You are on page 1of 4

RESUME TUGAS MATA KULIAH PENGANTAR dengan beberapa ahli sosiologi yang menegaskan

GENDER eksistensi dua perspektif yang berbeda (teori


fungsionalis dan teori konflik), coser mengungkapkan
A. TEORI KONFLIK
komitmennya pada kemungkinan menyatukan kedua

Teori konflik adalah teori yang memandang bahwa pendekatan tersebut.

perubahan sosial tidak terjadi melalui proses


Akan tetapi para ahli sosiologi kontemporer
penyesuaian nilai-nilai yang membawa perubahan,
sering mengacuhkan analisis konflik sosial, mereka
tetapi terjadi akibat adanya konflik yang menghasilkan
melihatnya konflik sebagai penyakit bagi kelompok
kompromi-kompromi yang berbeda dengan kondisi
sosial. Coser memilih untuk menunjukkan berbagai
semula. Ensiklopedia Nasional Indonesia menguraikan
sumbangan konflik yang secara potensial positif yaitu
bahwa konflik muncul karena adanya benturan antara
membentuk serta mempertahankan struktur suatu
dua unsur dalam masyarakat yang mengharuskan salah
kelompok tertentu. Coser mengembangkan perspektif
satunya berakhir.
konflik karya ahli sosiologi Jerman George Simmel.

Menurut pengikut teori ini, yang konstan (tetap


D. INTI PEMIKIRAN
terjadi) dalam kehidupan masyarakat adalah konflik
sosial, bukannya perubahan. Perubahan hanyalah Selama lebih dari dua puluh tahun Lewis A.
merupakan akibat dari adanya konflik dalam Coser tetap terikat pada model sosiologi dengan
masyarakat, yakni terjadinya pertentangan antara kelas tertumpu kepada struktur sosial. Pada saat yang sama
kelompok penguasa dan kelas kelompok tertindas. Oleh dia menunjukkan bahwa model tersebut selalu
karena konflik sosial berlangsung secara terus menerus, mengabaikan studi tentang konflik sosial. Berbeda
maka perubahanpun juga demikian adanya. dengan beberapa ahli sosiologi yang menegaskan
eksistensi dua perspektif yang berbeda (teori
B. TEORI KONFLIK MENURUT PARA
fungsionalis dan teori konflik), coser mengungkapkan
AHLI
komitmennya pada kemungkinan menyatukan kedua
1. Soerjono Soekanto: Konflik adalah suatu
pendekatan tersebut.
proses sosial individu atau kelompok
manusia berusaha memenuhi tujuannya Akan tetapi para ahli sosiologi kontemporer
dengan jalan menentang pihak lawan yang sering mengacuhkan analisis konflik sosial, mereka
disertai ancaman dan/atau kekerasan. melihatnya konflik sebagai penyakit bagi kelompok
2. Robert M.Z. Lawang: Konflik adalah sosial. Coser memilih untuk menunjukkan berbagai
perjuangan untuk memperoleh nilai, status, sumbangan konflik yang secara potensial positif yaitu
dan kekuasaan di mana tujuan mereka tidak membentuk serta mempertahankan struktur suatu
hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga kelompok tertentu. Coser mengembangkan perspektif
untuk menundukkan saingannya. konflik karya ahli sosiologi Jerman George Simmel.
3. Berstein: Konflik adalah suatu pertentangan
E. FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA
atau perbedaan yang tidak dapat dicegah.
KONFLIK
Konflik ini dapat memberikan pengaruh
positif maupun negatif saat melakukan 1. Kemajemukan Horizontal
interaksi dengan orang lain.
Kemajemukan horizontal, yang artinya

C. SEJARAH KONFLIK adalah struktur masyarakat yang mejemuk secara


kultural, seperti suku bangsa, agama, ras dan majemuk
Selama lebih dari dua puluh tahun Lewis A. sosial dalam arti perbedaan pekerjaan dan profesi
Coser tetap terikat pada model sosiologi dengan seperti petani, buruh, pedagang, pengusaha, pegawai
tertumpu kepada struktur sosial. Pada saat yang sama negeri, militer, wartawan, alim ulama, sopir dan
dia menunjukkan bahwa model tersebut selalu cendekiawan. Kemajemukan horizontal-kultural
mengabaikan studi tentang konflik sosial. Berbeda
menimbulkan konflik yang masing-masing unsur sikap etnosentrisme, yakni sikap yang ditunjukkan
kultural tersebut mempunyai karakteristik sendiri dan kepada kelompok lain bahwa kelompoknya merupakan
masing-masing penghayat budaya tersebut ingin yang paling baik. Jika masing-masing kelompok
mempertahankan karakteristik budayanya tersebut. memiliki sikap demikian maka akan berpotensi
Dalam masyarakat yang strukturnya seperti ini, jika menimbulkan konflik antara penganut kebudayaan.
belum ada konsensus nilai yang menjadi pegangan
3. Perbedaan Kepentingan
bersama, konflik yang terjadi dapat menimbulkan
perang saudara. Setiap kelompok atau individu pasti memiliki
tujuan kepentingan masing-masing. Mereka akan
2. Kemajemukan Vertikal
bersaing dan berkonflik untuk memperebutkan
Kemajemukan vertikal, yang artinya struktur kesempatan dan sarana.
masyarakat yang terpolarisasi berdasarkan kekayaan,
F. BENTUK BENTUK KONFLIK
pendidikan, dan kekuasaan. Kemajemukan vertikal
dapat menimbulkan konflik sosial kerena ada 1. Berdasarkan Sifatnya
sekelompok kecil masyarakat yang memiliki kekayaan,
pendidikan yang mapan, kekuasaan dan kewenangan Berdasarkan sifaatnya, konflik dapat dikelompokkan

yang besar. menjadi dua bentuk, yakni konflik destruktif dan


konflik konstruktif. Berikut rinciannya.
Sementara beberapa di antaranya tidak atau
kurang memiliki kekayaan, pendidikan rendah, dan  Konflik Destruktif

tidak memiliki kekuasaan dan kewenangan. Pembagian


Konflik destruktif merupakan konflik yang terjadi
masyarakat seperti ini merupakan benih subur bagi
karena adanya perasaan tidak senang, dendam, benci
timbulnya konflik sosial.
dari seseorang atau suatu kelompok kepada pihak lain.

Ada beberapa sosiolog yang mengklasifikasikan Misalnya kasus konflik Poso, Ambon, Kupang, dan

faktor penyebab terjadinya konflik sebagai berikut. sebagainya yang terjadi karena bentrokan fisik sehingga
menyebabkan hilangnya nyawa dan harta benda.
1. Perbedaan Pendirian dan Keyakinan
 Konflik Konstruktif
Perbedaan pendirian dan keyakinan dapat
menyebabpak konflik antar individu ataupun antar Konflik konstruktif merupakan konflik yang sifatnya
kelompok. Dalam konflik-konflik seperti ini, terjadi fungsional. Ia akan muncul jika terjadi perbedaan
bentrokan-bentrokan pendirian. Masing-masing pihak pendapat dari kelompok-kelompok yang menghadapi
berusaha mengalahkan lawannya. Mereka berusaha suatu permasalahan. Konflik ini akan menghasilkan
untuk memusnahkan secara simbolik atau melenyapkan suatu konsesnsus dari berbagai pendapat tersebut dan
pikiran-pikiran lawan yang tidak sependapat. Dalam menghasilkan suatu perbaikan. Misalnya perbedaan
realitas sosial, tidak ada satu pun individu yang pendapat dalam sebuah organisasi.
memiliki karakter yang sama. Sehingga, perbedaan
2. Berdasarkan Posisi Pelaku yang Berkonflik
pendapat, tujuan, dan keinginan yang memberikan
pengarujh pada timbulnya konflik sosial. Konflik juga dapat dikelompokkan berdasarkan posisi
pelaku yang sedang berkonflik. Berikut rinciannya.
2. Perbedaan Kebudayaan
 Konflik Verbal
Perbedaan individu dapat memicu konflik antari
ndividu bahkan antar kelompok. Pola-pola kebudayaan Konflik verbal merupakan konflik antarkomponen
yang berbeda akan menimbulkan pola-pola kepribadian masyarakat dalam suatu struktur yang disusun secara
dan pola-pola perilaku uang berbeda di kalangan hierarkis. Seperti, konflik yang terjadi antara atasan
khalayak kelompok yang luas. Tidak hanya itu, dengan bawahan sebuah kantor.
perbedaan kebudayaan akan mengakibatkan adanya
 Konflik Horizontal mata masyarakat. Beberapa ormas mengepung asrama
mereka dengan beberapa lontaran kata-kata rasis yang
Konflik horizontal merupakan konflik yang terjadi
berujung dengan pengusiran mahasiswa Papua dari
antara individu atau kelompok yang kedudukannya
Yogyakarta.
relatif sama. Sebagai contoh konflik yang terjadi antara
organisasi massa. 5. Konflik Nusa Tenggara Barat

 Konflik Diagonal Pada tahun 2013 terjadi konflik di Nusa


Tenggara Barat yang disebabkan oleh perbedaan suku
Konflik diagonal meripakan konflik yang terjadi karena dan budaya masyarakat setempat. Tepatnya di
ketidakadilan alokasi sumber daya ke seluruh organisasi Kabupaten Sumbawa Besar mengamuk dan merusak
sehingga menimbulkan pertentangan yang ekstrim. serta membakar beberapa bangunan dan kendaraan di
Misalnya konflik yang terjadi di Aceh. sana.

G. CONTOH CONTOH TEORI KONFLIK 6. Kasus Maluku dan Maluku Utara


SOSIAL
Contoh konflik selanjutnya terjadi di
1. Kerusuhan 1998
Maluku dan Maluku Utara sepanjang tahun 1999-2002.
Akibatnya sekitar 8.000 hingga 9.000 warga dilaporkan
Terjadi pada bulan Mei 1998 di kawasan ibu
meninggal dunia akibat tragedi ini, dan sekitar 70.000
kota dan sekitarnya yang memicu penolakan
warga memilih untuk mengungsi.
masyarakat terhadap etnis Tionghoa. Akibatnya, sekitar
1.217 orang meninggal dunia, 85 orang diperkosa dan 7. Konflik Sampit
70.000 orang memutuskan mengungsi dari ibu kota.
Terjadi selama 10 hari di tahun 2001,
2. Konflik Aceh dilaporkan 469 orang meninggal dunia dalam kasus ini
dan sebanyak 108.000 memutuskan untuk mengungsi.
Konflik yang terjadi di kota yang terkenal
Bahkan LSI mencatat bahwa intelijen gagal mendeteksi
sebagai "Serambi Mekkah" ini disebabkan oleh
dini gejala kerusuhan yang terjadi.
perbedaan terkait hukum islam dan ketidakpuasan
terhadap distribusi sumber daya. Hingga muncul 8. Kasus Konflik Agama di Poso
kelompok yang diberi nama Gerakan Aceh pada tahun
1977, 1989 dan 1998. Sempat terjadi percekcokan Bermula dari bentrok antar kelompok
antara masyarakat dan pihak militer demi pemuda, perselisihan ini berujung konflik besar yang
mempertahankan ideologi setempat. disebabkan oleh agama di Sulawesi Tengah. Kelompok
yang terlibat adalah pendatang muslim Bugis dengan
3. Konflik FPI vs GMBI di Jawa Barat etnis protestan di Poso. Dalam kejadian ini dilaporkan
sebanyak 577 korban tewas dan 384 orang lainnya
Konflik yang terjadi pada 2017 lalu antara
terluka. Bangunan rumah yang hancur mencapai 7.932
Front Pembela Islam (FPI) Jawa Barat dengan Gerakan
dan 510 fasilitas umum terbakar.
Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI) ini bermula dari
pemanggilan Habib Rizieq terkait dugaan penghinaan 9. Pemberontakan PKI Madiun 1948
Pancasila dan pencemaran nama baik. Untungnya tidak
ada korban jiwa dalam konflik ini. Terjadi pada 18 September 1948,
pemberontakan ini terjadi karena beberapa tokoh PKI
merasa tidak puas dengan pemerintahan pusat. Tragedi
pemberontakan ini memakan banyak korban jiwa
4. Pengusiran Mahasiswa Papua di Yogyakarta
termasuk gubernur Jawa Timur, RM Suryo. Bahkan
Beberapa mahasiswa Papua yang di tragedi ini masih tergolong catatan sejarah terkelam di
Yogyakarta yang mendukung kemerdekaan atas Papua tanah air.
Barat mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan di
10. Konflik Sosial di Situbondo

Contoh konflik terakhir yaitu perselisihan


yang terjadi tahun 1996 di kawasan Situbondo.
Penyebab utama konflik ini adalah perbedaan
keyakinan yang berujung pada gerakan anti kristen dan
tionghoa.

You might also like