You are on page 1of 5

Jurnal HELPER, Vol 35 No 2 (2018) 12 – 16 12

Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Adi Buana Surabaya


ISSN: 02162938
PENGARUH KONSELING KELOMPOK BEHAVIOR TEKNIK KONTRAK PERILAKU
DALAM MENURUNKAN KETERGANTUNGAN MEROKOK DI KELAS XI PERHOTELAN 2
SMK NEGERI 2 BAGOR NGANJUK

Eva Yuanita Ferdian


SMK Negeri 2 Bagor
agvaaflah09@gmail.com

Dwi Ridhowati
SMP Negeri 2 Merakurak-Tuban
dwiridhowati@gmail.com

Abstrak
Semua orang tahu bahwa merokok adalah kebiasaan buruk bagi kesehatan. Namun masih banyak orang
yang masih terus melakukan kebiasaan buruk ini. Bimbingan dan konseling memiliki peranan yang
penting dalam menangani permasalah siswa. Tujuan penelitian bimbingan konseling adalah untuk
mengetahui pengaruh konseling kelompok dengan teknik kontrak perilaku untuk menurunkan kebiasaan
merokok. Peneliti mengambil penilitian di kelas XI Perhotelan 2 SMK Negeri 2 Bagor. Berdasarkan
need asesmen yang dilakukan oleh peneiti di awal bulan juli dengan menggunakan aplikasi google
formulir. Kelas XI Perhotelan 2 yang berjumlah 34 siswa terdiri dari 5 siswa dan 29 siswi, diketahui hasil
need asesmen bahwa kelima siswa tersebut merasa sulit untuk mengurangi kebiasaan merokok. Proses
penelitian ini berlangsung dua siklus yaitu siklus 1 dan siklus. Teknik pengumpulan data dengan
pengamatan dan kuesioner. Hasil dari siklus 1 yaitu 7,2 dan siklus 2 yaitu 5. Konseling kelompok
behavior tehnik kontrak perilaku dapat berpengaruh dalam menurunkan ketergantungan merokok di
kelas XI Perhotelan 2 SMK Negeri 2 Bagor Nganjuk.
Kata Kunci: kontrak perilaku, ketergantungan merokok, konseling

Abstract
Everyone knows that smoking is a bad habit for health. However, there are still many people who
continue to do this bad habit. Guidance and counseling have an important role in dealing with student
problems. The research objective of counseling guidance is to determine the effect of group counseling
with behavior contract techniques to reduce smoking habits. Researchers took research in class XI
Hospitality 2 SMK Negeri 2 Bagor. Based on the need for an assessment conducted by the researcher at
the beginning of July using the Google Forms application. Class XI Hospitality 2, amounting to 34
students consisting of 5 students and 29 students, it is known that the results of the need assessment
showed that the five students found it difficult to reduce smoking. The research process took place in
two cycles, namely cycle 1 and cycle. Data collection techniques with observations and questionnaires.
The results of cycle 1 are 7,2 and cycle 2 are 5. Behavior group counseling of behavior contract
techniques can have an effect in reducing smoking dependence in class XI Hospitality 2 at SMK Negeri
2 Bagor Nganjuk.
Keywords: behavioral contracts, smoking addiction, counseling
Jurnal HELPER, Vol 35 No 2 (2018) 12 – 16 13
Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
ISSN: 02162938

LATAR BELAKANG kontrak perilaku diharapkan dapat menurunkan


Semua orang tahu bahwa merokok adalah ketergantungan merokok. Dimana konseli
kebiasaan buruk bagi kesehatan. Namun masih diajak untuk membuat komitmen dengan
banyak orang yang masih terus melakukan membuat kontrak pada konseling kelompok
kebiasaan buruk ini. Pasalnya ada banyak bahaya dengan teknik behavior contract (kontrak
merokok lainnya yang tidak disadari seorang perilaku), karena teknik ini merupakan teknik
perokok, misalnya penurunan daya tahan tubuh yang dapat merubah perilaku seseorang untuk
sehingga mereka lebih rentan terhadap penyakit menurunkan ketergantungan pada hal buruk.
infeksi. Hal tersebut cenderung terjadi secara Berdasarkan observasi guru BK dan latar
singkat dan mungkin menyebabkan dampak belakang masalah tersebut maka perlu diteliti
kesehatan pada kehidupan sehari-hari seorang lebih lanjut apakah konseling kelompok
perokok. Bahkan bahaya merokok bagi behavior teknik kontrak perilaku dapat
kesehatan ini tidak hanya berlaku bagi perokok berpengaruh dalam menurunkan
saja, tetapi juga orang-orang yang ada di sekitar ketergantungan merokok di kelas XI Perhotelan
perokok pun berisiko tinggi terkena efek rokok 2 SMK Negeri 2 Bagor Nganjuk.
tersebut, meskipun mereka sendiri tidak
merokok. METODOLOGI
Bimbingan dan konseling memiliki Sampel yang diambil dalam penelitian
peranan yang penting dalam menangani tindakan kelas ini adalah kelas XI Perhotelan 2
permasalah siswa. Peneliti mengambil penilitian SMK Negeri 2 Bagor Nganjuk, siswa laki–
di kelas XI Perhotelan 2 SMK Negeri 2 Bagor. lakinya mempunyai ketergantungan merokok
Berdasarkan need asesmen yang dilakukan oleh meskipun tata tertib sekolah tidak
Guru BK di awal bulan juli tahun 2018 dengan memperbolehkan merokok di sekolah.
menggunakan aplikasi google formulir. Kelas XI Penelitian tindakan kelas ini di sebut
Perhotelan 2 yang berjumlah 34 siswa terdiri dari dengan PTKBK dengan menggunakan 3 siklus,
5 siswa dan 29 siswi, diketahui hasil need yang terdiri dari 4 tahap kegiatan, yaitu
asesmen bahwa kelima siswa tersebut merasa perencanaan, tindakan, pengamatan, dan
sulit untuk mengurangi kebiasaan merokok. refleksi.
Berdasarkan hasil observasi guru BK dan Pada tahap perencanaan kegiatan yang
wawancara yang dilakukan pada awal bulan juli dilakukan adalah sebagai berikut; (1) Jadwal
tahun 2018 kepada wali kelas dan petugas tata kegiatan layanan konseling kelompok, (2)
tertib dimana di kelas XI Perhotelan 2 SMK RPLBK layanan konseling kelompok yang
Negeri 2 Bagor Nganjuk, siswa laki–lakinya terdiri dari 3 kali pertemuan setiap pertemuan 45
mempunyai kebiasaan merokok meskipun tata menit.
tertib sekolah tidak memperbolehkan merokok di Analisis data yang digunakan dalam
sekolah. Ketika ketahuan siswa langsung penelitian tindakan kelas ini adalah data
membuang, ada yang lari meski beberapa kali pelayanan implementasi konseling kelompok
sudah mendapat sanksi, tetapi belum ada behavior contract untuk menurunkan
perubahan. Dimana konseli pertama kali ketergantungan merokok. Sumber data yang
mengenal dan mencoba rokok dari pergaulan dan digunakan dalam penelitian ini adalah 5 siswa
lingkungannya, pertama kali mencoba rokok yang mengalami masalah ketergantungan
ketika bertemu dan berkumpul dengan temannya merokok. Teknik pengumpulan data yang
ada keinginan untuk mencoba ditambah lagi digunakan dalam penelitian ini adalah
teman-temannya juga mendukung dan mencoba pengamatan dan kuesioner. Pengamatan
bersama. Lambat laun ada rasa tidak nyaman dilakukan saat layanan konseling kelompok,
kalau tidak merokok dan semakin hari semakin dengan Indikator yang diamati antara lain
bertambah jumlahnya. Bahkan ketika keinginan keaktifan siswa, keberanian siswa dalam
merokok itu datang tidak bisa menahan sehingga memberikan respon, keberanian siswa dalam
di lingkungan sekolah akhirnya merokok meski mengambil keputusan, komitmen siswa untuk
masih ada rasa takut karena peraturan sekolah bisa berubah menjadi lebih baik. Sedangkan
tidak membolehkan siswa merokok. Hukuman kuesioner diberikan sebelum layanan konseling
dari tata tertib tidak membuat jera dan kelompok dan setelah layanan konseling
mengulanginya lagi. kelompok. Instrumen penelitian yang
Dari masalah tersebut menurunkan digunakan untuk mengukur tingkat
ketergantungan merokok siswa, metode dalam ketergantungan merokok adalah menggunakan
penanganan tersebut dapat menggunakan kuesioner Fagerstrom (Becoña et al., 2010).
konseling kelompok behavioristik teknik kontrak Dalam angket ini terdiri dari 6 pernyataan.
perilaku, dengan konseling kelompok Pernyataan itu antara lain: 1) Setelah bangun
pendekatan behavioral menggunakan teknik tidur berapa lama waktu yang Anda butuhkan
untuk mulai mengonsumsi rokok?, 2) Apakah
Jurnal HELPER, Vol 35 No 2 (2018) 12 – 16 14
Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
ISSN: 02162938
Anda mengalami kesulitan menahan diri untuk Dari skala ketergantungan diatas diperoleh
merokok ditempat yang tidak diizinkan? Misal di 5 siswa memiliki ketergantungan merokok yang
sekolah, masjid, perpustakaan, super market dll sangat tinggi dan didapatkan rata-rata hasil 8,60
, 3) Waktu rokok pada saat kapan yang paling dengan kategori ketergantungan sangat tinggi
sulit dihentikan, 4) Berapa banyak Anda maka dari itu peneliti berusaha menurunkan
merokok dalam sehari?, 5) Apakah Anda merasa ketergantungan merokok dengan konseling
lemas ketika anda tidak merokok?, 6) Apakah kelompok behavior teknik kontrak perilaku.
Anda tetap merokok walaupun Anda sedang Setelah di lakukan konseling kontrak
sakit?. perilaku di peroleh skor kejenuhan belajar
Indikator keberhasilan dalam penelitian ini sebagai berikut:
yaitu dengan membandingkan hasil skor
pengisian sebelum tindakan konseling kelompok Tabel 2. Data Ketergantungan Merokok
behavior teknik kontrak perilaku dan setelah siklus 1 setelah dilakukan konseling
tindakan yang diperoleh subjek. Dengan No Nama Skor Ket
demikian dapat diketahui berhasilnya pengaruh 1 Ar 8 Very high dependence
konseling kelompok behavior teknik kontrak 2 Ys 8 Very high dependence
perilaku untuk menurunkan ketergantungan 3 Di 7 High dependence
merokok pada siswa kelas XI Perhotelan 2 SMK 4 Gl 7 High dependence
Negri 2 Bagor apabila katagori low dependence 5 Pj 6 High dependence
atau ketergantungan rendah. Mean 7,20 High dependence
Hasil pengumpulan data didapatkan dari
pemeriksaan data oleh peneliti melalui
Dari hasil yang diperoleh setelah dilakukan
pengamatan pada siklus I dan siklus II.
konseling kelompok behavior dengan teknik
Selanjutnya digunakan peneliti dalam
kontrak perilaku menunjukkan kategori high
mengambil sebuah kesimpulan bahwa konseling
dependence. Konselor dalam memberikan
kelompok behavior tehnik kontrak perilaku dapat
layanan konseling kelompok kurang maksimal
menurunkan ketergantungan merokok di kelas XI
dikarenakan konselor hanya fokus terhadap satu
Perhotelan 2 SMK Negeri 2 Bagor Nganjuk
konseli yang menjadi prioritas utama. Selain
kesepakatan anggota kelompok karena konseli
tersebut sudah menunjukkan dampak yang
HASIL PENELITIAN
ditimbulkan dari ketergantungan merokok.
Peneliti selaku konselor menyusun
Ditandai dengan gejala batuk dan dari saran
perencanaan penelitian terhadap 5 sampel yang
dokter siswa tersebut untuk segera
telah mengisi kuesioner ketergantunagn
menghilangkan atau menurunkan kebiasaan
merokok. Adapun siswa tersebut di sajikan pada
merokok. Hal itulah yang menyebabkan tidak
tabel 1.
semua anggota kelompok mendapatkan
perlakuan yang sama dari konselor. Konselor
Tabel 1. Data Siswa yang Memiliki
dalam memberikan LKPD hanya di berikan
Ketergantungan Merokok Sebelum Tindakan
pada satu konseli yang menjadi prioritas saja.
No Nama Skor Ket
Sehingga hasil yang didapatkan semua anggota
1 Ar Very
high kelompok .setelah mengikuti konseling
8 dependence kelompok tidak maksimal.
2 Ys Very Berdasarkan hasil pengamatan siklus I
high belum menunjukan perkembangan yang
9 dependence signifikan ditunjukkan dengan hasil katogori
3 Di Very sangat bergantung tinggi dengan nilai 7,2,
high dimana masih jauh dari kriteria keberhasilan.
9 dependence Maka konselor mengadakan perencanaan
4 Gl Very perbaikan guna memperbaiki kegiatan
high bimbingan konseling layanan konseling
8 dependence
kelompok teknik kontrak perilaku untuk
5 Pj Very
menurunkan ketergantungan merokok pada
high
9 dependence pelaksanaan siklus selanjutnya.
Mean Very
high
8,6 dependence
Jurnal HELPER, Vol 35 No 2 (2018) 12 – 16 15
Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
ISSN: 02162938
Tabel 3. Data ketergantungan merokok siklus
1,2 dan siklus 3 RATA-RATA KETERGANTUNGAN
No Nama Siklus I Siklus II Siklus III MEROKOK
Skor Ket Skor Ket Skor Ket 10

1 Ar Very high Moderate Low 5


8 dependence 5 dependence 3 dependenc
2 Ys Very high Moderate Low 0
Siklus I Siklus II Siklus III
8 dependence 5 dependence 3 dependenc
3 Di High High Low
Dari hasil analisis pedoman pengamatan dan
7 dependence 6 dependence 4 dependenc hasil post-test setelah konseling kelompok
4 Gl High Moderate Low siklus 3 dapat diketahui bahwa semua konseli
7 dependence 5 dependence 3 dependenc sudah optimal mengikuti kegiatan konseling
kelompok, dan berdasarkan grafik rata-rata
5 Pj High Low Very Low ketergantungan merokok sudah terjadi
6 dependence 4 dependence 2 dependenc penurunan dari sangat tergantung ke cukup
Jumlah 36 25 15 tergantung dan ketergantungan rendah.
Sehingga dapat disimpulkan dalam konseling
Rata-rata High Moderate Low kelompok pendekatan behavior teknik kontrak
7,2 dependence 5 dependence 3 dependenc perilaku dapat menurunkan ketergantungan
merokok.

Berdasarkan table di atas terdapat KESIMPULAN DAN SARAN


penurunan ketergantungan merokok dari siklus Dari hasil pemaparan dan penjelasan
1,2 ke siklus 3 di mana rata-rata untuk siklus I penelitian bimbingan dan konseling di atas
adalah 7,2 siklus ke II adalah 5, dan siklus 3 maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
adalah 3 maka terdapat penurunan konseling kelompok behavior tehnik kontrak
ketergantungan merokok. Untuk lebih jelasnya perilaku dapat berpengaruh dalam menurunkan
bisa melihat grafik di bawah ini: ketergantungan merokok di kelas XI Perhotelan
2 SMK Negeri 2 Bagor Nganjuk
Tentunya hasil dari penelitian ini masih
GRAFIK KETERGANTUNGAN MEROKOK sangat jauh dari kata sempurna maka dari itu
10 saran untuk semua pihak adalah terus belajar
dengan membaca litelatur, mengembangkan dan
8
mencari informasi dalam melakukan dan
6 menggunakan teknik serta teori konseling dalam
4 membantu menyelesaikan masalah konseli.
2
0 DAFTAR RUJUKAN
Ar Ys Di Gl Pj Ardini, R. F. & Hendriani, W., 2012. Proses
Berhenti Merokok Secara Mandiri Pada
1 2 3 4 5
Mantan Pecandu Rokok Dalam Usia Dewasa
Siklus I Siklus II Siklus III Awal. Jurnal Psikologi Pendidikan dan
Perkembangan No. 02 Juni 2012, Volume 1.

Adapun rata-rata dari ketergantungan Ardita, Hafidz. 2015. Faktor-Faktor Yang


merokok dapat di lihat grafik rata-rata dibawah Mempengaruhi Motivasi Berhenti Merokok
ini, di mana terdapat penurun siklus I dan siklus Pada Mahasiswa Teknik Mesin UMY
II sebesar 2,2 sedangan siklus II dan III sebesar Angkatan 2015. Skripsi strata satu.
2,0 untuk ketergantungan merokok. Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Yogyakarta

Arikunto, S., 2013. Prosedur Penelitian: Suatu


Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Arniati, Layli Nur. 2014. Hubungan Antara


Tingkat Stres Dengan Perilaku Merokok
Perawat Pria Di RSUD Sukoharjo. Skripsi
Jurnal HELPER, Vol 35 No 2 (2018) 12 – 16 16
Bimbingan dan Konseling Universitas PGRI Adi Buana Surabaya
ISSN: 02162938
strata satu. Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Surakarta. Diakses 24 April 2017
pada http://eprints.ums.ac.id/28332/

Ayu, Zeri Winda. 2014. Tingkat Ketergantungan


Merokok dan Motivasi Berhenti Merokok
pada Pegawai Fakultas kedokteran gigi USU
dan Supir Angkot di Medan. Skripsi strata
satu. Universitas Sumatera Utara. Medan.
Diakses 24 April 2017 pada
http://repository.usu.ac.id/handle/123456789/
41086

Depkes, 2013. Infodatin Hari Tanpa


Tembakau Sedunia. [Online] Available
at: http://depkes.go.id (Diakses 25
Oktober 2017).

Firzawati. 2015. Faktor Upaya Berhenti Merokok


Pada Perokok Aktif Umur 15 Tahun Keatas
Di Indonesia. Disertasi. Universitas
Indonesia. Jakarta. Diakses 01 Mei 2017 pada
https://www.lib.ui.ac.id/file?file=digital/2016
- 4/20416068-D2086-Firzawati.pdf

Sugiyono, 2016. Metode Penelitian Kuantitatif,


Kuaitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Tcandra, 2012. Kementrian Kesehatan


Republik Indonesia. [Online] Available
at: http://www.depkes.go.id/
(Diakses 30 November 2017).

You might also like