You are on page 1of 13

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

KANTOR KEMENTERIAN AGAMA KOTA CILEGON


MADRASAH ALIYAH NEGERI 2
Jalan Keserangan Kp. Bujanggadung Kel. Rawaarum Kec. Grogol Kota Cilegon
Telepon (0254) 57152, Faksimili (0254) 571552 Kode Pos : 42436
Email : man2.kotacilegon@gmail.com

KERANGKA ACUAN KERJA ( KAK )


USULAN PROYEK SBSN MADRASAH 2024

PEMAKRASA PROYEK : KEMENTERIAN AGAMA RI


RUANG LINGKUP : PEMBANGUNAN GEDUNG WORSHOP DAN
MESS GURU
LOKASI PROYEK : KOTA CILEGON
NAMA MADRASAH : MAN 2 KOTA CILEGON
KODE SATKER : 575223
NAMA SATKER : MAN 2 KOTA CILEGON
NSM : 131136720002
ALAMAT : JL.KESERANGAN KP. BUJANGGADUNG
DESA/KEL : RAWAARUM
KEC : GROGOL
KAB/KOTA : CILEGON
PROVINSI : BANTEN

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang dan Alasan Pengusulan Proyek


Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon memiliki peran penting dalam meningkatkan
pembangunan pendidikan, yaitu melalui penyelenggaraan pendidikan umum berciri
khas agama melalui pendidikan keagamaan. Penyelenggaraan pendidikan keagmaan
tersebut dilaksanakan dalam jenjang pendidikan menengah untuk mempersiapkan ke
jenjang pendidikan tinggi. Pelaksanaan pendidikan agama dan pendidikan keagamaan
yang diselenggarakan oleh Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon mencirikan
pendidikan madrasah memiliki keunikan tersendiri. Pembelajaran keagamaan yang
lebih intensif menjadi karakter tersendiri yang membedakan antara madrasah dan
sekolah.

1
Penyelenggaraan pendidikan di madrasah merupakan upaya memperluas jangkauan
dan meningkatkan kapasitas pedidikan madrasah pada setiap jenjang pendidikannya
sehingga dapat diakses dan diikuti oleh sebanyak mungkin masyarakat dari berbagai
latar belakang. Peningkatan akses dan kualitas pendidikan madrasah telah
menunjukkan hasil yang sangat baik, yang antara lain ditunjukkan dengan
meningkatnya partisipasi masyarakat pada berbagai jenjang pendidikan madrasah.
Meningkatnya akses pendidikan madrasah ditunjukkan dengan peningkatan
jumlah pendaftar pada pendidikan madrasah.

Peningkatan akses pendidikan madrasah didukung oleh Direktorat Kurikulum Sarana


Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah yang telah melaksanakan berbagai
upaya antara lain pemberian dana bantuan operasional sekolah (BOS), penyaluran
bantuan siswa miskin (BSM), rehabilitasi ruang kelas rusak berat, pemberian bantuan
ruang kelas baru (RKB), dan pendirian unit sekolah baru (USB).

Melalui dukungan Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK)


secara terus menerus dalam bidang sarana dan prasarana telah memberikan
dampak signifikan kepada madrasah untuk mengalami peningkatan kualitas
pelayanan pendidikan pada masyarakat. Terkait dengan peningkatan mutu madrasah
sebagai lembaga yang memberikan layanan pendidikan, upaya yang telah dilakukan
oleh Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon adalah membangun Gedung asrama bagi
siswa melalui dana SBSN tahun 2020 dan 2021. Peningkatan sarana tersebut
memberikan bantuan upgrading akreditasi kepada madrasah untuk mencapai
Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan/atau Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Upaya peningkatan mutu Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon telah menunjukkan
hasil yang cukup menggembirakan. Dalam upaya melahirkan lembaga pendidikan
madrasah yang bermutu tinggi, yang dapat menampung dan mengembangkan
berbagai potensi peserta didik berwawasan lokal berdaya saing global dan dengan
mengedepankan pendidikan karakter. Sehingga lembaga pendidikan madrasah
benar-benar menjadi milik, oleh dan untuk masyarakat dalam mencerdaskan anak-
anak bangsa.

Selanjutnya peningkatan mutu Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon melalui


peningkatan sarana pendidikan madrasah, juga meningkatkan mutu dan daya saing

2
siswa madrasah dalam penyelenggaraan Kompetisi Sains Madrasah(KSM) dan
Olimpiade Sain Nasional. Melalui dua event tersebut Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
Cilegon ingin menciptakan ilmuwan-ilmuwan muslim yang handal dibidang sains
untuk berkontribusi dalam pembangunan SDM Indonesia seutuhnya.

Selain peningkatan mutu siswa melalui kompetensi kognitif, untuk menunjang


eksistensi dan kemampuan daya saing siswa Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon
diperlukan upaya untuk meningkatan kompetensi di bidang skill(keterampilan).
Kemampuan skill terbukti memiliki peran yang sangat penting di dalam
meningkatkan kemampuan intepreneurship sehingga mampu meningkatkan daya
saing yang lebih tinggi. Dalam upaya peningkatan skill (keteranpilan) diperlukan
sarana Gedung Keteranpilan (Wokshop) beserta instrument penunjang keterampilan.

Peningkatan daya saing pendidikan madrasah akan lebih mudah terwujud jika
melalui upaya pemenuhan standar sarana dan prasarana pendidikan sehingga
mendorong lembaga madrasah untuk melakukan tindakan nyata dalam rangka
melaksanakan program dalam peningkatan mutu madrasah. Tindakan nyata
peningkatan mutu madrasah sebagai lembaga yang memberikan layanan pendidikan
yang berkualitas, adalah melibatkan peran pendidik dan pengajar yang selalu intensif
dalam melakukan pendampingan terhadap siswa madrasah.

Untuk dapat mewujudkan peran serta pendidik dan pengajar yang secara konsisten
dan maksimal diperlukan dukungan sarana tempat tinggal (Mess) bagi guru dengan
sumber pembiayaan utama melalui DIPA Kementerian Agama untuk alokasi
pendidikan madrasah program peningkatan mutu sarana prasarana madrasah.

Upaya peningkatan mutu pendidikan madrasah akan terasa berat tanpa peran dari
Pemerintah pusat. APBN pemerintah pusat merupakan salah satu Instrumen utama
Pembiayaan untuk Program bantuan peningkatan mutu sarana dan prasarana kepada
madrasah untuk mencapai Standar Pelayanan Minimal(SPM) dan/atau Standar
Nasional Pendidikan (SNP). Selain itu juga diharapkan melalui proyek pembiayaan
SBSN dapat ditingkatkan peran serta pemerintah daerah, swasta, BUMN, dunia usaha
dan dunia industry (DUDI) serta masyarakat dalam program peningkatan mutu
madrasah dalam mewujudkan Pembangunan Nasional di Bidang Pendidikan yang telah

3
ditetapkan dalam Rencana Program Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana
Kerja Pemerintah (RKP).

B. Maksud dan Tujuan


Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon merencanakan pembangunan gedung Workshop
dan mess guru serta pengadaan meubeuler dan fasilitas lainnya. Maksud pembangunan
gedung workshop dan mess guru di MAN 2 Kota Cilegon, sebagai berikut ;
a. Mewujudkan proses pendidikan yang terarah, kompetitif, dan integral sesuai dengan
arus perubahan dunia pendidikan
b. Meningkatkan potensi anak didik melalui penyediaan sarana prasarana yang memadai
sebagai media pembelajaran yang menyeluruh
c. Menyediakan pelayanan pelaksanaan kegiatan peningatan mutu berupa
penegembangan kapasitas dan fasilitas gedung, peningkatan akses, dan daya saing
madrasah
d. Meningkatkan akses layanan pendidikan pada masyarakat yang komunikatif, aktif, dan
edukatif
e. Meningkatkan motivasi dan profesional guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran
f. Meningkatkan kualitas maupun kuantitas akademik sesuai dengan target yang
diharapkan dan yang telah ditetapkan dalam program madrasah

Tujuan pembangunan sarana dan pengadaan meubeuler ;


a. Mewujudkan proses pendidikan yang terarah, kompetitif, dan integral sesuai dengan
arus perubahan dunia pendidikan
b. Meningkatkan potensi anak didik melalui penyediaan sarana prasarana yang memadai
sebagai media pembelajaran yang menyeluruh
c. Menyediakan pelayanan pelaksanaan kegiatan peningatan mutu berupa
penegembangan kapasitas dan fasilitas gedung, peningkatan akses, dan daya saing
madrasah
d. Meningkatkan akses layanan pendidikan pada masyarakat yang komunikatif, aktif, dan
edukatif
e. Meningkatkan motivasi dan profesional guru dalam mengembangkan proses
pembelajaran
f. Meningkatkan kualitas maupun kuantitas akademik sesuai dengan target yang
diharapkan dan yang telah ditetapkan dalam program madrasah

4
C. Relevansi RPJM/Renstra/RKP Lembaga
Rencana Pembangunan Jangka Menengah/RPJM, merupakan penjabaran dari visi, misi,
dan Program Kepala Madrasah yang penyusunannya berpedoman pada regulasi atau
kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah dalam hal ini adalah kementerian Agama.
Relevansi atau hubungan program SBSN dengan pembangunan infrastruktur madrasah
merupakan bagian kebijakan pemerintah untuk mendorong lembaga pendidikan memiliki
sarana pokok atau penunjang pendidikan yang tepat guna dan tepat sasaran yakni
adanya peningkatan akses informasi, mutu, pengelolaan dan pembinaan madrasah serta
relevansinya dengan daya saing pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Program SBSN merupakan upaya potensial pemerintah untuk menaikan anggaran


pendidikan yang pengalokasiannya sesuai dengan ranking kebutuhan prioritas dimana
peluang anggaran dari pemerintah untuk pemanfaatan Surat Berbasis Syariah Negara
(SBSN) untuk membenahi dan menambah sarana belajar. Maka adanya peluang ini
diharapkan Pembangunan Gedung Workshop dan Mess Guru MAN 2 Kota Cilegon
termasuk salah satu lembaga pendidikan yang harus segera mendapatkan perhatian dari
pemerintah mengingat keberadaan Asrama yang telah dimanfaatkan membutuhkan
sarana penunjang berupa Gedung Mess Guru dan Gedung Workshop. Hal ini tentunya
diharapkan sangat berpengaruh terhadap peningkatan proses kegiatan KBM dan aspek
peningkatan mutu peserta didik, dan yang lebih penting lagi tingkat kepercayaan
masyarakat akan semakin meningkat ditengah tuntutan masyarakat terhadap pendidikan
semakin tinggi. Maka kami sangat mengharapkan bantuan dari anggaran SBSN dengan
rencana Sukuk Berbasis Prioritas ( BSP ) yang melibatkan Bapenas dan Kementerian
Agama, rencana ini untuk tahun anggaran 2024 pembagunan sarana Mess Guru dan
Gedung Workshop di MAN 2 Kota Cilegon mendapat skala prioritas dari Kementerian
Agama, mengingat MAN 2 Kota Cilegon saat ini sedang terus berupaya meningkatkan
potensi dan prestasi peserta didik.

Kemudian Sebagai gambaran lebih konkrit mengenai hubungan atau relevansi program
bantuan SBSN tahun anggaran 2024 dengan Rencana Strategis/Renstra Madrasah,
tentunya memiliki peran yang strategis agar madrasah mampu menjawab akses mutu
pendidikan dan model pendidikan yang diharapkan masyarakat, mengingat pembangunan
fasilitas pendidikan yang lengkap akan sangat berpengaruh terhadap kualitas out put
maupun tingkat kepercayaan masyarakat.

Perkembangan pendidikan merupakan konsekuensi logis dari tuntutan serta harapan


masyarakat yang terus berkembang, dan hal ini memacu pihak madrasah untuk
merencanakan indikator internal maupun eksternal bagaimana MAN 2 Kota Cilegon
5
menjadi harapan masyarakat dengan menyusun rencana akademik secara bertahap
sesuai kualifikasi standar pendidikan yang diharapkan oleh pemerintah. Melihat
perkembangan madrasah dewasa ini dari sisi fasilitas kegiatan belajar, Madrasah Aliyah
Negeri 2 Kota Cilegon dikategorikan madrasah yang sedang eksis dan kepercayan
masyarakat sangat tinggi. Dari sisi minat masyarakat terhadap MAN 2 Kota Cilegon,
secara perlahan terus mengalami peningkatan jumlah pendaftar, hal ini menandakan
mulai tumbuhnya kepercayaan masyarakat meskipun secara umum sebagian besar dari
masyarakat yang memiliki tingkat kemampuan ekonomi yang rendah.

Mengingat respon masyarakat mulai berkembang tentunya hal ini harus didukung dengan
ketersediaan sarana dan prasarana yang mendukung terhadap kuantitas maupun kualitas
agar peningkatan mutu belajar terus meningkat, maka peran MAN 2 Kota Cilegon
tentunya memiliki peran yang penting sebagai bagian lembaga pendidikan yang berada di
bawah Kementerian Agama dalam usaha mencapai tujuan pendidikan nasional terutama
mewujudkan peserta didik dan lulusan yang memiliki karakter yang baik, beriman dan
bertaqwa kepada Allah SWT, memiliki wawasan keagamaan, pengetahuan, keterampilan
dan hidup mandiri.

Adapun yang menjadi dasar hukum kegiatan pengadaan fasilitas pembangunan di MAN 2
Kota Cilegon sebagai berikut :
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 28 tahun 2002 tentang Bangunan
Gedung ( lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 134,
tambahan lembaran negara RI nomor 427 )

2. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 17 tahun 2003 tentang keuangan


negara ( lembaran negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor 47, tambahan
lembaran negara Republik Indonesia Nomor 4286 )

3. Undang Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang perbendaharaan negara (


lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, tambahan lembaran
negara Republik Indonesia Nomor 4355 )

4. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem


Pendidikan Nasional ( lembaran negara Republik Indonesia tahun 2003 Nomor
47, tambahan lembaran RI nomor 4286 )

5. Peraturan Pemerintah Nomor 19 tahun 2005 tentang Standar Nasional


Pendidikan ( lembaran RI tahun 2005 Nomor 41, tambahan lembaran RI Nomor
4496 )

6
6. Peraturan Pemerintah Nomor 6 tahun 2006 tentang pengelolaan barang milik
negara/daerah ( lemabaran RI tahun 2006 Nomor 20, tambahan lembarabn RI
Nomor 4609 ) sebagaiamana telah diubah dengan peraturan dengan PP nomor
38 tahun 2008 ( lemabaran RI tahun 2008 Nomor 78, tambahan lemabaran RI
Nomor 4855 )

7. PP Nomor 47 Tahun 2008 tentang Wajib Belajar ( lemaran Negara RI Tahun


2008 Nomor 78, Tambahan lemabaran negara RI Nomor 4863 )

8. PP Nomor 48 Tahun 2008 tentang Pendanaan Pendidikan ( lemabaran Negara


RI Tahun 2008 Nomor 91, tambahan lembaran Negara RI Nomor 4864 )

9. PP Nomor 17 Tahun 2010 tentang Penyelenggaraan dan Pengelolaan


Pendidikan ( lembaran Negara RI tahun 2010 Nomor 23, tambahan lembaran
negara RI Nomor 5105 ) sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 66 tahun
2010 ( lembaran negara RI tahun 2010 Nomor 112, tambahan lembaran negara
RI nomor 5157 )

10. PP Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang dan Jasa pemerintah,
sebagaimana telah diubah dengan PP Nomor 70 tahuan 2012, dan Peraturan
Presiden Nomor 34 tahun 2010 tentang pengadaan barang dan jasa pemerintah

11. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional RI Nomor 24 Tahun 2007 tentang standar
sarana dan prasarana SD/MI/SLTP/Mts, dan SMA/MA.

12. KMA RI Nomor 13 Tahun 2012 Tentang Orgaisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah
Departemen Agama Provinsi dan Departemen Agama Kabupaten/Kota,
sebagaimana telah diubah dengan KMA Nomor 480 Tahun 2003.

13. Peraturan Direktur Jendral Pendidikan Islam Kementerian Agama Nomor


Dj.I/69/2013 Tentang Petunjuk Teknis Pedoman Pembayaran dalam
Pelaksanaan Anggaran Pendapatan Belanja Negara Direktorat Jendral
Pendididkan Islam Kementerian Agama RI Tahun Anggaran 2013 tentang Tata
Cara Pembiayaan Proyek/Kegiatan Melalui Penerbiatan SBSN

II. USULAN PROYEK


A. Ruang Lingkup dan Komponen Proyek
Ruang lingkup pengajuan proyek yang di rencanakan oleh Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
Cilegon adalah Pembangunan Gedung Workshop dan Gedung Mess Guru.

7
Unsur-unsur/komponen proyek program sarana prasarana madrasah melalui SBSN tahun
anggaran 2024 membutuhkan beberapa komponen yang diperlukan guna pembangunan
MAN 2 Kota Cilegon, yaitu ;
a. Perencanaan dan pengusulan proyek
b. Pelaksanaan proyek pengadaan pembangunan Gedung Worshop dan Mess Guru
dengan luas tanah 2.400 M²
c. Manajemen kontruksi proyek
d. Pengelolaan kegiatan proyek, dan
e. Fasilitas/sarana lainnya

B. Target dan Indikator Pencapaian Proyek


a. Output, meliputi :
 terpenuhinya/ketersediaan Gedung Workshop dan mess guru serta meubeuler
pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon untuk anggaran tahun 2024 melalui
proyek SBSN
b. Outcome, yakni ;
 Meningkatnya akses pemerataan pendidikan untuk masyarakat dengan
bertambahnya jumlah siswa yang masuk ke MAN 2 Kota Cilegon dan tiap tahun
mengalami kenaikan dengan persentase 20 %
 Meningkatnya kualitas pembelajaran siswa, hal ini dapat dibuktikan dengan
banyaknya siswa yang masuk keperguruan tinggi negri yang berkualitas, baik
melalui jalur SNMPTN, SMBPTN, maupun jalur ujian mandiri
 Meningkatnya layanan kepada peserta didik guna memudahkan, membimbing, dan
mengarahkan bakat dan minat anak didik
c. Impact, yakni ;
 Meningkatnya kualitas lulusan baik jurusan IPA, IPS, dan Keagamaan pada MAN 2
Kota Cilegon.
 Berpengaruh meningkatnya pendapatan masyarakat disekitar lingkungan MAN 2
Kota Cilegon.
 Meningkatnya minat masyarakat untuk menyekolahkan pada madrasah Aliyah, dan
hal ini juga terjadi pada MAN 2 Kota Cilegon.
 Adanya respek dan kepuasan masyarakat terhadap lulusan MAN 2 Kota Cilegon

8
C. Lokasi Pelaksanaan Proyek
Lokasi pembangunan sarana dan prasarana pada Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota
Cilegon terletak di :
Kampung : Bujanggadung
Desa : Rawaarum
Kecamatan : Grogol
Kota : Cilegon
Provinsi : Banten

III. RENCANA PELAKSANAAN


PROYEK
A. Pelaksana, Penanggung Jawab dan Pembagian Kerja
Proyek pembangunan asrama, dan mes guru serta meubeuler pada Madrasah Aliyah
Negeri 2 Kota Cilegon , yakni :
1. Penanggung jawab proyek : Kementerian Agama RI
2. Pengarah Proyek : Kanwil Kementerian Agama Prop. Banten
3. Koordinator Proyek : Bidang Penmad Kanwil Prov. Banten
4. Unit Pelaksana Lelang : TIM LPSE Kemenag Kota Serang
5. Pelaksana Lelang : ULP Kota Cilegon
6. Pelaksana Pekerjaan : Pemenang Lelang

B. Jadwal Pelaksanaan Proyek


Kegiatan ini secara keseluruhan direncanakan dan akan dimulai pada tahun anggaran
2024 (bulan Januari 2024), pelaksanaan diawal tahun dengan durasi yang cukup
panjang diharapkan memiliki persiapan yang cukup matang dan terpenuhinya semua
persyaratan yang dibutuhkan dalam melaksanakan pembangunan di maksud. Kemudian
diharapakan juga pembangunan tersebut berjalan dengan oftimal sambil melakukan
koordinasi dengan semua pihak terkait, terutama hal yang berhubungan dengan
Kementerian Agama sebagai lembaga yang mengamanahkan bantuan proyek SBSN.
Adapun rencana jadwal pelaksanaan kegiatan pembangunan asrama terpadu pada MAN
2 Kota Cilegon tahun anggaran 2024, dapat digambarkan sebagai berikut :

9
Tahun 2023 Tahun 2024
No Kegiatan
Bulan Bulan
1 2 3 4 5 6 7 11 12 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1. Pengajuan
Proposal
2. Verifikasi
Proposal
3. Penerimaan
Sertifikat
4. Proses
Addminitrasi
5. Lelang
Perencanaan
6. Lelang
Pengawasan
7. Lelang
Kontruksi
8. Lelang Peng.
brg
9. Pelaksanaan
Pekerjaan
8. Pelaksanaan
Pengawasan
9. Serah terima
Pekerjaan
10. Laporan

C. Rencana Anggaran Biaya


Proyek pembangunan yang direncakanan berupa Gedung Workshop dan Mes Guru.
Rencana Angaran Biaya yang diperlukan untuk pembangunan Gedung asrama dan Mes
Guru serta meubeuler Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon dengan kelengkapan
sarana prasarana atau penunjang bangunan sekitar Rp. 9.709.097.000,00-
(Sembilan Milyar Tujuh Ratus Sembilan Juta Sembilan Puluh Tujuh Ribu Rupiah )

D. Rencana Penarikan Dana


Dana anggaran yang sudah definitive tercantum dalam DIPA MAN 2 Kota Cilegon
dilakukan penarikan secara bertahap tiap - tiap bulan sesuai dengan progress dan
jadwal pelakanaan Proyek Pembangunan Gedung Workshop dan Mes Guru.

10
Rencana Penarikan Gedung Workshop

Mebeler dan
Perencanaan Pengawasan Fisik Gedung Administrasi
No. Bulan Peralatan Jumlah Rp
Rp Rp Rp Rp
Rp

1 Januari
19476958
2 Februari 19,476,958
19476958
3 Maret 154517000 173,993,958
19476958
4 April 19,476,958
19476958
5 Mei 19,476,958
6492321
6 Juni 987180815 993,673,136

7 Juli 51938555 987180815 12984638 129200000 1,181,304,008

8 Agustus 51938555 987180815 12984638 1,052,104,008

9 September 51938555 987180815 6492321 193800000 1,239,411,691

10 Oktober 51938555 987180815 1,039,119,370

11 November 27267943 51938556 987180818 12984638 323000000 1,402,371,955


12 Desember

Jumlah 181,784,943 259,692,776 5,923,084,893 129,846,388 646,000,000 7,140,409,000

Rencana Penarikan Mess Guru

Mebeler dan
Perencanaan Pengawasan Fisik Gedung Administrasi
No. Bulan Peralatan Jumlah Rp
Rp Rp Rp Rp
Rp

1 Januari
2 Februari
13,500,000
3 Maret 13,500,000
6,750,000
4 April 6,750,000
6,750,000
5 Mei 95,077,525 101,827,525
6 Juni 3,375,000 3,375,000
7 Juli 3,375,000 3,375,000
8 Agustus 32,624,641 517,333,380 6,750,000 556,708,021
9 September 32,624,641 517,333,380 6,750,000 556,708,021
10 Oktober 32,624,641 517,333,380 3,375,000 553,333,021
11 November 16,778,387 32,624,642 517,333,383 16,875,000 189,500,000 773,111,412
12 Desember

Jumlah 111,855,912 130,498,565 2,069,333,523 67,500,000 189,500,000 2,568,688,000

11
E. Skema Pelaksanaan Proyek
Skema pelaksanaan proyek pembangunan Gedung Workshop dan Mes Guru serta
meubeuler dan peralatan di MAN 2 Kota Cilegon sebagai berikut ;

KPA

PERENCANAAN PANITIA TENDER PENGAWASAN

KONTRAKTOR

SUB KONTRAKTOR

F. Rencana Lelang
Secara garis besar rencana lelang memilki tahapan tahapan sebagai berikut ;
1. Pengumuman pasca kualifikasi
2. Download Dokumen Pengadaan
3. Pemberian Penjelasan
4. Upload Dokumen Penawaran
5. Pembukaan Dokumen Penawaran
6. Evaluasi penawaran
7. Evaluasi Dokumen Kualifikasi
8. Pembuktian Kualifikasi
9. Upload Berita Acara EvaluasiPenawaran
10. Penetapan pemenang
11. Pengumuman Pemenang
12. Masa Sanggah Hasil Lelang
13. Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya
14. Upload Berita Acara Hasil Pelelangan
15. Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa
16. Penandatanganan Kontrak
Semua proses yang terkait dengan rencana lelang pengadaan gedung workshop dan Mes
Guru serta meubeuler dan peralatan akan dilaksanakan pada bulan November -
Desember tahun 2023 sampai dengan awal tahun 2024 dengan jadwal yang akan
ditentukan kemudian

12
IV. RENCANA PEMANTAUAN, EVALUASI PELAPORAN PROYEK
A. Monitoring
Monitoring dan Evaluasi merupakan dua kegiatan terpadu dalam rangka pengendalian
suatu program yang didalamnya terdapat tujuan, fungsi, manfaat hingga proses
pelaksanaan
Maka dalam hal ini kegiatan pembangunan di MAN 2 Kota Cilegon penting melibatkan
pihak pihak tertentu yang memiliki kewenangan dan kualifikasi untuk menilai
pembangunan sesuai perencanaan dan prosedur yang telah ditentukan, kaitan dengan
fungsi dan tugas monitoring di Kementerian Agama umumnya melibatkan para pejabat
dan tim perencanaan dari Kanwil Kementerian Agama Provinsi Banten yang telah
mendapatkan mandat untuk melaksanakan tugas tersebut

B. Evaluasi
Penilaian (Evaluasi) merupakan tahapan yang berkaitan erat dengan kegiatan monitoring,
karena kegiatan evaluasi dapat menggunakan data yang disediakan melalui kegiatan
monitoring. Dalam merencanakan suatu kegiatan hendaknya evaluasi merupakan bagian
yang tidak terpisahkan, sehingga dapat dikatakan sebagai kegiatan yang
lengkap.Evaluasi diarahkan untuk mengendalikan dan mengontrol ketercapaian tujuan.
Evaluasi berhubungan dengan hasil informasi tentang nilai serta memberikan gambaran
tentang manfaat suatu kebijakan.
Evaluasi pembangunan yang akan dilaksanakan di MAN 2 Kota Cilegon bertujuan untuk
mengetahui apakah program itu mencapai sasaran yang diharapkan atau tidak. Evaluasi
lebih menekankan pada aspek hasil yang dicapai (output). Evaluasi baru bisa dilakukan
jika program itu telah berjalan setidaknya dalam suatu periode (tahapan), sesuai dengan
tahapan rancangan dan jenis program yang dibuat dalam perencanaan dan dilaksanakan.

V. PENUTUP
Demikian kerangka acuan kerja ini dibuat untuk mendapatkan prioritas pengadaan sarana
dan prasarana di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Cilegon. Besar harapan kami agar
proposal ini menjadi perhatian dan ditindaklajuti.

Kepala

SUMARNO, M. PKim.
NIP. 197004091998031004

13

You might also like