GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.
PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
NOMOR 25 TAHUN 2022
TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI HIDROLOGI,
HIDROMETEOROLOGI, DAN HIDROGEOLOGI
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (1)
Peraturan Presiden Nornor 88 Tahun 2012 tentang Kebijakan
Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan
Hidrogeologi pada Tingkat Nasional, perlu menetapkan
Peraturan Gubernur tentang Kebijakan Pengelolaan Sistem
Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung;
Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945;
2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang
Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001
Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4033);
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6757);
4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang
Metcorologi, Klimatologi Dan Geofisika (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058);
5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber
Daya Air (Llembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6405);10.
ll.
12,
aes
14,
15.
16.
Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang
Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3225);
Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang
Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
1991 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 3445);
Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air
‘Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008
Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4859);
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin
Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5285);
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 62, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5292);
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Pengamatan dan Pengolahan Data
Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 88, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5304);
Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2012 tentang
Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi,
Hidrometeorologi, dan Hidrogeologi pada Tingkat
Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2012 Nomor 218);
Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2022 tentang Dewan
Sumber Daya Air Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2022 Nomor 88);
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 17/PRT/M/2017 tentang Pedoman
Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya
Air Pada Tingkat Wilayah Sungai;
Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 267/KPTS/M/2021 tentang Pembentukan
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Bangka;
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015
tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036)
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan
Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun
2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018
Nomor 157);Menetapkan
17. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Nomor 267/KPTS/M/2021 tentang Pembentukan
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Bangka;
MEMUTUSKAN:
PERATURAN GUBERNUR TENTANG —_KEBIJAKAN
PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI__HIDROLOGI,
HIDROMETEOROLOGI, DAN HIDROGEOLOGI PROVINSI
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG.
BABI
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan:
1. Provinsi adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
2. Pemerintah Provinsi adalah Gubernur dan Perangkat
Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai
unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
3. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung.
4. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung.
5. Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan
Hidrogeologi yang selanjutnya disebut SIH3 adalah
gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat
Tunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber
data Hidrologi, Hidrometeorologi, dan Hidrogeologi
meliputi kegiatan mengumpulkan, mengubah, dan
menyebarkan.
6. Hidrologi adalah cabang ilmu yang mempelajari
pergerakan, distribusi, dan kuslitas air diseluruh Bumi,
mencakup siklus dan sumber daya airnya.
7. Hidrometeorologi adalah cabang dari hidrologi khusus
mempelajari tentang air yang berada di udara.
8. Hidrogeologi adalah cabang dari _hidrologi_khusus
mempelajari tentang air tanah
9. Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria yang selanjutnya
disingkat NSPK adalah pedoman pelaksanaan dari
urusan pemerintahan disusun dan dituangkan dalam
peraturan menteri, keputusan menteri, keputusan dirjen
atau berbentuk surat menteri
10. Kalibrasi adalah pengecekan ketelitian pengukuran
peralatan dengan menggunakan _ standar-standar
tertentu dan dilakukan oleh lembaga yang berwenang.Fie
ig,
13.
14,
15,
16.
17.
18.
19,
20.
21.
22,
Sertifikasi adalah proses pengesahan _berbentuk
dokumen yang memuat kesesuaian sistem/perangkat
terhadap persyaratan-persyaratan yang _bersifat.
teknis dan standar yang telah ditentukan.
Data adalah catatan atau kumpulan fakta.
- Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui
konteks.
Standarisasi adalah proses pengembangan dan
Penerapan sebuah norma atau persyaratan yang
ditetapkan dalam kaitannya dengan system teknis yang
biasanya merupakan dokumen formal yang menetapkan
teknik atau kriteria teknis, metode, proses dan_praktele
yang seragam.
-Metadata adalah informasi terstruktur yang
mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau
setidaknya membuat menjadikan suatu informasi
mudah untuk ditemukan kembali,digunakan atau
dikelola.
Akses data adalah perangkat lunak dan kegiatan yang
berkaitan dengan penyimpanan, pengambilan atau
perubahan data yang disimpan dalam database atau
sistem penyimpanan lainnya.
-Jaringan Internet adalah sistem global jaringan
komputer yang saling berhubungan.
Kompatibilitas adalah kemampuan dari perangkat keras
dan/atau perangkat lunak untuk dapat menyesuaikan
dengan versi yang lebih dulu atau yang akan datang.
Verifikasi dan validasi adalah suatu kegiatan yang
sangat erat terkait dibidang teknik, untuk memastikan
bahwa suatu keluaran (data) dari operasional alat telah
memenuhi kebutuhan pengguna.
Updating adalah proses verifikasi dan validasi data
untuk mengecek kebenarannya.
Dinas yang membidangi Sumber daya Air Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung adalah Dinas yang
bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan SDA dan
Permukiman di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung,
selanjutnya disebut DSDAP Provinsi.
Dinas yang membidangi Energi dan Sumber Daya
Mineral (ESDM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung
adalah dinas yang bertanggung jawab melaksanakan
pengelolaan energy dan sumber daya mineral di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung selanjutnya disebut Dinas
ESDM Provinsi,BAB II
KEBIJAKAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI
HIDROLOGI, HIDROMETEOROLOGI DAN HIDROGEOLOGI
PROVINS!I KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Bagian Kesatu
Kebijakan Umum
Pasal 2
(1) Menetapkan Kebjjakan Pengelolaan Sistem Informasi
Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang sclanjutnya disebut
Kebijakan Pengelolaan SIH3.
(2) Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi,
Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung menjadi arahan strategis pengelolaan
Jaringan pos dan data Hidrologi, Hidrometeorologi dan
Hidrogeologi sejak diundangkan sampai dengan
tahun 2030.
(3) Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi,
Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung adalah arahan strategis untuk
mendukung pengelolaan Sistem Informasi sumber daya
air, yang terdiri dari:
a. Kebijakan Pengembangan Kelembagaan;
b. Kebijakan Peningkatan Tatalaksana;
c. Kebijakan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi;
d. Kebijakan Pembiayaan; dan
¢. Kebijakan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha.
(4) Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi,
Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dirinci dalam Matrik Uraian Kegiatan dalam
Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi
Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi dalam
Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari
Peraturan Gubernur ini,
Pasal 3
Kebijakan Pengelolaan Sistem _Informasi _Hidrologi,
Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, berfungsi
sebagai acuan bagi:
a. Dinas atau instansi yang membidangi sumber daya air,
dalam:1. Menetapkan kebijakan pengelolaan Sistem Informasi
Kondisi hidrologis sesuai kewenangannya yang
mencakup informasi: tinggi permukaan air, debit air di
sumber air, ketersediaan potensi sumber air, aliran
Permukaan, kandungan sedimen, ketersediaan dan
alokasi air di daerah aliran sungai, sistem peringatan
dini banjir, kualitas air, serta kebijakan dan peraturan
air permukaan.
2. Mengelola sarana-prasarana_pengumpulan dan
pengolahan data kondisi hidrologis yang mencalup:
Jaringan pos hujan, jaringan pos duga air, jaringan pos
iklim dan jaringan pos kualitas air.
Dinas atau instansi yang membidangi Meteorologi,
Klimatologi dan Geofisika, dalam:
1. Menetapkan kebijakan pengelolaan Sistem Informasi
Kondisi Hidrometerologi sesuai kewenangannya yang
mencakup informasi: suhu, curah hujan, kelembaban,
Penguapan, arah dan kecepatan angin, lama
penyinaran matahari, analisis hujan_ bulanan,
prakiraan hujan bulanan, prakiraan cuaca, prakiraan
musim (hujan/kemarau), indek kekeringan, peringatan
dini cuaca/iklim ekstrim, potensi banjir dan potensi
hujan asam, serta_ kebijakan dan _peraturan
hidrometeorologi.
2. Mengelola sarana-prasarana __pengumpulan dan
pengolahan data kondisi_ Hidrometerologi yang
mencakup: jaringan pos hujan dan jaringan pos iklim.
Dinas atau instansi yang membidangi air tanah dalam:
1. Menetapkan kebijakan pengelolaan informasi kondisi
hidrogeologi sesuai kewenangannya yang mencakup
informasi: potensi air tanah, konservasi air tanah,
pemanfaatan, pengendalian dan pengawasan air tanah,
serta kebijakan dan peraturan air tanah; dan
2. Mengelola sarana-prasarana pengumpulan dan
pengolahan data kondisi Hidrogeologi yang mencakup
Jaringan sumur pantau.
| Dinas atau instansi yang membidangi selain ayat (1), (2)
dan (3) di atas, dalam menetapkan kebijakan pengelolaan
informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi
terutama kepada para pemegang izin lingkungan;
Masyarakat dan dunia usaha dalam pengumpulan dan
pelaporan informasi kondisi hidrologi, hidrometeorologi,
dan hidrogeologi; dan
Bupati/Walikota menetapkan Kebijakan Pengelolaan SIH3.
pada tingkat Kabupaten /Kota.
Pasal 4
Melalui kebijakan ini agar pengumpulan, pengelolaan data dan
Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi
dapat:
a. Berjalan dengan _terencana, _terintegrasi_ dan
berkesinambungan;b. Meningkatkan keakuratan, keabsahan, ketepatan waktu
Penyampaian data dan —_Informasi _Hidrologi,
Hidrometeorologi dan Hidrogeologi;
¢. Menjamin kesinambungan ketersediaan dan pelayanan
data serta Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan
Hidrogeologi;
d. Menjamin kompatibilitas perangkat pengumpulan dan
pengolahan data/informasi yang ada di berbagai instansi
pengelola; dan
€. Menjamin keberlanjutan layanan data dan SIH3 yang
didukung ketersediaan sumber daya yang memadai.
Bagian Kedua
Pengembangan dan Kelembagaan
Pasal 5
Kebijakan pengembangan kelembagaan pengelolaan data dan
informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi, terdiri
dari:
a. Peningkatan koordinasi, integrasi, sinkronisasi_ dan
simplifikasi antar instansi pengelola SIH3:
1. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan
simplifikasi yang efektif antar instansi pengelola,
masyarakat dan dunia usaha sesuai dengan tugas dan
fungsi_ dalam pengelolaan data (pengamatan,
Pencatatan, pengumpulan, pengolahan, pengarsipan,
dan penyebaran), pengelolaan informasi, pendanaan,
pengelolaan stasiun pengamatan, peralatan, dan
sumber daya manusia.
2. Meningkatkan sinergi dalam pelaksanaan pengolahan
data dan informasi H3 antar instansi pengelola.
3. Memberlakukan pengelolaan data untuk setiap
Komponen SIH3 pada tingkat Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung,
4. Menetapkan instansi koordinator pengelolaan SIH3
pada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Dinas
Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan
Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung.
b. Kesepakatan penanggung jawab dalam pengelolaan SIH3
terdiri dari peningkatan koordinasi antar lembaga melalui :
1. Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan
Perumahan Rakyat Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan
Sistem Informasi Hidrologi
2. Stasiun Klimatologi Bangka Tengah __ sebagai
penanggung jawab dalam pengelolaan Sistem Informasi
Hidrometeorologi.3. Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sebagai penanggung jawab
dalam pengelolaan Sistem Informasi Hidrogeologi.
4. Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan
bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung sebagai penanggung jawab
dalam pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi,
Hidrometeorologi dan Hidrogeologi yang terkait dengan
para pemegang izin lingkungan.
¢. Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan SIH3:
1. Dengan fungsi clearing house, yang memiliki wewenang
mengelola, verifikasi dan validasi data secara bersama
dalam suatu jejaring sistem informasi berdasarkan
ketentuan pada tingkat nasional, provinsi dan
kabupaten/kota.
2. Dengan kewenangan akses ke seluruh pengelola SIH3
dalam penentuan dan penetapan jaringan, data/
informasi, publikasi dan kalibrasi peralatan.
d. Penetapan indikator pengelolaan data dan informasi 1-13
ke dalam salah satu kriteria penilaian kinerja keberhasilan
instansi yang salah satu tugas dan fungsinya mengelola
data dan informasi;
. Peningkatan kapasitas instansi pengelola data dan
informasi H3 di tingkat provinsi, kabupaten/kota dalam
pengelolaan data dan informasi H3;
£ Instansi pengelola SIH3 melakukan kalibrasi peralatan
dengan tujuan menjamin dan mengendalikan mutu data
pada instansi yang memiliki peralatan; dan
8. Instansi pengelola SIH3 melaksanakan sertifikasi pengelola
SIHS yang berbasis pada pelayanan prima dan memenuhi
standar ISO,
Bagian Ketiga
Peningkatan Tata Laksana
Pasal 6
Kebijakan peningkatan tata laksana pengelolaan data dan
informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi, terdiri
dari:
@. Penegasan pengelolaan data dan informasi H3_ sebagai
salah satu program prioritas pembangunan di Provinsi
Kepulauan Bangka Belitung yang harus dilaksanakan
secara berkesinambungan.
b. Penetapan kebijakan pengelolaan SIH3 pada tingkat
Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
¢. Pengaturan mekanisme akses data dan informasi H3
dengan ketetapan berdasarkan keterbukaan informasi dan
Pengaturan akses data sesuai dengan kewenangan masing-
masing instansi,d. Penetapan media pelayanan data dan Informasi H3
berbasis web yang terintegrasi untuk meningkatkan
pelayanan penyediaan data dan Informasi.
€. Peningkatan pelaksanaan Sistem peringatan dini melalui
pemanfaatan informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan
Hidrogeologi (H3).
f Penetapan kebijakan pengelolaan SIH3 pada tingkat
Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota paling lambat 1
(satu) tahun setelah Peraturan Gubernur ini ditetapkan.
g- Pengelolaan data dan Informasi H3 dengan mengacu pada
NSPK yang berlaku pada instansi terkait sesuai dengan
tugas dan fungsi masing-masing, meliputi pengamatan,
pencatatan, pengumpulan, pengolahan, pengarsipan, dan.
penyebaran, dan pertukaran komponen data dan
informasi H3.
h. Penyeragaman istilah baku dan pengertiannya dalam
pengelolaan data dan Informasi H3.
i, Seluruh pengelola SIH3 baik dari Dinas / Instansi dan
dunia usaha wajib menyampaikan data dan /atau
Informasi H3, jumlah dan lokasi jaringan peralatan yang
dimilikinya kepada Koordinator Pengelola SIH3, khusus
dunia usaha melalui instansi pembinanya.
j. Setiap pemegang Izin Lingkungan wajib membangun,
mengoperasikan dan mengelola data dan /atau Informasi
H3 sesuai dengan dokumen lingkungan yang telah
disetujui / ditetapkan, dan melaporkannya kepada Tim
Koordinasi Pengelola SIH3 melalui Dinas/Instansi
pembinanya sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun.
Bagian Keempat
Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Pasal 7
Kebijakan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan danTeknologi
(IPTEK) pengelolaan data dan Informasi H3, terdiri dari:
a. Peningkatan pemanfaatan IPTEK dalam pengolahan data
H3 dengan tetap menjaga kompatibilitas Sistem yang
sedang berjalan, kondusif terhadap pengintegrasian dan
pertukaran data, serta adaptif terhadap perkembangan
teknologi informasi; dan
b. Peningkatan pemanfaatan IPTEK dalam pengembangan
peralatan H3 dan rasionalisasi jaringan pos pengamatan
yang sinergi dengan penginderaan satelit, otomatisasi dan
inovasi peralatan dengan mengutamakan produk
dalam negeri.Bagian Kelima
Pembiayaan
Pasal 8
Kebijakan pembiayaan pengelolaan data dan Informasi
Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi, terdiri dari:
a.
Pengalokasian dana pengelolaan data dan Informasi H3
sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan
sumber daya air;
Penyusunan pedoman _perhitungan standar__ biaya
pengelolaan data dan Informasi H3 sebagai dasar untuk
penetapan alokasi anggaran; dan
Penetapan tarif jasa pelayanan data dan Informasi H3 pada
sctiap kegiatan komersial, dengan memperhatikan prinsip
keadilan dan fungsi sosial berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Bagian Keenam
Peran Aktif Masyarakat dan Dunia Usaha
Pasal 9
Kebijakan peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha
dalam pengelolaan data dan Informasi H3, terdiri dari:
a.
@
(2)
Pengaturan hak, kewajiban, peran aktif masyarakat dan
dunia usaha dalam penyediaan dan pemanfaatan data dan
informasi H3 sesuai ketentuan perundangan yang berlaku;
Peningkatan pengetahuan masyarakat dan dunia usaha
yang mencakup pengetahuan tentang siklus hidrologi,
manfaat stasiun/pos pengamat dan peralatan, serta data
dan informasi H3; dan
Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha
dalam pemeliharaan, pengamanan dan pengawasan
stasiun/pos pengamat H3 serta pengamatan data melalui
pola kerja sama dan pendampingan.
Bagian Ketujuh
Pengelolaan Pemantauan dan Evaluasi
Pasal 10
Pengendalian terhadap pengelolaan SIH3 sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 2, dilakukan oleh masing-masing
instansi dalam hal ini unit keyja terkait pemerintah di
provinsi dan Perangkat Daerah provinsi sesuai dengan
tugas dan fungsinya masing-masing.
Dewan Sumber Daya Air Provinsi Kepulauan Bangka
Belitung melakukan pemantauan dan evaluasi atas
pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan SIH3 di wilayah
Provinsi,(3) Kebijakan Pengelolaan SIH3 sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), dapat ditinjau dan dievaluasi kembali oleh Dewan
Sumber Daya Air Provinsi paling lama 5 (lima) tahun,
(4) Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Bangka (TKPSDA WS Bangka) sesuai dengan
Kewenangannya bertugas memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan rencana aksi Pengelolaan SIH3 WS Bangka,
(5) Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah
Sungai Belitung (TKPSDA WS Belitung) sesuai dengan
kewenangannya bertugas memantau dan mengevaluasi
pelaksanaan rencana aksi Pengelolaan SIH3 WS Belitung,
BAB IIL
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 11
Peraturan Gubemur ini mulai berlaku pada tanggal
diundangkan,
Agar setiap orang mengetahuinya, _memerintahkan
Ppengundangan Peraturan Gubernur ini dengan
penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan
Bangka Belitung,
Ditetapkan di Panekalpinang
pada tanggal 28 Ol ole 2022
Pj. GUBERNUR
p-KEPWLAUAN BANGKA BELITUN
diundangkan di Pengkalpinang
pada tanggal 28 OK} 2022
SEKRETARIS DAERAH
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITPNG,
ARTO
PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2022