You are on page 1of 8

KISI-KISI ELEKTRONIKA dari garis kabel yang telah terpasang.

Energi listrik menimbulkan panas, dan


A. K3 Kelistrikan apabila panas ini berlebihan mengakibatkan isolasi dari kabel listrik menjadi
1. K3 kelistrikan atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik adalah rusak yang bahkan akan timbul api yang dapat menjadi kebakaran. Bahaya
mekanisme dan aturan kelistrikan dalam kebijakan K3 perusahaan. listrik dapat disebabkan oleh kondisi isolasi dan penyambungan penghantar
Keselamatan dan Kesehatan Kerja Listrik adalah keselamatan kerja yang listrik yang buruk. Peralatan listrik yang rusak dapat menimbulkan bahaya
bertalian dengan peralatan, bahan, proses produksi, tempat (lingkungan) kerja kejut dan bahkan kebakaran. Aturan yang tidak aman, informasi yang tidak
dan cara-cara melakukan pekerjaan. Implementasi dari K3 Listrik meliputi memadai, dan tidak adanya pelatihan dapat menyebabkan kecelakaan listrik
perencanaan, pemasangan, penggunaan, perubahan, pemeliharaan, 8. Terjadinya kejut listrik: Listrik dapat mengalir melalui tubuh manusia karena
pemeriksaan, dan pengujian pada pembangkit listrik, transmisi listrik, kabel penghantar yang digunakan untuk menyalurkan arus listrik terdiri dari
distribusi listrik, dan pemanfaatan listrik yang beroperasi dengan tegangan penghantar fase (L) dan Netral (N). Apabila orang berdiri dan kaki menyentuh
lebih dari 50 volt arus bolak-balik atau 120 volt arus searah. Beberapa contoh tanah, lalu tangan menyentuh kawat fase, maka arus listrik mengalir melalui
kegiatan K3 Listrik meliputi pelatihan, evaluasi risiko, dan tubuh manusia ke kaki terus ke tanah. Sengatan listrik terjadi ketika seseorang
pengecekan berkala. menyentuh benda bermuatan listrik sekaligus menyentuh permukaan lain yang
2. Mengapa perlu K3 Kelistrikan? Melindungi keselamatan dan kesehatan tenaga dapat menghantarkan listrik ke tanah. Listrik bisa mengalir di tubuh manusia
kerja dan orang lain yang berada di dalam lingkungan kerja dari potensi karena adanya perbedaan potensial antara suatu titik dengan titik yang lain.
bahaya listrik seperti sengatan listrik, kebakaran, cidera, ledakan, dan bahaya Ada dua cara listrik bisa menyengat tubuh manusia, yaitu melalui sentuhan
lainnya. Menciptakan instalasi listrik yang aman, handal, dan memberikan langsung dan tidak langsung. Bahaya sentuhan langsung terjadi ketika anggota
keselamatan bangunan beserta isinya. Menciptakan tempat kerja yang selamat tubuh bersentuhan langsung dengan bagian yang bertegangan, sedangkan
dan sehat untuk mendorong produktivitas. Menekan angka kecelakaan dan bahaya sentuhan tidak langsung terjadi ketika ada tegangan liar yang
bahaya di tempat kerja yang berkaitan dengan kelistrikan. Menjamin terhubung ke bodi atau selungkup alat yang terbuat dari logam sehingga bila
kehandalan instalasi listrik sesuai tujuan penggunaannya. Mencegah tersentuh akan mengakibatkan sengatan listrik. Ada tiga faktor yang
timbulnya bahaya akibat listrik seperti bahaya sentuhan langsung, sentuhan menentukan keseriusan sengatan listrik pada tubuh manusia, yaitu besar arus,
tidak langsung, kebakaran, dan bahaya lainnya lintasan aliran, dan lama sengatan pada tubuh. Lama waktu sengatan listrik
3. Tujuan umum K3 Listrik: untuk melindungi karyawan dan lingkungan dari ternyata sangat menentukan kefatalan akibat sengatan listrik
bahaya listrik yang dapat menyebabkan cedera atau kerusakan. Hal ini 9. Perbedaan Tingkat Kejut Listrik:
dilakukan dengan mengidentifikasi, mengevaluasi, dan mengelola risiko yang a. Besar tegangan: tegangan diatas 50 V AC atau 120 V DC merupakan batas
terkait dengan penggunaan listrik di tempat kerja. Tujuan ini juga termasuk tegangan maksimal bahaya untuk tubuh manusia (PUIL)
memastikan bahwa semua peralatan listrik dan instalasi dipasang, digunakan, b. Besar arus: arus listrik maksimal yang diizinkan mengalir kedalam tubuh
dan dipelihara dengan benar untuk mengurangi kemungkinan kecelakaan atau manusia adalah 30 mA (PUIL)
kerusakan yang disebabkan oleh listrik. Dalam hal ini, K3 kelistrikan Besarnya arus listrik yang mengalir ke dalam tubuh. Makin besar arus listrik
bertujuan untuk memastikan bahwa lingkungan kerja yang aman dan sehat semakin besar sengatan listrik.
diciptakan untuk semua karyawan yang terlibat dalam penggunaan listrik.
4. Tujuan khusus K3 Listrik: Mencegah kecelakaan kerja yang disebabkan oleh
listrik, seperti kejutan listrik, terbakar, dan ledakan. Menjamin keselamatan
dan kesehatan karyawan yang terlibat dalam penggunaan peralatan listrik.
Meningkatkan kesadaran dan pemahaman karyawan tentang bahaya listrik dan
cara menghindarinya. Mengidentifikasi risiko dan mengambil tindakan
pencegahan untuk mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
kerusakan yang disebabkan oleh listrik. Memastikan bahwa semua peralatan
listrik dan instalasi memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan dan diuji
secara berkala. Memberikan pelatihan dan pendidikan kepada karyawan
tentang penggunaan peralatan listrik yang aman dan benar. Meningkatkan
efisiensi dan produktivitas kerja dengan mengurangi waktu kerusakan
peralatan listrik dan waktu pemeliharaan yang tidak terduga. Menjaga
lingkungan kerja yang aman dan sehat dengan mengurangi risiko pencemaran
udara, air, dan tanah yang disebabkan oleh kerusakan peralatan listrik. 10. Upaya Pencegahan:
5. Tugas dan Tanggung Jawab K3 Listrik: a. Memberikan pelatihan kepada para pekerja antara lain menjelaskan
a. Teknisi K3 Listrik: Melaksanakan pekerjaan perawatan instalasi listrik, potensi bahaya yang mungkin terjadi , menjelaskan cara penggunaan Alat
mempergunakan alat ukur listrik, mengoperasikan instalasi listrik, dan Pelindung Diri (APD) yang benar seperti sepatu bot dari bahan karet atau
melakukan pemeriksaan dan pengujian sebagaimana dimaksud dalam berisolasi dan tidak diperkenankan dengan kaki telanjang.
Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) b. Memastikan tangan dan kaki tidak dalam kondisi basah pada waktu
b. Ahli K3 Listrik: Menentukan prinsip K3 listrik, melakukan perencanaan, bekerja yang berhubungan dengan instalasi listrik.
pelaksanaan, dan pengawasan pekerjaan instalasi listrik, membuat c. Memasang/memberi tanda bahaya pada setiap peralatan instalasi listrik
laporan hasil pekerjaan, dan melakukan pemeriksaan dan pengujian yang mengandung risiko atau bahaya (voltage tinggi).
sebagaimana dimaksud pada Pasal 9 ayat (1) dan ayat (2) d. Memastikan sistem pentanahan (grounding) untuk panel atau instalasi
Perusahaan harus memberikan alat pelindung diri, pengamanan lingkungan listrik yang dipergunakan untuk bekerja sudah terpasang dengan baik.
kerja, dan pelatihan untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab teknisi K3 e. Melakukan pemeriksaan secara rutin terhadap panel atau instalasi listrik
listrik dan ahli K3 listrik. Mereka juga harus memperhatikan bahaya lainnya, bila petugas pemeriksa menemukan pintu panel dalam keadaan
kelistrikan selama bekerja pada rangkaian listrik karena kontak dengan terbuka atau tidak terkunci maka petugas tersebut harus memeriksa
tegangan listrik dapat menyebabkan arus mengalir ke seluruh tubuh, keadaan panel tersebut dan segera mengunci.
mengakibatkan sengatan listrik dan luka bakar hingga mengakibatkan cedera f. Memeriksa kondisi kabel listrik, bila menemukan kabel listrik dalam
serius atau bahkan kematian kondisi terkelupas atau sambungan tidak dibalut dengan isolasi harus
6. Standar Kelayakan Penerapan K3: Implementasi K3 listrik di Indonesia diatur segera diperbaiki dengan membungkus kabel listrik tersebut dengan
oleh berbagai peraturan, seperti Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan bahan isolator.
Transmigrasi No. 5 Tahun 2018 tentang K3 di bidang Listrik, dan SNI 04- 11. Instalasi listrik adalah proses pemasangan dan pengaturan sistem listrik di
0293-1999 tentang Tata Cara Pemasangan dan Pemakaian Peralatan Listrik. dalam suatu bangunan atau area tertentu. Instalasi listrik bertujuan untuk
Adapun standar kelayakan, tindakan pencegahan, dan pengendalian risiko menyediakan pasokan listrik yang aman, andal, dan efisien ke berbagai bagian
listrik yang harus perusahaan lakukan antara lain: Menggunakan peralatan bangunan, termasuk rumah tinggal, gedung komersial, pabrik, atau area publik
listrik yang berkualitas dan aman. Memastikan peralatan listrik terpasang lainnya. Instalasi listrik yang benar dan aman sangat penting untuk mencegah
dengan benar dan memenuhi standar keselamatan. Menjaga jarak aman dari terjadinya korsleting listrik yang dapat menyebabkan kebakaran atau bahkan
sumber listrik yang berbahaya. Menjaga area kerja tetap bersih dan rapi untuk kecelakaan yang fatal.
mencegah kecelakaan. Memberikan pelatihan dan pengawasan kepada pekerja 12. Instalasi Listrik yang Aman dan Benar: Mengetahui ukuran rumah dan daya
untuk memastikan keselamatan serta kesehatan kerja terjaga. listrik yang dibutuhkan. Mempersiapkan peralatan dan perlengkapan yang
7. Penyebab Bahaya Listrik: Kabel atau penghantar pada instalasi listrik terbuka diperlukan. Merencanakan jalur kabel dan titik distribusi listrik. Memilih
yang apabila tersentuh akan menimbulkan bahaya kejut. Peralatan listrik yang kabel yang sesuai dengan kebutuhan. Memasang perangkat pengaman seperti
rusak mengakibatkan kebocoran arus listrik pada peralatan listrik dengan sakelar dan saklar otomatis. Mematuhi kode dan standar keselamatan listrik
rangka dari logam, apabila terjadi kebocoran arus dapat menimbulkan yang berlaku. Melakukan pengecekan berkala untuk memastikan instalasi
tegangan pada rangka atau bodi peralatan. Peralatan atau hubungan listrik listrik tetap aman dan berfungsi dengan baik
yang dibiarkan terbuka. Penggantian kawat sekring yang tidak sesuai dengan 13. Pemakaian Warna dan Diameter Kabel: Kebanyakan kabel instalasi rumah 220
kapasitasnya sehingga dapat menimbulkan bahaya kebakaran. Penyambungan volt (satu fase), warna kabel yang umum dipakai adalah: Hitam (fase), biru
peralatan listrik pada kotak kontak (stop kontak) dengan kontak tusuk lebih (netral), kuning (ground). Menurut persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL)
dari satu (bertumpuk). Terjadi akibat adanya aliran listrik yang menyimpang
2000 terdapat 5 warna kabel yakni: Merah = fase R, Kuning = fase S, Hitam menghasilkan gaya pada benda lain jika memiliki muatan listrik. Muatan
= fase T, Biru = netral, Kuning strip hijau = ground (3 fase) listrik ternyata memiliki Satuan Internasional (SI), yaitu coulomb (C). Dalam
a. Kabel Hitam (fase), dipakai untuk mengalirkan listrik positif, listrik Satuan Internasional (SI), muatan listrik memiliki simbol, yaitu Q. Simbol Q
positif memiliki ciri yakni bila di tes dengan tespen maka tespen tersebut melambangkan Satuan Internasional dari muatan listrik. Muatan listrik yang
akan menyala, Padapemasangan saklar maka kabel inilah yang diputus ada pada suatu benda bisa berupa muatan positif atau proton dan bisa juga
oleh saklar sebelum sampai dari jalur utama ke beban misalnya lampu. muatan negatif atau elektron.
kabel ini nyetrum bila bersentuhan dengan kulit. 2. Jenis-Jenis Muatan
b. Biru (netral), Umumnya listrik yang dialirkan pada kabel ini adalah a. Muatan Listrik Positif (proton) adalah muatan listrik yang memiliki
negatif, kebalikan dari kabel hitam yang nyetrum, kabel biru yang dialiri jumlah proton yang lebih banyak dibandingkan jumlah elektronnya.
listrik negatif tidaklah nyetrum bila tersentuh kulit, tespenpun tidak b. Muatan listrik negatif (elektron) adalah muatan listrik yang memiliki
menyala pada kabel ini. jumlah elektron yang lebih banyak dibandingkan jumlah protonnya.
c. Kuning (ground), kabel ini sering dijumpai pada stopkontak sebagai
pengaman bila terjadi loncatan/percikan api liar, pemasangan di
stopkontak terhubung dengan sasis stopkontak. Selain itu umumnya
pegawai instalatir memasang kabel kuning pada meteran listrik (KWH). Keterangan:
Selain warna kabel yang tidak boleh tertukar, ukuran diameter kabelpun harus F = Gaya tolak menolak atau gaya tarik menarik, satuannya newton (N)
sesuai dengan SNI dan PUIL. Pemakaian ukuran diameter tersebut harus q1 = Besar muatan pertama, satuan (C)
sesuai dengan kebutuhannya. Menurut PUIL besarnya kapasitas hantaran q2 = Besar muatan kedua, satuan (C)
kabel dinamakan dengan kuat hantar arus atau yang disingkat dengan nama r = Jarak antara dua benda bermuatan, satuan meter (m)
KHA. Pilihlah ukuran kabel yang sesuai dengan daya listrik yang ada, arus k = Konstanta pembanding yang memiliki besaran 9 x 109 Nm2/C2
listrik yang melebihi KHA dari kabel akan menyebabkan kabel tersebut 3. Arus Listrik: Banyaknya muatan listrik yang mengalir pada penghantar setiap
menjadi panas, bila panasnya melebihi batas ketahanan isolasinya maka sekon. Aliran muatan itu disebabkan oleh adanya beda potensial di antara dua
kabelpun akan terbakar yang beresiko menjadi penyebab kebakaran rumah. ujung penghantar. Secara matematis, banyak sedikitnya arus yang mengalir itu
Kabel yang dipasang pada jalur utama tentu berbeda dengan kabel yang menghasilkan suatu besaran yang disebut kuat arus listrik. Elektron mengalir
terpasang untuk percabangan. berikut ini beberapa penggunaan kabel menurut dari kutub negatif ke kutub positif dari sumber tegangan. Arah aliran
ukuran diameternya: konvensional (dari kutub positif ke negatif dari sumber tegangan). Kedua
a. Diameter 4 mm dipakai untuk jalur kabel dari meteran ke MCB. duanya disebut dengan arus listrik
b. Diameter 2,5 mm dipakai untuk jalur utama instalasi listrik.
c. Diameter 1,5 mm untuk dipakai percabangan ke saklar dan lampu.

Arus listrik : banyaknya muatan listrik yang mengalir per satu satuan waktu
Satuan (SI) : Ampere (A) atau Coulomb/detik

1A = 1 Coulomb/detik
1A = 1000 m
14. Contoh Instalasi Listrik yang Tidak Sesuai K3: Penggunaan kabel yang tidak 1. Tegangan: Muatan mengalir karena ada beda potensial listrik. Tidak ada
sesuai dengan kapasitas arus listrik yang diinginkan. Hal ini dapat perbedaan potensial tidak ada arus listrik. Beda potensial (tegangan/voltage)
menyebabkan kabel mudah panas dan terbakar. Pemasangan stop kontak atau antara 2 titik adalah kerja yang dibutuhkan dalam Joule untuk menggerakkan
saklar yang tidak rapi dan terlalu dekat dengan benda-benda lain seperti kain 1 C muatan antara 1 titik dengan titik lainnya
atau bahan mudah terbakar lainnya. Tidak adanya pelindung pada kabel listrik
yang terbuka, sehingga mudah terkena air atau benda-benda lain yang dapat
merusaknya. Pemasangan instalasi listrik di area yang basah atau lembab
tanpa pengamanan tambahan seperti grounding atau isolasi kabel. Penggunaan Satuan tegangan (SI) : volt (V)
peralatan listrik yang rusak atau tidak dilengkapi dengan pengamanan yang Air tidak mengalir karena potensialnya sama. Air mengalir dari potensial
cukup seperti fuse atau circuit breaker. Tidak adanya tanda peringatan atau tinggi ke potensial rendah
petunjuk penggunaan pada peralatan listrik, sehingga pengguna tidak Kerja yang diperlukan untuk menggerakkan muatan Q dari titik b ke a :
mengetahui cara penggunaannya dengan benar. Pemasangan instalasi listrik
yang tidak sesuai dengan standar dan peraturan yang berlaku, seperti
pemasangan kabel di atas plafon atau dinding tanpa pengamanan tambahan.
15. Jika ada seseorang yang tersengat listrik, langkah pertolongan pertama yang Ket : Subskrip yang pertama (a) menujukkan titik kemana muatan bergerak
harus dilakukan adalah mematikan sumber arus listrik yang menyambar tubuh
korban. Pastikan untuk tidak langsung menyentuh korban karena itu akan
menimbulkan bahaya. Jauhkan tubuh korban dari benda yang menghantarkan
arus. Jika korban masih terhubung atau masih memegang sumber listrik yang
Suatu 6 V Tegangan (potensial naik /voltage rise) dari b ke a Atau Suatu 6 V
menyebabkan dia tersengat, jangan sentuh langsung. Pindahkan objek
Tegangan (potensial turun/voltage drop) dari a ke b
penyebab terjadinya sengatan listrik. Setelah itu, periksa kondisi korban dan
Jika kerja yang dilakukan untuk menggerakkan muatan positif dari b ke a (atau
segera hubungi tim medis jika korban tidak sadarkan diri atau mengalami luka
menggerakkan muatan negatif dari a ke b) maka titik a positif terhadap b
bakar. Jangan memberikan minuman atau makanan pada korban yang
Titik a : polaritas positif (+), titik b polaritas negatif (-)
tersengat listrik. Selain itu, jangan mencoba untuk menarik korban dari sumber
2. Hambatan: Hambatan merupakan ukuran sejauh mana suatu objek menentang
listrik dengan menggunakan benda yang menghantarkan listrik seperti kawat
aliran arus listrik. Sifat-sifat hambatan listrik secara umum terbagi dua.
atau besi. Ingatlah bahwa pertolongan pertama pada korban yang tersengat
Hambatan listrik akan semakin besar jika bahan listrik yang digunakan
listrik harus dilakukan dengan hati-hati dan segera hubungi tim medis jika
semakin panjang. Kedua, hambatan listrik akan semakin kecil jika
kondisi korban memburuk.
ukuran penampang bahan listrik semakin besar. Satuan dari hambatan listrik
16. Pertolongan Pertama pada Korban Luka Bakar: Cegah orang tersebut untuk
adalah Ohm. Hambatan listrik dapat dirumuskan secara sederhana dengan
berlari-lari. Lemparkan ke tanah. Matikan nyala api dengan membungkusnya
persamaan R= V/I, dengan R sebagai hambatan, V sebagai tegangan dan I
dengan selimut atau mengguling-gulingkan badannya ke tanah. Bekas pakaian
sebagai arus listrik.
yang menempel pada kulit jangan dilepas dahulu. Kulit yang melepuh jangan
3. Rangkaian pada Hambatan
dipecahkan. Balut luka dengan pembalut khusus (konsteril) dengan longgar
a. Seri: rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen hambatan listrik
(hal ini tidak perlu bila lukanya sangat luas). Jangan gunakan tepung, minyak,
yang dihubungkan secara seri. Komponen-komponen ini dapat
atau salep untuk luka bakar. Baringkan korban dengan kepala lebih rendah,
menghambat aliran elektron yang mengalir dalam rangkaian sehingga
dan Segera larikan ke rumah sakit terdekat
dapat dikatakan sebagai hambatan. Rangkaian hambatan seri ini bertujuan
B. Muatan, Arus, Tegangan, Hambatan, dan Pengukuran Listrik
untuk memperbesar nilai hambatan listrik dan membagi
1. Muatan listrik adalah muatan yang tolak menolak atau muatan muatan yang
beda potensial dari sumber tegangan.
tidak tarik menarik dengan gaya yang besarnya ditentukan dengan hukum.
b. Paralel: rangkaian yang terdiri dari beberapa komponen hambatan listrik
Berdasarkan pengertian muatan listrik dari KBBI, maka muatan listrik bisa
dan dihubungkan secara paralel. Rangkaian paralel ini bertujuan
dianggap sebagai suatu muatan yang ada di dalam suatu benda dan bisa
memutuskan salah satu beban tanpa mempengaruhi atau beban lain
tidak putus pada suatu alat listrik yang terpasang secara langsung.
4. Pengukuran Listrik: Proses pengukuran dalam system tenaga listrik
merupakan salah satu prosedur standar yang harus dilakukan. Karena melalui
pengukuran akan diperoleh besaranbesaran yang diperlukan, baik untuk
pengambilan keputusan dan instrumen kontrol maupun hasil yang diinginkan
oleh seorang user. Jadi besarnya tegangan tali yang terjadi adalah 0,28 N.
5. Penerapan dalam Kehidupan Sehari-Hari: 2. Dua buah muatan qA dan qB masing-masing besarnya +40 µC dan +40 µC.
a. Penerangan rumah dan gedung: Dalam sistem penerangan, tegangan Keduanya terpisah sejauh 40 mm di udara. Besar dan arah gaya listrik kedua
listrik digunakan untuk memberikan energi pada lampu atau sumber muatan tersebut adalah ….
Jawab:
cahaya lainnya. Arus listrik mengalir melalui kabel dan saklar untuk
menghidupkan atau mematikan lampu. Hambatan listrik digunakan untuk
mengatur jumlah arus yang mengalir ke lampu.
b. Pengisian baterai: Baterai adalah sumber energi portabel yang digunakan
dalam berbagai perangkat elektronik seperti telepon genggam, laptop, dan
alat elektronik lainnya. Tegangan listrik digunakan untuk mengisi baterai,
sedangkan hambatan listrik digunakan untuk mengatur laju pengisian agar
baterai tidak cepat rusak.
c. Listrik statis: Muatan listrik seringkali terjadi pada permukaan benda-
benda tertentu seperti pakaian, karpet, dan kaca mobil. Muatan listrik ini
dapat menyebabkan rambut berdiri atau bahkan kejutan listrik.
Penggunaan produk anti-statis dapat membantu mengurangi muatan
listrik pada permukaan benda-benda tersebut.
d. Elektrokardiogram (EKG): EKG adalah tes medis yang digunakan untuk
memeriksa aktivitas jantung seseorang. Tes ini menggunakan elektroda
yang menempel pada kulit untuk merekam sinyal listrik yang dihasilkan
oleh jantung. Sinyal ini kemudian dianalisis untuk mengetahui kondisi
jantung seseorang.
e. Listrik kendaraan: Kendaraan listrik menggunakan baterai sebagai
sumber energi dan motor listrik untuk menggerakkan kendaraan.
Tegangan listrik digunakan untuk mengisi baterai, sedangkan arus listrik
mengalir melalui motor untuk menggerakkan kendaraan.
f. Elektronika: Elektronika adalah bidang ilmu yang berkaitan dengan
penggunaan arus listrik kecil untuk mengendalikan perangkat elektronik
seperti transistor, kapasitor, dan resistor. Penerapan elektronika dapat
ditemukan dalam berbagai perangkat seperti radio, televisi, dan komputer.
g. Sistem keamanan: Sistem keamanan seperti alarm pintu dan CCTV
menggunakan arus listrik untuk menghidupkan dan mematikan sistem.
Hambatan listrik digunakan untuk mengatur jumlah arus yang mengalir
dalam sistem keamanan tersebut. 3.
6. Sifat-Sifat Listrik: Terdiri dari dua jenis muatan, yaitu muatan positif dan
muatan negatif. Muatan sejenis akan saling tolak menolak, sedangkan muatan
tak sejenis akan saling tarik menarik. Muatan listrik memiliki sifat kekal, yaitu
tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan. Muatan listrik dapat menghasilkan
gaya pada benda lain yang mempunyai muatan listrik. Muatan listrik dapat
menghasilkan medan listrik. Medan listrik memiliki sifat-sifat tertentu, seperti
arah garis medan listrik muatan positif keluar dan arah garis medan listrik
muatan negatif masuk. Garis-garis medan listrik tidak pernah saling
berpotongan. Kerapatan garis-garis medan listrik menunjukkan besarnya atau
kuatnya medan listrik.
7. Material-Material yang Punya Sifat Kelistrikan: 4.
a. Konduktor: bahan atau zat yang dapat menghantarkan listrik dengan baik,
seperti tembaga, aluminium, perak, dan emas
b. Isolator: bahan atau zat yang tidak dapat menghantarkan listrik dengan
baik, seperti kaca, plastik, kayu, dan karet
c. Semikonduktor: bahan atau zat yang memiliki daya hantar listrik yang
lebih rendah daripada konduktor, tetapi lebih tinggi daripada isolator,
seperti silikon, germanium, dan gallium arsenida
d. Superkonduktor: bahan atau zat yang memiliki kemampuan
menghantarkan listrik tanpa hambatan pada suhu rendah, seperti logam
alkali, tembaga oksida, dan besi nikal
8. Sifat Kelistrikan pada Benda: Lampu yang bisa menyala, mengubah energi
listrik menjadi cahaya dan panas. Pemantik rokok dengan kemampuannya
untuk mengubah energi listrik menjadi panas. Baterai yang memiliki
kemampuan untuk mengubah energi listrik menjadi energi kimia. Motor 5.
starter yang bisa mengubah energi listrik menjadi energi gerak. Selenoid 6. Setting nilai hambatan atau resistansi potensiometer ke 500 Ohm, kemudian atur
dengan sifat kelistrikannya yang mampu mengubah energi listrik menjadi Power Supply (DC Generator) hingga memperoleh Arus Listrik (I) 10mA. Berapa
magnet. nilai Tegangannya (V) ?
Contoh Soal : Jawab
1. Ada sebuah benda bermassa 40 gram dan bermuatan q1 = 1 μC digantungkan pada I = 10 mA = 0,01 Ampere
seutas taliringan dengan massa diabaikan. Tepat di sebelah kiri benda tersebut
R = 500 Ohm
diletakkan muatan q2 = -2 μC yang menyebabkan posisi benda bergeser ke kiri
amati gambar di ba!ah". #ika diketahui k = 9. 10^9 NM^2/C^2 dan G = 10 m/s^- V=IxR
2. Tentukan berapa tegangan yang dialami tali tersebut V = 0.01 x 500
Jawab: V = 5 Volt
7. Sebuah resistor memiliki hambatan sebesar 0,5 Kilo Ohm yang dihubungkan
dengan sebuah baterai. Ketika arus yang mengalir pada resistor sebesar 6 mA.
Berapakah besar tegangan dari baterai tersebut?
Jawab:
R = 0,5 KiloOhm = 500 Ohm
I = 6 mA = 0,006 A
V=I× R Jika hambatan besar maka berakibat pada arus listrik yang mengecil,
V = 0,006 × 500 begitupun sebaliknya.
V = 3 Volt
8. Suatu rangkaian listrik resistornya disusun secara paralel, dimana setiap resistor
memiliki nilai masing-masing sebesar 6 ohm, 4 ohm, dan 5 ohm. Kemudian
tegangan yang diberikan pada rangkaian tersebut sebesar 150 V. Tentukanlah
berapa besar tegangan yang ada pada resistor 2.
Jawab:
R1 = 6 ohm
R2 = 4 ohm
R3 = 5 ohm
Penjumlahan Arus Listrik di Persimpangan adalah NOL Artinya, jumlah arus
V = 150 V
I=? listrik yang masuk percabangan adalah sama dengan jumlah arus listrik yang
I = V/R total keluar dari percabangan.
I = 150/15
I = 10 A
Sementara pada R2 berarti:
VR2 = I x R2
VR2 = 10 x 4
6. Hukum Kirchoff II menyatakan bahwa di dalam suatu rangkaian tertutup,
VR2 = 40 V
C. Rangkaian Arus Searah Seri, Paralel, dan Hukum Kirchoff jumlah gaya listrik dan penurunan tegangan sama dengan nol. Penurunan
1. Rangkaian arus searah (DC, direct current) merupakan rangkaian listrik tegangan sama dengan nol berarti tidak ada energi listrik yang hilang dalam
dengan arus stasioner (dalam arti polaritas tetap) yang tidak berubah terhadap rangkaian tersebut. Dengan demikian, energi listrik bisa digunakan atau
waktu. Besaran-besaran utama yang menjadi perhatian dalam listrik arus diserap seluruhnya. Bunyi dari hukum Kirchoff 2 adalah “jumlah keseluruhan
searah adalah kuat arus (I) dan beda tegangan (V) yang bekerja pada voltase yang ada di sekitar loop tertutup di dalam rangkaian memiliki besar
komponen resistif dengan sumber arus/tegangan konstan. Arus searah atau DC yang sama dengan nol.”. Fungsi Hukum Kirchoff 2 adalah untuk
disebabkan oleh sumber arus berkutub tetap. Pada arus searah dikenal kutub menyederhanakan perhitungan arus pada rangkaian yang tidak bisa
positif dan kutub negatif tidak seperti pada arus listrik bolak- balik. Seperti disederhanakan dengan kombinasi seri dan paralel.
yang sudah dijelakan sebelumnya bahwa arus dapat difenisikan sebagai total
muatan yang mengairi suatu kawat penghantar dalam satu waktu tertentu.
Selanjutnya dikenal pula besran rapat arus listrik yang merupakan besaran
vektor menyatakan arus listrik persatuan luas. Arus listrik merupakan besaran
skalar, sebab merupakan hasil dari proyeksi terhadap vektor luas penampang
penghantar.
Ketika dua atau resistor dihubungkan dari ujung ke ujung seperti pada gambar
maka rangkaian ini disebut rangkaian seri. Dimana resistor tersebut
selanjutnya akan dilewati muatan sehingga arus I yang melewati setiap resistor
memiliki nilai yang sama. Sifat-sifat dari rangkaian seri yaitu : +ve = Arus listrik mengalir dari potensial tinggi ke potensial rendah di dalam
Itot = I₁ = I₂ = I₃ LOOP
Vtot = V1= V2 = V3 -ve = Arus mengalir dari potensial rendah ke potensial tinggi di SOURCE.
Rtot = R₁ = R₂ = R₃
2. Pada rangkaian parallel ini arus dari sumber terbagi menjadi cabang-cabang.
Perkabelan pada rumah-rumah yang terpisah dan gedung-gedung diatur
sehingga semua peralatan listrik tersusun secara paralel. Dengan perkabelan Contoh Soal:
paralel ini jika diputuskan satu alat maka arus ke alat yang lain tidak 1. Diketahui besarnya arus listrik yang melalui I2 = 1 A, I1 = 3 A, I4 = 0,5 A, maka
terganggu. Berbeda dengan rangkaian seri dimana apabila diputus satu alat berapakah besaran arus listrik yang melalui I3 dan I5?
maka distribusi arus kealat lainnya akan terganggu.
Dikarenakan besar muatan listrik kekal, arus yang masuk ke dalam titik
cabang harus sama besarnya dengan arus yang keluar dari titik cabang, dengan
demikian dapat dirumuskan besrnya arus sebagai berikut :
Itot = I₁ = I₂ = I₃
Ketika paralel, resistor-resistor terhubung maka secara masing-masing akan
mengalami tegangan yang sama sehingga dari hukum ohm akan didapatkan
nilai dai hambatan total pada resistor yaitu :
Vtot = V1= V2 = V3 2. Berapakah besarnya arus yang melalui I3?
3. Rangkaian Seri Paralel. Susunan R (Resistor) pada sebuah untaian juga bisa
merupakan kombinasi antara rangkaian paralel dan rangkaian seri.
Penyelesaian selanjutnya digunakan gabungan dari kedua rumus dari
rangkaian seri maupun parallel. Sebagai contoh dapat dilihat gambar. Pada
gambar, arus yang memulai dari tiap resistor dalam rangkaian parallel tersebut
umumnya berbeda, tetapi beda potensial pada ujung ujung resistor haruslah
sama.
4. Hukum Kirchoff tentang arus listrik ini dapat diasumsikan sebuah aliran air
yang berada dalam percabangan pipa. Debit air yang melewati pipa yang 3. Dengan menggunakan hukum II Kirchhoff, besar kuat arus listrik yang mengalir
masuk ke percabangan adalah sama dengan debit air yang keluar dari di dalam rangkaian tersebut adalah…
percabangan. Jika pipa dengan banyak cabang maka debit alirannya akan
semakin kecil. Demikian halnya dengan kuat arus dan tegangan listrik pada
sebuah rangkaian juga mengalami hal yang sama dengan kasus air yang berada
dalam pipa percabangan.
5. Hukum Kirchoff I menyatakan bahwa jumlah arus yang masuk dalam suatu
percabangan sama dengan jumlah arus yang keluar percabangan atau jumlah
arus pada suatu titik sama dengan nol. Oleh karena itu hukum ini biasa disebut
sebagai hukum percabangan. Bunyi hukum Kirchoff 1 adalah “jumlah kuat
arus listrik yang masuk ke satu titik cabang akan sama dengan jumlah kuat
arus listrik yang meninggalkan titik tersebut.”. Fungsi Hukum Kirchoff 1
ε1 = 6 V
adalah untuk menghitung besarnya arus yang terbagi tersebut. Pasalnya, ε2 = 12 V
besaran arusnya tergantung ada atau tidaknya hambatan di cabang tersebut. R1 = 2 Ω
R2 = 6 Ω
R3 = 4 Ω dan positif akan dilapisi oleh sulfat. Hal ini menyebabkan beda
Ditanya: I ? potensial kedua kutub menjadi sama dan kedua kutub menjadi
netral.
b) Pengisian. Setelah kedua kutub netral dan arus tidak mengalir,
kita harus menyetrum aki agar dapat digunakan kembali. Pada
saat aki diestrum, arah arus berlawanan dengan pada saat
digunakan,yaitu dari kutub negatif ke positif. Contoh lainnya
seperti batu baterai yang digunakan pada telepon genggam (Hp),
laptop, kamera, lampu emergensi dll.
2. Komponen Arus Searah
a. Resistor. Resistansi merupakan sifat material yang cenderung menghambat
arus listrik. Resistor sendiri merupakan komponen yang mempunyai sifat
4. Jika diketahui ε1 = 16 V; ε2 = 8 V; ε3 = 10 V; R1 = 12 ohm; R2 = 6 ohm; dan R3 resistansi tersebut. Komponen ini akan mengubah energi listrik menjadi
= 6 ohm. Besar kuat arus lisrik I adalah… resistor Dalam bahwa energi panas umumnya ini terbuat dari karbon. hukum
ohm diketahui Kemiringan besar = resistansi tinggi Kemiringan kecil =
resistansi rendah Arus Tegangan
b. Induktor merupakan alat untuk menyimpan energi listrik dalam medan-
magnetik. Induktor memiliki karakteristik yang berbeda dengan kapasitor
yaitu menahan arus AC dan meneruskan arus DC. Fungsi utama dari sebuah
induktor dalam sebuah rangkaian yaitu untuk melawan fluktuasi arus yang
melewatinya. Pengaplikasiannya dalam untuk yang rangkaian DC bertujuan
menghasilkan tegangan DC konstan terhadap fluktuasi beban arus.
3. Aplikasi Rangkaian Arus Searah. Listrik DC (direct current) biasanya digunakan
oleh perangkat elektronika. Meskipun ada sebagian beban selain perangkat
elektronika yang menggunakan arus DC (contohnya; Motor listrik DC) namun
kebanyakan arus DC digunakan untuk keperluan beban elektronika. Beberapa
beban elektronika yang menggunakan arus listrik DC diantaranya: Lampu LED
(Light Emiting Diode), Komputer, Laptop, TV, Radio, dan masih banyak lagi.
Selain itu listrik DC juga sering disimpan dalam suatu baterai, contohnya saja
baterai yang digunakan untuk menghidupkan jam dinding, mainan mobil-mobilan
dan masih banyak lagi. Intinya kebanyakan perangkat yang menggunakan listrik
DC merupakan beban perangkat elektronika.
4. Energi Listrik. Energi adalah kemampuan untuk melakukan usaha. Energi listrik
adalah kemampuan untuk melakukan usaha dalam kelistrikan. Contohnya, kipas
angin bisa menyala karena ada energi listrik.

W = energi listrik (J)


t = waktu (s)
R = hambatan listrik (Ohm)
V = tegangan listrik (V)
I = kuat arus listrik (A).
5. Daya listrik adalah besarnya energi listrik tiap detik. Besarnya daya listrik yang
terdapat di setiap perangkat elektronik berbeda-beda, misalnya rice cooker
D. Sumber Arus Searah (Pembangkit) dan Aplikasi Rangkaian Arus Searah membutuhkan daya 350 W untuk mematangkan nasi. Artinya, untuk setiap detik,
1. Semua sumber listrik yang dapat menimbulkan arus listrik tetap terhadap energi yang dibutuhkan oleh rice cooker adalah 350 J
waktu dan arah tertentu disebut sumber-sumber listrik arus searah.
a. Elemen Elektrokimia adalah sumber listrik arus searah dari proses
kimiawi. Dalam elemen ini terjadi perubahan energi kimia menjadi
energi listrik. Elemen elektrokimia dapat dibedakan berdasarkan lama
pemakaiannya yaitu elemen primer dan sekunder. P = daya listrik (W)
1) Elemen primer adalah sumber listrik arus searah bahan yang W = energi listrik (J)
memerlukan penggantian setelah dipakai. Contoh elemen primer t = waktu (s).
sebagai beriku: Contoh Soal:
a) Elemen Volta adalah sejenis baterai kuno yang diciptakan oleh 1. Pak Surya memasang 5 buah lampu di rumah singgahnya. Setiap lampu memiliki
Alesandro Volta. Elemen volta masih diterapkan sampai saat daya 50 W. Selain lampu, Pak Surya juga memasang AC yang dayanya 500 W.
ini. Elemen volta terdiri atas 2 elektroda dari logam yang berbeda Dalam sehari, lampu tersebut hanya digunakan selama 8 jam dan AC hanya
yang dicelupkan pada cairan asam atau larutan garam digunakan selama 4 jam. Jika PLN mematok tarif Rp1.000/kWh, berapa
b) Elemen Daniell adalah elemen yang gaya gerak listriknya agak pengeluaran Pak Surya setiap bulan?
lama karena adanya depolarisator. Depolarisator adalah zat yang Jawab:
dapat menghambat terjadinya polarisasi gas hidrogen.
Depolarisator pada elemen ini adalah larutan tembaga (sulfat).
c) Elemen Leclanche. Jenis elemen leclanche ada dua macam, yaitu
elemen kering dan basah, terdiri atas dua bejana kaca yang berisi Energi AC Setiap Hari:
Batang karbon sebagai kutub positif (anoda), Batang seng Biaya pemakaian setiap hari:
sebagai kutub negatif (katoda), Batu kawi sebagai depolarisator, Biaya 1 hari = (2 kWh + 2 kWh) × Rp1.000
larutan amonium klorida sebagai elektrolit = Rp4.000
a) Elemen Kering adalah sumber arus listrik yang dibuat dari Biaya pemakaian 1 bulan (dianggap 30 hari)
bahan-bahan kering yang tidak dapat diisi kembali (sekali pakai). Biaya 1 bulan = Rp4.000 × 30
2) Elemen listrik sekunder yang adalah sumber arus tidak memerlukan = Rp120.000
penggantian bahan pereak (elemen setelah sumber arus habis) ini 2. Diketahui suatu alat pemanas air memiliki besar daya 180 Watt, 200 Volt. Apabila
dapat digunakan kembali setelah diberikan kembali energi (diisi atau pemanas ini terpasang dalam sumber tegangan 100 Volt, maka tentukan besar daya
disetrum). Contoh dari elemen sekunder yaitu akumulator (aki). listrik yang terserap?
Akumulator adalah termasuk sumber listrik yang dapat menghasilkan Jawab:
Tegangan Listrik Arus Searah (DC). Prinsip kerja dari akumulator P1 = 180 Watt, V1 = 200 Volt, V2 = 100 Volt
adalah berdasarkan proses kimia. Secara sederhana, prinsip kerja Ditanyakan : P2 = ? J
akumulator dapat dijelaskan sebagai berikut. Jawab:
a) Pemakaian. Pada saat akumulator dipakai terjadi menuju listrik P1 / P2 = V1 / V2
pelepasan energi dari akumulator lampu mengalir. Dalam 180 Watt / P2 = 200 Volt / 100 Volt
peristiwa ini, arus dari kutub positif ke pelat kutub negatif. 180 Watt / P2 = 2
Setelah akumulator dipakai beberapa saat, pelat kutub negatif
P2 = 180 Watt/ 2
P2 = 90 Watt
3. Alat yang dapat digunakan untuk mengukur tegangan, arus dan hambatan untuk
DC maupun AC adalah?
Jawab: Multimeter dapat digunakan untuk mengukur tegangan, arus dan hambatan
untuk DC maupun AC. Sedangkan voltmeter hanya bias digunakan untuk
mengukur besar tegangan saja, amperemeter hanya bias digunakan untuk
mengukur besar kuat arus saja, thermometer digunakan untuk mengukur suhu
tubuh dan osiloskop digunakan untuk memproyeksikan bentuk sinyal listrik agar
dapat dilihat. Contoh Soal:
E. Rangkaian Arus Bolak-Balik (1 phase vs 3 phase)
1. Arus bolak-balik adalah arus listrik yang arah dan besarnya senantiasa berubah
terhadap waktu dan dapat mengalir dalam dua arah. Arus bolak-balik
diperoleh dari sumber tegangan bolak-balik seperti generator AC. Secara
umum, arus dan tegangan bolak-balik yang dihasilkan generator listrik Diketahui R = 40 ohm, Vm = 200 volt, dan frekuensi sumber
merupakan persamaan sinusoidal dengan frekuensi f. . arus (f) 50 Hz. Tentukan besarnya arus yang melalui R pada saat 160 sekon.
𝝎=𝟐𝝅𝒇
Keterangan:
I : Kuat arus listrik (Ampere)
Im : Kuat arus listrik maksimum (Ampere)
V : Tegangan Listrik (Volt)
Vm : Tegangan listrik maksimum (Volt)
t : Waktu (sekon)
f : Frekuensi (Hz)
ῳ : Frekuensi sudut (rad/s)
Contoh Soal:
Pada output layar di osiloskop pada percobaan rangkaian listrik arus bolak-balik
diperoleh gambar berikut:
5. Rangkaian Induktif Murni. rangkaian yang terdiri atas sebuah induktor yang
dihubungkan dengan sumber tegangan AC

Hitung arus sesaat ketika sudut fase θ = 300 dari suatu arus AC berdasarkan gambar di
atas!

𝑿𝑳= 𝝎 𝑳
L = Induktor (Henry) dan XL = Reaktansi Induktor (Ohm)
Contoh Soal:

2. Nilai Efektif adalah nilai arus dan tegangan bolak- balik yang menghasilkan
efek panas (kalor) yang sama dengan suatu nilai arus dan tegangan searah. Tentukan arus yang mengalir pada rangkaian di atas!
Harga efektif dari arus atau tegangan bolak-balik dengan gelombang Jawab
sinusoidal adalah 1/√2 =0,707 kali harga maksimumnya. L = 0,5 H
V = 200 sin 200t sehingga diperoleh Vm = 200 volt dan ῳ = 200 rad/s
Ditanya Im = ....?
𝑋𝐿 = 𝜔.𝐿
Keterangan: 𝑋𝐿 = 200 ×0,5
Ief : Kuat arus listrik efektif (Ampere) 𝑋𝐿 = 100 𝑜ℎ𝑚
Vef : Tegangan Listrik (Volt) Untuk menentukan besar arus yang mengalir pada induktor L dapat ditulis
Im : Kuat arus listrik maksimum (Ampere) 𝐼𝑚 = 𝑉𝑚/𝑅
Vm : Tegangan listrik maksimum (Volt) 𝐼𝑚= 200/100
Contoh Soal: 𝐼𝑚= 𝟐 𝑨𝒎𝒑𝒆𝒓𝒆
Apabila jarum voltmeter AC menunjukkan angka 215 volt, tentukan besarnya tegangan 6. Rangkaian Kapasitif Murni. Pada rangkaian Kapasitif murni arus mendahului
bolak-balik yang terukur, (anggap √2=1,4) 900 dari tegangan atau tegangan terlambat 900 dari arusnya.
Jawab:
Tegangan yang terukur dalam voltmeter adalah tegangan efektif, sehingga diperoleh
Vef = 215 volt
C = Kapasitor (Farad) dan XC = Reaktansi kapasitor(Ohm)
Contoh Soal: Sebuah kapasitor 50 μF dihubungkan dengan teganagn AC. Kuat arus
listrik yang mengalir memenuhi persamaan I(t) = 2 sin 100t. Tentukan tegangan
maksimum pada kapasitor!

3. Pada rangkaian arus bolak-balik, terdapat hambatan yang disebut impedansi Z


dalam satuan ohm yang terdiri atas hambatan murni R (resistor dalam ohm)
hambatan induktif XL (induktor dalam ohm), dan hambatan kapasitif XC
(kapasitor dalam ohm)
4. Rangkaian Resistif Murni. Jika sebuah resistor diberi tegangan bolak-balik,
arus listrik dan tegangannya sefase. Hal ini dikarenakan nilai tegangan dan
arus akan mencapai nilai maksimum atau minumum pada waktu yang
bersamaan.
7. Rangkaian RLC: Rangkaian arus bolak-balik adalah sebuah rangkaian listrik maksimum. Dalam gelombang persegi ideal, transisi antara minimum dan
yang terdiri dari satu atau beberapa komponen elektronika yang dihubungkan maksimum bersifat instan.
dengan sumber arus bolak-balik. Komponen elektronika tersebut dapat berupa 9. Cos phi atau disebut juga sebagai faktor daya merupakan perbandingan
resistor R (hambatan murni), induktor L atau kapasitor C. besaran daya semu dan daya aktif dalam kelistrikan

FD atau pf : Faktor Daya atau Power Factor


P : Daya aktif (Watt)
S : Daya semu (VA)
Biasanya, nilai faktor daya < 1. Apabila diperoleh nilai sama dengan 1, berarti
tidak ada kehilangan energi listrik atau tidak terdapat faktor daya

Contoh Soal: Berdasarkan rangkaian seri RLC di bawah, Tentukan arus I maksimum
yang mengalir pada rangkaian tersebut dan sifat rangkaian tersebut!

Contoh Soal: Cara Menghitung Faktor Daya atau Cos Phi


Diketahui sebuah generator listrik dengan spesifikasi sebagai berikut.
Power rating : 1818,6 KVA
Volt : 350 Volt
Phase :3
Hz : 25
Cos φ : 0,8
Amp : 3000
Rpm : 1250
Berapakah besar daya aktifnya?
Rumus cos phi seperti yang diketahui di awal yaitu besar daya aktif dibagi daya semu.
Pada persoalan di atas, kita menemukan nilai daya semu atau power
rating sebesar 1700 KVA. Nilai tersebut diperoleh dari hasil kali antara tegangan (V),
arus listrik (I), dan akar 3.
Q = 350 V × 3000 A × 1,732
Q = 1818,6 KVA
Kemudian faktor daya generator diketahui sebesar 0,8. Dengan demikian, kita bisa
mengetahui besar daya aktif yaitu:
P = Q × Cos φ
P = 1818,6 KVA × 0,8
P = 1454,88 KW
10. Penyebab Terjadinya Faktor Daya atau Cos phi. Mengapa cos phi listrik bisa
terjadi? Faktor daya atau cos phi hanya ditemukan pada aliran listrik bolak
balik (AC). Saat arus listrik dialirkan dari generator ke sebuah jaringan,
8. Bentuk Gelombang Arus Bolak-Balik. Bentuk dari sinyal atau gelombang arus perpindahan energi listrik akan terjadi. Nilai faktor daya akan selalu di bawah
listrik bolak balik secara ideal berbentuk sinusoidal. Bentuk gelombang 1. Ini menunjukkan bahwa besar daya aktif selalu lebih kecil dibandingkan
daya semu. Nilai tersebut juga menunjukkan seberapa efektif penggunaan
sinusoidal ini menjadikan penyaluran energi lebih efisien. Listrik berarus
bolak-balik dihasilkan oleh generator listrik milik PLN atau mitranya listrik. Semakin mendekati angka 1, dapat dikatakan efisien, begitu pun
bentuknya Gelombang Sinus. sebaliknya. Salah satu yang mempengaruhi nilai faktor daya yakni daya
reaktif. Pengertian daya reaktif yaitu daya yang dikeluarkan untuk menyalakan
a. Sinusoidal Wave adalah representasi paling alami dari berapa banyak hal
di alam yang berubah keadaan. Gelombang sinus menunjukkan beban induktif. Bisa juga diartikan sebagai daya yang hilang karena tidak
bagaimana amplitudo variabel berubah seiring waktu. digunakan untuk beban resistif. Beban induktif biasanya ditemui pada alat-alat
b. Triangular Wave adalah bentuk gelombang non-sinusoidal yang dinamai listrik yang menerapkan prinsip induksi magnetik, seperti inverter, kontaktor,
karena bentuk segitiganya. Ini adalah fungsi nyata periodik, sedikit demi ballast, UPS, dan lain-lain. Besar daya reaktif berbanding terbalik dengan
sedikit linier, kontinu. Seperti gelombang persegi, gelombang segitiga daya aktif, sehingga semakin besar daya reaktif akan menurunkan daya aktif.
hanya berisi harmonik ganjil. Jika daya reaktif ini lebih besar dari daya aktif, maka faktor daya akan semakin
c. Square Wave adalah bentuk gelombang periodik non-sinusoidal di mana kecil. Dapat dipastikan penggunaan daya listrik cenderung boros.
11. Apa penyebab cos phi minus? Penyebab utamanya yakni karena adanya faktor
amplitudo bergantian pada frekuensi stabil antara nilai minimum dan
maksimum tetap, dengan durasi yang sama pada minimum dan daya yang menurun akibat adanya beban induktif dalam sistem jaringan
kelistrikan. Kerugian akibat rendahnya faktor daya juga sangat perlu
diperhatikan. Salah satunya yakni akan adanya denda faktor daya dalam
tagihan listrik Anda. Supaya tidak mengalami kerugian tersebut, mari simak yang sama; tambahan pula, motor AC fasa tunggal melebihi 10 HP (7.5
beberapa hal yang menyebabkan cos phi mengalami minus berikut ini: kW) adalah jarang. Motor tiga fasa juga kurang bergegar dan seterusnya
a. Motor induksi berada dalam tahap satu atau tiga phasa dimana keduanya tahan lebih lama daripada motor fasa tunggal dengan kadaran kuasa yang
memiliki beban penuh dan tanpa beban. sama serta digunakan dalam keadaan yang sama. Pendingin udara yang
b. Arus magnetizing mengalami peningkatan akibat dari suplai yang naik. besar serta peralatan besar yang lain menggunakan motor tiga fasa atas
c. Penggunaan gas neon sebagai sumber daya untuk lampu penerangan. sebab kecekapan, penjimatan serta ketahanannya. Beban pemanasan
d. Adanya arus harmonic. rintangan seperti dandang. elektrik atau pemanas ruang boleh juga
e. Adanya alat pemanas atau tungku pembakaran di tempat industri. disambungkan ke sistem tiga fasa. Pencahayaan elektrik juga boleh
12. Bagaimana Cara Memperbaiki Faktor Daya? Seperti yang sudah dijelaskan disambungkan dengan cara yang sama. Beban sebegini tidak memerlukan
sebelumnya, bahwa besar daya reaktif akan berpengaruh terhadap faktor daya. perwatakan medan magnet berputar seperti motor tiga fasa tetapi
Tentu saja, semakin besar daya reaktif membuat faktor daya semakin kecil. mengambil kesempatan terhadap voltan dan kadaran kuasa yang lebih
Untuk itu, kita perlu meningkatkan daya aktifnya agar diperoleh faktor daya tinggi yang selalunya dikaitkan dengan sistem pengagihan tiga fasa.
yang mendekati 1. Setidaknya ada dua cara yang bisa kita lakukan untuk Contoh Soal:
memperbaiki faktor daya, yaitu sebagai berikut. 1. Sebuah Mesin Cuci memerlukan Tegangan 220 V dan Arus Listrik sebesar 1,2 A
a. Mengurangi Beban Induktif. Alat-alat listrik yang memakai prinsip untuk mengaktifkannya. Berapakah Daya Listrik yang dikonsumsinya ?
induksi magnetik akan menghasilkan daya reaktif. Penggunaan yang Diketahui :
terlalu dominan tentu saja dapat meningkatkan daya reaktif. Untuk itu, V = 220V
mengurangi beban induktif pada suatu instalasi listrik adalah cara I = 1,2A
memperbaiki faktor daya. P=?
b. Memasang Capasitor Bank. Cara selanjutnya yaitu dengan Jawaban :
memasang capasitor bank pada intalasi listrik. Fungsi capasitor
P=VxI
bank yaitu untuk memperbaiki faktor daya. Prinsip kerjanya, capasitor
P = 220V x 1,2A
bank akan menyeimbangkan beban kapasitif dan beban induktif.
P = 264 Watt
13. Kelebihan sistem 3 fasa: Tegangan yang besar mampu di bagi menjadi 3
Penghantar yaitu R , S , T dan N. Generator yang menggunakan sistem 3~ 2. Suatu instalasi listrik 3 phase dengan tegangan 380 Volt, arus terukur adalah 30
ukuranya lebih kecil (dg total beban Resistif yang sama, jika dibanding ampere untuk tiap phase, Cos phi pada instalasi listrik tersebut terukukur 0.87,
menggunakan sistem 1~ maka Generator yang diperlukan lebih besar ukuran maka berapa daya yang terpakai?
fisiknya) Kaitan dg efisiensi material . P = V x I x Cos phi x √3
Apa kelebihan dari listrik 1 phase, yaitu: Cocok untuk bangunan yang P = 380 Volt x 30 Amp x 0.87 x 1.73
membutuhkan daya listrik rendah, seperti rumah. Dapat digunakan untuk P = 17158.14 Watt
memenuhi kebutuhan listrik industri skala kecil
14. Perbedaan Listrik 1 Fasa dan 3 Fasa:
a. Dasar listrik satu fasa: Untuk mendapatkan tenaga listrik, pertama yang
dicari adalah “gaya gerak listrik” atau ggl. Pembangkitan ggl tersebut
menggunakan kaidah Hukum Faraday, yaitu apabila sebuah penghantar
digerakkan di dalam sebuah medan magnet, maka kedua ujung
penghantar tersebut akan timbul ggl induksi. Bila kedua ujungnya
dihubungkan dengan beban, misalnya sebuah lampu, maka akan mengalir
arus listrik dan timbul daya listrik. Bentuk gelombang setiap saat berubah,
dalam selang waktu tertentu bernilai positif dan pada selang waktu
tertentu berikutnya bernilai negatif, begitu seterusnya. Proses ini
selanjutnya dikenal dengan listrik arus bolak-balik (alternating current –
AC) satu fasa. Listrik AC terdapat harga tegangan sesaat (v), arus sesaat
(i), dan daya sesaat (p), harga tegangan maksimum (Vmak), arus
maksimum (Imak) dan daya maksimum (Pmak), serta harga tegangan
efektif (V), arus efektif (I) dan daya efektif (Pmak).
b. Dasar Listrik Tiga Fasa: Kebanyakan pusat pembangkitan tenaga listrik
menggunakan sistem berfasa banyak, yakni sistem beberapa sumber
listrik yang sama besarnya, tetapi satu sumber dengan lain berbeda
fasanya. Karena sistem fasa banyak memiliki keuntungan tertentu, maka
sistem tiga fasa banyak digunakan sebagai sumber listrik. Sebuah sumber
listrik tiga fasa memiliki tiga tegangan yang sama tetapi masing-masing
berbeda fasa 120°.
c. Kekurangan sistem 1 fasa: Hanya terdiri dari 2 penghantar saja yaitu
Fasa R dan Netral Beban yang besar di tampung oleh 1 penghantar saja
Pada generator 1 fasa, generator menjadi lebih besar. Kelebihan sistem 1
fasa: Lebih simpel karena terdiri hanya 2 Penghantar saja dalam jaringan
(hemat pengkabelan), Ekonomis
d. Kekurangan sistem 3 fasa: Mahal, Waktu yang di perlukan lebih lama
(dalam hal perakitan rangkaian dan juga pemeliharaan rangkaian).
Kelebihan sistem 3 fasa: Tegangan yang besar mampu di bagi menjadi
3 Penghantar yaitu R , S , T dan N, Generator yang menggunakan sistem
ini ukuranya lebih kecil simpel, dalam sistem 3 fasa beda setiap fasanya
adalah 120 derajat listrik
e. Kegunaan listrik satu fasa: Sistem bekalan elektrik fasa tunggal
biasanya digunakan oleh pengguna domestik serta premis-premis
perniagaan kecil. Walau bagaimanapun, terdapat juga rumah-rumah yang
menggunakan sistem bekalan listrik 1 fasa. Di negara-negara yang
menggunakan sistem 120 V seperti amerika serikat sistem bekalan listrik
tenaga fasa digunakan. Transformer tempatan disambungkan ke talian
voltan tinggi serta tiga talian voltan rendah untuk kegunaan pengguna
rumah – wayar ketiga disambungkan ke titik tengah lilitan sekunder dan
bertindak sebagai wayar neutral. Oleh itu, sistem tersebut membekalkan
voltan sebanyak 120 V bagi sambungan fasa ke neutral dan 240 V bagi
sambungan fasa ke fasa.
f. Kegunaan listrik tiga fasa: Medan magnet berputar pada motor tiga fasa.
Kelas beban tiga fasa terpenting ialah Motor listrik.Motor aruhan tiga fasa
mempunyai rekabentuk yang ringkas, kilasan permulaan yang tinggi serta
kecekapan yang lebih tinggi. Motor sedemikian digunakan dalam industri
seperti pam, kipas, peniup, pemampat, pemacu penghantar, serta banyak
lagi peralatan berasaskan motor elektrik. Motor tiga fasa lebih padat serta
lebih murah daripada motor fasa tunggal dengan kadaran voltan dan kuasa

You might also like