Professional Documents
Culture Documents
MPOX (MONKEYPOX)
Disampaikan dalam Workshop Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Monkeypox
24 Oktober 2023
Pencatatan dan Pelaporan Mpox
1 2
Pedoman Pencegahan dan Surat Edaran Dirjen P2P
Pengendalian Mpox (Monkeypox) Peningkatan Kewaspadaan Terhadap
Tahun 2023 Mpox (Monkeypox) di Indonesia
Pendahuluan
Pencatatan dan
Pelaporan
2
Alur Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan Mpox
3
Resume Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan Mpox
Kantor Kesehatan
Pelabuhan
Dinas Kesehatan
Provinsi dan Dinas
Kesehatan Kabupaten
/ Kota
Rumah Sakit,
Puskesmas dan * * *
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya
Laboratorium
Kesehatan Masyarakat
Manajemen Daerah
EBS
• Formulir EBS
• Analisa EBS
SKDR - IBS
• Data Agregate
• Form Individu
• Analisa Data
SMS
Whatsapp Gateaway
Logout
6
Entri Data EBS Dalam Website SKDR Pencatatan dan Pelaporan Mpox
Langkah :
1. Pilih Menu EBS
2. Klik Tambah untuk
menambahkan data baru
2
3. Informasi yang harus
dilengkapi dikelompokan
menjadi Informasi Dasar,
1
Informasi penyakit,
Deskripsi kejadian, Respon
KLB, Lampiran file
pendukung laporan
7
Penjelasan Pengisian Formulir EBS (1/5) Pencatatan dan Pelaporan Mpox
Lampiran File
Informasi Dasar Informasi Penyakit Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Pendukung
Data Keterangan
Provinsi Pilihan provinsi lokasi kejadian
Kab/Kota Pilihan kabupaten/kota lokasi kejadian
Kecamatan Pilihan kecamatan lokasi kejadian
Subject Judul – Kotadengan
laporan singkat
: Monkeypox Jakartaformat “Nama
Selatan PenyakitDKI
Provinsi - Lokasi Kejadian (Prov/Kab/Kecamatan)”
Jakarta
No EBS Pemberian kode unik pelaporan otomatis oleh sistem
Tgl Laporan Tanggal melaporkan kejadian
Status Rumor Pilihan :
1. Terverifikasi : rumor penyakit yang dilaporkan sudah mendapatkan informasi jenis penyakit, jumlah kasus
dan informasi lain yang dapat dikonfirmasikan data-datanya
2. Terverifikasi dan sudah dilakukan koordinasi lintas sektor : rumor penyakit yang dilaporkan sudah mendapatkan
informasi jenis penyakit, jumlah kasus dan informasi lain yang dapat dikonfirmasikan data-datanya. Tindakan
respon sudah dilakukan dengan berkoordinasi dengan sektor lain yang terkait
3. Dalam investigasi : rumor penyakit masih dalam penyelidikan
4. Discarded : rumor penyakit tidak perlu direspon/diambil tindakan lebih lanjut
Sumber informasi Pilihan sumber informasi yang melaporkan kejadian penyakit
Nama pelapor Nama jelas pelapor
Telp pelapor No telephone pelapor yang dapat dihubungi
Latitude dan Longitude Titik koordinat lokasi kejadian. Terisi secara otomatis setelah melengkapi variable Peta Lokasi Rumor
Peta Langkah untuk mendapatkan titik koordinat :
1. Tuliskan nama lokasi 8
2. Klik pada peta untuk menampilkan titik koodinat lokasi pada latitude dan Longitude
Penjelasan Pengisian Formulir EBS (2/5) Pencatatan dan Pelaporan Mpox
Data Keterangan
Penyakit Rumor : Monkeypox
Pilihan penyakit rumor yang dilaporkan saat pertama kali laporan diterima
Pilihan penyakit yang dipilih berdasarkan hasil verifikasi dari petugas kesehatan atau
Penyakit Terverifikasi
berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
Pilihan sumber informasi yang digunakan untuk melengkapi variabel penyakit
Sumber verifikasi : Petugas Puskesmas
terverifikasi
Jumlah Kasus Jumlah kasus yang dilaporkan
Jumlah Kematian Jumlah kematian yang dilaporkan
9
Penjelasan Pengisian Formulir EBS (3/5) Pencatatan dan Pelaporan Mpox
Data Keterangan
: Suspek
Tuliskan Mpox disingkat
informasi Kota Jakarta Selatan
kejadian rumor/ penyakit
1 kasus tanpa
yang kematian jumlahth/Lk
/ AA/28
dilaporkan, / Gg.
kasus dan
Informasi
Tembok, Pancoran,
kematian, Jakarta
initial kasus, Selatan. dan
jenis kelamin Demam,
umurruam,
kasus,nyeri persendian.
alamat kasus, gejala.
Tuliskan
: Tgl 15 kronologi kasus
Okt: Demam, 16antara lain informasi
Okt: Muncul tanggal
ruam, 23 mulai sakit
Okt: Berobat dan riwayat 24
ke Puskesmas, berobat,
Okt:
Kronologi
tanggal ambil spesimen,
Pengambilan Spesimen kondisi kasus dan tindakan yang sudah dilakukan terhadap kasus.
Tindakan : Pengambilan
Tuliskan spesimen,
tindakan KIE dilakukan
yang sudah ke pasien,oleh
dan Koordinasi ke Dinas Kesehatan Kota/Provinsi
petugas kesehatan.
10
Penjelasan Pengisian Formulir EBS (4/5) Pencatatan dan Pelaporan Mpox
Lampiran File
Informasi Dasar Informasi Penyakit Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Pendukung
Data Keterangan
Pilihan Ya/Tidak. Kriteria untuk respon < 24 jam adalah sudah mendapatkan informasi jenis penyakit,
Respon < 24 Jam
jumlah kasus dan informasi lain yang dapat dikonfirmasikan data-datanya.
Formulir W1 Pilihan Ya/Tidak. Jika ada formulir W1 maka formulir dilampirkan melalui Tab Lampiran file pendukung
Pilihan Ya/Tidak. Jika dinyatakan KLB, formulir W1 maka formulir dilampirkan melalui Tab Lampiran file
KLB
pendukung
Tanggal KLB dimulai Tanggal dimulai/dinyatakan KLB
Tanggal rumor
Tanggal mulai ditanggulangi rumor penyakit yang dilaporkan
ditanggulangi
Pilihan :
Situasi KLB 1. Berakhir : KLB penyakit berhasil ditanggulangi
2. Masih berlangung : KLB penyakit masih ditanggulangi oleh petugas kesehatan
Lampiran File
Informasi Dasar Informasi Penyakit Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Pendukung
Data Keterangan
Klik tombol Add untuk menampilkan pilihan dokumen yang akan dilampirkan (bisa
Add
lebih dari satu file)
12
DEFINISI PENEMUAN KASUS
13
DEFINISI OPERASIONAL KASUS SUSPEK
1. Seseorang yang memiliki kontak dengan kasus probable atau konfirmasi dalam 21 hari sebelum onset gejala/tanda, dan
memiliki satu atau lebih gejala/tanda sebagai berikut: a. demam akut (>38.5oC), b. sakit kepala, c. nyeri otot, d. sakit
punggung, e. kelelahan tubuh (fatigue)
ATAU
2. Seseorang yang sejak 1 Januari 2022 memiliki gejala ruam kulit akut, lesi pada mukosa atau limfadenopati. Ruam pada
kulit termasuk lesi tunggal atau lesi jamak (multipel) pada area anogenital atau area tubuh lainnya. Lesi mukosa meliputi
lesi tunggal atau jamak pada mulut, konjungtiva, uretra, penis, vagina atau lesi pada anorektal. Lesi anorektal dapat juga
bermanifestasi sebagai inflamasi anorektal (proctitis), nyeri dan/atau perdarahan.
DAN
Penyebab umum ruam akut berikut tidak menjelaskan gambaran klinis1 : varicella zoster, herpes zoster, campak, herpes
simpleks, infeksi kulit bakteri, infeksi gonococcus diseminata, sifilis primer atau sekunder, chancroid, limfogranuloma
venereum, granuloma inguinale, moluskum kontagiosum, reaksi alergi (misalnya, terhadap tanaman); dan penyebab
umum lainnya yang relevan secara lokal dari ruam papular atau vesikular.
Keterangan:
1 Tidak perlu mendapatkan hasil laboratorium negatif untuk daftar penyebab umum penyakit ruam untuk mengklasifikasikan kasus sebagai suspek/probable.
Selain itu, jika kecurigaan terhadap infeksi mpox tinggi karena riwayat dan/atau manifestasi klinis atau kemungkinan paparan kasus, identifikasi suatu patogen
lain yang menyebabkan ruam tidak menyingkirkan pemeriksaan tes mpox karena ko-infeksi telah teridentifikasi
DEFINISI OPERASIONAL KASUS PROBABLE
1. Seseorang dengan gejala ruam kulit akut yang tidak dapat dijelaskan, lesi
mukosa, atau limfadenopati. Keterangan:
Ruam pada kulit termasuk lesi tunggal atau lesi jamak (multiple) pada 1 seseorang yang memiliki kontak dengan kasus
probable atau konfirmasi. Perlu melihat definisi
area anogenital atau area tubuh lainnya. Lesi mukosa meliputi lesi Kontak Erat.
tunggal atau multipel pada mulut, konjungtiva, uretra, penis, vagina atau 2 Serologi dapat digunakan untuk klasifikasi kasus
lesi pada anorektal. Lesi anorektal dapat juga bermanifestasi sebagai retrospektif untuk kasus probable pada keadaan
inflamasi anorektal (proctitis), nyeri dan/atau perdarahan tertentu seperti saat tes PCR diagnostik dengan
spesimen lesi kulit tidak tersedia atau dalam
DAN
konteks penelitian. Metode tes diagnostik primer
2. Memiliki salah satu atau lebih kondisi berikut: untuk diagnosis mpox adalah tes PCR dengan
a.Memiliki hubungan epidemiologis1 dengan kasus probable atau kasus material lesi kulit atau spesimen lain seperti swab
konfirmasi dalam 21 hari sebelum onset gejala. oral atau orofaringeal sesuai keadaan. Serologi
b.Teridentifikasi sebagai gay, biseksual atau kelompok LSL tidak dapat digunakan sebagai tes diagnostik lini
c. Memiliki lebih dari satu pasangan seksual atau pasangan seksual pertama.
3 Tes PCR pada spesimen darah tidak dapat
anonim dalam 21 hari sebelum onset gejala. diandalkan, dan tes ini tidak dapat digunakan
d.Terdeteksinya IgM antibodi2 untuk anti-orthopoxvirus (OPXV) (dalam sebagai tes diagnostik lini pertama tanpa tes lain.
periode 4-56 hari sejak onset ruam); atau peningkatan titer IgG 4 kali Jika hasil tes PCR darah negatif dan tes PCR ini
lipat dibandingkan antara fase akut (sampai 5-7 hari) dengan sampel adalah satu-satunya tes yang dijalankan, hasil ini
pada periode konvalesen (hari ke 21 ke atas); dengan catatan tidak ada tidak cukup untuk menyingkirkan kasus yang
dalam hal-hal lain memenuhi definisi kasus suspek
Riwayat vaksinasi smallpox/mpox atau paparan terhadap OPXV. atau probable. Ketentuan ini berlaku terlepas dari
e. Memiliki hasil positif untuk infeksi orthopoxvirus (PCR untuk apakah tes PCR darah spesifik untuk orthopoxvirus
spesifikOPXV tanpa spesifik-MPXV atau hasil sekuensing). 3 atau MPXV.
DEFINISI OPERASIONAL KASUS
KONFIRMASI DISCARDED
Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau kasus terkonfirmasi (sejak mulai
gejala sampai dengan krusta mengelupas/hilang) mpox dan memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Kontak fisik langsung kulit dengan kulit (misalnya, bersentuhan, berpelukan, berciuman, dan
kontak intim atau seksual);
b. Kontak dengan benda yang terkontaminasi seperti pakaian atau pelapis tempat tidur selama
proses pencucian atau pembersihan ruangan;
c. Paparan pernapasan tatap muka yang berkepanjangan dalam jarak dekat; dan d. Paparan
pernapasan (kemungkinan terhirupnya) atau paparan mukosa mata pada material lesi
(misalnya, krusta) dari orang yang terinfeksi).
d. Tenaga kesehatan tanpa menggunakan APD yang sesuai.
PERJALANAN LESI KULIT
18
paparan dr Hanny SpKK pada Workshop P2P Mpox, Oktober 2023
INPUT
APLIKASI ALL RECORD TC-19
Alur Deteksi Dini dan Pelaporan Ke NAR Monkeypox Berdasarkan Sumber Informasi Pencatatan dan Pelaporan Mpox
Sebagai
Faskes/Dinkes/KKP,
melakukan notifikasi
kasus melalui submenu
Pelaporan MPOX pada
menu Pencatatan MPOX
▪ Jika pasien belum terdaftar di NAR Mpox maka user dapat menambahkan
dengan mengklik tombol Tambah Data Pasien Baru lalu akan di arahkan ke
halaman input pasien baru serta input data awal
▪ Jika pasien sudah terdaftar di NAR Mpox, maka user cukup input NIK lalu
klik Cari Data Pasien maka akan muncul data pasien tersebut lalu klik ikon
maka akan di arahkan ke halaman Riwayat pasien tersebut 21
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)
22
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)
9999 + 2 digit kode Provinsi + 2 digit kode kab/ kota + 2 digit kode
kecamatan + 1 digit kode jenis kelamin (1=L, 2=P) + 5 digit angka acak
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)
• Apakah ruam
menunjukkan klinis dan
epidemiologis varicella
zoster (cacar air)?
24
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)
• Apakah ruam
menunjukkan klinis dan
epidemiologis varicella
zoster (cacar air)?
25
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)
Jika sudah di input dan di klik SIMPAN maka akan muncul pop-up terkait informasi data yang di input serta
kriteria status MPOX pasien tersebut.
26
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)
Jika status adalah Suspek, Probable, atau Kontak erat asimtomatis, lakukan penginputan pengambilan specimen pada
submenu Pengambilan Spesimen MPOX.
Cari data pasien yang telah dilaporkan dengan mencari NIK, Nama, Passport atau Lainnya. Kemudian klik CARI DATA PASIEN
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)
Setelah klik CARI DATA PASIEN, akan muncul identitas pasien yang dicari. Klik logo untuk
membuka kasus untuk menambahkan pengambilan spesimen.
Akan masuk ke Riwayat Data pasien. Lalu klik ikon untuk menambahkan pengambilan
spesimen mpox
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)
INGAT!
Untuk selalu melampirkan print dokumen
Pemeriksaan saat mengirim sampel ke
laboratorium rujukan
Proses Input yang dilakukan Laboratorium