam 1 (satu) wilayah kerja
Kanwil DJP; atau
2. Direktur Jenderal Pajak, dalam hal tempat tinggal orang pribadi, tempat
kedudukan Badan, atau tempat kegiatan usaha dilakukan berada dalam 2 (dua)
atau lebih wilayah kerja Kanwil DJP.
Pengukuhan PKP
Pengusaha
Omzet 1 tahun
> 4,8 Miliar
Wajib
Melakukan:
• Penyerahan BKP
• Penyerahan JKP PKP
• Ekspor BKP Berwujud Dapat
• Ekspor BKP Tidak Berwujud Omzet 1 tahun Memilih
• Ekspor JKP < 4,8 Miliar
PMK 197/PMK.03/2013
Wajib memungut,
menyetor, dan
Bermaksud melakukan Dapat melapor PPN
penyerahan/ekspor Memilih terutang
Pengusaha yang sejak semula bermaksud melakukan penyerahan, dapat melaporkan usaha untuk
dikukuhkan sebagai PKP
Pengukuhan PKP
Paling lambat:
1 bulan setelah saat
WP OP usaha mulai dijalankan Paling lambat:
Usahawan ✓ Sebelum penyerahan BKP/JKP
Paling lambat:
✓ Paling lama akhir bulan berikut setelah
pada akhir bulan berikutnya
s/d suatu masa dalam tahun buku nilai
apabila sampai dengan suatu
peredaran usaha melebihi batasan
bulan yang disetahunkan
WP OP Pengusaha Kecil
Memperoleh Penghasilan
Karyawan melebihi PTKP
Jangka Waktu Pendaftaran NPWP
dan Pengukuhan PKP PASCA UU HPP
PMK-147/PMK.03/2017
NIK = NPWP
Paling lambat:
1 bulan setelah saat usaha mulai dijalankan
WP OP
Usahawan
Berpotensi diubah dengan pertimbangan
BATAS PEREDARAN BRUTO
TIDAK DIKENAI PAJAK BAGI WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
NPWP PKP
Paling lambat:
1 bulan setelah saat pendirian
dan 1 bulan setelah usaha Paling lambat:
WP Badan di tempat lain dijalankan
✓ Sebelum penyerahan BKP/JKP
NPWP PKP
Paling lambat:
✓ Sebelum penyerahan BKP/JKP
Paling lambat:
Sebelum melakukan pemotongan/ ✓ Paling lama akhir bulan berikut setelah
WP Instansi Pemungutan pajak s/d suatu masa dalam tahun buku nilai
Pemerintah peredaran usaha melebihi batasan
Pengusaha Kecil
Jangka Waktu Penerbitan
NPWP dan Pengukuhan PKP
Berapa lama Proses Pembuatan NPWP dan NPPKP?
WP ORANG PRIBADI
2 Pengusaha yang sejak semula bermaksud melakukan penyerahan Objek Pajak terutang PPN dan memilih
melaporkan usahanya untuk dikukuhkan sebagai PKP
telah menyampaikan SPT Tahunan PPh untuk 2 (dua) Tahun Pajak terakhir yang telah menjadi
1 kewajibannya dan jangka waktu penyampaiannya telah jatuh tempo
tidak mempunyai utang pajak, kecuali utang Pajak yang telah memperoleh persetujuan untuk
2 mengangsur atau menunda pembayaran pajak
Virtual Office
Fotokopi kontrak, perjanjian,
atau dokumen sejenis antara Pengurus
1
penyedia jasa Virtual Office
dan Pengusaha
nyata-nyata mempunyai wewenang ikut menentukan
kebijaksanaan dan/atau mengambil keputusan dalam menjalankan
Fotokopi keterangan izin
perusahaan
usaha
2
namanya tercantum dalam SPT Tahunan Pajak
Penghasilan Badan Tahun Pajak terakhir
3
harus menyerahkan fotokopi surat pengangkatan
pengurus yang bersangkutan atau surat keterangan dari
pimpinan yang berwenang dalam hal nama tidak tercantum dalam
SPT Tahunan Badan
PENERBITAN NPWP DAN ATAU PENGUKUHAN PKP SECARA JABATAN
Dapat lapor
PKP
Dapat lapor
PKP
Wajib lapor
PKP p.l. akhir
Juni Tidak/Terlambat lapor
Pengusaha yang tidak/terlambat lapor untuk PKP
dikukuhkan sbg PKP, dapat dikenai sanksi sejak
omzetnya melebihi Rp 4, 8 M
Dapat dikenai sanksi
Perubahan Data NPWP/NPPKP
Akibat adanya perbedaan informasi
pada administrasi perpajakan dengan
keadaan yang sebenarnya
BPE
Permohonan dikembalikan
Pemberitahuan Permohonan
Elektronik BPS
tidak dapat diproses
via email
Permohonan
KPP LAMA dikembalikan
BPS
KPP BARU/
KP2KP BARU Permohonan
Tertulis dikembalikan
POS/EKSPEDISI Pemberitahuan Permohonan
Tidak Dapat diproses via Pos
PEMINDAHAN TEMPAT WP TERDAFTAR
MAX
5 hari kerja
Surat Pindah
Secara Jabatan *Surat Pemberitahuan Tidak
Penelitian KPP Dapat Dipindah (menolak) KPP BARU
(TEMBUSAN)
Lama/Baru
PEMINDAHAN TEMPAT WP TERDAFTAR
Badan /
Instansi Pemerintah
BPS
dilakukan dengan: tertulis
Mengisi Formulir
Penetapan WP Non Efektif Wajib Pajak dengan NPWP Pusat tidak
dapat ditetapkan sebagai Wajib Pajak
Melampirkan Surat Pernyataan Non-Efektif, dalam hal masih memiliki
WP Non Efektif dan Dokumen NPWP Cabang yang berstatus aktif
Pendukung
Penghapusan NPWP
Pasal 2 ayat (6) dan (7) UU KUP; PMK 147/PMK.03/2017
Dilakukan dalam hal :
diajukan permohonan penghapusan Nomor Pokok Wajib Pajak oleh:
a. WP OP yang telah meninggal dunia dan tidak meninggalkan warisan;
b. WP OP yang telah meninggalkan Indonesia untuk selama-lamanya;
c. Wajib Pajak yang memiliki lebih dari 1 (satu) NPWP, tidak termasuk NPWP cabang;
d. WP OP yang berstatus sebagai pengurus, komisaris, pemegang saham atau pemilik dan pegawai yang telah
diberikan NPWP melalui pemberi kerja/ bendahara pemerintah dan penghasilan netonya tidak melebihi PTKP;
e. wanita yang sebelumnya telah memiliki NPWP dan menikah tanpa membuat perjanjian pemisahan harta dan
penghasilan serta tidak ingin melaksanakan hak dan memenuhi kewajiban perpajakannya terpisah dari suaminya;
atau
f. wanita kawin yang memiliki NPWP berbeda dengan NPWP suami dan pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban
perpajakannya digabungkan dengan pelaksanaan hak dan pemenuhan kewajiban perpajakan suaminya;
g. penghapusan NPWP terhadap Wajib Pajak Warisan Belum Terbagi dalam hal warisan sudah selesai dibagi;
h. WP Bendahara yang sudah tidak lagi memiliki kewajiban sebagai bendahara; atau memiliki lebih dari 1 (satu)
NPWP
i. WP Badan dilikuidasi atau dibubarkan karena penghentian atau penggabungan usaha;
j. WP BUT yang telah menghentikan kegiatan usahanya di Indonesia.
Dianggap perlu oleh Dirjen Pajak karena WP tidak lagi memenuhi Persyaratan
subjektif dan objektif
Penghapusan NPWP
Pasal 2 ayat (6) dan (7) UU KUP; Pasal 15 PMK 147/PMK.03/2017
Pencabutan Pengukuhan PKP harus diselesaikan dalam jangka waktu 6 bulan sejak tanggal diterimanya
permohonan secara lengkap
Penghapusan NPWP & Pencabutan PKP
Penelitian Administrasi
BATAS PENDAFTARAN NPWP/PENGUKUHAN PKP
CONTOH
Udin bersama rekan-rekannya bermaksud mendirikan sebuah Yayasan di bidang
pendidikan. Akte pendirian dibuat dihadapan Notaris pada tanggal 20 Mei 2019 dengan
nama Yayasan Bhakti Utama. Kegiatan usaha baru benar benar dilaksanakan secara aktif
pada 1 November 2019.
Yayasan Bhakti Utama wajib mendaftarkan diri paling lama 1 (satu) bulan setelah
PENDIRIAN
DISKUSI
Udin, seorang bujangan (TK/-) mulai bekerja pada tanggal 1 April 2018 sebagai karyawan
pada sebuah perusahaan swasta nasional dengan penghasilan neto sebulan sebesar
Rp4.700.000,00.
KPP/KP2KP
lupa passphrase
sebab lain sehingga Wajib Pajak harus meminta Sertifikat Elektronik baru
02 Pembayaran Pajak
DASAR HUKUM
UU No.6 Tahun 1983 s.t.d.t.d UU 7 Tahun 2021
UU
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan
SSP
Termasuk BPN melalui
pembayaran via e-Billing, Bukti
Pbk, dan lainnya
15
Yang dipotong/dipungut
Jatuh Tempo:
▪ Pembayaran atau Penyetoran
▪ Pelaporan
bertepatan dengan Hari Libur
untuk:
dikenai sanksi Pasal 11 ayat (3) UU PBB
SPPT
Pasal 30 PMK-242/2014 stdd berupa bunga 2%, dari JT s.d. pembayaran, paling lama 24 bulan.
SKP PBB
PMK-18/2021 STP PBB
PERALIHAN:
Permohonan pengangsuran atau penundaan pembayaran pajak yang belum diselesaikan sampai dengan
Peraturan Menteri ini berlaku, diselesaikan berdasarkan ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Menteri Keuangan Nomor 242/PMK.03/2014 tentang Tata Cara Pembayaran dan Penyetoran Pajak.
(1) Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila:
i. terdapat jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar dalam jangka waktu
sesuai dengan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran
pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4).
Sebelumnya:
Tidak ada ketentuan mengatur produk hukum untuk menagih angsuran atau
penundaan pembayaran pajak yang tidak dibayar sesuai jangka waktu persetujuan.
Pemindahbukuan (Pbk)
PMK 242/PMK.03/2014
1. Pbk karena adanya kesalahan dalam pengisian formulir SSP, SSPCP, baik menyangkut Wajib
Pajak sendiri maupun Wajib Pajak lain;
2. Pbk karena adanya kesalahan dalam pengisian data pembayaran pajak yang melalui sistem
pembayaran pajak secara elektronik (BPN);
3. Pbk karena adanya kesalahan perekaman atas SSP, SSPCP, yang dilakukan Bank Persepsi/Pos
Persepsi/Bank Devisa Persepsi/Bank Persepsi Mata Uang Asing;
4. Pbk karena kesalahan perekaman atau pengisian Bukti Pbk oleh pegawai DJP;
5. Pbk dalam rangka pemecahan setoran pajak dalam SSP, SSPCP, BPN, atau Bukti Pbk menjadi
beberapa jenis pajak atau setoran beberapa Wajib Pajak, dan/atau objek pajak PBB;
6. Pbk karena jumlah pembayaran pada SSP, BPN, atau Bukti Pbk lebih besar daripada yang
terutang dalam SPT, skp, STP, SPPT, skpPBB atau STP PBB;
7. Pbk karena jumlah pembayaran pada SSPCP atau Bukti Pbk lebih besar daripada pajak yang
terutang dalam pemberitahuan pabean impor, dokumen cukai, atau surat tagihan/surat
penetapan; dan
8. Pbk karena sebab lain yang diatur oleh Direktur Jenderal Pajak.
Pembayaran Pajak (MAP/MAK)
KODE AKUN PAJAK/JENIS SETORAN KETERANGAN
Pemotongan PPh Pasal 21 Final atas Pembayaran Sekaligus Atas Jaminan Hari
411121 - 401 Tua, Uang Tebusan Pensiun, dan Uang Pesangon
411122 - 401 Pemungutan PPh Pasal 22 Final atas atas Penebusan Migas
411124 - 100 Pembayaran masa PPh Pasal 23 (termasuk PPh Psl 23 atas sewa)
411128 - 403 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas sewa tanah / bangunan
Pembayaran Pajak (MAP/MAK)
KODE AKUN PAJAK/JENIS SETORAN KETERANGAN
Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas Bunga Deposito / Tabungan,
411128 - 404 Jasa Giro dan Diskonto SBI
411128 - 405 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas Hadiah Undian
411128 - 409 Pemotongan PPh Final Pasal 4(2) atas Jasa Konstruksi
411128 - 410 Pemotongan PPh Final Pasal 15 atas Jasa Pelayaran Dalam Negeri
* Dalam hal dalam hal jumlah PPh Pasal 21 dan/atau PPh Pasal 26 yang dipotong pada Masa Pajak yang bersangkutan nihil (Nihil
bukan dikarenakan adanya Surat Keterangan Domisili) dan selain Masa Pajak Desember; dan angsuran PPh Pasal 25 nihil,
dikecualikan dari kewajiban pelaporan SPT Masa
** Termasuk SPT Masa PPh Pasal 22 atas pemungutan oleh Instansi Pemerintah (sebelum PMK 9/PMK.03/2018 adalah tanggal 14
bulan berikutnya)
*** Termasuk SPT Masa PPN atas Pemungutan oleh PKP Instansi Pemerintah dan PPN KMS (sebelum PMK 9/PMK.03/2018 Pelaporan
SPT Masa PPN PUT adalah tanggal 14 bulan berikutnya)
Jatuh Tempo Pelaporan
Pasal 11 PMK 243/PMK.03/2014 stdtd PMK 9/PMK.03/2018 TERTENTU
PENGISIAN SPT
▪ BENAR
▪ LENGKAP
▪ JELAS
▪ DITANDATANGANI :
▪ BADAN :
WAKIL WP (PENGURUS/DIREKSI/KOMISARIS) ATAU
KUASA KHUSUS
▪ ORANG PRIBADI :
YG BERSANGKUTAN ATAU KUASA KHUSUS
KECUALI:
WP yang telah mendapat izin Menkeu untuk menyelenggarakan pembukuan dengan
menggunakan bahasa asing dan mata uang selain rupiah, yaitu:
SPT dalam Bahasa Indonesia dan dalam mata uang US $
(kecuali lampiran berupa Laporan Keuangan)
PENANDATANGANAN SPT
Pasal 3 ayat (1b) UU KUP
DENGAN CARA
SYARAT :
Diajukan Secara Tertulis Dg Menggunakan Form 1770-Y,
1771-Y, 1771-$Y atau eSPTy
LAPORAN KEUANGAN
NERACA
PENGECUALIAN:
memperhatikan iktikad baik dan mencerminkan keadaan atau kegiatan usaha yang
sebenarnya
menggunakan huruf latin, angka Arab, satuan mata uang rupiah, dan disusun dalam bahasa
Indonesia atau dalam bahasa asing yang diizinkan oleh Menkeu (PER-24/PJ/2020)
diselenggarakan dengan prinsip taat asas dan dengan stelsel akrual dan stelsel kas
PENCATATAN
dasar untuk menghitung jumlah pajak yang terutang, termasuk ph yang bukan objek
pajak dan/atau yang dikenai pajak yang bersifat final
(Bentuk dan tata cara Pencatatan diatur dgn PMK)
Pembukuan & Pencatatan
Pasal 28 UU KUP
DASAR HUKUM Pasal 20 ayat (5) dan (6) PMK-243 stdtd PMK-18
Pembetulan SPT Pasal 8 ayat (2) dan (2a) UU KUP stdtd UU HPP
Pasal 7 ayat (2) PP-74/2011 stdd PP- Pasal 7 ayat (2a) PP-74/2011 stdd PP- Pasal 25 ayat (1) PMK-239 stdd
9/2021 , Pasal 23 ayat (5) PMK-239 9/2021, Pasal 23 ayat (5a) PMK-239
PMK-18/2021
stdd PMK-18/2021 stdd PMK-18/2021
Pengungkapan Ketidakbenaran
Perbuatan atas Kemauan Sendiri
Pasal 8 ayat (3) UU KUP stdtd UU CIKA
Untuk memberikan kepastian hukum bagi Apabila setelah Wajib Pajak melakukan
Wajib Pajak. Sebelumnya, ketentuan pengungkapan ketidakbenaran perbuatan masih
terkait hal ini hanya mengatur bahwa atas ditemukan data yang menyatakan lain dari
pengungkapan ketidakbenaran perbuatan
pembayaran tersebut tidak dapat diminta tersebut, terhadap Wajib Pajak tetap dapat
kembali. dilakukan Pemeriksaan Bukti Permulaan.
Ketentuan Peralihan
▪ PAJAK YG HARUS DIBAYAR MENJADI LEBIH BESAR ATAU menjadi lebih kecil
▪ RUGI FISKAL MENJADI LEBIH KECIL ATAU menjadi lebih besar
▪ JUMLAH HARTA MENJADI LEBIH BESAR ATAU menjadi lebih kecil
▪ JUMLAH MODAL MENJADI LEBIH BESAR atau menjadi lebih kecil
▪ MELUNASI PAJAK YG KRG DIBAYAR + SANKSI ADMINISTRASI*
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT
atas Kesadaran Sendiri
Pasal 8 ayat (4) & (5) UU KUP stdtd UU HPP
Besaran sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% dari pajak yang kurang dibayar.
Pengungkapan Ketidakbenaran SPT
atas Kesadaran Sendiri
Pasal 8 ayat (4) & (5) UU KUP stdtd UU HPP
KETENTUAN PERALIHAN
✓ Pasal 8 ayat (1), ayat (2), dan ayat (6) PP-74/2011 stdd PP-9/2021; ✓ Penghapusan Pasal 8 ayat (7) PP-74/2011 stdd PP-9/2021
✓ Pasal 61 ayat (1) dan ayat (3); dan Pasal 62 ayat (5) dan ayat (7) ✓ Penghapusan Pasal 62 ayat (7) PMK-17/2013 stdtd PMK-18/2021
PMK-17/2013 stdtd PMK-18/2021
DASAR HUKUM Ketentuan Peralihan Pasal 9 PP-9/2021 dan Pasal 116 PMK-18/2021
Kewajiban Secara Umum Wajib Pajak
Wajib Pajak
Badan Orang Pribadi
Kewajiban Pajak Instansi
Usaha/ Cabang Usaha/ Karyawan/ Pemerintah
Pusat Cabang
Pekerjaan Bebas Pekerjaan Bebas Pegawai
PASAL
POKOK PERUBAHAN Pasal 19 ayat (1), ayat (2), & ayat (3) 113
*) Besaran sanksi administrasi berupa bunga per bulan
PAJAK TARIF mengacu kepada suku bunga acuan yang ditetapkan oleh
BUNGA JUMLAH Menteri Keuangan dan yang berlaku pada tanggal
SANKSI = KURANG X PER X BULAN ** dimulainya penghitungan sanksi dibagi 12, ditambah
BAYAR BULAN * uplift factor sesuai tingkat kesalahan Wajib Pajak.
Aturan sebelumnya
Besaran sanksi administrasi berupa bunga per bulan dengan tarif tetap sebesar 2%.
Sanksi Adm. Bunga
UU CIPTA KERJA
PASAL
PASAL
Aturan sebelumnya
Besaran sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 50% dari pajak yang kurang dibayar.
Sanksi Adm. Bunga
UU CIPTA KERJA
PASAL
Aturan sebelumnya
Besaran sanksi administrasi berupa bunga per bulan dengan tarif tetap sebesar 2%.
POKOK PERUBAHAN ILUSTRASI BESARAN SANKSI ADMINISTRASI – UU KUP
“Tuan A menyampaikan SPT Tahunan PPh OP Tahun Pajak Sanksi bunga keterlambatan pembayaran atas SPT
2020 pada tanggal 17 Juli 2021. Tahunan [Ps.9 ayat (2b) KUP] dihitung sejak berakhirnya
Jumlah kurang bayar sebesar Rp1.000.000 dilunasi Tuan A jatuh tempo penyampaian SPT Tahunan s.d. tanggal
pada tanggal 16 Juli 2021.” pembayaran.
*) Besaran sanksi administrasi berupa bunga per bulan mengacu kepada suku bunga
acuan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan dan yang berlaku pada tanggal
dimulainya penghitungan sanksi dibagi 12, ditambah uplift factor 15%.
**) maksimal 24 bulan.
SEBELUM UU HPP
Pasal 13 ayat (1) dan (3) UU KUP
PENERBITAN SKPKB
Dapat Diterbitkan SKPKB Pasal 13(3) KUP
a) SPT tidak disampaikan sesuai jangka waktunya dan setelah ditegur secara tertulis tidak
disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dinyatakan dalam surat teguran
b) Kewajiban Pasal 28 & 29 UU KUP tidak dipenuhi sehingga tidak dapat diketahui besarnya
pajak yg terutang
c) Berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain mengenai PPN & PPnBM tidak
seharusnya dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0%
(1) Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar dalam jangka waktu 5
(lima) tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak, bagian Tahun Pajak, atau
Tahun Pajak setelah dilakukan tindakan pemeriksaan dalam hal sebagai berikut:
a. terdapat pajak yang tidak atau kurang dibayar;
b. surat Pemberitahuan tidak disampaikan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3
ayat (3) dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan
dalam Surat Teguran;
c. terdapat Pajak Pertambahan Nilai dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah ternyata tidak seharusnya
dikompensasikan selisih lebih pajak atau tidak seharusnya dikenai tarif 0% (nol persen);
d. terdapat kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 atau Pasal 29 yang tidak dipenuhi
sehingga tidak dapat diketahui besarnya pajak yang terutang;
e. kepada Wajib Pajak diterbitkan Nomor Pokok Wajib Pajak dan/atau dikukuhkan sebagai Pengusaha
Kena Pajak secara jabatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (4a); atau
f. Pengusaha Kena Pajak tidak melakukan penyerahan Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak
dan/atau ekspor Barang Kena Pajak dan/atau Jasa Kena Pajak dan telah diberikan pengembalian
Pajak Masukan atau telah mengkreditkan Pajak Masukan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat
(6e) Undang-Undang Pajak Pertambahan Nilai 1984 dan perubahannya
SETELAH UU HPP
Pasal 13 ayat (1) dan (3) UU KUP
PENERBITAN SKPKB
Atas SKPKB Pasal 13(3) KUP karena
Kewajiban yang tidak dipenuhi oleh WP sesuai Pasal 13 ayat (1) huruf b, c, dan d KUP:
• WP tidak menyampaikan SPT
• PPN Tidak seharusnya dikompensasikan LBnya atau tidak seharusnya dikenai tarif 0%
• tidak membuat pembukuan dan tidak melaksanakan kewajiban dalam pemeriksaan
Keterangan tertulis
Ditemukan
dari WP atas
oleh FISKUS
kehendak sendiri
Aturan sebelumnya
Aturan sebelumnya
WP yang karena kealpaannya tidak menyampaikan SPT atau menyampaikan SPT, tetapi isinya
tidak benar atau tidak lengkap, atau melampirkan keterangan yang isinya tidak benar sehingga
dapat menimbulkan kerugian pada pendapatan negara, tidak dikenai sanksi pidana apabila
kealpaan tersebut pertama kali dilakukan dan WP tersebut wajib melunasi kekurangan
pembayaran jumlah pajak yang terutang beserta sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar
200% (dua ratus persen) dari jumlah pajak yang kurang dibayar yang ditetapkan melalui
penerbitan SKPKB.
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 13 ayat (4)
PASAL
113
SPT menjadi pasti apabila dalam 5 tahun tidak diterbitkan SKP, kecuali WP melakukan
tindak pidana di bidang perpajakan
Aturan sebelumnya
Pengaturan mengenai pidana pajak yang telah diputus tetap dapat diterbitkan
ketetapan pajak dihapus.
Aturan sebelumnya
Apabila jangka waktu 5 tahun sebagaimana dimaksud pada ayat (1) telah lewat, SKPKB/SKPKBT tetap
dapat diterbitkan ditambah sanksi administrasi berupa bunga sebesar 48% dari jumlah pajak yang
tidak atau kurang dibayar, dalam hal Wajib Pajak setelah jangka waktu 5 tahun tersebut dipidana
karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan atau tindak pidana lainnya yang dapat
menimbulkan kerugian pada pendapatan negara berdasarkan putusan pengadilan yang telah
mempunyai kekuatan hukum tetap.
Pasal 17A ayat (1) UU KUP
PENERBITAN SKPN
SETELAH DILAKUKAN PEMERIKSAAN
Aturan sebelumnya
Sanksi PKP terlambat membuat Faktur Pajak atau tidak mengisi Faktur Pajak
dengan lengkap, berupa denda sebesar 2% Dasar Pengenaan Pajak.
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 14 ayat (1) huruf h
PASAL
113
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan STP untuk menagih kembali imbalan
bunga yang seharusnya tidak diberikan.
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila terdapat imbalan
bunga yang seharusnya tidak diberikan kepada Wajib Pajak, dalam hal:
1. diterbitkan keputusan;
2. diterima putusan; atau
3. ditemukan data atau informasi
yang menunjukkan adanya imbalan bunga yang seharusnya tidak diberikan kepada Wajib
Pajak.
Aturan sebelumnya
(tidak diatur).
PENERBITAN STP PASCA UU HPP
Pasal 14 ayat (1) PENAMBAHAN huruf i
(1) Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak apabila:
i. terdapat jumlah pajak yang tidak atau kurang dibayar dalam jangka waktu
sesuai dengan persetujuan untuk mengangsur atau menunda pembayaran
pajak sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (4).
Sebelumnya:
Tidak ada ketentuan mengatur produk hukum untuk menagih angsuran atau
penundaan pembayaran pajak yang tidak dibayar sesuai jangka waktu persetujuan.
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 14 ayat (5b) & ayat (5c)
PASAL
• Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) dalam jangka
waktu 5 tahun.
• Dikecualikan dari ketentuan jangka waktu penerbitan sebagaimana dimaksud di atas:
a. STP bunga penagihan
b. STP denda penagihan Pasal 25 ayat (9) (50%)
c. STP denda penagihan Pasal 27 ayat (5d) (100%)
UU CIPTA KERJA
POKOK PERUBAHAN Pasal 14 ayat (5b) & ayat (5c)
PASAL
Direktur Jenderal Pajak dapat menerbitkan Surat Tagihan Pajak (STP) 113
dalam jangka waktu 5 tahun.
▪ STP diterbitkan paling lama 5 tahun setelah saat terutangnya pajak atau berakhirnya Masa Pajak,
bagian Tahun Pajak, atau Tahun Pajak.
Aturan sebelumnya
KETENTUAN PERALIHAN
✓ terhadap skp atau STP yang diterbitkan sejak tanggal 2 November 2020 yang memuat sanksi
administratif berupa bunga, yang penghitungan sanksi administratifnya dimulai sebelum tanggal 2
November 2020, pengenaan sanksi administratifnya dihitung menggunakan tarif bunga sesuai dengan
KMK yang mengatur mengenai tarif bunga yang berlaku untuk periode November 2020.
✓ terhadap sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (4) UU KUP stdtd UU CIKA
yang dikenakan melalui STP yang diterbitkan sejak tanggal 2 November 2020, pengenaan sanksi
administratifnya sebesar 1%.
DASAR HUKUM Ketentuan Peralihan Pasal 9 PP-9/2021, Pasal 113 dan Pasal 116 PMK-18/2021
www.pajak.go.id
Pelaksanaan Ketentuan Perpajakan Secara Elektronik
Pelaksanaan secara elektronik untuk WP
✓ Dapat melaksanakan hak dan/atau memenuhi kewajibannya secara elektronik
✓ Menggunakan sertifikat elektronik tersertifikasi maupun sertifikat elektronik yang tidak tersertifikasi
✓ Sertifikat elektronik tersertifikasi diberikan oleh penyelenggara sertifikat elektronik yang ditunjuk oleh
Menteri Keuangan
✓ Diatur lebih lanjut dengan Peraturan Menteri Keuangan
✓ Menkeu dapat bekerja sama dengan pihak lain untuk menyediakan fasilitas pelaksanaan hak dan
pemenuhan kewajiban perpajakan secara elektronik
Tarif Bunga
No Sanksi Adminitrasi
Nov-20 Des-20 Jan-21 Feb-21 Mar-21 Apr-21
1 Pasal 19 (1), Pasal 19 (2), Pasal 19 (3) 0,57% 0,53% 0,51% 0,51% 0,52% 0,56%
2 Pasal 8 (2), Pasal 8 (2a), Pasal 9 (2a), Pasal 9 (2b), Pasal 14 (3) 0,99% 0,94% 0,93% 0,92% 0,94% 0,97%
3 Pasal 8 (5) 1,40% 1,36% 1,34% 1,34% 1,35% 1,39%
4 Pasal 13 (2), Pasal 13 (2a) 1,82% 1,78% 1,76% 1,76% 1,77% 1,81%
Dalam KMK tersebut sudah memperhitungkan uplift factor untuk masing-masing jenis sanksi
admnisitrasi, yang bertujuan memudahkan perhitungan. Sehingga, tidak perlu lagi dilakukan
penambahan dengan uplift factor dan dibagi dengan 12. Tarif Bunga tersebut sudah hasil dari
Bunga Acuan KMK dan uplift factor dibagi 12.
Tarif Bunga sesuai KMK tersebut, berlaku pada tanggal dimulainya penghitungan sanksi.
CONTOH 1
Wajib Pajak PT Andromax, melakukan
pembayaran Gaji 20 orang pegawainya
pada bulan Agustus 2018 sebesar Rp120 juta.
PPh Pasal 21 yang dipotong dari gaji tersebut
sebesar Rp5 juta. PT Andromax melakukan
penyetoran PPh Pasal 21 tersebut pada
tanggal 14 November 2018, dan pelaporan
SPTnya dilakukan pada tanggal 20 November
2018.
Tagihan pada STP (tanggal 18 Maret 2021) atas PPh Pasal 25 Masa
Pajak Januari 2021:
KB PPh Pasal 25 = (Rp20.000.000 – Rp10.000.000) = Rp 10.000.000
Bunga 14 (3) KUP = 2 x 0,92% x Rp10.000.000 = Rp 184.000
Memakai KMK Feb 2021
Wajib Pajak menerima Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar sebesar Rp100.000.000,00 yang
diterbitkan pada tanggal 2 Maret 2021 atas kewajiban PPN Masa Pajak Desember 2020 dengan
batas akhir pelunasan tanggal 1 April 2021. Wajib Pajak tersebut diperbolehkan untuk
mengangsur pembayaran pajak dalam jangka waktu 5 (lima) bulan (dimulai tgl 30 April 2021)
dengan jumlah yang tetap sebesar Rp20.000.000,00. Sanksi administrasi berupa bunga untuk
setiap angsuran dihitung sbb:
angsuran ke-1 : 0.56% x Rp100.000.000,00 = Rp560.000,00.
angsuran ke-2 : 0.56% x Rp80.000.000,00 = Rp448.000,00.
angsuran ke-3 : 0.56% x Rp60.000.000,00 = Rp336.000,00.
angsuran ke-4 : 0.56% x Rp40.000.000,00 = Rp224.000,00.
angsuran ke-5 : 0.56% x Rp20.000.000,00 = Rp112.000,00.
Apabila Wajib Pajak di atas diperbolehkan untuk menunda pembayaran pajak sampai dengan
tanggal 30 Agustus 2021. Sanksi administrasi berupa bunga atas penundaan pembayaran Surat
Ketetapan Pajak Kurang Bayar tersebut sebesar 5 x 0.56% x Rp100.000.000,00 = Rp2.800.000,00.
Memakai KMK April 2021, sanksi dihitung sejak berakhirnya JT Pembayaran sampai dengan
tanggal pembayaran .
CONTOH 7
Wajib Pajak PT Soleh, dilakukan pemeriksaan
atas kewajiban PPN Masa Pajak Desember
2020 (SPT PPN status KB), yang menimbulkan
PPN KB sebesar Rp150 juta. Pemeriksaan
selesai dilakukan pada tanggal 25 Mei 2021
sesuai infromasi LHP.