You are on page 1of 3

WASPADA!

MAKANAN MENGANDUNG ZAT BERBAHAYA MASIH BEREDAR


Semarang, Kompas. TV- Balai besar POM Semarang melakukan pengawasan terhadap bahan
makanan selama bulan Ramadan termasuk makan untuk bahan takjil .
Pengawasan makanan ini dilakukan sebagai bentuk upaya melindungi masyarakat dari
peredaran produk pangan olahan yang tidak memenuhi ketentuan selama bulan Ramadan dan
menjelang lebaran.
Selama empat minggu terakhir, yakni mulai 28 Maret 2022 hingga 22 April 2022,
pelaksanaan intensifikasi bahan pangan takjil dari 218 sampel makanan seperti bahan es,
tahu, bakso dan lainnya, di temukan delapan sampel makanan positif mengandung formalin.
Formalin dan pewarna tekstil adalah zat yang berbahaya bagi kesehatan tubuh manusia jika
dikonsumsi, yakni bisa menyerang pencernaan hingga menyebabkan kanker.
Kepala Balai Besar POM Semarang menilai, tahun ini terjadi penurunan pennyalah gunaan
bahan makanan artinya pedagang mulai sadar untuk menggunakan bahan makanan takjil
yang aman.
 Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 472/ Menkes/ Per/ V/,1996
Tentang Pengamanan Bahan Berbahaya Bagi Kesehatan). Sesungguhnya bahan
kimia bersifat esensial dalam peningkatan kesejahteraan manusia, dan penggunaannya
sedemikian luas di berbagai sektor antara lain industri, pertanian, pertambangan dan
lain sebagainya. Singkatnya, bahan kimia dengan adanya aneka produk yang berasal
ari padanya telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari
Namun hal yang perlu kita waspadai adalah adanya kecenderungan penggunaan
yang .salah (mouse) sejumlah bahan (berbahaya pada pangan. Bahan kimia berbahaya
yang sering disalah gunakan pada pangan antara lain boraks, formalin, rhodamin B,
dan kuning metanil. Keempat bahan kimia tersebut dilarang digunakan untuk pangan,
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pekerja Pabrik Gula Meninggal Terjepit Mesin


Kecelakaan kerja terjadi di Pabrik Gula (PG) pangonan, Madiun, kemarin (4/9). Kecelakaan
kerja kali ini menimpa tiga orang karyawan teknisi mesin.
Tiga orang karyawan sedang memperbaiki mesin mixer atau mesin giling tersebut terjepit.
Salah satu karyawan yang sedang memperbaiki bagian dalam mesin menggunakan las terjepit
mesin mixer dan harus meregang nyawa akibat kejadian tersebut.
Hasil olah tempat kejadian perkara, polisi menemukan jasad korban tewas terjepit mesin
penggiling tebu milik PG Pagotan Madiun.
Bahkan, kondisi jasadnya sudah gepeng dengan kondisi banyak tulang yang patah.
Danang mengatakan, penyidik berencana menggali awal mula musibah yang menimpa
korban dan dua rekan korban yang terluka.
Menurut Danang, polisi memerlukan keterangan saksi yang mengetahui awal Dua korban
luka sudah mendapatkan pengobatan dan korban meninggal sudah diserahkan ke rumah duka.
petaka yang menimpa korban.
Dua korban luka sudah mendapatkan pengobatan dan korban meninggal sudah diserahkan ke
rumah duka.
Pasalnya, sampai saat ini tim evakuasi belum melaporkan kronologi kejadian nahas yang
menimpa tiga karyawan pabrik gula itu.
 UUD Tentang Keselamatan dan Kesehatan kerja
Keselamatan dan kesehatan kerja diatur dalam Pasal 86 dan Pasal 87 UU
Ketenagakerjaan, yang berbunyi:
a. Pasal 86
1) Setiap pekerja/buruh mempunyai hak memperoleh perlindungan atas.
 Keselamatan dan kesebatan kerja
 Moral dan kesusilaan; dan
 Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
2) Untuk melindungi keselamatan pekerja buruh guna mewujudkan produktivitas
kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja.
3) Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Pasal 87
1. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan.
2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja sebagaimana di maksud dalam ayat (1) diatur dengan
peraturan pemerintah
Upaya keselamatan dan kesehatan kerja yang dimaksud dalam Pasal 86 ayat
(2) UU Ketenagakerjaan memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan
derajat kesehatan para pekerja/buruh dengan cara pencegahan kecelakaan dan
penyakit akibat kerja, pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi
kesehatan, pengobatan, dan rehabilitasi

You might also like