You are on page 1of 16

MAKALAH BAHASA INDONESIA

PARAGRAF

Disusun oleh:

Kelompok 4

Akbar Maulana NIM 2330407002

Hafis Syaifullah NIM 2330407013

Muhammad Haris NIM 2330407015

Dosen Pengampu:

Deri Rachmad Pratama,M.Pd.

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISINIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI MAHMUD YUNUS BATUSANGKAR
2023
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan rasa syukur kepada Allah Swt yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya,sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah bahasa Indonesia yang
berjudul”paragraf”
Makalah ini diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia
dengan dosen pengampu Deri Rachmad Pratama,M.Pd. tidak lupa kami menyampaikan terima
kasih kepada dosen pengampu mata kuliah Bahasa Indonesia yang telah memberikan arahan dan
bimbingan dalam pembuatan makalah ini.
kami menyampaikan terima kasih atas perhatiannya terhadap makalah ini,kami berharap
semoga makalah ini bermanfaat bagi kami khususnya, dengan segala kerendahan hati saran dan
kritik sangat kami harapkan dari bapak dan teman-teman untuk membuat makalah yang baik lagi
pada kesempatan yang lain.

Batusangkar,26 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................................3

BAB I...............................................................................................................................................4

A. Latar Belakang Masalah.....................................................................................................4

B. Rumusan Masalah...............................................................................................................4

C. Tujuan...................................................................................................................................4

BAB II.............................................................................................................................................5

A. Paragraf................................................................................................................................5

B. Jenis Paragraf......................................................................................................................7

C. Persyaratan Pragraf Yang Baik.......................................................................................12

BAB III.........................................................................................................................................15

Simpulan...................................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah

Paragraf atau alinea adalah suatu gagasan yang berbentuk serangkaian kalimat yang
saling berkaitan satu sama lain. Nama lain dari paragraf ialah wacana mini. Paragraf pertama kali
dikenal pada zaman Yunani Kuno, di mana paragraf atau alinea adalah sebuah karangan yang
tidak dipisah-pisahkan seperti sekarang, pada bagian awal baris pertamanya ditempatkan tanda
sebagai ciri awal paragraf. Alinea dari bahasa Belanda. Kata Belanda itu sendiri dari kata Latin a
linea yang berarti ‘mulai dari baris baru’.

Pada masa sekarang, praktik menandakan paragraf baru dengan memasukkan baris
pertama (tiga hingga lima spasi), dengan baris kosong antara paragraf, sementara penulisan
bisnis menggunakan baris kosong dan tanpa masukan (hal ini biasanya dikenal sebagai "paragraf
blok"). Untuk karya tulis masukan dan tanpa baris kosong digunakan. Banyak terbitan buku
menggunakan alat untuk memisahkan paragraf lebih jauh ketika ada perubahan adegan atau
waktu. Paragraf juga dapat dibedakan berdasarkan jenisnya, seperti paragraf argumentasi,
eksposisi, deskripsi, persuasi, dan naratif. Pengembangan paragraf adalah bagaimana
mengembangkan ide pokok menjadi sebuah paragraf yang didukung oleh kalimat penjelas yang

relevan.

B. Rumusan Masalah
1. bagaimanakah yang dimaksud dengan paragraf?
2. bagaimanakah jenis paragraf?
3. bagaimanakah menjelaskan pola pengembangan paragraf?
4. bagaimanakah persyaratan pragraf yang baik?
C. Tujuan
1. mendiskripsikan arti dari paragraf
2. mendiskripsikan apa saja jenis-jenis paragraf
3. mendiskripsikan pola apa yang digunakan untuk pengembangan paragraf
4. mendiskripsikan apa itu persyaratan paragraf yang baik
BAB II
PEMBAHASAN
A. Paragraf
1. Definisi Paragraf

Paragraf menurut Alwi (2001: 21) adalah bahwa paragraf mempunyai gagasan utama
yang dituangkan dalam bentuk kalimat topik, paragraf terdiri atas beberapa kalimat, dan salah
satu kalimat dalam paragraf merupakan kalimat topik, selebihnya merupakan kalimat
pengembang. Selanjutnya, Ramlan (1993: 21) berpendapat bahwa ”Paragraf adalah bagian suatu
karangan atau tuturan yang terdiri dari sejumlah kalimat, mengungkapkan satuan informasi
dengan ide pokok sebagai pengendalinya”. Sementara itu, menurut Syafiie (1988), wujud sebuah
paragraf adalah berupa rangkaian kalimat yang terdiri dari dua kalimat atau lebih.Banyak sekali
pendapat mengenai pengertian,namun pada dasarnya dasarnya paragraf merupakan seperangkat
kalimat yang saling berhubungan yang secara bersama dipakai untuk menyatakan atau
mengembangkan sebuah gagasan.

Sebuah karangan/tulisan, paragraf mempunyai fungsi memudahkan pengertian dan


pemahaman dengan memisahkan satu topik atau tema dengan topik atau tema yang lain karena
setiap paragraf hanya boleh mengandung satu unit pikiran atau ide pokok. Ide pokok tersebut
berfungsi sebagai pengendali informasi yang diungkapkan melalui sejumlah kalimat. Dari uraian
tersebut dapat disimpulkan hal-hal berikut:

 Paragraf mempunyai ide pokok yang dikemas dalam kalimat topik. Bagi penulis, ide
pokok itu menjadi pengendali untuk kalimat-kalimat penjelas/pengembang agar tidak
keluar dari pokok pembicaraan. Sementara itu, bagi pembaca ide pokok itu menjadi
penuntun dalam memahami isi karena di situlah inti informasi yang ingin disampaikan
penulis.
 Salah satu dari sekumpulan kalimat dalam paragraf merupakan kalimat topik, sedangkan
kalimat-kalimat lainnya merupakan pengembang yang berfungsi memperjelas atau
menerangkan kalimat topik.
2. Fungsi Paragraf

Secara sederhana paragraf dapat berfungsi sebagai (1) penampung dari sebagian kecil
jalan pikiran atau ide pokok dari keseluruhan karangan, (2) memudahkan pemahaman
jalan pikiran atau ide pokok pengarang, (3) memungkinkan pengarang mengungkapkan
jalan pikirannya secara logis dan sistematis, (4) pengarah bagi pembaca dalam mengikuti
alur pikiran pengarang, (5) alat penyampai fragmen pikiran, dan (6) penanda pikiran baru
mulai berlangsung. Di samping itu paragraf sering juga digunakan sebagai pengantar,
transisi, atau peralihan dari suatu bab ke bab yang lain.

3 Struktur Paragraf

Membuat sebuah paragraf kalimat topik harus dikembangkan dengan kalimat-


kalimat penjelas. Kalimatkalimat penjelas tersebut berfungsi mendukung, menjelaskan,
atau mengembangkan kalimat topik. tingkat keeratan hubungan antara kalimat-kalimat
pengembang dan kalimat topik berbeda-beda. Ada kalimat pengembang yang langsung
menjelaskan kalimat topiknya yang disebut juga dengan kalimat pengembang mayor.
Namun, ada pula kalimat pengembang yang tidak secara langsung menjelaskan kalimat
topiknya yang disebut juuga dengan kalimat pengembang minor. Kalimat pengembang
minor menjelaskan kalimat topik melalui kalimat pengembang mayor.

Pengembangan kalimat topik dengan kalimat penjelas tersebut membentuk


struktur paragraf. Secara hierarki, hubungan antara kalimat topik dan kalimat-kalimat
pengembangnya dapat digambarkan dalam diagram berikut.

Kalimat Topik

Kalimat Pengembang Mayor

Kalimat Pengembang Minor


membuat paragraf perlu diperhatikan hierarki di atas. Kalimat topik hendaknya selalu
diikuti dengan kalimat pengembang langsung. Seandainya perlu ada kalimat pengembang
taklangsung, tempatnya harus sesudah kalimat pengembang langsung. Struktur paragraf yang
hierarki tersebut, antara lain, adalah

(1) kalimat topik (KT) kalimat pengembang langsung (KPL),


(2) kalimat topik (KT) kalimat pengembang langsung (KPL) kalimat pengembang
taklangsung (KPT),
(3) kalimat pengembang langsung (KPL) kalimat topik (KT),
(4) kalimat pengembang taklangsung (KPT) kalimat pengembang langsung (KPL) kalimat
topik (KT).

Struktur paragraf (1) dan (2) diawali dengan kalimat topik dan kalimat topik kalimat
Pengembang langsung kalimat pengembang taklangsung dijelaskan dengan kalimat
pengembang. Sementara itu, struktur (3) dan (4) diawali dengan kalimat penjelasnya (kalimat
pengembang taklangsung dan kalimat pengembang langsung) kemudian baru disimpulkan dalam
kalimat topik.

B. Jenis Paragraf
1.Pragraf Deduktif

Paragraf deduktif adalah paragraf yang ide pokok atau gagasan utamanya terletak di awal
paragraf dan diikuti oleh kalimat-kalimat penjelas untuk mendukung gagasan utama.

Contoh pragraf deduktif:

Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang
mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian. Tenaga
kerja yang pandai adalah tenaga kerja yang mempunyai kemampuan akademis memadai sesuai
dengan disiplin ilmu tertentu. Terampil artinya mampu menerapkan kemampuan akademis yang
dimiliki disertai kemampuan pendukung yang sesuai untuk diterapkan agar diperoleh hasil
maksimal. Sementara itu, tenaga kerja yang berkepribadian adalah tenaga kerja yang mempunyai
sikap loyal, disiplin, dan jujur.
Tenaga kerja yang diperlukan dalam persaingan bebas adalah tenaga kerja yang
mempunyai etos kerja tinggi, yaitu tenaga yang pandai, terampil, dan berkepribadian,kalimat itu
adalah kalimat utama dari pragraf di atas

2.pragraf Induktif

Paragraf induktif adalah paragraf yang kalimat topiknya terdapat pada bagian akhir.
Secara garis besar, paragraf induktif mempunyai ciri-ciri, yaitu a) diawali dengan penyebutan
peristiwa-peristiwa khusus yang berfungsi sebagai penjelas dan merupakan pendukung gagasa
utama dan b) kemudian menarik simpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus itu dan
kesimpulan itu biasa nya terdapat di kalimat akhir, sehingga pragraf tersebut disebut dengan
Pragraf Deduktif.

Contoh pragraf induktif:

Salju yang turun dari langit memberikan hiasan yang indah untuk bumi. Beberapa kota
disulap dengan nuansa putih, menghasilkan pemandangan cantik dan memikat bagi penikmat
keindahan. Hawa dinginnya semakin hari menggigit kawasan-kawasan yang beriklim subtropis
dan sedang ini. Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit.

Inilah musim dingin yang terjadi di negeri matahari terbit,kalimat itu adalah kalimat utama dari
pragraf di atas.

3.Pragraf Deduktif-Induktif

Pragraf ini memiliki kalimat utama yang berada diawal dan diakhir kalimat,pragraf ini
tidak memiliki lebih dari satu topik,namun pragraf ini memiliki pola yang seperti pernyataan
umum lalu di ikuti oleh kalimat kalimat penjelas lalu di tutup lagi dengan pernyataan umum.
Biasanya gagasan utama pada akhir paragraf dikemas dengan kalimat topik yang agak berbeda
dengan kemasan kalimat topik pertama.

Contoh:

Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor risiko


yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakti jantung koroner. Hampir
80% penderita jantung koroner di Eropa disebabkan kadar kolesterol dalam tubuh yang tinggi.
Bahkan, di Amerika hampir 90% penderita jantung koroner disebabkan penderita makan
makanan yang berkadar kolesterol tinggi. Begitu juga di Asia, sebagian besar penderita jantung
koroner disebabkan oleh pola makan yang banyak mengandung kolesterol.Dengan demikian,
kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung koroner.

Kalimat Hasil penelitian mengungkapkan bahwa tingginya kolesterol merupakan faktor


risiko yang paling besar yang menyebabkan seseorang terserang penyakti jantung coroner dan
Dengan demikian, kolesterol merupakan penyebab utama penyakit jantung coroner,adalah
kalimat utama dari pragraf di atas.

4.Pragraf Ineratif

Pragraf interatif adalah pragraf yang kalimat utamanya terletak pada tengah-tengah
pragraf.Kalimat ini berpola kalimat-kalimat penjelas pada kalimat pertama kemudia diikuti oleh
kalimat utama dan diikuti lagi oleh kalimat-kalimat penjelas informasi.

Contoh:

Gunung Sinabung di Sumatera Utara meletus. Belum reda letusan Gunung Sinabung,
Gunung Kelud di Jawa Timur juga meletus. Selain gunung berapi yang meletus itu, banjir terjadi
di beberapa daerah. Ibu kota Jakarta, seperti tahun-tahun sebelumnya, dilanda banjir. NTT yang
sering mengalami kekeringan juga dilanda banjir. Indonesia memang sedang ditimpa banyak
musibah dan bencana. Bencana-bencana tersebut menelan korban, baik harta maupun jiwa. Padi
di sawah-sawah yang siap panen menjadi gagal panen. Sayur mayur yang banyak ditanam dan
dihasilkan di lereng-lereng gunung juga hancur sehingga harga di pasar menjadi melambung

Indonesia memang sedang ditimpa banyak musibah dan bencana,kalimat ini adalah
kalimat utama di pragraf di atas

5.Pragraf Deskrpsi

Paragraf deskripsi berisi gambaran mengenai suatu objek atau suatu keadaan sejelas-
jelasnya dengan melibatkan kesan indra.yang memberikan kesan terhadap pembaca objek,
gagasan, tempat, peristiwa, dan semacamnya yang ingin disampaikan penulis. Melalui
pengesanan ini pembaca seolah-olah berada di suatu tempat dan dapat melihat, mendengar,
meraba, mencium, atau merasakan apa yang tertulis dalam paragraf tersebut. Paragraf deskripsi
mempunyai beberapa pola pengembangan, yaitu

 Pola deskripsi spasial merupakan suatu pola pengembangan paragraf yang


menggambarkan objek berupa ruang, benda, atau tempat
 Pola deskripsi sudut pandang merupakan suatu pola sudut pandang yang
didasarkan atas posisi penulis dalam menggambarkan suatu objek secara
objektif dan subjektif
 3) Pola deskripsi pengamatan (observasi) adalah suatu pola paragraf yang
dikembangkan dengan melakukan pengamatan terhadap objek yang akan
dideskripsikan. Pembaca seolah-olah dapat melihat atau mengalami sendiri
tentang objek yang dilukiskan.
 4) Pola deskripsi fokus merupakan suatu pola paragraf yang dikembangkan
dengan menonjolkan suatu bagian objek yang dideskripsikan. Perhatian
pembaca atau pendengar terfokus pada bagian objek yang dideskripsikan.
Paragraf deskripsi fokus ini dapat digunakan untuk menjelaskan peristiwa,
objek benda, atau manusia. Paragraf ini menggunakan pilihan kata atau
kalimat yang tepat dan menarik perhatian pembaca.

5.pragraf eksposisi

merupakan paragraf yang bertujuan untuk menginformasikan sesuatu sehingga


memperluas pengetahuan pembaca.Adapun ciri-ciri paragraf eksposisi, antara lain, adalah (a)
berusaha menjelaskan sesuatu, (b) gaya tulisan bersifat informatif, (c) fakta dipakai sebagai alat
kontribusi, dan (d) fakta dipakai sebagai alat untuk mengonkretkan informasi

Paragraf eksposisi dapat dikembangkan melalui klasifikasi, ilustrasi,


perbandingan/pertentangan, laporan, proses, atau definisi. Dalam pengembangan dengan
klasifikasi, kalimat-kalimat penjelasnya merupakan bentuk pengelompokan dari gagasan
utamanya.
6.pragraf persuasif

paragraf yang berisi ajakan. Paragraf persuasi bertujuan untuk membujuk pembaca agar
mau melakukan sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Agar tujuannya dapat tercapai,
penulis harus mampu menyampaikan bukti dengan data dan fakta pendukung.

7.Paragraf Argumentasi

Paragraf argumentasi atau paragraf bahasan bertujuan membuktikan pendapat penulis


agar pembaca menerima pendapatnya. Dalam paragraf ini penulis menyampaikan pendapat yang
disertai penjelasan dan alasan yang kuat dan meyakinkan dengan maksud agar pembaca bisa
terpengaruh. Paragraf argumentasi dapat dikembangkan dengan pola sebab-akibat, yakni
menyampaikan terlebih dahulu sebab-sebabnya dan diakhiri dengan pernyataan sebagai akibat
dari sebab tersebut.gagasan utama pragraf ini dijelaskan dengan kalimat pengembang sebagai
alasan

8.Pragraf Berdasarkan Urutannya

 Pragraf pembuka/pengantar
Ada beberapa fungsi paragraf pengantar, di antaranya, yaitu (1) menunjukkan
pokok persoalan yang mendasari masalah, (2) menarik minat pembaca dengan
mengungkapkan latar belakang dan pentingnya pemecahan masalah, (3) menyatakan
tesis, yaitu ide sentral karangan yang akan dibahas, dan (4) menyatakan pendirian
(pernyataan maksud) sebagai persiapan ke arah pendirian selengkapnya sampai dengan
akhir karangan.
 Pragraf isi/pengembang
. Paragraf pengembang berfungsi menerangkan atau menguraikan gagasan pokok
karangan. Paragraf pengembang ini berfungsi (1) menguraikan, mendeskripsikan,
membandingkan, menghubungkan, menjelaskan, atau menerangkan pokok pikiran; (2)
menolak atau mendukung konsep yang berupa alasan, argumentasi (pembuktian), contoh,
fakta, atau rincian.
 Pragraf penutup

Tujuan penyajian paragraf penutup ini adalah agar apa yang tertuang dalam
paragraf-paragraf sebelumnya terkesan mendalam di benak pembaca. Secara umum
fungsi paragraf penutup dapat disimpulkan sebagai berikut. 1. Paragraf penutup
menunjukkan bahwa karangan sudah selesai. 2. Paragraf ini mengingatkan (menegaskan)
kembali kepada pembaca akan pentingnya pokok pembahasan. 3. Paragraf ini berupaya
untuk memuaskan pembaca untuk mendapatkan pandangan baru. 4. Paragraf ini
menyajikan simpulan.

C. Persyaratan Paragraf Yang Baik


Menyusun pragraf yang baik dan benar kita harus memerhatikan syarat pragraf yang baik
sebagai berikut:

a. Setiap paragraf hanya mengandung satu pokok pikiran atau gagasan utama.
Dan gagasan yang lainnya hanya sebagi pelengkap saja
b. Setiap paragraf harus memiliki kesatuan (kohesi). Maksudnya, dalam sebuah
paragraf tidak boleh terdapat penjelasan-penjelasan yang saling bertentangan.
Kesatuan dalam paragraf menjelaskan bahwa seluruh kalimat yang membina
paragraf tersebut secara bersama-sama menyatakan satu pokok pikiran atau
gagasan.
c. Setiap paragraf harus memiliki koherensi dan kesinambungan. Agar ada
pengembangan yang baik dalam sebuah paragraf, paragraf tersebut harus
dipelihara keeratan hubungan antar kalimatnya serta tidak terdapat loncatan-
loncatan pikiran yang dapat membingungkan pembaca atau penyimpangan dari
pokok pikiran utama. Dengan kata lain, kepaduan (koherensi) dapat diartikan
sebagai keserasian hubungan timbal balik antarkalimat yang membentuk suatu
paragraf.

Kohesi dan Koherensi

Kohesi merupakan istilah yang digunakan dalam wacana yang membahas


hubungan antara unsur dalam kalimat (paragraf/alinea/wacana). Paragraf yang memenuhi
syarat kohesi disebut dengan istilah kohesif yang berarti utuh. Selain kohesif, sebuah
paragraf juga harus koheren, yakni memiliki kepaduan antarbagian-bagiannya (ide,
pikiran, atau gagasan) yang terkandung di dalamnya. Paragraf yang utuh belum tentu
padu. Oleh sebab itu, selain kohesif sebuah paragraf juga harus koheren. Dengan kata
lain, koherensi adalah kepaduan hubungan maknawi antarbagian dalam wacana.kohesi itu
terbagi menjadi dua yaitu:

A. Kohesi Leksikal
adalah kepaduan yang dicapai melalui pemilihan kosakata. Kohesi leksikal itu
dapat terbentuk melalui pengulangan (repetisi), sinonim, antonim, atau hiponim.
Perhatikan contoh kohesi berikut dengan menggunakan alat kohesi yang berupa
hiponim:
pekarangan juga bisa dimanfaatkan menjadi kolam ikan yang mudah dipelihara,
seperti lele, mujair, dan kakap. Di sampingsebagai makanan sehari-hari, ikan itu bisa
juga dijual ke masyarakat untuk meningkatkan penghasilan.

B. Kohesi Gramatikal
Kohesi gramatikal adalah kepaduan yang dicapai dengan penggunaan elemen
dan aturan gramatikal. Kohesi gramatikal antara lain dapat terbentuk melalui
pengacuan, penggantian, substitusi (penyulihan/ penggantian), elipsis (pelesapan), dan
konjungsi (kata hubung). Pengacuan (penunjukkan) berkaitan dengan penggunaan
kata-kata untuk menunjukkan atau mengacu pada suatu acuan yang sudah disebutkan,
misalnya, ini, itu, tersebut, demikian. Penggantian berkaitan dengan penanda hubungan
kalimat yang berupa kata-kata yang menggantikan kata-kata yang lain yang sudah
disebutkan sebelumnya, misalnya, dengan kata kata ganti orang (dia, ia, mereka), atau
kata ganti penunjuk yang lain, seperti hal itu, itulah, ini, itu, sana, sini, situ, begitu,
begini. Pelesapan berkaitan dengan penggunaan unsur kalimat yang tidak dinyatakan
secara tersurat pada kalimat berikutnya dan kehadiran unsur itu dapat diperkirakan atau
dipulihkan. Perangkaian berkaitan dengan penggunaan kata-kata yang merangkaikan
kalimat yang satu dengan kalimat lainnya, seperti sebaliknya, sesudah itu, dengan
demikian, namun, akan tetapi, dan berbagai jenis konjungsi lain. Perhatikan contoh
kohesi berikut dengan menggunakan alat kohesi yang berupa pengacuan:

Manusia bisa lebih mudah melakukan segala upaya untuk memperlancar segala
urusan dan aktivitasnya. Namun, kita juga harus mengetahui bahwa dari berbagai
aspek positif yang dihasilkan dari perkembangan teknologi ponsel murah terdapat pula
aspek negatif yang muncul akibat dari hal tersebut.
jadi kata kita pada pragraf di atas adalah contoh kohesi yang berupa pengacuan
kepada manusia

C. Pola Pengembangan Paragraf

Pola pengembangan paragraf adalah cara penulis mengembangkan ide pokok


menjadi sebuah paragraf yang didukung oleh kalimat penjelas yang relevan. Berikut
adalah beberapa pola pengembangan paragraf yang sering digunakan:

1. pola urutan atau kronologis: pengembangan paragraf dengan mengikuti urutan waktu
atau kronologis. Pola ini sering digunakan dalam paragraf naratif atau deskripsi.

2. Pola perbandingan: pengembangan paragraf dengan membandingkan dua atau lebih


hal. Pola ini sering digunakan dalam paragraf argumentasi atau persuasi.

3. Pola sebab-akibat: pengembangan paragraf dengan menjelaskan hubungan sebab-


akibat antara dua atau lebih hal. Pola ini sering digunakan dalam paragraf eksposisi
atau argumentasi.

4. Pola definisi: pengembangan paragraf dengan memberikan definisi atau penjelasan


tentang suatu hal. Pola ini sering digunakan dalam paragraf deskripsi atau eksposisi.

5. Pola analogi: pengembangan paragraf dengan memberikan perbandingan atau analogi


antara dua hal yang berbeda. Pola ini sering digunakan dalam paragraf persuasi atau
argumentasi.

6. Pola ilustrasi: pengembangan paragraf dengan memberikan contoh atau ilustrasi


tentang suatu hal. Pola ini sering digunakan dalam paragraf deskripsi atau eksposisi.

7. Pola pertanyaan: pengembangan paragraf dengan memberikan pertanyaan dan


menjawabnya dalam paragraf tersebut. Pola ini sering digunakan dalam paragraf
eksposisi atau argumentasi.

8. Pola perulangan: pengembangan paragraf dengan mengulang kata atau frasa tertentu
untuk memberikan efek yang kuat pada pembaca. Pola ini sering digunakan dalam
paragraf persuasi atau deskripsi.

9. Pola sudut pandang: pengembangan paragraf dengan memberikan sudut pandang atau
pendapat penulis tentang suatu hal. Pola ini sering digunakan dalam paragraf persuasi
atau argumentasi.
BAB III
PENUTUP

Simpulan
Definisi Paragraf Paragraf menurut Alwi (2001: 21) adalah bahwa paragraf mempunyai
gagasan utama yang dituangkan dalam bentuk kalimat topik, paragraf terdiri atas beberapa
kalimat, dan salah satu kalimat dalam paragraf merupakan kalimat topik, selebihnya merupakan
kalimat pengembang.
Struktur paragraf yang hierarki tersebut, antara lain, adalah (1) kalimat topik (KT) kalimat
pengembang langsung (KPL), (2) kalimat topik (KT) kalimat pengembang langsung (KPL)
kalimat pengembang taklangsung (KPT), (3) kalimat pengembang langsung (KPL) kalimat topik
(KT), (4) kalimat pengembang taklangsung (KPT) kalimat pengembang langsung (KPL) kalimat
topik (KT).
Struktur paragraf (1) dan (2) diawali dengan kalimat topik dan kalimat topik kalimat
Pengembang langsung kalimat pengembang taklangsung dijelaskan dengan kalimat
pengembang.

DAFTAR PUSTAKA
Andhira, Desy Ayu dan Muhammad Dahlan. “Penggunaan Kalimat Efektif dan Paragraf dalam
Buku Teks Bahasa Indonesia di Sekolah Dasar 70 Libukang,Kecamatan Liliriaja
Kabupaten Soppeng.” 2023: 66-82.
Khusnul, Fatonah. t.thn.
Suladi. “PARAGRAF.” Pusat Pembinaan dan Pemasyarakatan Badan Pengembangan dan
Pembinaan Bahasa Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Jakarta, 2014: 2-106.

You might also like