You are on page 1of 21

GAMBARAN KELENGKAPAN PENULISAN RESEP SECARA

ADMINISTRASI DAN FARMASETIK DI APOTEK K-24


CIBADUYUT BANDUNG

KARYA TULIS ILMIAH

Susan Kristianti

31181079

FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS BHAKTI KENCANA

PROGRAM PENDIDIKAN DIPLOMA 3

PROGRAM STUDI FARMASI

BANDUNG

2021
LEMBAR PENGESAHAN

GAMBARAN KELENGKAPAN PENULISAN RESEP SECARA


ADMINISTRASI DAN FARMASETIK DI APOTEK K-24
CIBADUYUT BANDUNG

Untuk memenuhi salah satu syarat mengikuti Sidang Ahli Madya

Program Pendidikan Diploma 3

Susan Kristianti

31181079

Bandung, Juli 2021

Pembimbing I Pembimbing II

(apt. Ika Kurnia Sukmawati, M.Si) (apt. Ni Nyoman Sri Mas H, MAB)

NIDN : 0423098102 NIDN : 0418026905

i
GAMBARAN KELENGKAPAN PENULISAN RESEP SECARA
ADMINISTRASI DAN FARMASETIK DI APOTEK K-24
CIBADUYUT BANDUNG

ABSTRAK
Tahap awal pelayanan resep adalah melakukan skrining resep yang meliputi
kelengkapan secara administratif, farmasetik dan klinis. Pada penelitian ini penulis
membahas mengenai aspek skrining administratif dan farmasetik yang merupakan
skrining awal pada resep. Informasi yang cukup dapat membantu apoteker
memahami cara memberikan obat kepada pasien, kejelasaan tulisan obat,
keabsahan resep dan kejelasan informasi di dalam resep. Penelitian ini dilakukan
untuk mengetahui persentase kelengkapan resep secara administrasi dan farmasetik
di Apotek K-24 Cibaduyut Bandung pada periode Maret – Mei tahun 2021.
Pengecekan resep secara administratif dan farmasetik dilakukan terhadap 189
lembar resep dengan mengisi tabel pengambilan data (skala Guttman) sesuai
dengan ketentuan yang terdapat pada Permenkes No.73 Tahun 2016. Hasil
penelitian menunjukkan terdapat kelengkapan resep secara administratif yaitu
persyaratan kelengkapan data pasien meliputi aspek nama 100% (189 lembar
resep), aspek usia sebanyak 88,36% (167 lembar resep), aspek jenis kelamin
sebanyak 5,29% (10 lembar resep) dan aspek berat badan 0% (0 lembar resep).
Sedangkan identitas dokter meliputi aspek nama sebanyak 77,78% (147 lembar
resep), aspek nomor SIP sebanyak 33,33% (63 lembar resep), aspek alamat
sebanyak 89,42% (169 lembar resep), aspek nomor telepon sebanyak 71,43% (135
lembar resep), aspek paraf sebanyak 31,75% (60 lembar resep) dan aspek tanggal
penulisan resep sebanyak 85,19% (161 lembar resep). Kelengkapan resep
persyaratan farmasetik meliputi aspek bentuk sediaan sebanyak 50,79% (96 lembar
resep), aspek kekuatan sediaan 56,61% (107 lembar resep), aspek stabilitas
sebanyak 0% (0 lembar resep) dan aspek kompatibilitas sebanyak 0,52% (1 lembar
resep).
Kata Kunci : Resep, Kelengkapan administratif, Kelengkapan farmasetik.

ii
DESCRIPTION OF COMPLETENESS OF ADMINISTRATIVE AND
PHARMACEUTICAL RECIPES WRITING AT APOTEK K-24
CIBADUYUT BANDUNG

ABSTRACT
The initial stage of prescription service is to conduct prescription screening which
includes administrative, pharmaceutical and clinical completeness. In this study, the
authors discuss aspects of administrative and pharmaceutical screening which are
the initial screening of prescriptions. Sufficient information can help pharmacists
understand how to give drugs to patients, the clarity of drug writing, the validity of
prescriptions and clarity of information in prescriptions. This study was conducted
to determine the percentage of administrative and pharmaceutical completeness of
prescriptions at Apotek K-24 Cibaduyut Bandung in the period March – May 2021.
Administrative and pharmaceutical prescription checks were carried out on 189
prescription sheets by filling in the data collection table (Guttman scale) in
accordance with the provisions contained in the Minister of Health Regulation No.
73 of 2016. The results showed that there was administrative completeness of
prescriptions, namely the requirements for completeness of patient data including
100% name aspects (189 prescription sheets), age aspects as much as 88,36% (167
prescription sheets), gender aspects as much as 5,29% (10 prescription sheets) and
0% weight aspect (0 prescription sheets). While the doctor's identity includes
aspects of the name as much as 77,78% (147 prescription sheets), the SIP number
aspect as much as 33,33% (63 prescription sheets), the address aspect as much as
89,42% (169 prescription sheets), the telephone number aspect as many as 71,43
(135 recipe sheets) initial aspect was 31,75% (60 prescription sheets) and the
prescription writing date aspect was 85,19% (161 prescription sheets). The
completeness of prescription pharmaceutical requirements includes aspects of
dosage form as much as 50,79% (96 prescription sheets), aspects of dosage strength
56,61% (107 prescription sheets), stability aspects as much as 0% (0 prescription
sheets) and compatibility aspects as much as 0,52% (1 recipe sheet).

Keywords : Prescriptions, Administrative supplies, Pharmaceutical supplies.

iii
PEDOMAN PENGGUNAAN KARYA TULIS ILMIAH

Halaman ini memuat pedoman penggunaan Karya Tulis Ilmiah. Karya Tulis
Ilmiah dalam bentuk yang asli bukan merupakan hasil penerbitan. Oleh karena itu,
peredarannya sangat terbatas.

iv
HALAMAN PERUNTUKAN

Dipersembahkan untuk keluarga khususnya orang tua dan sahabat tercinta.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya,
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas akhir yaitu karya tulis ilmiah ini dengan
tepat waktu. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dalam rangka untuk memenuhi salah
satu syarat mengikuti Sidang Ahli Madya dalam Program Studi Farmasi dengan
Program Pendidikan Diploma 3 di Universitas Bhakti Kencana. Saya menyadari
bahwa Karya Tulis Ilmiah ini tidak akan terwujud tanpa bantuan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu.

Tentunya dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini banyak kendala yang
dihadapi penulis, namun berkat bantuan yang diberikan oleh berbagai pihak
terutama keluarga, serta dosen pembimbing. Pada akhirnya penulis dapat
menyelesaikannya, berkaitan dengan hal di atas maka tidaklah berlebihan bila
penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan sebesar-besarnya atas bantuan
yang telah diberikan oleh berbagai pihak. Dengan ini penulis mengucapkan terima
kasih dan penghargaan dari dasar hati yang paling dalam kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. apt. Entris Sutrisno, MH.Kes, selaku Rektor Universitas Bhakti
Kencana Bandung.
2. Ibu Dr. apt. Patonah, M.Si, selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas
Bhakti Kencana Bandung.
3. Ibu apt. Ika Kurnia Sukmawati, M.Si, selaku Dosen Pembimbing Utama
serta selaku Ketua Prodi Diploma 3 Fakultas Farmasi Universitas Bhakti
Kencana Bandung.
4. Ibu apt. Ni Nyoman Sri Mas H, MAB, selaku Dosen Pembimbing Kedua
Fakultas Farmasi Universitas Bhakti Kencana Bandung.
5. Keluarga, khususnya orang tua.Saya ucapkan terima kasih atas limpahan
doa, dukungan, dan motivasi yang diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan penyusunan Karya Tulis Ilmiah.

vi
6. Saudara dekat Winda Mustika, Witha Rismaliany dan Amelia Juliani
Chandra yang telah memberikan semangat dalam penyusunan Karya Tulis
Ilmiah.
7. Rekan- rekan dekat khususnya Fanny Pardiela dan Veni Febrianti selalu
menemani dan memberikan semangat dalam hal apapun selama enam tahun
serta untuk Aliefia Syera Dinna, Affiyah Putri Aulia, Deti Siti Fatimah, Siti
Rohidah dan Safira Ghaisani yang mendampingi saya selama tiga tahun ini
dalam keadaan suka dan duka saat menjalani perkuliahan ini.
8. Rekan-rekan Mahasiswa atau Mahasiswi Angkatan 2018 Universitas Bhakti
Kencana Bandung, yang senantiasa membantu, menemani, dan sama-sama
berjuang menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini.
9. Serta semua pihak yang memberikan kontribusi dalam proses penyusunan
Karya Tulis Ilmiah ini yang tidak mungkin penulis sebutkan satu persatu.

Akhir kata, terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat saya
sebutkan satu per satu, tetapi menjadi bagian yang mendukung saya dalam
menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Semoga Allah SWT membalas semua
kebaikan kalian. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi pengembangan
ilmu pengetahuan dan bagi orang banyak.

Bandung, Juli 2021

Susan Kristianti

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... i

ABSTRAK ............................................................................................................. ii

ABSTRACT ........................................................................................................... iii

PEDOMAN PENGGUNAAN KARYA TULIS ILMIAH ................................ iv

HALAMAN PERUNTUKAN .............................................................................. v

KATA PENGANTAR .......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL ................................................................................................ xi

DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ....................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................. 3

1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................... 3

1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................. 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA........................................................................... 4

2.1 Apotek...................................................................................................... 4

2.2 Resep ........................................................................................................ 5

2.3 Pengkajian Resep ................................................................................... 7

BAB III METODE PENELITIAN ...................................................................... 8

BAB IV DESAIN PENELITIAN ......................................................................... 9

4.1 Penelusuran Pustaka .............................................................................. 9

4.2 Studi Pendahuluan ................................................................................. 9

viii
4.3 Penetapan Kriteria Unsur Kelengkapan Resep .................................. 9

4.4 Sumber Data ........................................................................................... 9

4.5 Pengambilan Data ................................................................................ 10

4.6 Pengolahan Data ................................................................................... 10

4.7 Analisis Data ......................................................................................... 11

4.8 Pengambilan Kesimpulan .................................................................... 11

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN .............................................................. 12

BAB VI KESIMPULAN ..................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 18

LAMPIRAN ......................................................................................................... 19

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Izin Penelitian ........................................................................ 19


Lampiran 2. Lembar Resep ................................................................................. 21
Lampiran 3. Tabel Kelengkapan Resep .............................................................. 22
Lampiran 4. Hasil Plagiarisme ............................................................................ 32
Lampiran 5. Surat Pernyataan Bebas Plagiarisme Dan Surat Pesertujuan Untuk
Dipublikasikan Di Media Online .......................................................................... 33

x
DAFTAR TABEL

Tabel 5. 1 Kelengkapan Resep Secara Administratif ....................................................... 12


Tabel 5. 2 Kelengkapan Resep Secara Farmasetik........................................................... 15

xi
DAFTAR SINGKATAN

TTK : Tenaga Teknis Kefarmasian

APA : Apoteker Penanggung Jawab Apotek

STRTTK : Surat Tanda Registrasi Tenaga Teknis Kefarmasian

SIA : Surat Izin Apotek

SIP : Surat Izin Praktik

BMHP : Bahan Medis Habis Pakai

NP : Nama Pasien

JK : Jenis Kelamin

BB : Berat Badan

ND : Nama Dokter

NSIP : Nomor Surat Izin Praktik

AD : Alamat Dokter

NTD : Nomor Telepon Dokter

PD : Paraf Dokter

TPR : Tanggal Penulisan Resep

BS : Bentuk Sediaan

KS : Kekuatan Sediaan

S : Stabilitas

K : Kompatibilitas

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pelayanan kesehatan obat merupakan suatu komponen yang sangat penting,


karena dibutuhkan dalam upaya kesehatan baik upaya secara preventif,
promotif, kuratif dan rehabilitatif (Fitria, 2017).
Pekerjaan kefarmasian yang dilakukan dalam standar pelayanan
kefarmasian di Apotek terdapat 2 kegiatan diantaranya pengelolaan sediaan
farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta pelayanan
farmasi klinik. Dalam pekerjaan kefarmasian terdiri atas Apoteker dan Tenaga
Teknis Kefarmasian (TTK). Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) merupakan
tenaga yang membantu apoteker dalam pekerjaan kefarmasiannya dan tenaga
tersebut terdiri atas sarjana farmasi, ahli madya farmasi dan analis farmasi
(Permenkes, 2016).
Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, bidang
kefarmasian bergeser dari pengelolaan obat menjadi pelayanan yang
komprehensif (Pharmaceutical Care). Dalam arti yang lebih luas termasuk
tindakan yang memberikan informasi untuk mendukung penggunaan obat yang
akurat dan rasional dengan menentukan tujuan akhir dan potensi kesalahan
pengobatan seperti kesalahan peresepan obat. Maka dari itu skrining resep
sangat penting dalam alur pelayanan resep (Permenkes, 2016).
Menurut Permenkes RI No.73 Tahun 2016 , resep merupakan instrumen
yang sangat penting bagi pasien sebelum menerima obat. Tenaga Teknis
Kefarmasian (TTK) memiliki peranan penting dalam aspek manajerial dan
pelayanan farmasi klinik di Apotek, maka dari itu wajib dilaksanakan proses
skrining resep atau pengkajian resep dalam alur pelayanan resep.
Skrining resep atau pengkajian resep merupakan suatu kegiatan dalam
mengkaji sebuah resep yang meliputi kelengkapan resep secara administrasi,

1
farmasetik dan klinis. Tujuan dari skrining resep atau pengkajian resep yaitu
untuk menjamin keabsahan dalam resep tersebut dan dapat meminimalisir
kesalahan dalam pemberian obat kepada pasien. Maka dalam suatu resep harus
tertulis dengan sangat jelas untuk menghindari kesalahan persepsi dalam
penyiapan obat antara penulis resep dengan pembaca resep. Hal tersebut dapat
terjadinya kegagalan dalam komunikasi yang merupakan faktor kesalahan
medikasi (medication error) yang dapat berkakibat fatal bagi pasien (Lestari,
2019).
Penelitian kali ini yaitu kelengkapan resep dalam aspek administrasi dan
aspek farmasetik, dipilih karena merupakan skrining awal pada saat resep
dilayani di Apotek. Kelengkapan resep secara administrasi dan farmasetik perlu
dilakukan karena telah mencakup seluruh informasi di dalam resep mengenai
kejelasaan tulisan obat, keabsahan resep, dan kejelasan informasi di dalam
resep.
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Nurwulan Adi Ismaya, Ita La
Tho, and Muhammad Iqbal Fathoni, (2019) yang berjudul Gambaran
Kelengkapan Resep Secara Administratif Dan Farmasetik Di Apotek K24 Pos
Pengumben yang menunjukkan bahwa kejadian ketidaklengkapan resep adalah
99% berat badan, 36% jenis kelamin, 28% usia, 1% nama pasien, 6% nama
dokter, 28% SIP, 1% alamat, 15% nomor telepon, 53% paraf dokter, 2% tanggal
resep, 25% sediaan, 24% kekuatan, 1 % stabilitas obat dan 0% kompatibilitas.
Masalah peresepan merupakan salah satu kejadian kesalahan pengobatan.
Bentuk kesalahan pengobatan terjadi pada fase prescribing (kesalahan terjadi
pada tahap penulisan resep), yaitu kesalahan yang terjadi pada saat proses
peresepan obat atau proses penulisan resep. Dampak dari kesalahan ini
beragam, mulai dari tidak ada risiko sama sekali hingga cacat atau bahkan
kematian (Hartayu, 2017).
Berdasarkan dari penelitian terdahulu dan kenyataan yang telah
disebutkan sebelumnya bahwa masih banyak terdapat kesalahan dalam
penulisan resep. Oleh karena itu peneliti ada ketertarikan untuk melakukan

2
penelitian mengenai Gambaran Kelengkapan Penulisan Resep Secara
Administrasi dan Farmasetik Di Apotek K-24 Cibaduyut Bandung.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis dapat merumuskan masalah


sebagai berikut ʻʻBagaimana Gambaran Kelengkapan Penulisan Resep Secara
Administrasi dan Farmasetik Di Apotek K-24 Cibaduyut Bandung sesuai
dengan Peraturan Menteri Kesehatan No.73 Tahun 2016ʼʼ.

1.3 Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui persentase kelengkapan resep secara administrasi dan


farmasetik di Apotek K-24 Cibaduyut Bandung pada periode Maret – Mei
tahun 2021.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti
Dilakukan penelitian ini penulis mendapatkan ilmu dan wawasan
baru serta dalam pengalaman penelitian nya mengenai kelengkapan resep.
2. Bagi Akademisi
Dilakukan penelitian ini diharapkan kepada mahasiswa atau
mahasiswi Program Studi Farmasi Universitas Bhakti Kencana khusus nya
Prodi D3 bisa mendapatkan tambahan informasi dan pustaka selama
menuntut ilmu atau mencari referensi untuk tugas akhir.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Apotek
Menurut Permenkes No.73 Tahun 2016, Apotek merupakan salah satu
sarana pelayanan kefarmasian dan tempat dilaksanakannya praktik kefarmasian
oleh Apoteker. Pada standar pelayanan kefarmasian di Apotek yang merupakan
tolak ukur sebagai pedoman bagi tenaga kefarmasian dalam melakukan
pelayanannya yang didalam nya terdapat 2 (Dua) kegiatan yang meliputi aspek
manajerial yang terdiri atas pengelolaan sediaan farmasi, alat kesehatan dan
Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta pelayanan farmasi klinik.
Menurut Permenkes No. 9 Tahun 2017, Apotek memiliki pengaturan yang
bertujuan untuk :
a. Meningkatkan kualitas dalam pelayanan kefarmasian di Apotek.
b. Memberikan perlindungan pasien dalam pelayanan kefarmasian di
Apotek.
c. Menjamin kepastian hukum bagi tenaga kefarmasian dalam pelayanan
kefarmasian di Apotek.

Pelayanan farmasi klinik di Apotek merupakan bagian dari pelayanan


kefarmasian yang secara langsung dan bertanggung jawab untuk pasien
mengenai sediaan farmasi, alat kesehatan dan Bahan Medis Habis Pakai
(BMHP) dengan maksud untuk mencapai dalam peningkatan kualitas
hidupnya (Permenkes, 2016).

Salah satu kegiatan dari pelayanan farmasi klinik yaitu pengkajian resep
yang meliputi kelengkapan resep secara administrasi, farmasetik dan klinis.

4
2.2 Resep
2.2.1 Pengertian Resep
Resep merupakan suatu permintaan yang tertulis dari dokter,
dokter gigi atau dokter hewan yang diserahkan kepada apoteker
untuk membuatkan obat yang terdapat dalam resep tersebut menjadi
bentuk sediaan tertentu dan menyerahkannya kepada pasien (M
Fadhol, 2020).
2.2.2 Kertas Resep
Kertas resep pada umumnya berbentuk empat persegi
panjang yang memiliki ukuran ideal dengan lebar 10 – 12 cm dan
panjang 15 – 18 cm (M Fadhol, 2020).
2.2.3 Jenis – Jenis Resep
Menurut M Fadhol Tahun 2020, Jenis – jenis resep terbagi
menjadi 4 jenis. Sebagai berikut :
1. Resep Standar (Resep Officinalis / Pre – Compounded)
Resep standar merupakan resep dengan memiliki komposisi
yang sudah dibukukan dan tertera dalam buku farmakope atau
buku standar lainnya. Dalam resep standar dengan menuliskan
obat jadi (campuran dari zat aktif tertentu) yang telah dibuat di
pabrik farmasi dengan memiliki merek dagang dalam sediaan
standar.
2. Resep Magistrales (Resep Polifarmasi / Compunded)
Resep Magistrales merupakan resep yang sudah
dimodifikasi oleh dokter. Resep tersebut berupa campuran atau
obat tunggal yang perlu diencerkan dengan dilakukannya
peracikan.
3. Resep Medicinal
Resep Medicinal merupakan resep obat jadi atau sering
disebut obat paten, merek dagang maupun generik dan tidak
mengalami peracikan. Buku referensi seperti (ISO), Indonesia

5
Index Medical Specialities (IIMS), Daftar Obat di Indonesia
(DOI)
4. Resep Obat Generik
Resep obat generik merupakan resep obat dengan nama
generik dalam bentuk sediaan tertentu dan bisa atau tidak
mengalami peracikan.

2.2.4 Format Penulisan Resep


Menurut M Fadhol Tahun 2020, format penulisan terdiri dari
6 bagian. Sebagai berikut :
1. Inscriptio
Terdiri dari nama dokter, nomor SIP, alamat / telepon / no
HP / kota / tempat, tanggal penulisan resep. Data tersebut
sebagai identitas dokter yang menulis resep.
2. Invocatio
Permintaan tertulis oleh dokter menggunakan bahasa latin
“R/ = recipe” artinya ambillah, kata tersebut sebagai pembuka
komunikasi dengan Apoteker.
3. Prescriptio
Terdiri dari nama obat beserta jumlah yang diminta dan
bentuk sediaannya.
4. Signatura
Terdiri dari tanda cara pakai obat, dosis pemberian, rute dan
interval waktu obat untuk keamanan dan keberhasilan terapi.
5. Subcriptio
Terdiri dari tanda tangan / paraf dari dokter yang menulis
resep berguna untuk legalitas dan keabsahan resep.
6. Pro
Terdiri dari nama dan umur pasien, jika terdapat obat
narkotika maka harus mencantumkan alamat pasien.

6
2.3 Pengkajian Resep
Pengkajian resep atau skrining resep merupakan suatu kegiatan dalam
mengkaji sebuah resep meliputi 3 aspek yaitu aspek administrasi, farmasetik
dan klinis. Memiliki tujuan yaitu untuk menganalisa adanya masalah terkait
obat, bila ditemukan masalah dalam penulisan resep maka harus
dikonsultasikan kepada dokter yang menulis resep. Berdasarkan Permenkes
No.73 Tahun 2016, Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian (TTK) harus
melakukan kegiatan, sebagai berikut :

a. Kajian Secara Administrasi


1. Nama pasien, umur, jenis kelamin dan berat badan.
2. Nama dokter, nomor Surat Izin Praktik (SIP), alamat,
nomor telepon dan paraf.
3. Tanggal penulisan resep.
b. Kajian Secara Farmasetik
1. Bentuk dan kekuatan sediaan
2. Stabilitas
3. Kompatibilitas (Ketercampuran Obat)
c. Kajian Secara Klinis
1. Ketepatan indikasi dan dosis obat.
2. Aturan, cara dan lama penggunaan obat.
3. Duplikasi dan atau polifarmasi.
4. Reaksi obat yang tidak diinginkan (alergi, efek samping
obat, manifestasi klinik lain).
5. Kontra indikasi.
6. Interaksi.

7
BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan jenis penelitian non eksperimental dengan


rancangan penelitian deskriptif cross sectional. Pengumpulan data dilakukan secara
retrospektif dengan desain penelitian observasi deskriptif. Data yang didapat
dianalisis secara kuantitatif. Data diperoleh dari data sekunder yang diambil
langsung dari resep di Apotek K-24 Cibaduyut Bandung pada periode bulan Maret
- Mei Tahun 2021.

Langkah penelitian ini meliputi penelusuran pustaka dengan bidang


pelayanan kefarmasian khususnya pengkajian resep, studi pendahuluan dengan
menggunakan data resep di Apotek, penetapan kriteria kelengkapan resep
berdasarkan Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 73 Tahun 2016, sumber
data dengan mengambil 189 lembar resep pada 3 (Tiga) bulan, pengambilan data
dengan pengumpulan lembar resep dan mengisi formulir, pengolahan data dengan
menjumlahkan hasil akhirnya, analisis data dengan menilai kelengkapan resep
secara administrasi dan farmasetik dan pengambilan kesimpulan dengan persentase
ketidaklengkapan pada tiap aspek secara administrasi dan farmasetik.

You might also like