You are on page 1of 3

JURNAL DWI MINGGUAN #1 MODUL 1.2.

Model Descrip;on, Examina;on and Ar;cula;on of Learning (DEAL)

1. Descrip(on
a. Apa (WHAT)
Pengalaman dalam menerapkan materi Nilai dan Peran Guru Penggerak di sekolah
berbasis pesantren.
b. Siapa (WHO)
Saya sebagai seorang guru di sekolah berbasis pesantren, siswa-siswa pesantren,
dan kolega guru lainnya.
c. Di mana (WHERE)
Di sekolah pesantren yang berlokasi di [nama lokasi sekolah].
d. Kapan (WHEN)
Pengalaman ini terjadi selama satu tahun terakhir dalam berbagai kegiatan
pembelajaran di sekolah.
e. Mengapa (WHY)
Pengalaman ini terjadi karena kami di sekolah berbasis pesantren ingin
menerapkan nilai-nilai Guru Penggerak dalam pendidikan kami, meskipun ada
pembatasan terkait penggunaan smartphone.
f. Bagaimana (HOW)
Siswa-siswa kami @dak diperbolehkan membawa smartphone ke sekolah, yang
membuat akses ke informasi menjadi terbatas. Namun, sebagai guru, saya selalu
berusaha untuk memberikan informasi terbaru yang berkaitan dengan mata
pelajaran fisika dengan cara-cara yang @dak melibatkan smartphone. Siswa-siswa
tetap semangat dan berusaha semaksimal mungkin dengan sumber daya yang ada.
Kami berkolaborasi dengan teman-teman dalam pembelajaran, dan saya selalu
mencari cara krea@f untuk menyampaikan materi agar tetap relevan. Meskipun
ada keterbatasan dalam akses informasi, semangat siswa untuk belajar dan
berkolaborasi tetap @nggi, dan kami berusaha untuk mengop@malkan
pembelajaran sesuai dengan kondisi tersebut.

2. Examina(on
Pengalaman dalam menerapkan materi Nilai dan Peran Guru Penggerak di sekolah
berbasis pesantren menghadapi tantangan yang @dak terduga, terutama terkait
keterbatasan akses informasi karena larangan penggunaan smartphone. Namun, jika
dibandingkan dengan tujuan dan rencana awal, terdapat beberapa perbedaan yang
dapat diiden@fikasi:
a. Catatan 1
- Rencana Awal: Merencanakan penerapan nilai-nilai Guru Penggerak dengan
dukungan akses informasi yang lebih mudah melalui smartphone.
- Kenyataan: Siswa-siswa kami @dak diizinkan membawa smartphone, yang
menghambat akses informasi yang lebih mudah.
b. Catatan 1
- Rencana Awal: Menerapkan strategi pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi untuk mendukung pembelajaran yang inova@f.
- Kenyataan: Keterbatasan akses teknologi informasi memaksa kami untuk lebih
bergantung pada sumber daya yang ada di lingkungan sekolah dan sumber daya
manusia dalam bentuk kolaborasi antarsiswa.

c. Catatan 1
- Rencana Awal: Menciptakan lingkungan pembelajaran yang inklusif dengan
memanfaatkan teknologi informasi.
- Kenyataan: Keterbatasan teknologi informasi mengharuskan kami untuk lebih
fokus pada interaksi sosial dan kerja sama antar siswa dalam menciptakan
lingkungan pembelajaran yang inklusif.

Meskipun terdapat perbedaan antara rencana awal dan kenyataan yang dihadapi,
pengalaman ini mengajarkan kami untuk menjadi lebih krea@f, mandiri, dan
kolabora@f dalam merancang pembelajaran yang relevan dengan kondisi sekolah.
Meskipun keterbatasan akses informasi, semangat siswa untuk belajar tetap @nggi,
dan kami berusaha untuk mengop@malkan pengalaman pembelajaran mereka sesuai
dengan situasi yang ada. Hal ini juga menjadi pelajaran berharga dalam menerapkan
nilai-nilai Guru Penggerak, terutama dalam hal fleksibilitas dan ketahanan dalam
menghadapi tantangan yang @dak terduga.

3. Ar;cula;on of Learning
Dari pengalaman ini, kami belajar beberapa hal yang berharga:
a. Fleksibilitas
Kami memahami pen@ngnya fleksibilitas dalam merancang pembelajaran.
Meskipun terhambat oleh keterbatasan akses informasi, kami belajar untuk
menyesuaikan rencana pembelajaran kami agar tetap relevan dan bermanfaat bagi
siswa.
b. Kerja Sama Siswa
Kami melihat betapa pen@ngnya kolaborasi antarsiswa dalam mengatasi
keterbatasan ini. Siswa-siswa kami menjadi lebih ak@f dalam berbagi pengetahuan
dan saling membantu, yang merupakan nilai pen@ng dalam paradigma Guru
Penggerak.
c. Kemandirian
Siswa-siswa kami juga belajar untuk menjadi lebih mandiri dalam mencari sumber
daya dan informasi di lingkungan sekolah. Mereka menjadi lebih proak@f dalam
mengatasi hambatan-hambatan yang muncul.

Untuk perbaikan di masa mendatang, kami berencana untuk:


a. Penyediaan Sumber Daya Alterna;f
Kami akan mencari cara untuk menyediakan sumber daya alterna@f yang dapat
mendukung pembelajaran, seper@ perpustakaan atau sumber daya fisik lainnya.
b. Pengembangan Keterampilan Teknologi
Meskipun siswa-siswa kami @dak dapat menggunakan smartphone, kami akan
tetap mengembangkan keterampilan teknologi informasi yang relevan yang dapat
membantu mereka dalam pendidikan mereka.
c. Kolaborasi yang Lebih Mendalam
Kami akan mendorong siswa-siswa kami untuk terlibat dalam kolaborasi yang lebih
mendalam dalam proyek-proyek pembelajaran. Kami juga akan terus
meningkatkan kerja sama antarsiswa.
d. Pengembangan Rencana Cadangan
Kami akan merencanakan rencana cadangan yang lebih baik untuk menghadapi
kemungkinan keterbatasan teknologi informasi di masa depan.

Pengalaman ini mengingatkan kami bahwa pendidikan harus beradaptasi dengan


kondisi yang berubah, dan pen@ng untuk selalu mencari solusi krea@f dalam mengatasi
hambatan-hambatan yang muncul.

You might also like