You are on page 1of 29

Universitas Djuanda

MODUL
PEMBELAJARAN
MATEMATIKA
"HIMPUNAN"
Perbankan Syariah
Fakultas Agama Islam dan Pendidikan Guru
UNIVERSITAS DJUANDA
2023

Disusun oleh :
Siti Fauziah Zulfadilla
Matematika

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayat-Nya, saya dapat
menyelesaikan modul pembelajaran mengenai materi “Himpunan”
dengan baik dan lancar.
Saya menyusun Modul ini guna memenuhi Ujian Akhir Semester
mata kuliah Matematika. Penulis menyadari bahwa dalam
penulisan tugas ini masih jauh dari kategori sempurna, oleh karena
itu penulis dengan hati dan tangan terbuka mengharapkan saran
dan kritik yang membangun demi kesempurnaan tugas yang akan
datang. Kami juga berharap Modul ini dapat bermanfaat bagi yang
menbacanya.
Selanjutnya dalam kesempatan ini kami tidak lupa untuk
menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya
kepada dosen kami dan semua pihak yang telah memberikan
bantuan moral dan spiritual, langsung maupun tidak langsung
dalam menyelesaikan tugas ini.
Semoga Modul pembelajaran ini dapat bermanfaat bagi kita
semua.

Bogor, 5 Juli 2023

Siti Fauziah Zulfadilla


i

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

DAFTAR ISI
PENDAHULUAN...........................................................................1

PEMBAHASAN..............................................................................3

KONSEP HIMPUNAN..................................................................4

PENGERTIAN HIMPUNAN...................................................4

NOTASI HIMPUNAN DAN ANGGOTA HIMPUNAN........5

MENYATAKAN SUATU HIMPUNAN.................................5

HIMPUNAN SEMESTA & DIAGRAM VEN..........................9

HIMPUNAN BAGIAN...........................................................11

IRISAN HIMPUNAN.............................................................13

GABUNGAN HIMPUNAN...................................................13

SIFAT SIFAT OPERASI HIMPUNAN.................................15

PENERAPAN KONSEP HIMPUNAN..................................20

CONTOH SOAL DAN PENYELESAIAN...................................21

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................26

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat
Himpunan identik dengan kumpulan. Hanya saja tidak
sekadar kumpulan atau kelompok. Modul ini menguraikan
langkah-langkah untuk menjelaskan himpunan, himpunan
bagian, himpunan semesta, himpunan kosong, komplemen
himpunan, dan melakukan operasi biner pada himpunan
menggunakan masalah kontekstual. Dengan memahami modul
ini, berarti peserta didik akan lebih mengetahui bagaimana
langkah langkah menyelesaikan masalah kontekstual yang
berkaitan dengan himpunan, himpunan kosong, himpunan
semesta, diagram venn, irisan, gabungan, sifat-sifat himpunan
serta operasi pada himpunan.

B. Relevansi
Konsep himpunan tidak hanya menjadi dasar dan
pengembangan cabang ilmu matematika lainnya, namun
banyak pula diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Seorang
matematikawan Jerman bernama George Cantor (1845-1918)
yang pertama kali memperkenalkan himpunan menyatakan
bahwa himpunan adalah kumpulan atas objek.

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

Sedangkan dalam kehidupan nyata himpunan digunakan untuk


melakukan pengelompokkan.
Sebagai contoh, pengelompokkan kegiatan ekstrakurikuler
biasanya dilakukan sesuai dengan minat. Anggaplah siswa yang
gemar bermain sepakbola akan mengikuti ekstrakurikuler
sepakbola, sehingga dalam satu kelompok ekstrakurikuler pasti
merupakan siswa-siswa yang gemar bermain sepakbola. Begitu
pula dengan perkumpulan/kelompok yang lainnya. Ketika kita
mengelompokkan suatu benda/objek, kita akan
mengelompokkannnya berdasarkan sifat/ciri-ciri/criteria
tertentu sehingga dalam satu kelompok berisi objek/benda yang
memiliki kesamaan ciri dan sifat. Kegiatan pengelompokkan
tersebut akan berkaitan dengan himpunan.

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

PEMBAHASAN
Georg Cantor (1845 -1918) adalah ahli matematika Jerman, penemu
teori himpunan, penemu konsep bilangan lewat terhingga (transfinit),
doktor, guru besar, dan pengarang. Ia lahir di St Patersburg sekarang
Leningrad Rusia, pada tanggal 3 Maret 1845 dan meninggal di Halle,
Jerman, pada tanggal 6 Januari 1918 pada umur 73 tahun karena sakit
jiwa, sebab teorinya ditentang para ahli matematika sezamannya. Pada
umur 22 tahun ia mendapat gelar doktor. Tesisnya berjudul “Dalam
matematika, bertanya lebih berharga dari memecahkan soal”.
Kemudian ia bekerja di Universitas Halle sampai akhir hidupnya. Mula-
mula ia hanya digaji sebagai dosen tak tetap. Pada umur 27 tahun ia
diangkat jadi guru besar pembantu. Baru pada umur 34 tahun ia diangkat
jadi guru besar tetap. Cantor menikah pada umur 29 tahun di Interlaken,
Swiss, dengan Valley Guttman. Meskipun gajinya kecil, ia dapat
membangun rumah untuk istri karena mendapat warisan dari ayahnya.
Pada tahun 1873 pada umur 28 tahun, Cantor mengumumkan teorinya.
Selama 10 tahun ia terus-menerus menyebarluaskan teorinya dalam
tulisan-tulisannya. Teori himpunan dan Konsep Bilangan Transfinit-nya
menggemparkan dunia matematika. Tapi penemuannya itu tidak
menguntungkan Cantor. Ia mendapat tantangan hebat dari ahli-ahli
matematika pada waktu itu, terutama dari gurunya, ialah Kronecker.
Akan tetapi penemuan beliau sampai sekarang hampir seluruh orang di
dunia menerima Teori Himpunan.

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

KONSEP HIMPUNAN
A. Pengertian Himpunan
Himpunan adalah kumpulan benda atau objek yang terdefinisi dengan
jelas. Untuk lebih jelasnya, coba perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 1
"Kumpulan bunga-bunga yang indah". Kalimat pertama ini tidak
dapat kita sebut himpunan karena bunga yang indah itu relatif (bunga
yang indah menurut seseorang belum tentu indah menurut orang lain).
Dengan kata lain, kumpulan bunga indah tidak dapat didefinisikan
dengan jelas.
Contoh 2
"Rombongan siswa SMPN 15 Tangerang yang berwisata ke pulau
dewata". Kalimat kedua ini adalah himpunan. Mengapa? Karena
dengan jelas pada kalimat tersebut dikatakan bahwa yang berwisata ke
pulau Dewata adalah siswa-siswi SMPN 15 Tangerang.
Contoh 3
"Kumpulan makanan enak". Kalimat ini bukan merupakan suatu
himpunan, karena makanan enak seseorang belum tentu enak menurut
orang lain. Dengan kata lain, objek yang terdapat pada kalimat
tersebut tidak terdefinisi dengan baik.
Contoh 4
"Kumpulan bilangan cacah yang kurang dari 5". Kalimat ini
merupakan himpunan karena anggotanya dapat disebutkan yaitu 0, 1,
2, 3 dan 4.

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

B. Notasi Himpunan dan Anggota Himpunan


Notasi Himpunan
Suatu himpunan biasanya diberi nama dengan huruf kapital,
seperti A, B, X, Z dan
sebagainya. Anggota himpunan ditulis di antara tanda {}
(kurung kurawal), dan antara anggota yang satu dengan lainnya
dipisahkan dengan tanda koma (,). Untuk lebih jelasnya, coba
perhatikan contoh berikut:
A adalah himpunan bilangan asli yang kurang dari 6.
Kalimat di atas tersebut dapat kita tulis, A = {1, 2, 3, 4, 5}

C. Menyatakan Suatu Himpunan dan Himpunan Kosong


Menyatakan Suatu Himpunan
Ada 3 (tiga) cara yang dapat dilakukan untuk menyatakan suatu
himpunan yaitu sebagai berikut:
1. Menyatakan suatu himpunan dengan kata-kata
Perhatikan contoh berikut. W = {empat huruf pertama dalam
abjad latin} H = {tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI
sebelum pemilu 2009} A = {bilangan cacah yang kurang dari
sepuluh}

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

2.Menyatakan suatu himpunan dengan notasi pembentuk himpunan


Ketentuan penulisan notasi pembentuk himpunan adalah sebagai
berikut:
{x|.......}
Keterangan:
x = variabel atau peubah yang menyatakan anggota suatu
himpunan
| = dibaca "di mana"
.... = penyataan kalimat matematika yang menjadi syarat
keanggotaan.
Perhatikan contoh berikut
A = {x|x = lima huruf pertama dalam abjad latin}
Dibaca : Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya p,
dimana p adalah lima
huruf pertama dalam abjad latin.
H = {x|x = tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden RI
sebelum pemilu 2009}
Dibaca : Himpunan X adalah himpunan yang anggotanya x,
dimana x adalah tokoh tokoh yang pernahmenjadipresiden RI
sebelum pemilu 2009.

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

3. Menyatakan suatu himpunan dengan cara mendaftar


Pada metode ini, anggota himpunan yang disebutkan satu per
satu dalam kurung kurawal yang setiap anggota himpunan
dipisahkan dengan tanda koma.
Perhatikan contoh berikut ini.
H = {Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Abdurrahaman Wahid,
Megawati, Susilo
Bambang Yudoyono}
A = {0, 1, 2, 3}
L = {a, b, c, d, e}
Setiap benda/objek yang termasuk dalam suatu himpunan
disebut anggota/unsur/elemen himpunan tersebut. Untuk
menyatakan suatu objek merupakan anggota himpunan, ditulis

dengan lambang “ ” sedangkan untuk menyatakan suatu objek
bukan, anggota himpunan ditulis dengan lambang “ ”. ∉
Perhatikan contoh berikut
Contoh 1
Misalkan H adalah himpunan huruf-huruf pada kata
“MERDEKA” maka H adalah himpunan yang anggota-
anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, E, R, D, E, K dan A.
Huruf M, E, R, D, E, K dan A termasuk anggota himpunan H.
Banyaknya anggota himpunan H adalah 6 buah, yaitu M, E, R,
D, E, K dan A ditulis n(H) = 6.
7

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

Contoh 2
Misalkan I adalah himpunan huruf-huruf pada kata
“MATEMATIKA” maka I adalah himpunan yang anggota-
anggotanya terdiri atas huruf-huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K
dan A. Huruf M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A termasuk
anggota himpunan I. Banyaknya anggota himpunan I adalah 10
buah, yaitu M, A, T, E, M, A, T, I, K dan A ditulis n(I) = 10.

Himpunan dengan banyak anggota berhingga disebut


himpunan hingga , sedangkan himpunan dengan banyak
anggota tidak berhingga disebut himpunan tidak berhingga.
Misalnya, A adalah himpunan bilanga nasli, maka anggota-
anggota adalah 1, 2, 3, 4, 5, 6, dan seterusnya maka anggota
himpunan A adalah tidak berhingga, ditulis n(A) = tidak
berhingga.

Himpunan Kosong
Himpunan kosong adalah himpunan yang tidak memiliki
anggota. Himpunan kosong dinyatakan dengan lambang "{}"

atau " ".
Perhatikan contoh berikut ini.
Contoh 1
Himpunan A adalah himpunan yang anggotanya merupakan
bilangan asli antara 3 dan 4.
Jawab:
A= ∅ atau A = {} karena tidak ada bilangan asli antara 3 dan
4.
8

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

D. Himpunan Semesta dan Diagram Venn


Himpunan Semesta
Himpunan semesta atau semesta pembicaraan adalah
himpunan yang memuat
semua objek yang sedang dibicarakan. Hal ini berarti semesta
pembicaraan mempunyai anggota yang sama atau lebih banyak
dari pada himpunan yang sedang dibicarakan.
Himpunan semesta disebut juga himpunan universal dan
disimbolkan S atau U.
Perhatikan contoh berikut.
Contoh
Jika A = {1, 3, 5, 7} maka dari himpunan A dapat ditentukan
himpunan semesta yang
mungkin yaitu.
a. S_1 = {bilangan ganjil} karena himpunan bilangan ganjil
memuat semua anggota A.
b. S_2 = {bilangan asli} karena himpunan bilangan asli juga
memuat semua anggota A.
c. S_3 = {1,3,5,7,9,11} karena himpunan ini memuat semua
anggota A.

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

Diagram Venn
Himpunan dapat dinyatakan dalam bentuk gambar yang
dikenal sebagai diagram Venn. Diagram Venn diperkenalkan
oleh pakar Matematika, Inggris pada tahun 1834-1923 bernama
John Venn dalam membuat diagram Venn yang perlu
diperhatikan
yaitu:
1. Himpunan semesta (S) digambarkan sebagai persegi
panjang atau persegi, sedangkan anggota-anggotanya
digambarkan dengan noktah.
2. Setiap himpunan yang dibicarakan (selain himpunan
kosong) ditunjukkan oleh kurva tertutup sederhana.
3. Jika suatu himpunan anggotanya terlalu banyak atau tak
berhingga maka noktahnya tidak perlu di gambarkan.
Contoh :

Himpunan semesta S digambar dengan persegi panjang.


Himpunan A sebagai himpunan bagian dari S digambar dengan
kurva tertutup. Setiap anggota himpunan, yaitu 1,3,5,7,9,11 dan
13 ditunjukkan dengan sebuah noktah atau titik.

10

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

E. Himpunan Bagian
Himpunan A adalah himpunan bagian dari B, jika dan hanya
jika setiap anggota dari A merupakan anggota dari B. Ditulis A
⊂ B, dibaca "A himpunan bagian B".
Perhatikan himpunan-himpunan berikut:
A = {himpunan hewan}
B = {himpunan hewan berkaki empat)
C = {himpunan hewan berkaki empat yang bertelur}
Misalkan A, B dan C adalah sebagai berikut:
A = {kucing, anjing, buaya, kura-kura, burung}
B = {kucing, anjing, buaya, kura-kura}
C = {buaya, kura-kura}
Jika kita perhatikan, setiap anggota himpunan B merupakan
anggota himpunan A, ditulis B ⊂ A dan setiap anggota
himpunan C merupakan anggota himpunan B, ditulis C B. ⊂
Namun, kita tidak dapat menuliskan A ⊂ B karena ada
anggota A yang bukan merupakan anggota B, yaitu burung.

Oleh karena itu himpunan yang demikian ditulis A B.
Menentukan Banyak Himpunan Bagian yang Mungkin (Rumus)
Banyaknya suatu himpunan, dengan mudah dapat kita tentukan
dengan menggunakan rumus.
Perhatikan himpunan-himpunan berikut! A = {a}, banyaknya
himpunan bagian ada 2 yaitu {a} dan ∅
A = {a, b}, banyaknya himpunan bagian ada 4 yaitu {a} {b} {a,
b} dan ∅
A = {a, b, c }, banyaknya himpunan bagian ada 8 yaitu {a} {b}

{c} {a, b} {a, c} {b, c} {a, b, c} dan
11

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

A = {a, b, c, d}, banyaknya himpunan bagian ada 16 yaitu {a}


{b} {c} {d} {a, b} {a, c} {a, d} {b, c} {b, d} {c, d} {a, b, c} {a,

b, d} {a, c, d} {b, c, d} {a, b, c, d} dan .
Dari 4 (empat) himpunan di atas dapat kita lihat bahwa n(A) =
2 = 2^1
n(A) = 4 = 2^2
n(A) = 8 = 2^3
n(A) = 16 = 2^4
Dengan demikian kita dapat membuat suatu kesimpulan yaitu
sebagai berikut. Jika banyak anggota dari suatu himpunan ada
"n" maka dari himpunan tersebut dapat dibuat himpunan
bagian sebanyak 2^n .
Contoh:
Tentukan banyaknya himpunan bagian dari A jika A = {1,2,3}
Jawab: n(A) = 3 jadi, N = 2³ = 8 Himpunan bagian dari A
adalah sebagai berikut: A= {1} {2} {3} {1,2} {1,3} {2,3} {1,2,3}

12

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

F. Irisan Himpunan
Irisan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang
anggotanya merupakan anggota A sekaligus menjadi anggota B.
Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan
∩ ∈ ∈
seperti berikut. A B = {x | x A dan x B}
Contoh :
A = {bilangan asli yang kurang dari sama dengan 5}
B = {bilangan asli antara 3 dan 7}

Tentukan A B
Jawab : A = {1,2,3,4,5}
B = {4,5,6}

Maka A B = {4,5}, karena 4 dan 5 adalah anggota himpunan
A sekaligus menjadi anggota himpunan B.

G. Gabungan Himpunan
Gabungan dari dua buah himpunan akan menghasilkan suatu
himpunan baru yang anggotanya terdiri dari anggota kedua
himpunan tersebut. Operasi gabungan pada himpunan

disimbolkan dengan “ ”.
Gabungan dari himpunan A dan B adalah himpunan yang
anggotanya merupakan anggota A atau anggota B.
Apabila dituliskan dengan notasi pembentuk himpunan akan
seperti berikut.
∪ ∈
𝑨 𝑩 = {𝒙|𝒙 𝑨 𝒂𝒕𝒂𝒖 𝒙 𝑩} ∈

Catatan : 𝐴 𝐵 dibaca A gabungan B atau A union B.

13

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

Perhatikan contoh berikut.


Misalkan P = {bilangan asli kurang dari 8} dan Q = {bilangan
prima antara 2 dan 13} Tentukan P Q ! ∪
Jawab:
P = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7}
Q= {3, 5, 7, 11}

Sehingga, P Q = {1,2,3,4,5,6,7,11}
H. Rumus Untuk Menentukan Banyak Anggota Gabungan Dua
Himpunan
Menentukan Gabungan Dua Himpunan
1) Himpunan yang satu merupakan himpunan bagian dari yang
lain. Misal A = {1, 3} dan B = {1, 2, 3, 4, 5}. Perhatikan bahwa
A = {1, 3} ⊂ ∪
B = {1, 2, 3, 4, 5}. Sehingga 𝐴 𝐵 = {1, 2, 3, 4, 5}

= 𝐵 𝑱𝒊𝒌𝒂 𝑨 𝐁 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐀 𝐁 = 𝐁∪
2) Kedua himpunan sama Misalkan Misalkan P = {2, 3, 5, 7,
11} dan Q = {bilangan prima yang kurang dari 12}.
Dengan mendaftar anggotanya, diperoleh P = {2, 3, 5, 7, 11}
dan Q = {2, 3, 5, 7, 11} maka, P Q = {2, 3, 5, 7, 11} = P = Q
⊂ ∪
𝑱𝒊𝒌𝒂 𝑨 𝐁 𝐦𝐚𝐤𝐚 𝐀 𝐁 = 𝐀 = B

14

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

I. Sifat-Sifat Operasi Himpunan


Terdapat berbagai sifat operasi himpunan yang harus dipelajari.
Sifat-sifat tersebut akan dijabarkan seperti dibawah ini:

1. Sifat Idempoten
Sifat idempoten yang berlaku pada operasi irisan dan
gabungan antara lain:

1. A A

2. A A
Contoh : Diketahui K = {4, 5, 6}. Tentukan:

a. K K

b. K K
Penyelesaian
∩ ∩
a. K K = {4, 5, 6} {4, 5, 6} = {4, 5, 6}

K K=K
∪ ∪
b. K K = {4, 5, 6} {4, 5, 6} = {4, 5, 6}

c. K K = K

2. Sifat Identitas
Sifat identitas yang berlaku pada operasi irisan dan gabungan
antara lain:
1. A∩∅ ∅ =

2. A S = A
3. A∪∅ ∪
= A 4. A S = S

15

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

Contoh :
Diketahui S = himpunan bilangan asli kurang dari 10 dan J =
{2, 3, 5, 7}. Tentukan:
∩∅
a. J

b. J S
∪∅
c. J

d. J S
Penyelesaian :
S = himpunan bilangan asli kurang dari 10 maka S = {1, 2, 3, 4,
5, 6, 7, 8, 9}
∩∅
a. J ∩
= {2, 3, 5, 7} { } ( Ingat irisan dua himpunan
didapat dengan mencari anggota yang sama)
∩∅ ∅
J =
∩ ∩
b. J S = {2, 3, 5, 7} {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}

J S = {2, 3, 5, 7}

J S=J
∪∅
c. J ∪
= {2, 3, 5, 7} { } (Ingat gabungan dua himpunan
didapat dengan menggabungkan semua anggota kedua
himpunan tersebut)
J∪∅ = {2, 3, 5, 7}
J∪∅ =J
∪ ∪
d. J S = {2, 3, 5, 7} {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}

J S = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9}

J S=S

16

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

3. Sifat Komutatif
Sifat komutatif pada operasi himpunan hanya berlaku pada
operasi irisan dan gabungan, yaitu A ∩ B=B ∩ A dan A ∪ B

= B A.
Contoh :
Diketahui dua himpunan A = {3, 4, 5, 6} dan B = {2, 3, 4}.
Tunjukkan bahwa A ∩ B = B ∩ A dan A ∪ B = B ∪ A.
Penyelesaian :

A B=B A ∩
Perhatikan anggota-anggota pada himpunan A dan B. Anggota
A ∩ B merupakan persekutuan dari anggota pada himpunan A
dan himpunan B. Anggota himpunan A yang terdapat di
himpunan B adalah 3, 4. Dengan demikian, A ∩ B = {3,4}.
Selanjutnya, kita tentukan B ∩ A. Anggota di himpunan B
yang terdapat di himpunan A adalah 3, 4. Dengan demikian, B
∩ A = {3, 4}. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa A
∩ ∩
B = B A.

A B=B A ∪
Untuk menentukan A ∪ B, kamu dapat menuliskan kembali
semua anggota A dan B, yaitu 3, 4, 5, 6, 2, 3, 4. Oleh karena ada
dua nilai yang sama untuk 3 dan 4, maka dapat ditulis satu kali
saja, sehingga A ∪ B = {2, 3, 4, 5, 6}. Begitu pula untuk
menentukan B ∪ A. Dengan menuliskan kembali semua
anggota B dan A dengan anggota yang sama ditulis satu kali,
yaitu 2, 3, 4, 5, 6, sehingga diperoleh B ∪ A = {2, 3, 4, 5, 6}.

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa A B = B A. ∪
17

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

4. Sifat Asosiatif
Sifat asosiatif pada operasi himpunan hanya berlaku pada
operasi irisan dan gabungan, yaitu (A ∩ ∩ B) C=A ∩ ∩(B
∪ ∪
C) dan (A B) C = A (B C). ∪ ∪
Contoh :
Diketahui A = {p, q, r, s}, B = {r, s, t} dan C = {q, r, s}.
∩ ∩
Tunjukkan bahwa (A ∩ ∩ B)∪ C=A (B C) dan (A B)
∪ ∪ ∪
C = A (B C).
∩ ∩
Penyelesaian : (A ∩ ∩B) C = A (B C) Anggota
himpunan A yang juga terdapat di himpunan B adalah r, s,

sehingga diperoleh A B = {r, s}. Adakah anggota himpuanan

C yang sama dengan anggota di A B? Ternyata ada yaitu r, s.
∩ ∩
Dengan demikian, (A B) C = {r, s}. Selanjutnya,
perhatikan anggota himpunan B yang terdapat di himpunan C

yaitu r, s, sehingga B C = {r, s}. Amati anggota himpunan A

yang terdapat di himpunan B ∩ C yaitu r, s, sehingga (A B)
∩ C = {r, s}.
∩ ∩
Dengan demikian dapat ditunjukkan bahwa (A B) C=A
∩ ∩(B C).
∪ ∪ ∪ ∪
(A B) C = A (B C)
∪ ∪
Kita tentukan dahulu (A B) C.
∪ ∪ ∪ ∪
(A B) C = ({p, q, r, s} {r, s, t}) {q, r, s}
∪ ∪ ∪
(A B) C = {p, q, r, s, t} {q, r, s}
∪ ∪
(A B) C = {p, q, r, s, t}
∪ ∪
Kemudian, kita tentukan A (B C).
∪ ∪ ∪ ∪
A (B C) = {p, q, r, s} ({r, s, t} {q, r, s})
∪ ∪ ∪
A (B C) = {p, q, r, s} {q, r, s, t}
∪ ∪
A (B C) = {p, q, r, s, t} 19
18

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

Dengan demikian, dapat ditunjukkan bahwa (A ∪ B) ∪ C = A


∪ ∪
(B C).

19

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

J. Penerapan Konsep Himpunan


Himpunan ini tidak hanya dipelajari di sekolah, namun sering
digunakan dalam praktik kehidupan sehari-hari. Berikut ini
adalah contoh kasusnya.
Misalkan suatu kelas terdiri dari 42 orang. 20 orang gemar
matematika dan 25 orang gemar Bahasa Indonesia. Berapa
orang yang gemar keduanya?
Pembahasan
Diketahui:
Banyak siswa di kelas 42 orang
20 orang gemar matematika dan 25 orang gemar Bahasa
Indonesia
Ditanya: Banyaknya siswa yang gemar matematika dan Bahasa
Indonesia?
Jawab: Pertama-tama, kita misalkan banyaknya siswa yang
gemar matematika dan IPA adalah x. Sehingga, Banyaknya
siswa yang gemar matematika adalah 20 – x
Banyaknya siswa yang gemar Bahasa Indonesia adalah 25 – x
Selanjutnya, kita mencari nilai x-nya.
42 = (20 - x) + (25 - x) + x
42 = 20 - x + 25 - x + x
42 = 45 – x
x = 3 Dengan demikian, kita peroleh bahwa siswa yang gemar
matematika dan Bahasa Indonesia adalah 3 orang

20

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

CONTOH SOAL DAN


PENYELESAIAN
1) Diketahui suatu RW terdiri dari 30 orang mengadakan lomba
perayaan 17 Agustus. Ada 14 orang yang mengikuti lomba
panjat pinang, lalu ada juga 12 orang yang mengikuti lomba
tarik tambang, dan sisa nya ada 7 orang yang tidak mengikuti
kompetisi apapun. Berapa banyak orang yang mengikuti kedua
lomba tersebut ?
Pembahasan
Misal x adalah banyaknya warga RW yang mengikuti kedua
lomba, maka himpunan tersebut bisa digambarkan sebagai
berikut:

Karena jumlah dari semua warga adalah = 30 orang, maka :


30 = x + (14 – x) + (12 – x) + 7
30 = 33 – x
x = 33 – 30
x=3
Jadi, banyaknya warga yang mengikuti kedua lomba adalah 3
orang.

21

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

2) Diketahui:
A = { x | 4 ≤ x ≤ 8, x ⋲ bilangan asli }.
B = { x | 6 ≤ x ≤ 10, x ⋲ bilangan cacah }.
Maka tentukanlah anggota dari A B ?∪
Pembahasan
A = { 4, 5, 6, 7, 8}
B = {6, 7, 8, 9, 10}

A B merupakan himpunan yang anggotanya adalah
gabungan semua anggota A dan semua anggota B, maka:

A B = { 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}

Jadi, anggota dari himpunan A B adalah { 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10}.

3) Di ketahui :
P = { x | 5 < x < 25, x ⋲ bilangan prima }.
Q = { x | 4 < x < 14, x ⋲ bilangan ganjil }.
Maka tentukanlah anggota dari A B ?∩
Pembahasan
P = {7, 11, 13, 17, 19, 23}
Q = {5, 7, 9, 11, 13}

A B merupakan himpunan yang anggotanya merupakan
anggota P sekaligus merupakan anggota Q, maka:.

A B = {7, 11, 13}

Jadi, anggota dari himpunan A B adalah {7, 11, 13}.

22

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

3) Suatu kelas terdiri dari 40 orang siswa, dan diantaranya ada


15 orang siswa yang menyukai pelajaran matematika, lalu ada
13 orang siswa yang menyukai pelajaran bahasa inggris dan
yang 7 orang siswa yang menyukai keduanya.
Berapa banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran
matematika maupun bahasa inggris ?
Pembahasan
Misal
x = banyak siswa yang tidak menyukai kedua pelajaran.
Maka:
Banyak siswa yang hanya menyukai matematika adalah 15 – 7 =
8 orang siswa.
Banyak siswa yang hanya menyukai bahasa inggris adalah 13 –
7 = 6 orang siswa.
Himpunan tersebut bisa digambarkan dengan diagram venn
sebagai berikut:

23

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

Banyak anak yang tidak menyukai kedua pelajaran ialah :


40 = 8 + 7 + 6 + x
40 = 21 + x
x = 40 – 21
x = 19
Jadi, banyak siswa yang tidak menyukai pelajaran matematika
maupun bahasa inggris adalah 19 orang.

5) Sebuah tim sepak bola beranggota 50 orang. Terdapat 30


orang yang bisa bermain sebagai forward (penyerang), ada 15
orang yang bisa bermain sebagai forward dan defender (pemain
bertahan). Jika ada 10 orang yang tidak bisa bermain sebagai
forward maupun defender, hitunglah berapa banyak orang
hanya bisa bermain sebagai defender ?
Pembahasan
Misal:
x = pemain yang hanya bisa bermain sebagai defender.
Maka:
Banyak pemain yang hanya bisa bermain sebagai forward
adalah 30 – 15 = 15 orang.
Maka himpunannya bisa digambarkan dengan diagram venn
sebagai berikut:

24

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

Maka himpunannya bisa digambarkan dengan diagram venn


sebagai berikut:

Banyaknya pemain yang hanya bisa bermain sebagai defender


adalah :
50 = 15 + 15 + 10 + x
50 = 40 + x
x = 50 – 40
x = 10 orang
Jadi, banyaknya orang hanya bisa bermain sebagai defender
adalah 10 orang.

25

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN


Matematika

DAFTAR PUSTAKA
Ponidi, dkk. 2020. Modul Pembelajaran SMP Terbuka
Matematika. Jakarta: Direktorat Sekolah Menengah
Pertama. Matematika_Modul 3_Himpunan.pdf
Septiani N., Meliya. 2020. Himpunan.
pdfcoffee.com_modul-himpunan-kelas-vii-pdf-free.pdf
Sukirman. 2017. Teori Himpunan. PEMA4315-M1.pdf
d’Ambrosio, U. (1985). Ethnomathematics and its place in
the history and pedagogy of mathematics. For the Learning
of Mathematics, 5(1), 44–48.
https://www.jstor.org/stable/40247876

26

MATEMATIKA - MODUL HIMPUNAN

You might also like