You are on page 1of 5

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Peta perubahan wilayah Amerika Serikat.

Amerika Serikat terletak di tengah-tengah benua Amerika Utara, dibatasi oleh Kanada di sebelah
utara dan Meksiko di sebelah selatan. Negara Amerika Serikat terbentang dari Samudra Atlantik di
pesisir timur hingga Samudra Pasifik di pesisir barat, termasuk kepulauan Hawaii di lautan Pasifik,
negara bagian Alaska di ujung utara benua Amerika, dan beberapa teritori lainnya.
Penetap pertama wilayah yang kini menjadi Amerika Serikat berasal dari Asia sekitar 15.000 tahun
yang lalu. Mereka menyeberangi jembatan darat Bering ke Alaska.[1] Selanjutnya, penduduk asli
Amerika bermukim di wilayah tersebut selama ribuan tahun sebelum kedatangan para kolonis
Eropa. Pada tahun 1492, Christopher Columbus berhasil mencapai Amerika. Orang-orang Inggris
lalu bermukim di Jamestown, Virginia pada tahun 1607. Permukiman ini dianggap sebagai
permukiman pertama di Amerika Serikat. Selanjutnya, Amerika Serikat terus didatangi oleh orang-
orang Inggris. Orang Prancis, Spanyol, dan Belanda juga bermukim di sebagian Amerika Serikat.
[2]
Pada tahun 1770-an, tiga belas koloni Inggris meliputi dua setengah juta penduduk. Koloni-koloni
ini tumbuh dan berkembang dengan pesat, serta mengembangkan sistem politik dan hukum sendiri.
Meskipun demikian, perkembangan koloni-koloni Inggris berakhir tidak baik bagi penduduk asli
Amerika, karena banyak dari mereka yang tewas akibat penyakit, dan mereka kehilangan negeri
mereka.
Parlemen Inggris menegakkan otoritasnya atas koloni-koloni ini dengan menetapkan pajak baru,
yang dianggap inkonstitusional oleh orang Amerika karena mereka tidak terwakili di Parlemen.
[3]
Konflik yang memanas berujung pada perang penuh yang dimulai pada April 1775. Setelah
melalui Revolusi Amerika, koloni-koloni menyatakan kemerdekaan dari Kerajaan Britania Raya pada
tanggal 4 Juli 1776 dan mendirikan Amerika Serikat.
Dengan dukungan militer dan keuangan berskala besar dari Prancis serta kepemimpinan
Jenderal George Washington, Pasukan Patriot memenangkan Perang Revolusi dan perdamaian
disepakati pada tahun 1783. Selama dan setelah perang, 13 negara bersatu di bawah pemerintah
federal yang ditetapkan melalui Pasal-Pasal Konfederasi. Ketika dokumen ini tak lagi bekerja
dengan baik, Konstitusi baru ditetapkan pada tahun 1789 dan hingga ini menjadi dasar
bagi pemerintah federal Amerika Serikat, dan kemudian hari meliputi pula Undang-Undang HAM.
Dengan Washington sebagai presiden pertama dan Alexander Hamilton sebagai kepala penasihat
keuangannya, pemerintahan nasional yang kuat pun dibentuk. Pada Sistem Partai Pertama, dua
partai politik nasional berkembang mendukung atau menolak kebijakan Hamilton. Ketika Thomas
Jefferson menjadi presiden, ia membeli Wilayah Louisiana dari Prancis, menggandakan luas wilayah
Amerika. Perang kedua dan terakhir melawan Inggris berlangsung pada tahun 1812. Hasil utama
dari perang tersebut adalah berakhirnya dukungan Eropa bagi serangan suku Indian terhadap para
pemukim barat.
Di bawah dukungan demokrasi Jefferson dan demokrasi Jackson, Amerika Serikat meluas
melalui pembelian Louisiana hingga sejauh California dan Oregon, serta pencarian lahan murah
untuk para petani dan pemilik budak Yeoman yang mempromosikan demokrasi dan perluasan, yang
harus dibayar dengan kekerasan dan kebencian terhadap kebudayaan Eropa. Perluasan ini, di
bawah Manifest Destiny, adalah penolakan terhadap saran Partai Whig yang ingin meningkatkan
dan memodernisasi ekonomi dan masyarakat alih-alih memperluas
wilayah. Perbudakan dihapuskan di semua negara bagian di Utara (sebelah utara garis Mason-
Dixon yang memisahkan Pennsylvania dan Maryland) pada tahun 1804, namun tetap berlangsung
di negara-negara bagian di Selatan karena tingginya permintaan kapas dari Eropa.
Setelah tahun 1820, serangkaian kompromi menunda pertikaian mengenai masalah perbudakan.
Pada pertengahan tahun 1850-an, kekuatan Republik merebut kendali politik atas Utara dan berjanji
untuk menghentikan perluasan perbudakan, yang mengindikasikan penghapusan
perbudakan. Pemilihan presiden pada tahun 1860 yang dimenangkan oleh Abraham
Lincoln dari partai Republik membuat sebelas negara budak melepaskan diri dan
mendirikan Konfederasi pada tahun 1861. Setelah empat tahun pertumpahan darah, Uni, di bawah
Presiden Lincoln dan Ulysses S. Grant sebagai jendera panglima mengalahkan Selatan
dengan Robert E. Lee sebagai jenderalnya yang paling terkenal. Akhirnya perbudakan dihapuskan
dan Selatan menjadi miskin. Pada era Rekontsruksi (1863–77), Amerika Serikat mengakhiri
perbudakan dan memperluas hak hukum dan hak suara untuk mantan budak (Orang Afrika
Amerika yang pernah menjadi budak). Pemerintah nasional menjadi lebih kuat, dan
karena Amendemen Keempat Belas, pemerintah kini memiliki tugas nyata untuk melindungi hak
individu. Rekonstruksi berakhir pada 1877 dan sejak tahun 1890-an hingga 1960-an sistem Jim
Crow (segregasi) membuat orang kulit hitam berada dalam inferioritas politik, sosial, dan ekonomi.
Seluruh Selatan mengalami kemiskinan hingga paruh kedua abad ke-20, ketika Utara dan Barat
berkembang dan makmur dengan cepat.
Amerika Serikat menjadi kekuatan industri yang unggul pada awal abad ke-20 akibat ledakan jumlah
wirausahawan di Utara dan kedatangan jutaan pekerja imigran serta petani dari Eropa. Jaringan rel
kereta nasional diselesaikan, dan pertambangan serta pabrik berskala besar mengindustrialisasi
kawasan Timur Laut dan Barat Tengah. Ketidakpuasan kelas menengah atas korupsi, inefisiensi,
dan politik tradisional memicu gerakan Progresif sejak tahun 1890-an hingga 1920-an, yang
mendorong terjadinya reformasi dan memungkinkan hak suara perempuan serta pelarangan alkohol
(yang dicabut pada 1933). Meskipun pada awalnya netral dalam Perang Dunia I, Amerika
Serikat menyatakan perang terhadap Jerman pada tahun 1917, dan mendanai Sekutu hingga
meraih kemenangan setahun kemudian. Setelah dekade kemakmuran pada tahun 1920-
an, runtuhnya Wall Street 1929 menandani dimulainya Depresi Besar yang mendunia selama
sedasawarsa. Franklin D. Roosevelt yang Demokrat menjadi presiden dan menerapkan program
barunya, New Deal, untuk bantuan, pemulihan, dan reformasi, yang mendefinisikan liberalisme
Amerika modern. Setelah serangan Jepang ke Pearl Harbor pada 7 Desember 1941, Amerika
Serikat memasuki Perang Dunia II bersama Sekutu dan membantu mengalahkan Jerman Nazi di
Eropa dan mengalahkan Jepang di Timur Jauh.
Setelah Perang Dunia II, Amerika Serikat dan Uni Soviet muncul sebagai negara adidaya yang
saling bersaing dan memulai Perang Dingin. Kedua negara ini saling bertikai secara tak langsung
dalam persaingan senjata dan perlombaan angkasa. Kebijakan luar negeri Amerika Serikat selama
Perang Dingin dipusatkan pada pembendungan Komunisme, dan negara ini ikut serta dalam perang
di Korea dan Vietnam untuk mencapai tujuan ini. Liberalisme memperoleh banyak kemenangan
pada masa New Deal dan juga pada pertengahan 1960-an, khususnya dalam kesuksesan gerakan
hak sipil, namun konservatisme kembali berkembang pada tahun 1980-an di bawah Ronald Reagan.
Perang Dingin berakhir setelah bubarnya Uni Soviet pada tahun 1991, menjadikan Amerika Serikat
sebagai satu-satunya negara adikuasa. Memasuki abad ke-21, konflik internasional berpusat di
sekitar Timur Tengah dan meningkat tajam menyusul serangan 11 September serta Perang
Melawan Terorisme yang dideklarasikan setelahnya. Amerika Serikat mengalami resesi ekonomi
terburuk sejak Perang Dunia II pada akhir tahun 2000-an, yang disusul oleh melambatnya
pertumbuhan ekonomi selama tahun 2010-an.

Prasejarah[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Prasejarah di Amerika Serikat
Pada awal era Paleozoikum, Amerika Utara berada di belahan Bumi Selatan, dan banyak lautnya
yang dipenuhi oleh beragam makhluk laut. Pada paruh akhir Paleozoiukum, lautan berubah
menjadi rawa dan menjadi habitat bagi amfibi dan reptil awal. Ketika benua ini menjadi bagian
dari Pangea, terjadi kondisi kering dan leluhur mamalia mendominasi kawasan ini hingga mengalami
kepunahan massal.
Dinosaurus muncul pada masa Trias, periode pertama dari era Mesozoikum, dan dengan cepat
menyebar ke Amerika Serikat. Setelah Pangea terpecah, Amerika Utara mulai bergerak ke ara utara
dan barat. Pada masa Jura akhir, dataran di kawasan barat Amerika Utara menjadi rumah bagi
dinosaurus seperti Allosaurus, Apatosaurus, dan Stegosaurus. Pada masa Kapur, Teluk
Meksiko meluas dan memecah Amerika Utara. Plesiosaurus dan mosasaurus hidup di perairannya.
Di kemudian hari, dataran pesisir kawasan barat dihuni oleh dinosaurus
seperti Edmontosaurus, Triceratops, dan Tyrannosaurus, hingga seluruh dinosaurus mengalami
kepunahan massal.
Pada era Senozoikum, mamalia mulai mendominasi daratan Amerika Utara. Selama masa Eosen,
kawasan barat menjadi habitat bagi unta dan kuda primitif yang kecil serta
karnivora creodonta. Titanotheres yang mirip badak mendominasi Dakota Selatan pada
masa Oligosen. Setelah itu, iklim di Amerika Serikat mendingin hingga masa Pleistosen,
ketika gletser menyebar. Kucing gigi pedang, mammoth berbulu, mastodon, dan serigala
mengerikan menghuni kawasan ini, hingga akhirnya kedatangan manusia membuat mereka punah
melalui perburuan.

Pra-Columbus[sunting | sunting sumber]


Artikel utama: Pra-Columbus

Bangsa-bangsa asli yang menempati tanah Amerika sebelum kedatangan bangsa kulit putih.

Tidak ada kepastian mengenai bagaimana dan kapan penduduk asli Amerika pertama kali menetap
di Benua Amerika dan Amerika Serikat modern. Teori paling terkenal menyatakan bahwa orang
bermigrasi dari Eurasia menyeberangi Beringia, sebuah jembatan darat yang
menghubungkan Siberia dengan Alaska modern, dan kemudian menyebar ke selatan di sepanjang
Benua Amerika. Migrasi ini kemungkinan dimulai pada 30.000 tahun silam[4] dan berlanjut hingga
sekitar 10.000 tahun silam, ketika jembatan tanah itu terendam akibat naiknya permukaan air yang
disebabkan oleh berakhirnya periode glasial terakhir.[5] Penduduk awal ini, yang disebut bangsa
Paleoamerika, dengan cepat terbagi menjadi ratusan bangsa dan suku dengan budaya yang
beragam.
Masa Pra-Columbus meliputi semua subdivisi periode dalam sejarah dan prasejarah benua
Amerika sebelum munculnya pengaruh signifikan Eropa di benua Amerika. Masa ini mencakup
masa permukiman asli pada periode Paleolitikum Atas hingga kolonisasi Eropa selama periode
Modern Awal. Meskipun secara teknis merujuk kepada era sebelum perjalanan Christopher
Columbus pada 1492 hingga 1504, pada praktiknya istilah ini biasanya meliputi sejarah kebudayaan
asli benua Amerika hingga ditaklukan atau secara signifikan dipengaruhi oleh bangsa Eropa, bahkan
meskipun ini terjadi puluhan hingga ratusan tahun setelah kedatangan awal Columbus.
Pada masa itu, penduduk asli Amerika menetap di Amerika Serikat. Mereka memiliki budaya yang
berbeda: penduduk asli di Amerika Serikat timur berburu; penduduk asli di Amerika Serikat barat
laut menangkap ikan; penduduk asli di barat daya menanam jagung dan membangun rumah yang
disebut pueblo; dan penduduk asli di Great Plains berburu bison.[6][7]

Zaman kolonial[sunting | sunting sumber]

Conquistador Spanyol Coronado menjelajahi sebagian Barat Daya Amerika sejak 1540 hingga 1542.

Artikel utama: Sejarah kolonial Amerika Serikat


Setelah periode penjelajahan yang dilakukan oleh negara-negara besar di Eropa, permukiman
pertama didirikan pada 1607.[8] Orang Eropa membawa kuda, sapi, dan babi ke benua Amerika, dan
membawa jagung, kalkun, kentang, kacang, tembakau, dan labu ke Eropa. Lingkungan berpenyakit
terbukti mematikan bagi banyak penjelajah dan para pemukim awal menderita penyakit-penyakit
baru. Dampak penyakit baru bahkan lebih buruk bagi penduduk asli Amerika, terutama penyakit
cacar dan campak. Banyak sekali penduduk asli yang meninggal, biasanya sebelum permukiman
Eropa berskala besar dimulai.[9][10]
Kolonisasi Spanyol, Belanda, dan Prancis[sunting | sunting sumber]
Para penjelajah Spanyol adalah orang Eropa pertama yang tiba di benua Amerika, melalui ekspedisi
kedua Christopher Columbus, yang mencapai Puerto Rico pada 19 November 1493; yang lainnya
mencapai Florida pada 1513.[11] Dengan cepat ekspedisi Spanyol mencapai Pegunungan
Appalachia, Sungai Mississippi, Grand Canyon,[12] dan Great Plains. Pada 1540, Hernando de
Soto melakukan penjelajahan besar-besaran ke kawasan Tenggara. Selain itu, pada tahun yang
sama Francisco Vázquez de Coronado menjelajahi Arizona hingga Kansas tengah.[13] Spanyol
mengirim beberapa pemukim, mendirikan permukiman Eropa permanen pertama di Amerika Serikat
di St. Augustine, Florida pada 1565, namun hanya sedikit yang menetap permanen di sana.
Permukiman Spanyol yang tumbuh menjadi kota-kota penting antara lain Santa
Fe, Albuquerque, San Antonio, Tucson, San Diego, Los Angeles, Santa Barbara dan San Francisco.
[14]
Klaim teritorial Eropa di Amerika Utara, sek. 1750
Prancis
Kerajaan Britania Raya
Spanyol

Belanda Baru adalah koloni Belanda abad ke-17 yang berpusat di New York City modern dan
Lembah Sungai Hudson, di mana mereka berdagang dengan suku Indian di utara dan menahan
perluasan Yankee dari New England. Orang Belanda adalah para Kalvinis yang mendirikan Gereja
Reformasi di Amerika, namun mereka toleran terhadap agama dan kebudayaan lainnya. Koloni ini
direbut Inggris pada 1644 dan meninggalkan warisan yang bertahan lama dalam kehidupan budaya
dan politik Amerika, termasuk keterbukaan pikiran dan pragmatisme perdagangan di kota, suatu
tradisionalisme rural di pedesaan yang dicirikan oleh kisah Rip Van Winkle, serta politisi
seperti Martin Van Buren, Theodore Roosevelt, Franklin D. Roosevelt dan Eleanor Roosevelt.[15]
New France adalah daerah yang dikolonisasi oleh Prancis sejak 1534 hngga 1763. Ada sedikit
pemukim permanen di luar Quebec dan Acadia, namun Konfederasi Wabanaki menjadi sekutu
militer New France melalui empat Perang Prancis dan Indian melawan koloni-koloni Inggris yang
bersekutu dengan Konfederasi Iroquois. Selama Perang Prancis dan Indian, New England
berperang dengan sukses melawan Acadia dan Inggris memindahkan orang Acadia dari Acadia
(Nova Scotia) lalu menggantinya dengan para Petani New England.[16] Pada akhirnya, beberapa
orang Acadia bermukim kembali di Louisiana, di mana mereka mengembangkan kebudayaan
pedesaan Cajun yang unik dan masih ada hingga kini. Mereka menjadi warga negara Amerika
Serikat pada 1803 melalui Pembelian Louisiana.[17] Desa-desa Prancis lainnya di sepanjang sungai
Mississippi dan Illinois direbut ketika orang Amerika Serikat mulai berdatangan setelah 1770.[18]
Wilayah-wilayah lain dimukimi oleh orang Skotlandia-Irlandia, Jerman, dan Swedia.[19]

You might also like