You are on page 1of 8

Lidah Super: dari Polusi hingga Radiasi

Ketika Bumi di Ambang Kehancuran

Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan perbuatan manusia, supaya Allah swt. merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka. Agar mereka kembali (ke jalan yang benar). (Q.S. Arrum: 41)
Agaknya penggalan ayat di atas dapat kita jadikan sebagai media introspeksi diri atas apa yang telah kita lakukan sebagai manusia. Kita telah ditakdirkan oleh Allah swt. bertempat tinggal di planet yang paling baik, dimana telah tersedia berbagi hal yang dibutuhkan manusia baik untuk tempat tinggal, pangan, hingga lingkungan yang kondusif. Semua itu merupakan rezeki dan nikmat yang telah dianugerahkan kepada manusia sebagai khalifah (penguasa) muka bumi ini. Yang membedakan manusia dengan makhluk lain adalah akal. Oleh karena itu, Allah swt. menunjuk manusia sebagai khalifah agar dapat memimpin dan melakukan perubahan. Allah swt. menciptakan bumi dan langit dengan hikmah. Kewajiban kita adalah menjaga dengan sebaik-baiknya dari segala yang merusak bumi ini. Baik dari bencana maupun dari perbuatan manusia sendiri. Sejak dahulu kala manusia sudah melakukan berbagai perubahan. Berawal dari zaman purba hingga zaman modern. Perubahan tersebut tidak hanya terjadi
Gambar 1

pada struktur tubuh dan lingkungan saja, tetapi juga budaya, teknologi, serta cara berpikir setiap individu mengalami perubahan dan perkembangan. Oleh karena itu,

Akibat ulah manusia, kondisi bumi saat ini seperti di ambang kehancuran

tidak heran jika pada zaman modern ini telah diciptakan berbagai teknologi yang semakin mempermudah urusan manusia. Namun, seiring dengan kemajuan teknologi, hal tersebut ternyata berdampak pada lingkungan yang juga turut

berubah. Dampak tersebut dapat membuat bumi yang sudah tua ini seperti di ambang kehancuran. Efek radiasi dan polusi merupakan dampak yang paling dekat dan nyata dalam kehidupan kita. Tanpa kita sadari, sebenarnya kita dikelilingi oleh berbagai radiasi. Aktivitas yang kita lakukan di mana pun seperti di kantor, di lapangan, di rumah, di pasar dan lain tempat, ternyata selalu ada radiasi. Radiasi yang ada di sekitar kita ini dihasilkan oleh berbagai sumber energi. Listrik, peralatan elektronik, panas, cahaya dan berbagai gelombang elektromagnetik merupakan sumber radiasi yang sangat dekat. Radiasi dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari sumber energi yang telah disebutkan di atas ke lingkungan sekitarnya tanpa memerlukan media sedangkan dalam istilah seharihari, radiasi selalu diasosiasikan sebagai radioaktif dan salah satu sumber radiasi pengion seperti reaktor nuklir. Ada tiga sumber utama radiasi yang bersumber dari radiasi alam yaitu sumber radiasi kosmis, terestrial, dan internal. Sumber radiasi kosmis yang berasal dari luar angkasa sebagian dari ruang antar bintang dan juga matahari dengan berbagai jenis sinarnya. Radiasi dari sinar matahari mengandung energi yang sangat tinggi terutama sinar ultraviolet. Apabila berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfer dapat membentuk inti radioaktif seperti Carbon-14, Helium-3, Natrium-22 dan Berilium-7. Besarnya tingkat radiasi dapat dipengaruhi oleh letak geografis suatu wilayah, ketinggian tempat dan langsung atau tidaknya radiasi diterima. Sumber radiasi terestrial secara alami dipancarkan oleh radionuklida dalam kerak bumi yang sudah ada sejak bumi terbentuk. Jenisnya adalah deret uranium, yaitu peluruhan berantai mulai Uranium-238, Plumbum206, deret Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208). Radiasi terbesar yang diterima
Gambar 2

Uranium merupakan salahsatu sumber radiasi terrestrial yang dipancarkan oleh radionuklida dalam kerak bumi

manusia berasal dari Radon (R-222) dan Thoron (Ra-220) sebab kedua nuklida ini

berbentuk gas sehingga mampu menyebar ke mana-mana. Tingkat radiasi yang dipancarkan dipengaruhi oleh konsentrasi radiasi yang terdapat di kerak bumi, seperti di Pocos de Caldas, Guarapari dari Brazil, Kerala dan Tamil Madu di India, dan Ramsar di Iran. Tempat-tempat tersebut memiliki pancaran radiasi di atas rata-rata. Sumber radiasi internal berasal dari tubuh manusia yang sejak lahir sudah mempunyai sumber radiasi. Namun, bisa juga disebabkan oleh makanan, pernapasan, dan luka yang terjadi di tubuh. Radiasi internal ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40 dan Radon. Selain itu juga Pb-210 dan Po-210 yang terdapat pada ikan dan kerang-kerangan sedangkan buah-buahan biasanya mengandung radiasi dari unsur K-40. Di samping radiasi yang berasal dari alam ada juga sumber radiasi yang dibuat manusia. Ini yang sering mendatangkan bahaya besar. Radiasi buatan telah diproduksi manusia sejak abad ke-20 dengan ditemukannya sinar-X oleh WC Rontgen. Saat ini banyak sekali jenis sumber radiasi buatan manusia baik yang berupa zat radioaktif atau sumber pembangkit radiasi lainnya seperti mesin sinar-X, komputer, dan lain-lain. Radioaktif dibuat berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak radioaktif dengan neutron yang biasa disebut dengan reaksi fisi di dalam reaktor atom. Radiasi buatan ini bisa memancarkan gelombang alfa, beta, gama dan neutron. Belakangan tren yang berkembang adalah adanya reaktor nuklir yang bisa mengakibatkan efek buruk apabila terjadi kebocoran atau ledakan pada reaktornya. Tak sedikit pula yang

mengembangkannya menjadi senjata dengan berbagai jenisnya. Pengalaman di Perang Dunia Kedua menunjukkan bahwa bom atom yang
Gambar 3

dijatuhkan AS di Hiroshima dan Nagasaki Jepang sanggup memusnahkan kota dalam waktu sekejap saja. Radiasi yang ditimbulkannya

Radiasi yang disebakan oleh ledakan nuklir dapat menyebabkan dampak buruk bagi manusia

berakibat sangat buruk pada diri manusia. Demikian pula dengan ledakan reaktor nuklir di Chernobyl yang dampaknya sangat dirasakan oleh mereka yang

bertempat tinggal di sekitar kawasan itu. Jadi, sesungguhnya kita selalu bersentuhan dengan radiasi dengan tingkat pancaran yang berbeda-beda. Cahaya matahari, komputer, televisi, handphone, dan peralatan elektronik lainnya yang memancarkan gelombang elektromagnetik merupakan sumber radiasi yang sudah lekat dalam kehidupan dan aktivitas kita. Demikian pula dengan peralatan perang serta alat kedokteran modern yang memanfaatkan gelombang cahaya. Besarnya radiasi yang boleh diterima oleh mereka yang bekerja di lingkungan radiasi tidak boleh melebihi 50 milisievert per tahun. Sedangkan bagi masyarakat pada umumnya tak melebihi dari 5 milisievert per tahun. Jika melebihi dari angka di atas, dikhawatirkan akan berdampak buruk bagi kesehatan diri manusia itu sendiri. Demikian ketentuan dari International Atomic Energy Agency (IAEA). Selain efek radiasi, dampak yang dapat merusak lingkungan karena

perkembangan teknologi adalah polusi. Polusi adalah sejenis gas yang dapat membahayakan yang berasal atau dihasilkan oleh asap-asap, baik dari asap kendaraan bermotor maupun asap-asap sisa pembakaran dari pabrik-pabrik

tertentu. Jarang sekali kita temui keadaan di jalan yang bersih tanpa adanya polusi dari asap kendaraan bermotor. Polusi juga dapat menimbulkan penyakit karena di dalam polusi itu terkandung virus-virus
Gambar 4

Kondisi jalan protokol yang semakin padat dengan kendaraan menimbulkan lingkungan yang semakin polutif

penyakit yang dapat membahayakan kesehatan kita. Banyak warga yang mengeluh akibat adanya polusi. Sampai sekarang pun belum ada cara yang ampuh untuk menangani polusi karena semakin hari semakin banyak orang yang mengendarai kendaraan bermotor sehingga banyak pula asap-asap yang dihasilkan dan hal itu akan menyebabkan polusi udara. Udara di Indonesia makin polutif. Regulasi yang tidak tegas (inkonsisten) tentang emisi kendaraan bermotor, dan ketiadaan ruang publik yang bebas asap rokok menyebabkan udara bersih menjadi barang langka, terutama di kawasan

perkotaan. Kondisi jalan protokol juga semakin padat karena terjadi peningkatan jumlah kendaraan, baik roda dua maupun roda empat. Tingkat penggunaan kendaraan yang sejalan dengan aktivitas manusia yang dituntut bergerak dinamis di era sekarang. Hal ini berdampak pada tingkat polusi di udara. Asap yang keluar dari knalpot kendaraan, debu, dan asap pabrik merupakan pemandangan yang sering kita lihat. Polutan tersebut dapat mengakibatkan banyak permasalahan, mulai dari kesehatan, kebersihan, hingga estetika lingkungan. Masalah kesehatan akan muncul karena kandungan polutan di udara semakin meningkat. Debu, gas karbon monoksida (CO), timbal (Pb), dan logam berat lainnya dapat menyebabkan gangguan kesehatan. Radikal bebas inilah yang dapat menyebabkan kanker. CO2 merupakan gas utama penyebab pemanasan global (83%), yang akan berakibat pada perubahan iklim, menyebabkan banjir, kekeringan, perubahan ekosistem, dan kesehatan manusia. Meningkatnya gas CO2 di udara juga memacu meningkatnya suhu atmosfer bumi, atau biasa dikenal sebagai efek rumah kaca. Sumber emisi CO2 di jalan raya antara lain berasal dari transportasi, sampah, dan industri. Muncul banyak masalah jika terjadi pemanasan global seperti sekarang ini, mulai dari masalah lingkungan, perubahan iklim, hingga bencana alam. Estetika lingkungan juga akan terpengaruh bahkan asap hitam dari knalpot yang tidak jarang menempel pada pembatas jalan dapat mengurangi keindahan karena terlihat kumuh. Karena radiasi dan polusi sangat lekat dalam kehidupan, maka kita perlu menjaga diri agar radiasi dan polusi yang terdapat di sekeliling kita itu tidak berdampak buruk bagi kesehatan. Usaha preventif yang lebih baik dilakukan, diantaranya adalah dengan cara mengatur pemakaian peralatan yang

memancarkan radiasi agar tidak berlebihan. Jika perlu memasang alat anti radiasi dan filtrasi udara, serta mengurangi pemakaian kendaraan bermotor. Konon tanaman yang sering disebut sebagai "Lidah Mertua" mempunyai kemampuan yang luar biasa yang tidak dimiliki tanaman lain.

Teratai di atas Lumpur Sansevieria, nama ini mungkin masih asing bagi sebagian penggemar tanaman hias, padahal sansevieria sudah dikenal sejak beberapa abad lalu, bahkan telah dibudidayakan sebagai tanaman hias pada awal abad ke19. Tanaman herba dari daerah tropis kering dan mediterania ini punya banyak istilah, misalnya lucky
Gambar 5

Lidah mertua telah ada sejak beberapa abad lalu

plant, century plant, snakeskine plant, browsting hemp, the devil's luck, good luck plant, judas sward dan african

devil's. Namun, yang paling populer adalah mother in law's tongue (lidah mertua) atau snake plant (tanaman ular). Masyarakat di Cina sudah lama mengenal tanaman ini, bahkan orang yang menanam sansevieria diyakini akan ''mewarisi'' delapan kebaikan: kesuburan, panjang umur, kecerdasan, seni, kecantikan, kekuatan, dan kemakmuran. Sansevieria andalan adalah dari jenis Bolpho Pyllom asal Amerika. Jenis ini adalah salah satu jenis sansevieria silindris langka yang biasa hidup di gurun pasir. Sansevieria memiliki kemampuan yang istimewa, diantaranya dapat menyerap racun, bahkan dalam beberapa penelitian di mancanegara, sansevieria diketahui mampu menyedot 107 jenis racun. Termasuk racun-racun yang terkandung dalam polusi udara (karbon monoksida), racun rokok (nikotin), bahkan radiasi nuklir. Sansiviera juga memiliki keunggulan lain, yaitu tidak memerlukan perawatan yang rumit dan cukup tahan banting, karena tanpa disiram selama beberapa hari pun akan tetap bertahan hidup. Sanseviera merupakan tanaman yang memiliki daun paling baik dalam menyerap unsur plumbum (Pb/timah hitam/timbal) yang bertebaran di udara terbuka (2,05 mgr/liter) serta menghasilkan kadar oksigen yang cukup tinggi. Tidak mengherankan jika tanaman ini dijuluki teratai di atas lumpur karena kemampuannya mereduksi berbagai polutan dan radiasi yang dianggap

sebagai pencemar hebat. Alasan ini juga yang membuat Lembaga Penerbangan Antariksa AS (NASA) menanam ribuan sansevieria di dekat instalasi nuklirnya. Lokasi penanaman ini hanya berjarak sekitar 10-25 meter dari instalasi nuklir tersebut. Apabila suatu saat terjadi kebocoran, ribuan sansevieria tersebut akan meredamnya karena mampu menyerap pancaran radiasi itu sendiri dari sumbernya. Tentu kalau kelak Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Jepara sudah dioperasikan, Indonesia akan melakukan hal yang sama. Selain itu, jenis tanaman yang satu ini sangat tepat kalau dibudidayakan di setiap kota yang banyak terjadi polusi udara. Sansevieria bisa ditanam di luar maupun di dalam ruangan. Apabila Anda belum percaya dengan kemampuan tanaman ini dalam menyerap racun, lakukanlah percobaan kecil-kecilan di rumah. Sediakan dua buah kantong plastik transparan. Isi kantong pertama dengan sansevieria sedangkan kantong lainnya dibiarkan kosong. Lalu isi kedua kantong dengan asap rokok. Kalau dicek dengan alat ukur polusi, pastilah tingkat polusi pada kantong pertama jauh lebih rendah daripada kantong kedua sebab sebagian racun rokok sudah direduksi oleh daun sansevieria. Melihat kemampuan tanaman ini, kini beberapa kampung mulai menanam sansevieria di pinggir selokan rumah. Sebab daun tanaman ini dapat pula menyerap bau busuk pada air comberan di selokan tersebut. Mudah dan Menantang Dari uraian di atas, kita dapat mengetahui manfaat istimewa yang dimiliki sanseviera. Jika ditinjau dari fungsi ekologis, tanaman sanseviera mempunyai peran penting untuk menyelamatkan kehidupan manusia karena fungsinya yang tidak dapat digantikan oleh tanaman lain. Oleh karena itu, sanseviera ini merupakan tanaman yang wajib ada di
Gambar 6

menanam lidah mertua dapat menyuplai oksigen dan mengurangi dampak dari polusi dan radiasi

lingkungan kita agar dapat mengurangi dampak yang ditimbulkan dari

perkembangan teknologi. Dengan upaya yang mudah dan sederhana ini, setidaknya kita telah membantu mengurangi polutan di udara dan menyuplai oksigen bagi kehidupan kita semua. Apakah kalian tertantang untuk membuktikan kemampuan tanaman super ini? Mari kita praktikan di lingkungan Anda untuk menjaga bumi dan kehidupan yang lebih baik.

*Hilmiyah Tsabitah adalah seorang Duta Lingkungan Hidup Indonesia

Referensi: Margiono, dkk. 2006. Agama Islam 2. Jakarta: Yudhistira.


Kontoversial Bahaya Radiasi Hand-phone _ penyrizkis.htm

oto1.ash.com/blog/1319178/entry/14439/ sim.nilim.go.jp/ GE/SEMI7/5%20PENGHIJAUAN.ppt sobatbaru.blogspot.com/2008/05/pengertian-limbah-dan-polusi.html

You might also like