You are on page 1of 9

PENDAPATAN

PERKAPITA
BY KELOMPOK 3
KELOMPOK 3
• Abrar Zahran sadad
• Adam Firdaus Mutiara
• Adinda riska pangestu
• Dinda Rovana Az Zahara
• Yofania Salsabila
• Charin Dara Kanaya
PENGERTIAN
Menurut Patta Rapanna dan Zulfikry Sukarno dalam buku Ekonomi

Pembangunan, mendefinisikan pendapatan per kapita sebagai pendapatan rata-rata yang diperoleh penduduk suatu daerah
atau negara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pendapatan per kapita adalah pendapatan nasional dibagi
dengan jumlah mempelajari le penduduk suatu negara. Dari definisi tersebut dapat disimpulkan at menge
bahwa pendapatan per kapita adalah pendapatan rata-rata cara menghitun masyarakat suatu negara dalam satu tahun.

Pendapatan per kapita dapat digunakan sebagi tolok ukur silakan sean dis kemakmuran dan tingkat pembangunan sebuah
negara. Semakin besar tingkat pendapatan per kapitanya, semakin makmur negara tersebut.Namun, seringkali pendapatan
per kapita setiap orang dianggap sama dan menjadi suatu masalah jika tingkat pendapatan penduduknya tidak merata.
Oleh karena itu, pemerataan menjadi hal penting yang harus diperhatikan oleh pemerintah. Bangsa atau negara yang
berhasil melakukan pembangunan, berarti bangsa tersebut sangat tinggi tingkat produktivitasnya dan penduduknya akan
semakin sejahtera atau merata. Adapun rumus yang digunakan untuk menghitung pendapatan per kapita adalah sebagai
berikut.
RUMUS PENDAPATAN
PER KAPITA

Misalnya, pada 2023 suatu negara memiliki pendapatan nasional sebesar Rp500 miliar dalam satu tahun dan jumlah
Penduduknya dalam tahun tersebut 100.000 orang. Maka pendapatan per kapitanya yaitu
500.000.000.000 : 100.000 = Rp5.000.000.
MASALAH PENDAPATAN PER KAPITA
Salah satu kelemahan mendasar dari pendapatan per kapita sebagai sebuah indikator pembangunan terletak pada
ketidakmampuannya untuk menggambarkan tingkat kesejahteraan masyarakat secara utuh. Sering kali adanya kenaikan
pendapatan per kapita suatu negara tidak disertai oleh perbaikan kualitas hidup masyarakatnya.
Jika pendapatan perkapita suatu negara rendah, maka maka timbul masalah di negara-negara tersebut seperti rendahnya
taraf pendidikan, meluasnya kemiskinan, dan masalah kesehatan atau gizi buruk.
Masalah sering kali terjadi pada pendapatan perkapita di negara negara berkembang. Masalah ini biasanya adalah
rendahnya tingkat pendapatan perkapita suatu negara. Penyebab-penyebab negara berkembang memiliki pendapatan
per kapita rendah:

1. Ekspor utama produksi primer (pertanian, perikanan, hutan). Hal ini menyebabkan sumber uang/ mata
pencaharian rakyat suatu negara cenderung sedikit karena hanya berada di bidang yang itu itu saja.
2. Pertumbuhan penduduk tinggi, namun tidak diiringi dengan tersedianya lapangan pekerjaan yang luas.
3. Mata pencaharian penduduk rata-rata agraris.
4. Tingkat pengangguran tinggi. Karena tidak adanya lapangan pekerjaan yang memadai/ kemampuan yang di miliki
rendah.
5. Tingkat produktivitas rendah. Hal ini juga terkait dengan tingginya angka pengangguran suatu negara.
6. Angka harapan hidup rendah sampai menengah.
7. Kualiatas SDM rendah dan penguasaan teknologi masih belum memadai.

Jika pendapatan perkapita suatu negara rendah, maka maka timbul masalah di negara-negara tersebut
seperti rendahnya taraf pendidikan, meluasnya kemiskinan, dan masalah kesehatan atau gizi buruk.
MASALAH PENDAPATAN PER KAPITA
Masalah pendapatan per kapita adalah isu yang berkaitan dengan tingkat pendapatan rata-rata yang diterima oleh individu da
suatu negara atau wilayah tertentu. Ini adalah indikator penting untuk mengukur kemakmuran ekonomi suatu wilayah, dan
masalah-masalah terkait pendapatan per kapita sering menjadi fokus perhatian dalam analisis ekonomi dan perencanaan
kebijakan. Berikut beberapa masalah utama yang terkait dengan pendapatan per kapita:
1. Ketidaksetaraan Pendapatan: Salah satu masalah yang sering muncul adalah ketidaksetaraan dalam distribusi pendapatan.
Meskipun pendapatan per kapita dapat tinggi secara keseluruhan, masih mungkin ada sejumlah besar individu atau
kelompok yang hidup dalam kemiskinan atau dengan pendapatan yang rendah. Hal ini mengindikasikan ketidakadilan
dalam distribusi ekonomi dan dapat menghasilkan ketegangan sosial.
2. Kemiskinan Absolut dan Relatif: Pendapatan per kapita juga dapat mengabaikan perbedaan antara tingkat kemiskinan
absolut dan relatif. Meskipun pendapatan per kapita mungkin tinggi secara rata-rata, ada individu atau keluarga yang
mungkin masih hidup dalam kemiskinan absolut, yang berarti mereka tidak memiliki akses terhadap kebutuhan dasar
seperti makanan, perumahan, dan pendidikan.
3. Pertumbuhan Ekonomi: Masalah lainnya adalah ketika pendapatan per kapita stagnan atau mengalami penurunan seiring
waktu. Meskipun pendapatan per kapita tinggi pada suatu titik, jika tidak ada pertumbuhan ekonomi yang
berkelanjutan, maka standar hidup dapat merosot
4. Pengangguran: Tingkat pengangguran yang tinggi atau struktural dapat menghambat pendapatan per kapita karena sebagian
besar populasi tidak dapat menghasilkan pendapatan yang memadai.
5. Inflasi: Inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya beli pendapatan per kapita, karena harga barang dan jasa naik lebih cepat
daripada pendapatan individu meningkat.
MASALAH PENDAPATAN PER KAPITA
6. Perubahan Demografis: Perubahan dalam struktur demografis suatu populasi juga dapat memengaruhi
pendapatan per kapita. Misalnya, jika populasi menjadi lebih tua dengan tingkat partisipasi angkatan kerja yang rendah,
ini dapat mengurangi pendapatan per kapita secara keseluruhan.
7. Pola Konsumsi: Pendapatan per kapita mungkin tinggi, tetapi jika sebagian besar pendapatan digunakan untuk kebutuhan
dasar dan sedikit tersisa untuk investasi atau konsumsi diskresioner, maka mungkin ada masalah dalam mencapai
perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk mengatasi masalah-masalah ini, pemerintah dan organisasi internasional seringkali terlibat dalam perencanaan
kebijakan ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan redistribusi pendapatan guna meningkatkan pendapatan per kapita dan
mengurangi ketidaksetaraan ekonomi.

Tindakan pemerintah dalam mengatasi rendahnya pendapatan perkapita di Indonesia diantara lain adalah menerapkan :
a) Memberikan subsidi keluarga miskin melalui berbagai program sosial.
b) Memberi keringanan biaya pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu.
c) Meningkatkan standar upah buruh atau upah minimum kota.
d) Memberikan modal atau pinjaman lunak dan pelatihan kepada para pengusaha mikro dan pengusaha kecil agar
dapat bertahan atau dapat lebih berkembang.e) Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial,
misalnya penyediaan air bersih, WC umum, perbaikan lingkungan, ataupun sarana sanitasi lainnya
MASALAH PENDAPATAN PER KAPITA
6. Perubahan Demografis: Perubahan dalam struktur demografis suatu populasi juga dapat memengaruhi
pendapatan per kapita. Misalnya, jika populasi menjadi lebih tua dengan tingkat partisipasi angkatan kerja yang rendah,
ini dapat mengurangi pendapatan per kapita secara keseluruhan.
7. Pola Konsumsi: Pendapatan per kapita mungkin tinggi, tetapi jika sebagian besar pendapatan digunakan untuk kebutuhan
dasar dan sedikit tersisa untuk investasi atau konsumsi diskresioner, maka mungkin ada masalah dalam mencapai
perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk mengatasi masalah-masalah ini, pemerintah dan organisasi internasional seringkali terlibat dalam perencanaan
kebijakan ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan redistribusi pendapatan guna meningkatkan pendapatan per kapita dan
mengurangi ketidaksetaraan ekonomi.

Tindakan pemerintah dalam mengatasi rendahnya pendapatan perkapita di Indonesia diantara lain adalah menerapkan :
a) Memberikan subsidi keluarga miskin melalui berbagai program sosial.
b) Memberi keringanan biaya pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu.
c) Meningkatkan standar upah buruh atau upah minimum kota.
d) Memberikan modal atau pinjaman lunak dan pelatihan kepada para pengusaha mikro dan pengusaha kecil agar
dapat bertahan atau dapat lebih berkembang.e) Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial,
misalnya penyediaan air bersih, WC umum, perbaikan lingkungan, ataupun sarana sanitasi lainnya
MASALAH PENDAPATAN PER KAPITA
6. Perubahan Demografis: Perubahan dalam struktur demografis suatu populasi juga dapat memengaruhi
pendapatan per kapita. Misalnya, jika populasi menjadi lebih tua dengan tingkat partisipasi angkatan kerja yang rendah,
ini dapat mengurangi pendapatan per kapita secara keseluruhan.
7. Pola Konsumsi: Pendapatan per kapita mungkin tinggi, tetapi jika sebagian besar pendapatan digunakan untuk kebutuhan
dasar dan sedikit tersisa untuk investasi atau konsumsi diskresioner, maka mungkin ada masalah dalam mencapai
perkembangan ekonomi yang berkelanjutan.

Untuk mengatasi masalah-masalah ini, pemerintah dan organisasi internasional seringkali terlibat dalam perencanaan
kebijakan ekonomi, pendidikan, pekerjaan, dan redistribusi pendapatan guna meningkatkan pendapatan per kapita dan
mengurangi ketidaksetaraan ekonomi.

Tindakan pemerintah dalam mengatasi rendahnya pendapatan perkapita di Indonesia diantara lain adalah menerapkan :
a) Memberikan subsidi keluarga miskin melalui berbagai program sosial.
b) Memberi keringanan biaya pendidikan dan kesehatan untuk masyarakat kurang mampu.
c) Meningkatkan standar upah buruh atau upah minimum kota.
d) Memberikan modal atau pinjaman lunak dan pelatihan kepada para pengusaha mikro dan pengusaha kecil agar
dapat bertahan atau dapat lebih berkembang.e) Melaksanakan pembangunan sarana dan prasarana sosial,
misalnya penyediaan air bersih, WC umum, perbaikan lingkungan, ataupun sarana sanitasi lainnya

You might also like