You are on page 1of 10

Vol.2, No.

2 Desember 2021

BUDAYA WESTERNISASI TERHADAP MASYARAKAT


1
Dzakiy Muhammad Alfadhil, 2Agung Anugrah, 3Muhammad Hafidz Alfidhin Hasbar
123
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman
Correspondence author : dzakiy.alfadh@gmail.com1

ABSTRACT
Culture is dynamic and can grow and develop along with changing times because culture is built
and rebuilt by humans However, there are cultures that cannot changed. Koentjaraningrat divides
culture into two forms of culture, namely culture and culture physical and non physical
(Koentjaraningrat 1982). Culture that is physical in the form of a product and difficult to change,
such as temples and inscriptions. While non-physical culture is present in the form of ideas and
dynamic human activities, open to change and adaptation to the context of the times. The
influence of Western culture or what is known as ''Westernization'' is clearly visible today. Where
the model of human life is increasingly drifting towards a modernist model with an emphasis on
systems Western culture (Westernization), which is seen as modern culture or as an alternative to
Cultural development of foreign cultures in Islamic society The growth and development of culture
It becomes a habit that occurs in life between humans and nature and their environment. So
Culture can change at any time, adapting to the times. where is cultural differences between
tribes. The existence of thoughts colored by the secularization of Perception society about
happiness and success that is only seen from the material has changed understanding of qana''ah,
simplicity, mutual assistance and unity as taught in Islam.

Keywords: westernization, habits, culture

Latar Belakang Masalah manusia di mana seorang individu belajar dan


Kebudayaan merupakan konsep menerima kebudayaannya. Orang memperoleh
fundamental dalam disiplin ilmu antropologi. budaya mereka baik secara sadar melalui
E.B. Taylor, salah satu antropolog, pembelajaran langsung dan secara tidak sadar
mendefinisikan budaya sebagai sesuatu yang melalui interaksi (Rendell 2010).
mencakup semua pengalaman manusia. E.B. Kebudayaan bersifat dinamis dan dapat
Taylor berpendapat bahwa budaya mencakup tumbuh dan berkembang seiring dengan
pengetahuan, seni, moralitas, hukum, dan perubahan zaman karena kebudayaan dibangun
keterampilan serta perilaku lain yang diterima dan dibangun kembali oleh manusia. Namun,
atau dipelajari oleh orang dan anggota ada budaya yang tidak bisa diubah.
masyarakat (Taylor 1887). Dari konsep ini dapat Koentjaraningrat membagi kebudayaan menjadi
dikatakan bahwa kebudayaan adalah produk dua bentuk kebudayaan, yaitu kebudayaan fisik
yang dibuat oleh manusia, sedangkan dan non fisik (Koentjaraningrat 1982).
kebudayaan juga membentuk manusia dalam Kebudayaan yang berwujud fisik berwujud
kehidupan sehari-hari. Dalam konteks budaya, suatu produk dan sulit diubah, misalnya candi
manusia dipandang sebagai hewan simbolik, dan prasasti. Sedangkan budaya non fisik hadir
makhluk yang penuh dengan simbol dan dalam bentuk gagasan dan aktivitas manusia
makhluk budaya yang kehidupannya dibentuk yang dinamis, terbuka terhadap perubahan dan
oleh produk budaya. Apalagi kebudayaan tidak adaptasi dengan konteks zaman. Kebudayaan
diwariskan melalui kode genetik, melainkan non fisik berupa gagasan meliputi nilai, norma,
melalui proses enkulturasi, yaitu proses interaksi gagasan, dan pesan moral. Sedangkan budaya
non fisik berupa kegiatan yang meliputi ritual,
99
Copyright ©2021 JURNAL SOSIAL POLITIKA
e-ISSN: 2798-2238, p-ISSN: 1410-6604
Vol.2, No.2 Desember 2021

adat istiadat, tarian, dll. Budaya non fisik Globalisasi dalam konteks budaya selalu
memiliki hubungan yang erat dengan globalisasi dikaitkan dengan dominasi negara barat yang
karena bersifat dinamis dan dapat berubah dari dikenal dengan westernisasi. Globalisasi dan
waktu ke waktu. Oleh karena itu, pengertian westernisasi sangat erat kaitannya, karena
Kebudayaan populer banyak berkaitan dengan globalisasi itu sendiri merupakan proses atau
masalah keseharian yang dapat dinikmati oleh strategi negara-negara barat untuk memperluas
semua orang atau kalangan orang teretentu produk dan pengaruhnya, termasuk secara
seperti pementasan mega bintang, kendaraan budaya. Oleh karena itu kita dapat mengatakan
pribadi, fesyen, model rumah, perawatan tubuh bahwa westernisasi adalah salah satu produk
dan semacamnya[1] (Purwanti 2013). globalisasi. Menurut Antony Black, Westernisasi
Perkembangan globalisasi yang dimulai pada abad ke-18 (Black 2006). Namun di
mempengaruhi semua bidang kehidupan era globalisasi yang didominasi budaya Barat,
manusia juga mempengaruhi perubahan muncul fenomena baru yaitu Hallyu atau
budaya. Sebagaimana kita ketahui, globalisasi gelombang Korea sebagai bentuk globalisasi
telah menjadi masalah yang mendapat banyak budaya versi Asia (Valentinda & Istriyani, 2013).
perhatian sejak akhir abad ke-20 hingga awal Seperti westernisasi, pola rambat
abad ke-21. Dalam proses globalisasi, batas- gelombang Korea memanifestasikan dirinya
batas geografis suatu negara menjadi kabur dalam budaya populer seperti film, acara TV,
sehingga proses globalisasi dapat mengancam musik pop, mode, dan bahkan bahasa,
eksistensi budaya suatu bangsa sebagaimana makanan, dan teknologi. Oleh karena itu, dapat
budaya lain dapat dengan mudah menyerbu dikatakan bahwa saat ini ada dua budaya yang
kehidupan suatu bangsa. Tidak dapat dipungkiri mendominasi budaya dunia, yaitu Westernisasi
bahwa pengaruh globalisasi terhadap difusi sebagai budaya dengan nilai budaya barat dan
budaya semakin terlihat dengan Korean wave sebagai nilai budaya Korea
berkembangnya teknologi informasi, sehingga Selatan. Meskipun tidak dapat dipungkiri bahwa
difusi budaya tidak lagi harus melalui migrasi di Teluk Korea terdapat unsur budaya Barat
tetapi dapat berlangsung. Adanya akses yang pertama kali muncul melalui Westernisasi.
internet memudahkan penyerapan budaya Namun kini Korean wave juga sudah menjadi
karena hampir semua orang terkoneksi dengan trend yang jelas di beberapa negara. Hal ini
jaringan internet. Media merupakan senjata ditunjukkan oleh budaya pop Korea yang
utama dalam difusi budaya di era globalisasi mampu memasuki pasar global dan bersaing
karena media berperan sebagai agen difusi dengan budaya Barat. Korean wave tidak hanya
budaya massa dengan menjadi jembatan antara melanda negara-negara Asia seperti Jepang,
agen dan konsumen. Media merupakan saluran Indonesia, China, Thailand, India, Filipina, tetapi
yang berpengaruh dalam penyebaran budaya juga negara-negara Barat seperti Amerika dan
dunia, yang secara langsung mempengaruhi negara-negara Eropa, bahkan negara-negara di
perubahan gaya hidup masyarakat dan Afrika dan Timur Tengah. Kondisi ini
menjadikan masyarakat sebagai konsumen membuktikan bahwa Korean wave merupakan
budaya. Begitu orang menjadi konsumen saingan paling kuat dari Westernisasi saat ini.
budaya baru, kemungkinan besar akan terjadi Westernisasi` sudah terlihat jelas saat ini.
perubahan budaya yang ada di masyarakat Dimana model kehidupan manusia semakin
tersebut. Hal ini diperkuat dengan hasil melayang ke arah model modernis dengan
penelitian para ahli yang menyatakan bahwa penekanan pada sistem budaya Barat
media sering digunakan sebagai alat untuk (Westernisasi), yang dipandang sebagai budaya
perubahan sosial (Li,2004). modern atau sebagai alternatif dari budaya saat
100
Copyright ©2021 JURNAL SOSIAL POLITIKA
e-ISSN: 2798-2238, p-ISSN: 1410-6604
Vol.2, No.2 Desember 2021

ini. Pengaruh budaya ini tidak dapat dihindari di individu, masyarakat atau bangsa untuk
era yang semakin canggih ini, proses interaksi mengadopsi dan meniru cara-cara masyarakat
antar bangsa di dunia melalui pertukaran Barat dalam dimensi yang berbeda dengan
pelajar atau kunjungan pelajar, wisata keliling tujuan untuk kemajuan.
dan program lainnya semakin hari semakin
meningkat. Sementara itu, perlindungan Pembahasan
terhadap arus pengaruh budaya sangat lemah Perkembangan Westernisasi
di masyarakat, sehingga mereka mulai
Proses imperialisme dan kolonialisme di
meninggalkan jati dirinya sebagai bangsa yang
Indonesia telah lama berdampak besar bagi
berbudi luhur, tanpa mengenal batasbatas
kehidupan masyarakat. Salah satu dampak
ajaran agama dan moral budaya. Kondisi ini
tersebut adalah westernisasi seluruh aspek
persis seperti yang dikemukakan oleh
kehidupan Indonesia. Dalam sejarah Indonesia,
Koentjaraningrat bahwa “suatu proses sosial
tidak pernah disebutkan secara jelas kapan
yang terjadi ketika suatu kelompok manusia
proses westernisasi ini terjadi. Beberapa
dengan suatu kebudayaan bertemu dengan
sejarawan Islam mengatakan bahwa proses
unsur-unsur kebudayaan asing sedemikian rupa
westernisasi ini telah terjadi sejak awal
sehingga unsur- unsur kebudayaan tersebut
kolonialisme dan imperialisme di Indonesia dan
lambat laun diterima dan ditransformasikan ke
dunia Islam lainnya pada abad ke-19 M.7 Hal ini
dalam masyarakatnya sendiri”. Selain itu, ada
dapat dibenarkan oleh pengaruh langsung yang
kekhawatiran modernisasi model Barat yang
dapat diberikan Barat terhadap orang
tidak sejalan dengan nilai-nilai Islam akan
Indonesia. . bisnis. Publik. Selama ini, pengaruh
merugikan moral umat Islam dan menghentikan
westernisasi di kalangan umat Islam umumnya
arus kebangkitan Islam serta mendorong umat
terjadi dalam dua periode: Pertama,
Islam untuk meninggalkan ajaran Islam. Upaya
Westernisasi muncul ketika Islam berada di
ini terlihat melalui media hiburan dan
bawah kepemimpinan Abbasyiah II. Hal ini
kesenangan berupa seni, tari, kemewahan dan
dikarenakan bangsa Arab telah memasuki era
cinta sebagai unsur utamanya.
kemunduran, baik secara politik maupun
Kata westernisasi secara harfiah berarti
ekonomi. Pengaruhnya tampak nyata saat ini
“westernisasi” dan berasal dari kata westernize.
dengan pergeseran nilai-nilai Islam akibat
Kondisinya mirip dengan yang ada di dunia
penaklukan wilayah Islam. Selain itu dapat
barat. Atau dengan kata lain westernisasi
ditandai dengan hilangnya asketisme pada
menjadikan kita orang barat dengan budaya
masyarakat muslim. Kedua, Westernisasi
barat.4 Koentjaraninggrat mengatakan
muncul pada masa pemerintahan Turki Usmani
westernisasi merupakan upaya meniru cara
ketika terjadi perpecahan di antara parakhalifah
hidup barat secara berlebihan, meniru segala
Islam yang memberikan peluang bagi
aspek kehidupan, baik itu fashion, perilaku,
modernisasi Westernisasi. dengan cendekiawan
budaya dan lain-lain. di sisi lain, sikap peniru
Islam di universitas-universitas Arab di
yang menyinggung adat, budaya dan bahasa
Andalusia dan wilayah Islam lainnya. Proses ini
nasional5. Oleh karena itu, westernisasi
melibatkan penggabungan pendapat para
merupakan tindakan keterlaluan dalam memuja
pemikir Barat atau kekuatan Barat.
Barat6 dengan mengambil seluruh cara hidup
Pengaruh westernisasi terhadap
mereka tanpa filter yang menyaringnya. Pola
masyarakat Faktor-faktor yang mempengaruhi
adopsi ini tidak hanya berlangsung secara
munculnya westernisasi di Indonesia umumnya
obyektif, tetapi juga dapat berlangsung secara
disebabkan oleh faktor informasi dan
subyektif, yaitu interaksi yang lahir dari gagasan
101
Copyright ©2021 JURNAL SOSIAL POLITIKA
e-ISSN: 2798-2238, p-ISSN: 1410-6604
Vol.2, No.2 Desember 2021

penyebaran, serta kontak sosial, terutama di lingkungannya. Dengan demikian, budaya dapat
pusat-pusat industri dan pariwisata. Kemajuan berubah sewaktu-waktu dan menyesuaikan
besar-besaran dalam komunikasi untuk dengan perkembangan zaman. Dimana
mengakomodasi kebangkitan era informasi terdapat perbedaan budaya antar suku.
global berarti tidak ada negara di dunia yang terutama antara budaya asing dan budaya
tertutup untuk era informasi. Dari sana, Islam. Perbedaannya terletak pada sistem nilai,
tuntutan zaman yang menuntut cara hidup perbedaan sikap hidup. Westernisasi negara-
yang lebih maju dalam segala aspek kehidupan, negara Islam oleh Barat merupakan upaya untuk
membawa perubahan dalam perekonomian mengubah sikap dan pandangan umat Islam
dan sistem sosial budaya masyarakat. Namun, sesuai dengan keinginan mereka. Oleh karena
perhatian utama adalah bahwa perubahan itu, westernisasi Barat dipandang sebagai salah
dalam sistem sosial budaya sering kebarat- satu upaya Barat untuk menggerogoti prinsip-
baratan atau kebarat-baratan. Pengaruh ini prinsip dasar Islam. Apalagi umat Islam akan
memanifestasikan dirinya dengan cara yang terjerat dalam pola pikir dan kehidupan Barat.
mencolok dalam masyarakat saat ini, terutama Dengan tumbuhnya pemikiran Barat, jiwa
di berbagai bidang kehidupan; ummat Islam, nilai-nilai budaya Islam secara
1. Pengaruh ilmu pengetahuan dan otomatis menjadi kosong dan kering dalam jiwa
teknologi Ilmu pengetahuan memegang ummat Islam. Mengenai hal di atas, Anwar
peranan penting dalam kehidupan saat ini, pernah mengatakan bahwa Barat adalah istilah
suatu bangsa akan maju dan berkembang jika yang digunakan oleh para orientalis Barat untuk
memiliki ilmu pengetahuan dan teknologi yang menggambarkan perjuangan kekuatan yang
mumpuni. Perkembangan ilmu ini berlangsung mengendalikan kebijakan luar negeri, untuk
di berbagai sektor industri mulai dari pertanian, meyakinkan umat Islam untuk mengikuti
pertahanan, ekonomi, kedokteran dan lain-lain. konsepsi Barat dan peradaban mereka.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kekuatan-kekuatan ini masih mengusir Muslim
di dunia barat bergerak begitu cepat, terkadang dari lingkaran Muslim untuk dimasukkan ke
jauh melampaui nilai manfaat dan dalam sistem politik, ekonomi dan sosial
kegunaannya, atau bahkan nilai kemanusiaan mereka dan pada akhirnya akan
dan lingkungan. Penciptaan industri batubara mengintegrasikan Muslim ke dalam model
dan minyak dengan mengabaikan kerusakan Barat. Tujuannya adalah untuk mengalihkan
lingkungan, penemuan-penemuan militer Islam dari tujuan utamanya dengan cara
seperti bom atom telah membawa dampak menyusup ke dalam unsur-unsur barat.Seperti
besar tidak hanya pada manusia itu sendiri, dikatakan Anwar, bentuk-bentuk penetrasi
tetapi juga pada lingkungan. Temuan ini juga budaya barat ke dalam kehidupan umat Islam
berimplikasi pada kenyataan bahwa dunia Islam terlihat nyata dalam kehidupan saat ini.
tidak dipandang sebagai negara yang Bagaimanapun, telah terlihat di dunia hiburan
terbelakang dan stagnan teknologi. Dengan rumah seperti bioskop, teater, teater, surat
demikian, umat Islam mulai mengejar kabar, radio dan lain-lain yang mengabaikan
ketertinggalan dalam ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Islam. Model lain pengaruh
teknologi untuk membebaskan label westernisasi yang paling serius adalah
keterbelakangan di dunia barat. munculnya konsep kebebasan tanpa batas
2. Perkembangan budaya asing dalam dalam segala aspek kehidupan. Anggapan ini
masyarakat Islam Tumbuh dan berkembangnya menyerang kaum muda muslim dan pemuda,
budaya menjadi kebiasaan yang terjadi dalam yang mengarah pada pergaulan bebas kaum
kehidupan antara manusia dengan alam dan muda, perkumpulan kelompok, hajatan umum
102
Copyright ©2021 JURNAL SOSIAL POLITIKA
e-ISSN: 2798-2238, p-ISSN: 1410-6604
Vol.2, No.2 Desember 2021

yang berbaur dengan kaum muda, dan mengemban misi ini adalah untuk menarik para
penggunaan pakaian yang berbeda dengan genius dari negara-negara Islam untuk
nilai-nilai Islam sudah menjadi kebiasaan dalam menerima beasiswa untuk melanjutkan studi di
kehidupan mereka, terutama di kota-kota negara-negara barat. dengan harapan bahwa
besar. . tingkat perkotaan. Di sisi lain, kebijakan orang-orang ini akan menjadi perpanjangan
pemerintah yang dipengaruhi oleh pandangan tangan misi barat di negara-negara Islam untuk
Barat telah memperburuk situasi ini. Kebijakan mencapai tujuan yang diinginkan. Akibatnya,
melegalkan penjualan alkohol gratis di seperti yang kita lihat sekarang, banyak
komunitas Muslim dilarang keras dalam Islam, lembaga pendidikan, baik negeri maupun
yang memfasilitasi proses westernisasi dan swasta (asing/lokal), telah menerapkan model
dilindungi oleh pihak berwenang, meskipun pendidikan Barat di Indonesia. Misalnya,
siapa pun yang menentangnya dianggap mencampurkan siswa di kelas yang sama,
kriminal dan kriminal. Kenyataannya, umat Islam menghabiskan lebih banyak waktu untuk
saat ini mengikuti hal di atas, bahkan lambat mempelajari sains daripada studi agama,
laun mereka akan menerima dan menciptakan menyesuaikan program dengan metode Barat,
budaya yang sama dalam kehidupan mereka di dll. Oleh karena itu, tidak mengherankan jika
era modern ini. Mereka semua datang dan ulama yang lahir selama ini adalah ulama Islam
muncul dari budaya barat karena pengaruh dengan pola pikir Barat.
sukses yang mereka upayakan selama ini.
3. Pengaruh lembaga pendidikan asing Pengaruh Westernisasi terhadap Sosial Budaya
yang berkembang di negara-negara Islam Bangsa Indonesia
Pengaruh westernisasi dalam lembaga Perubahan sosial dapat diartikan sebagai
pendidikan dimulai pada abad ke-19 M, suatu perubahan yang dapat terjadi sebagai
misalnya Mesir pada waktu itu di bawah akibat ketidaksesuaian antara berbagai unsur
kepemimpinan Muhmaad Ali yang selalu fokus yang ada dalam kehidupan bermasyarakat
pada Barat, Mengubah Model pendidikan di sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan
Mesir hampir menyerupai model di Barat. Pola- yang tidak selaras dengan fungsinya bagi
pola di atas berlanjut hingga hari ini dimana masyarakat yang terlibat. Sedangkan yang
banyak negara Islam mengadopsi model dimaksud dengan perubahan budaya adalah
pendidikan yang ditiru oleh Barat. meskipun perubahan yang terjadi akibat ketidaksesuaian
tidak semua sistem pendidikan barat sesuai antara unsur-unsur budaya yang berbeda,
dengan budaya atau sistem nilai Islam. Pengaruh untuk menciptakan kondisi yang tidak sesuai
Barat dalam dunia pendidikan bukan tanpa dengan kehidupan. Westernisasi merupakan
alasan, faktor perkembangan ilmu pengetahuan gerakan besar yang memiliki implikasi politik,
dan teknologi di dunia Barat menyebabkan sosial, budaya dan teknologi. Gerakan ini ingin
umat Islam tertinggal jauh dari perkembangan mewarnai kehidupan sehari-hari negara-negara
peradaban. Oleh karena itu, mereka harus barat. Dalam banyak hal, Westernisasi
belajar dari mereka untuk mengejar mengubah kepribadian bangsa yang mandiri
ketertinggalan di bidang sains dan teknologi ini. dan khas. Kemudian bangsa berubah menjadi
Momen opportun est utilisé par l'Occident pour boneka yang sepenuhnya meniru peradaban
influencer les étudiants qui vinnent dans leur Barat. Beberapa efek yang dirasakan adalah:
pays pour qu'ils apprennent appliquer les 1. Cara hidup masyarakat saat ini lebih
principles de la culture et du mode de vie mementingkan gengsi dan utilitas tanpa
occidentaux dans leur société et leur nation mengetahui dampak buruk yang kemudian akan
lorsqu'ils leur asal. Dengan demikian, tujuan
103
Copyright ©2021 JURNAL SOSIAL POLITIKA
e-ISSN: 2798-2238, p-ISSN: 1410-6604
Vol.2, No.2 Desember 2021

dirasakan. Misalnya, sekarang orang lebih seks bebas dan lain-lain yang dapat
menyukai makanan cepat saji atau istilahnya menyebabkan HIV/AIDS. Saat ini, kebebasan
fast food seperti: makanan penutup yang berserikat telah mencapai tingkat yang
manis, hamburger, ayam goreng, minuman mengkhawatirkan. Orang-orang muda dapat
kaleng, dll. Camilan manis, cookies dan cakes berinteraksi secara bebas antar jenis kelamin.
mengandung terlalu banyak gula dan terlalu Tidak jarang para remaja berciuman mesra di
sedikit vitamin dan mineral. Makanan di atas depan umum, terlepas dari masyarakat sekitar.
merupakan salah satu makanan dalam kategori Mereka sudah mengenal istilah pacaran
junk food. Junk food adalah "gaul" untuk sejak remaja. Pacar adalah bentuk kebanggaan
makanan rendah nutrisi. Biasanya, jenis junk bagi mereka yang bisa dibanggakan. Akibatnya,
food ini tinggi garam, gula, lemak, atau kalori, terjadi persaingan antar remaja untuk memiliki
tetapi secara nutrisi, renda rendah vitamin, pacar. Ide pacaran di era globalisasi informasi
mineral, dan serat. Secara keseluruhan, sangat berbeda dengan ide pacaran 15 tahun
harganya lebih murah daripada makanan sehat lalu. Akibatnya, banyak remaja putri saat ini
dan rasanya lebih enak (tetapi tidak sesehat berhenti sekolah karena hamil. Jadi, selama
itu). ). Beberapa akibat terlalu banyak pacaran, anak harus diinformasikan tentang
mengonsumsi junk food, termasuk junk food idealisme dan realisme. Anak perlu dididik
tinggi gula, dapat merusak gigi dan untuk menyadari bahwa kenyataan seringkali
menyebabkan kerusakan gigi. Konsumsi tidak seperti yang kita harapkan, sebaliknya
makanan tinggi gula secara teratur membuat harapan tidak selalu menjadi kenyataan. Hal
kadar insulin dalam tubuh tidak stabil dan yang sama berlaku untuk berkencan. Keindahan
menjadi penyebab diabetes di kemudian hari. dan kehangatan yang menggoda tidak akan
Junk food menyebabkan obesitas (kegemukan) bertahan selamanya.
karena nilai kalorinya yang tinggi. Obesitas 4. Hilangnya nilai-nilai luhur dari budaya
meningkatkan risiko penyakit diabetes daerah di Indonesia Indonesia memiliki beragam
melitus/kencing manis, penyakit jantung, seni dan budaya. Dari Sabang sampai Merauke,
pembuluh darah, stroke dan menimbulkan masing-masing punya keunikan, kita bisa
masalah sosial dan psikologis. bangga dengan keragaman ini. Terutama
2. Misalnya cara berpakaian, tank top budaya Indonesia yang memiliki corak tersendiri
dipakai di luar negeri di musim panas, tapi di per daerah. Serta tarian, lagu, rumah adat,
Indonesia untuk gaya di depan umum. Hal ini pakaian adat dan bahasa daerah. Namun seiring
terjadi karena orang Indonesia malas untuk berjalannya waktu, tradisi budaya daerah mulai
berubah. Mereka percaya bahwa pakaian yang kehilangan nilai dan signifikansinya. Generasi
diproduksi oleh Barat sesuai dengan budaya muda masa kini lebih suka mengikuti tren yang
Timur yang dianut oleh masyarakat Indonesia ada. Seolah tak ada lagi keinginan untuk
kita. melestarikan budaya luhur itu. Mereka lebih
3. Pergaulan bebas, generasi muda adalah menyukai tarian modern seperti break dance
tulang punggung bangsa, yang seharusnya daripada tarian tradisional seperti tari Kuda
mampu mengambil alih kepemimpinan bangsa Lumping, reog, tari piring, tari Bedoyo, dll. Selain
ini ke arah yang lebih baik di masa depan. itu, mereka lebih suka menyanyikan lagu-lagu
Dalam penyiapan generasi muda juga sangat dari genre pop, rock, metal daripada lagu atau
bergantung pada persiapan masyarakat yaitu genre tradisional Indonesia seperti keroncong,
keberadaan budaya. Ini termasuk pentingnya campursari , dll. Karena sudah tua dan tidak
filter untuk perilaku negatif pada khususnya; nyaman, budaya Indonesia semakin kehilangan
alkohol, penggunaan obat-obatan terlarang,
104
Copyright ©2021 JURNAL SOSIAL POLITIKA
e-ISSN: 2798-2238, p-ISSN: 1410-6604
Vol.2, No.2 Desember 2021

identitas dan nilainya. Alhasil, beberapa budaya kini cukup mengakar dalam masyarakat
kita berhasil diklaim oleh negara tetangga Indonesia.
Malaysia, seperti Reog dan Batik. Situasi di 2. Rusaknya Iman Umat Islam Tidak
Indonesia adalah sebagai berikut, dapat dipungkiri bahwa dampak westernisasi
memungkinkan banyak orang memanfaatkan telah merusak keimanan, nilai dan sikap bangsa.
ketidakpedulian anak-anak negara terhadap Dampak dunia hiburan saat ini sangat
budaya mereka sendiri. berbahaya bagi remaja, musik dengan lirik
5. afrodisiak dinyanyikan secara bebas tanpa
Dampak budaya westernisasi terhadap sensor. Proyeksi adegan hiburan setiap pagi dan
Kehidupan Berbangsa Dan Benegara sore memastikan konsentrasi yang sangat tinggi
Perubahan era global sedang berlangsung dari orang-orang, pria dan wanita, tanpa
di seluruh dunia, Menimbulkan pengaruh yang halangan apapun. Jadi jangan heran, akan ada
besar bagi masyarakat dunia. Berkembangnya pelecehan seksual dan tindakan kriminal lainnya
IPTEK yang berinovasi membuat terjadinya selama atau setelah acara. Hal ini dilakukan
perubahan budaya di seluruh negara, dengan meniru budaya barat dengan
Globalisasi menyebabkan asimilasi budaya mengadakan konser-konser hiburan di
menimbulkan pengaruh yang baik dan tidak negaranya, padahal Islam melarang kegiatan
baik terhadap agama dan budaya suatu negara yang tidak bermanfaat, seperti yang dikatakan
khususnya di Indonesia. Efek negatif yang terjadi Muhammad 11, seperti “mendengarkan lagu
antara lain: dan musik” tidak bermanfaat bagi jiwa dan
1. Syariat islam yang goyah. Dampak tidak mengandung manfaat. ". Bahkan jika
westernisasi yang menonjol di Indonesia kejahatan lebih besar dari kebaikan, nyanyian
terutama terlihat dalam bidang hukum. dan musik bagi jiwa adalah seperti anggur bagi
Kolonialisme dan penjajahan Bangsa Barat di tubuh yang memabukkan. Bahkan bernyanyi
setiap daerah pada jaman penjajahan, sehingga dan mabuk musik lebih efektif daripada mabuk
pengaruhnya masih dapat dirasakan hingga itu sendiri.
sekarang. Dinamika masyarakat Indonesia yang 3. Eksistensi Kehidupan Individualistis Di
mayoritas beragama Islam menimbulkan era globalisasi saat ini, kehidupan individualistis
keraguan terhadap penerapan syariah. telah mengakar dan menjadi tradisi dalam jiwa
Penjajahan yang dilakukan oleh bangsa Eropa ummat Islam, khususnya dalam pergaulan
berdapampak pada perubahan pola pikir remaja dengan generasi sekarang. Pada
masyarakat Indonesia terhadap penegakan kenyataannya, mereka bebas terlepas dari
hukum, masyarakat menganggap syariah norma agama, minum alkohol, pergi ke diskotik
sebagai hukum usang yang sudah tidak layak dan mengabaikan norma sosial dalam
lagi diberlakukan saat ini. Hasilnya adalah kehidupan sehari-hari dan egois. Dan pada
diadopsinya hukum kolonial dalam masyarakat akhirnya mereka tenggelam dalam kemewahan
Islam yang dianggap lebih modern dan kekinian hidup, arogansi, hura- hura karena mereka
atau disebut sebagai hukum positif Indonesia. menganggap kehidupan dunia adalah
Meski ada beberapa daerah di Indonesia, kehidupan yang indah dan abadi selamanya. Di
seperti Aceh, yang mencoba menerapkan sisi lain, mereka tidak memperhatikan orang-
hukum Syariah, namun tetap harus mengacu orang yang hidup dalam kemiskinan, sikap egois
dan berpegang pada aturan hukum positif yang seperti itu telah menghilangkan kasih sayang
berlaku saat ini. Hal ini terjadi di bawah umat lain saat ini.
pengaruh westernisasi di bidang hukum, yang 4. Munculnya pandangan dengan
sekularisasi Persepsi masyarakat tentang
105
Copyright ©2021 JURNAL SOSIAL POLITIKA
e-ISSN: 2798-2238, p-ISSN: 1410-6604
Vol.2, No.2 Desember 2021

kebahagiaan dan kesuksesan yang hanya dilihat seminar lainnya.


dari materi telah mengubah pemahaman Dampak positif westernisasi
tentang qana'ah, kesederhanaan, sifat tolong- Era modern memiliki andil terhadap
menolong dan persatuan seperti yang diajarkan perubahan masyarakat Indonesia dalam hal
dalam Islam. Jadi penyimpangan persepsi ini nilai dan sikap. Beberapa dampak positif dari
membuat orang menghalalkan berbagai cara modernisasi adalah:
untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunia. a. Perubahan nilai dan sikap Nilai adalah
Dan hanya memikirkan agama untuk akhirat. pandangan peraturan yang mempengaruhi
5. Hal ini telah merambah pendidikan, perbuatan dan sikap masyarakat negara dalam
misalnya pemisahan ilmu-ilmu yang digagas kehidupan berbangsa bernegara. Nilai tumbuh
oleh para pemikir Barat telah menyebabkan dan berkembang sebagai pandangan
pemisahan ilmu-ilmu yang dikelompokkan berperilaku berbangsa dan bernegara. Nilai-nilai
dengan ilmu- ilmu agama dan ilmu-ilmu yang yang terkandung dalam masyarakat juga terkait
terlepas dari nilai-nilai agama. sehingga akibat terhadapa perilaku bangsa idnonesia.
pemisahan ini terjadi ketidakseimbangan Tata nilai dan sikap yang ditunjukkan
masyarakat dalam perolehan pengetahuan sebagai pengaruh dari modernisasi tercermin
secara keseluruhan. Maka muncullah para dalam ciri manusia modern. Adapun ciri manusia
ilmuwan di bidang ilmu pengetahuan yang modern dikemukakan oleh Alex Inkeles dalam
membuat penemuan- penemuan baru tanpa Soerjono Soekanto (2002) adalah seperti
batas dan tidak mengabaikan nilai-nilai agama, berikut:
seperti penemuan- penemuan di bidang senjata 1) Berpikiran terbuka (open minded)
dan militer untuk membunuh orang dan banyak terhadap hal-hal dan pengalaman yang baru
lainnya.” Penemuan-penemuan lain yang
2) Mampu membuat opini sendiri dan
berbahaya bagi lingkungan. Selain beberapa
menghargai opini atau pendapat orang lain
dampak negatif yang ditimbulkan oleh
3) Berpikir apa yang dilakukan di masa
westernisasi, juga memiliki dampak positif yang
depan
sangat baik bagi ummat. Antara lain, umat Islam
menyadari keterbelakangan teknologi mereka 4) Berencana atau punya plan untuk
dan karena itu akan berusaha mengejar kedepannya
ketinggalan. Selain itu, perkembangan teknologi 5) Ilmu pengetahuan sebagai pedoman
penyiaran yang sangat maju saat ini akan dalam hidupnya
berdampak positif jika perangkat penyiaran 6) Percaya bahwa segala hal atau sesuatu
disesuaikan dengan perkembangan budaya dan dapat dilihat dari data dan dapat di
nilai-nilai agama yang hidup dan berkembang di perhitungkan dengan data
masyarakat Indonesia yang dikenal berbudi 7) Mampu menghargai orang lain atas
luhur dan sangat menjunjung tinggi nilai-nilai pencapaian yang telah ia dapat
luhur. . nilai-nilai agama. Misalnya, dengan 8) Peduli pada kepentingan masyarakat
mengirimkan orang-orang khusus dan anak- 9) Melihat sesuata berdasar pada data dan
anak, orang lain dan anak-anak didorong untuk sumber yang jelas
mengikutinya. Selanjutnya, pengaruh Perubahan nilai dan sikap masyarakat
westernisasi di kalangan umat Islam modernisasi di era globalisasi ini antara lain
menghidupkan kembali da'I da'i yang telah lama pemikiran masyarakat yang semakin berlogika
mati untuk lebih aktif berdakwah bagi dan masuk di akal, Sebuah keputusan akan di
masyarakat dan mendalami Islam bagi dapat melalui akan sehat, meninggalkan mistik
masyarakat melalui pengabdian, kajian dan
106
Copyright ©2021 JURNAL SOSIAL POLITIKA
e-ISSN: 2798-2238, p-ISSN: 1410-6604
Vol.2, No.2 Desember 2021

dan takhayul, pribadi seseorang dapat dilihat Indonesia.


dengan mengutamakan kesuksesan, merubah 9. Mendorong prestasi atlet untuk
pandangan yang membuat masyarakat berfikir berprestasi di kancah dunia untuk
jika punya banyak anak, bisa punya banyak menciptakan rasa bangga
mata rezeki/pencaharian berubah menjadi menjadi rakyat NKRI.
suatu keluarga yang bahagia dan sejahtera. 10.Memberikan achievement kepada anak
b. Tumbuh dan berkembangnya IPTEK negeri jika mampu membawa nama Indonesia
Era modern saat ini erat kaitannya dengan ke kancah dunia
berkembangnya IPTEK. Pesatnya perkembangan
ilmu pengetahuan menyebabkan perubahan Kesimpulan
teknologi berkembang juga. Modernisasi Westernisasi adalah arus asimilasi yang
menjadikan masyarakat pendukungnya untuk mempunyai jangkauan budaya, sosial, tekonlogi
membuat inovasi untuk perubahan. Dibuktikan kultural, hukum, dan bahkan jangkauaun politik.
dengan semakin meningkatnya Ketertarikan Arus ini akan sangat berbahaya jika dampaknya
seseorang terhadap pengetahuan. sudah sangat besar dalam arti, budaya asli suatu
Berkempangnya ilmu pengetahuan dipercepat tempat telah di ganti dengan budaya yang baru.
bila ada yang berfokus untuk meneliti. Proses Secara tidak langsung kita akan meninggalakan
penelitian yang dilakukan telah membuahkan maupun melupakan budaya asli kita.
hasil, antara lain invensi, pembaharuan atau Westernisasi saat ini sangatlah mudah
inovasi di bidang teknologi. berkembang di Indonesia hal ini disebabkan
Solusi Masalah Westernisasi di Indonesia. karena mulai lunturnya rasa nasionalisme
Ada solusi yang dilakukan untuk menyelesaikan dalam pemuda-pemudi Indonesia dan
masalah westernisasi yaitu: mudahnya budayaasing masuk ke Indonesia,
1. Pancasila menjadi pedoman untuk serta tidak adanya penyaringan terhadap
masyarakat indonesia budaya yang masuk ke Indonesia sehingga
2. Menerapkan Bhineka Tunggal Ika pada westernisasi berkembang dengan mudah di
kehidupan berbangsa dan benegara Indonesia.
Kita dapat mengurangi perkembangan
3. Menurunkan Seni dan budaya sebuah
westernisasi ini dengan cara menumbuhkan
daerahke generasi-generasi selanjutnya
rasa bangga, menanam rasa nasionalisme,
4. Pemerintah dan masyarakatnya harus ikut
memilah/menyaring budaya asing yang masuk
andil untuk pelestarian budaya daerahnya, dan
ke Indonesia dan melestarikan budaya kita
membuat kesenian itu menjadi daya tarik bagi
sendiri sebagai bangsa Indonesia.
warga asing
5. Pemerintah mempromosikan seniman lokal
Referensi
untuk melestarikan budaya daerahnya
Al-Nadwi, Abdul Hasan Ali al-Husni, tt.
6. Membuat acara-acara kesenian
Pertarungan Antara Alam Pikiran Islam dan
dengan rutin sebagai ajang professional
Alam Pikiran Barat. Bandung: Al’Maarif
dengan didukung oleh pemerintah
Appadurai, A. 1990. “Disjuncture and difference
setempat
in the global cul- tural economy”, Public
7. Memakai pakaian batik untuk
Culture, 2
melestarikan budaya dan menumbuhkan rasa
(2). Appadurai, A. 1996. Modernity at Large:
cinta tanah air
Cultural Dimensions of Globalization.
8. Membawa rasa bangga sebagai bangsa Minneapolis:University of Minnesota Press.
Indonesia pada diri setiap warga negara
107
Copyright ©2021 JURNAL SOSIAL POLITIKA
e-ISSN: 2798-2238, p-ISSN: 1410-6604
Vol.2, No.2 Desember 2021

Black, Antony, 2006. Pemikiran Politik Islam: peniruan,” Psikostudia J. Psikol., vol. 2, no. 1,
Dari Masa Nabi Hingga Masa Kini (trans. 2013, [Online]. Available:
Abdullah Ali). Jakarta: Serambi. https://core.ac.uk/download/pdf/268075960.p
Cvetkovich, A. and Kellner, D, 1997. Articulating df.
the Global and the Local: Globalization and D. Larasati, “Globalization on Culture and
CulturalStudies. Westview, Boulder, Colorado. Identity: Pengaruh dan Eksistensi Hallyu
Hassi, Abderrahman& Giovanna Storti, tt. (Korean- Wave) Versus Westernisasi di
“Globalization and Cul- ture: The Three H Indonesia,” J. Hub. Int., vol. 11, no. 1, p. 109,
Scenarios”. 2018, doi: 10.20473/jhi.v11i1.8749.
Koentjaraningrat, 1982. Pengantar Antropologi. https://r.search.yahoo.com/_ylt=Awrxzw9DwmJ
Jakarta: Penerbit Aksara Baru. hGmwAnc_LQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAz
Ritzer, G, 2010. Globalization: A Basic Text. MEdRpZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1633891012/R
United Kingdom: Wiley-Blackwell. O=10/RU=https%3a%2f%2farindhaayuningtyas.
Robertson, R, 1992. Globalization: Social Theory wordpress.com%2f2012%2f04%2f13%2fpengar
and Global Culture. London: Sage Publications. uh-westernisasi-dalam-kehidupan-sosial-
Robertson, R. 2001. “Globalization Theory budaya%2f/RK=2/RS=SQHgPy.Wj8717a33hQP0
2000+: Major Problematics”, in G. Ritzer & EBHdxms-
B. Smart (ed.), Handbook of Social https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrPhS0l02Jh1
Theory.London: Sage Publications. z4A7BvLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzMEdn
Taylor, Edward B., 1987. Primitive Culture: RpZMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1633895333/RO=10
Research into the Development of /RU=https%3a%2f%2fsumberbelajar.belajar.ke
Mythology, Philosophy, Religion, Art, and mdikbud.go.id%2fsumberbelajar%2ftampil%2fP
Custom. New York: Henry Holt Publisher. erubahan-Sosial-Budaya-
Matei, S.A. 2006. “Globalization and 2016%2fmenu6.html/RK=2/RS=8Q9d.1ZvmPN0
heterogenization: Cultural and civilizational DtNdoJkDWKws9hw-
clustering in telecommunicative space (1989– https://r.search.yahoo.com/_ylt=AwrPhO232WJ
1999)”, Telematics and Informatics (23). hbVIArwTLQwx.;_ylu=Y29sbwNzZzMEcG9zAzEE
Prasad, A., & Prasad, P. 2006. “Global dnRp
transitions: The emerging new world order and ZAMEc2VjA3Ny/RV=2/RE=1633897015/RO=10/
its implicationsfor business and manage- ment”, RU=https%3a%2f%2fe-
Business Renaissance Quarterly, 1(3) journal.unair.ac.id%2fJHI%2farticle%2fdownloa
Rendell, et al, 2010, “Why Copy Others? Insight d%2f8749%2f5697/RK=2/RS=onRW8ijitpweIkec
from the Social Learning Strategies 71Eef.eAKb8-
Tournamnet”, AAAS New York Washington
Shu Chu Sarrina Li, 2004. “Market Competition
and The Media per- formace of Taiwan’s Cable
Television Industry”, Journal of Me- dia
Economic, 17 (4).
Tomlison, John. 1999. Globalization and
Culture. Cambridge: Polity Press.
Valentinda, Annisa & Istriyani, 2013.
“Gelombang Globalisasi Ala Korea Selatan”,
Jurnal Pemikiran
Sosiologi 2(2).
S. Purwanti, “Korea, remaja dan proses
108
Copyright ©2021 JURNAL SOSIAL POLITIKA
e-ISSN: 2798-2238, p-ISSN: 1410-6604

You might also like