You are on page 1of 11

LAPORAN TETAP

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI
TEKNIK PEMINDAHAN BIAKAN MIKROBA
SECARA ASEPTIK

OLEH :

NAMA : PUTRI ANGGRAINI


NIM : 08041282227078
KELOMPOK : VIII (DELAPAN)
ASISTEN : RINDANG VIOLIN SABELLA

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI
JURUSAN BIOLOGI
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2023
LAPORAN PRAKTIKUM
ACARA 4

Nama/NIM : Putri Anggraini /08041282227078 Kelompok : VIII (Delapan)


Asisten : Rindang Violin Sabella Tanggal : 27 September 2023

I. Judul : Teknik Pemindahan Mikroba Secara Aseptik

II. Tujuan : Menguasai teknik pemindahan bakteri mikroba dari suatu wadah ke
wadah yang lain secara aseptik.
III. Prinsip Dasar:
Mikroba merupakan mikroorganisme yang dapat tumbuh secara bebas dan
dapat berpindah tempat dengan cepat. Medium biakan yang digunakan untuk
menumbuhkan mikroorganisme terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu bentuk padat,
semi-padat dan cair. Medium merupakan suatu bahan yang terdiri atas campuran
nutrisi atau zat-zat hara yang digunakan untuk menumbuhkan mikroorganisme yang
terdapat di atas ataupun di dalamnya. Medium juga dapat dipergunakan pula untuk
isolasi, perbanyakan, pengujian sifat-sifat fisiologis, dan perhitungan jumlah
mikroorganisme (Waluyo, 2008).
Teknik aseptik digunakan untuk mencegah terjadinya kontaminasi selama
menggunakan media kultur steril dan dalam pemindahan satu kultur ke media steril,
oleh karena itu, apabila bekerja dibidang mikrobiologi, harus menggunakan teknik
aseptik, dimana semua bagian yang berhubungan dengan pekerjaan mikrobiologi
harus dalam kondisi aseptik dan steril. Kondisi aseptik dan steril dapat dilakukan
dengan metode aseptik yang disebut sterilisasi (khusus untuk peralatan dan media)
dan menggunakan bahan disinfektan atau antiseptik untuk meja kerja, lantai serta
tangan (Setyaningsih et al., 2021).
Media merupakan bahan yang dapat digunakan sebagai tempat pertumbuhan
dari mikroorganisme seperti bakteri. Beberapa jenis bakteri dapat hidup baik pada
media yang sangat sederhana, yang hanya mengandung garam anorganik ditambah

Universitas Sriwijaya
sumber karbon organik seperti gula, namun ada pula bakteri yang memerlukan suatu
media yang sangat kompleks selain mengandung sumber karbon dan nitrogen juga
perlu penambahan darah atau bahan-bahan kompleks lainnya, namun yang terpenting
media harus mengandung nutrisi yang merupakan substansi dengan berat molekul
rendah dan mudah larut dalam air (Supriatin dan Rahayu, 2016).
Pemindahan suatu bakteri dapat dilakukan secara aseptik. Teknik aseptik
merupakan salah satu termasuk teknik yang dapat dilakukan saat proses pemindahan
suatu bakteri agar terbebas dari berbagai macam mikroorganisme. Teknik aseptik
dapat diimbangi dengan proses sterilisasi, yang mana sterilisasi merupakan upaya
yang dilakukan untuk menghilangkan mikroorganisme pencemar yang menempel
pada alat atau bahan yang akan digunakan untuk kegiatan analisa media tumbuh
dengan lebih lanjut. Setiap mikroorganisme memerlukan bahan yang mengandung
nutrisi untuk dapat tumbuh dengan baik (Budiana dan Kornelia, 2019).
Mikroorganisme dibiakan dalam laboratorium pada medium yang terdiri dari
bahan nutrient. Medium umumnya dipakai bergantung kepada banyak faktor seperti,
apa jenis miroorganisme yang akan ditumbuhkan. Pembenihan untuk pertumbuhan
bakteri supaya dapat tetap dipertahankan harus mengandung semua zat makanan yang
diperlukan oleh organisme tersebut. Faktor lain seperti pH, suhu, dan pendinginan
harus dikendalikan dengan baik (Buckle, 2007).
Pemindahan biakan memiliki tujuan yaitu untuk menguasai teknik pemindahan
biakan bakteri dari satu wadak ke wadah lain, secara aseptik sehingga hanya biakan
murni yang diharapkan yang akan tumbuh. Hal ini sangat penting dalam tahap awal
isolasi mikroba terutama yang berasal daristok kultur (bukan dari substrat).
Kegagalan dalam hal pemindahan biakan dapat menyebabkan kontaminasi dari
pertumbuhan mikroba yang tidak diharapkan (Dwayana, 2012).
Teknik biakan murni tidak hanya diperlukan bagaimana cara memperoleh suatu
biakan murni tetapi juga bagaimana cara memelihara suatu biakan murni dan
mencegah biakan tersebut dari pencemaran atau kontaminasi dari lingkungan luar.
Biakan suatu bakteri harus menggunakan media yang steril dan harus disterilkan
sebelum media tersebut digunakan (Setiarto, 2020).

Universitas Sriwijaya
IV. Metode Praktikum
4.1. Waktu dan Tempat
Praktikum ini dilakukan pada hari Rabu, 27 September 2023, pukul 13.00 WIB
sampai 15.00 WIB. Bertempat di Laboratorium Mikrobiologi, Jurusan Biologi,
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sriwijaya, Indralaya.

4.2. Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan pada praktikum ini yaitu berupa 1 rak tabung
reaksi, 2 tabung reaksi kosong bersumbat, 3 tabung berisi nutrient agar (NA), 1
tabung agar miring NA, jarum ose dan bunsen. Bahan yang diperlukan pada
praktikum ini berupa biakan murni Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang
terdapat pada agar miring.
4.2. Cara Kerja
Adapun cara kerja yang harus dilakukan dalam praktikum kali ini yaitu,
disediakan 2 tabung reaksi yang masing-masing tabung berisi medium steril dan
biakan murni, lalu dipanaskan jarum ose diatas pembakar Bunsen sampai seluruh
kawatnya berpijar merah, dipegang dengan tangan kanan. Kemudian jarum ose
dibiarkan mendingin selama 30 detik sebelum dipakai, kemudian diangkat dan
disumbat ke tabung terdekat dengan melingkarkan jari kelingking disekitarnya.
Kemudian diangkat sumbat tabung 1 dengan jari manis dengan gerakan yang sama.
Dipanaskan mulut ke-2 yang tida bersumbat tsb dengan cara bolak balik
sebanyak 2x diatas api. Setelah itu, jarum ose dimasukkan ked ala tabung yang berisi
biakan murni Escherichia coli atau Staphylococcus aureus, diambil sedikit lalu
dimasukkan ke dalam tabung ke – 2 yang diberi medium steril. Kemudian dipanaskan
kembali mulut ke-2 tabung tersebut diatas api setelah itu tutup kembali masing-
masing tabung reaksi seperti sedia kala. Sebaiknya sumbat tabung yang terdekat
dengan tangan kanan.

Universitas Sriwijaya
V. Hasil dan Pembahasan
5.1 Hasil
5.1.1 Alat Sterilisasi
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, didapatkan hasil sebagai berikut:
No. Gambar Keterangan

1. 1. Escherichia coli

2. 1. Staphylococus aureus

3. 1. Bacilus cereus

Universitas Sriwijaya
5.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, teknik aseptik bertujuan untuk
membersihkan alat yang akan digunakan dan menghindari supaya tidak terjadi
kontaminasi. Menurut Irawati et al., (2021), teknik aseptik bertujuan menjaga
sterilitas dari material atau alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum supaya
tidak mengalami kontaminasi, jika terjadi akan mengganggu pengamatan
mikroorganisme yang akan diamati karena hasil yang diinginkan tercampur dengan
adanya mikroorganisme lain. Mikroorganisme yang tumbuh biasanya berupa koloni
bakteri jenis lain ataupun koloni jamur yang berasal dari kontak dengan lingkungan
luar yang tidak steril.
Terdapat perbedaan dari teknik aseptik dan sterilisasi, teknik aseptik untuk
membersihkan alat yang akan digunakan dan menghindari supaya tidak terjadi
kontaminasi, sedangkan sterilisasi dilakukan untuk membersihkan bakteri sampai ke
spora. Menurut Budiana dan Kornelia (2019), teknik aseptik dilakukan untuk
mengurangi jumlah mikroorganisme disuatu obyek, serta menurunkan kemungkinan
penyebaran dari mikroorganisme tersebut, sedangkan steril digunakan untuk
membunuh mikroorganisme dari suatu daerah. Sterilisasi membunuh semua
mikroorganisme dan spora. Jika suatu objek menjadi tidak steril atau tidak bersih,
objek tersebut akan terkontaminasi.
Teknik bekerja secara aseptik merupakan prosedur yang menjaga sterilitas dari
material atau alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum. Teknik bekerja yang
aseptik yaitu prosedur bekerja di laboratorium yang penting untuk selalu dapat
diterapkan karena kondisi aseptik akan mencegah alat dan bahan praktikum
mengalami kontaminasi. Kontaminasi yang terjadi akan mengganggu pengamatan
mikroorganisme yang akan diamati karena hasil yang diinginkan akan tercampur
dengan adanya mikroorganisme lain. Mikroorganisme yang tumbuh biasanya berupa
koloni bakteri jenis lain ataupun koloni jamur yang berasal dari kontak dengan
lingkungan yang tidak steril (Oratmangun et al., 2017).
Keuntungan dari penggunaan teknik secara aseptik yaitu tidak adanya mikroba
luar yang akan masuk atau muncul pada alat dan bahan, dapat terhindar dari

Universitas Sriwijaya
kontaminas luar dan menghindari adanya penghambatan akibat kontaminasi
mikroorganisme dari luar pada pertumbuhan bakteri yang tidak diinginkan hadir pada
pengamatan yang sedang dilakukan. Menurut Oetari (2018), kondisi aseptik
merupakan suatu keadaan yang dibuat untuk menghindari kontaminasi, pirogen,
maupun partikel, baik pada alat, bahan maupun bentuk sedian selama proses
pencampuran. Teknik aseptik merupakan upaya yang digunakan untuk mencegah
masuknya mikroorganisme dari luar. Aseptik berarti tanpa organisme.
Teknik pemasanan dengan nyala api bunsen digunakan untuk mensterilkan
jarum ose, mulut tabung atau permukaan saja untuk membunuh mikroba yang
melekat didalamnya. Metode nyala api bunsen merupakan metode sterilisasi panas
kering yang menggunakan prinsip pembakaran. Proses sterilisasi dengan pembakaran
sangat umum dilakukan di dalam laboratorium misalnya pembakaran pada jarum ose
sampai jarum tersebut tampak pijar saat sebelum bahkan sesudah di gunakan untuk
memindahkan suatu mikroorganisme. Menurut Fathurrohim et al., (2022), metode
sterilisasi dengan cara pembakaran relatif ampuh dan juga cukup efektif dalam
membunuh atau mematikan suatu mikroorganisme. Dalam suatu kondisi tertentu
pembakaran dapat menjadi suatu pilihan utama dalam pengendalian suatu mikroba.
Hasil baik yang didapat yaitu baik alat, bahan, maupun media terhindar dari
adanya kontaminasi sehingga pertumbuhan dari bakteri yang sedang ditumbuhkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan, dan untuk hasil tidak baiknya yaitu
pemindahan biakan mikroba yang dilakukan gagal akibat adanya kontaminasi alat,
bahan dan media dari lingkungan luar, sehingga mikroorganisme yang tidak
diharapkan muncul akan tumbuh pada media yang ada. Menurut Heriansyah (2020),
kontaminasi merupakan istilah yang disematkan kepada organisme yang hidup pada
media kultur, sementara keberadaannya tidak diharapkan, dan menjadi pengganggu
bagi pertumbuhan mikroba yang sedang ditumbuhkan. Kontaminasi terjadi
disebabkan adanya kesalahan prosedur, sehingga memberi celah masuknya patogen.

Universitas Sriwijaya
VI. Kesimpulan
Berdasarkan hasil yang telah didapat maka dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Teknik bekerja secara aseptik merupakan prosedur yang menjaga sterilitas
dari material atau alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum.
2. Teknik aseptik bertujuan untuk membersihkan alat yang akan digunakan dan
menghindari supaya tidak terjadi kontaminasi.
3. Keuntungan dari teknik secara aseptik yaitu tidak adanya mikroba luar yang
akan masuk atau muncul pada alat dan bahan, dapat terhindar dari kontaminas
dari lingkungan luar.
4. Teknik pemasanan dengan nyala api bunsen digunakan untuk mensterilkan
jarum ose, mulut tabung atau permukaan saja untuk membunuh mikroba yang
melekat didalamnya.
5. Hasil baik yaitu baik alat, bahan, maupun media terhindar dari adanya
kontaminasi sehingga pertumbuhan dari bakteri yang sedang ditumbuhkan
dapat sesuai dengan apa yang diharapkan, dan untuk hasil tidak baiknya yaitu
pemindahan biakan mikroba yang dilakukan gagal akibat adanya kontaminasi
alat, bahan dan media dari lingkungan luar, sehingga mikroorganisme yang
tidak diharapkan muncul akan tumbuh pada media yang ada.

Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA

Buckle. (2007). Mikrobiologi Terapan. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada.


Budiana, I., dan Kornelia, F. N. (2019). Penerapan Teknik Aseptik Pada Asuhan
Keperawatan Di Ruang Bedah Rsud Kabupaten Ende. Jurnal Keperawatan
Terpadu. 1(2) : 56-64.
Dwayana. (2012). Mikrobiologi Dasar. Makassar: Universitas Hasanuddin.
Fathurrohim, M. F., Pratiwi, R. H., Setiawan, M.A., Asrianto., Yunus, R., Fusvita, A.,
Sari, P., Syamsi, N., Idris, S. A., dan Bahar, M. (2022). Mikrobiologi Farmasi
dan Parasitologi. Padang: Global Eksekutif Teknologi.
Heriansyah, P. (2020). Rahasia Mudah Menguasai Kultur Jaringan Tanaman: Teori
dan Praktikannya. Bogor: Penerbit Lindan Bestari.
Irawati, W. G., Naomi, D, R. R., Yohana, D. A., Ester, H. P., dan Chelviana, A. C.
(2021). Praktikum sederhana di rumah tentang pengaruh penggunaan Hand
Sanitizer terhadap keberadaan koloni bakteri di tangan. Jurnal Pendidikan
Biologi Undiksha. 8(3) : 126-137.
Oratmangun, K. M., Pandiangana, D., dan Kandou, F. E. (2017). Deskripsi jenis-jenis
kontaminan dari kultur kalus Catharanthus roseus (L.) G. Don. Jurnal MIPA
UNSRAT Online. 6(1): 47–52.
Setiarto, R. H. B. (2020). Teknologi Fermentasi Pangan Tradisional dan Produk
Olahannya. Bogor: Guepedia.
Setyaningsih, I. D., dan Kustuariyah, T. (2021). Panduan Praktikum Mikrobiologi
Hasil Perairan. PT Penerbit IPB Press : Bogor.
Supriatin, T., dan Rahayyu, M. 2016. Modification Of Carry-Blair Transport Media
For Storage Salmonella typhi. Jurnal Teknologi Laboratorium. 2 (5): 72-77.
Waluyo, L. (2008). Teknik Metode Dasar Mikrobiologi. Malang: UMM Press.

Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN

Escherichia coli Staphylococus aureus

Bacilus cereus

(Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2023).

Universitas Sriwijaya
Screenshot Platgiarisme

Screenshot Dator Screensot Pembahasan

Universitas Sriwijaya

You might also like