You are on page 1of 11
GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. PERATURAN GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG NOMOR 25 TAHUN 2022 TENTANG KEBIJAKAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI HIDROLOGI, HIDROMETEOROLOGI, DAN HIDROGEOLOGI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR KEPULAUAN BANGKA BELITUNG, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 3 ayat (1) Peraturan Presiden Nornor 88 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi pada Tingkat Nasional, perlu menetapkan Peraturan Gubernur tentang Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung; Mengingat : 1. Pasal 18 Ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; 2. Undang-Undang Nomor 27 Tahun 2000 tentang Pembentukan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2001 Nomor 217, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4033); 3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 224, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali dan terakhir dengan Undang- Undang Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 4, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6757); 4. Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2009 tentang Metcorologi, Klimatologi Dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5058); 5. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2019 tentang Sumber Daya Air (Llembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 190, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6405); 10. ll. 12, aes 14, 15. 16. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 1982 tentang Tata Pengaturan Air (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1982 Nomor 37, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3225); Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 1991 tentang Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1991 Nomor 44, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3445); Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2008 tentang Air ‘Tanah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4859); Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5285); Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 62, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5292); Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengamatan dan Pengolahan Data Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 88, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5304); Peraturan Presiden Nomor 88 Tahun 2012 tentang Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi, dan Hidrogeologi pada Tingkat Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 218); Peraturan Presiden Nomor 53 Tahun 2022 tentang Dewan Sumber Daya Air Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2022 Nomor 88); Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 17/PRT/M/2017 tentang Pedoman Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Pada Tingkat Wilayah Sungai; Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 267/KPTS/M/2021 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bangka; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 2036) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 120 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pembentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 157); Menetapkan 17. Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 267/KPTS/M/2021 tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bangka; MEMUTUSKAN: PERATURAN GUBERNUR TENTANG —_KEBIJAKAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI__HIDROLOGI, HIDROMETEOROLOGI, DAN HIDROGEOLOGI PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Gubernur ini yang dimaksud dengan: 1. Provinsi adalah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 2. Pemerintah Provinsi adalah Gubernur dan Perangkat Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 3. Gubernur adalah Gubernur Kepulauan Bangka Belitung. 4. Kabupaten/Kota adalah Kabupaten/Kota di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. 5. Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi yang selanjutnya disebut SIH3 adalah gabungan yang terorganisasi dari manusia, perangkat Tunak, perangkat keras, jaringan komunikasi dan sumber data Hidrologi, Hidrometeorologi, dan Hidrogeologi meliputi kegiatan mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan. 6. Hidrologi adalah cabang ilmu yang mempelajari pergerakan, distribusi, dan kuslitas air diseluruh Bumi, mencakup siklus dan sumber daya airnya. 7. Hidrometeorologi adalah cabang dari hidrologi khusus mempelajari tentang air yang berada di udara. 8. Hidrogeologi adalah cabang dari _hidrologi_khusus mempelajari tentang air tanah 9. Norma, Standar, Pedoman dan Kriteria yang selanjutnya disingkat NSPK adalah pedoman pelaksanaan dari urusan pemerintahan disusun dan dituangkan dalam peraturan menteri, keputusan menteri, keputusan dirjen atau berbentuk surat menteri 10. Kalibrasi adalah pengecekan ketelitian pengukuran peralatan dengan menggunakan _ standar-standar tertentu dan dilakukan oleh lembaga yang berwenang. Fie ig, 13. 14, 15, 16. 17. 18. 19, 20. 21. 22, Sertifikasi adalah proses pengesahan _berbentuk dokumen yang memuat kesesuaian sistem/perangkat terhadap persyaratan-persyaratan yang _bersifat. teknis dan standar yang telah ditentukan. Data adalah catatan atau kumpulan fakta. - Informasi adalah data yang telah diberi makna melalui konteks. Standarisasi adalah proses pengembangan dan Penerapan sebuah norma atau persyaratan yang ditetapkan dalam kaitannya dengan system teknis yang biasanya merupakan dokumen formal yang menetapkan teknik atau kriteria teknis, metode, proses dan_praktele yang seragam. -Metadata adalah informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau setidaknya membuat menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali,digunakan atau dikelola. Akses data adalah perangkat lunak dan kegiatan yang berkaitan dengan penyimpanan, pengambilan atau perubahan data yang disimpan dalam database atau sistem penyimpanan lainnya. -Jaringan Internet adalah sistem global jaringan komputer yang saling berhubungan. Kompatibilitas adalah kemampuan dari perangkat keras dan/atau perangkat lunak untuk dapat menyesuaikan dengan versi yang lebih dulu atau yang akan datang. Verifikasi dan validasi adalah suatu kegiatan yang sangat erat terkait dibidang teknik, untuk memastikan bahwa suatu keluaran (data) dari operasional alat telah memenuhi kebutuhan pengguna. Updating adalah proses verifikasi dan validasi data untuk mengecek kebenarannya. Dinas yang membidangi Sumber daya Air Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah Dinas yang bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan SDA dan Permukiman di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, selanjutnya disebut DSDAP Provinsi. Dinas yang membidangi Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah dinas yang bertanggung jawab melaksanakan pengelolaan energy dan sumber daya mineral di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selanjutnya disebut Dinas ESDM Provinsi, BAB II KEBIJAKAN PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI HIDROLOGI, HIDROMETEOROLOGI DAN HIDROGEOLOGI PROVINS!I KEPULAUAN BANGKA BELITUNG Bagian Kesatu Kebijakan Umum Pasal 2 (1) Menetapkan Kebjjakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang sclanjutnya disebut Kebijakan Pengelolaan SIH3. (2) Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi arahan strategis pengelolaan Jaringan pos dan data Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi sejak diundangkan sampai dengan tahun 2030. (3) Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung adalah arahan strategis untuk mendukung pengelolaan Sistem Informasi sumber daya air, yang terdiri dari: a. Kebijakan Pengembangan Kelembagaan; b. Kebijakan Peningkatan Tatalaksana; c. Kebijakan Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi; d. Kebijakan Pembiayaan; dan ¢. Kebijakan Peran Masyarakat dan Dunia Usaha. (4) Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dirinci dalam Matrik Uraian Kegiatan dalam Implementasi Kebijakan Pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Gubernur ini, Pasal 3 Kebijakan Pengelolaan Sistem _Informasi _Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, berfungsi sebagai acuan bagi: a. Dinas atau instansi yang membidangi sumber daya air, dalam: 1. Menetapkan kebijakan pengelolaan Sistem Informasi Kondisi hidrologis sesuai kewenangannya yang mencakup informasi: tinggi permukaan air, debit air di sumber air, ketersediaan potensi sumber air, aliran Permukaan, kandungan sedimen, ketersediaan dan alokasi air di daerah aliran sungai, sistem peringatan dini banjir, kualitas air, serta kebijakan dan peraturan air permukaan. 2. Mengelola sarana-prasarana_pengumpulan dan pengolahan data kondisi hidrologis yang mencalup: Jaringan pos hujan, jaringan pos duga air, jaringan pos iklim dan jaringan pos kualitas air. Dinas atau instansi yang membidangi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, dalam: 1. Menetapkan kebijakan pengelolaan Sistem Informasi Kondisi Hidrometerologi sesuai kewenangannya yang mencakup informasi: suhu, curah hujan, kelembaban, Penguapan, arah dan kecepatan angin, lama penyinaran matahari, analisis hujan_ bulanan, prakiraan hujan bulanan, prakiraan cuaca, prakiraan musim (hujan/kemarau), indek kekeringan, peringatan dini cuaca/iklim ekstrim, potensi banjir dan potensi hujan asam, serta_ kebijakan dan _peraturan hidrometeorologi. 2. Mengelola sarana-prasarana __pengumpulan dan pengolahan data kondisi_ Hidrometerologi yang mencakup: jaringan pos hujan dan jaringan pos iklim. Dinas atau instansi yang membidangi air tanah dalam: 1. Menetapkan kebijakan pengelolaan informasi kondisi hidrogeologi sesuai kewenangannya yang mencakup informasi: potensi air tanah, konservasi air tanah, pemanfaatan, pengendalian dan pengawasan air tanah, serta kebijakan dan peraturan air tanah; dan 2. Mengelola sarana-prasarana pengumpulan dan pengolahan data kondisi Hidrogeologi yang mencakup Jaringan sumur pantau. | Dinas atau instansi yang membidangi selain ayat (1), (2) dan (3) di atas, dalam menetapkan kebijakan pengelolaan informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi terutama kepada para pemegang izin lingkungan; Masyarakat dan dunia usaha dalam pengumpulan dan pelaporan informasi kondisi hidrologi, hidrometeorologi, dan hidrogeologi; dan Bupati/Walikota menetapkan Kebijakan Pengelolaan SIH3. pada tingkat Kabupaten /Kota. Pasal 4 Melalui kebijakan ini agar pengumpulan, pengelolaan data dan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi dapat: a. Berjalan dengan _terencana, _terintegrasi_ dan berkesinambungan; b. Meningkatkan keakuratan, keabsahan, ketepatan waktu Penyampaian data dan —_Informasi _Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi; ¢. Menjamin kesinambungan ketersediaan dan pelayanan data serta Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi; d. Menjamin kompatibilitas perangkat pengumpulan dan pengolahan data/informasi yang ada di berbagai instansi pengelola; dan €. Menjamin keberlanjutan layanan data dan SIH3 yang didukung ketersediaan sumber daya yang memadai. Bagian Kedua Pengembangan dan Kelembagaan Pasal 5 Kebijakan pengembangan kelembagaan pengelolaan data dan informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi, terdiri dari: a. Peningkatan koordinasi, integrasi, sinkronisasi_ dan simplifikasi antar instansi pengelola SIH3: 1. Melaksanakan koordinasi, integrasi, sinkronisasi dan simplifikasi yang efektif antar instansi pengelola, masyarakat dan dunia usaha sesuai dengan tugas dan fungsi_ dalam pengelolaan data (pengamatan, Pencatatan, pengumpulan, pengolahan, pengarsipan, dan penyebaran), pengelolaan informasi, pendanaan, pengelolaan stasiun pengamatan, peralatan, dan sumber daya manusia. 2. Meningkatkan sinergi dalam pelaksanaan pengolahan data dan informasi H3 antar instansi pengelola. 3. Memberlakukan pengelolaan data untuk setiap Komponen SIH3 pada tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, 4. Menetapkan instansi koordinator pengelolaan SIH3 pada Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yaitu Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. b. Kesepakatan penanggung jawab dalam pengelolaan SIH3 terdiri dari peningkatan koordinasi antar lembaga melalui : 1. Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perumahan Rakyat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi 2. Stasiun Klimatologi Bangka Tengah __ sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan Sistem Informasi Hidrometeorologi. 3. Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Energi dan Sumber Daya Mineral Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan Sistem Informasi Hidrogeologi. 4. Dinas yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung sebagai penanggung jawab dalam pengelolaan Sistem Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi yang terkait dengan para pemegang izin lingkungan. ¢. Pembentukan Tim Koordinasi Pengelolaan SIH3: 1. Dengan fungsi clearing house, yang memiliki wewenang mengelola, verifikasi dan validasi data secara bersama dalam suatu jejaring sistem informasi berdasarkan ketentuan pada tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota. 2. Dengan kewenangan akses ke seluruh pengelola SIH3 dalam penentuan dan penetapan jaringan, data/ informasi, publikasi dan kalibrasi peralatan. d. Penetapan indikator pengelolaan data dan informasi 1-13 ke dalam salah satu kriteria penilaian kinerja keberhasilan instansi yang salah satu tugas dan fungsinya mengelola data dan informasi; . Peningkatan kapasitas instansi pengelola data dan informasi H3 di tingkat provinsi, kabupaten/kota dalam pengelolaan data dan informasi H3; £ Instansi pengelola SIH3 melakukan kalibrasi peralatan dengan tujuan menjamin dan mengendalikan mutu data pada instansi yang memiliki peralatan; dan 8. Instansi pengelola SIH3 melaksanakan sertifikasi pengelola SIHS yang berbasis pada pelayanan prima dan memenuhi standar ISO, Bagian Ketiga Peningkatan Tata Laksana Pasal 6 Kebijakan peningkatan tata laksana pengelolaan data dan informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi, terdiri dari: @. Penegasan pengelolaan data dan informasi H3_ sebagai salah satu program prioritas pembangunan di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang harus dilaksanakan secara berkesinambungan. b. Penetapan kebijakan pengelolaan SIH3 pada tingkat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. ¢. Pengaturan mekanisme akses data dan informasi H3 dengan ketetapan berdasarkan keterbukaan informasi dan Pengaturan akses data sesuai dengan kewenangan masing- masing instansi, d. Penetapan media pelayanan data dan Informasi H3 berbasis web yang terintegrasi untuk meningkatkan pelayanan penyediaan data dan Informasi. €. Peningkatan pelaksanaan Sistem peringatan dini melalui pemanfaatan informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi (H3). f Penetapan kebijakan pengelolaan SIH3 pada tingkat Kabupaten/Kota oleh Bupati/Walikota paling lambat 1 (satu) tahun setelah Peraturan Gubernur ini ditetapkan. g- Pengelolaan data dan Informasi H3 dengan mengacu pada NSPK yang berlaku pada instansi terkait sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing, meliputi pengamatan, pencatatan, pengumpulan, pengolahan, pengarsipan, dan. penyebaran, dan pertukaran komponen data dan informasi H3. h. Penyeragaman istilah baku dan pengertiannya dalam pengelolaan data dan Informasi H3. i, Seluruh pengelola SIH3 baik dari Dinas / Instansi dan dunia usaha wajib menyampaikan data dan /atau Informasi H3, jumlah dan lokasi jaringan peralatan yang dimilikinya kepada Koordinator Pengelola SIH3, khusus dunia usaha melalui instansi pembinanya. j. Setiap pemegang Izin Lingkungan wajib membangun, mengoperasikan dan mengelola data dan /atau Informasi H3 sesuai dengan dokumen lingkungan yang telah disetujui / ditetapkan, dan melaporkannya kepada Tim Koordinasi Pengelola SIH3 melalui Dinas/Instansi pembinanya sekurang-kurangnya 2 kali dalam setahun. Bagian Keempat Pemanfaatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Pasal 7 Kebijakan pemanfaatan Ilmu Pengetahuan danTeknologi (IPTEK) pengelolaan data dan Informasi H3, terdiri dari: a. Peningkatan pemanfaatan IPTEK dalam pengolahan data H3 dengan tetap menjaga kompatibilitas Sistem yang sedang berjalan, kondusif terhadap pengintegrasian dan pertukaran data, serta adaptif terhadap perkembangan teknologi informasi; dan b. Peningkatan pemanfaatan IPTEK dalam pengembangan peralatan H3 dan rasionalisasi jaringan pos pengamatan yang sinergi dengan penginderaan satelit, otomatisasi dan inovasi peralatan dengan mengutamakan produk dalam negeri. Bagian Kelima Pembiayaan Pasal 8 Kebijakan pembiayaan pengelolaan data dan Informasi Hidrologi, Hidrometeorologi dan Hidrogeologi, terdiri dari: a. Pengalokasian dana pengelolaan data dan Informasi H3 sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari pengelolaan sumber daya air; Penyusunan pedoman _perhitungan standar__ biaya pengelolaan data dan Informasi H3 sebagai dasar untuk penetapan alokasi anggaran; dan Penetapan tarif jasa pelayanan data dan Informasi H3 pada sctiap kegiatan komersial, dengan memperhatikan prinsip keadilan dan fungsi sosial berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Bagian Keenam Peran Aktif Masyarakat dan Dunia Usaha Pasal 9 Kebijakan peningkatan peran masyarakat dan dunia usaha dalam pengelolaan data dan Informasi H3, terdiri dari: a. @ (2) Pengaturan hak, kewajiban, peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam penyediaan dan pemanfaatan data dan informasi H3 sesuai ketentuan perundangan yang berlaku; Peningkatan pengetahuan masyarakat dan dunia usaha yang mencakup pengetahuan tentang siklus hidrologi, manfaat stasiun/pos pengamat dan peralatan, serta data dan informasi H3; dan Peningkatan peran aktif masyarakat dan dunia usaha dalam pemeliharaan, pengamanan dan pengawasan stasiun/pos pengamat H3 serta pengamatan data melalui pola kerja sama dan pendampingan. Bagian Ketujuh Pengelolaan Pemantauan dan Evaluasi Pasal 10 Pengendalian terhadap pengelolaan SIH3 sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, dilakukan oleh masing-masing instansi dalam hal ini unit keyja terkait pemerintah di provinsi dan Perangkat Daerah provinsi sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing. Dewan Sumber Daya Air Provinsi Kepulauan Bangka Belitung melakukan pemantauan dan evaluasi atas pelaksanaan Kebijakan Pengelolaan SIH3 di wilayah Provinsi, (3) Kebijakan Pengelolaan SIH3 sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dapat ditinjau dan dievaluasi kembali oleh Dewan Sumber Daya Air Provinsi paling lama 5 (lima) tahun, (4) Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Bangka (TKPSDA WS Bangka) sesuai dengan Kewenangannya bertugas memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana aksi Pengelolaan SIH3 WS Bangka, (5) Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Belitung (TKPSDA WS Belitung) sesuai dengan kewenangannya bertugas memantau dan mengevaluasi pelaksanaan rencana aksi Pengelolaan SIH3 WS Belitung, BAB IIL KETENTUAN PENUTUP Pasal 11 Peraturan Gubemur ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan, Agar setiap orang mengetahuinya, _memerintahkan Ppengundangan Peraturan Gubernur ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ditetapkan di Panekalpinang pada tanggal 28 Ol ole 2022 Pj. GUBERNUR p-KEPWLAUAN BANGKA BELITUN diundangkan di Pengkalpinang pada tanggal 28 OK} 2022 SEKRETARIS DAERAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITPNG, ARTO PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2022

You might also like