You are on page 1of 32

DESA WISATA DI KABUPATEN MALUKU TENGGARA

M. J Renjaan, S.Kel.,M.Si
Rencana Rute Penerbangan internasional Rute Penerbangan existing

Rencana Rute Penerbangan baru

Ambon Raja Ampat

Wakatobi

Timika

Agast
Makasar

Meroke

Langgur
Bali

Lombok Labuan
Bajo

Australia
76 destinasi wisata

Pantai pasir putih, pantai berbatu, pulau-pulau kecil,


ALAM BAHARI taman pulau, spot diving dan snorkling, batu karang,
burung pelikan, penyu belimbing, kanguru, dan hewan
langkah lainnya.

BUDAYA
Budaya masyarakat setempat, hukum adat menjadi
landasan dalam kehidupan sehari-hari

RELIGI Makam Mgr. Yohanes Aerts, makam sejarah masuknya


Islam di Pulau Kei, Tugu 100 tahun Protestan

KULINER Ikan segar, Enbal (Singkong sianida), Laat atau rumput


laut, kreasi cipta menu dari sea food, non ikan, enbal
KONSEP LANGGUR SEBAGAI PUSAT PELAYANAN
PETA SEBARAN DAYA TARIK WISATA Peta Sebaran
DI KOTA LANGGUR lokasi kuliner

Wisata
religi
Wisata
religi

Wisata
budaya
TARGET & REALISASI KUNJUNGAN
WISMAN DAN WUSNU

TARGET & REALISASI KUNJUNGAN JUMLAH KUNJUNGAN WISATAWAN


WISATAWAN MANCANEGARA NUSANTARA
TAHUN 2017-2022 TAHUN 2017-2021
7.000 160.000

6.000 140.000

5.000 120.000

4.000 100.000

3.000 80.000

2.000 60.000

40.000
1.000
- 20.000
2017 2018 2019 2020 2021 2022
-
TARGET WISMAN 4.000 4.250 4.500 4.950 5.400 5.850 2017 2018 2019 2020 2021
REALISASI WISMAN 3.263 4.498 6.015 122 312 752 WISMAN 144.383 142.602 138.426 34.595 40.107

Catatan : Jumlah Wisatawan Mancanegara tahun 2022 belum termasuk dari pintu masuk pelabuhan Tual
LAMA TINGGAL WISMAN & WUSNU

7
6
6
5
5
4 3,5
3 3
3
1,8
2
1
0
RATA-RATA LAMA TINGGAL RATA-RATA LAMA TINGGAL OBJEK WISATA YANG DI
WISMAN WISNU KEMBANGKAN
TARGET REALISASI
PERMASALAHAN BIDANG PARIWISATA

KUALITAS SDM KEPARIWISATAAN BELUM MEMADAI

PERMASALAHAN LINGKUNGAN

KURANGNYA PRODUK YANG ATRAKTIF, INOVATIF


DAN EDUKATIF

BELUM OPTIMALNYA PENATAAN & PEMBANGUNAN


KAWASAN DESTINASI WISATA

PEMANFAATAN SDA BELUM OPTIMAL DALAM


MENDUKUNG SKTOE PARIWISATA

KONDISI SARPRAS BELUM SESUAI STANDART


PROGRAM PRIORITAS DINAS PARIWISATA

PENINGKATAN KAPASITAS SDM

PEMBANGUNAN DESTINASI WISATA


(SALAH SATU PROGRAM DESA
WISATA)

PEMASARAN PARIWISATA

PEMBANGUNAN EKONOMI KREATIF


KONDISI EXISTING DESA WISATA MALUKU TENGGARA
KATEGORI DESA WISATA

RINTISAN BERKEMBANG MAJU MANDIRI

1. Ohoiwait 1. Hoko
2. Weduar Feer 2. Ohoidertawun bawah Ngilngof
3. Matwaer 3. Letvuan
4. Elaar 4. Evu
5. Bombay 5. Ohoililir
6. Disuk 6. Wab
7. Ad 7. Rumahdian
8. Ohoidertutu 8. Ohoidertwun atas
9. Letman
10. Tanimbar Kei
11. Wulurat
12. Soindrat
PERMASALAHAN DESA WISATA

SDM BELUM MEMADAI, BELUM SADAR WISATA

HOSPITALITY BELUM MEMENUHI STANDART

KURANGNYA PRODUK YANG ATRAKTIF, INOVATIF,


EDUKATIF DAN BERDAYA SAING

KELEMBAGAAN DESA WISATA BELUM OPTIMAL

PEMANFAATAN SDA BELUM OPTIMAL DALAM


MENDUKUNG SKTOR PARIWISATA

KONDISI SARPRAS BELUM SESUAI STANDART


PERKEMBANGAN DESA WISATA 2021-2022

PERBUP NOMOR 105 TAHUN 2020 terdapat 25


DESA WISATA

4 OHOI MASUK 300 BESAR (NGILNGOF, SOINDRAT,


WULURAT DAN TANIMBAR KEI)

OHOI NGILNGOF MASUK 50 BESAR DAN


MEMPEROLEH JUARA 1 KATEGORI BERGENGSI
“DESA WISATA MAJU” MENGALAHKAN KANDIDAT
JAWA DAN BALI

TAHUN 2022 OHOI SOINDAR MASUK 100 BESAR


SAPTA PESONA DESA WISATA

AMAN

TERTIB

BERSIH

INDAH

RAMAH
Desa Wisata Terbaik di Dunia
(Desa Penglipuran_ Bali)
KENANGAN
Desa wisata dibentuk untuk memberdayakan
masyarakat agar dapat berperan sebagai pelaku
langsung dalam upaya meningkatkan kesiapan
dan kepedulian dalam menyikapi potensi
pariwisata atau lokasi daya tarik wisata
diwilayah masing-masing desa.

Sumber : https://dpmpd.landakkab.go.id/desa/detail/mengenal-fungsi-dan-tujuan-desa-wisata
Desa wisata adalah wilayah administrasi desa yang memiliki potensi dan keunikan daya
tarik wisata yang khas. Wisatawan dapat merasakan pengalaman keunikan kehidupan dan
tradisi masyarakat di pedesaan dengan segala potensinya.

(Pedoman Desa Wisata, 2020)


STRATEGI PENGEMBANGAN DESA WISATA

ATRAKSI, AKSESIBILITAS
DAN AMENITAS

1)RINTISAN
SDM, MASYARAKAT DAN 2)BERKEMBANG
INDUSTRI (SMI) 3)MAJU
4)MANDIRI

BRANDING, ADVERTISING
AND SELLING (BAS)
ASPEK ATRAKSI PADA DESA WISATA KATEGORI MAJU

KONDISI IDEAL KONDISI EKSISTING

Sudah ada inovasi beberapa produk


Melakukan Inovasi pada produk yang
atraksi seperti event lokal, namun untuk
ada
rekayasa destinasi belum ada

Memperkaya produk yang ada Sudah ada pengayaan beberapa produk


atraksi seperti event lokal sesuai kebutuhan
dengan produk baru sesuai dengan
pasar, namun masih banyak yang harus
kebutuhan pasar diperbaiki

Melengkapi fasilitas pendukung yang


Terdapat beberapa fasilitas pendukung yang
sudah ada berdasarkan perspektif
belum memadai sesuai perspektif wisatawan
wisatawan
ASPEK ATRAKSI PADA DESA WISATA KATEGORI MANDIRI
KONDISI IDEAL KONDISI EKSISTING

Melakukan inovasi/deversifikai produk


lebih dari 1 berbasis kewirausahaan Belum ada diversifikasi produk berbasis
mandiri masyarakatnya sesuai dengan kewirausahaan mandiri masyarakatnya
pasar yang tepat

Melakukan pengembangan produk Yang ada hanya paket wisata, belum ada
wisata yang terintegrasi dengan pengembangan produk wisata yang
desatinai lain terintegrasi

Mengimplementasikan daya dukung


destinasi pada pengelolaan kunjungan Belum terdapat SOP dan batasan jumlah
wisatawan sesuai dengan konsep pengunjung (konsep pariwisata berkenajutan)
pariwisata keberlanjutan
ASPEK AKSESIBILITAS PADA DESA WISATA KATEGORI MAJU
KONDISI IDEAL KONDISI EKSISTING
Penyediaan angkutan wisata di dalam dan
Belum ada
menuju ke desa wisata

ASPEK AKSESIBILITAS PADA DESA WISATA KATEGORI MANDIRI

Penyediaan angkutan wisata ramah lingkungan


dan sesauai dengan kearifan lokal Belum ada

Akses desa wisata ramah lingkungan dan


Belum ada fasititas dan rambu-rambu (kereta
aman bagi anak serta penyandang cacat
dorong, kereta roda, pengaman pantai, dll

Pengembangan akses melalui digitalisasi Sudah ada


ASPEK AMENITAS PADA DESA WISATA KATEGORI MAJU DAN MANDIRI
KONDISI IDEAL KONDISI EKSISTING

Konservasi SDA di desa wisata yang mereapkan konsep


Penanaman mangrove
berkelanjutan

Peningkatan jumlah rumah penduduk yang dipakai sebagai Sudah namun masih sebatas di desrinasi wisata, belum di
home stay kembangkan pada Ohoi Ngilngof

Pembangunan TIC
Sudah ada TIC

Peningkatan Kuantitas dan Kualitas Toilet Sudah ada, namun sebagian toilet belum sesuai standar
nasional & internasional, dan artitekturnya belum
berbasis lokal wisdom
Peningkatan kapasitas lahan parkir
Tersedia lahan parkir, namun penggunaan belum optimal

Penyediaan fasilitas penyandang kebutuhan khusus, orang dan


anak-ank di pusat atau kawasan pedesaan Belum tersedia fasilitas penyandang kebutuhan
khusus, orang dan anak-ank di pusat atau kawasan
pedesaan

Mengembangkan amenitas sebagai bahan dari atraksi


dengan desain berkearifan lokal
Mengembangkan amenitas sebagai bahan dari atraksi
dengan desain berkearifan lokal
ASPEK SDM DAN MASYARAKAT
KONDISI IDEAL KONDISI EKSISTING
• Menjadikan kelompok masyarakat yang
mandiri dan mampu membangun tim kerja • Belum Optimal
yang kuat • Sudah ada dengan CSR, Perbankan dan
• Membangun kerja sama antara kelompok BUMN, pengusaha lainnya (Alfa midi)
MAJU masyarakat dengan pihak lainnya

• Meningkatkan pengetahuan dan


kemampuan SDM dalam hal
• Belum Optimal
pengembangan produk dan pengelolaan
• Belum ada kompetensi SDM Pariwisata
desa wisata dari hulu hilir
• Sudah dilaksanakan kemampuan SDM
• Sertifikasi kompetensi SDm Pariwisata tentang digitalisasi
MANDIRI • Meningkatkan kemampuan SDM tentang
digitalisasi
ASPEK MANAJEMEN DAN KELEMBAGAAN
MAJU
Memperkuat kelembagaan dan managemen dengan
kelengkapan laiinya yang diperlukan untuk Kelembagaan sudah berjalan
pelayanan

Mengembangkan jaringan kerjasama Desa Wisata di Belum optimalnya jaringan kerjasama Desa Wisata
tingkat regional/nasional di tingkat regional/nasional

Meningkatkan kompetensi dengan melakukan


pelatihan secara rutin dengan materi yang lebih Sudah mulai namun belum optimal
tinggi

MANDIRI
Belum optimalnya kelembagaan yang terintegrasi
Mengembangkan kelembagaan yang terintegrasi
dengan pengelolaan secara profesional dan
dengan pengelolaan secara profesional dan terpusat (Digitalisasi, CCTV terpusat, Smart
terpusat desatinasi/rural)

Membentuk forum komunikasi antar komunitas dan Sudah ada forum komunikasi antar komunitas
membentuk aosiasi antar desa secara mandiri dan membentuk aosiasi antar desa secara
mandiri namun belum berjalan optimal
MAJU
ASPEK INVESTASI
Membuka peluang investasi baik di
lingkup internal maupun eksternal dengan peluang investasi baik di lingkup
prinsip saling menguntungkan (win win internal
solution)

MANDIRI
Menciptakan komunitas dan masyarakat Belum optimal menciptakan komunitas dan
iklim kewirausahaan yang mandiri dan masyarakat iklim kewirausahaan yang
terintegrasi dengan lembaga keuangan mandiri dan terintegrasi dengan lembaga
setempat dan BUMDES keuangan setempat dan BUMDES

Menciptakan investasi mandiri dari


masyarakat lokal baik secara perorangan investasi mandiri dari masyarakat lokal
baik secara perorangan
ataupun kelompok/komunitas
ASPEK PROMOSI DAN PEMASARAN
MAJU
Memperluas pemasaran paket wisata Belum optimal

Mempresentasikan informasi mengenai potensi dan Sudah dilakukan


keunggulan/karakteristik produk

Belum optimal kerjasama dan jaringan dengan


Membangun kerjasama dan jaringan dengan berbagai pihak ( ASITA, PHRI, BPW, dan lain-
berbagai pihak (ASITA, PHRI, BPW, dan lain-lain) lain)karena asosiasi kabupaten belum berjalan

MANDIRI
Memperkuat branding desa Wisata Optimalnya branding desa Wisata

Menjual dan mempromosikan atraksi serta desa Sudah di lakukan melalui medsos, wabesite, kerja
wisata secara mandiri melalui sarana digital sama dengan PT. PELNI dll

Bekerja sama dalam melakukan promosi (co- Sudah melakukan kerja sama dalam melakukan
branding) dengan pihak lain promosi (co-branding) dengan pihak lain
Desa Wisata
Desa Wisata
AKTOR PEMBANGUNAN DESA WISATA

Masyarakat
Akademisi
(Komunitas)

Dunia
Usaha
Pemerintah
(Pemda,
Ohoi)
KESIMPULAN

 Desa wisata sangat potensial di kembangkan


sebagai daerah tujuan wisata prioritas, daerah
dapat mendukung peningkatan ekonomi daerah
 Pemanfaatan SDA lokal untuk mengembangkan
ekonomi kreatif dan daya saing daerah.
 Optimalkan potensi desa wisata untuk lebih
berdaya saing
 Kerjasama antara pemerintah, akademisi, dunia
usaha dan komunitas sangat mendukung
pengembangan sektor pariwisata di Maluku
Tenggara terkhusus Desa Wisata.
TerimaKasih

You might also like