Professional Documents
Culture Documents
Bab 5
Bab 5
Siklus produksi yang dibahas dalam bab ini diterapkan dalam perusahaan manufaktur yang
produksinya berdasarkan pesanan dari pembeli. Siklus produksi terdiri dari dua transaks transaksi
manufaktur dan aktivitas penghitungan fisik sediaan Jaringan prosedur yang membentuk
transaksi manufaktur adalah
3Prosedur pengembalian barang gudang 4. Prosedur pencatatan biaya tenaga kerja langsung5.
Prosedur pencatatan pembebanan biaya overhead pabrik dan kos produk selesai. 6Prosedur
pencatatan biaya overhead pabrik sesungguhnya, biaya pemasaran, dan biaya administrasi dan
umum.
TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PRODUKSITujuan audit terhadap siklus produksi disajikan
dalam Gambar 18.1.
Kelompok Asersi
Kelengkapan
Transaksi manufaktur yang dicatat mencerminkan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan
overhead yang dikonsumsi dalam produksi produk selama periode yang diaudit
Semua transaksi manufaktur yang terjadi selama periode vang diaudit telah dicatat
Entitas memiliki hak atas sediaan sebagai akibat transaksi manufaktur yang tercatat dalam
periode yang diaudit
Semua transaksi manufaktur telah dicatat dalam jumaldiringkasdan diposting ke dalam akun
dengan benar
Rincian transaksi manufaktur mendukung penyajian akun yang berkaitan dalam laporan
keuangan, baik klasifikasinya maupun pengungkapannya
Sediaan yang dicantumkan dalam neraca secara fisik ada pada tanggal neraca
Sediaan mencakup seluruh bahan baku. produk, dan bahan habis pakai vang ada pada tanggal
neraca
Kos produk yang dijual mencakup kos semua produk yang dijual selama penode yang diadit
Entitas memiliki hak legal atas sediaan yang ada pada tanggal neraca
Sediaan disajikan semestinya pada sang terendah di antara kos atau harga pasar pada tanggal
neraca
Kos produk yang dirual mencerminkan penerapan metode kos vang konsisten
Sediaan dan kos produk yang dijual telah didedikasi dan diklasifikasi dengan semestinya dalam
neraca
Rerangka Perancangan
Oleh karena siklus produksi terdiri dari dua sistem informasi akuntansi untuk menye- lenggarakan
dua transaksi yang berkaitan dengan produksi perusahaan, pembahasan perancangan program
audit untuk pengujian pengendalian terhadap siklus produksi ini dibagi menjadi dua kelompok
berikut ini:
Sistematika Uraian
Uraian tentang perancangan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap dua
transaksi yang membentuk siklus produksi dibagi menjadi beberapa tahap berikut ini:
1. Fungsi terkait.
2. Dokumen.
3. Catatan akuntansi.
5Salah saji potensial, aktivitas pengendalian yang diperlukan, dan prosedur audit untuk
pengujian pengendalian yang dapat digunakan oleh auditor. 6. Penjelasan aktivitas pengendalian
yang diperlukan. 7Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi
yang
bersangkutan.
8Penjelasan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi yang bersangkutan.
Transaksi manufaktur terdiri dari berbagai transaksi pengolahan bahan baku menjadi produk jadi.
Berbagai fungsi yang terkait dalam transaksi manufaktur berada di tangan unit organisasi berikut
ini.
Nama Fungsi
1. Fungsi penjualan
3Fungsi produksi
Departemen Produksi
Bagian Produksi
Bagian Gudang
Berdasarkan salah saji yang diperkirakan akan terjadi dalam transaksi manufaktur sebagaimana
dirinci dalam Gambar 18.10, aktivitas pengendalian yang dapat mencegah dan
mendeteksi salah saji tersebut mencakup: 1Pemisahan fungsi akuntansi biaya dari fungsi
produksi, fungsi gudang, dan fungsi yang
menganggarkan biaya.
2Pemisahan fungsi gudang dari fungsi produksi. 3Surat order produksi diotorisasi oleh kepala
fungsi produksi
4. Daftar kebutuhan bahan dan daftar kegiatan produksi dibuat oleh fungsi perencanaan
5Bukti permintaan dan pengeluaran barang gudang diotorisasi oleh kepala fungsi
6. Kartu jam kerja diotorisasi oleh kepala fungsi produksi yang bersangkutan.
7. Penggunaan tarif biaya overhead pabrik untuk membebankan biaya overhead pabrik
kepada produk.
8. Bukti kas keluar diotorisasi oleh fungsi pembuat bukti kas keluar. 9. Surat order produksi, bukti
permintaan dan pengeluaran barang gudang, bukti kas keluar, bukti memorialbernomor urut
tercetak dan penggunaannya dipertanggung-
jawabkan.
10. Penggunaan kartu kos produk untuk mencatat kos produk yang diproduksi
11Penggunaan laporan produk selesai untuk penyerahan produk selesai dari fungsi produksi ke
fungsi gudang dan untuk dasar pencatatan kos produk jadi dalam buku pembantu sediaan.
12. Secara periodik dilakukan rekonsiliasi kartu biaya dengan akun kontrol biaya di dalam buku
besar. 13Penggunaan panduan akun dan pelaporan biaya produksi pada waktu yang tepat
PERANCANGAN PROGRAM AUDIT UNTUK PENGUJIAN PENGENDALIAN-AKTIVITAS
PENGHITUNGAN FISIK SEDIAAN
Berbagai fungsi yang terkait dalam aktivitas penghitungan fisik sediaan berada di tangan
Nama Fungsi
PELAJARI INSTRUKSI YANG DIBUAT UNTUK PENGHITUNGAN FISIK SEDIAAN. Sebaiknya auditor
ikut serta dalam penyusunan instruksi tertulis untuk penghitungan fisik sediaan, agar instruksi
yang dibuat oleh klien cukup menjamin dihasilkannya data sediaan yang teliti dan dapat
diandalkan. Auditor perlu mempelajari instruksi tertulis penghitungan fisik sediaan yang disusun
oleh klien untuk memperoleh keyakinan mengenai
1Independensi karyawan yang diikutsertakan dalam panitia penghitungan fisik sediaan dari fungsi
penyimpanan barang dan fungsi akuntansi sediaan. 2Ketelitian metode yang digunakan untuk
pengukuran sediaan