You are on page 1of 15
pemanfaatan Hasi| Tes untuk Meningkatkan P Belajar pembelajaran rae 3 far proses pembel: A fesianan bee cia Yang Anda lakukan dapat berhasil dengan baik, maka da mengajar di depan k eae hal yang sangat mutlak harus dibuat. Sebelum . an Kelas, Satuan Pembelajaran dan Rencana Pembelajaran harus sudah Anda persiapkan terlebih dahulu, Kedu; i : - Keduany saat mengajar di depan kelas, ya merupakan pedoman bagi Anda pada INcisFlect) Yang menjadi Perhatian selanjutnya adalah bagaimana Anda dapat mengetahui bahwa proses pembelajaran yang Anda lakukan telah berjalan dengan baik dan dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah Anda tetapkan dalam rencana pembelajaran. Salah satu cara yang dapat Anda lakukan untuk mengetahui efektivitas proses pembelajaran adalah dengan melakukan tes, baik berupa pre-test - post-test, tes formatif, maupun tes diagnostik. Selanjutnya Anda lakukan analisis terhadap hasil tes tersebut. Berikut ini akan diuraikan bagaimana memanfaatkan beberapa jenis tes tersebut untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran. A. MEMANFAATKAN HASIL PRE-TEST - POST-TEST Dilihat dari namanya, dapat diketahui bahwa pre-test adalah tes yang dilaksanakan pada awal proses pembelajaran, sedangkan post-test dilaksanakan setelah proses pembelajaran. Dilihat dari tujuannya, pre-test bertujuan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap materi yang akan. diajarkan. Jika' demikian, apa ddasar pengembangan butir soal pre-test? Pengembangan butir soal pre-test didasarkan Seer laamels yang telah ditetapkan dalam rencan@ pembelajaran. Denn demikian cal pan materi pre-test meliputi seluruh materi yang akan ie an ad ike Si um dapat diperkirakan bahwa hasil pre-tes cen i rendah jika fied dispel ae aie e ajaran. Hal ini dapat dimaklumi i i bel ncapaian tujuan per! sebab siswa diberi pertanyaan tentane venti yang belum pemah dipelajari, Naman siswa dibe! dapat pula terjadi bahwa siswa vat memberikan jawaban pre-test dengan hasil nilai me a ; komunikasi dan informasisekarang ini, Yang tinggi. Dengan berkem! maka siswa dapat belajar dart os as ee dan media, baik media cetak maupun bel ine pu pada hal-hal yang dipelajari di kelas. Maka tlektronik, tidak semata-mate ie j sebagian atau bahkan seluruh materi Sangat mungkin terjadi bahwas's) ta lain, Yang akan diajarkan di kelas- Dens” ie enguasal Z ‘ telah mene gwva telah menguasai kompetensi yang © Dipindai dengan CamScanner Y/, ye Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian lal ditetapkan, Jika hal ini terjadi, maka Anda dapat mematuskan unk eae pembelajaran tentang materi tersebut, dan melakukan ee Pees feel penguasaan kompetensi lain yang belum dikuasai siswa. Itulah sé i Seaapaln pre-test dalam pembelajaran, Coba Anda perhatikan contoh hasil pre-es ! Tabel 6.1 Hasil Pre-test Mata Pelajaran: IPA eu Standar Kompetensi _: Mengidentifikasi fungsi organ tubuh manusia dan hewan Kompetensi Dasar _: Mengidentifikasi fungsi organ pernafasan manusta O06 4.0 0 0 Oo Oo OG 10 00 0 0 0 0 0 1 000 0 0 0 O-0.1 6 0.0 0 6 0 1 0 1 000 0 0 0 oo 8 OO 9 6 O. 6 0 0 100 00 0 0 Ol nO 6 0 oO oo 0 1 41 000 0 0 0 0 0 OF 0.0 0-20, 0 0 001 00 0 0 6.0 120 19.0 0 Oo (5 ss 8 00. 0. Keterangan: 1 siswa dapat menjawab benar 0 siswa tidak menjawab benar ‘Secara sepintas apa komentar Anda terhadap hasil pre-test tersebut? Pada contoh tersebut terdapat 10 indikator kemampuan hasil belajar yang diukur, masing-masing indikator diukur dengan 1 butir soal. Hasil pre-test menunjukkan bahwa kompetensi yang diukur dengan soal nomor | dan 4 telah dikuasai oleh hampir semua siswa, dan hanya 2 orang pada soal nomor | serta 2 orang pada soal nomor 4 yang belum menguasai kompetensi terkait. Dengan melakukan pre-test maka akan ada kemungkinanan bahwa Anda tidak perlu mengajarkan konsep suatu materi dari awal tetapi dapat dimulai dengan konsep yang memang belum dikuasai oleh siswa, Jika dalam pre-test ditemukan TIK yang telah iswa (dan (entunya tidak perlu digjarkan lagi) maka Anda akan mempunyai waktu sisa yaitu waktu yang pada awalnya Anda rencanakan untuk membahas kons¢? materi yang ternyata telah dikuasai siswa. Waktu ini dapat digunakan untuk memberikan nguatan atau pengayaan sehingga pemahaman sisw; anda bahas medial lebih baik. Leeroy yt & Dipindai dengan CamScanner an} i ; isa bee ae fas pretst yang Anda lakukan baile seperti Tobe ada rencanakan? Jika Anda = Proses pembelajaran dari awal seperti yang telah eh ciowa moka Dan ee? Menetlarkan konsep yang telah dikuasai dengan Laser Sar kemungkinan siswa tidak akan memperhatikan lagi apa yang Anda jelaskan dan mereka cenderung membuat kegaduhan yang tentu saja akan sangat Mengganggu proses pembelajaran. Nah, bagaimana dengan kasus Siswa 8 dan siswa 9 yang telah menguasai dengan baik TIK nomor 3 dan 4 serta Siswa 8, Siswa 11, dan Siswa 12 yang telah menguasai TIK nomor 6? Agar proses pembelajaran yang ‘Anda lakukan dapat tetap berjalan efektif maka pada saat Anda membahas konsep untuk mencapai TIK nomor 3 maka Anda dapat menfaatkan Siswa 8 dan Siswa 9 sebagai pemimpin diskusi atau Anda dapat memberikan tugas yang lebih bermakna kepada Siswa 8 dan Siswa 9 sehingga penguasaan mereka terhadap konsep tersebut menjadi lebih baik. Demikian pula pada saat Anda membahas konsep untuk mencapai TIK nomor 6, Anda dapat menfaatkan Siswa 8, Siswa 11, dan Siswa 12 sebagai pemimpin dalam diskusi kelompok atau memberikan tugas yang lebih menantang kepada mereka schingga mereka dapat tetap mengikuti proses pembelajaran dengan serius. Untuk mengetahui apakah proses pembelajaran yang telah Anda lakukan efektif atau tidak maka pada akhir proses pembelajaran Anda dapat melakukan posi-test dan post-test adalah set tes yang pararel yaitu tes yang disusun dari kisi-kisi tes yang sama. Set tes untuk pre-test harus mengukur TIK yang sama. Berikut ini adalah contoh hasil post-test untuk mata pelajaran IPA. Tabel 6.2 Hasil Post-test Mata Pelajaran IPA Nenraestl elu) AMiEUy See Siswat 1 Siswa2 1 Siswa3 1 Siswa4 1 Siswa5 1 Siswa6 1 Siswa7 1 Siswas, 1 Siswad 1 Siswa10 1 1 ONROCOTD®ONNG noosses4540. 88 Kaonkae sass Jumiah_12__ 9 Keterangan: { menjawab dengan benar 1 siswa dapal Be loeall 0 siswa tidak dapat Ga & Dipindai dengan CamScanner Wy, Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian. Untuk melihat apakah ada perbedaan atau tidak antara hasil pre-test dan post. test, dapat dilihat dari skor tertinggi, skor terendah, rentang skor, dan skor rata-rata kedua hasil tes tersebut. Rentang skor diperoleh dari selisih skor terendah terhadap skor tertinggi, Mengacu kepada contoh tersebut, rentang skor pre-test adalah Aa) rentang skor post-test adalah 9 ~ 4 = 5, Skor rata-rata adalah hasil pembagian jumlah skor total seluruh siswa dengan banyaknya siswa. Berdasarkan contoh tersebut dapat dibitung, skor rata 86 ta pre-test adalah 2 = 2.17; skor rata-rata post-test adalah [> = 7,25 Selanjutnya dapat dibuat tabel ringkasan sebagai berikut. Tabel 6.3 Perbandingan Skor Pre-test dan Post-test ‘Skor terendah 4 1 Rentang 3 Rata-rata 2, Jika Anda memperhatikan Tabel 6.3 tersebut di atas maka tampak bahwa Pelaksanaan program pembelajaran berjalan cukup efektif. Hal ini dapat dilihat dari Tata-rata skor yang dicapai pada pre-test dan post-test berbeda cukup signifikan, dati rata-rata 2,17 pada pre-test menjadi rata-rata 7,25 pada post-test. Walaupun demikian dalam pelaksanaan program ini pada masa datang perlu mendapat perhatian terutama strategi pembelajaran untuk mencapai TIK nomor 10. Dati 12 siswa temyata pada post-test hanya empat siswa yaitu Siswal, Siswas, Siswa6, dan Siswal2 yang dapat menguasai TIK tersebut, Strategi pembelajaran untuk mencapai TIK nomor 10 perlu diubah agar siswa dapat lebih mudah mencema atau memahami konsep yang dijelaskan untuk mencapai TIK nomor 10 tersebut. B. MEMANFAATKAN HASIL TES FORMATIF Tes formatif merupakan salah satu jenis tes yang diberikan kepada siswa setelah siswa menyelesaikan satu unit pembelajaran. Tes formatif tidak dimaksudkan untuk memberi nilai kepada siswa, Hasil tes formatifterutama digunakan untuk memonitot apakah proses pembelajaran yang telah dilakukan telah ‘mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan, Dengan kata lain tes formatif merupakan alat untuk melihat efektivitas proses pembelajaran. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Gronlund dan Linn (1990), “the function of formative evaluation isto monitor learning progress during instruction”. Jika dari hasil tes formatif ternyata terdapat sejumlah kompetensi yang belum dikuasai siswa, maka guru harus mencari penyebabnya, Penyebab tidak dikuasainya kompetensi & Dipindai dengan CamScanner tersebut dapat berasal dari dirj siswa may seperti penggunaan metode dan medi: penyebabnya, maka dapat ditentuk; misalnya dengan klasikal, mengulan; mengulang pembel ipun dari pelaksanaan proses pembelajaran, ‘a pembelajaran yang tidak tepat. Setelah diketahui an tindakan perbaikan pembelajaran yang sesuai, ia embelajaran secara individu maupun secara Injen hous el ae dengan Sebagian| kompetensi saja, atau dilakukan kembali tes formatif ae sche oe eateries ta tasal Leocabeiedat " me pakah siswa telah benar-benar gues petensi yang ditetapkan. Titik berat tes formatif adalah pada pengukuran pencapaian kompetensi siswa, bukan mencari penyebab kesulitan belajar siswa. Perhatikanlah tes formatif yang ada pada setiap modul Universitas Terbuka. Pada setiap akhir kegiatan belajar terdapat kurang lebih 10 butir soal tes formatif. Tes formatif tersebut dimaksudkan untuk mengukur ketercapaian tujuan yang telah ditetapkan pada setiap modul. Setelah mengerjakan tes formatif mahasiswa diminta untuk mencocokkan hasil pekerjaannya terhadap kunci jawaban tes formatif yang terdapat pada bagian akhir setiap modul. Selanjutnya mahasiswa diminta untuk menghitung tingkat keberhasilan belajamya sendiri. Apabila tingkat penguasaan mahasiswa sama dengan atau lebih besar dari 80%, mahasiswa dapat melanjutkan untuk melakukan kegiatan belajar berikutnya, Tetapi jika tingkat keberhasilan mahasiswa kurang dari 80% maka mahasiswa tidak diperbolehkan melanjutkan pada kegiatan belajar berikutnya, harus mengulangi kegiatan belajar tersebut terutama pada bagian yang belum dikuasai. Selanjutnya mahasiswa tes formatif dan menghitung tingkat keberhasilannya. Demikian nar-benar telah mencapai tujuan yang ditetapkan, Dari da modul Universitas Terbuka tersebut tampak tuk mengetahui apakah mahasiswa telah dapat ditetapkan atau belum. mengerjakan kembali seterusnya sampai mahasiswa bet contoh tes formatif yang terdapat pa jelas bahwa tes tersebut dimaksudkan unt menguasai minimal 80% dari tujuan yang Perhatikan tabel hasil tes formatif berikut ini! © Dipindai dengan CamScanner PEMDErAN Nal Can CC eee essen oresmneneteven Tabel 6.4 Hasil Tes Formatif Mata Pelajaran Matematika CaiAg EE A Siswa 1 1 0 Ce 7 Siswa 2 0 0 1 0 7 Siswa 3 1 0 0 0 iA Siswa 4 1 1 1 0 9 Siswa 5 4 0 1 1 8 Siswa 6 1 0 0 0 4 Siswa7 1 1 1 0 7 Siswa 8 1 0 1 0 7 ‘Siswa 9 1 1 1 0 9 Siswa 10 0 0 1 0 3 Siswa 11 0 0 0 0 4 Siswa 12 1 1 ° 1 9 Jumiah 12,9 +10 8 4 9 10 7 9 3 81 Keterangan: 1 siswa dapat menjawab benar 0 siswa tidak menjawab benar X£ Coba Anda lakukan analisis terhadap hasil tes formatif seperti pada Tabel 6.4 tersebut! Diskusikanlah dengan teman sejawat atau dalam kelompok belajar! Anggaplah bahwa butir-butir soal pada tes formatif Matematika tersebut valid dan reliabel. Berdasarkan data hasil tes formatif pelajaran matematika tersebut, ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama, dari 10 indikator kompetensi yang diukur ternyata ada 2 indikator kompetensi yang belum dikuasai dengan baik oleh siswa yaitu indikator kompetensi yang diukur dengan butir soal nomor 5 dan nomor 10. Anda harus menemukan penyebabnya mengapa sebagian besar siswa tidak dapat menguasai kompetensi pada indikator tersebut. Kemungkinan penyebabnya dapat bersumber dari diri siswa atau dari luar diri siswa. Karena sebagian besar siswa tidak dapat mencapai penguasaan kompetensi pada indikator tersebut maka dapat disimpulkan bahwa kesulitan belajar tidak berasal dari diri siswa, tetapi lebih karena faktor di luar siswa seperti guru atau pelaksanaan pembelajaran, Maka dalam hal ini guru harus mengulang kembali proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan penguasaan kompetensi pada indikator yang diukur dengan butir soal nomor 5 dan nomor 10. Perbaikan proses pembelajaran dilakukan dengan memperbaiki metode pembelajaran misalnya dengan lebih banyak melibatkan siswa pada hal-hal yang konkret dan contoh-contoh untuk menuju pada kesimpulan konsep yang lebih abstrak. Perbaikan dapat pula dengan lebih meningkatkan penggunaan alat bantu dan media yang sesuai sehingga siswa dapat lebih mudah memahami konsep-konsep yang dipelajari. Kedua, dari 12 siswa yang mengikuti proses pembelajaran, ternyata ada 2 siswa, yaitu Siswa 10 dan Siswa 11, yang penguasaan kompetensinya kurang dari 5 indikator. © Dipindai dengan CamScanner SL eeeeenmneadeneaamemainate ” Ya Penyebab mengapa kedua siswa tersebut mpetensi yang ditetapkan, Karena hanya dua a3 tampaknya sumber kesulitan berasal dari diri siswa earibea iain bantuan konselor untuk mengatasi hambatan tersebut. er pula pembelajaran ulang dilakukan tidak perlu secara klasikal, tetapi secara individual khusus kepada kedua siswa tersebut sampai keduanya dapat menguasai kompetensi yang ditetapkan. Dalam hal ini Anda juga harus mencari mengalami kesulitan dalam penguasaan ko siswa yang mengalami kesulitan, Cc. MEMANFAATKAN HASILTES DIAGNOSTIK Dapat dikatakan bahwa pada saat ini tes diagnostik jarang dilakukan di sekolah. Padahal dengan tes diagnostik inilah Anda sebagai guru dapat mengetahui penyebab kesulitan belajar yang dialami siswa selama proses pembelajaran. Grounlund dan Linn (1990) menyatakan bahwa “the function of diagnostic evaluation is to diagnose learning diffeulties during instruction”. Karena tes diagnostik akan digunakan untuk menemukan kesulitan pemahaman konsep yang dialami siswa, maka materi tes diagnostik dikembangkan dari konsep-konsep yang sulit dipahami siswa. Dari hasil tes diagnostik guru akan dapat menemukan kesulitan belajar yang dialami siswa. Selanjutnya guru harus berupaya untuk mencari penyebab Kesulitan belajar tersebut dan sekaligus berupaya untuk menemukan alternatif atau cara untuk menghilangkan penyebab kesulitan belajar itu schingga siswa dapat berhasil menyelesaikan semua program pembelajaran yang telah dirancang oleh guru. Mendiagnosis kesulitan siswa dalam mempelajari suatu konsep harus selalu dilakukan oleh guru di sekolah pada saat melakukan proses pembelajaran, Jika kesulitan siswa dalam mempelajari suatu konsep dibiarkan saja, maka pemahaman siswa terhadap konsep akan salah sehingga siswa mengalami miskonsepsi. Karena tes diagnostik jarang dilakukan, maka miskonsepsi terutama miskonsepsi dalam IPA dan Matematika semakin lama semakin banyak dan semakin meluas pada pokok bahasan yang lain (Novak, 1987). Jika miskonseps terjadi pada siswa, maka miskonsepsitersebutcenderung menetap dan sulit untuk diubah serta akan berpengaruh terhadap proses pembelajaran berikutnya. Kesulitan belajar yang dialami oleh siswa dalam mempelajari suatu Konsep akan berbeda satu sama lain, Walaupun tes diagnostik dilakukan eras klasikal tetapi terapi dari setiap kesulitan tersebut harus tetap dilakukan secara individual. Kesulitan belajar siswa dapat disebabkan karena proses pembelajaran yang Kurang tepat dan dapat pula ae oleh berbagai faktor di luar pembelajaran. Guru merupakan aktor penting f sai salah satu Komponen penentu dalam proses dalam proses pembelajaran. Sebagal s ilan si i {eunci dalam menentukan Keberhasilan siswa, Jika guru Pembelajaran, guru memegan KDE to embelajaran yang tepat, maka siswa Pandai dalam memilih dan ae sara oleh guru tersebut. akan mudah mencerna materi yanB ig dapat menjadi penyebab kesulitan belajar siswa aan dan sosial. Adanya hambatan fisik dan Faktor di luar pembelaj e : il ikologis, antara lain adanya hambatan fisik, PS! i aa doles pa enyakit yang menyertai seperti Bangs © Dipindai dengan CamScanner CMIUTTTTEL TL kerap kali menjadi penyebab kesulitan belajar siswa. Misalnya penyebab turunnya Prestasi belajar seorang siswa bernama Indah pada hampir semua mata pelajaran ternyata bukan karena proses pembelajaran yang tidak tepat tetapi lebih disebabkan karena Indah mengalami gangguan dengan penglihatannya. Indah yang seharusnya sudah mengenakan kaca mata minus temyata tidak menggunakannya karena orang tua Indah tidak mampu membelinya . Demikian pula dengan turunnya prestasi siswa bemama Andi yang tidak disebabkan karena proses pembelajaran yang kurang tepat tetapi lebih disebabkan karena Andi mengalami gangguan pada pendengarannya. Suatu hal yang tidak kalah penting untuk mendapat perhatian adalah adanya hambatan sosial pada siswa. Barangkali guru mata pelajaran akan mengalami kesulitan untuk mendeteksi adanya hambatan ini pada siswa Untuk itu guru dapat meminta bantuan ahli psikologi dan sosial untuk mendeteksi ada tidaknya hambatan ini pada siswa, Faktor lingkungan di luar sekolah baik di lingkungan keluarga atau lingkungan masyarakat juga sangat berperan dalam menunjang keberhasilan siswa dalam belajar. Banyak kesulitan yang dialami siswa dalam mempelajari suatukonsep disebabkan karena gangguan yang berasal dari dalam diri siswa sendiri, karena guru tidak dapat memilih ‘metode pengajaran, atau karena pengaruh lingkungan di luar sekolah. Jadi jika dari hasil tes diagnostik ditemukan ada siswa yang mengalami kesulitan dalam mempelajari suatu konsep maka guru harus melacak apa yang menjadi penyebab kesulitan belajar tersebut, apakah bersumber dalam diri siswa atau dari luar diri siswa. Sebagai contoh misalnya dari hasil tes diagnostik seorang siswa S mengalami hambatan dalam memahami konsep Birama (metrum) sehingga S mempunyai pemahaman yang salah terhadap konsep tersebut. Siswa tersebut menganggap bahwa birama sama dengan irama, hanya berbeda dalam pengucapan. Dari hasil ini guru harus mulai mencari apa penyebab dari kesalahan pemahaman konsep birama yang dialami oleh siswa tersebut. Langkah yang dapat ditempuh antara lain mencari informasi apakah siswa tersebut mempunyai hambatan fisik atau psikis selama mengikuti proses pembelajaran. Jika tidak ditemukan penyebab hambatan dari diri siswa, maka dilakukan pencarian penyebab yang berasal dari proses pembelajaran yang telah dilakukan, Setelah dilakukan evaluasi ternyata pada saat proses pembelajaran guru hanya menjelaskan dengan metode ceramah, dan tidak membawa siswa pada situasi praktek. Pada saat menjelaskin konsep tersebut guru hanya membacakan saja uraian yang tertulis pada buku Kerajinan Tangan dan Kesenian yang selama ini digunakan untuk mengajar, Pada buku tertulis sebagai berikut. Birama ¥, adalah birama yang terdiri atas 3 ketukan, seperti pada pola berikut: eee cele. OSH ee Memes cat nee ao 0 adalah ketukan berat, * adalah ketukan ringan Dari hasil evaluasi tersebut ternyata ditemukan dua penyebab mengapa siswa mengalami kesulitan memahami konsep Birama, Penyebab pertama adalah kurang lengkapnya penjelasan guru dalam menjelaskan pola hitungan birama, Pada buku tertulis pola awal yang hanya terdiri 2 hitungan, sedang pola lainnya adalah 3 hitungan. © Dipindai dengan CamScanner PDGK430.—o OS Yl. Hal ini ee ketidakjelasan bagi siswa. Scharusnya dijelaskan oleh guru bahwa ears Pola yang terdiri 2 ketukan pada awal lagu. at 7 ean “ adalah ketidaktepatan guru dalam memilih metode pembelajaran. P lak dapat dijelaskan hanya dengan metode ceramah, tetapi harus dengan metode demonstrasi dan latihan/praktek, Dengan metode tersebut siswa akan langsung mempraktekkan, sehingga dapat memperoleh pemahaman yang benar tentang konsep birama. Guru dapat melakukan metode tersebut dengan memperagakan/mempraktekkan berbagai pola birama dan menuliskannya dengan pola ketukan yang sesuai. Kemungkinan-kemungkinan hambatan proses belajar lainnya dapat saja terjadi dalam berbagai pelajaran lainnya, Hambatan/kesulitan dalam proses pembelajaran semacam itu dapat diungkap dengan jelas dengan menggunakan tes diagnostik. Tes diagnostik memang disusun untuk dapat mengungkap penyebab kesulitan belajar siswa. Dengan mengetahui hasil tes diagnostik maka guru dapat mengambil keputusan tindakan atau perlakuan yang tepat untuk mengatasi kesulitan belajar siswa. +t — Cobalah Anda paparkan contoh lainnya, atau yang mungkin saja penah Anda temukan/alami dalam pembelajaran di kelas! D. PEMANFAATAN HASIL PENILAIAN NON-TES Teknik penilaian non-tes dapat memberikan informasi umpan balik bagi proses pembelajaran, Hasil penilaian sikap, penilaian diri, dan portofotio dapat dianalis untuk menjadi masukan bagi guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, Teknik non-tes yang digunakan antara lain penilaian diri, penilaian sikap, dan portofolio. Manfaat utama penilaian sikap adalah untuk memperoleh masukan dan umpan_ balik bagi peningkatan profesionalisme guru, perbaikan proses pembelajaran, dan pembinaan sikap siswa. Pembinaan siswa dapat dlakukan secara pribadi maupun Kelompok/klasikal. Misalnya siswa-siswa tertentu yang cenderung bersikap negatif dalam hal-hal tertentu, diberikan pembinaan khusus. ane upaya peningkatan proses pembelgjran,hasilpenfaian sikap dapat diana nsalnyaadanyakecenderangansikapnegaifsiwasecaraumum terhadap bahasan materi atau mata pelajaran tertentu. Berdasarkan hasil penilaian sikap seperti 1a mengkaji lebih dalam penyebabnya, sehingga dapat itu, selanjutnya guru berupay: q y d dilekukan tindakan mengatasi sikap negatif tersebut. Dengan demikian pembelajaran akan lebih efektif. : Selain itu, berdasarkan has! 1 penilaian sikap, guru dapat memperoleh informasi imilikinya berdasarkan persepsi siswa. Informasi kelemahan yang dimilikinya Derv aan eae untuk peningkatan kualitas pribadi dan profesionalisme guru, im mans i iin berkualias dan profesional, maka pembelyjaran akan in guru semakin efektif. © Dipindai dengan CamScanner Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian Portofolio merupakan rangkaian atau kumpulan karya atau hasil kerja siswa yang dilakukan dalam kurun waktu tertentu, misalnya satu semester atau tahun ajaran, bahkan selama siswa mengikuti pendidikan pada suatu jenjang tertentu. Dalam menganalisis hasil penilaian, guru hendaknya tidak sekedar melihat tingkat pencapaian kemampuan siswa tetapi juga harus memiliki makna bagi semua pihak yang terkait dengan proses pembelajaran dan pendidikan pada umumnya. Analisis hasil penilaian tidak saja untuk mengetahui kemampuan dan kelemahan siswa dalam pembelajaran tetapi juga melihat efektivitas pembelajaran yang dilakukan guru. Penilaian portofolio menekankan pada penilaian proses dan hasil. Oleh karena itu penilaian portofolio diharapkan dapat memberikan informasi yang menyeluruh mengenai: 1. perkembangan pemahaman dan pemikiran siswa dalam kurun waktu tentang konsep, topik, dan isu; 2. hasil karya siswa yang berkaitan dengan bakat dan keterampilan khusus; dokumen kegiatan siswa selama periode waktu tertentu; 4, refleksi nilai siswa sebagai individu dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. » Suatu pandangan yang kurang tepat adalah bahwa laporan penilaian berbentuk pencapaian nilai siswa secara individual dan rata-rata sudah dianggap cukup memadai untuk disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan, Seharusnya laporan penilaian siswa mencakup seluruh aspek kemampuan siswa baik kognitif, afektif, maupun psikomotorik, schingga dapat memberikan informasi yang komprehensif tentang pencapaian kemampuan siswa dalam pembelajaran, Dengan cakupannya yang lebih komprehensif, penilaian portofolio memberikan manfaat bagi siswa, guru, dan orang tua siswa. Bagi siswa, penilaian portofolio berguna sebagai: 1, umpan balik penguasaan dan kemampuannya dalam kurun waktu tertentu; 2. pendorong peningkatan pembelajaran pada aspek kemampuan yang masih lemah melalui bahan yang dikumpulkannya; 3. pememahaman tentang keterbatasan kemampuan di bidang tertentu, Bagi guru, hasil penilaian portofolio berguna untuk mengetahui: umpan balik penguasaan siswa selama kurun waktu tertentu; kemampuan yang belum dikuasai siswa; gambaran tingkat pencapaian keberhasilan proses belajar; strategi pembelajaran dan penilaian siswa; pertimbangan penempatan siswa dalam jurusan/program studi; kecenderungan perilaku belajar siswa. aywrena © Dipindai dengan CamScanner PDGK4301/MODUL 9. ee YW“. jerd: il analisi S Sana i ae tethadap penilaian portofolio yang dilakukannya, Sena ana langkah yang diperlukan untuk meningkatkan proses Ce aaa lap kompetensi dasar yang dalam periode tertentu belum Cu wa, guru dapat menentukan metode dan strategi pembelajaran mana yang paling sesuai untuk pencapaian kompetensi dasar tersebut dan media pembelajaran apa yang dipertukan. Penentuan langkah tindakan yang diambil tidak terbatas pada hasil penilaian portofolio, melainkan disertai pula hasil analisis pada penilaian diri maupun skp siswa, Dengan informasi yang komprehensif dari hasil penilaian, guru makin pat memahami tentang faktor-faktor yang berpengaruh terhadap proses pembelajaran sehingga dapat lebih mampu menentukan langkah yang paling tepat dalam melaksanakan pembelajaran. Di sisi lain siswa dapat lebih memahami dirinya dan perilaku belajarnya, sehingga dapat lebih dapat mempersiapkan diri dalam mengikuti proses pembelajaran. Bukankah Anda tidak lupa bahwa kesiapan belajar siswa merupakan salah satu faktor penting dalam pencapaian kemampuan belajar siswa? r Latihan Untuk memperdalam pemahaman Anda mengenai materi di atas, kerjakanlah latihan berikut! 1) Jelaskan manfaat pelaksanaan pre-test - post-test dalam proses pembelajaran! 2) Post-test dan tes sumatif sama-sama dilakukan pada akhir program pembelajaran. Di manakah letak perbedaan keduanya? Jelaskan! 3) Jika dari hasil pre-test diketahui bahwa siwa telah menguasai konsep mengembun aka konsep tersebut tidak perla Anda sampaikan dalam pembelajaran, Mengapa? 4) Dari hasil tes diagnostik diketahui bahwa Santo mengalami kesulitan belajar dalam memahami konsep pembakaran, Apa yang harus Anda Iakukan agar keesulitan belajar yang dialami Santo dapat tratasi? Jelaskan! 5) Pendekatan penilaian manakah yang tepat digunakan untuk mengolah hasi an formatif? Jelaskan! penilai - toh penggunaan penilaian non-tes! 6) Berikan minimal 3 cont Petunjuk Jawaban Latihan jajaran dilaksanakan tanpa pre-test dan post-test maka yang telah dirancang harus diajarkan semua dan Anda gram pembelajaran yang telah Anda lakukan 1) Jika suatu program pembel semua materi pembelajaran tidak akan mengetabui apakalt pro efektif atau tidak. 2) post-test biasanys dihu fektivita untuk menilai efektivit tes sumatif. Tes sumatif ; rmengikutiseluruh rangkaian Proses pembelajaran, bbungkan dengan pre-test. Kedua tes ini dimaksudkan « suatu program pembelajaran, Hal ini berbeda dengan ‘Jimaksudkan untuk menilai keberhasilan siswa setelah © Dipindai dengan CamScanner 4 Pemberian Nilai dan Tindak Lanj 3) Jika Anda mengajarkan kembali suatu konsep yang telah dikuasai siswa maka besar kemungkinan siswa tidak akan memperhatikan apa yang Anda ajarkan. Mungkin saja mereka akan mengganggu teman lainnya, membuat kegaduhan, atau melakukan hal-hal lain yang tidak bermanfaat. Hal ini disebabkan antara lain karena siswa mengalami kebosanan, 4) Anda harus mencari penyebabnya, apakah bersumber dari diri siswa ataukah dari luar diri siswa, Dari penyebab yang Anda ketahui, upayakan agar Anda dapat mengatasi penyebab tersebut. Untuk membantu Santo, gunakan metode pembelajaran yang variatif, libatkan Santo dalam percobaan, ajak berdiskusi dengan memperhatikan pendapatnya, dan ujilah pendapatnya dengan menunjukkan hasil-hasil percobaan. 5) Tes formatif berorientasi pada pencapaian tujuan pembelajaran. Tes formatif dikatakan berhasil apabila siswa telah dapat menguasai kompetensi atau mencapai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Jadi keberhasilan siswa ditentukan oleh keberhasilannya sendiri, bukan dibandingkan dengan keberhasilan kelompok dalam kelasnya. 6) _ Penilaian diri tentang keyakinan kinerja guru oleh siswa, sikap dan minat siswa terhadap mata pelajaran tertentu, kuesioner tentang rasa ingin tahu, kepercayaan diri, keberanian mengemukakan pendapat, dan portofolio dalam setiap mata pelajaran, f Rangkuman ‘Agar proses pembelajaran yang Anda lakukan dapat berhasil dengan efektif, terdapat beberapa jenis tes yang dapat Anda manfaatkan yaitu pre-test - post-test, tes formatif, dan tes diagnostik. Pre-test berfungsi untuk mengetahui dan menentukan kompetensi manakah yang telah dan belum dikuasai oleh siswa sehingga dapat menjadi dasar pelaksanaan pembelajaran yang akan dilakukan. Post-test pada akhir pembelajaran berfungsi untuk menilai efektivitas proses pembelajaran. Tes diagnostik mempunyai fungsi utama untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa dan penyebab timbulnya kesulitan tersebut. Untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran dan penguasaan kompetensi yang ditetapkan digunakan tes formatif. Hasil tes formatif menjadi dasar tindakan perbaikan yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan proses pembelajaran. Hasil penilaian non-tes dapat memberikan informasi tentang perkembangan kemampuan siswa dalam kurun waktu tertentu, kecenderungan belajar siswa, dan sikap siswa. Bagi guru hasil penilaian tersebut dapat dimanfaatkan untuk peningkatan profesionalisme dalam proses pembelajaran, Bagi siswa hal tersebut dapat digunakan untuk meningkatkan kesiapan belajarnya. © Dipindai dengan CamScanner €] Tes Formatif 3 Pilihlah satu jawaban yang paling tepat! ° 1) Fungsi pre-test adalah untuk .... A. menilai prestasi siswa B. _ mengetahui kesulitan belajar siswa C. — mengetahui penguasaan siswa terhadap kompetensi dasar yang akan dicapai. D. _ menilai kesiapan belajar siswa 2) Pre-test dan post-test dapat dimanfaatkan untuk menilai ... A. keberhasilan siswa B. _ keberhasilan pelaksanaan program C. __keunggulan program D. __kekurangan program 3) Jika Anda melaksanakan pre-test dan post-test maka alat ukur yang digunakan untuk pre-test dan post-test adalah .... A. sama B. _ berbeda Cc. pararel D. — identik 4) Kesulitan belajar siswa dapat diketahui dengan melakukan .... A. _ pre-test B. post-test C. diagnostic test D. _ formative test at dimanfaatkan untuk .... il test formatif dapé i 5) — Hasil test fo Jitan belajar siswa ‘A, menemukan kesul B. memperbaiki program pembelajaran i i siswa C.__ menilai prestasi s!s D, _ memperbaiki kelemahan guru © Dipindai dengan CamScanner a Pemberian Nilai dan Tindak Lanjut Hasil Penilaian U1. Jika dari hasil tes formatif terdapat 40% siswa yang belum dapat menguasai konsep arus listrik maka guru harus mengadakan program remidial. Program remidial yang dilakukan akan efektif jika dilakukan ... A. _ secara individual B. _ secara klasikal C. — menjelang tes sumatif’ D. _ setelah tes sumatif 7) Jenis tes berikut ini dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan kualitas program pembelajaran, kecuali A. tes diagnostik B. tes formatif| C. tes sumatif D. pre-test 8) Perbedaan antara tes formatif dan tes diagnostik adalah ‘A. tes formatif untuk menilai keberhasilan siswa, tes diagnostik untuk mengetahui kesulitan belajar siswa. B. tes formatif untuk memonitor pelaksanaan program, tes diagnostik untuk memonitor kesulitan belajar siswa C. tes formatif dilaksanakan di tengah program, tes diagnostik dilaksanakan di akhir program D. tes formatif dilaksanakan secara klasikal, tes diagnostik dilaksanakan secara individu. 9) Dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, guru melihat bahwa setiap proses belajar berlangsung siswa acuh tak acuh terhadap penyampaian yang dilakukan guru. Namun anehnya hasil pencapaian kompetensi siswa cukup bagus. Guru telah mengubah strategi pembelajaran namun suasana kelas tidak berubah. Untuk mengetahui penyebab terjadinya keadaan tersebut, teknik penilaian yang sesuai digunakan oleh guru adalah .... ‘A. tes diagnostik B. pre-test CC. tes praktek (performance test) D. _ penilaian non-tes 10) Pernyataan berikut ini menunjukkan hasi! pemanfaatan teknik non-tes untuk peningkatan proses pembelajaran, kecwali .. ‘A. _ Siswa mengetahui aspek kemampuannya yang masih lemah B, _ Gurumengidentifikasi bakat kemampuan khusus siswa untuk mengarahkan proses belajar siswa © Dipindai dengan CamScanner _PDGK4301/MODUL 6 mh Guru m : ae fengetahui persepsi siswa tentang dirinya dalam melakukan proses pembelajaran Siswa mengumpulkan hasil tugas karya tulis berdasarkan kegiatan karya wisata, Cocokkanlah jawaban Anda dengan Kunci Jawaban Tes Formatif3 yang terdapat di bagian akhir modul ini. Hitunglah jawaban yang benar. Kemudian, gunakan rumus berikut untuk mengetahui tingkat penguasaan Anda terhadap materi Kegiatan Belajar 3. Jumlah Jawaban ya Jumlah Soal BBall cole cia LUCchtors Lh id Arti tingkat penguasaan kurang cukup baik baik sek tingkat penguasaan 80% atau lebih, Anda dapat. mengikuti Ujian t! Jika masih di bawah 80%, Anda harus mengulangi agian yang belum dikuasai. Apabilamencapai Akhir Semester (UAS)- Selamat materi Kegiatan Belajar 3, terutama © Dipindai dengan CamScanner

You might also like