You are on page 1of 37

PENCATATAN DAN PELAPORAN

MPOX (MONKEYPOX)
Disampaikan dalam Workshop Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit Monkeypox

24 Oktober 2023
Pencatatan dan Pelaporan Mpox

1 2
Pedoman Pencegahan dan Surat Edaran Dirjen P2P
Pengendalian Mpox (Monkeypox) Peningkatan Kewaspadaan Terhadap
Tahun 2023 Mpox (Monkeypox) di Indonesia

Pendahuluan
Pencatatan dan
Pelaporan

2
Alur Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan Mpox

3
Resume Pencatatan dan Pelaporan Pencatatan dan Pelaporan Mpox

Input Surveilans Berbasis Kejadian/EBS Input


di Aplikasi SKDR di Aplikasi All Record TC-19

Instansi Pelaporan Formulir Pelaporan Formulir


Pelaporan Formulir Notifikasi Kasus
Notifikasi Penyelidikan Menginput Hasil
Pemantauan Notifikasi Pelaku dan Pengiriman
Penemuan Kasus Epidemiologi dan Pemeriksaan
Perjalanan Spesimen
mpox di Wilayah Klinis Kasus Mpox

Kantor Kesehatan
Pelabuhan

Dinas Kesehatan
Provinsi dan Dinas
Kesehatan Kabupaten
/ Kota
Rumah Sakit,
Puskesmas dan * * *
Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Lainnya

Laboratorium
Kesehatan Masyarakat

*pencatatan form PE oleh Fasyankes selanjutnya dilaporakan Dinas Kesehatan


bila rumah sakit, Puskesmas dan fasilitas Kesehatan lainnya tidak memiliki akun SKDR EBS atau All Record TC-19, maka pelaporan diinput oleh Dinas Kesehatan
Catatan:
1. Kasus yang dilaporkan wajib sesuai dengan definisi operasional pedoman Mpox tahun 2023
2. Kasus dilaporkan secara berjenjang ke Dinas Kesehatan Provinsi/Kabupaten/Kota dan Dirjen P2P melalui Public Health Emergency Operation 4
Centre (PHEOC) di nomor Telp./WhatsApp 0877-7759-1097
INPUT
SURVEILANS BERBASIS KEJADIAN / EBS
DI SKDR
Website dan Menu SKDR Pencatatan dan Pelaporan Mpox

Dashboard Akses Aplikasi


https://skdr.surveilans.org
Pengaturan Paramater

Manajemen Daerah

EBS
• Formulir EBS
• Analisa EBS
SKDR - IBS
• Data Agregate
• Form Individu
• Analisa Data
SMS

Whatsapp Gateaway

Logout
6
Entri Data EBS Dalam Website SKDR Pencatatan dan Pelaporan Mpox

Langkah :
1. Pilih Menu EBS
2. Klik Tambah untuk
menambahkan data baru
2
3. Informasi yang harus
dilengkapi dikelompokan
menjadi Informasi Dasar,
1
Informasi penyakit,
Deskripsi kejadian, Respon
KLB, Lampiran file
pendukung laporan

7
Penjelasan Pengisian Formulir EBS (1/5) Pencatatan dan Pelaporan Mpox

Lampiran File
Informasi Dasar Informasi Penyakit Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Pendukung

Data Keterangan
Provinsi Pilihan provinsi lokasi kejadian
Kab/Kota Pilihan kabupaten/kota lokasi kejadian
Kecamatan Pilihan kecamatan lokasi kejadian
Subject Judul – Kotadengan
laporan singkat
: Monkeypox Jakartaformat “Nama
Selatan PenyakitDKI
Provinsi - Lokasi Kejadian (Prov/Kab/Kecamatan)”
Jakarta
No EBS Pemberian kode unik pelaporan otomatis oleh sistem
Tgl Laporan Tanggal melaporkan kejadian
Status Rumor Pilihan :
1. Terverifikasi : rumor penyakit yang dilaporkan sudah mendapatkan informasi jenis penyakit, jumlah kasus
dan informasi lain yang dapat dikonfirmasikan data-datanya
2. Terverifikasi dan sudah dilakukan koordinasi lintas sektor : rumor penyakit yang dilaporkan sudah mendapatkan
informasi jenis penyakit, jumlah kasus dan informasi lain yang dapat dikonfirmasikan data-datanya. Tindakan
respon sudah dilakukan dengan berkoordinasi dengan sektor lain yang terkait
3. Dalam investigasi : rumor penyakit masih dalam penyelidikan
4. Discarded : rumor penyakit tidak perlu direspon/diambil tindakan lebih lanjut
Sumber informasi Pilihan sumber informasi yang melaporkan kejadian penyakit
Nama pelapor Nama jelas pelapor
Telp pelapor No telephone pelapor yang dapat dihubungi
Latitude dan Longitude Titik koordinat lokasi kejadian. Terisi secara otomatis setelah melengkapi variable Peta Lokasi Rumor
Peta Langkah untuk mendapatkan titik koordinat :
1. Tuliskan nama lokasi 8
2. Klik pada peta untuk menampilkan titik koodinat lokasi pada latitude dan Longitude
Penjelasan Pengisian Formulir EBS (2/5) Pencatatan dan Pelaporan Mpox

Informasi Lampiran File


Informasi Dasar Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Penyakit Pendukung

Data Keterangan
Penyakit Rumor : Monkeypox
Pilihan penyakit rumor yang dilaporkan saat pertama kali laporan diterima
Pilihan penyakit yang dipilih berdasarkan hasil verifikasi dari petugas kesehatan atau
Penyakit Terverifikasi
berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
Pilihan sumber informasi yang digunakan untuk melengkapi variabel penyakit
Sumber verifikasi : Petugas Puskesmas
terverifikasi
Jumlah Kasus Jumlah kasus yang dilaporkan
Jumlah Kematian Jumlah kematian yang dilaporkan

Diperiksa Lab Pilihan (Ya/Tidak) apakah dilakukan pemeriksaan laboratorium

Hasil Laboratorium Hasil pemeriksaan laboratorium


Pria Jumlah kasus jenis kelamin pria
Wanita Jumlah kasus jenis kelamin wanita
Umur Jumlah kasus menurut kelompok umur

9
Penjelasan Pengisian Formulir EBS (3/5) Pencatatan dan Pelaporan Mpox

Deskripsi Lampiran File


Informasi Dasar Informasi Penyakit Respon dan KLB
Kejadian Pendukung

Data Keterangan

: Suspek
Tuliskan Mpox disingkat
informasi Kota Jakarta Selatan
kejadian rumor/ penyakit
1 kasus tanpa
yang kematian jumlahth/Lk
/ AA/28
dilaporkan, / Gg.
kasus dan
Informasi
Tembok, Pancoran,
kematian, Jakarta
initial kasus, Selatan. dan
jenis kelamin Demam,
umurruam,
kasus,nyeri persendian.
alamat kasus, gejala.

Tuliskan
: Tgl 15 kronologi kasus
Okt: Demam, 16antara lain informasi
Okt: Muncul tanggal
ruam, 23 mulai sakit
Okt: Berobat dan riwayat 24
ke Puskesmas, berobat,
Okt:
Kronologi
tanggal ambil spesimen,
Pengambilan Spesimen kondisi kasus dan tindakan yang sudah dilakukan terhadap kasus.

Tindakan : Pengambilan
Tuliskan spesimen,
tindakan KIE dilakukan
yang sudah ke pasien,oleh
dan Koordinasi ke Dinas Kesehatan Kota/Provinsi
petugas kesehatan.

Tuliskan saran yang


: Penulusuran dapat
kontak dilakukan
erat, yang kasus,
pemantauan dapat dilakukan
memonitoroleh petugas
hasil kesehatan
pemeriksaan
Saran
dilapangan untuk kejadian penyakit yang dilaporkan.
laboratorium

10
Penjelasan Pengisian Formulir EBS (4/5) Pencatatan dan Pelaporan Mpox

Lampiran File
Informasi Dasar Informasi Penyakit Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Pendukung

Data Keterangan

Pilihan Ya/Tidak. Kriteria untuk respon < 24 jam adalah sudah mendapatkan informasi jenis penyakit,
Respon < 24 Jam
jumlah kasus dan informasi lain yang dapat dikonfirmasikan data-datanya.

Formulir W1 Pilihan Ya/Tidak. Jika ada formulir W1 maka formulir dilampirkan melalui Tab Lampiran file pendukung

Pilihan Ya/Tidak. Jika dinyatakan KLB, formulir W1 maka formulir dilampirkan melalui Tab Lampiran file
KLB
pendukung
Tanggal KLB dimulai Tanggal dimulai/dinyatakan KLB

Tanggal KLB berakhir Tanggal KLB dinyatakan berakhir

Tanggal rumor diketahui Tanggal diketahui pertama kali rumor penyakit

Tanggal rumor
Tanggal mulai ditanggulangi rumor penyakit yang dilaporkan
ditanggulangi

Pilihan :
Situasi KLB 1. Berakhir : KLB penyakit berhasil ditanggulangi
2. Masih berlangung : KLB penyakit masih ditanggulangi oleh petugas kesehatan

ID KLB Nomor unik KLB 11


Penjelasan Pengisian Formulir EBS (5/5) Pencatatan dan Pelaporan Mpox

Lampiran File
Informasi Dasar Informasi Penyakit Deskripsi Kejadian Respon dan KLB
Pendukung

Data Keterangan

Klik tombol Add untuk menampilkan pilihan dokumen yang akan dilampirkan (bisa
Add
lebih dari satu file)

12
DEFINISI PENEMUAN KASUS

SUSPEK PROBABLE KONFIRMASI


PERLU
MEMASTIKAN
KASUS YANG
DILAPORKAN
MEMENUHI
KRITERIA DISCARDED KONTAK ERAT

13
DEFINISI OPERASIONAL KASUS SUSPEK
1. Seseorang yang memiliki kontak dengan kasus probable atau konfirmasi dalam 21 hari sebelum onset gejala/tanda, dan
memiliki satu atau lebih gejala/tanda sebagai berikut: a. demam akut (>38.5oC), b. sakit kepala, c. nyeri otot, d. sakit
punggung, e. kelelahan tubuh (fatigue)
ATAU

2. Seseorang yang sejak 1 Januari 2022 memiliki gejala ruam kulit akut, lesi pada mukosa atau limfadenopati. Ruam pada
kulit termasuk lesi tunggal atau lesi jamak (multipel) pada area anogenital atau area tubuh lainnya. Lesi mukosa meliputi
lesi tunggal atau jamak pada mulut, konjungtiva, uretra, penis, vagina atau lesi pada anorektal. Lesi anorektal dapat juga
bermanifestasi sebagai inflamasi anorektal (proctitis), nyeri dan/atau perdarahan.
DAN
Penyebab umum ruam akut berikut tidak menjelaskan gambaran klinis1 : varicella zoster, herpes zoster, campak, herpes
simpleks, infeksi kulit bakteri, infeksi gonococcus diseminata, sifilis primer atau sekunder, chancroid, limfogranuloma
venereum, granuloma inguinale, moluskum kontagiosum, reaksi alergi (misalnya, terhadap tanaman); dan penyebab
umum lainnya yang relevan secara lokal dari ruam papular atau vesikular.
Keterangan:
1 Tidak perlu mendapatkan hasil laboratorium negatif untuk daftar penyebab umum penyakit ruam untuk mengklasifikasikan kasus sebagai suspek/probable.

Selain itu, jika kecurigaan terhadap infeksi mpox tinggi karena riwayat dan/atau manifestasi klinis atau kemungkinan paparan kasus, identifikasi suatu patogen
lain yang menyebabkan ruam tidak menyingkirkan pemeriksaan tes mpox karena ko-infeksi telah teridentifikasi
DEFINISI OPERASIONAL KASUS PROBABLE
1. Seseorang dengan gejala ruam kulit akut yang tidak dapat dijelaskan, lesi
mukosa, atau limfadenopati. Keterangan:
Ruam pada kulit termasuk lesi tunggal atau lesi jamak (multiple) pada 1 seseorang yang memiliki kontak dengan kasus
probable atau konfirmasi. Perlu melihat definisi
area anogenital atau area tubuh lainnya. Lesi mukosa meliputi lesi Kontak Erat.
tunggal atau multipel pada mulut, konjungtiva, uretra, penis, vagina atau 2 Serologi dapat digunakan untuk klasifikasi kasus
lesi pada anorektal. Lesi anorektal dapat juga bermanifestasi sebagai retrospektif untuk kasus probable pada keadaan
inflamasi anorektal (proctitis), nyeri dan/atau perdarahan tertentu seperti saat tes PCR diagnostik dengan
spesimen lesi kulit tidak tersedia atau dalam
DAN
konteks penelitian. Metode tes diagnostik primer
2. Memiliki salah satu atau lebih kondisi berikut: untuk diagnosis mpox adalah tes PCR dengan
a.Memiliki hubungan epidemiologis1 dengan kasus probable atau kasus material lesi kulit atau spesimen lain seperti swab
konfirmasi dalam 21 hari sebelum onset gejala. oral atau orofaringeal sesuai keadaan. Serologi
b.Teridentifikasi sebagai gay, biseksual atau kelompok LSL tidak dapat digunakan sebagai tes diagnostik lini
c. Memiliki lebih dari satu pasangan seksual atau pasangan seksual pertama.
3 Tes PCR pada spesimen darah tidak dapat
anonim dalam 21 hari sebelum onset gejala. diandalkan, dan tes ini tidak dapat digunakan
d.Terdeteksinya IgM antibodi2 untuk anti-orthopoxvirus (OPXV) (dalam sebagai tes diagnostik lini pertama tanpa tes lain.
periode 4-56 hari sejak onset ruam); atau peningkatan titer IgG 4 kali Jika hasil tes PCR darah negatif dan tes PCR ini
lipat dibandingkan antara fase akut (sampai 5-7 hari) dengan sampel adalah satu-satunya tes yang dijalankan, hasil ini
pada periode konvalesen (hari ke 21 ke atas); dengan catatan tidak ada tidak cukup untuk menyingkirkan kasus yang
dalam hal-hal lain memenuhi definisi kasus suspek
Riwayat vaksinasi smallpox/mpox atau paparan terhadap OPXV. atau probable. Ketentuan ini berlaku terlepas dari
e. Memiliki hasil positif untuk infeksi orthopoxvirus (PCR untuk apakah tes PCR darah spesifik untuk orthopoxvirus
spesifikOPXV tanpa spesifik-MPXV atau hasil sekuensing). 3 atau MPXV.
DEFINISI OPERASIONAL KASUS
KONFIRMASI DISCARDED

Kasus suspek atau probable dengan hasil


negatif PCR yang diambil dari cairan lesi,
spesimen kulit atau krusta dan/atau hasil
Kasus suspek atau probable yang negatif mpox dari pemeriksaan
dinyatakan positif terinfeksi MPXV yang sekuensing.
dibuktikan dengan pemeriksaan Kasus probable yang diperoleh secara
laboratorium polymerase chain reaction retrospektif yang tidak memungkinkan untuk
(PCR) dan/atau sekuensing. diambil spesimen dari lesi kulit/mukosa dan
tidak ada spesimen lain yang terdeteksi
positif PCR, maka tetap diklasifikasikan
sebagai kasus probable.
DEFINISI OPERASIONAL KASUS
KONTAK ERAT

Orang yang memiliki riwayat kontak dengan kasus probable atau kasus terkonfirmasi (sejak mulai
gejala sampai dengan krusta mengelupas/hilang) mpox dan memenuhi salah satu kriteria berikut:
a. Kontak fisik langsung kulit dengan kulit (misalnya, bersentuhan, berpelukan, berciuman, dan
kontak intim atau seksual);
b. Kontak dengan benda yang terkontaminasi seperti pakaian atau pelapis tempat tidur selama
proses pencucian atau pembersihan ruangan;
c. Paparan pernapasan tatap muka yang berkepanjangan dalam jarak dekat; dan d. Paparan
pernapasan (kemungkinan terhirupnya) atau paparan mukosa mata pada material lesi
(misalnya, krusta) dari orang yang terinfeksi).
d. Tenaga kesehatan tanpa menggunakan APD yang sesuai.
PERJALANAN LESI KULIT

18
paparan dr Hanny SpKK pada Workshop P2P Mpox, Oktober 2023
INPUT
APLIKASI ALL RECORD TC-19
Alur Deteksi Dini dan Pelaporan Ke NAR Monkeypox Berdasarkan Sumber Informasi Pencatatan dan Pelaporan Mpox

Sumber Index Case


Rumor/Berita dari Media Informasi

Penemuan Kasus Suspek atau


Probabel di Pintu Masuk Negara

Penemuan Kasus Suspek atau NEGATIF


Probabel di FKTP atau Rumah Sakit EXCLUDE

Notifikasi IHR atau dari negara lain YA 4


3 Ambil spesimen: Isian Form Pengambilan
Spesimen:
ANAMNESIS - VERIFIKASI • Cairan lesi
Penyebab umum ruam akut sesuai 1. Tanggal Ambil Spesimen
• Keropeng/krusta
dengan gambaran klinis untuk penyakit TIDAK 2. Jenis Spesimen dan
• Swab anal/rektal
1 berikut:
• Swab Kode No Spesimen
3. Tanggal Terima
Gejala Utama: Orang
dengan ruam akut yang varicella zoster tonsil/orofaring
• Serum Spesimen
tidak bisa dijelaskan pada • Lain-lain 4. Tanggal Diperiksa Lab
negara non endemis 5. Tanggal Hasil Keluar
- Tanggal Onset:….
YA POSITIF
- Bentuk ruam: papula,
vesikel, dan atau
Lanjut
pustula? 2
- Suspek
- Probable WGS MPOX
- Kontak Erat Asimtomatis
ENTRI NAR MONKEYPOX
OLEH FASYANKES/DINKES
20
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Sebagai
Faskes/Dinkes/KKP,
melakukan notifikasi
kasus melalui submenu
Pelaporan MPOX pada
menu Pencatatan MPOX

▪ Jika pasien belum terdaftar di NAR Mpox maka user dapat menambahkan
dengan mengklik tombol Tambah Data Pasien Baru lalu akan di arahkan ke
halaman input pasien baru serta input data awal
▪ Jika pasien sudah terdaftar di NAR Mpox, maka user cukup input NIK lalu
klik Cari Data Pasien maka akan muncul data pasien tersebut lalu klik ikon
maka akan di arahkan ke halaman Riwayat pasien tersebut 21
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Dengan Data Dukcapil

Input Data Manual

22
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Input Data Manual

Format NIK Bantuan:


16 Digit

9999 + 2 digit kode Provinsi + 2 digit kode kab/ kota + 2 digit kode
kecamatan + 1 digit kode jenis kelamin (1=L, 2=P) + 5 digit angka acak
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Setelah input data pribadi


telah selesai maka
selanjutnya yaitu mengisi
pertanyaan:

• Apakah ruam
menunjukkan klinis dan
epidemiologis varicella
zoster (cacar air)?

• Memilih Kriteria Kasus

24
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Setelah input data pribadi


telah selesai maka
selanjutnya yaitu mengisi
pertanyaan:

• Apakah ruam
menunjukkan klinis dan
epidemiologis varicella
zoster (cacar air)?

• Memilih Kriteria Kasus

25
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Jika sudah di input dan di klik SIMPAN maka akan muncul pop-up terkait informasi data yang di input serta
kriteria status MPOX pasien tersebut.

Namun jika pasien tidak memiliki gambaran klinis dan


Jika pasien memiliki gambaran klinis dan epidemiologis varicella zoster, maka akan menjadi kriteria
epidemiologis varicella zoster, status MPOX Suspek, Probabel, atau Kontak Erat Asimtomatis sesuai
akan menjadi Exclude, lalu klik Simpan. Pasien kriteria yangd dipilih, lalu klik Simpan. Selanjutnya,
tidak perlu melakukan pengambilan spesimen. melakukan user melakukan input pengambilan spesimen

26
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Setelah diklik Simpan, tampilan akan muncul Riwayat Data Pasien


Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Jika status adalah Suspek, Probable, atau Kontak erat asimtomatis, lakukan penginputan pengambilan specimen pada
submenu Pengambilan Spesimen MPOX.

Cari data pasien yang telah dilaporkan dengan mencari NIK, Nama, Passport atau Lainnya. Kemudian klik CARI DATA PASIEN
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Setelah klik CARI DATA PASIEN, akan muncul identitas pasien yang dicari. Klik logo untuk
membuka kasus untuk menambahkan pengambilan spesimen.

Akan masuk ke Riwayat Data pasien. Lalu klik ikon untuk menambahkan pengambilan
spesimen mpox
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Lakukan entri pengambilan spesimen


dengan mengisi Tanggal Ambil
Spesimen, Kode Spesimen, dan
Laboratorium Pemeriksa Dituju. Lalu
klik Simpan
Jenis Spesimen Kode
• Cairan lesi A-
• Keropeng/krusta B-
• Swab anal/rektal C-
• Swab tonsil/orofaring D-
• Serum E-
• Lain-lain F-
Proses Input yang dilakukan Faskes/Dinkes/KKP: Notifikasi
(Akun Operator Dinkes/Faskes)

Lakukan entri pengambilan spesimen


dengan mengisi Tanggal Ambil
Spesimen, Kode Spesimen, dan
Laboratorium Pemeriksa Dituju. Lalu
klik Simpan
Jenis Spesimen Kode
• Cairan lesi A-
• Keropeng/krusta B-
• Swab anal/rektal C-
• Swab tonsil/orofaring D-
• Serum E-
• Lain-lain F-

INGAT!
Untuk selalu melampirkan print dokumen
Pemeriksaan saat mengirim sampel ke
laboratorium rujukan
Proses Input yang dilakukan Laboratorium

Untuk Lab, setelah


faskes/dinkes/KKP melaporkan
notifikasi dan melakukan
pengiriman spesimen ke
laboratorium rujukan,
Laboratorium rujukan
melakukan input hasil
pemeriksaan di submenu Input
Pemeriksaan Spesimen MPOX.

Cari data pasien yang dikirim


melalui pencarian dari Provinsi
Pengirim, Faskes Pengirim, Tgl
Ambil Spesimen, Nama Pasien,
atau NIK/No Passport Pasien.
Lalu Klik CARI DATA PASIEN.
Proses Input yang dilakukan Laboratorium

Setelah muncul klik


tombol verifikasi untuk
selanjutnya menginput
hasil laboratoriumnya.

Input Data mengenai


Tanggal Terima
Spesimen, Tanggal
Diperiksa Lab, Tanggal
Hasil Keluar, dan Hasil
Pemeriksaan masing-
masing jenis spesimen.
Hasil Pemeriksaan Spesimen MPOX

Hasil pemeriksaan dapat diperiksa


melalui submenu Hasil Pemeriksaan
Spesimen MPOX mencari melalui NIK,
Nama, passport, atau Id Lainnya.

Lalu klik Tindakan mencetak hasil


pemeriksaan dengan mengeklik icon
cetak. Dan akan muncul DOKUMEN
PEMERIKSAAN MONKEYPOX
MENU MONITORING

Menu Laporan tersedia


dengan judul kiri:
Monitoring Pemeriksaan
MPOX.
Isi filter yang dibutuhkan
agar proses lebih cepat.
Klik angka pada data
tersebut maka akan di
arahkan ke halaman list
riwayat pasien

Klik tombol Download Data


Pemeriksaan Spesimen
untuk mengunduh data
tersebut. Setelah di-klik,
maka akan muncul file excel
LINK PETUNJUK PENGISIAN NAR DAN FORMULIR PENCATATAN DAN PELAPORAN

Petunjuk Pengisian NAR


https://link.kemkes.go.id/narmonkeypox

Formulir Pencatatan dan Pelaporan


https://bit.ly/formulirmpox

You might also like