You are on page 1of 2

PENGAMBILAN SPESIMEN

LABORATORIUM
No. Dokumen :
No. Revisi :
SPO Tanggal Terbit :
Halaman :

PUSKESMAS M.YosintaRahangiar,SKM,MM.Ke
TIMIKA s NIP.19721222 199703 2 009

1. Pengertian Kegiatan melakukan pengambilan spesimen laboratorium


2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk melakukan
permintaan pemeriksaan.
3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor :
4. Referensi Good Laboratory Practice
5. Prosedur / 1. Menyiapkan alat dan bahan
Langkah-langkah a. Alat : lancet steril, pipet kapiler, pot (tempat urine dan dahak).
b. Bahan : tisu/kertas, alkohol 70%, jarum disposibel 2,5 ml
2. Petugas menggunakan APD.
3. Petugas mengidentifikasi pasien.
4. Petugas mengkaji kesesuaian antara pertimbangan klinis dengan
permintaan pemeriksaan.
5. Petugas membuat persetujuan tindakan pada pasien pada form
yang disediakan.
6. Petugas melakukan pengambilan spesimen sesuai dengan standar
prosedur yang berlaku.

DARAH
a. Darah Kapiler
1) Bersihkan tempat yang akan ditusuk (ujung jari) dengan
kapas alkohol 70% Biarkan sampai kering
2) Peganglah bagian yang akan ditusuk jarum supaya rasa
nyeri berkurang
3) Tusuklah dengan cepat memakai lancet steril pada jari,
tusuk dengan arah tegak lurus pada garis-garis sisik jari.
4) Buanglah tetes darah yang pertama keluar dengan memakai
tissue/kertas, saring tetesan yang berikutnya boleh di pakai
untuk pemeriksaan
5) Beri identitas pada sampel

b. Darah Vena
1) Bersihkan tempat/ bagian yang akan diambil, dengan
alkohol 70% dan biarkan sampai kering.
2) Jika memakai Vena Fossa Lugiti, pasanglah ikatan
pemendung pada lengan atas
3) Mintalah pasien mengepal dan membuka tangannya
berulang kali agar vena jelas terlihat.
4) Tegangkan kulit di atas vena itu dengan jari-jari tangan kiri
supaya vena tidak dapat bergerak.
Tusuklah kulit dengan jarum dan semprit dalam tangan
kanan sampai ujung jarum masuk ke dalam vena
5) Lepaskan/renggangkan pembendung dan perlahan-lahan
tarik penghisap semprit sampai jumlah darah yang
dikehendaki di dapat

1/1
6) Lepaskan pembendung jika masih terpasang
7) Taruhlah kapas diatas jarum dan cabutlah jarum dan
semprit itu
8) Mintalah kepada pasien agar tempat tusukan di tekan
selama beberapa menit dengan kapas tadi
9) Angkatlah jarum dari semprit
10) Alirkanlah darah ke dalam wadah/tabung yang tersedia
melalui dinding, tidak boleh disemprotkan
11) Beri identitas pada sampel

c. Urine
Sampel urine terbagi 3 yaitu sampel urine sewaktu, urine
pagi dan urine postprantial
1) Urine sewaktu adalah urine yang dikeluarkan pada satu
waktu yang tidak ditentukan secara khusus.
2) Urine pagi adalah urine yang dikeluarkan pertama kali
setelah bangun tidur
3) Urine postprantial adalah urine yang pertamakali
dikeluarkan 1 ½ -3 jam setelah makan.
Cara penampungan urine :
1) Berikan wadah tempat penampungan urine
2) Pasien diminta untuk mengambil contoh urine ke kamar
kecil/toilet sesuai yang dikehendaki (Sewaktu, Pagi atau
Postprantial) dan jenis pemeriksaan
3) Pasien diminta untuk menyerahkan urine yang diminta ke
laboratorium
4) Beri identitas pada sampel

7. Unit Terkait Laboratorium, Poli Umum, Poli Gigi, KIA, UGD.

1/1

You might also like