You are on page 1of 5

Ujian Tengah Semester

Mata Kuliah : Seminar Audi7ng


13 April 2023

Yuszak Mahya
NPM : 120620220520

Penerapan standar audit dan e7ka profesi yang harus dipatuhi dalam kasus James Wagner adalah
audit manager dari Touche Ross pada tahun 1985

Standard audit
Standar audit adalah seperangkat prinsip, prosedur, dan 3ndakan yang harus diiku3 oleh seorang auditor
dalam melaksanakan pekerjaannya. Standar audit bertujuan untuk memas3kan bahwa audit yang
dilakukan sesuai dengan standar profesional, dan memberikan hasil yang akurat dan dapat diandalkan.
Standar audit juga mengatur tanggung jawab dan kewajiban seorang auditor dalam melaksanakan
tugasnya.
Standar audit terdiri dari dua jenis, yaitu:
1. Standar Profesional: Standar ini mencakup persyaratan tentang kualifikasi, kompetensi, dan
independensi seorang auditor. Selain itu, standar ini juga mengatur tanggung jawab seorang auditor
dalam melaksanakan audit, serta mengatur cara komunikasi hasil audit.
2. Standar Teknis: Standar ini mengatur tentang teknik dan metode yang digunakan oleh seorang auditor
dalam melaksanakan audit. Standar ini mencakup 3ndakan yang harus dilakukan auditor dalam
melakukan penilaian risiko, pengumpulan buk3, serta evaluasi dan presentasi hasil audit. (Sumber :
Interna3onal Standards on Audi3ng (ISA) - Interna3onal Federa3on of Accountants (IFAC) )

E7ka profesi auditor


E3ka profesi auditor adalah seperangkat prinsip moral dan nilai yang harus dipegang dan dijunjung 3nggi
oleh seorang auditor dalam menjalankan tugasnya. E3ka profesi auditor mencakup perilaku dan sikap
seorang auditor dalam melaksanakan tugasnya, seper3 integritas, objek3vitas, profesionalisme,
kerahasiaan, dan kepatuhan terhadap aturan dan regulasi.
E3ka profesi auditor sangat pen3ng untuk menjaga integritas dan kredibilitas profesi auditor, serta
memas3kan bahwa hasil audit yang diberikan akurat, obyek3f, dan dapat diandalkan. Auditor harus
memahami dan menghargai nilai-nilai e3ka profesi auditor, dan menghindari perilaku yang dapat
merugikan kepen3ngan klien, perusahaan, atau masyarakat secara umum.

Kesalahan material dari proses audit


Kesalahan material dari proses audit merujuk pada kesalahan yang signifikan atau material yang
ditemukan dalam proses audit, yang dapat memengaruhi keputusan manajemen atau pengguna laporan
keuangan. Kesalahan material dapat terjadi dalam proses audit karena ke3dakpatuhan dengan standar
audit, kesalahan dalam pengumpulan atau interpretasi data, atau kesalahan dalam analisis atau evaluasi
data.
Kesalahan material adalah masalah serius dalam proses audit karena dapat mempengaruhi keputusan
investasi dan keputusan bisnis, serta dapat membahayakan reputasi perusahaan. Oleh karena itu,
auditor harus mengiden3fikasi dan memperbaiki kesalahan material sebelum laporan audit diserahkan
kepada manajemen atau pengguna laporan keuangan.
Sumber:
"Materiality in Audi3ng," AuditNet. hPps://www.auditnet.org/docs/materiality.htm

Contoh kesalahan material dalam proses audit dapat melipu7:


Salah klasifikasi aset atau kewajiban dalam laporan keuangan, yang dapat mempengaruhi nilai total aset
atau kewajiban perusahaan dan mempengaruhi keputusan investasi.
• Kesalahan dalam penghitungan biaya atau penghasilan, yang dapat mempengaruhi laporan
keuangan dan memengaruhi keputusan manajemen.
• Kegagalan mengungkapkan konflik kepen3ngan dalam laporan audit, yang dapat mempengaruhi
penilaian kredibilitas laporan audit dan memengaruhi keputusan investasi.
• Kegagalan mengiden3fikasi penipuan atau kecurangan dalam laporan keuangan, yang dapat
membahayakan reputasi perusahaan dan mempengaruhi keputusan investasi.
• Kesalahan dalam pengungkapan informasi yang wajib diungkapkan dalam laporan keuangan,
seper3 kejadian pasca tanggal laporan keuangan, yang dapat mempengaruhi penilaian kinerja
perusahaan dan mempengaruhi keputusan investasi.
Contoh-contoh di atas menunjukkan bagaimana kesalahan material dalam proses audit dapat
berdampak signifikan pada keputusan manajemen dan pengguna laporan keuangan. Oleh karena itu,
sangat pen3ng bagi auditor untuk mengiden3fikasi dan memperbaiki kesalahan material sebelum
laporan audit diserahkan kepada manajemen atau pengguna laporan keuangan.
Dampak dari kesalahan material dalam proses audit
Dampak dari kesalahan material dalam proses audit dapat sangat berbahaya dan merugikan, karena
kesalahan tersebut dapat memengaruhi keputusan manajemen dan pengguna laporan keuangan, serta
dapat membahayakan reputasi perusahaan. Beberapa dampak dari kesalahan material adalah sebagai
berikut:
• Kesalahan material dapat mengubah penilaian manajemen atau pengguna laporan keuangan
terhadap kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Sebagai contoh, kesalahan dalam
penghitungan biaya atau penghasilan dapat membuat perusahaan tampak lebih menguntungkan
atau kurang menguntungkan dari kenyataannya.
• Kesalahan material dapat memengaruhi keputusan investasi dan keputusan bisnis perusahaan.
Sebagai contoh, kesalahan dalam pengungkapan informasi tentang risiko atau kejadian pasca
tanggal laporan keuangan dapat memengaruhi keputusan investor atau kreditor dalam
melakukan investasi atau memberikan kredit.
• Kesalahan material dapat membahayakan reputasi perusahaan dan dapat menyebabkan
tuntutan hukum atau sanksi regulatori. Sebagai contoh, kesalahan dalam mengiden3fikasi
kecurangan atau penipuan dalam laporan keuangan dapat merugikan reputasi perusahaan dan
menyebabkan tuntutan hukum atau sanksi regulatori.

Contoh konkrit dari dampak kesalahan material dalam proses audit adalah kasus James Wagne. James
Wagner adalah audit manager dari Touche Ross yang saat itu bertugas mengawasi pekerjaan audit
laporan keuangan American Fuel & Supply Company, Inc., (AFS) tahun 1985,. Dalam kasus tersebut,
Touche Ross melakukan kesalahan material dalam pelaporan keuangannya. Kesalahan ini menyebabkan
pendapatan perusahaan tahun 1985 dilaporkan terlalu 3nggi (overstated) hampir $1 juta, sehingga
kinerja perusahaan yang seharusnya mengalami rugi menjadi laba.

Di Amerika Serikat, terdapat beberapa dasar hukum yang mengatur tentang tanggung jawab dan
kewajiban perusahaan audit terhadap pengguna hasil audit. Beberapa di antaranya adalah:
• Securi3es Act of 1933: Undang-undang ini memberikan tanggung jawab pada perusahaan audit
untuk memberikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan dalam prospektus atau dokumen
penda[aran lainnya yang digunakan untuk menjual sekuritas kepada investor.
• Securi3es Exchange Act of 1934: Undang-undang ini memberikan kewajiban pada perusahaan
audit untuk melaporkan informasi yang akurat dan dapat diandalkan dalam laporan tahunan dan
laporan keuangan yang disampaikan kepada Securi3es and Exchange Commission (SEC) dan
publik.

Dalam prak3knya, perusahaan audit di Amerika Serikat memiliki tanggung jawab dan kewajiban untuk
memas3kan bahwa audit yang dilakukan sesuai dengan standar audit dan e3ka profesi auditor yang
berlaku. Jika terdapat kesalahan material dalam proses audit yang 3dak dilaporkan kepada pengguna
hasil audit, maka perusahaan audit dapat terkena tuntutan hukum dari pengguna hasil audit.

Hal ini juga dilakukan oleh Chevron Chemical yang kemudian menggugat Touche Ross, menyatakan
bahwa kantor akuntan publik tersebut telah lalai dalam auditnya. Chevron Chemical juga mengklaim
bahwa Touche Ross memiliki tanggung jawab untuk memberitahukannya setelah mengetahui adanya
kesalahan dalam laporan keuangan AFS tahun 1985.
Walau Pengadilan menolak tuduhan bahwa Touche Ross lalai dalam audit AFS pada tahun 1985, Namun
pengadilan banding menyetujui bahwa Touche Ross secara hukum lalai karena 3dak memberi tahu
penggugat tentang penarikan laporan auditnya, dan memutuskan memberikan gan3 rugi sebesar $1,6
juta kepada Chevron Chemical.

Dalam kasus ini menurut saya, Walau AFS 3dak setuju , Touche Ross harus segera mengambil 3ndakan
untuk memperbaiki kesalahan material yang terjadi dan memberitahu pengguna hasil audit dalam hal ini
Chevron Chemical tetang kesalahan material dalam hasil audit karena akan berdampak Panjang dan
merugikan perusahaan jika pengguna audit menggugat secara hukum. Disamping itu reputasi Touche
Ross juga dipertaruhkan dari kejadian ini.

Ke3ka terjadi kesalahan material dalam proses audit, Touche Ross harus mengambil 3ndakan yang tepat
untuk memperbaiki kesalahan tersebut dan memas3kan bahwa audit dilakukan dengan integritas,
objek3vitas, dan kepatuhan terhadap standar audit dan e3ka profesi auditor.
Beberapa hal yang harus dilakukan auditor terkait standar audit dan e3ka profesi adalah sebagai berikut:
• Iden3fikasi kesalahan material: Touche Ross harus mengiden3fikasi kesalahan material yang
terjadi dan menentukan sejauh mana dampak kesalahan tersebut pada laporan keuangan.
Touche Ross juga harus mengevaluasi kemungkinan adanya kesalahan material lainnya.
• Laporkan kesalahan material: Touche Ross harus melaporkan kesalahan material secara tertulis
kepada AFS dan Chevron Chemical dan menyampaikan temuan tersebut dalam laporan audit.
• Ambil 3ndakan perbaikan: Touche Ross harus memberikan rekomendasi untuk memperbaiki
kesalahan material dan memas3kan bahwa manajemen perusahaan telah mengambil 3ndakan
yang tepat untuk memperbaiki kesalahan tersebut.
• Evaluasi dampak kesalahan material: Touche Ross harus mengevaluasi dampak kesalahan
material pada laporan keuangan dan memas3kan bahwa kesalahan tersebut telah diperbaiki.
Jika kesalahan material berdampak signifikan pada laporan keuangan, Touche Ross juga harus
memper3mbangkan untuk merekomendasikan perubahan dalam opini audit.
• Mematuhi standar audit dan e3ka profesi auditor: Touche Ross harus memas3kan bahwa audit
dilakukan dengan mematuhi standar audit dan e3ka profesi auditor yang berlaku, seper3 prinsip
integritas, objek3vitas, dan independensi.

You might also like