You are on page 1of 19

Laporan Praktikum

Pengaruh Cahaya terhadap Pertumbuhan Tumbuhan

Nama Pembimbing:
Drs. Suko Prianto, M.Pd.
Disusun oleh:
1. Desta Aulia
2. Karim Ananda
3. M. Faturrahman
4. Amandha Ramadhani
5. Nova Sanli
6. M. Rakan Eldo Pratama
7. Zeki Ariwibowo

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN


DINAS PENDIDIKAN SUMATERA SELATAN
SMA NEGERI 2 RUJUKAN
KOTA LUBUKLINGGAU
TAHUN AJARAN
2023/2024
Daftar Isi
Daftar Isi...........................................................................................................................2
BAB I................................................................................................................................3
PENDAHULUAN.............................................................................................................3
BAB II...............................................................................................................................6
TUJUAN...........................................................................................................................6
BAB III.............................................................................................................................7
LANDASAN TEORI........................................................................................................7
BAB IV..............................................................................................................................9
METODE PERCOBAAN................................................................................................9
BAB V.............................................................................................................................10
DATA ANALISIS DAN GRAFIK................................................................................10
BAB VI............................................................................................................................12
PEMBAHASAN.............................................................................................................12
BAB VII..........................................................................................................................14
KESIMPULAN..............................................................................................................14
BAB VIII.........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................15
BAB IX............................................................................................................................16
LAMPIRAN...................................................................................................................16

2
BAB I

PENDAHULUAN

Tumbuhan merupakan organisme autotrofik yang memiliki kemampuan

untuk melakukan fotosintesis, yaitu proses pengubahan energi cahaya menjadi

energi kimia yang digunakan untuk pertumbuhan dan perkembangannya.

Fotosintesis merupakan proses yang sangat vital bagi keberlangsungan kehidupan

di Bumi karena tumbuhan merupakan produsen utama yang menyediakan

makanan dan oksigen bagi seluruh makhluk hidup.

Cahaya merupakan faktor penting yang mempengaruhi jalannya

fotosintesis dan pertumbuhan tumbuhan. Tanaman menggunakan pigmen klorofil

dalam kloroplas sebagai alat untuk menyerap energi cahaya. Warna-warna

tertentu pada spektrum cahaya, terutama warna merah dan biru, lebih mudah

diserap oleh klorofil dan berperan penting dalam proses fotosintesis. Sebaliknya,

warna hijau biasanya tidak terserap dan dipantulkan, itulah sebabnya daun-daun

tumbuhan tampak berwarna hijau.

Selain itu, cahaya juga berperan dalam mengatur proses-proses fisiologis

lainnya pada tumbuhan, seperti pembukaan dan penutupan stomata, pembentukan

tunas dan akar, serta proses pembungaan dan pembuahan. Intensitas dan durasi

cahaya juga mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan. Kondisi cahaya yang optimal

akan meningkatkan laju fotosintesis dan perkembangan tumbuhan, sedangkan

cahaya yang terlalu kuat atau lemah dapat menghambat pertumbuhan dan bahkan

menyebabkan gangguan pada struktur tumbuhan.

3
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan

pada waktu yang bersamaan. Perbedaannya terletak pada faktor kuantitatif

pertumbuhan karena mudah diamati, yaitu perubahan jumlah dan ukuran.

Sebaliknya perkembangan dapat dinyatakan secara kualitatif karena perubahannya

bersifat fungsional.

Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih

hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan

kecambah (plantula). Awal perkecambahan dimulai dengan berakhirnya masa

dormansi. Masa dormansi adalah berhentinya pertumbuhan pada tumbuhan

dikarenakan kondisi lingkungan yang tidak sesuai. Berakhirnya masa dormansi

ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan

proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial

air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji

mengembang dan memecahkan kulit pembungkusnya dan juga memicu

perubahan metabolik pada embrio yang menyebabkan biji tersebut melanjutkan

pertumbuhan. Enzim-enzim akan mulai mencerna bahan-bahan yang disimpan

pada endosperma atau kotiledon, dan nutrien-nutriennya dipindahkan ke bagian

embrio yang sedang tumbuh.

Biji dapat berkecambah karena di dalamnya terdapat embrio atau lembaga

tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar

lembaga/calon akar (radikula), daun lembaga (kotiledon), dan bayang lembaga

(kaulikulus). Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pertumbuhan

tanaman, salah satunya, yaitu faktor cahaya. Cahaya kelihatannya merupakan

4
petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita

dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam

kegelapan. Dari keadaan tersebut, kami termotivasi untuk melakukan pengamatan

terhadap pertumbuhan biji kacang hijau dan kacang merah. Untuk itu kami

membuktikannya dengan melakukan pengamatan seperti yang tercantum pada

laporan ini.

5
BAB II

TUJUAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah
1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda
(tempat terang dan tempat gelap)
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau
di dua tempat.

6
BAB III

LANDASAN TEORI
1. Cahaya Matahari

Cahaya matahari merupakan sumber energy bagi berbagai proses yang terjadi di
permukaan bumi. Khusus bagi kehidupan tanaman yang merupakan organisme
autotroph yang dapat menyediakan makanan organisme lain dalam bentuk zat
organic melalui proses fotosintesis dan fotorespirasi. Pengaruh cahaya memiliki
arti penting bagi pertumbuhan tanaman, terutama peranannya dalam kegiatan-
kegiatanfisiologis (Jumin, 1989) Ditinjau dari faktor cahaya matahari sebagai
factor tumbuh bagi tanaman, maka cahaya dapat dibedakan menjadi tiga
komponen yaitu

 intensitas cahaya
 kualitas cahaya
 lama penyinaran (Chang, 1968).

Diantara ke tiga komponen cahaya tersebut diatas, maka intensitas cahaya


matahari yang merupakan komponen kritis yang mempengaruhi langsung hasil
fotosintat pada tanaman. Selanjutnya dua komponen cahaya lainnya yaitu foto
periodisma dan kualitas cahaya dalam tulisan ini tidak diuraikan lebih lanjut.
Hasil fotosintesis tanaman akan berkurang apabila intensitas cahaya berkurang
tergantung pada species tanaman. Menurut Trehow(1971 dalam Subronto dkk.
1977) , menyatakan bahwa penghambatan proses fotosintesis pada intensitas
cahaya yang tinggi (>10.000 foot candle) merupakan pengaruh tidak langsung
dari intensita cahaya tersebut, dimana pada intensitas cahaya yang tinggi akan
menyebabkan terjadinya penutupan dari stomata dan mengurangi evapotranspirasi
terutama melalui daun. Selanjutnya terjadi penghambatan pembentukan khlorofil
dan kerusakan organ-organ fotosintesis yaitu terjadinya lyisis khlorofil dan semua
hal tersebut akan menyebabkan penghambat proses fotosintesis pada daun secara
keseluruhan (Chang, 1968) .

7
Intensitas cahaya yang tinggi di daerah tropis tidak seluruhnya dapat digunakan
oleh tanaman (Suseno, 1974) Energi cahaya yang digunakan oleh tanaman dalam
proses fotosintesis berkisar antara 0,5 sampai dengan 2 % dari jumlah total energy
matahari yang tersedia untuk proses pertumbuhan. Sedangkan hasil fotosintesis
yang terbentuk tersebut akan berkurang apabila intensitas cahaya matahari yang di
terima kurang dari batas optimal yang dibutuhkan oleh tanaman, dan ini sangat
tergantung pada jenis tanaman (Suseno, 1975).

2. Kacang Hijau

Kacang hijau (Vigna radiata L.) merupakan tanaman kacang-kacangan ketiga


yang banyak dibudidayakan setelah kedelai dan kacang tanah. Bila dilihat dari
kesesuaian iklim dan kondisi lahan yang dimiliki, Indonesia termasuk salah satu
negara yang memiliki kesempatan untuk melakukan ekspor kacang hijau
(Purwono dan Hartono, 2012). Klasifikasi ilmiah tanaman kacang hijau adalah
sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Classis : Dicotyldonae

Ordo : Leguminales

Familia : Leguminosae

Genus : Vigna

Species : Vigna radiata L. (Purwono dan Hartono, 2012)

Kacang hijau (Vigna radiata L.) memiliki sistem perakaran yang bercabang
banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Nodul atau bintil akar
merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara bakteri nitrogen dengan tanaman
kacang-kacangan sehingga tanaman mampu mengikat nitrogen bebas dari udara.

8
Makin banyak nodul akar, makin tinggi kandungan nitrogen (N) yang diikat dari
udara sehingga meningkatkan kesuburan tanah (Rukmana, 1997).

BAB IV

METODE PERCOBAAN
Alat dan bahan:
1. 2 buah pot yang diisi dengan tanah
2. pengukur dan alat tulis
3. air
4. 7 biji kacang hijau/kacang merah

Cara kerja:
1. Tanamkan 7 biji kacang hijau atau kacang hijau dalam masing-masing
pot. Berilah label pada kedua pot tersebut, masing-masing pot I dan
pot II
2. Letakkan pot I di tempat terang dan pot II di tempat gelap, siramlah
setiap hari selama 6 hari.
3. Bila biji telah tumbuh, ukurlah panjang batang dari kedua tanaman di
pot tersebut. Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga ujung
batang.
4. Lakukan pengukuran tersebut setiap hari selama 7 hari.
5. Tulislah hasil pengamatanmu dalam Tabel pengamatan.
6. Hitunglah rata-rata panjang tumbuhan per hari untuk kedua percobaan
tersebut. Di hari ketujuh, hitunglah rata-rata pertambahan panjang
tumbuhan setiap hari.
7. Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau.
8. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah
setiap hari pada tempat yang berbeda Intensitas cahayanya.

9
BAB V

DATA ANALISIS DAN GRAFIK


Tabel 1 Pengamatan Pertumbuhan Kecambah di Tempat Terang
Hari Tinggi Kecambah Dalam Millimeter Rata-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata
1
2
3
4
5
6
7
Rata-
rata

Tabel 2 Pengamatan Pertumbuhan Kecambah di Tempat Gelap


Hari Tinggi Kecambah Dalam Millimeter Rata-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 rata
1
2
3
4
5
6
7
Rata-
rata

Grafik Perbandingan
Pertumbuhan Kacang Ijo
Terang Gelap
30
25 23.55 24.55
21.25 22.5
20 20.6
19.6
15
12.6
10 10.38
7.59
7.04
5 4.56
3.41
0 0.25
0.2

Gambar 1 Grafik Perbandingan Data di Tempat Gelap dan Terang


Berdasarkan tabel diketahui bahwa tanaman satu dengan tanaman lainnya di
dalam media tanam yang sama ada yang pertumbuhannya lebih cepat dan ada
yang lambat. Ini dikarenakan adanya kompetisi antara tanaman kacang hijau satu
dengan yang lainnya yang disebabkan karena peletakkan biji satu yang berdekatan
dengan biji lainnya pada saat penanaman. Faktor gen juga sangat mempengaruhi
hal tersebut, karena tidak semua biji membawa gen yang ‘baik’ sehingga ada
tanaman yang lebih cepat pertumbuhannya dan ada juga yang lambat.

Berdasarkan gambar grafik 1 tanaman yang ditanam di tempat gelap, terlihat


tanaman kacang hijau tumbuh lebih panjang daripada normalnya. Peristiwa itu
terjadi karena pengaruh fitohormon, terutama hormon auksin. Fungsi utama
hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu
pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat
peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan
terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai
sehingga akan terus memacu pemanjangan batang. Akibatnya, batang tanaman
akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap, tetapi dengan kondisi fisik
tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat, batang terlihat kurus
tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil sehingga daun
berwarna kuning. Peristiwa ini disebut etiolasi.

Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih pendek
daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.

11
BAB VI

PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya
(terang) dan yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa
cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.

Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih
panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon
auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan
lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).

Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek
daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil

Beberapa faktor yang menyebabkan perbedaan pertumbuhan diantara tumbuhan-


tumbuhan tersebut yaitu :

1. Faktor Cahaya

12
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang
nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan
dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat
sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini
terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak
terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan
di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana
kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur
pertumbuhannya.
2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-
hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal)
tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas
atau dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak
bekerja.
3. Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi
kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu

13
BAB VII

KESIMPULAN

Dari hasil penelitian pengaruh faktor cahaya terhadap pertumbuhan dan


perkembangan biji kacang hijau, dapat disimpulkan bahwa cahaya dapat
mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Namun jumlah
cahaya yang berlebihan dapat menghambat pertumbuhan karena merusak kerja
hormon pertumbuhan (auksin). Proses pertumbuhan dan perkembangan
tumbuhan membutuhkan cahaya. Namun, banyak sedikitnya cahaya yang
dibutuhkan tiap tumbuhan berbeda-beda, begitu pula dengan tumbuhan kacang
hijau.

Dari penelitian yang telah dilakukan terhadap pertumbuhan dan perkecambahan


biji kacang hijau, biji kacang hijau yang diletakan ditempat gelap dan terang akan
mempunyai perbedaan. Biji kacang hijau yang terkena cahaya matahari secara
langsung (terang) pertumbuhannya lebih lambat, daunnya lebar & tebal, berwarna
hijau, batang tegak, dan kokoh. Sedangkan, biji kacang hijau yang tidak terkena
cahaya matahari (gelap) pertumbuhannya lebih cepat tinggi (etiolasi), daunnya
tipis, berwarna pucat, dan batang melengkung tidak kokoh. Hal ini terjadi karena
cahaya memperlambat/menghambat kerja hormone auksin dalam pertumbuhan
meninggi (primer). Terdapat juga faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan
yaitu cahaya, suhu air, dan nutrisi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis
yang telah dibuat sebelumnya telah benar.

14
BAB VIII

DAFTAR PUSTAKA

Nurhayati, Nunung. 2015. BIOLOGI UNTUK SMA/MA KELAS XII. Bandung:


Yrama Widya.
Khristiyono. 2012. SERI PENDALAMAN MATERI BIOLOGIUNTUK
SMA/MA. Jakarta: Esis.
Srikini, Suharno, dkk. 2006. BIOLOGI untuk SMA Kelas XII. Jakarta. Penerbit
Erlangga
Diah, Ayulina, dkk. 2011. BIOLOGY 3A for Senior High School Grade II
Semester 1. Jakarta. Esis

15
BAB IX

LAMPIRAN

Reaksi Gelap. Reaksi Terang

HARI PENANAMAN

16
HARI PERTAMA

HARI KEDUA

HARI KETIGA

17
HARI KEEMPAT

HARI KELIMA

18
HARI KEENAM

HARI KETUJUH

19

You might also like