Professional Documents
Culture Documents
Analisis Biologi
Analisis Biologi
Nama Pembimbing:
Drs. Suko Prianto, M.Pd.
Disusun oleh:
1. Desta Aulia
2. Karim Ananda
3. M. Faturrahman
4. Amandha Ramadhani
5. Nova Sanli
6. M. Rakan Eldo Pratama
7. Zeki Ariwibowo
2
BAB I
PENDAHULUAN
tertentu pada spektrum cahaya, terutama warna merah dan biru, lebih mudah
diserap oleh klorofil dan berperan penting dalam proses fotosintesis. Sebaliknya,
warna hijau biasanya tidak terserap dan dipantulkan, itulah sebabnya daun-daun
tunas dan akar, serta proses pembungaan dan pembuahan. Intensitas dan durasi
cahaya yang terlalu kuat atau lemah dapat menghambat pertumbuhan dan bahkan
3
Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua proses yang berjalan
bersifat fungsional.
Tumbuhan yang masih kecil, belum lama muncul dari biji dan masih
hidup dari persediaan makanan yang terdapat di dalam biji, yang dinamakan
ditandai dengan masuknya air ke dalam biji suatu tumbuhan, yang disebut dengan
proses imbibisi. Imibibisi ini terjadi karena karena penyerapan air akibat potensial
air yang rendah pada biji yang kering. Air yang berimbibisi menyebabkan biji
tumbuhan. Embrio atau lembaga tumbuhan mempunyai tiga bagian, yaitu akar
4
petunjuk utama yang memberi tahu benih bahwa ia telah menembus tanah. Kita
dapat menipu biji kacang hijau, sehingga biji mengecambahkan biji dalam
terhadap pertumbuhan biji kacang hijau dan kacang merah. Untuk itu kami
laporan ini.
5
BAB II
TUJUAN
Adapun tujuan penelitian ini adalah
1. Mengetahui pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau
2. Mengetahui perbedaan pertumbuhan biji kacang hijau di dua tempat berbeda
(tempat terang dan tempat gelap)
3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan biji kacang hijau
di dua tempat.
6
BAB III
LANDASAN TEORI
1. Cahaya Matahari
Cahaya matahari merupakan sumber energy bagi berbagai proses yang terjadi di
permukaan bumi. Khusus bagi kehidupan tanaman yang merupakan organisme
autotroph yang dapat menyediakan makanan organisme lain dalam bentuk zat
organic melalui proses fotosintesis dan fotorespirasi. Pengaruh cahaya memiliki
arti penting bagi pertumbuhan tanaman, terutama peranannya dalam kegiatan-
kegiatanfisiologis (Jumin, 1989) Ditinjau dari faktor cahaya matahari sebagai
factor tumbuh bagi tanaman, maka cahaya dapat dibedakan menjadi tiga
komponen yaitu
intensitas cahaya
kualitas cahaya
lama penyinaran (Chang, 1968).
7
Intensitas cahaya yang tinggi di daerah tropis tidak seluruhnya dapat digunakan
oleh tanaman (Suseno, 1974) Energi cahaya yang digunakan oleh tanaman dalam
proses fotosintesis berkisar antara 0,5 sampai dengan 2 % dari jumlah total energy
matahari yang tersedia untuk proses pertumbuhan. Sedangkan hasil fotosintesis
yang terbentuk tersebut akan berkurang apabila intensitas cahaya matahari yang di
terima kurang dari batas optimal yang dibutuhkan oleh tanaman, dan ini sangat
tergantung pada jenis tanaman (Suseno, 1975).
2. Kacang Hijau
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Subdivisio : Angiospermae
Classis : Dicotyldonae
Ordo : Leguminales
Familia : Leguminosae
Genus : Vigna
Kacang hijau (Vigna radiata L.) memiliki sistem perakaran yang bercabang
banyak dan membentuk bintil-bintil (nodula) akar. Nodul atau bintil akar
merupakan bentuk simbiosis mutualisme antara bakteri nitrogen dengan tanaman
kacang-kacangan sehingga tanaman mampu mengikat nitrogen bebas dari udara.
8
Makin banyak nodul akar, makin tinggi kandungan nitrogen (N) yang diikat dari
udara sehingga meningkatkan kesuburan tanah (Rukmana, 1997).
BAB IV
METODE PERCOBAAN
Alat dan bahan:
1. 2 buah pot yang diisi dengan tanah
2. pengukur dan alat tulis
3. air
4. 7 biji kacang hijau/kacang merah
Cara kerja:
1. Tanamkan 7 biji kacang hijau atau kacang hijau dalam masing-masing
pot. Berilah label pada kedua pot tersebut, masing-masing pot I dan
pot II
2. Letakkan pot I di tempat terang dan pot II di tempat gelap, siramlah
setiap hari selama 6 hari.
3. Bila biji telah tumbuh, ukurlah panjang batang dari kedua tanaman di
pot tersebut. Pengukuran dimulai dari permukaan tanah hingga ujung
batang.
4. Lakukan pengukuran tersebut setiap hari selama 7 hari.
5. Tulislah hasil pengamatanmu dalam Tabel pengamatan.
6. Hitunglah rata-rata panjang tumbuhan per hari untuk kedua percobaan
tersebut. Di hari ketujuh, hitunglah rata-rata pertambahan panjang
tumbuhan setiap hari.
7. Buatlah grafik pertumbuhan rata-rata kecambah kacang hijau.
8. Buatlah kesimpulan tentang kecepatan tumbuh kembang kecambah
setiap hari pada tempat yang berbeda Intensitas cahayanya.
9
BAB V
Grafik Perbandingan
Pertumbuhan Kacang Ijo
Terang Gelap
30
25 23.55 24.55
21.25 22.5
20 20.6
19.6
15
12.6
10 10.38
7.59
7.04
5 4.56
3.41
0 0.25
0.2
Tanaman ditanam di tempat terang, kacang hijau terlihat tumbuh lebih pendek
daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil.
11
BAB VI
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan telah menunjukkan bahwa terdapat
perbedaan pertumbuhan dan perkembangan di tempat yang terkena cahaya
(terang) dan yang tidak terkena cahaya (gelap). Hal ini menunjukkan bahwa
cahaya mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan kacang hijau.
Apabila ditanam di tempat gelap, maka tanaman kecambah akan tumbuh lebih
panjang daripada normalnya. Peristiwa itu terjadi karena pengaruh fitohormon,
terutama hormon auksin. Fungsi utama hormon auksin adalah sebagai pengatur
pembesaran sel dan memacu pemanjangan sel di daerah belakang meristem ujung.
Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya matahari. Bila terkena cahaya
matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan yang gelap, hormon
auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan batang.
Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan
lebat, batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta
kekurangan klorofil sehingga daun berwarna kuning (etiolasi).
Jika ditanam di tempat terang, maka kecambah akan tumbuh lebih pendek
daripada yang ditanam di tempat gelap. Peristiwa itu juga terjadi karena pengaruh
fitohormon, terutama hormon auksin. Seperti yang telah dijelaskan di atas,
hormon auksin ini akan terurai dan rusak sehingga laju pertambahan tinggi
tanaman tidak terlalu cepat. Akibatnya, batang tanaman akan lebih pendek, tetapi
dengan kondisi fisik tanaman yang sehat, subur, batang terlihat gemuk, daun
terlihat segar dan berwarna hijau serta memiliki cukup klorofil
1. Faktor Cahaya
12
Cahaya bermanfaat bagi tumbuhan terutama sebagai energi yang
nantinya digunakan untuk proses fotosintesis. Cahaya juga berperan
dalam proses pembentukan klorofil. Akan tetapi cahaya dapat bersifat
sebagai penghambat (inhibitor) pada proses pertumbuhan, hal ini
terjadi karena cahaya dapat memacu difusi auksin ke bagian yang tidak
terkena cahaya. Sehingga, pada proses perkecambahan yang diletakkan
di tempat yang gelap akan menyebabkan terjadinya etiolasi dimana
kacang hijau tumbuh lebih panjang namun tidak subur
pertumbuhannya.
2. Faktor Suhu
Suhu yang cukup (suhu ruangan) dapat mengoptimalkan kerja hormon-
hormon tumbuhan karena kerja enzim/hormon (faktor internal)
tumbuhan sangat dipengaruhi oleh suhu lingkungan. Semakin panas
atau dingin suhu ruangan maka hormon tumbuhan semakin tidak
bekerja.
3. Faktor Air dan Nutrisi
Air sangat diperlukan oleh tumbuhan sebagai media terjadinya reaksi
kimia, dan tanaman hijau yang kekurangan air lambat laun akan layu
13
BAB VII
KESIMPULAN
14
BAB VIII
DAFTAR PUSTAKA
15
BAB IX
LAMPIRAN
HARI PENANAMAN
16
HARI PERTAMA
HARI KEDUA
HARI KETIGA
17
HARI KEEMPAT
HARI KELIMA
18
HARI KEENAM
HARI KETUJUH
19