Professional Documents
Culture Documents
Lembar Aksi Nyata Refleksi Lokakarya
Lembar Aksi Nyata Refleksi Lokakarya
PSP Angkatan :3
Petunjuk pengisian.
● Latar belakang aksi nyata.
1. Setelah mengikuti lokakarya 1 yaitu mengenai pembelajaran berdiferensiasi pada murid,
maka kami mereview ulang apa yang sudah dilaksanakan. Sekolah sudah terbiasa melakukan
raker guru-guru sebelum masuk TP. Baru. Jadi, yang belum terlaksana adalah asesmen
diagnosis anak yang berguna untuk mengetahui potensi dan kebutuhan anak sehingga guru
dapat membuat rancangan pembelajaran yang berdiferensiasi dimana materi berpihak pada
anak.
2. Belajar dari pelaksanaan P5 yang belum optimal maka dijadwalkan pertemuan dengan orang
tua murid yaitu parenting atau disebut POMG (Persatuan Orang Tua Murid dan Guru).
Kepala Sekolah mempresentasikan tentang Sekolah Penggerak.
● Untuk cerita aksi nyata yang dilakukan, tuliskan:
○ Tujuan aksi nyata :
1. Memetakan kebutuhan dan kemampuan anak.
2. Mengenalkan program-program sekolah penggerak terutama P5.
○ Pelaksanaan aksi nyata
■ Assesmen Awal
1. Assesmen Awal sudah dilakukan oleh guru-guru pada bulan Juli, tetapi
belum sempurna maka direfleksi dan direkap kembali pada bulan Agustus
dan September 2023.
2. Pihak staf kantor memfasilitasi guru-guru bagaimana bentuk form asesmen
awal.
3. Kepala Sekolah dan guru-guru berdiskusi tentang pelaksanaan asesmen awal.
4. Guru-guru melaksanakan assesmen di kelas masing-masing dan memberikan
file dokumen kepada Kepala Sekolah.
■ Mengenal Lebih Dekat Sekolah Penggerak
1. Kepala Sekolah menjadwalkan pertemuan parenting
2. Kepala Sekolah membuat materi presentasi.
Silakan mengunduh form ini untuk dapat melakukan edit dan dibagikan kepada peserta.
Materi lokakarya
1. Setelah mengikuti lokakarya 1, merasa perlunya assesmen awal untuk memetakan kebutuhan
murid.
2. Walau sudah pernah disampaikan kepada orang tua pada saat Masa Pengenalan Lingkungan
Sekolah bahwa TKIT Alif terpilih mengikuti Program Sekolah Penggerak, tetapi kami masih
merasa harus men-sosialisasikan apa itu Sekolah Penggerak.
1. Mencari referensi tentang assesmen awal dan dapat materi setelah mengadakan pelatihan
membuat modul ajar. Format assesmen awal diberikan oleh guru dari PSP Ang. 1.
2. Mengadakan pertemuan parenting dengan agenda Sosialisasi Program Sekolah Penggerak.
terlampir
Silakan mengunduh form ini untuk dapat melakukan edit dan dibagikan kepada peserta.
1. Asesmen Awal
Mencuci Tangan Menggunakan Sabun
Belajar Antri
Senam Pagi
Silakan mengunduh form ini untuk dapat melakukan edit dan dibagikan kepada peserta.
Mewarnai
Silakan mengunduh form ini untuk dapat melakukan edit dan dibagikan kepada peserta.
SUB ELEMEN DARI ELEMEN CONTOH PERILAKU KEMAMPUAN RANCANGAN KEGIATAN CATATAN/HASIL DARI ASESMEN Rancangan kegiatan
CAPAIAN PEMBELAJARAN FASE FASE FONDASI YANG PERLU DI AWAL pembelajaran ke depan perlu
FONDASI YANG INGIN DI AMATI AMATI Pertanyaan pemandu bagaimana mempertimbangkan
kondisi capaian peserta didik
secara umum? Apakah ada
peserta didik yang perlu perhatian
khusus?
Sub elemen nilai-nilai agama Mencuci tangan Alhamdulillah 17 anak Alhamdulillah sudah dapat
dan budi pekerti mengunakan sabun sudah bisa mencuci mencuci tangan dengan
Anak memahami dan tangan dengan baik, ada baik.
Anak berpartisipasi aktif dalam berpartisipasi aktif beberapa anak yang masih Masih harus diingatkan
menjaga kebersihan, kesehatan menjaga kebersihan diri di temani dan di ajarkan sebelum makan harus
dan keselamatan diri sebagai dan lingkungan bagaimana cara mencuci mencuci tangan terlebih
bentuk rasa sayang terhadap Memperkenalkan tata tangan dengan benar. dahulu.
dirinya dan rasa syukur pada cara ke toilet Arsyilla, Azka, dan Rahil
tuhan yang maha Esa Anak memahami dan masih ditemani saat ke
mulai bersedia menjaga toilet mengingatkan
keselamatan diri dalam Memakai dan melepas kembali saat bermain
lingkup sederhana sebagai sepatu sendiri harus hati-hati tidak
bentuk syukur kepada berebutan mainan saling
Tuhan YME. Bermain di taman tanpa berbagi dan sabar
terjatuh menunggu giliran, saling
Tidak mendorong teman bergantian.
Tidak berebutan mainan Bilal belum mau bermain
Sabar menunggu giliran dengan teman, asyik
Menghindari benda-benda bermain sendiri.
yang berbahaya
Sub elemen jati diri
Anak dapat menenangkan Mau berpisah dengan Arsyilla, Thoriq, dan Rahil Anak belum merasa
diri baik dengan bantuan orang tua ketika sekolah masih menangis dan ditemani nyaman di tinggal dan
Anak mengenal , guru maupun orang lain Bermain bersama teman orangtuanya. belum dapat beradaptasi
mengekspresikan dan tanpa rebutan mainan dengan lingkungan yang
mengelola emosi diri serta baru
membangun hubungan sosial Mengikuti senam pagi Mengingatkan kembali
secara sehat. Anak mengenal rutinitas segala peralatan harus
yang ada di sekolah Meletakkan sepatu dan Sekitar 15 anak sudah diletakkan pada tempat
maupun di rumah tas di tempatnya mampu meletakkan sepatu yang sudah ditentukan
dan tas pada tempat yang supaya rapi
Anak menyesuaikan diri dengan Belajar antri sudah di tentukan dan 5
Berusaha membereskan
lingkungan, aturan, dan norma orang anak belum bisa
sendiri/ masih butuh
yang berlaku Mencuci tangan sebelum Sebagian dari mereka sudah
dan sesudah makan dapat nama anggota/ bantuan ibu guru
Anak memahami dan pekerjaan orangtuanya dan kebersihan adalah
dapat melakukan aturan- Membereskan tempat tinggalnya. sebagian dari iman
aturan sederhana yang perlengkapan makan Ada beberapa anak masih
ada dilingkungan terdekat belum bisa saat
Anak mengenal dan memiliki Membuang sampah pada menyebutkan nama /
perilaku positif terhadap diri tempatnya pekerjaan orangtua dan
dan lingkungan (keluarga, tempat tinggalnya.
sekolah, masyarakat, negara, Mengenal nama anggota Belum mampu
dan dunia) serta rasa bangga keluarga mengutarakan.
sebagai anak indonesia yang
berlandaskan pancasila Menyebutkan keadaan
lingkungan di rumah Harus lebih banyak diajak
Anak menyadari bahwa (pekerjaan ayah, untuk bercakap-cakap
dirinya dan orang lain pekerjaan ibu, jumlah supaya anak dapat
merupakan bagian dari anggota keluarga, tinggal merespon dan memahami
kelompok (keluarga, kelas dengan siapa) suatu informasi.
atau sekolah)
Sub elemen dasar-dasar literasi Anak dapat membangun Dapat menyebutkan nama
matematika, sains, teknologi, percakapan dengan teman sendiri
rekayasa dan seni sebaya maupun orang Dapat nama teman sebaya
dewasa melalui berbagai Berkenalan dengan teman
media Bertukar mainan
Bersalaman dengan teman
Mengucapkan kata tolong,
Anak mengenali dan maaf, permisi dan terima
memahami berbagai kasih
Anak mengenali dan informasi yang ada
memahami berbagai informasi, disekitarnya.
mengomunikasikan perasaan
dan pikiran secara lisan, tulisan, Menggambar bebas Guru memberikan respon
Anak menunjukkan minat
atau menggunakan berbagai untuk menuliskan ide dan Mewarnai gambar Sebagian anak suka
kepada setiap anak untuk
media serta membangun perasaan melalui berbagai Berhitung sambil dapat memilih kegiatan
kegiatan menggambar dan
percakapan. media (coretan, gambar, bernyanyi yang disukainya.
mewarnai sebagian suka
hingga tulisan) Menyanyikan lagu huruf
abjad bermain puzzle dan
Anak menunjukkan minat Bermain puzzle huruf dan bernyanyi
kegemaran, dan berpartisipasi angka
dalam kegiatan pramembaca Menyebutkan nama hari
dan pramenulis.
Hasil analisis dari asesmen :
Intra Kurikuler
Co-kurikuler
Extra Kurikuler
Program Sekolah Penggerak
Meningkatkan Sumber Daya
Pembelajaran paradigma baru
Digitalisasi Sekolah
Perencanaan Berbasis Data
PERAN ORANG TUA DALAM PAUD:
1.MODEL PERILAKU: ORANG TUA ADALAH MODEL UTAMA BAGI ANAK-ANAK PADA USIA DINI.
CARA ORANG TUA BERPERILAKU DAN BERINTERAKSI DENGAN DUNIA AKAN MEMPENGARUHI
CARA ANAK-ANAK MEMAHAMI DAN MERESPON LINGKUNGAN MEREKA.
2.PENGASUHAN POSITIF: ORANG TUA DAPAT MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG MENDUKUNG,
AMAN, DAN POSITIF DI RUMAH, YANG MEMBANTU ANAK-ANAK MERASA NYAMAN DAN SIAP
UNTUK BELAJAR DI PAUD.
3.DUKUNGAN EMOSIONAL: DUKUNGAN EMOSIONAL ORANG TUA SANGAT PENTING UNTUK
PERKEMBANGAN ANAK-ANAK. ANAK-ANAK YANG MERASA DIDENGAR, DICINTAI, DAN DIBERI
DUKUNGAN EMOSIONAL CENDERUNG MEMILIKI PERKEMBANGAN YANG LEBIH BAIK.
4.STIMULASI KOGNITIF: ORANG TUA DAPAT MEMBERIKAN RANGSANGAN KOGNITIF DENGAN
MEMBACA BERSAMA ANAK, BERBICARA DENGAN MEREKA, DAN BERMAIN PERMAINAN YANG
MELIBATKAN PEMECAHAN MASALAH.
5.KETERLIBATAN DALAM PEMBELAJARAN: TERLIBAT DALAM KEGIATAN PEMBELAJARAN DI
PAUD ADALAH CARA YANG BAIK UNTUK MENDUKUNG PERKEMBANGAN ANAK-ANAK. ORANG
TUA DAPAT MEMBANTU DENGAN PEKERJAAN RUMAH, MENDORONG PERTANYAAN, DAN
BERBICARA TENTANG PENGALAMAN SEKOLAH ANAK.
CARA ORANG TUA DAPAT BERKONTRIBUSI DALAM KESUKSESAN ANAK-ANAK DI PAUD:
1.KOMUNIKASI DENGAN GURU: ORANG TUA DAPAT BERKOMUNIKASI DENGAN GURU DI PAUD UNTUK MEMAHAMI
APA YANG DIPELAJARI ANAK-ANAK DAN CARA TERBAIK UNTUK MENDUKUNG PEMBELAJARAN MEREKA.
2.MENGIKUTI KEGIATAN SEKOLAH: HADIR DI ACARA-ACARA SEKOLAH DAN PERTEMUAN ORANG TUA-GURU
MEMBANTU ORANG TUA MEMAHAMI APA YANG SEDANG TERJADI DI SEKOLAH DAN MENDUKUNG ANAK-ANAK
DALAM KEGIATAN MEREKA.
3.MEMBACA BERSAMA: MEMBACA BERSAMA ANAK ADALAH CARA YANG BAIK UNTUK MEMBANGUN
KETERAMPILAN LITERASI MEREKA DAN MENCIPTAKAN IKATAN YANG KUAT.
4.BERMAIN DAN BEREKSPLORASI BERSAMA: ANAK-ANAK BELAJAR BANYAK MELALUI BERMAIN DAN
EKSPLORASI. ORANG TUA DAPAT BERMAIN DAN MENJELAJAH BERSAMA ANAK-ANAK MEREKA, MENDUKUNG
PERKEMBANGAN KETERAMPILAN KOGNITIF DAN SOSIAL MEREKA.
5.MEMBERIKAN DUKUNGAN DALAM PROSES TRANSISI: PROSES TRANSISI DARI RUMAH KE PAUD BISA
MENANTANG BAGI ANAK-ANAK. ORANG TUA DAPAT MEMBERIKAN DUKUNGAN EMOSIONAL SELAMA PERIODE INI.
6.MENDORONG KREATIVITAS: DUKUNGAN ORANG TUA DALAM MENGEKSPRESIKAN KREATIVITAS ANAK,
MISALNYA MELALUI SENI DAN KREASI, DAPAT MENINGKATKAN PERKEMBANGAN KREATIF MEREKA.
7.MENYEDIAKAN LINGKUNGAN PEMBELAJARAN DI RUMAH: MENCIPTAKAN LINGKUNGAN DI RUMAH YANG KAYA
AKAN BUKU, MAINAN PENDIDIKAN, DAN ALAT PERAGA BELAJAR MEMBANTU ANAK-ANAK MERASA TERTARIK
PADA PEMBELAJARAN.
8.MEMAHAMI UNIKNYA ANAK: ORANG TUA HARUS MEMAHAMI BAHWA SETIAP ANAK UNIK. MENDENGARKAN
KEBUTUHAN, MINAT, DAN PERKEMBANGAN ANAK SECARA INDIVIDUAL ADALAH PENTING.
PROJEK
PENGUATAN
PROFIL PELAJAR
PANCASILA (P5)
Foto-foto Kegiatan
THANK YOU!
See you next time!