Professional Documents
Culture Documents
E) Penelaah
Janu Topan Hariyono, S.Pd ( Ketua Harian Yayasan Haapan Massa)
Hardiyanto, S.Pd (Seketaris Harian Yayasan Harapan Massa)
Turiyah ( Ketua Komite SMP Harapan Massa)
Roro Erna Mewangi, SH. (Penasehat Pembina Komite Harapan Massa)
Eko Apriyanto, SE ( SMP PGRI Depok II Tengah)
Masdiana, S.Pd (Sekolah Al Masnuniyah Jakarta)
Yogi Purnama, M.Pd ( Dosen Universitas Indraprasta)
Royan Nur Fahmi, M.Pd ( Kemendikbud)
F) Penata Letak
Maulidita Feriyanti
REKOMENDASI PENGAWAS
Setelah mencermati naskah Kurikulum SMP Harapan Massa, Kota Depok, Provinsi Jawa
Barat, Tahun Pelajaran 2023/ 2024, dengan ini saya:
Nama : Doni Andrian, S.Pd
NIP : 198105022010011017
Jabatan : Pengawas Madya SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Depok
Menyatakan bahwa naskah tersebut dapat disahkan dan diberlakukan sebagai Kurikulum
SMP Harapan Massa, Kota Depok, Tahun Pelajaran 2023/2024.
Setelah melalui proses penyusunan oleh Tim Pengembang Kurikulum Sekolah, diketahui
oleh Komite Sekolah, dan mendapatkan rekomendasi dari pengawas pembina, maka
Kurikulum SMP Harapan Massa ditetapkan untuk diberlakukan pada Tahun Pelajaran
2023/2024.
Ditetapkan : Depok
Tanggal : 6 Juli 2023
Mengetahui Menetapkan
Komite Sekolah, Ka. SMP Harapan Massa
Mengetahui :
Kepala Bidang Pembina SMP
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bahawa ini,
Nama : Muhamad Zul Karnaen, S.Pd
Nama Sekolah : SMP Harapan Massa
Jabatan : Kepala Sekolah
NPSN : 20229023
Alamat Sekolah : Komp. Depok Indah II Blok E No.25 Kec. Beji Kota Depok Prov.Jawa
Barat
Dengan ini menyatakan kurikulum yang berlaku adalah sebagai berikut :
NO KELAS KURIKULUM
Demikan pernyataan pemberlakukan kurikulm ini dibuat dengan sesunguhnya dan penuh
tangung jawab.
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga Kurikulum Operasional SMP Harapan Massa Tahun Pelajaran 2023/2024 dapat
tersusun. Kurikulum Operasional SMP Harapan Massa Tahun Pelajaran 2023/2024 merupakan
perwujudan dari kurikulum pendidikan dasar dan menengah yang dikembangkan sesuai dengan
kondisi SMP Harapan Massa serta saran Komite Sekolah. Penyusunan Kurikulum Operasional
SMP Harapan Massa ini di bawah koordinasi dan supervisi Dinas Pendidikan.
Kurikulum Operasional SMP Harpan Massa Kota Depok, kami buat sebagai pedoman
bagi segenap keluarga besar aktivitas akademik di SMP Harapan Massa, agar proses kegiatan
belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar dan dapat mencapai tujuan yang diharapkan sesuai
dengan visi, misi, dan tujuan sekolah yang tertuang dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) baik
yang berupa Rencana Kerja Tahunan (RKT) maupun Rencana Kerja Jangka Menengah (RKJM),
khususnya dalam upaya mencapai tujuan pendidikan.
Kurikulum Operasional SMP Harapan Massa ini disusun dengan melibatkan berbagai
pihak dan berdasarkan beberapa analisis terkait satuan pendidikan. Beberapa tahapan telah
dilalui dalam penyusunannya namun kekurangan tidak bisa sepenuhnya dihindari sehingga
masukan dan saran yang membangun dari semua pihak sangat diharapkan untuk perbaikan di
waktu yang akan datang.
Ucapan terima kasih kepada tim pendamping dari Puskur Kemendikbudristek dan semua
pihak atas bantuan dan partisipasinya dalam kegiatan penyusunan kurikulum ini. Semoga Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa, selalu melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya serta kekuatan
kepada kita semua, Amin.
A. Latar Belakang
1. Landasan Filosofis
Secara filosfis Kurikulum Sekolah yang dikembangkan pada SMP Harapan Massa
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
A. Karakteristik Sekolah
SMP Harapan Massa adalah sekolah swasta terletak di Kec. Beji Kota Depok, dan
melaksanakan program pembelajaran terpadu dan terbuka bagi siswa dengan berbagai latar
belakang. Sekolah meyakini bahwa lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan kondusif
dapat mendukung berkembangnya pengetahuan, mengasah keterampilan, serta membentuk
sikap belajar yang baik bagi siswa.
Lingkungan Sekolah dirancang sesuai dengan tujuan pendidikan yang dapat dimanfaatkan
siswa sebagai sumber belajar dan laboratorium sosialisasi.
Sekolah merancang fasilitas belajar siswa dalam dua gedung yang didasarkan pada fase
perkembangan belajar siswa.
GEDUNG A GEDUNG B
RK. VIII 1-2
RK IX 1-2 RK VII 1-2
Lab.Komputer
Lab IPA Perpustakaan
Area permainan dan area sosialisasi siswa dipisah sesuai kebutuhan usia
siswa. Ragam dan tingkat kesulitan permainan dirancang untuk memenuhi
kebutuhan perkembangan motorik dan sosialisasi siswa. Pendampingan aktif dari
guru-guru dilakukan saat siswa berinteraksi untuk memastikan proses sosialisasi
siswa berjalan sesuai yang diharapkan.
Siswa memiliki potensi dan minat yang berbeda. Sebagian siswa memiliki
minat di bidang seni, olahraga, matematika dan sains. Sekolah memfasilitasi
kebutuhan mereka dengan menyiapkan program pengembangan potensi dan
minat mereka.
Keberagaman siswa memperkaya laboratorium sosialisasi di SMP Harapan
Massa. Kondisi ini diharapkan akan meningkatkan keterampilan bersosialisasi,
toleransi, rasa syukur, keterampilan emosi, komunikasi, dan memecahkan masalah
yang siswa temui dalam kegiatan belajar mereka sehari-hari.
Jumlah Peserta didik SMP Harapan Massa Pada Tahun Ini disajikan pada table
berikut:
N
Kelas Laki-Laki Perempuan Total Rombel
O
1 VII 1 14 16 30 2
VII 2 20 10 30
VIII 1 7 12 19
2 2
VIII 2 8 14 22
IX 1 12 16 28
3 2
IX 2 18 10 28
SMP Harapan Massa berada di lokasi yang strategis karena dekat dengan pusat
kota Depok, jauh dari tempat keramaian, aman dari bencana alam, seperti banjir dan
tanah longsor, serta mudah diakses oleh peserta didik dengan kendaraan umum. Di
samping itu SMP Harapan Massa berlokasi di wilayah Beji Kota Depok yang
memiliki beraneka ragam budaya, seperti permainan anak tradisional, upacara adat,
seni tradisional Sunda, makanan khas, dan lain-lain. Kondisi ini memungkinkan SMP
Harapan Massa memajukan budaya daerah ini melalui kegiatan projek penguatan
profil pelajar Pancasila.
Latar belakang pendidikan dan kehidupan sosial ekonomi orang tua siswa, sangat
membantu terlaksananya program sekolah khususnya di SMP Harapan Massa dalam
menerapkan Kurikulum Merdeka. Secara rinci dapat dijabarkan sebagai berikut:
2. Pendidikan Orang Tua Semua orang tua peserta didik memiliki latar
belakang pendidikan meskipun dengan jenjang yang berbeda-beda. Sebagian
besar orang tua peserta didik memiliki ijazah SMA (73%), berijazah
Perguruan Tinggi (13%), berijazah SMP (7,5%) dan berijazah SD (4,5%)
3. Pekerjaan Orang Tua Peserta Didik Sebagian besar orang tua peserta didik
SMP Harapan Massa bekerja dan memiliki penghasilan meskipun beragam.
Berdasarkan hasil analisa data dari formulir isian pada saat PPDB, diperoleh
data bahwa sebagian besar orang tua siswa bekerja sebagai karyawan swasta
(55%), sebagai ASN/TNI/POLRI (4%), sebagai pedagang (20%), pensiunan,
sebagai petani/nelayan/buruh (25%), pensiunan (0,5%) dan tidak bekerja
(0,5%)
4. Strata Sosial Berdasarkan angket yang disebar pada saat pendaftaran ulang
calon peserta didik yang dinyatakan diterima di SMP Harapan Massa yaitu
tentang penghasilan keluarga, diperoleh data bahwa posisi keluarga ada
pada posisi yaitu; Keluarga Sejahtera III Plus (10%), Keluarga Sejahtera Tk
III (49%), Keluarga Sejahtera Tk II (10%), Keluarga Sejahtera Tk I (8,6%)
dan Keluarga Pra Sejahtera (7,5%). Penyebutan nama strata sosial diperoleh
dari penelusuran google.
Dari hasil pertemuan Komite Sekolah dengan orangtua peserta didik dan
sejenisnya, diperoleh informasi bahwa ada aspirasi atau harapan orang tua dan
masyarakat sekitar sekolah terhadap SMP Harapan Massa. Aspirasi tersebut
antara lain bahwa orangtua dan masyarakat berharap bahwa melalui kurikulum
baru ini SMP Harapan Massa dapat memberikan layanan pendidikan secara
optimal kepada semua peserta didik dengan segala keunikannya tanpa
memandang perbedaan, sesuai dengan filosofi pendidikan Ki Hajar Dewantara.
Orangtua berharap putra putrinya dapat mengembangkan potensinya secara
optimal sesuai dengan keadaannya di SMP Harapan Massa ini. Masyarakat sekitar
sekolah berharap bahwa warga SMP Harapan Massa dapat memberi contoh dan
inspirasi kepada masyarakat khususnya dalam pergaulan remaja dengan
mengedepankan profil pelajar Pancasila sehingga tidak terjadi aksi kenakalan
remaja di wilayah sekitar SMP Harapan Massa dan di manapun mereka berada.
III
VISI, MISI DAN TUJUAN
SEKOLAH
2. Mefasilitasi sarana dalam rangka mewujudkan prestasi akademik dan non akademik
5. Mewujudkan budaya 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan profil pelajar
Pancasila.
5. Terbentuknya budaya 5S ( Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun) dan profil pelajar
Pancasila.
Kurikulum kelas VII dan VIII pada tahun ajaran 2023/2024 menggunakan
struktur kurikulum Merdeka, berdasarkan Kepmendikbudristek No. 56/KR/2022 tentang
Pedoman Penerapan Kurikulum Dalam Rangka Pemulihan Pembelajaran. Sedangkan untuk
kelas IX masih menggunakan kurikulum 2013. Kegiatan pembelajaran kelas VII dan VIII
yang diselenggarakan SMP Negeri 2 Cibinong mengacu pada Capaian Pembelajaran (CP)
Fase D. Semua kegiatan pembelajaran, baik pembelajaran intrakurikuler maupun
pembelajaran berbasis projek, saling menguatkan untuk mewujudkan karakter profil
pelajar Pancasila. Kegiatan pembelajaran intrakurikuler di SMP Harapan Massa
menggunakan pendekatan mata pelajaran. Pembagian tanggung jawab mengampu mata
pelajaran diberikan kepada guru sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya. Mata
pelajaran yang diajarkan di SMP Harapan Massa terdiri dari sepuluh mata pelajaran dan
satu mata pelajaran muatan lokal. Sedangkan pembelajaran projek penguatan profil pelajar
Pancasila dilaksanakan dengan pendekatan blok harian. Pengorganisasian dan perencanaan
projek ditentukan oleh tim fasilitator projek dengan alokasi waktu 25% dari total jam
pelajaran selama satu tahun. Muatan lokal yang dipilih oleh SMP Harapan Massa adalah
Bahasa Sunda, dengan pertimbangan bahwa SMP Harapan Massa berada di daerah Jawa
Barat. Hal ini juga sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 69 Tahun 2013
tentang Pembelajaran Muatan Lokal Bahasa dan Sastra Daerah pada Jenjang Satuan
Pendidikan Dasar dan Menengah.
A. Intrakulikuler
Setiap mata pelajaran diberi kebebasan dalam memilih metoda dan strategi
pembelajaran yang ditujukan untuk mencapai kompetensi pada Capaian Pembelajaran.
Jumlah jam pelajaran tatap muka per minggu untuk SMP Harapan Massa adalah 41 jam
pelajaran untuk kelas VII dan VIII. Pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran pada semester ganjil dan genap dalam satu tahun pelajaran dilakukan dengan
jumlah beban belajar yang tetap. Struktur Kurikulum SMP Harapan Massa pada kelas
VII dan VIII menggunakan jumlah minggu efektif 36 minggu per tahun yang disajikan
pada tabel berikut :
ALOKASI TOTAL
INTAKURIKULER ALOKASI PROJECT
ALOKASI /TAHUN INTAKURIKUL JP PER
ER/MINGGU 25%
WAKTU TAHUN
Pendidikan Agama
72 2 36 108
dan Budi Pekerti
P.Pancasila 72 2 36 108
Bahasa Indonesia 180 5 36 216
Matematika 144 4 36 180
IPA 144 4 36 180
IPS 108 3 36 144
Bahasa Inggris 108 3 36 144
Penjasorkes 72 2 36 108
Informatika 72 2 36 108
Pilihan : 72 2 36 108
Seni Rupa
Mulok(Bahasa Sunda) 72 2 - 72
KOMPONEN Kelas IX
A. Mata PelPelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaran 3
3. Bahasa Indonesia 6
4. Bahasa Inggris 4
5. Matematika 5
6. Ilmu Pengetahuan Alam 5
8. Seni Budaya 3
C. Pengembangan Diri
Bimbingan konseling 1*
Ekstrakulikuler
JUMLAH 40
Ko-kurikuler
Jadwal pelaksanaan penguatan projek profil pelajar Pancasila dilakukan pada hari Rabu dan Jumat
Hari/Kegiatan
Kelas
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat
VIII P5
C. Ektrakulikuler
Ekstrakurikuler wajib yaitu kepramukaan dan ekstrakurikuler pilihan yang dikembangkan dan
diselenggarakan sesuai bakat dan minat peserta didik. Kegiatan ektrakurikuler kepramukaan
wajib diikuti seluruh peserta didik. Kegiatan ini dilaksanakan secara blok, aktualisasi dan
regular. Kegiatan ekstra wajib untuk pendidikan kepramukaan sebagai suplemen pencapaian
profil pelajar Pancasila. Ekstrakuriler kepramukaan ini wajib diikuti oleh semua peserta didik
(kls VIII, IX) dengan alokasi waktu 2 jam pelajaran tiap minggu, yaitu hari rabu.
Sedangkan ekstrakurikuler pilihan diikuti oleh peserta didik kelas VII, dan VIII, alokasi
waktunya setara dengan 2 jam pelajaran dan dilaksanakan di luar jam pelajaran. Kegiatan
ekstrakurikuler bersifat dinamis sesuai dengan input dan bakat minat peserta didik, sehingga
Berdasarkan Kurikulum Merdeka, kegiatan Ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh semua
peserta didik adalah Pendidikan Kepramukaan. Adapun pelaksanaannya berupa kegiatan Blok dan
Aktualisasi. Kegiatan blok dilaksanakan di awal tahun pelajaran dengan peserta semua peserta didik
kelas VII, VIII dan IX. Kegiatan blok ini dilaksanakan berdampingan dengan kegiatan MPLS (Masa
Pengenalan Lingkungan Sekolah). Kegiatan aktualisasi dilaksanakan pada hari Rabu setelah
berakhirnya kegiatan intrakurikuler selama 120 menit. Kegiatan ini diikuti oleh semua peserta didik
kelas VII, VIII, dan IX. Penilaian dalam kegiatan aktualisasi berupa penilaian jurnal.
Untuk memfasilitasi bakat dan minat peserta didik sekolah menyediakan berbagai jenis
kegiatan ekstrakurikuler dengan pembina dan tenaga ahli dari luar sekolah. Setiap peserta didik wajib
memilih salah satu bidang yang sesuai dengan bakat dan minatnya. Pilihan ekstrakurikuler ini harus
benar-benar dapat menumbuhkan bakat yang ada pada peserta didik. Dalam pemilihan cabang
ekstrakurikuler, guru BK, dan wali kelas serta orang tua sangat diperlukan untuk memberi arahan
sehingga peserta didik tidak salah memilih cabang ekstrakurikuler. Tabel berikut ini menunjukkan
gotong royong
mengembangkan potensinya
berkelompok.
Mengapresiasi, dan
meramaikan kegiatan-
Masyarakat dengan
royong.
Pencinta Lingkungan Menyiapkan dan melatih Kelas VII, VIII DLHK Kota
Sekolah (Adiwiyata) peserta didik agar peduli dan IX Depok, Guru, dan
gotongroyong
C. Keagamaan
3 Marawis/Hadroh Menyiapkan dan melatih
mengembangkan bakat
keagamaan dan
memperoleh juara pada
berakhkak mulia
D. Kepemimpinan
4 Organisasi Intra Menyiapkan dan meltih
membentuk:Tanggung
Sportivitas, Disiplin,
, Pantang meny
a. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di luar jam pembelajaran, dibina oleh guru-guru dan dilatih
oleh pelatih yang berkompeten di bidangnya. Penentuan guru sebagai pembina dan pelatih
b. Alokasi Waktu
Pelaksanaan ekstrakurikuler dilaksanakan setiap hari Senin- Jumat atau setelah jam pelajaran
intrakurikuler berakhir.
c. Penilaian
Untuk melihat kemajuan hasil kegiatan ekstrakurikuler peserta didik maka kegiatan
Kategori Keterangan
A Sangat Baik
B Baik
C Cukup
D Kurang
d. Kegiatan Pendukung
Untuk menguatkan karakter dan profil pelajar Pancasila diadakan pembiasaan berupa kegiatan
Shalat Dhuha, pengajian atau doa pagi dilaksanakan minggu pertama dan kedua setiap hari
Mengaji atau ibadah pagi dilaksanakan setiap 15 menit jam Pelajaran pertama setiap hari
Cinta lingkungan dilaksanakan setiap jumat minggu ke-3/4 setelah kegiatan literasi/olahraga.
Makan Sehat Bersamadilaksanakan setiap jumat minggu ke-3/4 setelah kegiatan literasi/olah
raga Bersama.
Kegiatan peringatan Hari Besar Nasional dan Keagamaan dilaksanakan secara situasional.
Festival sekolah: pasar seni, pagelaran seni, pameran karya ilmiah, bazaar, peringatan hari-
Classmeeting yaitu lomba antar kelas pada masa jeda semester atau akhir semester meliputi
A. Rencana Pembelajaran
Rencana pembelajaran disusun secara rutin untuk memetakan dan merencanakan proses
pembelajaran secara rinci. Rencana pembelajaran merupakan kompas bagi guru dalam
pelaksanaan pembelajaran. Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang tetap mengusung
kegiatan pembelajaran yang menarik, menyenangkan dan memotivasi siswa menjadi pembelajar
sepanjang hayat.
Tujuan dari penyusunan Rencana pembelajaran modul ajar adalah sebagai berikut.
Prinsip penilaian yang diterapkan adalah bukan sekadar untuk mendapatkan nilai akhir, namun
lebih ditekankan kepada perolehan data sampai sejauh mana pencapaian seorang siswa untuk
dapat dikembangkan potensinya lebih lanjut. Setelah melakukan beberapa intervensi, guru
Dalam ruang lingkup satuan pendidikan, perumusan dan penyusunan alur tujuan pembelajaran
berfungsi mengarahkan satuan pendidikan dalam merencanakan, mengimplementasi, dan
mengevaluasi pembelajaran secara keseluruhan sehingga capaian pembelajaran diperoleh secara
sistematis, konsisten, dan terukur. Berikut contoh alur tujuan pembelajaran dalam lingkup Satuan
Pendidikan untuk Mata Seni Rupa Fase D
ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Infografis
Keterangan : Pembelajaran seni budaya adalah pilihan dari 4 seni. Satuan pendidikan dapat memilih Seni Rupa, Musik, Tari dan Teater sesuai dengan kondisi
yang ada. Dengan demikian alur tujuan pembelajaran bersifat flesibel. Pembelajaran Seni budaya selalu dilaksanakan dengan aktivitas berkarya.
Pembelajaran Seni Rupa dilakukan dengan aktivitas menggambar dan membentuk. Dengan aktivitas menggambar dan membentuk dapat
memecahkan permasalah pemahaman konseptual peserta didik tentang seni rupa secara utuh untuk semua fase, dari fase A sampai fase F.
2. Tujuan Pembelajaran dan Alur Tujuan Pembelajaran
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL
B. KOMPETENSI AWAL
Pada Fase B, siswa telah menguasai pembuatan benda tiga dimensi (relief/gerabah/patung). Diasumsikan
mereka sudah memiliki pengalaman sensori terkait medium yang beragam (keras/lembek, halus/kasar), dan
mempelajari bahwa setiap benda tiga dimensi memiliki massa dan volume.
F. MODEL PEMBELAJARAN
Blended learning melalui model pembelajaran dengan menggunakan Project Based Learning (PBL)
terintegrasi pembelajaran berdiferensiasi berbasis Social Emotional Learning (SEL).\
KOMPONEN INTI
A. TUJUAN PEMBELAjARAN
a) Menggunakan pensil untuk membuat garis tebal, tipis, lurus, lengkung
b) Menggunakan pewarna untuk menciptakan komposisi warna yang menarik (berdampak bagi dirinya)
B. PEMAHAMAN BERMAKNA
Rupa dasar adalah bentuk bentuk dasar (titik, garis, bentuk, warna, tekstur, gelap terang) dan pengaturan
(komposisi, keseimbangan, proporsi, kesatuan, dan irama).
C. PERTANYAAN PEMANTIK
1. Saat merancang komposisi pola geometris monokromatik :
a) Apa menurutmu perbedaan utama dari 4 komposisi yang kamu buat?
b) Komposisi manakah yang menurutmu paling menarik? Mengapa?
c) Teknik arsir manakah yang menurutmu paling mudah? Mengapa kamu memilih teknik arsir yang
kamu pilih?
2. Saat memindahkan sketsa ke medium gambar :
a) Mengapa kamu menggunakan pilihan warna tersebut?
B. Manakah bagian dari hasil akhir yang menurutmu paling menarik?
D. PERSIAPAN MENGAJAR
Guru membawa hasil karya tradisional khas tempat masing-masing (kain tenun, batik, anyaman bambu, dll)
ke dalam kelas. Mintalah peserta didik untuk mengamati dan menyebutkan bentuk dasar geometris apa yang
bisa mereka temukan di sana. Guru juga menyiapkan beberapa karya seniman optical art atau abstrak
geometris (contoh: Frank Stella, Bridget Riley, Mochtar Apin-1950an, Ahmad Sadali-1950an) untuk
menunjukkan bahwa penggunaan komposisi bentuk geometris bisa menjadi karya seni yang menarik.
E. KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Pendahuluan (10 Menit)
1. Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil pembelajaran
2. Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2) mandiri, 3)
bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang merupakan salah satu
kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
F. PERTEMUAN KE-2
1) Doa; absensi; menyampaikan tujuan pembelajaran; dan menyampaikan penilaian hasil
pembelajaran
2) Memotivasi siswa untuk tercapainya kompetensi dan karakter yang sesuai dengan Profil Pelajar
Pancasila; yaitu 1) beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, 2)
mandiri, 3) bernalar kritis, 4) kreatif, 5) bergotong royong, dan 6) berkebinekaan global, yang
merupakan salah satu kriteria standar kelulusan dalam satuan pendidikan.
G. ASESMEN / PENILAIAN
1. DAFTAR PENILAIAN GURU
Judul Bab/Subbab :
Tanggal Pelaksanaan :
Total Waktu Ajar:
1. Apa yang sudah berjalan dengan baik dalam pelaksanaan? Mengapa?
2. Masalah apa yang saya hadapi dalam perencanaan dan pelaksanaan?
3. Apakah dalam pelaksanaannya sudah “student-centered”? Jika belum, apa kesulitannya?
4. Jika melihat ke belakang, hal apa yang bisa saya lakukan untuk mendapatkan hasil yang lebih baik?
5. Apa yang saya pelajari dan bisa bermanfaat untuk di masa depan?
6. Persiapan: apakah saya sudah melakukan persiapan dengan baik?
7. RPP: apakah saya membuat ulang RPP yang menyesuaikan dengan kondisi peserta didik dan sumber
daya yang tersedia?
8. Pelaksanaan: apakah waktunya terlalu cepat, sesuai dengan petunjuk prosedur dalam buku, atau lebih
lambat? Mengapa?
9. Penilaian: apakah saya menggunakan rubrik penilaian yang disediakan? Jika iya, apakah ada
penyesuaian? Jika tidak, apa kesulitannya? Bagaimana saya menggantikannya dengan sistem
penilaian yang lebih sesuai dengan karakteristik peserta didik?
Materi Remedial
Siswa yang memperlihatkan penguasaan kompetensi yang lebih rendah dibanding kompetensi yang
sedang dipelajari, diberikan kegiatan remedial untuk membantu mengatasi kesulitan atau kendala dalam
pembelajaran, dengan kegiatan (dapat dipilih):
a) Modifikasi tugas sesuai penguasaan kompetensi siswa
b) Tutor sebaya dengan dibantu siswa yang memiliki minat tinggi
c) Melakukan projek sesuai penguasaan kompetensi siswa.
Lampiran 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)
Lampiran 2
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Rupa dasar adalah bentuk bentuk dasar (titik, garis, bentuk, warna, tekstur, gelap terang) dan pengaturan
(komposisi, keseimbangan, proporsi, kesatuan, dan irama). Pada sub unit I.1 peserta didik diajak untuk membuat
komposisi gambar menggunakan bentuk-bentuk geometris sederhana (lingkaran, segitiga, persegi). Kegiatan ini
bertujuan untuk meningkatkan kepekaan mereka terhadap keseimbangan dan kesatuan dalam gambar.
Lampiran 3
GLOSARIUM
Rupa dasar: Komposisi bentuk-bentuk dasar untuk mencapai keseimbangan dan kesatuan.
Alam benda: Penggambaran benda-benda yang sudah dikomposisikan sedemikian rupa sehingga menonjolkan
kontras ukuran dan bentuk yang menyatu dengan baik.
Realis: gaya menggambar yang berdasarkan kepada akurasi bentuk.
Prinsip keseimbangan: penggunaan objek positif (digambar) dan ruang negatif (tidak digambar) yang
menimbulkan perasaan kesan dilihat.
Prinsip kesatuan: meletakkan benda-benda dengan jarak yang pas dan menggambarkannya dengan proporsi
yang terasa nyaman dengan ukuran kertas.
Lampiran 4
DAFTAR PUSTAKA
1. Buku:
a. “The Art Teacher’s Survival Guide for Secondary Schools” oleh Helen Hume diterbitkan oleh Jossey Bass
tahun 2014
b. “Studio Thinking from the Start: The K–8 Art Educator’s Handbook” oleh Jillian Hogan diterbitkan oleh
Teacher’s College Press tahun 2018
c. “Responsive Classroom for Music, Art, PE, and Other Special Areas” oleh Responsive Classroom
diterbitkan oleh Center for Responsive Schools tahun 2016
d. “Perjalanan Seni Rupa Indonesia: Dari Zaman Prasejarah Hingga Kini” oleh Panitia Pameran KIAS
(Editor) diterbitkan oleh Pameran KIAS pada tahun 1990
3. Internet:
Sumber bahan ajar yang tersedia di internet tidak semuanya bisa bermanfaat, beberapa malah karena tidak
jelas sumbernya menjadi tidak dapat digunakan sebagai bahan ajar yang bertanggung jawab. Beberapa juga
harus diteliti terlebih dahulu agar memastikan tidak ada unsur pornografi ataupun SARA. Namun demikian,
beberapa sumber yang bisa digunakan untuk mencari referensi seniman dan karyanya atau menambah
wawasan bagi Anda ataupun peserta didik tentang sejarah seni antara lain:
a. Khan Academy: https://www.khanacademy.org/humanities/art-history
b. The Art Story: https://www.theartstory.org
c. Indonesian Visual Art Archive: http://ivaa-online.org
d. Indo Art Now: https://indoartnow.com
C. Project Penguatan Profil Pelajar Pancasila
1) Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila(P5) Terintegrasi dalam Pembelajaran Berbasis Proyek
Kelas VII
Tema Unit: Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik : Gaya Hidup Hemat Energi
Alokasi Waktu : Minggu 1-12 (120 JP)
Kelas VIII
Tema Unit: Gaya Hidup Berkelanjutan
Topik : Ekoenzim, produksi inovasi selamatkan lingkungan
Alokasi Waktu : 80 JP
Kelas VIII
Tema Unit : Kewirausahaan
Subtema : Makan Tradsional, Naik Daun
Alokasi Waktu : 160 JP
Deskripsi Proyek Kompetensi yang Dimensi Profil Pelajar Pancasila
dikembangkan
Mengalkan makanan tradsional, B.Indonesia : Tangung Jawab
merancang pengemasan makanan bernegosiasi yang Jujur
tradsional, membuat keungulan siaftnya persuasive Kreatif
makanan dalam sebuah kemasan, IPS dan Prakarya :
Kewirausahaan Bernalar kritis
merefleksi, mengevaluasi,
memasarkan makanan tradsional
PKN dan
Keagamaan :
melalui panen raya/event sekalah Tangung Jawab,
sekolah berperilaku jujur
TIK : Membuat
Poster terkait
UMKM
D. ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN
Berikut ini adalah aproses pengembangan kurikulum
Dalam perjalanan penerapan program, tim guru dapat melakukan penyesuaian berdasarkan temuan di
lapangan setelah melakukan proses analisis dan diskusi.
Tim guru diberi keleluasaan dalam merancang dan mengintegrasikan program
pembelajaran. Saat guru harus menyusun program tanpa melibatkan mata pelajaran lain, maka
guru tersebut dapat menyusun proram pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampunya.
Model yang digunakan oleh guru tersebut adalah fragmented.
Guru dapat juga mengoneksikan materi dalam mata pelajarannya dengan mata pelajaran
lain, namun pembelajaran tetap diberikan secara terpisah. Model yang digunakan oleh guru
tersebut adalah connected.
Ketika guru harus memfokuskan beberapa keterampilan dalam satu mata pelajaran, maka
guru tersebut menggunakanmodel nested.
Karena berdasarkan kebutuhan, guru harus mengitegrasikan antar mata pelajaran, maka
guru mengunakan beberapa model i[ntegrasi sebagai berikut.
2. Pendampingan Evaluasi
a) Penilaian hasil belajar mengacu pada regulasi/juknis penilaian hasil belajar susuai masa
pandemi.
b) Penilaian hasil belajar dapat mencakup aspek sikap, aspek pengetahuan dan aspek
keterampilan;
c) Penilaian hasil belajar dapat berbentuk portofolio, penugasan, proyek, praktek, tulis dan
bentuk lainnya, yang diperoleh melalui tes daring, dan/atau bentuk asesmen lainnya yang
memungkinkan ditempuh secara tatap muka dan bisa juga jarak jauh dan tetap
memperhatikan protokol kesehatan dan atau keamanan;
d) Penilaian meliputi penilaian harian (PH), penilaian akhir semester (PAS) dan penilaian
akhir tahun (PAT);
e) Penilaian dirancang untuk mendorong aktivitas belajar yang bermakna dan tidak perlu
dipaksakan mengukur ketuntasan capaian kurikulum secara menyeluruh;
f) Pemberian tugas kepada peserta didik dan penilaian hasil belajar pada masa Belajar dari
Rumah dapat bervariasi antar peserta didik, sesuai minat dan kondisi masing-masing,
termasuk mempertimbangkan kesenjangan akses/ketersediaan fasilitas belajar di rumah.
Pemberian tugas perlu proporsional atau tidak berlebihan, agar perlindungan kesehatan,
keamanan, dan motivasi peserta didik selama masa darurat tetap terjaga;
Hasil belajar anak dikirim ke guru bisa berupa foto, gambar, video, animasi, karya seni
dan bentuk lain tergantung jenis kegiatannya dan yang memungkinkan diwujudkan di
masa darurat;
g) Dari hasil belajar tersebut, guru dapat melakukan penilaian baik dengan teknik skala
capaian perkembangan maupun hasil karya.
h) Hasil penilaian dianalisis untuk melihat ketercapaian kompetensi dasar yang muncul lalu
dilakukan skoring.
a. Prinsip Pengawasan
Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna peningkatan
mutu secara berkelanjutan.
b. Sistem dan Entitas Pengawasan
Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan dinas
pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.
c. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.
d. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk supervisi
akademik dan supervise manajerial.
2. Proses Pengawasan
a. Pemantauan
Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan,
dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan melalui antara lain,
diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan, perekaman, wawancara, dan
dokumentasi.
b. Supervisi
Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan
penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara lain, pemberian contoh
pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau pelatihan.
c. Pelaporan
Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran disusun
dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan
keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.
d. Tindak Lanjut
Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:
1. Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang
memenuhi atau melampaui standar; dan
2. Pemberian kesempatan kepada guru untuk mengikuti program pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan.
BAB VII
A. Struktur Kurikulum
1. Struktur Kurikulum Merdeka dan Pembagian Alokasi Waktu Jam Pelajaran Untuk Jenjang
SMP, Struktur Kurikulum pada pendidikan dasar dibagi menjadi 2 (dua) kegiatan utama, yaitu:
Pemerintah mengatur beban belajar untuk setiap muatan atau mata pelajaran dalam
Jam pelajaran (JP) per tahun. Satuan pendidikan mengatur alokasi waktu setiap minggunya
secara fleksibel dalam 1 (satu) tahun ajaran.
3) Mengembangkan mata pelajaran yang berdiri sendiri. Struktur kurikulum SMP dibagi
menjadi 1 (Satu) yaitu Fase D, dan di bagi menajdi dua kelompok :
Kelompok 9
2. Projek penguatan profil pelajar pancasilayang dialokasikan sekitar 25% (dua puluh lima persen)
beban belajar per tahun. Pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila dilakukan secara
fleksibel, baik muatan maupun waktu pelaksanaan. Secara muatan, projek harus mengacu pada
capaian profil pelajar Pancasila sesuai dengan fase peserta didik, dan tidak harus dikaitkan dengan
capaian pembelajaran pada mata pelajaran
Di SMP Harapan Massa, setiap siswa mengikuti seluruh kegiatan pembelajaran untuk
seluruh mata pelajaran. Setiap kelas dipegang oleh setiap guru kelasnya dengan tugas
mengajar seluruh mata pelajaran kecuali mata pelajaran olah raga, agama. Setiap mata
pelajaran memiliki alokasi waktu sesuai ketetapan Kurikulum Nasional. Selain itu beban
belajar mengacu terhadap pencapaian misi sekolah. Durasi tatap muka adalah 40 menit.
INTERVAL
PERLU
NO MAPEL KELAS INTERVENSI DASAR CAKAP MAHIR
KHUSUS
Pendidikan Agama
VII,VIII, dan
2 Kristen dan Budi
IX
Pekerti V
Pendidikan Agama
VII,VIII, dan
3 Hinduh dan Budi
IX
Perkerti V
VII,VIII, dan
3 PPKn
IX V
VII,VIII, dan
4 Bahasa Indonesia
IX V
VII,VIII, dan
5 Matematika
IX V
VII,VIII, dan
8 Seni Rupa
IX V
Pendidikan Jasmani,
VII,VIII, dan
9 Olahraga dan
IX
Kesehatan V
VII,VIII, dan
10 Bahasa Inggris
IX V
VII,VIII, dan
11 Informatika
IX V
Pada tabel di atas, pengemasan tematik ada di mata pelajaran PKn, Bahasa Indonesia, Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial, dan Seni. Seni dapat dipilih minimal satu sub mata pelajaran, yaitu
seni musik, seni rupa, seni teater atau seni tari. Sedangkan Pendidikan Agama dan Budi Pekerti,
Matematika dan Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan. Pengemasan Proyek Profil Pelajar
Pancasila berada di luar jam pembelajaran regular dengan komposisi 25% dari alokasi waktu selama
satu tahun. Sehingga proyek ini tidak mengganggu atau mengurangi jumlah jam pembelajaran
intrakurikuler.
KOMPONEN Kelas IX
3) Mata PelPelajaran
1. Pendidikan Agama 3
2. Pendidikan Kewarganegaran 3
3. Bahasa Indonesia 6
4. Bahasa Inggris 4
5. Matematika 5
8. Seni Budaya 3
5) Pengembangan Diri
Bimbingan konseling 1*
Ekstrakulikuler
JUMLAH 40
Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum diatas,
terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler SMP Harapan Massa antara lain Pramuka (Wajib),
Paskibra, Drumband, Basket, futsal, karate, Pencak Silat
Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan adalah kelompok
mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh pusat dan dilengkapi dengan konten lokal
yang dikembangkan oleh pemerintah daerah.
Satuan pendidikan dapat menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan
peserta didik pada satuan pendidikan tersebut.
C. Muatan Kurikulum
Muatan Kurikulum 2013 SMP Harapan Massa meliputi sejumlah mata pelajaran yang
kedalamanya merupakan beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan. Muatan
Kurikulum memuat sejumlah mata pelajaran dan muatan lokal serta kegiatan pengembangan
diri yang tidak termasuk kepada struktur kurikulum dan diberikan diluar tatap muka. Di
samping itu materi muatan lokal dan kegiatan pengembangan diri termasuk ke dalam isi
kurikulum.
E. Mata Pelajaran
Materi bahan ajar berdasarkan landasan keilmuan yang akan dibelajarkan kepada peserta
didik sebagai beban belajar melalui metode dan pendekatan tertentu. Beban belajar
pada mata pelajaran ditentukan oleh keleluasaan dan kedalaman pada masing-masing
tingkat satuan pendidikan. Metode dan pendekatan pada mata pelajaran tergantung pada
ciri khas dan karekteristik masing-masing mata pelajaran dengan menyesuaikan pada
kondisi yang tersedia di sekolah. Sejumlah mata pelajaran tersebut terdiri dari mata
pelajaran wajib dan pilihan pada setiap satuan pendidikan.
1. Pendidikan Agama
Tujuan:
1. Menumbuhkan akidah melalui pemberian, pemupukan, dan pengembangan
pengetahuan, penghayatan, pengalaman, pembiasaan, serta pengalaman peserta
didik tentang agama Islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus
berkembang keimanan dan ketaqwaannya kepada Allah SWT;
2. Mewujudkan manusia Indonesia yang taat beragama dan berakhlak mulia yaitu
manusia yang berpengetahuan, rajin beribadah, cerdas, produktif, jujur, adil,
etis, berdisiplin, bertoleransi, menjaga keharmonisan secara personal dan sosial
serta mengembangkan budaya agama dalam komunitas sekolah.
2. Pendidikan Kewarganegaraan
Tujuan:
1. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.
2. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, bertindak secara cerdas
dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, serta anti korupsi.
3. Bahasa Indonesia
Tujuan:
1. Berkomunikasi secara efektif dan efisien sesuai dengan etika yang berlaku, baik
secara lisan maupun tulis.
2. Menghargai dn bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa
persatuan dan bahasa negara.
3. Memahami bahasa Indonesia dan menggunakannya dengan tepat dan kreatif
untuk berbagai tujuan.
4. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan
intelektual, serta kematangan emosional dan sosial.
5. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,
memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan
berbahasa.
6. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya
dan intelektual manusia Indonesia.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dapat
dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun
2018.
4. Matematika
Tujuan:
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antarkonsep dan
mengaplikasikan konsep atau alogaritma, secara luwes, akurat, efisien, dan
tepat, dalam pemecahan masalah.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran IPS dapat dilihat pada
lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37 Tahun 2018.
7. Seni Budaya dan Prakarya
Tujuan:
1. Memahami konsep dan pentingnya seni budaya dan prakarya.
2. Menampilkan sikap apresiasi terhadap seni budaya dan prakarya.
3. Menampilkan kreativitas melalui seni budaya dan prakarya.
4. Menampilkan peran serta dalam seni budaya dan prakarya dalam tingkat lokal,
regional, maupun global.
Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar mata pelajaran Seni Budaya dan prakarya
dapat dilihat pada lampiran Peraturan Menteri Pendidikan Kebudayaan Nomor 37
Tahun 2018.
F. Pengembangan Diri
Pengembangan diri bertujuan memeberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau
tenaga kependidikan yang yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan pelayanan konseling yang
berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan sosial belajar, dan pengembangan
karir peserta didik.
Penilaian pengembangan diri dilakukan secara kualitatif tidak kuantitatif seperti pada
mata pelajaran. Tahapan kegiatan Pengembangan Diri dilakukan dengan cara:
1. Identifikasi
a. Daya dukung dan potensi.
b. Bakat dan minat peserta didik.
2. Pemetaan
a. Jenis layanan pengembangan diri.
b. Petugas yang melayani.
c. Peserta didik yang dilayani
3. Program pencinta mata pelajaran dilakukan dengan cara penyusunan Program (Standar
kompetensi dan Kompetensi Dasar yang dikembangkan, Materi Pokok, Indikator,
Kegiatan Pembelajaran, Alokasi Waktu, Penilaian, dan Sumber Belajar).
a. Pelaksanaan ( Orentasi, pemantapan, pengembangan )
b. Monitoring Pelaksanan
c. Penilaian ( terjadwal, terstruktur, kualitatif )
d. Analisis hasil penilaian (berbasis data, profesional, realitis, valid, transparan dan
akuntable)
Pelaporan Umum dalam format raport rincian dalam buku laporan pengembangan diri.
Adapun kegiatan-kegiatan pengembangan diri seperti:
1. Kegiatan Ekstrakurikuler
Pengembangan diri yang dipilih berupa kegiatan ekstrakurikuler meliputi beragam
kegiatan yang sesuai dengan minat dan bakat peserta didik, terdiri atas:
a. Pramuka
b. Paskibra
c. Drumband
d. Kesenian (Seni Lukis dan Seni Tari)
e. Basket
f. Fustal
g. Karate
h. Pencak silat
2. Kegiatan Pembiasaan
Guna mengembangkan nilai religi, nilai-nilai sportifitas kehidupan berbangsa dan
bernegara pembentukan karakter peserta didik dilakukan melalui:
a. Pembiasaan Rutin
Adalah kegiatan yang dilakukan secara reguler, baik di kelas maupun di sekolah.
Pembentukan karakter melalui pembiasaan dalam kegiatan rutin di SMP Harapan
Massa adalah sebagai berikut:
1) Sholat Dhuah (berjamah ) dan kajian agama islam
2) Upacara bendera setiap hari Senin
3) Apel Pagi
4) Berdoa dan mengaji di awal pembelajaran
5) Jumat sehat (olahraga bersama)
6) kerja bakti (cinta lingkungan sekolah)
7) Literasi bersama
b. Terprogram
Adalah kegiatan yang diprogramkan dan direncanakan baik pada tingkat kelas maupun
tingkat sekolah. 8 (delapan) Kegiatan Keagamaan Pesantren kilat
3. Kegiatan Keteladanan
Adalah kegiatan yang dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja yang lebih mengutamakan
pemberian contoh dari guru dan pengelola pendidikan yang lain kepada peserta didiknya.
a. Membudayakan kebersihan dan kesehatan pada semua warga sekolah
b. Mentaati tata tertib yang berlaku di sekolah
c. Memberi contoh berpakaian rapih dan bersih
d. Memberi contoh tepat waktu dalam segala hal
e. Memberi contoh penampilan sederhana
f. Menanamkan budaya membaca
g. Menerapkan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan, Santun,)
h. Memberi contoh tidak merokok dilingkungan sekolah Memuji hasil kerja peserta didik yang
baik
IX 1 JP/ 40 menit 40 JP 20 ME 43 ME
Beban belajar penugasan tersetruktur dan kegiatan mandiri tidak berstruktur
maksimum 40% dari jumlah waktu kegiatan tatap muka dari mata pelajaran yang
bersangkutan.
Contoh mata pelajaran IPA dalam satu minggu 4 jam pelajaran Untuk tatap muka 60 %.
Contoh perhitungan pemberian tugas.
4 x 35 menit = 140 menit maka 40% penugasan yaitu 40% x 140 menit = 56 menit jadi
untuk pemberian tugas hanya 56 menit per minggu.
Alokasi waktu untuk praktek, dua jam kegiatan praktek di sekolah stara dengan satu
jam tatap muka. Empat jam praktek di luar sekolah stara dengan dua jam tatap muka.
3. Penilaian
Sesuai Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 Penilaian pendidikan sebagai proses
pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta
didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian berbasis portofolio, ulangan,
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat
kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian nasional, dan ujian sekolah/sekolah.
4. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar setiap indikator yang dikembangkan sebagai suatu pencapaian
hasil belajar dari suatu kompetensi dasar berkisar antar 0% s.d 100%. Kriteria ideal
ketuntasan belajar untuk masing-masing indikator adalah 65%.
Sekolah harus menentukan kriteria ketuntasan belajar minimal dengan
mempertimbangkan tingkat kemampuan rata-rata peserta didik serta kemampuan
sumber daya pendukung dalam menyelenggarakan pembelajaran.
Sekolah secara bertahap dan berkelanjutan selalu mengusakan peningkatan
kriteria ketuntasan belajar untuk mencapai kriteria ketuntasan belajar ideal.
Ketuntasan belajar setiap mata pelajaran disesuaikan dengan kompleksitas,
esensial intake peserta didik, dan saran prasarana.
Adapun Standar Hasil Belajar/SKBM SMP Tahun Pelajaran 2023/2024 adalah
sebagai berikut:
KKM K
KKM Satuan
No Mata Pelajaran elas
pendidikan
IX
i. Kelompok A
1 Pendidikan Agama 75
2 Pendidikan Kewarganegaraan 75
3 Bahasa Indonesia 75
4 Matematika 75
7 Bahasa Inggris 75
75
ii. Kelompok B
1 Seni Budaya 75
3 Prakarya 75
Dengan KKM Satuan Pendidikan 75 maka interval Predikat untuk rapot sebagai berikut :
100 – 75 = 30 Predikat dalam rapot :
30 : 3 = 10
A (Amat Baik) = 90 - 100
B (Baik) = 80 - 89
C (Cukup) = 75 – 79
D (Perlu Bimbingan) = < 70
KKM satuan pendidikan dapat ditetapkan dengan memilih KKM yang terendah dari seluruh KKM
muatan / mata pelajaran. Misalnya, suatu sekolah berdasarkan hasil analisis menentukan satu KKM
untuk seluruh mata pelajaran.
5. Kelulusan
Sesuai dengan ketentuan PP. 19/2005 Pasal 72 Ayat (1), dan Suarat Keputusan Kepala
Dinas.e-0019 / 2023 peserta didik dinyatakan lulus dari satuan pendidikan dasar
setelah:
b) Memperoleh nilai minimal baik pada penilaian akhir untuk seluruh mata pelajaran,
kelompok mata pelajaran agama dan akhlak mulia, kelompok kewarganegaraan
dan kepribadian, kelompok mata pelajaran estetika, dan kelompok mata pelajaran
jasmani olahraga dan kesehatan.
Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk kegiatan pembelajaran peserta didik
selama satu tahun ajaran yang mencakup permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur.
Setiap permulaan tahun pelajaran, tim penyusun program di sekolah menyusun kalender
pendidikan untuk mengatur waktu kegiatan pembelajaran, minggu efektif belajar, waktu
pembelajaran efektif dan hari libur. Pengaturan waktu belajar di sekolah/sekolah mengacu kepada
Standar isi dan disesuaikan dengan kebutuhan daerah, karakteristik sekolah/sekolah, kebutuhan
perserta didik dan masyarakat, serta ketentuan dari pemerintah daerah. Beberapa aspek penting yang
menjadi pertimbangan dalam menyusun kalender pendidikan sebagai berikut:
a. Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada awal tahun
pelajaran pada setiap satuan pendidikan. Permulaan tahun pelajaran telah ditetapkan oleh
pemerintah yaitu bulan Juli setiap tahun dan berakhir pada bulan Juni tahun berikutnya.
b. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap tahun
pelajaran. Sekolah dapat mengalokasikan lamanya minggu efektif belajar sesuai dengan
keadaan dan kebutuhannya.
c. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran untuk setiap minggu, meliputi
jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan lokal, ditambah
jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
d. Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan pembelajaran
terjadwal. Hari libur sekolah ditetapkan berdasarkan keputusan menteri pendidikan nasional,
dan/atau menteri agama dalam hal yang terkait dengan hari raya keagamaan, kepala daerah
tingkat kabupaten/kota, dan/atau organisasi penyelenggara pendidikan dapat menetapkan hari
libur khusus.
e. Waktu libur dapat berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun
pelajaran, hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
f. Libur jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran digunakan untuk
penyiapan kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun.
g. Sekolah-sekolah pada daerah tertentu yang memerlukan libur keagamaan lebih panjang dapat
mengatur hari libur keagamaan sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan
waktu pembelajaran efektif.
h. Bagi sekolah yang memerlukan kegiatan khusus dapat mengalokasikan waktu secara khusus
tanpa mengurangi jumlah minggu efektif belajar dan waktu pembelajaran efektif.
i. Hari libur umum/nasional atau penetapan hari serentak untuk setiap jenjang dan jenis
pendidikan disesuaikan dengan peraturan pemerintah pusat/provinsi/kabupaten/kota.
Kalender Pendidikan SMP Harapan Massa disusun dengan berpedoman kepada :
1) Peraturan Pemerintah RI No. 4 Tahun 2022 Tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah
Nomor 57 Tahun 2021Tentang Standar Nasional Pendidikan;
2) Keputusan Mendiknas Nomor 125/U/2002 tentangKalender Pendidikan dan Jumlah Jam
Belajar Efektif di Sekolah;
3) Surat Edaran Kadisdik Prov Jawa Barat No. 12741/PK.03.03/Sekre tanggal 14 Juni 2023
tentang PedomanPenyusunan Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2023/2024.
Perhitungan Hari Efektif Belajar Semester I dan Semester II
Hari
Semester Bulan
Tidak Efektif Jumlah
Efektif
Juli 2023 16 15 31
Agustus 2023 9 22 31
September 2023 8 22 30
I Oktober 2023 9 22 31
November 2023 9 21 30
Desember 2023 22 9 31
Jumlah 73 111 184
Hari
Semester Bulan
Tidak Efektif Jumlah
Efektif
Januari 2024 14 17 31
Februari 2024 8 21 28
Maret 2024 22 9 31
April 2024 17 13 30
II
Mei 2024 20 11 31
Juni 2024 17 13 30
Jumlah 98 84 181
KALENDER PENDIDIKAN
Semester 1
Bulan
Hari Kegiatan
Juli 2023
Minggu 2 9 16 23/30 24 Juni – 16 Juli 2023 : libur Kenaikan Kelas
10 – 12 : IHT& Raker 2023-2024
Senin 3 10 17 24/31
Kamis 6 13 20 27
Jum’at 7 14 21 28
Sabtu 1 8 15 22 29
Jumlah 5 2 4 5 HBE = 15
Bulan
Hari Kegiatan
Agustus 2023
17 Agustus 2023 : Hut Kemerdekaan RI
Minggu 6 13 20 27
Rabu 2 9 16 23 30
Kamis 3 10 17 24 31
Jum’at 4 11 18 25
Sabtu 5 12 19 26
Jum’at 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30
Jumlah 1 5 5 1 4 HBE = 22
Bulan
Hari Kegiatan
Oktober 2023
20 Oktober 2023 = pengambilan rapor PTS
Minggu 1 8 15 22 29
Senin 2 9 16 23 30
Selasa 3 10 17 24 31
Rabu 4 11 18 25
Kamis 5 12 19 26
Jum’at 6 13 20 27
Sabtu 7 14 21 28
Jumlah 5 5 5 5 2 HBE = 22
Bulan
Hari Kegiatan
November 2023
Minggu 5 12 19 26
Senin 6 13 20 27 25 November 2023 : hari guru nasional 2023
Selasa 7 14 21 28
1 8 15 22 29
Rabu
Kamis 2 9 16 23 30
Jum’at 3 10 17 24
Sabtu 4 11 18 25
Jumlah 2 5 5 5 4 HBE = 21
Bulan
Hari Kegiatan
Desember 2023
Minggu 3 10 17 24/31 4-6 Desember 2023 : PAS/SAS Ganjil
Senin 4 11 18 25 7 = Puncak P5
Sabtu 2 9 16 23 30
Jumlah 1 4 HBE = 5
PERINCIAN JUMLAH MINGGU DAN HARI EFEKTIF
SEMESTER I
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Hari Jumlah
Hari Minggu Hari Hari Hari Libur Hari Awal Hari Libur Mid Tes, Hari Jumlah
No BULAN
Kalender Efektif Sabtu Libur Awal Puasa Masuk Semester Ulum dan Pembagian Hari
Resmi dan Idul Sekolah Ujian Raport Efektif
Fitri
1 JULI 2023 31 2 3 1 10 17
2 AGUSTUS 2023 31 4 4 1 21
3 SEPTEMBER 30 2 4 1 5 9
2023
4 OKTOBER 2023 31 5 5 13
5 NOPEMBER 2023 30 4 4 11
6 DESEMBER 2023 31 2 2 12 5 1 13
22
JUMLAH 184 19 22 3 10 1 111
SEMESTER 2
Jumlah
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Hari Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
No BULAN Hari Minggu Hari Hari Hari Awal Hari Hari Mid Hari Hari
Kalender Efektif Sabtu Libur Libur Masuk Libur Tes, Ulum Pemba Efektif
Resmi Awal Sekolah Semester dan Ujian
Puasa dan gian
Idul Fitri Raport
1 JANUARI 31 4 5
2024 21
2 FEBRUAR 28 4 4 1 5
2024 16
3 MARET 31 4 4 1 3
2024 8
4 APRIL 2024 30 4 4 1 11
13
5 MEI 2024 31 4 4 2
23
6 JUNI 2024 30 4 4 2 10 5 1
9
JUMLAH 181 24 25 7 15 10 10 1
84
ANALISIS HARI BELAJAR EFEKTIF
KALENDER PENDIDIKAN SMP
TAHUN PELAJARAN 2023/2024
Semester 1
HARI
Bulan Kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jml
Juli 2 1 1 1 1 6
Agustus 4 5 5 4 3 21
September 2 2 2 2 4 12
Oktober 5 5 4 4 3 21
November 4 4 5 4 4 21
Desember 2 2 1 2 2 9
Jumlah 19 19 18 17 17 116
HARI
Bulan Kegiatan
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Jml
Januari 3 4 4 3 3 17
Februari 4 4 4 5 4 21
Maret 1 1 1 3 2 8
April 3 4 2 2 2 13
Mei 2 2 2 1 2 9
Juni 2 3 3 3 2 13
Jumlah 15 18 16 17 15 81
BAB IX
PENUTUP
Kurikulum Sekolah ini disusun sebagai acuan bagi Kepala Sekolah, Guru,
Peserta didik, Orang Tua dan seluruh stekholders dalam merencanakan dan
melaksanakan pembelajaran pada masa normal.
Pimpinan Sekolah, Pengawas, serta Koordinator Wilayah Bidang
Pendidikan Kecamatan wajib memfasilitasi, memotivasi, dan mendampingi guru
untuk optimal mewujudkan kreativitas dan inovasinya dalam menciptakan
kondisi pembelajaran yang bermakna pada kehidupan peserta didik.
Komitmen seluruh stekholders sekolah menjadi prasyarat yang wajib
diwujudkan dalam mengimplementasikan kurikulum masa pandemi di masing-
masing sekolah agar menghasilkan pembelajaran yang bermakna bagi peserta
didik
Dalam implementasinya, menyadari akan banyak hal kekurangan, oleh
karenanya efektifitas keterlaksanaan kurikulum ini sangat membutuhkan
dukungan berbagai pihak yang terlibat, diharapkan semua pihak yang terlibat di
dalam implementasinya dapat bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.
Akhirnya semoga segala usaha baik kita mendapat bimbingan dan Ridho Allah
SWT. Amiin
Ditetapkan
di : Depok
Pada tanggal : 06 Juli 2023
Kepala Sekolah