You are on page 1of 65

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA

PEMBELAJARAN IPA DENGAN MATERI CUACA DAN


PENGARUHNYA PADA MANUSIA DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI
KELAS III SD NEGERI N0.173197
RAHUTBOSI

SAROHA RASKITA SIHOMBING


859889978

LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL

UPBJJ UT MEDAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA
TAHUN 2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PERBAIKAN
PEMBELAJARAN IPA

Nama : Saroha Raskita Sihombing


NIM : 859889978
Program Studi : S1 PGSD
Tempat Mengajar : SDN 173197 Rahutbosi
Jumlah Siklus Pembelajaran : 2 Siklus Pembelajaran
Hari dan Tanggal Pelaksanaan : Siklus 1, 15 Mei 2023
Siklus 2, 20 Mei 2023

Masalah yang Merupakan Fokus Perbaikan :


Apakah dengan menggunakan Media gambar Dapat Meningkatkan Hasil Belajar
peserta didik pada pembelajaran IPA Dengan Materi Cuaca di Kelas III SDN
173197 Rahutbosi.?

Menyetujui Rahutbosi, Mei 2023


Supervisor 1, Mahasiswa,

Yuni Mariani Manik, S.Pd , M.Pd Saroha R.Sihombing


NIM.859889978

i
LEMBAR PERNYATAAN BEBAS PLAGIAT

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa Laporan Pemantapan Kemampuan


Profesional (PKP) yang saya susun sebagai syarat untuk memenuhi mata kuliah
PKP pada Program Studi S1 PGSD Universitas Terbuka (UT) seluruhnya
merupakan hasil karya sendiri.

Adapun bagian-bagian tertentu dalam penulisan Laporan PKP yang saya kutip
dari hasil karya orang lain telah dituliskan sumbernya secara jelas sesuai dengan
norma, kaidah dan etika penulisan karya ilmiah.

Apabila di kemudian hari ditemukan seluruh atau sebagian Laporan PKP ini
bukan hasil karya saya sendiri atau adanya plagiasi dalam bagian-bagian tertentu,
saya bersedia menerima sanksi, termasuk pencabutan gelar akademik yang saya
sandang sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.

Rahutbosi, Mei 2023


Yang membuat pernyataan,

Saroha R.Sihombing
NIM : 859889978
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
atas rahmat dan karunia-Nya Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini
dapat diselesaikan dengan judul, “Meningkatkan Hasil Belajar Anak Didik
pada Pembelajaran IPA dengan Materi Cuaca dan Pengaruhnya pada
manusia dengan Menggunakan Media Gambar di Kelas III SD Negeri
No.173197 Rahutbosi.”
Laporan Pemantapan Kemampuan Profesional ini penulis susun sebagai
salah satu syarat untuk menempuh mata kuliah Pemantapan Kemampuan
Profesional program Stara 1 Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) di
Universitas Terbuka UPBJJ Medan Pokjar Tobasa. Pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih kepada pihakpihak yang telah banyak memberikan
bantuan dan dorongan dalam menyelesaikan tulisan ini khususnya kepada :
1. Ibu Nerisa Simanjuntak, S.Pd , M.Pd Selaku Kepala Sekolah SD
Negeri No.173197 Rahutbosi
2. Ibu Yuni Mariani Manik, S.Pd , M.Pd Selaku Dosen yang
membawakan Mata Kuliah Pemantapan Kemampuan Profesional
sekaligus Supervisior 1 dalam Penilaian Laporan PKP
3. Bapak Licman Gultom, S.Pd Sebagai Supervisior 2 dalam Penelitian
Perbaikan Pembelajaran
Penulis menyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karenanya penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak yang
bersifat membangun demi kesempurnaan tulisan ini. Akhir kata penulis
mengucapkan semoga Laporan ini dapat bermanfaat dan berguna bagi para
pembaca.
Rahutbosi, Mei 2023
Penulis

Saroha R.Sihombing
NIM : 859889978

iii
Daftar Isi

Halaman Judul…………………………………………………………………
Halaman Pengesahan…………………………………………………………
Lembar Pernyataan Bebas Plagiat……………………………………………
Kata Pengantar……………………………………………………………….
Daftar Isi………………………………………………………………………
Daftar Tabel………………………………………………………………….
Daftar Grafik………………………………………………………………...
Daftar Gambar………………………………………………………………
Abstrak……………………………………………………………………
Bab I Pendahuluan………………………………………………………….
A. Latar Belakang Masalah…………………………………………
1. Identifikasi Masalah……………………………………….
2. Analisis Masalah………………………………………......
3. Alternatif Dan Prioritas Pemecahan Masalah……………
B. Rumusan Masalah………………………………………………..
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran……………………..
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran………………….....
Bab II Kajian Pustaka………………………………………………………
A. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik………………
1. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik…………
2. Unsur-Unsur Hasil Belajar ………………………………….
3. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar…………………
B. Unsur-Unsur Hasil Belajar ……………………………………
1. Pengertia Cuaca ……………………………………
2. Pengaruh Cuaca Pada Kehidupan Manusia……………
C. Faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar ………………….....
Bab III Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran……...
A. Subjek, Tempat Dan Waktu Penelitian Serta Pihak Yang Membantu…
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran……………………………
Bab IV Hasil Dan Pembahasan…………………………………………..
A. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran …………….
1. Prasiklus……………………………………………....
2. Hasil Siklus I……………………………………………………
3. Hasil Siklus Ii……………………………………………
B. Pembahasan Hasil Penelitian…………………………………
Bab V Kesimpulan Dan Saran Tindak Lanjut…………………………
A. Kesimpulan………………………………………………
B. Saran Tindak Lanjut…………………………………
Daftar Pustaka …………………………………………………………...
Lampiran ……………………………………………………………….

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran…………


Tabel 4.1 Perolehan Nilai Prasiklus Pada Siswa…………………………….
Table 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I………………………………………
Table 4.3 Hasil Belajar siswa Pada Siklus II………………………………..
Tabel 4.4Perbandingan Antara Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II……………
Tabel 4.5 Rata-Rata Hasil Belajar…………………………………………..

v
DAFTAR GRAFIK

Grafik 4.1 Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus……………………….


Grafik. 4.2 Grafik Perbandingan Prasiklus, siklus I, Siklus II……….
Grafik 4.3 Nilai Rata-Rata Prasiklus, Siklus I dan Siklus II…………

vi
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1 Siklus PTK John Elliot……………………………………..

vii
ABSTRAK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PESERTA DIDIK PADA


PEMBELAJARAN IPA DENGAN MATERI CUACA DAN
PENGARUHNYA PADA MANUSIA DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR DI
KELAS III SD NEGERI N0.173197
RAHUTBOSI

Saroha Raskita Sihombing(1) Yuni Mariani Manik(2) M.Aries Taufiq(3)

Program Studi PGSD Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan


Universitas Terbuka(1) SD Negeri No.173197 Rahutbosi(1)

E-mail :sarohasihombing16@gmail.com

Yang menjadi pembahasan dalam penelitian ini yaitu bagaimana cara


meningkatkan hasil belajar IPA dengan materi Cuaca dan pengaruhnya pada
manusia peserta didik kelas III dengan memakai media gambar. Tujuan dari
penelitian ini yaitu untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik pada
kelas III dengan mata pelajaran IPA tentang Cuaca. subjek penelitian ini yaitu
para Peserta didik di Kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi Kec.Pangaribuan
Kab.Tapanuli Utara dengan jumlah peserta didik sebanyak 25 orang yakni 14
orang laki-laki dan 11 orang perempuan. Waktu yang dipergunakan dalam
penelitian ini yaitu dimulai pada 15 Mei 2023 dan waktu terakhir dalam
penelitian ini yang tanggal 20 Mei 02023. Banyak siklus yang dilakukan dalam
Penelitian ini yaitu sebanyak 2 siklus. Dari masing-masing siklus peneliti
melakukan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
Hasil nilai belajar peserta didik dalam prasiklus masih hanya 11 peserta didik
yang mendapat nilai tuntas KKM. Pada siklus 1 hasil nilai belajar meningkat
menjadi 18 peserta didik. Dan pada siklus II hasil nilai belajar peserta didik
meningkat menjadi 25 orang yang nilai rata-ratanya pada siklus II adalah 87,6.
Maka dari hasil penelitian perbaikan pembelajaran ini dapat disimpulkan oleh
peneliti bahwa media gambar dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik
dalam pembelajaran IPA dengan materi Cuaca pada peserta didik kelas III SD
Negeri N0.173197 Rahutbosi.

Kata Kunci: Hasil Belajar, Cuaca dan Pengaruhnya bagi Manusia, Media
gambar

viii
BAB I
Pendahuluan

A. Latar Belakang Masalah

Pembelajaran IPA di SD sangat penting dipahami oleh para peserta didik. banyak
manfaat mempelajari IPA sejak dini. Selain memahami kepribadian diri sendiri, disiplin
ilmu juga dapat memberikan pedoman atau contoh bagi peserta didik untuk memahami
fenomena alam sekitar secara bijak dan ilmiah. berdasarkan namanya, IPA adalah ilmu
pengetahuan alam yaitu sebuah ilmu yang mempelajari segala sesuatu yang berkaitan
dengan alam. Sehingga peserta didik memahami alam di sekitarnya. Mulai dari binatang,
tumbuhan, tubuh kita sebagai manusia, tanah atau bumi, langit, bintang di langit, dan
sebagainya.
Matari Pembelajaran IPA di sekolah dasar masih bersifat tahap pengenalan yang
bersifat sederhana. Dengan memahami lingkungan alam sekitar dan kepribadian dirinya
sendiri maka peserta didik dituntut untuk dapat berlaku bijak dalam menghadapi
fenomena alam atau apa saja yang ada di lingkungannya. Mata Pelajaran IPA termasuk
pelajaran yang diajarkan sejak sekolah dasar sampai SMA. pentingnya pembelajaran IPA
di SD untuk memberikan wawasan pengetahuan alam kepada para peserta didik.
Menurut Permendiknas no 22 (2006), bahwa Pendidikan IPA dapat menjadi wahana
bagi peserta didik untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek
pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Proses
pembelajarannya menekankan pada pemberian pengalaman langsung untuk
mengembangkan kompetansi agar menjelajahi dan memahami alam secara ilmiah.
Pendidikan IPA diarahkan untuk memperoleh pemahaman yang lebih mendalam tentang
alam sekitar. Ditingkat SD/MI diharapkan ada penekanan pembelajaran salingtemas
(sains, limgkungan, teknologi, dan masyarakat) yang diharapkan pada pengalaman
belajar untuk merancang dan membuat suatu karya melalui penerapan konsep IPA dan
kompetensi bekerja ilmiah secara bijaksana.Ilmu Pengetahuan Alam diperlukan oleh
manusia dalam kehidupan sehari-hari untuk memenuhi kebutuhannya melalui pemecahan
masalah-masalah yang dapat diidentifikasi.
Penulis sebagai guru kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi menemukan masalah
dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Terutama pada Kompetensi Dasar (KD)
materi Cuaca. Masalah utamanya yaitu pada antusiasme, keaktifan belajar peserta didik

9
kurang, serta hasil belajar peserta didik tergolong rendah. Kemampuan peserta didik
belum tergali maksimal. Terlihat dari rendahnya hasil belajar peserta didik pada
pembelajaran IPA masih ada dibawah nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitu
nilai 70, dilatar belakangi oleh jarangnya menggunakan media gambar dan tidak semua
peserta didik aktif dan kreatif dalam proses pembelajaran. Dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan khususnya untuk pemantapan penguasaan Ilmu Pengetahuan Alam perlu
disempurnakan dan ditingkatkan pengajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
Dengan menggunakan media pembelajaran, peserta didik akan lebih menghayati
secara nyata berdasarkan fakta yang jelas dan dapat dilihat langsung oleh peserta didik.
Sehingga peserta didik lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Pembelajaran berubah dari guru mengajar, menjadi siswa aktif belajar.
Oleh karena itu dalam menyelesaikan masalah tersebut penulis tertarik untuk
membuat Penelitian dengan Judul “Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Cuaca dan
Pengaruhnya bagi manusia Menggunakan Media Gambar Pada Peserta Didik Kelas III
SD Negeri No.173197 Rahutbosi”
1. Identifikasi Masalah
a) Guru tidak merencanakan pembelajaran secara terprogram
b) Guru tidak mengkondisikan siswa secara normal dan kondusif
c) Guru kurang menguasai metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
keadaan siswa
2. Analisis masalah
a) Guru tidak merencanakan pembelajaran secara terprogram sehingga dalam
pembelajaran siswa tidak mengerti dan tidak paham dengan yang dijelaskan guru
b) Guru tidak mengkondisikan siswa secara normal dan kondusif sehingga saat guru
mengajar didepan siswa banyak yang bermain-main
c) Guru kurang menguasai metode pembelajaran yang sesuai dengan materi dan
keadaan siswa sehingga guru dalam menjelaskan terlalu monoton
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Sesuai dengan masalah yang telah dibahas pada pendahuluan tentang masalah dalam
pembelajaran IPA di kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi dengan
menggunakan media gambar akan meningkatkan mutu belajar peserta didik
B. Rumusan Masalah

10
Sesuai masalah diatas dapat diketahui permasalahan secara umum adalah :
Apakah hasil mutu belajar peserta didik dalam pembelajaran IPA dapat ditingkatkan
dengan menggunakan Media Gambar di Kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi ?
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Untuk dapat memperbaiki metode pengajaran dalam meningkatkan hasil Belajar
IPA Dengan Materi Cuaca Menggunakan Media Gambar Di Kelas III SD Negeri
No.173197 Rahutbosi
D. Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Bagi siswa
a. Meningkatkan hasil belajar siswa
b. Meningkatkan kualitas dalam penerapan kurikulum dan pengembangan
kompetensi siswa di sekolah
c. Memupuk dan meningkatkan keterlibatan, kegairahan, ketertarikan,
kenyamanan, kesenangan dalam diri siswa untuk mengikuti proses
pembelajaran di kelas.
d. Memberikan bekal kecakapan berfikir ilmiah melalui keterlibatan siswa dalam
kegiatan penelitian perbaikan pembelajaran yang dilakukan oleh guru.
2. Bagi Guru
a. Guru memiliki kemampuan memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu
kajian yang mendalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya.
b. Guru dapat berkembang dan meningkatkan kinerjanya secara profesional,
karena guru mampu menilai, merefleksi diri, dan mampu memperbaiki
pembelajaran yang dikelolanya.
c. Guru mendapat kesempatan untuk berperan aktif dalam mengembangkan
pengetahuan dan keterampilan sendiri.
d. Guru akan merasa lebih percaya diri.
3. Bagi Sekolah
a. Memberikan sumbangan pemikiran sebagai alternatif untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran di sekolah.
b. Sekolah memiliki bermacam-macam variasi model pembelajaran.

11
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Pengertian Hasil Belajar


Hasil belajar yaitu tujuan yang akan dicapai dari suatu kegiatan pembelajaran. Hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang diperoleh anak setelah melakukan kegiatan
belajar. Peserta didik yang berhasil dalam belajar yaitu peserta didik yang berhasil
menguasai kemampuan yang diharapkan.
Nasution (2006) mengemukakan bahwa hasil belajar yaitu hasil dari suatu interaksi
tindak belajar mengajar dan biasanya ditunjukkan dengan nilai tes yang diberikan guru.
Patta Bundu (2006), menyebutkan bahwa hasil belajar merupakan hasil penguasaan yang
dicapai peserta didik dalam mengikuti program pembelajaran sesuai dengan tujuan
pendidikan yang ditetapkan, dalam aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek
kognitif berkaitan dengan pengetahuan yang dimiliki siswa, Aspek afektif berkaitan
dengan penguasaan nilai-nilai atau sikap yang dimiliki peserta didik sebagai hasil belajar,
sedangkan Aspek psikomotorik berkaitan dengan keterampilan-keterampilan motorik
yang dimiliki Peserta didik. Capaian belajar peserta didik dipengaruhi oleh kamampuan
peserta didik dan kualitas pengajaran .Kualitas pengajaran merupakan profesional yang
dimiliki oleh guru. Artinya kemampuan dasar guru baik di bidang kognitif (intelektual),
bidang sikap (afektif) dan bidang perilaku (psikomotorik). maka hasil belajar peserta
didik dipengaruhi oleh dua faktor dari dalam individu peserta didik berupa kemampuan
personal (internal) dan faktor dari luar diri siswa yakni lingkungan.
Sudirman (2014) mengemukakan Hasil belajar adalah kemampuan nyata yang
merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi baik dari dalam
maupun dari luar individu dalam belajar. Sudjana (2001) mengemukakan Hasil belajar
adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik yang sudah diterima dari
pengalaman belajarnya. Dengan mengetahui prestasi belajar siswa, seorang guru dapat
menentukan kedudukannya dalam kelas, apakah siswa tersebut termasuk kedalam
kategori siswa yang pandai, sedang atau kurang. Sedangkan Eko Putro Widoyoko (2009)
mengungkapkan hasil belajar merupakan pengukuran, kemudian akan terjadi suatu
penelitian dan menuju evaluasi baik menggunakan tes maupun non-tes. Pengukuran,
penilaian dan evaluasi bersifat hirarki.
Berdasarkan pengertian hasil belajar diatas, maka dapat disimpulkan bahwa hasil
belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki peserta didik yang telah diterima
12
sesuai pengalaman belajarnya. Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup ranah
afektif, kognitif dan psikomotorik. Hasil belajar dapat dilihat melalui kegiatan evaluasi
bertujuan untuk mendapatkan data pendidikan yang akan menunjukan tingkat
kemampuan peserta didik dalam mencapai tujuan pembelajaran.
1. Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik
Pada prinsip belajar harus menjangkau banyak segi, baik dari segi penerapan
konsep, pemahaman konsep, menjabarkan dan menarik kesimpulan serta menilai
kemanfaatan konsep, hasil belajar diperoleh dari pengalaman melakukan suatu kegiatan
dan belajar hal itu merupakan suatu kegiatan yang mempunyai tujuan yang sepatutnya
dirasakan dan dimiliki oleh setiap Peserta didik maka dalam kegiatan belajar Peserta
didik harus memenuhi prinsip-prinsip belajar tersebut dengan cara misalkan
menggunakan metode dan media yang menarik yang sesuai dengan materi dan keadaan
Peserta didik, yang dapat merangsang Peserta didik untuk belajar dengan aktif tanpa
paksaan dan tanpa merasakan kejenuhan saat belajar, sehingga belajar seperti terasa
bermain, dan setiap Peserta didik dapat ikut serta secara aktif belajar didalamnya.
Terlebih lagi pada pembelajaran kelas awal, pada kelas awal penyampaian konsep harus
benar-benar dipehatikan, karena sangat mempengaruhi pada pemahaman-pemahaman
pada jenjang berikutnya, sehingga tidak terjadi kesalahan pada masa berikutnya berakibat
fatal.
Pembelajaran pada kelas awal khususnya pada kelas 1, 2 dan 3 Sekolah Dasar,
sebaiknya juga mengikuti keadaan Peserta didiknya. Jean Piaget menyatakan belajar akan
lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik.
Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan objek
fisik, ditunjang oleh interaksi dengan temannya dan dibantu oleh pendidik. Pendidik
hendaknya memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan
lingkungan secara aktif mencari dan menerima berbagai hal dari lingkungan.
2. Unsur-unsur Hasil Belajar
Arikunto (2003) menyatakan juga bahwa ada tiga ranah atau domain besar, yang
terletak pada tingkatan kedua yang selanjutnya disebut taksonomi yaitu ranah kognitif,
ranah afektif, dan ranah psikomotor. Dalam sumber yang sama, Arikunto (2003)
menjabarkan kata operasional dalam tiga ranah atau domain besar Yaitu; (a) cognitive
domain tentang pengetahuan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, evaluasi (b)
Affective domain tentang receiving, Responding, Valuing, Organization,
Characterization By Value Or Value Compleks (c) Psycomotor Domain Mascular or
13
motor skills. Mempertontonkan gerak, menunjukkan hasil, melompat, menggerakan,
Manipulation of material or object Mereparasi, menyusun, membersihkan, menggeser,
memindahkan, Neuromuscular coordination Mengamati, menerapkan, memadukan,
menghubungkan, menarik, menggunakan.
3. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
Shabri (2005) mengungkapkan hasil belajar yang di dapatkan peserta didik
dipengaruhi dua faktor utama yaitu, (1) faktor dari lingkungan dan (2) faktor yang datang
dari pserta didik itu sendiri seperti kemampuan belajar (intelegensi), motivasi belajar, niat
dan perhatian, sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, faktor fisik dan psikis.
Sedangkan Clark (2005) mengemukakan bahwa: Hasil belajar peserta didik di
sekolah 70% dipengaruhi oleh kemampuan peserta didik itu sendiri dan 30% dipengaruhi
oleh lingkungan. Salah satu lingkungan belajar yang paling sering mempengaruhi hasil
belajar peserta didik di sekolah ialah teknik pengajaran guru. Teknik pengajaran guru
dipengaruhi oleh karakteristik kelas. Variabel karakteristik kelas antara lain: (1) Ukuran
kelas (Class size). Yaitu banyak atau sedikitnya jumlah peserta didik yang belajar di
suatu sekolah. ukuran yang biasanya digunakan adalah 1:40, artinya, satu orang guru
mengajari 40 orang peserta didik. makin banyak jumlah peserta didik yang harus diajari
satu orang guru dalam satu kelas maka semakin rendah kualitas pengajarannya, demikian
pula sebaliknya. (2) Suasana belajar. Suasana belajar yang menyenangkan dan tidak
membosankan akan memberi peluang mencapai hasil belajar yang terbaik, dibandingkan
dengan suasana belajar yang kaku, disiplin yang ketat dengan pengaruh pada guru.
Dengan suasana belajar yang menyenangkan dan tidak membosankan ada kebebasan
pada peserta didik belajar, mengajukan pendapat atau berdiskusi dengan teman sekelas,
dan lain-lain. (3) Fasilitas dan sumber belajar yang dibutuhkan oleh peserta didik dan
guru yang mengajari. Yaitu, sekolah harus menfasilitasi atau menyediakan pada setiap
kelas sumber-sumber belajar seperti buku pelajaran untuk peserta didik dan buku
pedoman bagi guru, alat peraga, dan lain-lain.
Dari penjelasan di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa faktor yang dapat
mempengaruhi hasil belajar peserta didik yaitu: (1) Faktor pada diri peserta didik itu
sendiri diantaranya intelegensi, kecemasan (emosi), motivasi belajar, minat dan perhatian,
sikap dan kebiasaan belajar, ketekunan, dan faktor fisik dan psikis. (2) Faktor dari luar
diri peserta didik itu , seperti ukuran kelas, suasana belajar (termasuk di dalamnya guru),
fasilitas, dan sumber belajar yang tersedia.
B. Pengertian Cuaca dan Pengaruhnya bagi Manusia
14
1. Pengertia Cuaca
Berdasarkan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang dimaksud dengan
cuaca adalah keadaan udara seperti temperatur, cahaya matahari, kelembapan, kecepatan
angin, pada suatu tempat tertentu dengan jangka waktu terbatas. evaluasi
terhadap keadaan cuaca umumnya dinyatakan dengan memperhatikan kondisi hujan,
suhu udara, jumlah tutupan awan, penguapan, kelembapan, dan kecepatan angin di suatu
tempat dari hari ke hari. Pembahasan mengenai cuaca menggunakan kurun waktu dari
satu hari sampai dengan satu minggu. Cuaca bisa dengan panas atau dingin, basah atau
kering, berangin atau tidak berangin. Cuaca disebabkan oleh perubahan udara di bumi
saat udara memanas atau sedang mendingin.
Definisi lain, apa yang dimaksud dengan cuaca adalah keadaan udara pada saat
tertentu dan di wilayah tertentu yang relatif sempit dan waktu yang singkat. Cuaca dapat
terjadi disebabkan suhu dan kelembapan yang berbeda dari satu tempat ke tempat
lainnya. Perbedaan ini terjadi dikarenakan sudut pemanasan dari matahari berbeda dari
satu tempat ke tempat lainnya disebabkan perbedaan lintang bumi. Cuaca tidak sama
dengan iklim. cuaca adalah keadaan atmosfer suatu wilayah sementara iklim adalah suhu
rata-rata udara pada waktu lama di daerah di daerah yang luas atau keadaan cuaca yang
terjadi rata-rata dalam kurun waktu satu tahun. tetapi, cuaca dan iklim saling berkaitan.
Cuaca dan iklim sangat mempengaruhi aktivitas keseharian manusia.
Jenis Cuaca yang Ada di Indonesia yaitu ;
2. Cuaca panas, merupakan kondisi saat matahari bersinar terang dan udara terasa
panas. Saat cuaca sedang panas, biasanya angin akan bertiup dengan kencang.
angin yang bertiup juga membawa hawa panas yang tidak nyaman dan juga akan
membuat banyak debu beterbangan.
2. Cuaca berawan terjadi setiap musim hujan. Cuaca berawan merupakan keadaan
awan sedang menutupi sinar matahari. Saat cuaca berawan, suhu udara tidak akan
terlalu panas, karena sinar matahari tertutupi. terkadang cuaca berawan juga bisa
jadi tanda hujan akan turun.
3. Cuaca hujan ditandai dengan turunnya titik-titik air dari langit. Kondisi cuaca
hujan akan membuat suhu udara menjadi dingin. Cuaca hujan mudah ditemui di
negara tropis termasuk Indonesia.
4. Cuaca cerah ditandai dengan langit yang bersih tanpa ada banyak awan. Saat
cuaca cerah, udara akan terasa hangat dan sangat nyaman untuk beraktivitas di
luar ruangan.
15
2. Pengaruh Cuaca pada Kehidupan Manusia
1. Tempat Tinggal
Kondisi cuaca tiap tempat akan berbeda-beda, namun ada wilayah yang cenderung
bercuaca dingin atau panas. Dari kecenderungan cuaca itu, manusia menyesuaikan bentuk
rumah atau lokasi yang tepat untuk ditinggali. Sebagian besar manusia akan memilih
tinggal di tempat dengan kecenderungan cuaca nyaman. Sehingga, teman-teman hanya
menemukan sedikit orang yang hidup di lereng gunung yang dingin atau pesisir pantai
yang cenderung panas dan berangin.
2. Kesehatan Manusia
Cuaca juga berpengaruh pada banyaknya jenis penyakit yang muncul atau kesehatan
manusia. Seperti saat cuaca hujan, akan banyak nyamuk yang berkembang biak dan bisa
membawa penyakit pada manusia. Nyamuk bisa membawa virus atau bakteri penyebab
penyakit seperti demam berdarah atau malaria. Bukan hanya cuaca hujan, namun cuaca
yang terlalu panas juga bisa menyebabkan gangguan tenggorokan, panas dalam, dan lain
sebagainya.
3. Ladang Perkebunan dan Pertanian
Kondisi cuaca juga memberikan pengaruh besar pada sektor perkebunan dan pertanian.
Para petani akan mendapatkan hasil panen sesuai dengan kondisi cuaca atau iklim. Saat
cuaca lebih sering dingin, akan ada beberapa jenis tanaman yang tidak bisa tumbuh
dengan baik. Hanya ada beberapa jenis tanaman yang bisa tumbuh, seperti tembakau, teh,
dan pohon dengan daun berbentuk jarum. Atau cuaca hujan yang terlalu sering terjadi
bisa menyebabkan banyak tanaman menjadi rusak atau membusuk. Tapi cuaca yang
terlalu panas juga bisa merugikan petani karena kondisi tanah akan menjadi kering. Jadi,
para petani selalu menyesuaikan jenis tanaman yang ditanam dengan musim atau iklim.
Musim atau iklim tersebut akan berpengaruh pada cuaca yang sering muncul.
4. Kegiatan Perindustrian
Kondisi cuaca akan memberikan pengaruh pada perindustrian di wilayah tersebut. Di
tempat dengan cuaca yang lebih sering hujan dan dingin, akan banyak perindustrian yang
membuat beragam kebutuhan untuk cuaca dingin. Sedangkan tempat dengan cuaca yang
cenderung panas, akan membuat banyak industri yang memproduksi bahan kebutuhan di
cuaca panas. Bahkan makanan atau minuman pun akan disesuaikan dengan kondisi cuaca
di tempat tersebut.

16
C. Pengertian Media Gambar
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu “ medius” berarti tengah atau
pengantar. Buku teks dan lingkungan sekolah merupakan media, Association For
Education and Communication Technology (AECT) mengartikan media yaitu segala
bentuk yang digunakan untuk proses penyaluran informasi. Sedangkan educarion
Acssocation (NEA) mengartikan media sebagai benda yang dapat dilihat, didengar,
dibaca atau dibicarakan beserta instrumen yang dipergunakan baik dalam kegiatan belajar
mengajar dapat mempengaruhi efektifitas program intruksional.
Teori Realisme mengatakan bahwa belajar yang sempurna dapat tercapai apabila
digunakan alat bantu belajar yang disukai oleh pelajar adalah gambar, gambar foto.
manfaat dari media adalah untuk dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian peserta
didik dalam proses belajar sehingga menimbulkan motovasi belajar, interaksi yang
langsung antara peserta didik dan lingkunganya, kemungkinan juga peserta didik belajar
secara sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Media Pembelajaran menurut
Sudjana (2007), adalah media gambar dalam bentuk grafis. Media grafis adalah media
yang menyatukan fakta dan gagasan secara jelas dan kuat melalui suatu penyatuan
ungkapan kata-kata dan gambar-gambar.
Azhar Arsyad (2009) juga mengemukakan disamping mampu menggunakan alat-
alat yang ada, guru juga diharapkan untuk mampu mengembangkan ketrampilan dalam
membuat media pembelajaran yang akan dipergunakan bila media belum tersedia. Maka
dari itu, guru harus memiliki pengetahuan dan pemahaman yang cukup dalam
pengembangan media pembelajaran. Media pembelajaran yaitu media yang membawa
pesan atau informasi yang bertujuan intrusional atau mengandung maksud dari
pengajaran. Penggunaan media yang tepat akan dapat meningkatkan hasil belajar peserta
didik dan membuat proses belajar menjadi menarik dan menyenangkan dan tidak
membosankan. Media pembelajaran penting digunakan untuk menarik perhatian para
peserta didik
Tujuan dari penggunaan Media Pembelajaran yaitu sebagai alat bantu
pembelajaran dalam mempermudah proses pembelajaran di dalam kelas, meningkatkan
efisiensi proses belajar mengajar, menjaga relevansi antara materi pelajaran dengan
tujuan belajar, membantu konsentrasi peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran.
Manfaat media pembelajaran bagi peserta didik yaitu sebagai alat bantu dalam proses
pembelajaran agar: pengajaran lebih menarik perhatian peserta didik sehingga mampu
menumbuhkan motivasi belajar pada peserta didik, bahan pengajaran juga akan lebih
17
jelas tujuannya, dapat lebih di pahami peserta didik, serta juga dapat memungkinkan
peserta didik menguasai tujuan pengajaran dengan baik, metode pembelajaran juga akan
lebih bervariasi, pembelajar tidak membosankan, dan pengajar atau guru tidak kehabisan
tenaga, pembelajar lebih banyak melakukan kegiatan belajar, karena tidak hanya
mendengarkan guru yang menjelaskan saja, tetapi juga pelajaran lain yang dapat
dilakukan seperti mengamati, melakukan, mendemonstrasikan dan lain-lainya. Manfaat
Media pembelajaran bagi guru sebagai pengajar yaitu: jadi pedoman, arah untuk dapat
mencapai tujuan, menjelaskan pengajaran dengan baik, memberikan kerangka sistematis
secara baik, memudahkan guru dalam materi pembelajaran, membantu kecermatan,
ketelitian dalam proses pembelajaran, membangkitkan rasa percaya diri bagi seorang
guru, meningkatkan kualitas pembelajaran.

18
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

C. Subjek, Tempat dan Waktu Penelitian serta Pihak yang Membantu


Kegiatan Penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan pada SD
Negeri No173197 Rahutbosi Kec. Pangaribuan Kab.Tapanuli Utara. subjek
penelitian ini yaitu peserta didik kelas III yang berjumlah 25 orang yakni 14 orang
laki-laki dan 11 orang perempuan. Pihak yang membantu penelitian ini yaitu ibu
Yuni Mariani Manik S.Pd, M.Pd sebagai dosen PKP selain dari dosen saya juga
dibantu oleh bapak supervisor 2 yaitu bapak Licman Gultom S.Pd yang membantu
dalam melakukan penelitian. jadwal pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran
dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 3.1 Jadwal Pelaksanaan Penelitian Perbaikan Pembelajaran

No Hari/Tanggal Materi Pelajaran Kelas Keterangan

Rabu, 15 Mei Siklus I


1 Cuaca III
2023
Rabu, 20 Mei Siklus II
2 Cuaca III
2023
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
Pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran ini dilakukan untuk dapat
memperbaiki pembelajaran di kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi dengan
melakukan 2 langkah siklus, dan masing-masing siklus terdiri dari 4 tahap yaitu;
(1)Perncanaan (planning),(2) Pelaksanaan (acting), (3) Pengamatan (observing) (4)
Refleksi (reflecting).

19
PraSiklus

Gambar 3.1 Siklus PTK John Elliot


1. Siklus I
a. Perencanaan
 Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pokok bahasan
keadaan Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia
 Mempersiapkan Media Pembelajaran
 Menyiapkan LKS untuk latihan
b. Pelaksanaan
Sebelum melakukan pembelajaran yang dilakukan guru adalah ;
 Menyapa peserta didik dengan mengucap salam dan berdoa
 Mengabsen kehadiran peserta didik
 Menjelaskan Materi Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia
 Memberikan pertanyaan kepada peserta didik tentang keadaan Cuaca hari ini
 Peserta didik mengerjakan lembar LKS
c. Pengamatan
Berdasarkan hasil dari pelaksanaan Siklus I penulis dapat menganalisa hasil tes
formatif peserta didik, yaitu :
 Siswa belum sepenuhnya mengerti tentang keadaan cuaca
 Siswa masih kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran

20
d. Refleksi
Setelah melakukan tahap perkembangan penulis harus melakukan refleksi
untuk mengetahui kinerja guru, sehingga guru dapat mengambil tindakan apa
yang harus dilakukan terhadap penelitian. Hasil pembelajaran siklus I
menunjukkan bahwa hasil belajar masih standar, karena nilai hanya mencapai
KKM. Yaitu rata-rata hanya 70,2 sedangkan standar KKM adalah 70.
2. Siklus II
a. Perencanaan
 Mempersiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) pokok bahasan
keadaan Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia
 Mempersiapkan Media Pembelajaran
 Menyiapkan LKS untuk latihan
 Menyiapkan lembar penilaian dan analisis
b. Pelaksanaan
Sebelum memulai pembelajaran guru mengidentifikasi pokok bahasan dengan
langkah sebagai berikut;
 Menyapa siswa dengan mengucap salam dan berdoa
 Mengabsensi peserta didik
 Menyampaikan Tujuan Pembelajaran
 Melakukan tanya jawab dengan peserta didik terkait pembelajaran
sebelumnya
 Untuk memperdalam pengetahuan peserta didik guru menjelaskan kembali
Materi tentang Keadaan Cuaca dan pengaruhnya bagi manusia dengan
menggunakan Media Gambar
 Siswa mengerjakan lembar LKS
c. Pengamatan
berdasarkan hasil pelaksanaan Siklus II penulis dapat menganalisis hasil tes
formatif peserta didik, yaitu :
 Siswa sudah mengerti tentang keadaan cuaca
 Siswa antusias dalam mengikuti pembelajaran
d. Refleksi
Setelah melaksanakan tahap perkembangan penulis melakukan refleksi untuk
mengetahui kinerja guru, sehingga guru dapat mengambil tindakan apa yang
harus dilakukan terhadap penelitian. Hasil pembelajaran siklus II menunjukkan
bahwa hasil belajar sudah tuntas, karena nilai sudah melewati KKM. Yaitu rata-
rata 87,6 sedangkan standar KKM adalah 70.

21
BAB IV
Hasil dan Pembahasan

C. Deskripsi Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran


1. PraSiklus
dalam pelajaran PraSiklus penulis belum menggunakan media gambar.
Pembelajaran PraSiklus diperoleh hasil dari 25 orang peserta didik, 14 orang
yang tidak tuntas dalam memenuhi nilai KKM dan 11 orang yang tuntas
memenuhi nilai KKM. Berikut data hasil tes belajar di peroleh dari prasiklus
dapat di lihat pada tabel berikut :

Tabel 4.1
Perolehan Nilai Prasiklus Pada Siswa

22
Grafik 4.1
Ketuntasan Belajar Siswa Prasiklus

14
12
10
8
6
4
2
0
Tidak Tuntas Tuntas

2. Hasil Siklus I
a. Perencanaan
Setelah mengetahui hasil pembelajaran di kelas III SD Negeri No.173197
Rahutbosi maka peneliti membuat rencana pembelajaran dengan menggunakan
media gambar. Untuk mengetahui keberhasilan peserta didik peneliti membuat
latihan soal kepada peserta didik.
b. Pelaksanaan
Dalam melakukan pelaksanaan tes terlihat masih ada beberapa orang peserta didik
yang masih kerjasama dengan temannya, kemudian peneliti menegurnya agar
menyelesaikan tes secara mandiri atau tidak boleh kerjasama dengan ketentuan
sekolah bahwa di katakan tuntas jika memperoleh nilai 70 nilai peningkatan hasil
belajar pada siklus I dapat di lihat dari tabel berikut:

23
Table 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I

Pada tabel di atas penulis menjelaskan bahwa nilai prasiklus terdapat


14 siswa yang hasil belajarnya tidak tuntas sedangkan 11 siswa yang sudah
tuntas mencapai target ketuntasan belajar. Pada evaluasi hasil belajar siklus I
terdapat 7 siswa yang masih rendah nilainya dan 18 siswa sudah mencapai
ketuntasan belajar, hal ini dapat di bandingkan antara prasiklus dan evaluasi
siklus I mencapai hasil peningkatan belajar.
24
c. Pengamatan
Kegiatan pengamatan dibantu oleh supervisor 2 menggunakan lembar
pengamatan. hal ini didukung oleh hasil cacatan lapangan diperoleh data
sebagai berikut:
1. Pada siklus I hanya ada 3 siswa yang berani bertanya,dan hanya 4 orang
siswa yang berani menjawab secara perorangan selebihnya dijawab hanya
secara klasikal saja.
2. Waktu dalam pembelajaran perlu diefektifkan lagi.
3. Ketika guru menyampaikan materi siswa kurang memerhatikan penjelasan
guru.
4. Pelaksanaan tes belum berjalan dengan baik hal ini di tunjukan dengan
masih banyak yang bekerjasama atau mencontek pada saat mengerjakan tes
d. Refleksi
Refleksi dilakukan untuk mengevaluasi pembelajaran pada siklus 1,
kegiatan ini difokuskan pada masalah yang muncul selama pelaksanaan
tindakan pada siklus 1 masih banyak kekuranga antara lain:
1. Penginformasian tujuan pembelajaran yang kurang sehingga siswa tidak
jelas arah dari pembelajaran yang sedang dilakukan.
2. Siswa masih banyak yang tidak memperhatikan guru saat menjelaskan
materi pembelajaran.
Dari kekurangan-kekurangan tersebut maka perlu dilakukan untuk
tindakan berikutnya, yaitu :
1. Peneliti menginformasikan tujuan pembelajaran lebih jelas lagi.
2. Guru harus lebih baik lagi membimbing siswa dengan menggunakan media
gambar.
3. Menegaskan kepada peserta didik agar fokus mendengarkan pada saat guru
menjelaskan materi dengan baik.
3. Hasil Siklus II
a. Perencanaan
Perencanaan yang di lakukan selama pembelajaran siklus I hampir sama
dengan sikls II merupakan hasil akhir belajar siswa agar mendapatkan hasil
yang maksimal dan akhir pembelajaran siklus II, adapun yang dilakukan
persiapan antara lain sebagai berikut:

25
1. Membuat Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) tentang materi yang
akan diajarkan sesuai dengan bahasan Keadaan Cuaca dan Pengaruhnya
bagi Manusia
2. Menyusun soal tes evaluasi berupa tes tertulis, hasil tes tertulis ini di
gunakan untuk mengetahui nilai rata rata hasil belajar siswa.
b. Pelaksanaan
Pelaksanaan pada siklus II di laksanakan selama 1 kali pertemuan, Data
perolehan hasil belajar peserta didik ada peningkatan pada siklus II dalam
pembelajaran terakhir, karena peneliti hanya menggunakan II siklus pada mata
pelajaran IPA dengan Materi Cuaca.
Table 4.3 Hasil Belajar siswa Pada Siklus II

26
Dari tabel diatas menjelaskan bahwa nilai rata-rata tes mengalami peningkatan,
hal ini disebabkan karena pemahaman dan pengetahuan yang semakin
bertambah. Pada siklus II 100% telah mencapai nilai ketuntasan belajar, selain
itu kita juga bisa melihat perbandingan antara nilai prasiklus, siklus I, siklus II
pada tabel dan Grafik dibawah ini:

Tabel 4.4
Perbandingan Antara Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II

Jika di gambarkan dalam bentuk grafik maka akan terlihat seperti di


bawaah ini:

27
Grafik. 4.2
Grafik Perbandingan Prasiklus, siklus I, Siklus II

25

20

15

10

0
PraSiklus Siklus I Siklus II

Tuntas Tidak Tuntas

Berdasarkan perolehan data dapat dilihat bahwa ada peningkatan


ketuntasan belajar peserta didik dari prasiklus, siklus I ke siklus II, pada prasiklus
hanya 11 peserta didik yang hasil belajarnya tuntas, meningkat pada siklus 1
menjadi 18 peserta didik dan pada siklus II kembali meningkat menjadi 25 peserta
didik.
c. Pengamatan
1. Pada siklus II terlihat aktif dalam belajar dengan menggunakan media gambar.
2. Siswa terlihat antusias dalam menjawab setiap pertanyaan yang di berikan oleh
guru maupun temannya.
d. Refleksi
1. Siswa sudah berani mengajukan pertanyaan tentang materi pelajaran yang
belum diketahui baik terhadap teman atau gurunya.
2. Siswa menjawab pertanyaan guru secara klasikal sudah berkurang, siswa sudah
berani menjawab perorangan.
3. Ketika guru menjelaskan siswa memperhatikan dengan baik. Sehingga materi
Cuaca dapat dipahami oleh siswa.
4. Guru sudah memahami langkah-langkah media gambar sehingga kegiatan
siswa sudah terarah sesuai dengan tujuan perbaikan pembelajaran.
5. Waktu yang digunakan dalam pembelajaran sudah efektif sesuai dengan
skenario pembelajaran.
28
6. Hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi Cuaca meningkat.
B. Pembahasan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibahas , menunjukan bahwa hasil
belajar pelajaran IPA dengan menggunakan media gambar mulai dari siklus I sampai
dengan siklus II terlihat adanya peningkatan hasil belajar peserta didik dengan materi
Cuaca di kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi. Peningkatan hasil belajar peserta
didik selama berlangsungnya pembelajaran dengan menggunakan media gambar,
dapat dilihat pada data hasil tes evaluasi siswa yang sudah di lakukan pada penelitian
ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.5
Rata-Rata Hasil Belajar

Jadi, dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa ada peningkatan dari setiap
siklusnya karena KKM disekolah 70, maka target sudah tercapai dan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran IPA dengan materi cuaca juga meningkat.
Pada siklus I terlihat bahwa hasil rata-rata belajar peserta mencapai 70,2. hal
ini menunjukan bahwa peserta didik belum sepenuhnya mencapai ketuntasan belajar.
Sedangkan pada siklus II telah mengalami penigkatan nilai rata-rata kelas 87,6, hal
ini menunjukan ada peningkatan rata-rata kelas pada siklus II di sebabkan adanya
peningkatan motivasi peserta didik dalam belajar. Peningkatan tersebut menandakan
adanya peningkatan hasil belajar peserta didik pada materi cuaca pelajaran IPA. hal
ini didukung dengan adanya kemauan dari para peserta didik untuk mempelajari Ilmu
Pengetahuan Alam dengan lebih giat lagi agar motivasi peserta didik tentang materi
yang di pelajari diharapkan dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari hari.
Berdasarkan pembahasan diatas menunjukan bahwa melalui media gambar
pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam di kelas III SD Negeri No.173197
Rahutbosi dengan materi Cuaca menjadi meningkat. Semua itu terlihat dari adanya
ketuntasan belajar peserta didik dari siklus I sampai siklus II. Nilai rata-rata peserta
didik untuk setiap siklusnya dapat dilihat pada grafik berikut:
29
Grafik 4.3
Nilai Rata-Rata Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

90
80
70
60
50
40
30
20
10
0
PraSiklus Siklus I Siklus II

30
BAB V
Kesimpulan dan Saran Tindak Lanjut

C. Kesimpulan
dari hasil penelitian yang sudah dibahas pada bab sebelumnya dapat
disimpulkan: bahwa dengan menggunakan media gambar dapat meningkatkan hasil
belajar peserta didik Kelas III SD Negeri No.173197 Rahutbosi pada Mata Pelajaran
IPA. Hal ini terlihat dari prasiklus hanya 11 peserta didik yang hasil belajarnya
tuntas, meningkat menjadi 18 peserta didik pada siklus I dan pada siklus II
meningkat menjadi 25 peserta didik. Hal ini dikarenakan guru mampu menguasai
langkah-langkah dalam menggunakan media gambar.
D. Saran Tindak Lanjut
Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti memberikan saran sebagai
berikut:
1. Media gambar sebaiknya disesuaikan dengan materi pembelajaran dan gunakan
yang sudah dikenal peserta didik agar lebih mudah dimengerti.
2. Lakukan tanya jawab dengan peserta didik agar lebih memahami materi yang
sudah di ajarkan.
3. Penataan kelas yang variatif membuat kegiatan pembelajaran menjadi
komunikatif.
4. Guru diharapkan terus mengikuti perkembangan dunia pendidikan sehingga dapat
meningkatkan kualitas sebagai tenaga pendidik.
5. Media gambar perlu dilakukan secara konsisten sebagai media pembelajaran yang
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

31
Daftar Pustaka

Ahmad Sabri, 2005, Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching, Jakarta: Quantum
Teaching
Aini, 2001. Definisi Hasil Belajar. Diakses pada tanggal 29 Juli 2016 dari
http://www.landasanteori\.com/2015/09/pengertian-hasil-belajar-siswa-
definisi. html
Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian, Suatu Praktek. Jakarta: Bina Aksara.
Arman Hakim Nasution. 2006. Manajemen Industri. Yogyakarta: Andi Offset.
A.M, Sardiman. 2014. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Pers.
Azhar, Arsyad. (2009). Media Pembelajaran . Jakarta: Raja Grafindo Persada Rineka
Cipta
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. (2019). KBBI Daring. Diakses tanggal 14
Februari 2019 dari https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/aplikasi
Bundu, Patta. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah
dalamPembelajaran Sains. Jakarta : Depdiknas
Clark, David P. 2005. Molecular Biology Understanding The Genetic Revolution. San
Diego, California: Elsevier Inc.

John Elliot. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.


Purwanto. 2011. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta: Pustaka Pelajar
Sudjana (2001) Metode & Tehnik Pembelajaran Partisipatif.Bandung : Falah Production.
S.Eko Putro Widoyoko. 2009. Evaluasi Program Pembelajaran.Yogyakarta ; Pustaka
Belajar.
Sudjana (2007). Media Pengajaran. Bandung: Sinar Baru Algensindo.
Sutikno, Sobry. 2007. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Refika Aditama
Trianto, (2007). Model-model Pembelajaran iInovatif berorientasi kontruktivistik.
Prestasi Pustaka: Jakarta

32
Lampiran 1

BIODATA PENELITI

Nama : Saroha Raskita Sihombing


NIM : 859889978
Jenis Kelamin : Perempuan
Email : sarohasihombing16@gmail.com
Tempat dan Tanggal Lahir : Banjar Toba, 16 September 1996
Program Studi : PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri No.173197 Rahutbosi
Alamat Sekolah : Desa Rahutbosi Onan
Kec.Pangaribuan Kab. Tapanuli Utara
Judul Penelitian : Meningkatkan Hasil Belajar IPA Materi Cuaca dan
Pengaruhnya bagi manusia Menggunakan Media Gambar
Pada Peserta Didik Kelas III SD Negeri No.173197
Rahutbosi

Rahutbosi, Mei 2023


Penulis

Saroha R.Sihombing
NIM : 859889978

33
Lampiran 2

Kesediaan sebagai Supervisor 2 dalam penyelenggaraan


Pemantapan Kemampuan Profesional (PKP)

Kepada
Kepala UPBJJ Medan
di Medan
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Licman Gultom, S.Pd
NIP3K :-
Tempat Mengajar : SDN 173197 Rahutbosi
Alamat Sekolah : Desa Rahutbosi Kec.PangaribuanKab.Tapanuli Utara
Telepon : 0821-6195-9461
Menyatakan bersedia sebagai Supervisor 2 untuk membimbing mahasiswa dalam
perencanaan dan pelaksanaan PKP (PDGK4501) atas :
Nama : Saroha Raskita Sihombing
NIM : 859889978
Program Studi : PGSD
Tempat Mengajar : SDN 173197 Rahutbosi
Alamat Sekolah : Desa Rahutbosi Kec.Pangaribuan Kab.Tapanuli Utara
Telepon : 0822-7730-0357
Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.

Mengetahui Rahutbosi, April 2023


Supervisor 2

Licman Gultom, S.Pd


NIP3K.

34
Lampira 3
Kesediaan Berperan Sebagai
Penilai dalam Penyelenggaraan PKP

Kepada
Kepala UPBJJ Universitas Terbuka
Di Medan

Yang bertanda tangan dibawah ini, menerangkan bahwa :


Nama : Nerisa Simanjuntak, S.Pd , M.Pd
Tempat Mengajar : SD Negeri No.173197 Rahutbosi
Alamat Sekolah : Desa Rahutbosi Onan
Kec.Pangaribuan Kab.Tapanuli Utara
Menyatakan bersedia sebagai penilai dalam pelaksanaan PKP atas nama :
Nama : Saroha Raskita Sihombing
NIM : 859889978
Program Studi : S.I PGSD
Tempat Mengajar : SD Negeri No.173197 Rahutbosi
Alamat Sekolah : Desa Rahutbosi Onan
Kec.Pangaribuan Kab.Tapanuli Utara

Demikian agar surat pernyataan ini dapat digunakan sebagaimana mestinya.


Rahutbosi, April 2023
Penilai

Licman Gultom, S.Pd


NIP3K.

35
Lampran 4
RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN SIKLUS 1

Nama Sekolah : SDN 173197 RAHUTBOSI


Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Alam
Kelas/Semester : III/2
Pertemuan Ke- :
Alokasi Waktu : 1 Jam Pelajaran (1x35 menit )

A. Standar Kompetensi
Memahami Cuaca dan Pengaruhnya Bagi Manusia
B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan Cuaca dan Pengaruhnya Bagi Manusia
C. Indikator
1. Mendefinisikan pengertian cuaca dan jenis-jenis cuaca
2. Memahami proses terjadinya hujan
3. Menggambarkan secara sederhana simbol yang bisa digunakan untuk
menunjukkan kondisi cuaca
4. Memahami apa pengaruh cuaca bagi manusia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian cuaca dan jenis-jenis cuaca
2. Siswa dapat menjelaskan proses terjadinya hujan
3. Siswa dapat menggamabarkan secara sederhana simbol yang bisa digunakan
untuk menunjukkan kondisi cuaca
4. Siswa dapat menyebutkan pengaruh cuaca bagi manusia

E. Karakter Siswa yang diharapkan


 Berani
 Percaya Diri
 Kreatif
 Tanggung Jawab
 Jujur

F. Materi Pembelajaran
Cuaca dan Pengaruhnya Bagi Manusia

G. Model Pembelajaran
 Number Head Together

36
H. Kegiatan Perbaikan
Kegiata Rincian Pembelajaran Alokasi
n Waktu
Pendahulu 1. Apersepsi 5 Menit
an Guru mengarahkan siswa dalam situasi
belajar yang kondusif (berdoa, mengabsen,
bernyanyi, dan ketenangan)
2. Motivasi
Guru menanyakan pembelajaran
sebelumnya
3. Rambu-rambu Belajar
Guru menjelaskan kompetensi yang akan
dicapai oleh siswa dalam pembelajaran
yang
akan dibelajarkan (Tujuan Pembelajaran)
tentang apa itu cuaca
Inti 1. Eksplorasi 25 Menit
 Guru membagi siswa ke dalam
beberapa kelompok yang terdiri atas 4-
5 siswa (setiap kelompok mendapat
nomor yang berbeda)
 Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang pengertian cuaca dan jenis-
jenis cuaca
 Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang proses terjadinya hujan
 Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang simbol-simbol kondisi cuaca
 Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang pengaruh cuaca bagi kegiatan
manusia
2. Elaborasi
 Guru memberikan tugas dan masing-
masing kelompok mengerjakannya
 Setiap kelompok mendiskusikan tugas
yang diberikan oleh guru (setiap
kelompok mengerjakannya/mengetahui
jawabannya)
 Guru memanggil salah satu nomor
peserta didik dan peserta didik yang
dipanggil nomornya melaporkan hasil
kerjasama diskusi klompoknya
 Kelompok yang lain memberikan
tanggapan
 Siswa mengerjakan soal evaluasi yang
diberikan guru
3. Konfirmasi
 Siswa bersama guru melakukan
tanya jawab tentang hal yang belum
diketahui lebih lanjut
 Guru meluruskan pemahaman
37
siswa mengenai cuaca dan
pengaruhnya bagi manusia

Penutup 1. Guru dan siswa membuat rangkuman 5 Menit


materi pembelajaran
2. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
berdoa bersama

38
I. Materi Pokok
a. Cuaca
Cuaca adalah keadaan atmosfer di suatu tempat pada waktu tertentu
yang berkaitan dengan suhu udara, sinar matahari, angin, hujan dan kondisi
udara lainnya. Ilmu yang mempelajari cuaca disebut meteorology. Cuaca
berbeda dengan iklim. Iklim adalah suhu rata-rata udara dalam waktu lama
pada daerah yang sangat luas. Ilmu yang mempelajari iklim disebut
klimatologi. Cuaca bisa panas atau dingin, basah atau kering, berangin atau
tidak berangin. Cuaca disebabkan oleh perubahan udara di sekeliling bumi
saat udara memanas atau mendingin.

Awan berasal dari uap air yang naik ke langit. Uap air terjadi karena
adanya pemanasan matahari terhadap air di bumi, seperti air sungai, air laut,
air danau dan air kolam. Makin naik ke atas, suhu uap air makin turun
sehingga air menjadi makin dingin. Akibatnya, terjadi titik-titik air. Titik-titik
air ini kemudian saling menyatu dan turun ke bumi dalam bentuk hujan.
b. Kondisi Cuaca
Setiap hari, keadaan langit tidak selalu sama. Suatu saat, langit terlihat
biru bersih tanpa berawan, namun pada saat yang lain terlihat berawan. Jadi
cuaca itu bermacam-macam jenisnya, antara lain cuaca cerah, cuaca berawan,
cuaca panas, cuaca dingin dan cuaca hujan.
1. Cuaca Cerah
Cuaca cerah adalah cuaca yang menunjukkan langit dalam kondisi

1
terang, sinar matahari memancar terang tetapi tidak begitu panas, terdapat
awan yang berlapis-lapis tipis seperti bulu-bulu serat sutra halus.

2. Cuaca Berawan
Cuaca berawan adalah cuaca yang menunjukkan bahwa di langit
banyak terdapat awan. Awan merupakan kumpulan uap air yang terdapat di
udara. Uap air ini berasal dari air sungai, air laut, air danau serta air kolam
yang naik ke atas dan bergabung dengan udara karena pengaruh panas
matahari.

3. Cuaca Panas
Matahari menyinari bumi dan menghangatkan udara di sekeliling
bumi. Beberapa tempat di bumi menerima lebih banyak sinar matahari
sehingga lebih panas daripada tempat lainnya. Daerah tersebut sering
disebut daerah khatulistiwa.

Indonesia adalah salah satu Negara yang terletak di daerah khatulistiwa. Oleh
karena itu, hampir setiap hari cuacanya selalu panas.

2
4. Cuaca Dingin
Kondisi cuaca dipengaruhi oleh kelembapan udara, kecepatan angin
dan suhu udara di suatu daerah pada waktu tertentu. Bila kelembapan udara
tinggi, angin bertiup kencang dan suhu udara rendah, maka cuaca di daerah
tersebut pada waktuitu dapat dikatakan dingin.

5. Cuaca Berangin
Angin adalah udara yang bergerak. Udara yang bergerak dari daerah
yang bertekanan tinggi ke daerah yang bertekanan rendah. Di waktu siang
hari, daratan lebih cepat panas daripada lautan, sehingga tekanan udara diatas
daratan lebih rendah daripada tekanan udara diatas lautan. Akibatnya, angin
akan bertiup dari laut menuju kedaratan. Angin tersebut dinamakan angin
laut.

6. Cuaca Hujan
Hujan berasal dari udara yang mengundang uap air. Udara akan naik
keatas dan membentuk awan. Makin keatas, suhu uap air menjadi makin
rendah. Pada suhu tertentu, uap air akan mengembun menjadi titik-titik air.
Titik-titik air akan berubah menjadi tetes-tetes air. Makin lama tetes-tetes air
itu makin berat dan akhirnya jatuh ke bumi dalam bentuk hujan.

3
J. Materi, Media dan Sumber
Materi : Keadaan Langit dan Keadaan Cuaca
Media : Media Gambar , Gambar proses terjadinya Hujan, gambar cuaca
cerah, gambar cuaca berawan,gambar cuaca panas, gambar cuaca
dingin, gambar cuaca berangin,gambar cuaca hujan
Sumber : KTSP, BSE IPA Kelas III SD Penulis Sularmi Halaman 131-135

K. Jenis Penilaian
 Jenis tes : tes tertulis
 Bentuk tes : essay

LINK VIDEO
https://drive.google.com/file/d/1kjjpfs3kSZ4h9U06Tmxso_8Ae0BLce6N/view?usp=shari
ng

Rahutbosi onan, Mei 2023


Supervisor II, Mahasiswa

Licman Gultom, S.Pd Saroha Raskita Sihombing


NIP3K. NIM. 859 889 978
Mengetahui

4
EVALUASI SIKLUS 1

Nama : _____________

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !

1. Ilmu yang mempelajari tentang cuaca adalah…..


2. Sebutkan 5 jenis-jenis cuaca…..
3. Jelaskan proses terjadinya hujan…..
4. Perhatikan gambar berikut !

Jenis pakaian diatas biasanya dikenakan disaat cuaca…..


5. Sebutkan 2 hal yang dapat mempengaruhi kondisi cuaca….

Skor Penilaian
Skor Maksimal = 5 x 20 = 100

5
Jawaban Tes Siklus I
1. Meteorologi
2. Cuaca cerah, cuaca berawan, cuaca panas, cuaca dingin, cuaca berangin.
3. ► Panas matahari menguap
► Uap air terkumpul di udara dalam bentuk awan
► Awan yang penuh dengan uap air tertiup angina ke daratan
► Uap air jatuh ke bumi dalam bentuk hujan
► Air kembali ke laut,
► sebagian air terserap tanah, ke akar pohon dan ke dataran rendah
4. Cuaca Dingin
5. Sinar Matahari dan angin

6
Lampira 5

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS II

Nama Sekolah : SD Negeri No.173197 Rahutbosi


Mata Pelajaran : IPA
Tema : Cuaca dan Pengaruhnya Bagi Manusia
Kelas/ Semester : III (Tiga)/ II (Dua)
Alokasi Waktu : 1 × 35 Menit

A. Standar Kompetensi
Memahami Cuaca dan Pengaruhnya Bagi Manusia

B. Kompetensi Dasar
Mendeskripsikan Cuaca dan Pengaruhnya Bagi Manusia

C. Indikator
1. Mendefinisikan pengertian cuaca dan jenis-jenis cuaca
2. Memahami proses terjadinya hujan
3. Menggambarkan secara sederhana simbol yang bisa digunakan
Untuk menunjukkan kondisi cuaca
4. Memahami apa pengaruh cuaca bagi manusia
D. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat mendefinisikan pengertian cuaca dan jenis-jenis cuaca
2. Siswa dapat menjelaskan proses terjadinya hujan
3. Siswa dapat menggamabarkan secara sederhana simbol yang bisa
digunakanuntuk menunjukkan kondisi cuaca
4. Siswa dapat menyebutkan pengaruh cuaca bagi manusia

E. Karakter Siswa yang diharapkan


 Berani
 Percaya Diri
 Kreatif
 Tanggung Jawab
 Jujur

F. Materi Pembelajaran
 Cuaca dan Pengaruhnya Bagi Manusia
G. Model dan Metode Pembelajaran
 Model : Number Head Together
 Metode : Ceramah, Tanya jawab, dan Penugasan

7
H. Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan Rincian Pembelajaran Alokasi Waktu
Pendahuluan 4. Apersepsi 5 Menit
Guru mengarahkan siswa dalam situasi belajar
yang kondusif (berdoa, mengabsen, bernyanyi,
dan ketenangan)
5. Motivasi
Guru menanyakan pembelajaran
sebelumnya
6. Rambu-rambu Belajar
Guru menjelaskan kompetensi yang akan dicapai
oleh siswa dalam pembelajaran yang
akan dibelajarkan (Tujuan Pembelajaran)
tentang apa itu cuaca
Inti 3. Eksplorasi 25 Menit
 Guru membagi siswa ke dalam beberapa
kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa (setiap
kelompok mendapat nomor yang berbeda)
 Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang pengertian cuaca dan jenis-jenis
cuaca
 Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang proses terjadinya hujan
 Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang simbol-simbol kondisi cuaca
 Siswa mendengarkan penjelasan guru
tentang pengaruh cuaca bagi kegiatan
manusia
4. Elaborasi
 Guru memberikan tugas dan masing- masing
kelompok mengerjakannya
 Setiap kelompok mendiskusikan tugas yang
diberikan oleh guru (setiap kelompok
mengerjakannya/mengetahui jawabannya)
 Guru memanggil salah satu nomor peserta
didik dan peserta didik yang dipanggil
nomornya melaporkan hasil kerjasama
diskusi klompoknya
 Kelompok yang lain memberikan tanggapan
 Siswa mengerjakan soal evaluasi yang
diberikan guru
3. Konfirmasi
 Siswa bersama guru melakukan tanya jawab
tentang hal yang belum diketahui lebih lanjut
 Guru meluruskan pemahaman siswa
mengenai cuaca dan pengaruhnya bagi

8
manusia
Penutup 3. Guru dan siswa membuat rangkuman 5 Menit
materi pembelajaran
4. Guru mengakhiri pembelajaran dengan
berdoa bersama
I. Materi Pokok
Simbol-simbol Kondisi Cuaca
Banyak orang perlu untuk mengetahui ramalan cuaca besok, minggu
depan atau bahkan bulan depan. Kondisi cuaca sangat penting untuk nelayan,
petani, pilot pesawat terbang, olahragawan dan sebagainya.

d. Pengaruhnya Kondisi Cuaca Terhadap Kegiatan Manusia


Cuaca dapat mempengaruhi kegiatan manusia. Untuk menghindari
pengaruh cuaca yang buruk, manusia harus melakukan kegiatan yang sesuai
dengan keadaan cuaca tersebut. Pada cuaca cerah manusia dapat melakukan
berbagai aktivitas seperti bepergian, bekerja atau lainnya. Pada cuaca panas
aktivitas manusia dapat dilakukan. Pada saat cuaca berawan dan hujan
aktivitas manusia sedikit terganggu.
Cuaca berpengaruh terhadap kegiatan manusia. Misalnya, mengapa
kebanyakan ibu menjemur pakaian di siang hari ? karena matahari membantu
mengeringkan pakaian. Saat hujan lebat nelayan tidak berlayar. Begitu juga
pilot dan nahkoda. Cuaca dapat mempengaruhi kegiatan petani di ladang.
Cuaca membatasi pertumbuhan tanaman di bumi. Petani menanam jagung di

9
waktu musim hujan. Tanaman jagung memerlukan air yang cukup agar
jagung bisa tumbuh dengan subur. Kemudian petani memanen jagung pada
musim kemarau. Ia membutuhkan sinar matahari.
Ada beberapa kegiatan manusia yang tidak dapat dilakukan pada
cuaca tertentu. Pada saat hujan. menggunakan ponsel di tempat terbuka
beresiko untuk memancing petir menyambar diri kita, dianjurkan supaya
mematikan ponsel. Karena pada saat hujan, signyal ponsel terus-menerus
memancar. Akibatnya, dapat memicu datangnya petir.
Keadaan cuaca dapat mempengaruhi pakaian yang dikenakan
manusia. Pada umumnya manusia memakai pakaian yang tebal pada saat
musim dingin dan berpakaian yang tipis di musim panas. Cuaca sangat
berpengaruh terhadap kehidupan manusia dan lingkungannya. Perbedaan
cuaca dapat menyebabkan perbedan tata cara dan kegiatan manusia yang
tinggal di daerah pegunungan, daerah pantai, dan daerah dataran rendah.
Untuk mengetahui perbedaan tersebut, perhatikan uraian tersebut.
1) Kehidupan di daerah pegunungan
Penduduk yang hidup di daerah pegunungan biasanya membuat
rumah-rumah yang beratap rendah. Mata pencaharian mereka adalah
berkebun, berternak, dan bertani. Pakaian yang dikenakan biasanya tebal-
tebal. Pakaian ini berguna untuk melindungi tubuh mereka dari cuaca dingin.
2) Kehidupan di daerah pantai
Penduduk yang tinggal di daerah pantai biasanya membuat rumah-
rumah yang beratap tinggi. Mata pencaharian mereka berhubungan dengan
laut, seperti menangkap ikan, membuat tambak, petani garam, dan industri
pengelolaan ikan laut. Pakaian yang dikenakan penduduk pantai biasanya
tipis karena cuaca di daerahpantai sangat panas.
3) Kehidupan di daerah dataran rendah
Di daerah dataran rendah kadang-kadang dijumpai sungai yang
berkelok- kelok. Mata pencaharian penduduknya antara lain berkebun,
berternak, dan bertani. Sementara di kawasan kota banyak dijumpai industri-
industri maju. Penduduk yang tinggal di daerah dataran rendah lebih senang

10
mengenakan pakaian yang tidak terlalu tebal maupun terlalu tipis. Keadaan
ini disebabkan cuaca di daerah dataran rendah tidak terlalu panas juga tidak
terlalu dingin.
J. Materi, Media dan Sumber
Materi : Keadaan Langit dan Keadaan Cuaca
Media : Media Gambar , Gambar Simbol-simbol keadaan cuaca
Sumber : KTSP, BSE IPA Kelas III SD Penulis Sularmi Halaman 131-135

K. Jenis Penilaian
 Jenis tes : tes tertulis
 Bentuk tes : essay

LINK VIDEO

https://drive.google.com/file/d/1I5qgJUmehRHXGbvWDYYUVRStesg-
echP/view?usp=sharing

Rahutbosi onan, Mei 2023


Supervisor II, Mahasiswa

Licman Gultom, S.Pd Saroha Raskita Sihombing


NIP3K. NIM. 859 889 978

Mengetahui

11
SOAL TES

Jawablah pertanyaan berikut dengan benar !


1. Coba gambarkan simbol dari keadaan cuaca cerah…..
2. Coba gambarkan simbol dari keadaan cuaca berawan…..
3. Coba gambarkan simbol dari keadaan cuaca hujan disertai petir…..
4. Jawablah pertanyaan berikut :
1. Jelaskan bagaimana kehidupan di daerah
pegunungan…. 1…………..
2…………..
2. Jelaskan bagaimana kehidupan di daerah pantai…..
1…………..
2…………..
3. Jelaskan bagaimana kehidupan di daerah dataran rendah…..
1…………..
2…………..
5. Coba sebutkan bagaimana kondisi cuaca di daerahmu…..
Jawaban Tes Siklus II
1. Simbol cuaca cerah

2. Simbol cuaca berawan

3. Simbol cuaca hujan disertai petir

4. 1. Kehidupan di daerah pegunungan


► Penduduk di daerah pegunungan membuat rumah beratap rendah
► Mata pencaharian mereka berkebun, berternak, bertani
► Pakaian yang digunakan tebal
2. Kehidupan di daerah pantai
► Penduduk di daerah pegunungan membuat rumah beratap tinggi
► Mata pencaharian mereka menangkap ikan
► Pakaian yang digunakan tipis
3. Kehidupan di daerah dataran rendah
► Mata pencaharian mereka berkebun, berternak, dan bertani
► Pakaian yang digunakan tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis
5. Cuaca dingin

12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Lampiran

FOTO DOKUMENTASI

24
25
26

You might also like