You are on page 1of 3

Nama: Rendi Salay

NIM: B1C122038
PENGERTIAN PENGALOKASIAN DANA
Pengalokasian dana dapat diwujudkan dalam bentuk pinjaman atau lebih dikenal dengan
kredit. Arti lain dari alokasi dana adalah menjual Kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan
dana dalam bentuk Simpanan.

PENGERTIAN KREDIT DAN PEMBIAYAAN


Menurut Undang- undang Perbankan nomor 10 Tahun 1998, kredit adalah penyediaan uang atau
tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam melunasi utangnya
setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga, Sedangkan pengertian pembiayaan adalah
penyedia uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau
kesepakatan antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak yang dibiayai untuk
mengembalikan uang atau tagihan tersebut setelah jangka waktu tertentu dengan imbalan atau bagi
hasil.

UNSUR- UNSUR KREDIT


1. Kepercayaan, Kepercayaan merupakan keyakinan pemberi kredit bahwa kredit yang
diberikan akan benar- benar diterima kembali di masa tertentu di masa yang akan datang.
2. Kesepakatan, Kesepakatan dituangkan dalam suatu perjanjian di mana masing- masing pihak
menandatangani hak dan kewajibannya masing- masing.
3. Jangka waktu, Jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah disepakati.
Jangka waktu bisa berbentuk jangka pendek, jangka menengah atau jangka panjang.
4. Risiko, Adanya suatu tenggang waktu pengembalian akan menyebabkan suatu risiko tidak
tertagihnya kredit yang diberikan.
5. Balas jasa adalah keuntungan atau pemberian suatu kredit atau jasa tersebut yang kita kenal
dengan istilah bunga.

TUJUAN DAN FUNGSI KREDIT


Adapun tujuan utama pemerintah suatu kredit adalah sebagai berikut:
1. Mencari keuntungan
2. membantu usaha nasabah
3. membantu pemerintah
Kemudian di samping tujuan di atas suatu fasilitas kredit memiliki fungsi sebagai berikut.
1. Untuk meningkatkan daya guna uang
2. untuk meningkatkan peredaran dan lalu lintas
3. uang meningkatkan daya guna barang
4. untuk meningkatkan peredaran barang
5. sebagai alat stabilitas ekonomi
6. untuk meningkatkan kegairahan berusaha
7. untuk meningkatkan pemerataan pendapatan
8. untuk meningkatkan hubungan internasional

JENIS- JENIS KREDIT DAN JAMINAN KREDIT


 Jenis- jenis Kredit
1. Dari Segi Tujuan atau Kegunaan
a. Kredit investasi Digunakan untuk keperluan perluasan usaha dan investasi produktif
b. Kredit modal kerja Digunakan untuk menambah modal usaha debitur
c. Kredit konsumtif Kredit yang digunakan untuk dikonsumsi pribadi maupun kebutuhan
bersama keluarganya seperti rumah atau mobil
2. Dari Segi Jangka Waktu
a. Kredit jangka pendek Kredit yang memiliki jangka waktu paling lama 1 tahun dan
biasanya digunakan untuk keperluan modal kerja.
b. Kredit jangka menengah Jangka waktu kreditnya berkisar antara 1 tahun sampai 3 tahun,
biasanya untuk investasi.
c. Kredit jangka panjang Kredit yang masa pengembaliannya diatas 3 tahun atau 5 tahun,
biasanya digunakan untuk investasi jangka panjang.
3. Dari Segi Jaminan
a. Kredit agunan orang ialah Kredit yang diberikan dengan jaminan seseorang terhadap
debitur bersangkutan.
b. Kredit agunan efek adalah kredit yang diberikan dengan agunan efek dan surat berharga
4. Dilihat dari segi sektor usaha
a. Kredit pertanian
b. Kredit peternakan
c. Kredit industri
d. Kredit pertambangan
e. Dll.
 Jaminan Kredit
1. Kredit dengan jaminan
kredit yang diberikan dengan suatu jaminan, jaminan tersebut dapat berbentuk barang
berwujud atau tidak berwujud atau jaminan orang.
2. Kredit tanpa jaminan
Kredit tanpa jaminan merupakan kredit yang diberikan tanpa jaminan barang orang tertentu.

PRINSIP-PRINSIP PEMBERIAN KREDIT


Kriteria penilaian yang harus dilakukan oleh bank untuk mendapat nasabah yang benar-benar
menguntungkan dilakukan dengan analisis 5C dan 7P. Adapun 5C Kredit adalah sebagai berikut:
1. Character
2. Capacity
3. Capital
4. Collateral
5. Condition
Kemudian penilain kredit menggunakan metode analisis 7 P meliputi :
1. Personality
2. Party
3. Purpose
4. Prospect
5. Payment
6. Profitability
7. Protection

ASPEK-ASPEK DALAM PENILAIAN KREDIT


Aspek-aspek yang dinilai antara lain sebagai berikut:
1. Aspek yuridis atau hukum aspek ini adalah masalah legalitas badan usaha serta izin yang
dimiliki perusahaan yang mengajukan kredit.
2. Aspek pemasaran aspek ini adalah permintaan terhadap produk yang dihasilkan sekarang ini
dan di masa yang akan datang prospeknya bagaimana
3. Aspek keuangan aspek ini adalah sumber-sumber dana yang dimiliki untuk membiayai usaha
dan bagaimana penggunaan dana tersebut.
4. Aspek teknis atau operasional aspek ini membahas masalah yang berkaitan dengan produksi
seperti kapasitas mesin dan lain-lain.
5. Aspek manajemen digunakan untuk menilai struktur organisasi perusahaan.
6. Aspek sosial ekonomi
7. Aspek amdal

PROSEDUR DALAM PEMBERIAN KREDIT


Pemberian kredit secara umum dibedakan antara pinjaman perseorangan dan pinjaman oleh suatu
badan hukum dan dari segi tujuannya apakah untuk konsumtif atau produktif. Secara umum
pemberian kredit kepada badan hukum antara lain:
1. Pengajuan berkas-berkas.
2. Penyelidikan berkas pinjaman
3. Wawancara I
4. On The Spot
5. Wawancara II
6. Dll.

KUALITAS KREDIT
Seperti yang tercatat pada Peraturan Bank Indonesia (BI) No. 7/2/PBI/2005, ada lima kolektibilitas
kredit yang jadi ukuran bank untuk menyetujui atau menolak pengajuan pinjaman. Kualitas kredit
dilihat dari kemampuan bayar si debitur yang meliputi :
1. Kualitas 1 status Lancar, ini berarti debitur selalu bayar utang tepat waktu alias kredit lancar
(performing loan).
2. Kualitas 2 status Dalam Perhatian Khusus (DPK), ini berarti debitur menunggak pembayaran
angsuran atau utang dari 1-90 hari.
3. Kualitas 3 status Kredit Kurang Lancar, ini berarti debitur menunggak pembayaran angsuran
atau utang dari 91-120 hari.
4. Kualitas 4 status Diragukan, ini berarti debitur menunggak pembayaran angsuran atau utang
dari 121-180 hari.
5. Kualitas 5 status Macet, ini berarti debitur menunggak pembayaran angsuran atau utang lebih
dari 180 hari.

TEKNIK PENYELESAIAN KREDIT MACET


Berdasarkan Surat Edaran Bank Indonesia (SEBI) No. 23/12/BPPP tanggal 28 Februari 1991
ditemukan beberapa kebijakan dalam penyelematan kredit macet, yaitu :
1. Rescheduling (penjadwalan kembali
2. Reconditioning (persyaratan kembali)
3. Restructuring (penataan kembali)
4. Penyelesaian melalui Badan Usaha Piutang dan Lelang Negara (BUPLN).

You might also like