You are on page 1of 5

TUGAS 1

MATERI DAN PEMBELAJARAN BAHASA INDINESIA SD 6

Di Kerjakan Oleh :

NAMA/1 :FUAD RAMZI

NIM /1 :822720962

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


A. Strategi
1. Strategi mengulang (rehearsal) adalah cara menyimpan informasi dalam memori dengan
mengulangi secara terus menerus materi yang dipelajari. Strategi ini membantu
memindahkan informasi dari memori jangka pendek ke memori jangka panjang. Strategi
mengulang terdiri dari aktivitas mengulang sederhana dan mengulang kompleks.
2. Strategi elaborasi adalah proses penambahan rincian sehingga informasi baru akan menjadi
lebih bermakna, oleh karena itu membuat pengkodean lebih mudah dan lebih memberikan
kepastian.
3. Strategi belajar kognitif membantu siswa dalam mengkonstruksi pengetahuannya
sendiri. Strategi belajar metakognitif adalah pengetahuan siswa tentang belajrnya sendiri
atau pengetahuan tentang bagaimana belajar.
4. Strategi Organisasi merupakan pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan utama atau
kebijakan organisasi dengan rangkaian tindakan dalam sebuah pernyataan yang saling
mengikat yang berkaitan dengan prinsip-prinsip umum untuk mencapai
misi organisasi (Wibisono, dalam Lynch, 2006).

B. urutan satuan bahasa dari yang terkecil sampai yang terbesar: fonem, suku kata, morfem, kata,
frasa, klausa, kalimat, paragraf, wacana.

Penjelasan:
fonem, satuan bunyi terkecil pola - /pola/ suku kata, bagian atau sub dari kata, jam = satu suku
kata malas = ma-las = dua suku kata.
morfem, satuan bentuk terkecil dalam sebuah bahasa yang masih memiliki arti dan tidak bisa
dibagi menjadi satuan yang lebih kecil

1. morfem bebas dan morfem terikat


pulang, makan, ruang, (ter-), (ber-), (henti), (juang)
2. morfem utuh dan morfem terbagi/1 (maja), (kursi), ( kecil ), (per-/ -an)
3. morfem segmental dan morfem super segmental lihat, lah, ber, tekanan, nada, durasi
4. morfem beralomorf zero call kala lampau call
5. morfem bermakna leksikal dan tidak bemakna leksikal. kuda, pergi, lari, merah, (ber-) ,
(me-), (ter-)
kata, kumpulan bunyi ujaran atau satuan bahasa yang memiliki 1 pengertian mengandung
arti, atau dalam bahasa tulis. akibat, badai, cemas frasa, satuan yang terdiri dari 2 kata atau
lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. ayah akan pergi nanti malam klausa, satuan
gramatik yang terdiri dari subjek dan prediket, baik di sertai objek dan keterangan serta
memiliki potensi untuk menjadi kalimat. budi gagal karena dia tidak membaca soal terlebih
dahulu kalimat, satuan bahasa yang terdiri dari 2 kata atau lebih yang mengandung pikiran
yang lengkap dan pola intonasi akhir. jangan buang sampah di sembarang tempat paragraf
atau alenia adalah bagian bab dalam 1 karangan yang mengandung 1 ide pokok dan
penulisannya di mulai dari garis baru wacana, satuan bahasa terlenglap yangdi realisasikan
dalam bentuk karangan atau laporan utuh seperti buku
C. Berikut adalah analisis morfologis dari bentukan kata tersebut:
1. Menyontek
* Morfem bebas: tidak ada, karena kata "me-" merupakan morfem terikat.
*/1 Morfem terikat: me-, -y, -ontek
2. Mempunyai
* Morfem bebas: ada, yaitu "punya".
Morfem terikat: me-, -m
3. memiliki
Morfem bebas: ada, yaitu "milik". Morfem terikat: me-, -i
4. mempertahankan
*Morfem bebas: ada, yaitu "tahan".
*Morfem terikat: me-, -per-, -kan

Penjelasan:
Morfem bebas adalah morfem yang dapat berdiri sendiri sebagai kata yang
memiliki makna tertentu, seperti "punya", "milik", dan "tahan" dalam contoh di atas.
Morfem terikat adalah morfem yang tidak dapat berdiri sendiri sebagai kata, tetapi
membutuhkan morfem lain untuk membentuk kata yang bermakna, seperti "me-", "-y", "-
i", "-per-", dan "-kan" pada contoh di atas.
D. Jawaban :
1. Perjuangan: terdiri dari awalan "per-", akar kata "juang", dan akhiran "-an". Bentukan kata
ini termasuk mendapat imbuhan konfiks, yaitu awalan "per-" dan akhiran "-an". Awalan
"per-" memberikan arti "melakukan atau melakukan sesuatu secara terus-menerus",
sedangkan akhiran "-an" memberikan arti "hasil dari suatu pekerjaan atau tindakan".
2. Menyatukan: terdiri dari awalan "me-", akar kata "satukan", dan akhiran "-kan". Bentukan
kata ini termasuk mendapat imbuhan simulfiks, yaitu awalan "me-" dan akhiran "-kan".
Awalan "me-" memberikan arti "melakukan suatu tindakan atau pekerjaan", sedangkan
akhiran "-kan" memberikan arti "membuat atau melaksanakan suatu tindakan atau
pekerjaan".
3. Memberikan: terdiri dari awalan "me-", akar kata "beri", dan akhiran "-kan". Bentukan kata
ini termasuk mendapat imbuhan simulfiks, yaitu awalan "me-" dan akhiran "-kan". Awalan
"me-" memberikan arti "melakukan suatu tindakan atau pekerjaan", sedangkan akhiran "-
kan" memberikan arti "membuat atau melaksanakan suatu tindakan atau pekerjaan".
4. Pertanian: terdiri dari awalan "per-", akar kata "tanam", dan akhiran "-an". Bentukan kata
ini termasuk mendapat imbuhan konfiks, yaitu awalan "per-" dan akhiran "-an". Awalan
"per-" memberikan arti "melakukan atau melakukan sesuatu secara terus-menerus",
sedangkan akhiran "-an" memberikan arti "hasil dari suatu pekerjaan atau tindakan".

Konfiks adalah gabungan dari awalan dan akhiran yang digabungkan ke dalam
suatu kata untuk membentuk makna baru. Contoh konfiks adalah "per-" dan "-an" dalam
kata "perjuangan" dan "pertanian".
Simulfiks adalah gabungan dari awalan dan akhiran yang berbeda yang
digabungkan ke dalam suatu kata untuk membentuk makna baru. Contoh simulfiks adalah
"me-" dan "-kan" dalam kata "menyatukan" dan "memberikan".
E. Contoh:
 KalimatTunggal :
1. Wati menyiram tanaman di halaman rumah
2. Toni mengantar ibu ke pasar
3. Lani membeli mangga
4. Siswa sedang menggunakan internet
5. Pihak swasta saling bekerja sama

Kalimat majemuk setara:


1. Yanti bermain boneka dan Hani mengerjakan tugas sekolah.
2. Ita hobi membaca cerpen, sedangkan Pandu hobi bermain sepak bola.

Kalimat majemuk bertingkat:


1. Nina tidak ikut kerja kelompok karena harus menjaga ibunya yang sakit.
2. Pak Imam datang ketika ayah sedang membersikan parit di depan rumah.
3. Kita harus menjaga kebersihan agar tidak ada sarang penyakit.
4. Rina tetap pergi sekolah walaupun hari ini turun hujan.

You might also like