Professional Documents
Culture Documents
Oleh Kelompok 6:
Segala puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Atas rahmat dan karunia-Nya,
kami dapat menyelesaikan tugas penulisan makalah mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan tepat
waktu. Penulisan makalah berjudul “AGEN AGEN INFEKSIUS” dapat diselesaikan karena
kami menyadari makalah bertema bahasa ini masih memerlukan penyempurnaan, terutama pada
bagian isi. Penulis menerima segala bentuk kritik dan saran pembaca demi penyempurnaan
makalah. Apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini, kami memohon maaf. Akhir kata,
kami berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi positif bagi dunia akademik, dan kami
berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian karya tulis
ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL...................................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................................................2
DAFTAR ISI..................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUHUAN.......................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................8
3.1 KESIMPULAN....................................................................................................................11
3.2 SARAN.................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Infeksi adalah proses invasif oleh mikroba dan berproliferasi didalam tubuh yang
menyebabkan timbulnya penyakit (Potter & Perry, 2005). Yang termasuk mikroba yaitu
bakteri, jamur dan virus. Sebagian besar mikroorganisme yang ditemukan di tanah, air,
kardinal (utama) berada pada rentang 10ºC–45ºC (Irianto, 2006). Rentang suhu tersebut
dimiliki oleh wilayah tropis seperti Indonesia. Kelembaban di wilayah tropis juga
patogen, seperti Candida albicans (Arifin, 2006). Candida albicans adalah fungi
sariawan, lesi pada kulit vulvovaginitis, dan gastrointestinal candidiasis. Candida albicans
saluran pencernaan dan vagina sebagai flora normal yang jumlahnya mencapai 71% pada
individu sehat (Naglik et al., 2004). Mukosa rongga mulut merupakan habitat Candida
albicans karena rongga mulut memberikan lingkungan ekologi untuk kolonisasi mikroba
(Komariah dan Ridhawati, 2012). Lebih dari 72% infeksi nosokomial disebabkan oleh
jamur. Candida sp. merupakan jenis jamur yang telah menjadi penyebab dari seluruh
infeksi nosokomial yang terjadi yaitu sebesar 15%, dan juga merupakan urutan keempat
dengan persentase 8%-15% penyebab infeksi aliran darah nosokomial dari seluruh jenis
infeksi nosokomial (Vazquez, 2003). Pada tahun 2006, sebanyak 25%-50% kandidemia
nosokomial terjadi di Critical Care Unit di Amerika dengan angka kematian mencapai
60%. Lebih dari 95% dari kasus kandidemia nosokomial disebabkan oleh 5 spesies
tropicalis dan Candida krusei (Pfaller et al., 2006 ; Tortorano et al., 2006). Selain
tingginya angka kematian, kandidemia juga menyebabkan waktu perawatan pasien yang
Agen infeksius seperti virus, bakteri, dan jamur merupakan organisme mikroskopis yang
dapat menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Penyebaran agen
infeksius ini dapat terjadi melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan
Penyakit yang disebabkan oleh agen infeksius ini dapat beragam, mulai dari penyakit
ringan hingga yang berpotensi mengancam jiwa. Oleh karena itu, penanganan dan
pencegahan penyakit yang disebabkan oleh agen infeksius ini menjadi sangat penting
Dalam makalah ini, akan dibahas secara mendalam tentang virus, bakteri, dan jamur
Pengetahuan tentang agen infeksius ini sangat penting dalam pengembangan vaksin,
antibiotik, dan terapi lainnya untuk melindungi manusia dan hewan dari penyakit yang
1. Apa yang dimaksud dengan agen infeksius, khususnya virus, bakteri, dan jamur?
3. Apa yang menyebabkan terjadinya penyakit akibat infeksi dari agen tersebut
(patogenesis)?
4. Bagaimana cara penanganan dan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh agen
infeksius tersebut?
5. Apa saja vaksin, antibiotik, dan terapi lain yang dapat dikembangkan untuk
melindungi manusia dan hewan dari penyakit yang disebabkan oleh agen infeksius
tersebut?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Menjelaskan konsep agen infeksius dan karakteristik dari virus, bakteri, dan jamur sebagai
agen infeksius.
2. Menganalisis mekanisme penyebaran agen infeksius melalui udara, air, makanan, dan
agen infeksius tersebut, baik secara umum maupun khusus pada virus, bakteri, dan jamur.
4. Menjelaskan cara penanganan dan pencegahan penyakit yang disebabkan oleh agen
infeksius tersebut, baik melalui pemberian vaksin, antibiotik, atau terapi lainnya.
5. Membahas vaksin, antibiotik, dan terapi lainnya yang dapat dikembangkan untuk
melindungi manusia dan hewan dari penyakit yang disebabkan oleh agen infeksius
tersebut.
BAB II
PEMBAHASAN
penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Agen infeksius terdiri dari virus, bakteri, dan
jamur yang masing-masing memiliki karakteristik dan mekanisme penyebaran yang berbeda.
Virus adalah agen infeksius yang terdiri dari bahan genetik yang dilapisi oleh lapisan
protein. Virus tidak dapat berkembang biak sendiri dan memerlukan sel inang untuk
berkembang biak. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh virus adalah flu,
Bakteri adalah agen infeksius yang terdiri dari sel tunggal yang dapat berkembang biak
secara aseksual. Beberapa bakteri bersifat patogen dan dapat menyebabkan penyakit pada
manusia, hewan, dan tumbuhan. Beberapa contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri
Jamur adalah agen infeksius yang merupakan organisme eukariotik yang dapat
berkembang biak secara seksual maupun aseksual. Jamur biasanya tumbuh pada
lingkungan yang lembap dan basah. Beberapa jamur bersifat patogen dan dapat
menyebabkan penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan. Beberapa contoh penyakit
Agen infeksius dapat menyebar melalui udara, air, makanan, dan kontak langsung dengan
penderita atau benda yang terkontaminasi. Virus dan bakteri dapat menyebar melalui udara
melalui batuk atau bersin dari penderita. Bakteri dan jamur dapat menyebar melalui air dan
makanan yang terkontaminasi. Virus, bakteri, dan jamur dapat menyebar melalui kontak
Penyakit akibat infeksi agen infeksius terjadi ketika agen tersebut berhasil memasuki
tubuh dan berkembang biak di dalam tubuh. Setiap agen infeksius memiliki mekanisme
patogenesis yang berbeda. Virus dapat menyerang sel inang dan mengganggu fungsi sel tersebut.
Bakteri dapat mengeluarkan toksin yang dapat merusak jaringan tubuh. Jamur dapat menginvasi
Penanganan dan pencegahan penyakit akibat infeksi agen infeksius dapat dilakukan
dengan pemberian vaksin, antibiotik, atau terapi lainnya. Vaksin dapat membantu tubuh untuk
menghentikan pertumbuhan bakteri. Terapi lainnya seperti terapi antijamur dapat digunakan
untuk mengobati infeksi jamur. Pencegahan penyakit akibat infeksi agen infeksius dapat
dilakukan dengan menjaga kebersihan, menjaga kesehatan tubuh, menghindari kontak dengan
Penerapan teknologi di bidang kesehatan seperti vaksinasi, pengembangan antibiotik, dan terapi
antijamur dapat membantu dalam penanganan dan pencegahan penyakit akibat infeksi agen
infeksius. Selain itu, teknologi informasi dan komunikasi dapat digunakan untuk memonitor dan
memperkirakan penyebaran penyakit akibat infeksi agen infeksius serta membantu dalam
Tantangan dalam mengatasi penyebaran agen infeksius antara lain berkaitan dengan
adanya resistensi agen infeksius terhadap antibiotik, keberadaan agen infeksius yang belum
dikenal, serta kurangnya ketersediaan dan aksesibilitas terhadap vaksin dan obat-obatan. Selain
itu, masalah sosial seperti minimnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang pentingnya
menjaga kesehatan dan kebersihan juga menjadi tantangan dalam mengatasi penyebaran agen
infeksiu
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan.
Agen infeksius seperti virus, bakteri, dan jamur dapat menyebabkan penyakit pada manusia,
hewan, dan tumbuhan. Masing-masing agen infeksius memiliki karakteristik dan mekanisme
penyebaran yang berbeda. Penanganan dan pencegahan penyakit akibat infeksi agen infeksius
dapat dilakukan dengan menggunakan teknologi kesehatan seperti vaksinasi, antibiotik, dan
terapi antijamur serta dengan menjaga kebersihan dan kesehatan tubuh. Namun, masih terdapat
berbagai tantangan dalam mengatasi penyebaran agen infeksius yang perlu diatasi secara holistik
3.2 Saran.
obatan serta vaksin untuk mengatasi agen infeksius yang baru maupun yang sudah
mengidentifikasi dan menangani penyakit akibat agen infeksius serta melakukan tindakan
3. Teknologi informasi dan komunikasi perlu terus dimanfaatkan untuk memonitor dan
DAFTAR PUSTAKA
Murray PR, Rosenthal KS, Pfaller MA. Medical microbiology. Elsevier Health Sciences; 2015.
Brown GD, Denning DW, Gow NAR, Levitz SM, Netea MG, White TC. Hidden killers: human
Morens DM, Fauci AS. Emerging infectious diseases: threats to human health and global
World Health Organization. Fact sheets: Antibiotic resistance. [cited 2023 Mar 31]. Available
from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/antibiotic-resistance.
Centers for Disease Control and Prevention. About antimicrobial resistance. [cited 2023 Mar 31].
http://repository.radenintan.ac.id/5238/6/BAB%20II.pdf
https://umsu.ac.id/komunikasi-yang-efektif/