You are on page 1of 91
BUKU LOGBOOK PRAKTIK PROFESI STASE ASUHAN KEBIDANAN PADA ASUHAN BAYI, BALITA DAN APRAS IDENTITAS MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI Nama Mahasiswa : Veronica Yundini NIM : 202210003 Tempat/ Tanggal Lahir : Jakarta,05 Juni 1976 No. HP : 085239549252 Email : veronicayundini76@gmail.com Alamat : Dsn Batang Desa Bua Kec. Tellulimpoe Kabupaten Sinjai PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI PROGRAM PROFESI INSTITUT TEKHNOLOGI DAN SAINS (ITKES) MUHAMMADIYAH SIDRAP 2022/2023 SAMBUTAN REKTOR ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP Dengan senantiasa memanjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT, karena atas rahmat dan karuniaNya jualah maka Logbook Praktik Stase Asuhan Kebidanan pada Bayi, Balita dan APRAS Program studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi ITKES Muhammadiyah Sidenreng Rappang tahun 2022/2023 dapat diselesaikan. Kami haturkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi atas kerjasama dalam melaksanakan tugas — tugas ini dengan baik Harapan kami dengan Kepada semua pihak yang telah berjasa dalam penyusunan loogbook ini, sekali lagi diucapkan terima kasih. Dan marilah kita berkomitmen untuk memajukan Pendidikan Tinggi ITKES Muhammadiyah Sidrap dengan menjadi bagian penting dalam Peningkatan Sumber Daya Manusia yang islami dan berkemajuan. Pangkajene, 11 Zulhijjah 1443 H 20 Juli 2022 M Rektor, TTD DR.Muhammad Tahir, SKM.,M. Kes NBM. 1069207 KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas izin-Nya jualah maka Stase Asuhan Kebidanan pada Bayi, Balita dan APRAS . Program studi Pendidikan Profesi Bidan Program Profesi ITKES Muhammadiyah Sidenreng Rappang tahun 2022 - 2023 dapat diselesaikan. Kami sadar bahwa apa yang terkandung dalam pedoman ini belum tersaji dengan optimal, sehingga perlu kritik dan saran demi tersempurnanya pedoman ini. Jazakumullahu khairan katsiran. Fastabiqulkhaerat. Sidrap, 20 Agustus 2022 Ketua Prodi Pendidikan Profesi Bidan ITKes Muhammadiyah Sidrap TID Wilda Rezki Pratiwi, S.ST., M. Kes NIDN : 0906129102 METODE BIMBINGAN ae EVALUASI | STASE | Manaj CBD | BST ‘Tutorialk |Refleksik| es \Journalk| OMP | DOPS | MiniC | OSLER| Osce | 14°F (COC) eterampilan Dasar Praktik Kebidanan i Seen 0 0 0 0 2 1 0 0 0 Asuhan Kebidanan pada Pra | Nikah dan Pra Konsepsi iQ 2 ae i z g : f a 2 Q 2 Asuhan KebidananKehamilan | ae i Fi 2 : 2 Ze 1 é e ‘Asuhan KebidananPersalinan fi AA i fi a é E 5 2 1 0 2 ‘Asuhan Kebidanan Bayi Baru | ae i ji i 5 3 1 i 1 0 9 | Lair Asuhan Kebidanan Nifas ‘Asuhan Keluarga Berencana dan Pelayanan Kontrasepsi ‘Asuhan Pada Remaja dan 1 = 0 1, 0 0 0 1 2 0 0 1 Perimenopause Asuhan Kebidanan 0 0 0 0 a: 0 0 0 0 0 0 0 berkelanjutan Asuhan Kebidanan Komunitas 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 | Manajemen Pelayanan 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 | Kebidanan Ee TOTAL 10 236 3 8 4 3B 24 15 13 6 0 16 STASE VII ASUHAN BAYI, BALITA DAN APRAS STASE ASUHAN BAYI, BALITA DAN APRAS A. TUJUAN 1, Tujuan Umum Memberikan pengalaman belajar klinik pada mahasiswa dalam lingkup asuhan kebidanan kepada pada bayi, balita dan anak prasekolah 2. Tujuan Khusus Mampu melakukan asuhan kebidanan pada bayi,anak,balita,dan prasekolah secara _holistik,komprehensif dan berkesinambungan yang didukung kemampuan berpikir kritis,rasionalisasi klinis dan refleksi B. TEMPAT DAN WAKTU PELAKSANAAN Waktu Praktik 17 s/d 29 Juli 2023 ‘Tempat : UPTD Puskesmas Lappae Bagian : Poli KIA dan Poli MTBS C. KOMPETENSI YANG INGIN DICAPAI i 2. 3. 4. 10. 11 12. Asuhan bayi sehari-hari Asuhan kebidanan pada puerperium Identifikasi bayi risiko tinggi Asuhan Bayi Kembar Pemberian Pengganti Air Susu Ibu (PASI) Memandikan Bayi Pemberian Imunisasi sesuai program Pemeriksaan Tumbuh kembang bayi dan balita menggunakan buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini Tumbuh Kembang (SDIDTK), Identifikasi rujukan tumbuh kembang bayi, balita dan anak pra sekolah Identifikasi rujukan kegawatdaruratan bayi, balita dan anak prasckolah Fasilitasi Kelas Ibu Balita Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS) 13. Asuhan bayi dengan gangguan pada masalah kulit (ruam popok, biang keringat) 14. Asuhan Bayi berkebutuhan khusus 15. Identifikasi autis 16. Tatalaksana awal kegawatdaruratan pada bayi, balita dan anak sekolah 17. Tatalaksana awal kejang 18. Pertolongan pertama kecelakaan/ jatuh pada bayi, balita dan anak pra sekolah 19, Pertolongan pertama bayi, balita dan anak pra sekolah 20, Kemasukan benda asing ke hidung telinga, mulut dan kemaluan 21. Pelaporan Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) D. TARGET 1. [CBD Tee BST 6i_| Journal Reading 2 OMP: abe 21 2 T if Laporan Data Fokus [19 | E. PENILAIAN a. CBD, Tutorial klinik, Mini Cex, DOPS, Journal Reading, Laporan kasus No] Target Stase | Tanggal Catatan i Pelaksanaan 1. | CBD 19 Juli 2023 Penulisan kasus CBD sudah sesuai Penatalaksanaan kasus sudah sesuai 2. | Journal 18 Juli 2023 Penulisan jurnal sudah sesuai | Reading [Jurnal pembandingsudah menggunakan| jurnal internasional 3. | Journal 19 Juli 2023 jistematika penulisan sudah baik dan) Reading jenggunakan jurnal internasional 17 Juli 2023 18 Juli 2 jamnese dilakukan dengan baik dan| meriksaan fisik sudah dilakukan| jengan baik Anamnese dilakukan dengan baik dan| pemeriksaan fisik sudah dilakukanl dengan baik |. | MINI CEX 17 Juli 2023 [Anamnese dilakukan dengan baik dani imampu menginterpretasikan —_hasi pemeriksaan [7. [MINICEX [18 Juli2023"— Dalam berkomunikasi —menggunakan| pahasa yang mudah dimengerti Mampu memberikan edukasi | 8. OSLER 17 Juli 2023 omunikasi dengan pasien baik | \namnese dilakukan dengan baik | 9. | Laporan 17 Juli 2023 Pengkajian dan pemeriksaan fisik dilakukan| Lengkap \iengan baik 10.|Laporan Datal 17 Juli 2023 sngkajian dan pemeriksaan fisik pada balital Fokus jengan ruam popok dilakukan dengan baik 11 | Laporan Datal 17 Juli 2023 engkajian dan pemeriksaan fisik pada balital Fokus jengan oral trush dilakukan dengan baik 12 |Laporan Datal 17 Juli 2023 ee imunisasi pada bayi telah] Fokus. lilakukan dengan baik 13.|Laporan Datal 17 Juli 2023 ;Pemberian imunisasi pada bayi telah Fokus oo dengan baik 14.[Laporan Datal 17 Juli 2023 soins imunisasi pada bayi telah Fokus ilakukan dengan baik 15.|Laporan Datal 18 Juli 2023 ;Pemberian imunisasi pada bayi telah Fokus eT dengan bail 16.|Laporan Data 18 Juli 202 ngkajian dan pemeriksaan fisik pada balital | Fokus lengan demam/febris dilakukan dengan bail 17.|Laporan Datal 18 Juli 2023 \gkajian dan pemeriksaan fisik pada Fokus lengan observasi febris dilakukan dengan baik) 18.[Laporan Datali8Jui2023._ SCS Fokus | | 19.]Laporan Datal19Juli 2023 | Fokus jengan batulk dilakukan dengan baik | | [20./Laporan Datal 24 Juli 2023 Pengkajian dan pemeriksaan fisik pada bayil | Fokus patuk bukan pneumoni dilakukan dengan baik | 21.|Laporan Data! 24 Juli 2023 — [Pengkajian dan pemeriksaan fisik pada bayi Fokus ktengan diare dilakukan dengan baile | feb | 22.|Laporan Data) 25 Juli 2023 ‘engkajian dan pemeriksaan pada bayi denganl | Fokus iare dilakukan dengan baik [23.|Laporan Datal 25 Juli 2023 ngkajian dan pemeriksaan pada anaki | Fokus jengan demam dilakukan dengan baik Pe 24.|Laporan Datal 26 Juli 2023 [Pengkajian dan pemeriksaan pada anaki Fokus \dengan batuk dilakukan dengan baik 25.|Laporan Datal 26 Juli 2023 Pengkajian dan pemeriksaan pada bayi dengan] Fokus \diare dilakukan dengan baik | /26.|Laporan Data) 28 Juli 2023 Pengkajian dan pemeriksaan pada anak | Fokus \iengan febris/demam dilakukan dengan baik 27.|/Laporan Data| 28 Juli 2023 ngkajian dan pemeriksaan pada anal Fokus lengan diare dilakukan dengan baik 28.|Laporan Datal 28 Juli 2023 Pengkajian dan pemeriksaan pada anak| Fokus ftengan batuk dilakukan dengan baik Bed Side Teaching No Identitas | Tanggal| Tanda | Catatan Jenis Keterampilan Pasien | Tangan ik pia Ga ne i | Preceptor 1 | Melakukan edukasi pada ibu ByR 19 Juli | dukasi padal | dan keluarga dan masyarakat Umur : 3 2023 OW jou tentang | ttg perawatan bayi dan balita bln utrisi,kecelak sehari-hari termasuk /Alamat ine ae anticypatory guidance foes ee syandu filakukan Tera {Bek lengan baik |2 | Melakukan edukasi pada ibu By S 19 Juli [Edukasi pada | dan keluarga dan masyarakat Umur:6 2023 libu tentang | | ttg perawatan bayi dan balita pln g pentingnya sehari-hari termasuk /llmt:Jatie sla a : i posyandu sei | anticypatory guidance purvintid hae w i es ee lengan baik 3 | Melakukan edukasi pada ibu [By.N 19 Juli [Edukasi pada dan keluarga dan masyarakat [Umur:10 2023 ttg perawatan bayi dan balita pln sehari-hari termasuk /lamat: | | anticypatory guidance fee 4 | Melakukan edukasi pada ibu By. 19 Jw dan keluarga dan masyarakat Umur:12 2023 ttg perawatan bayi dan balita ln sehari-hari termasuk ee | anticypatory guidance (ee 5 |Melakukan edukasi pada ibu [By.A 19 Juli | dan keluarga dan masyarakat Umur:s 2023 | ttg perawatan bayi dan balita pln | sehari-hari termasuk flamat: anticypatory guidance Pappae Melakukan edukasi pada ibu By 19 Jul dukasi pada dan keluarga dan masyarakat Umur6 2023 OW ju tentang ttg perawatan bayi dan balita bln ntingnya sehari-hari termasuk flamat: ‘unjungan ke anticypatory guidance pacibane posyandu sertal lohe junisasi ilakukan # Z a i lengan baik _ 7 |Pemantauan SDIDTK dan [By 20 Juli krining EdukasiTumbang mur:15 2023 OW rtumbuhan in | lengan \Alamat: | jenimbang | Saotengah B,TB,LILA lan Lingkay (8 |Pemantauan SDIDTK dan By.N 20 Edukasi Tumbang Umur6 2023 bln Alamat: Bukit 9 |Pemantauan SDIDTK dan By.K Bo Edukasi Tumbang :9 ko23 jatie 10|Pemantauan SDIDTK dan By.R 20 Edukasi Tumbang muré 2023 in it amaturu 11/Pemantauan SDIDTK dan [y.G 20 Juli Edukasi Tumbang Umur:9 2023 jin \Alamat: Lembang2 12|Pemantauan SDIDTK dan [By.S 0 July jukasi padal Edukasi Tumbang mur:3 2023 OW ibu/masyarak jpin t tent jAlamat: uutrisi —_yé Lembang t,pentin| Lohe va ASI kskusif cukan jengan baik 13] Pemantauan SDIDTK By.M 0 Juli krining, Edukasi Tumbang Umur:12 2023 QW pertumbuban bin llakukan (Alamat: jengan baik Saotengah [14)Pemantauan SDIDTK dan [By.L 0 Sul jkrining | Al teaieaet tmbang Umur:is bo23 | lf pertumbuhan \bin | | oi lilakukan |Alamat: | | lengan baik Lembang2 res an aa | |15]Pengelolaan MTBS dan alitaT 20 | MTBM mur:1th 2023 jn,3 bin | | Alamat: | Lembang [Lohe 16) Bengelotaan Massa ee MTBM mur:9 2023 bin | Alamat: | jatie 17|Pengelolaan MTBS dan Ri Juli jelakukan| MTBM bo23 413 catatan meriksaan da bay lengan BBA jilakukan lengan baik 18|Pengelolaan MTBS dan BalitaM Pi Juli jelakukan| MTBM mur: 1th 2023 ow wcatatan ,6 bin tama: iksaan jukit balita BBP jengan baik 2 19] Pengelolaan MTBS dan PalitaH Bi Jul Pencatatan MTBM mur:3 2023 OW fon meriksaan lamat: ida balita ppae lengan BBP. ilakukan ae a lengan baik 20 | Pengelolaan ~MTBS dan yZ pl Jul ncatatan | MTBM mur:6 2023 OW lan | bin meriksaan mat: ada balita | ‘mbang2 lengan BBP | ilakukan | lengan baik | Pengelolaan MTBS dan Ul dull pete | MTBM mur:9 2023 OW n | in : pemeriksaan at: da balita jatie lengan BBP | a Pengelolaan MTBS dan A bi MTBM mur:12 2023 i ukit | Melakukan Deteksi dinidan Balita.P 21 penanganan terhadap Imur:13 [2023 masalah yang lazim timbul Bin at: (diaper rush, oral trush) ra Melakukan Deteksi dini dan Avaya pa penanganan terhadap Umur:4 2023 masalah yang lazim timbul : (diaper rush, oral trush) te ppae Melakukan Deteksi dinidan [By.M 22 penanganan terhadap imur:7 2023 masalah yang lazim timbul pin a : (diaper rush, oral trush) Bea | | 13 26 | Melakukan Deteksi dini dan penanganan masalah yang lazim timbul (diaper rush, oral trush) terhadap |27)Melakukan Imunisasi dan By.N pa Juli | | BIAS mur:4 2023 | in mat: ‘mbang2 28/Melakukan Imunisasi dan 24 Julil ~~ Pemberian BIAS 2023 ow imunisasi pol ilakukan | | lengan baik 29|Melakukan Imunisasi dan F 2a BIAS ymur:9 bo23 | In | at: | salpes: 30 Melakukan Imunisasi dan RS | BIAS 2023 31|Melakukan Imunisasi dan A BS BIAS mur:9 2023 in mat: Ipes | 32) Melakukan Imunisasi dan / bs ai iberian | BIAS 2023 OW wnisasi polio} ‘baik 4 33 Melakukan Imunisasi dan iy. ps Jul Pemberian BIAS mur:3 2023 oF jimunisasi polio| in ilakukan lamat: cy baik mbang | | lohe | 34) Melakukan Imunisasi dan 25 Jui Pemberian BIAS 023 OW jmunisasi polio| | lan Hp.B | ilakukan | dengan baik lea [35 | Melakukan Pencatatan KIPI 7K pS Juli [Edukasipadal Lal mur:9 2023 OW jou jikel | in demam,menga | lat: atic | 36 | Melakukan Pencatatan KIPI cz mur: 18 in at: ukit | 37/Melakukan —_penanganan _By.L lawal pada bayi yang [Umuri8 mengalami komplikasi, bln kecelakaan maupun. it: kewawatdaruratan/ mbang memberikan bantuan hidup [h¢ dasar (BHD) 38/Melakukan _ penanganan Mp6 awal pada bayi yang (Umur:12 2023 mengalami komplikasi, bin kecelakaan maupun at: kewawatdaruratan/ mbang2 memberikan bantuan hidup |__| dasar (BHD) 39) Melakukan _ penanganan Sas awal pada bayi yang (Umur:10 )2023 mengalami komplikasi, in kecelakaan maupun it: kewawatdaruratan/ turu memberikan bantuan hidup |__| dasar (BHD) 15 26 | atau rujukan pada kasus 2023 | bayi balita dengan | komplikasi atau kelaianan | bawaan |41/Melakukan konsultasi dan 26 | | atau rujukan pada kasus 2023 | bayi balita dengan | komplikasi atau kelaianan | | bawaan 42/Melakukan konsultasi dan 26 atau rujukan pada kasus 2023 |bayi balita dengan komplikasi atau kelaianan bawaan 43 | Edukasi Pemenuhan Nutrisi M26 imur:12 2023 | in | lat: | fatie 44 | Edukasi Pemenuhan Nutrisi 27 2023 45 | Edukasi Pemenuhan Nutrisi 27 Juli 2023 46|Melakukan kie pemenuhan By.B 27 Juli hak anak —termasuk = Umur13 2023 OW lukasi es pencegahan child abuse oa it: -gahan ura hild abuse 16 47 | Melakukan kie pemenuhan itz p7 Juli hak anak —termasuk = [Umur:16 2023 pencegahan child abuse In lamat: | mbang, | lohe 48|Melakukan kie pemenuhan By.A 27 Juli hak anak —termasuk = Umur:12_ 2023 pencegahan child abuse | satie | 49|Melakukan kie sex BItN 27 Juli education mur:5 2023 hhn,2 bin at: mbang2 50|Melakukan kie sex BItF 27 Juli education imur:4 2023 5 bln it: i jotengah, f S1|Melakukan ke sex BIRR 27 Juli | education imur:4 2023 | mat: aturu 52 | KIE Personal Hygiene 28 Juli | bo23 53 | KIE Personal Hygiene tM 28 Juli mur: 2023 3 bin ute | jotengah_ 54 | KIE Personal Hygiene BitU 28 Juli mur:3 2023 | thn | | \Alamat: jamaturu | 55|Melakukan kolaborasi dan BILD rujukan pada kasus_ [Umur4 | kelainan tumbang thn |Alamat: Bukit |36|Melakukan kolaborasi dan BItY | |rujukan pada kasus. [Umur:3 kelainan tumbang lao |Alamat: Saotengah 57|Melakukan konsultasi dan BItF || atau rujukan pada anak pra Umur:2 sekolah dengan masalah, thn,6 bln kelainan bawaan atau fllamat: | komplikasi termasuk —Balpes | membuat surat rujukan 58] Melakukan konsultasi dan BIt-R atau rujukan pada anak pra [Umur:3 sekolah dengan masalah, [n kelainan bawaan atau lamat komplikasi termasuk S#otengah membuat surat rujukan 59} Melakukan konsultasi dan [BItH 28 Juli atau rujukan pada anak pra [Umur:¢ 2023 | sekolah dengan masalah, thn \kelainan bawaan atau ee komplikasi termasuk eH membuat surat rujukan 18 60 | Edukasi Metode Kanguru LW eee jmur:2 2023 ut 61 Edukasi Metode Kanguru tz ie jmur:3 2023 it sesuai dengan diagnosis pad: Imur:2 th 2023 Identitas | Tanggal [Tanda Catatan Jenis Keterampilan __| Pasien lrangan Logline ass hore iPreceptor [7 Melakukan pemeriksaan fisik padaitZ (19 Jul ffelah jbalita imur:3 th 2023 oe ilakukan mat: | 4 lengan baik alpes | 2 Mengevaluasi dan memberikanBILM 19 Juli fTelah | ran gizi yang sesuai untuk balitaUmur:2 th 2023 OW dalam mempromosikan pola mak at: sehat jotengah, piggies 18 mur:3 2023 in ‘Alamat: Watie 4 Melakukan pengobatan yang tepatBIt.N 20 jbalita sakit c kit 5 (Konseling dan edukasi pada orangBILA 20 Juli ‘Telah tua balita’ tentang _ pentingnyaUmur:4 th 2023 oe ilakukan personal hygiene pada balita at: lengan baik mbang2 LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD) STASE ASUHAN KEBIDANAN BAYLBALITA DAN APRAS PADA BAYI A DENGAN RUAM POPOK TAHUN AKADEMIK 2022/2023 Preseptor Institusi : Bd.Fitrian -ST,M.Kes Disusun Oleh : VERONICA YUNDINI - 202210003 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN PROGRAM PROFESI FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN ITKES MUHAMMADIYAH SIDRAP 2 HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN CASE BASED DISCUSSION (CBD) STASE ASUHAN KEBIDANAN BAYLBALITA DAN APRAS PADA BAYI A DENGAN RUAM POPOK TAHUN AKADEMIK 2022/23 ‘Tempat, 19 Juli 2023 Preseptor Institusi Mahasiswa. TID TTD ‘Nama:Bd Fitriani,$.ST.M.Kes Veronica Yundini ‘NIDN: 0923097902 NIM: 202210003 DAFTAR ISI TINJAUAN TEORI (Berdasarkan Evidance Based Midwifery/EBM) ... DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT PEMBAHASAN 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Popok umumnya disusun menjadi tiga lapisan yaitu, lapisan dalam, lapisan inti yang mengandung bahan absorben, dan lapisan luar. Pada popok sekali pakai lapisan dalam umunya berpori untuk mengurangi gesekan kulit dan di tambah dengan formula khusus, seperti zincoxide, aloe.vera, dan pertrolium untuk menjaga agar kulit tetap kering (Mayo, 2008). Ruam popok merupakan salah satu dari sekian banyak masalah kulit yang sering terjadi pada bayi dan batita akibat penggunaan popok, yaitu sekitar 7-35% terjadi pada bayi pada 2 tahun pertama kehidupan. Tidak ada prediksi perbedaan antara perempuan ataupun laki-laki. Ruam popok dapat bermula pada periode neonatus ketika pertama kali memakai popok. Prevalensi terjadinya ruam popok tertinggi yaitu pada bayi usia 9-12 bulan dan menurun sesuai usia, tetapi dapat pula terjadi diberbagai umur pada mereka yang menggunakan popok akibat inkontinensia urin atau alvi, Ruam popok biasanya akan berhenti setelah anak mendapatkan pelatihan toilet sekitar usia 2 tahunan (Susanti, 2013). Berdasarkan data yang dikeluarkan badan kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2012 prevalensi iritasi kulit (ruam popok) pada bayi cukup tinggi 25% dari 6.840,507,000 bayi yang lahir di dunia kebanyakan menderita iritasi kulit (ruam popok) akibat penggunaan popok, angka terbanyak di temukan pada usia 6-12 bulan, Kimberly A HoriMD (asisten profesor spesialis anak universitas misouri) menyebutkan 10-12% diaper dermatitis dijumpai pada praktek spesialis anak di amerika, sedangkan prevalensi pada bayi berkisar antara 7-35% dengan angka terbanyak pada usia 9-12 bulan (Ramba, 2015), Angka kejadian ruam popok (diaper rash) di Indonesia sendiri telah mencapai 7-35%, yang menimpa bayi laki-laki dan perempuan berusia kurang, dari tiga tahun dari angka kelahiran 4.746.438 dari jumlah perempuan 2.322.652 dan jumlah laki-laki 2.423.786 (Kementerian Kesehatan RI, 2018). Insiden dan onset usia yang terkena ruam popok secara global bervariasi ini berkaitan dengan ruam popok toilet training kebersihan dalam negara yang berbeda-beda, prevalensi ruam popok diperkirakan 7-35% dan insiden tertinggi antara 9-12 bulan.penelitian sebelumnya 12.103 bayi dan balita di Inggris di identifikasikan insidensi ruam popok sebesar 25% selama 4 minggu pertama sejak lahir (Klunk Domingues, 2014), The prevalensi ruam popok yang di jumpai berbeda-beda tiap negara rentangnya dari 15% di Italia 43,8% di China 75% di Amerika Serikat dan 87% di Jepang. Di Indonesia hasil laporan tentang tentang angka insidensi ruam popokbelum tersedia penelitian sebelumnya yang di lakukan di Jakarta, 26% total sampel mempunyai ruam popok (Rustianingsih, 2018). Staf ahli menteri kesehatan bidang peningkatan kapasitas dan desentralisasi, dr-Krisnajaya memperkirakan jumlah anak balita (bawah lima tahun) di Indonesia mencapai 10% dari populasi penduduk, Jika jumlah penduduknya 220-240 juta jiwa, maka setidaknya ada 22 juta balita di Indonesia 1/3 dari jumlah bayi di Indonesia mengalami ruam popok. Jumlah Anak di Indonesia pada tahun 2019 mencapai 84,4 juta yang terdiri 43,2 juta anak laki-laki dan 41,1 juta anak perempuan, Total balita 0-59 bulan di Provinsi Sulawesi Selatan tahun 2019 adalah 318.894 orang. Jumlah balita 0-59 bulan di Kabupaten Sidrap pada tahun 2019 adalah 21830 balita, setidaknya 50% bayi yang menggunakan popok mengalami hal ini (Profil Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, 2020). Penatalaksanaan diapers rash dapat diatasi menggunakan farmakologi dan non farmakologi, untuk bahan non farmakologi yang dapat digunakan untuk perawatan kulit yang mengalami ruam popok yaitu salah satunya dengan menggunakan minyak zaitun, Minyak zaitun digunakan untuk meremajakan kulit karena bersifat dingin dan lembab. Minyak zaitun mengandung banyak senyawa aktif seperti fenol,tokoferol, sterol, pigmen, squelene dan vitamin E, Semua senyawa ini bermanfaat untuk kulit, memperbaiki sel — sel kulit yang rusak sebagai anti oksidan penetral radikal bebas mengurangi bekas kemerahan pada kulit dan dapat melindungi kulit dari iritasi. Minyak zaitun dapat dijadikan hand body untuk menjaga kelembaban kulit (Apriyanti, 2012). 2. Tujuan a. Tujuan Khusus Untuk melaksanakan manajemen asuhan kebidanan pada kehamilan sesuai dengan Evidance Based Midwifery. Tujuan Umum - Mampu melakukan pengkajian data subjektif dan objektif - Mampu melakukan analisa pada asuhan bayi, balita dan anak pra sekolah dengan ruam popok - Mampu melakukan perencanaan pada asuhan bayi, balita dan anak pra sekolah dengan ruam popok. - Mampu melakukanimplementasi pada asuhan bayi, balita dan anak pra sekolah dengan ruam popok. ‘Mampu melakukan evaluasi dan dokumentasi pada asuhan bayi, balita dan anak pra sekolah dengan ruam popok. TINJAUAN TEORI (Berdasarkan Evidance Based Midwifery/ EBM) A. Tinjauan Teori Anak 1. Pengertian Anak Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan terdapat dalam Undang-undang No.23Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut menjelaskan bahwa, anak adalah siapa saja yang belum berusia 18 tahun dan termasuk anak yang masih didalam kandungan, yang berarti segala kepentingan akan pengupayaan perlindungan tethadap anak sudah dimulai sejak anak tersebut berada didalam kandungan hingga berusia 18 tahun (Damayanti, 2008). 2. Kebutuhan Dasar Anak Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak secara umum digolongkan menjadi kebutuhan fisik-biomedis (asuh) yang meliputi, pangan atau gizi, perawatan kesehatan dasar, tempat tinggal yang layak, sanitasi, sandang, kesegaran jasmani atau rekreasi, Kebutuhan emosi atau kasih saying (Asih), pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras antara ibu atau pengganti ibu dengan anak merupakansyarat yang mutlakuntuk menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial. Kebutuhan akan stimulasi mental (Asah), stimulasi mental merupakan cikal bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi mental ini mengembangkan perkembangan mental psikososial diantaranya kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreaktivitas, agama, kepribadian dan sebagainya. 3. Tingkat Perkembangan Anak Menurut Damaiyanti (2008), karakteristik anak sesuai tingkat perkembangan: a. Usia bayi (0-1 tahun) Pada masa ini bayi belum dapat mengekspresikan perasaan dan pikirannya dengan kata-kata, Oleh karena itu, komunikasi dengan bayi lebih banyak ‘menggunakan jenis komunikasi non verbal. Pada saat lapar, haus, basah dan perasaan tidak nyaman lainnya, bayi hanya bisa mengekspresikan perasaannya dengan menangis. Walaupun demikian, sebenarnya bayi dapat berespon 4 terhadap tingkah laku orang dewasa yang berkomunikasi dengannya secara non verbal, misalnya memberikan sentuhan, dekapan, menggendong dan berbicara Jemah lembut Usia pra sekolah (2-5 tahun) Karakteristik anak pada masa ini terutama pada anak dibawah 3 tahun adalah sangat egosentris. Selain itu anak juga mempunyai perasaan takut oada ketidaktahuan sehingga anak perlu diberi tahu tentang apa yang akan akan terjadi padanya. Misalnya, pada saat akan diukur suhu, anak akan merasa melihat alat yang akan ditempelkan ke tubuhnya, Oleh karena itu jelaskan bagaimana akan merasakannya, Beri kesempatan padanya untuk memegang thermometer sampai ia yakin bahwa alat tersebut tidak berbahaya untuknya Dari hal bahasa, anak belum mampu berbicara fasih. Hal ini disebabkan karena anak belum mampu berkata-kata 900-1200 kata. Oleh karena itu saat menjelaskan, gunakan kata-kata yang sederhana, singkat dan gunakan istilah yang dikenalnya, Berkomunikasi dengan anak melalui objek transisional seperti boneka, Berbicara dengan orangtua bila anak malu-malu. Beri kesempatan pada yang lebih besar untuk berbicara tanpa keberadaan orangtua. Satu hal yang akan mendorong anak untuk meningkatkan kemampuan dalam berkomunikasi adalah dengan memberikan pujian atas apa yang telah dicapainya. Usia sekolah (6-12 tahun) Anak pada usia ini sudah sangat peka terhadap stimulus yang dirasakan yang mengancam keutuhan tubuhnya, Oleh karena itu, apabila berkomunikasi dan berinteraksi sosial dengan anak diusia ini harus menggunakan bahasa yang mudah dimengerti anak dan berikan contoh yang jelas sesuai dengan kemampuan kognitifnya. Anak usia sekolah sudah lebih mampu berkomunikasi dengan orang dewasa. Perbendaharaan katanya sudah banyak, sekitar 3000 kata dikuasi dan anak sudah mampu berpikir secara konkret. Usia remaja (13-18 tahun) Fase remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari akhir masa anak-anak menuju masa dewasa. Dengan demikian, pola piker dan tingkah laku anak merupakan peralihan dari anak-anak menuju orang dewasa. Anak harus diberi kesempatan untuk belajar memecahkan masalah secara positif. Apabila anak $ merasa cemas atau stress, jelaskan bahwa ia dapat mengajak bicara teman sebaya atau orang dewasa yang ia percaya. Menghargai keberadaan identitas iri dan harga diri merupakan hal yang prinsip dalam berkomunikasi. Luangkan waktu bersama dan tunjukkan ekspresi wajah bahagia. 4, Tumbuh Kembang Anak Pertumbuhan adalah perubahan fisik dan pertambahan jumlah dan ukuran sel secara kuantitatif, dimana sel-sel tersebut mensintesis protein baru yang nantinya akan menunjukkan pertambahan seperti umur, tinggi badan, berat badan dan pertumbuhan gigi. Perkembangan adalah peningkatan kompleksitas fungsi dan keahlian yang merupakan aspek tingkah laku pertumbuhan. Sedangkan perkembangan (development) adalah pertambahan kemampuan struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks, Perkembangan menyangkut adanya proses diferensiasi sel-sel, jaringan, organ, dan sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya (Wulandari & Erawati, 2016). B. Tinjauan Teori Ruam Popok 1. Pengertian Ruam Popok a. Diaper rash atau diapers dermatitis atau ruam popok adalah iritasi kulit yang meliputi area diapers yaitu daerah lipatan paha, perut bawah, paha atas pantat, dan area genital (Jennifa et al., 2014). b. Diaper rash adalah kelainan kulit (ruam kulit) yang timbul akibat radang pada daerah yang tertutup diapers, yaitu kemaluan, sekitar dubur, bokong, lipat paha, dan perut bagian bawah. Penyakit ini sering terjadi pada bayi dan anak balita yang menggunakan diapers, biasanya pada usia kurang dari 3 tahun, paling banyak pada usia 9 sampai 12 bulan (Apriza, 2017). ¢. Ruam popok (diaper rush) adalah iritasi yang terjadi pada kulit bayi, ditandai dengan warna kemerahan di daerah yang tertutup popok dan biasanya terasa gatal.ruam ini juga bisa terinfeksi tempat yang sering terjadi ruam adalah daerah pantat bayi, sekitar kemaluan dan paha (Susanti, 2013). 2. Klasifikasi Ruam Popok Klasifikasi Ruam popok (diaperrash) menurut Meliyana dan Hikmalia (2017) dibagi menjadi 3 derajat yaitu a. Derajat I (Ringan) 1) Terjadi kemerahan samar-samar pada daerah diapers. 2) Terjadi kemerahan kecil pada dacrah diapers 3) Kulit mengalami sedikit kekeringan. b. Derajat I (Sedang) 1) Terjadi kemerahan samar-samar pada daerah diapers yang lebih besar. 2). Terjadi kemerahan pada daerah diapers dengan luas yang kecil 3) Terjadi kemerahan yang intens pada daerah sangat kecil. 4) Terjadi benjolan (papula) dan tersebar. 5) Kulit mengalami kekeringan skala sedang. ¢. Derajat III ( Berat ) 1) Terjadi kemerahan pada daerah yang lebih besar. 2) Terjadi kemerahan yang intens pada daerah yang lebih besar. 3) Kulit mengalami pengelupasan. 4) Banyak terjadi benjolan (papula) dan tiap benjolan terdapat cairan (pustula) 5) Kemungkinan terjadi edema (pembengkakan) 3. Btiologi ‘Menurut Susanti (2013) penyebab ruam bisa muncul karena bayi terlalu lama memakai popok yang sudah basah, sehingga bagian pantatnya menjadi lembab ‘dan memudahkan jamur tumbuh, bisa juga di sebabkan karena bahan yang tidak cocok untuk kulit bayi Menurut Sitompul (2013) penyebab ruam popok (diaper rush) pada bayi adalah terlambatnya mengganti popok terutama ketika bayi buang air besar, karena tinja bayi bersifat lebih asam daripada air seni bayi, Bakteri dan amonia pada tinja serta air seni bayi dapat menghasilkan zat yang bisa melukai dan membuat iritasi kulit bayi, Dan ruam popok bisa karena kualitas popok yang tidak baik atau kecil karena kemungkinan popok atau diaper bayi yang selama ini digunakan kualitasnya tidak baik atau ukurannya terlalu kecil . Ruam popok yang tidak diatasi segera menyebabkan kondisi semakin parah bintil-bintil kecil seperti melepuh dan pecah, jika sudah pecah bayi akan rentan terkena infeksi, Sedangkan menurut Dwinda (2014) penyebab terjadinya ruam popok (diaper 1 rush) yaitu kebersihan kulit yang tidak terjaga, jarang menggati popok setelah bayi kencing, udara atau suhu lingkungan yang terlalu panas, akibat menceret. Patofisiologi Diaper Rash adalah gambaran suatu dermatitis kontak, iritasi atau sering dikenal dengan Dermatitis Diapers Iritan Primer (DIP). Infeksi sekunder akibat dari mikroorganisme seperti candida albiacans sering timbul setelah 72 jam terjadinya diapers rash. Candida albicans adalah mikroorganisme tersering yang kita jumpai pada daerah diapers, Popok bersifat oklusif sehingga dapat menghambat terjadinya penguapan dan kondisi ini membuat kulit menjadi Iembab, mempermudah maserasi dan proleferasi mikroorganisme serta lebih mudah terjadi trauma berupa gesekan, kulit yang lembab mempunyai kerentanan yang lebih tinggi apabila terkenaa gesekan celana plastik atau karet popok pada permukaan kulit, Diaper Rash adalah gambaran suatu dermatitis Kontak, iritasi atau sering dikenal dengan Dermatitis Diapers Iritan Primer (DIP). Infeksi sekunder akibat dari mikroorganisme seperti candida albiacans sering timbul setelah 72 jam terjadinya diapers rash. Candida albicans adalah mikroorganisme tersering yang kita jumpai pada daerah diapers. Penggunaan diapers berhubungan dengan peningkatan yang signifikan pada hidrasi dan pH kulit. Pada keadaan hidrasi yang berlebihan, permeabilitas kulit akan meningkat terhadap iritan, meningkatnya koefisien gesekan sehingga mudah terjadi abrasi dan merupakan kondisi yang cocok untuk pertumbuhan mikroorganisme sehingga mudah terjadi infeksi. Pada pH yang lebih tinggi, enzim feses yang dihasilkan oleh bakteri pada saluran cerna dapat mengiritasi kulit secara langsung dan dapat meningkatkan kepekaan kulit terhadap bahan iritan lainnya, superhydration urease enzyme yang terdapat pada stratum korneum melepas amoniak dari bakteri kuteneus, Urease mempunyai efek iritasiyang ringan pada kulit yang tidak intak. Lipase dan protoase pada feses, yang bercampur dengan urin akan menghasilkan lebih banyak amoniak dan meningkatkan pH kulit, Penggunaan popok juga dapat menyebabkan peningkatan kelembapan kulit dan PH kondisi lembab yang berkepanjangan dapat menyebabkan terjadinya 8 maserasi pada stratum korneum , lapisan luar dan lapisan pelindung kulit yang, berhubungan dengan kerusakan pada lapisan lipid intra sesular. Kelemahan integritas fisik membuat stratum korneum lebih mudah terkena keruakan oleh gesekan permukaan popok dan iritasi lokal, (Susanti, 2013), Gesekan akibat gerakan menyebabkan kulit terluka dan mudah terjadi iritasi sehingga terjadi resiko inflamasi atau resiko infeksi, kemudian pada luka iritasi ulit dapat memunculkan diagnosis keperawatan kerusakan integritas kulit, dari luka iritasi menimbulkan rasa gatal dan panas pada bokong atau kemaluan hal ini memunculkan masalah keperawatan gangguan rasa nyaman (Yuriati & Noviandani, 2017) 5. Manifestasi Klinik Tanda dan gejala ruam popok (diaper rush) dengan ciri-ciri kulit di area popok terlihat merah, membengkak, dan meradang pada bagian bokong paha dan alat kelamin. Pada kasus tertentu timbul jerawat, ruam popok membuat iritasi pada bayi dan jika tidak ditanganakan berkembang enjadi suatu yang lebih serius termasuk infeksi-infeksi tertentu. Beberapa gejala ruam popok lainya adalah bayi merasa tidak nyaman, menangis lebih sering dn keras serta memperlihatkan ketidaksenangan secara umum seperti a. Iritasi pada kulit yang terkena. b. Muncul sebagai erytema erupsi pada daerah kontak yang menonjol seperti pantat, alat kemaluan, perut bawah dan paha ata. . Keadaan lebih parah dapat terjadi papila erytematosa vesicular, ulcerasi. (Sitompul, 2014). 6. Pemeriksaan Penunjang a, Pemeriksaan Laboratorium 1) Pemeriksaan darah lengkap dapat dilakukan jika muncul gejala sistemik seperti demam dan dicurigai adanya infeksi sekunder. Jika ditemukan anemia bersama dengan hepatosplenomegali dan timbul ruam dapat dicurigai sebagai histiositosis sel Langerhans atau sifilis kongenital. 2) Kadar serum zink kurang dari 50 mog/dl dapat ditemukan pada pasiendengan acrodermatitis enterohepatika, 9 b. Pemeriksaan kerokan kulit dilakukan pada pasien yang diduga candidiasis popok, pengikisan lesi papul atau pustul menunjukkan adanya pseudohifa, hifa dan blastospora dengan diameter 2-4 jum dengan menggunakan larutan KOH 10%. KOH 10% diperlukan untuk menentukan apakah ada superinfeksi dengan Candida albicans dan pemeriksaan gram diperlukan untuk mengetahui superinfeksi dengan bakteri seperti Staphylococcus c. Pemeriksaan histopatologi dengan melakukan biopsi kulit untuk melihat struktur histologinya. Gambaran histologi diaper rash umumnya seperti dermatitis iritan primer dengan spongiosis epidermal dan inflamasi ringan pada lapisan dermis. 7. Penatalaksaan Penatalaksanaan ruam popok secara Farmakologi dapat dilakukan sebagai berikut Z a Krim Antifungal : Nystatin, merupakan obat topikal yang paling sering diberikan pada kasus ruam popok. Hal ini dikarenakan popok yang tidak sembuh dengan terapi non medikamentosa biasanya disebabkan oleh infeksi sekunder Candida albicans. b. Salep Antibiotik : Pemberian antibiotik topikal dapat dilakukan pada ruam popok yang dicurigai disebabkan infeksi bakteri, Polymixin B + Bacitracin merupakan antibiotik topikal pilihan diikuti oleh krim asam fusidat. Mupirocin dapat di berikan pada kasus pasien dengan MRSA (Methicillin- resistan Staphylococcus Aureus). ©. Kortikosteroid Topikal : Pemberian kortikosteroid topikal dapat diberikan pada kasus ruam popok untuk mengurangi peradangan, namun harus di ‘monitor secara ketat terutama pada infant karena infant mempunyai luas area permukaan yang lebih besar dibanding berat badan sehingga absorbsi bisa lebih banyak dan dapat menyebabkan efek samping sistemik seperti sindrom Cushing, supresi adrenal, dan atrofi kulit 4. Antibiotik Oral : obat antibiotik oral jarang diperlukan pada kasus ruam popok. Golongan ini hanya dapat diberikan pada kasus ruam popok yang disertai infeksi sekunder berulang dan berat, ataupun pada kasus yang tidak ‘menunjukkan perubahan dengan pemberian antibiotic topikal. Antibiotik oral 10 yang dapat menjadi pilihan adanya flucloxacillin atau erythromycin pada pasien dengan alergi penicillin Penatalaksanaan ruam popok secara Non Farmakologi dapat dilakukan sesuai dengan urutan ABCDE berikut a Air (udara). Popok seharusnya dibuka selama bayi sedang tidur dan dipajankan dengan sinar matahari untuk mengeringkan kulit b. Barrier ointment (salep pelindung). Pengobatan utama dapat dilakukan dengan mengoleskan pasta seng oksida, petrolatum, dan salap pelindung lunak lainnya. Selain itu dapat dioleskan minyak herbal. Bila perlu pengolesan diulang setiap kali mengganti popok, Bedak bayi tidak mempunyai efek antimikroba dan berisiko terhirup bedak bayi c. Cleansing and anticandidal treatment (pembersihan dan pengobatan antikandida), Saat membersihkan hindarkan gosokan atau gesekan. Bila ada tanda-tanda kandidiasis berikan salap antikandidal topikal. 4. Diaper. Popok harus diganti sesering mungkin dan segera setelah kotor e. Education, Pendidikan diberikan kepada orangtua dan pengasuhnya C. Tinjauan Teori Evidence Based Midwifery Pada Ruam Popok Minyak zaitun adalah minyak yang dapat menjaga integritas kulit, menjaga hidrasi kulitdalam batas yang wajar, tidak terlalu lembab dan tidak terlalu kering (kulit yang rusak seperti psoriasis, eksim, Minyak zaitun dapat menghilangkan ruam terutama pada pantat bayi atau pada anak yang mengalami kulit kemerahan, Banyak pakar yang menyatakan bahwa minyak zaitun digunakan untuk mengatasi ruam di negri — negri yang memproduksi minyak zaitun separti Umria, Italia (Magdalena, 2013). Minyak Zaitun Minyak Zaitun kaya vitamin E yang merupakan anti penuwaan dini, Minyak zaitun juga bermanfaat untuk menghaluskan dan melembabkan permukaan kulit selain itu minyak zaitun bermanfaat untuk melepaskan sel — sel kulit mati Jenis-jenis minyak zaitun yaitu: 1. Ekstravirgin Olive Oil 2. Virgin Olive Oil : minyak yang hampir menyerupai ekstravirgin oil, bedanya ekstravirgin oil diambil dari buah yang lebih matangdan tingkat keasamannya lebih tin; 3. Revinet Olive oil : merupakan minyak zaitun yang berasal dari penyulingan, jenis ini tingkat keasamannya lebi dari3,3%, aromanya kurang begitu baik, dan rasanya kurang begitu menggugah lidah 4, Pure Olive Oil : minyak zaitun yang paling laris dijual dipasaran, warna, rasanya, lebih ringan dari virgin olive oil. 5, Ekstra Light Olive Oil :merupakan minyak zaitun murni dan hasil sulingan, sehingga kualitasnya kurang baik, tetapi jenis ini lebih populer di pasaran karena Jebih murah dari jenis lainnya, Minyak zaitun akan menjaga kelembaban kulit. Dengan sifatnya sebagai antiseptik oil dapat mengurangi kemerahan pada ruam popok dan mencegah air melakukan kontak langsung dengan kulit yang terkena ruam popok. Secara teori minyak zaitun (olive oil) bermanfaat untuk melembutkan kulit, mempertahankan kelembabkan dan elastisitaskulit, sekaligus memperlancar proses regenerasi kulit, Pemberian minyak zaitun (olive oil) yang di berikan pada anak yang mengalami ruam sebanyak 2,5 ml setiap pagi dan sore akan mempercepat penyembuhan (Nagili,2013) 12 DOKUMENTASI SOAP DAN RENCANA TINDAK LANJUT PENDOKUMENTASIAN ASUHAN KEBIDANAN BAYI, BALITA DAN APRAS, PADA BY. “R” DE GAN RUAM POPOK. DI UPTD PUSKESMAS LAPPAE TANGGAL 19-07-2023 Nama Pengkaji Veronica Yundini Tanggal Pengkajian : 19-07-2023 Jam 10.00 Wita Tempat Pengkajian_ : Posyandu Mekar Wangi IDENTITAS BAYI 1. Nama : By. "R” 2. Tempat/ Tanggal Lahir + Sinjai/ 05-04-2023 3. Umur :3 Bulan 4. Jenis Kelamin Perempuan 5. BBL +2300 gram 6. PBL 47cm 7. Anak Ke : Satu IDENTITAS ORANG TUA 1. Namalbu :Ny.”"D” ‘Nama Ayah =: Tn. “L” 2. Umur —:23 Tahun ‘Umar 26 Tahun 3. Suku ugis Suku : Bugis 4. Agama: Islam ‘Agama :Tslam 5. Pendidikan : SMP Pendidikan: SMA 6. Pekerjaan : IRT Pekerjaan —_: Petani 7. Alamat — : Dusun Sumpang Ale Desa Kalobba Kecamatan Tellulimpoe Kab Sinjai 15 SUBJEKTIF (S) Bayinya rewel, ada bintik-bintik kemerahan pada lipatan paha, dialami sejak 2 hari yang Lalu OBJEKTIF (O) 1 Keadaan umum baik. Kesadaran composmentis. Tanda-tanda vital Nadi 105 x/menit Pernafasan : 54 x/menit Suhu 365°C BB: 5.000 gram TB: 51cm Kulit - tampak bintik-bintik kemerahan di sekitar selangkangan yang luas. - adanya bintik kemerahan yang intens di daerah yang kecil - kulit mengalami kekeringan skala sedang. ANALISIS (A) By. R umur 3 bulan dengan ruam popok. PENATALAKSANAAN (P) 1 Melakukan komunikasi terapeutik dengan baik. Komunikasi terapeutik telah di lakukan. ‘Memberikan penjelasan kepada ibu tentang gejala, penyebab dan penanganan ruam popok pada bayi Ibu mengerti dengan penjelasan yang diberikan, Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga daerah selangkangan bayi tetap kering Tbu mengerti dan bersedia untuk tetap menjaga daerah selangkangan bayi tetap kering dengan membuka popok bayi selama bayi sedang dan dipajankan dengan sinar matahari untuk mengeringkan kulit. Menganjurkan ibu untuk mengoleskan minyak zaitun, Tbu mengerti dan bersedia untuk mengoleskan minyak zaitun, dioleskan 2 x sehari pagi dan sore hari pada daerah ruam popok sehabis mandi atau setelah dibersihkan. 16 Menganjurkan ibu untuk segera mengganti popok bayi jika bayi bak/bab. Tbu mengerti dan bi cedia untuk segera mengganti popok bayi jika bayi bak/bab agar kulit bayi tidak terlalu lama terpapar oleh urine/feses yang dapat memperparah ruam popok bayi. Membersihkan kulit dengan air hangat dan mengeringkannya menggunakan handuk/kain dengan cara ditepuk-tepuk. 6. Menganjurkan ibu untuk membawa bayinya ke fasilitas kesehatan jika ruam popok tidak teratasi Tbu bersedia membawa bayinya ke fasilitas keschatan jika ruam popok tidak teratasi RENCANA TINDAK LANJUT 1, Ibu by. “R” diharapkan dapat melaksanakan segala yang dianjurkan untuk penanganan ruam popok 2. Professional kesehatan sebagai komunikator diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas kepada ibu sehingga komunikasi efektif dapat terjalin. 7 PEMBAHASAN Bayi memiliki permasalahan yang Iuas dan kompleks, terutama masalah kulit. Semua bayi memiliki kulit yang sangat peka. Kondisi kulit pada bayi yang relatif lebih tipis ini menyebabkan bayi lebih rentan terhadap infeksi, iritasi, dan alergi. Ruam popok dikenal juga dengan sebutan diaper rash karena gangguan kulit ini timbul di d bagian dalam. Ruam popok memiliki tanda-tanda seperti kulit di sekitar daerah ih yang tertutup popok, yaitu pada area alat kelamin, bokong, dan pangkal paha tersebut meradang, berwama kemerahan, dan kadang lecet yang membuat bayi ‘menjadi rewel dan tidak nyaman (Rukiah, 2010). Ruam popok kerap dijumpai pada bayi atau anak di bawah usia 2 tahun dengan angka kejadian yang lebih tinggi antara 9-24 bulan yaitu sebanyak 7-35% (Putra, 2012) Gangguan tersebut sering terjadi akibat kurang terjaganya kebersihan bayi dan Jingkungannya atau rendahnya pengetahuan orang tua mengenai ruam popok. Anak dari orang tua dengan tingkat pengetahuan sosial ekonomi yang rendah maupun yang tinggi dapat mengalami gangguan ruam popok ini, apabila orang tuanya tidak mengetahui terjadinya ruam popok pada anaknya (Nursalam, 2005). Cara ibu dalam merawat ruam popok masih sangat kurang sehingga banyaknya kejadian ruam popok disebabkan Karena orang tua terutama ibu masih belum mengetahui bagaimana pencegahan terjadinya ruam popok tersebut diantaranya kebersihan lingkungan diantaranya orang tua kurang menjaga kebersihan, pemakaian diapers yang kurang tepat. Pengetahuan pemakaian popok pada bayi di Indonesia masih rendah, Padahal kesalahan pada pemakaian popok menjadi ancaman terhadap bayi, Dampak buruk pada pemakaian popok yang salah selain menggangu perkembangan pertumbuhan bayi (Maryani dan Nurhayati, 2009). Berdasarkan hasil penelitian di atas, penulis beropini bahwa by. “R”, umur 3 bulan, anak pertama dari ny. “D”, perlu diberikan informasi terkait gejala, penyebab ddan penanganan ruam popok pada bayinya misalnya pemberian minyak zaitun. Sejalan dengan penelitian Arimina Hartati Pontoh (2015) menjelaskan bahwa minyak zaitun mampu mengurangi derajat ream popok karena terdapat antiseptik yang terkandung didalamnya serta dengan memerhatikan cara penggunaan dan takaran yang tepat, 20 KESIMPULAN Salah satu terapi non farmakologi yang dapat menyembuhkan ruam popok adalah minyak zaitun. Penggunaan minyak zaitun secara rutin kepada bayi dan dioleskan secukupnya pada kulit bayi dapat mencengah atau mengobati iritasi kulit (ruam popok) pada bayi, karena kandungan yang terdapat dalam minyak zaitun mampu melindungi kulit dari iritasi, Secara teori minyak zaitun bermanfaat untuk melembutkan kulit, mempertahankan kelembaban dan elastisitas kulit, sekaligus memperlancar proses regenerasi kulit. Ibu by. ” bersedia melakukan segala anjuran untuk mengatasi ruam popok pada bayinya Berdasarkan kesimpulan diatas, saran dan harapan yang dapat penulis berikan untuk pemberian minyak zaitun sebagai metode penyembuhan ruam popok pada anak yang mengalami ruam popok antara lain 1. Bagi Institusi Pendidikan. Mengingat bahwa penelitian memperbanyak literatur berkaitan dengan pengobatan non farmakologi untuk ruam popok. 2. Bagi Puskesmas. Diharapkan dapat mensosialisasikan kepada masyaraat tentang penerapan pemberian minyak zaitun sebagai terapi non farmakologi untuk penyembuhan ruam popok. 3. Bagi Peneliti Lain. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat menggunakan intervensi yang lain yang dapat digunakan untuk penyembuhan ruam popok. 4. Bagi Orangtua. Diharapakan untuk lebih memahami pentingnya personal hygiene untuk menghindari ruam popok pada pada bayi. 5. Bagi Masyarakat Hendaknya masyarakat dapat menggunakan terapi pemberian minyak zaitun untuk penyembuhan ruam popok karena terapi ini mudah dilakukan secara mandiri dan kapan saja bisa dilakukan. a REFERENSI Ackly, B.J, Ladwig, G. B, & makic, M. B. F, (2017), Nursing Diagnosis Handbook An Evidence_Based Guide to planningCare. 11th Ed. St.Louis: Elservier. Apriyanti, Maya (2012), 10 Tanaman Obat Paling Berkhasiat dan Paling Dicari,Purwomartini Kalasan Sleman Yogyakarta : Pustaka Baru Press Ardhi, ari, Muhandari, (2002). Perawatan Kulit Bayi dan Balita. Jakarta FakultasKedokteran Universitas Indonesia. Budiarja, Siti Aisah (2009), Perawatan Kulit Pada Bayi Dan Balita, Jakarta : FKUI Press Creswell,J.W., (2015). Penelitian Kwalitatif dan Disain Riset. Yogyakarta: Pustaka Belajar Cristanto dkk, (2014), Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : ECG Gyton & Hall (2006),Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (terjemahan). Jakarta‘EGC M, Andi, ( 2012), Makalah Diaper Rash. (http://diaperrashpadabayi.html Di akses pada tanggal 2 Juli 2013 Magdalena, Maureen. (2013). Apakah = Minyak = Zaitun—_Itu. http://www.deherba.com/apakahminyak-zaitun-ituhtml (Diakses pada tanggal4 Juli 2013) Maharani. MagdalenaM. (2013). Apakah © Minyak = Zaitun Itu http://www. deherba.com. Maryunani, Anik (2011), Ilmi Kesehatan Anak Dalam Kebidanan, Jakarta : Trans Info Media. Mayo (2008), Mencegah Ruam Popok, Tersedia di http://www. wartamedika. Com Muttagin, Arif (2011), Gangguan Gastrointestinal : Aplikasi asuhan keperawatan Medikal bedah. Jakarta: Salemba Medika ‘Nagili, (2013), Manfaat Pemberian Minyak Zaitun Untuk Kulit,http://nagili di.com ‘Nanda,(2010), Diagnosa Keperawatan. Jakarta : ECG. NANDA,(2015), Diagnosa Keperawatan. Jakarta : ECG Nariko (2013), Diapers Bagi Kesehatan Bayi dan Lingkungan. Jakarta: Trans Info Medika Sodikin, (2011). Asuhan Keperawatan Anak : Gangguan Sistem Gastrointestinal dan Hepatobilier. Jakarta : Salemba Medika Sudarti, (2010). Kelainan dan Penyakit Pada Bayi & Anak, Yogyakarta : MuhaMedika. TIM Pokja SDKI DPP PPNI, (2016), Standar Diagnosa Keperawatan Indonesia, Edisi 1 Format Laporan BST (Sertakan dengan Vidio Kegiatan ) NAMA MAHASISWA. LEMBAR MONITORING PRE DAN POST CONFERENCE NIM TEMPAT PRAKTIK MATERI BIMBINGAN 202210003, Veronica Yundini UPTD Puskesmas Lappae Pemantauan SDIDTK dan EdukasiTumbang, [ PRE CONFERENCE T POST CONFERENCE Hari/ Masukan | Tanda Tangan Masukan ‘Tanda Tangan Tanggal | Pembimbing | _Pembimbing Pembimbing | _Pembimbing Senin {1.Mahasiswa ‘Senin _ 1 Mahasiswa dalam 19 Juli iharapkan | aw 19 Juli elakukan 1] 1023 lampu 0 2023 smeriksaan sesuai jengetahui lengan pedoman aksud dan ang telah diberikan| tujuan yang \dilakukan .Tetap | ee Memastikan condisi bayi indakan angdilakukan .Menggunakan jendapatkan ahasa yang muda rsetujuan klien jimengerti tau keluarga LEMBAR BIMBINGAN PRE CONFERENCE NAMA MAHASISWA. TEMPAT PRAKTIK WAKTU PELAKSANAAN Veronica Yundini UPTD Puskesmas Lappae 19 Juli 2023 | HAL YANG DIDISKUSIKAN CATATAN PEMBIMBING KLINIK | 1. Kesiapan Mahasiswa Mahasiswa siap untuk melakukan bimbingan 2. Rencana Kegiatan (Kontrak Belajar) Persiapan -Melakukan Tindakan Sesuai Daftar Tilik canta 7 Evaluasi 3. Umpan Balik Berjalan Dengan Baik Mahasiswa Preseptor Institusi ‘i we kinah,S ST) _{..// (Veronica Yundini) (Bd Fitirani,S.ST.M Kes) Su@imgsc8 NIM: 202210003 ‘NIDN:0923097902 LEMBAR MONITORING PRE DAN POST CONFERENCE NAMA MAHASISWA NIM TEMPAT PRAKTIK MATERI BIMBINGAN Veronica Yundini 202210003 UPTD Puskesmas Lappae : Melakukan edukasi pada ibu dan keluarga dan masyarakat ttg perawatan bayi dan balita sehari-hari termasuk anticypatory guidance tau keluarga [ PRE CONFERENCE | ~_POST CONFERENCE Hari/ Masukan | TandaTangan | Hari/ Masukan | Tanda Tangan | Tanggal | Pembimbing | Pembimbing | Tanggal | _Pembimbing | _Pembimbing Senin [I Mahasiswa [Senin [I Mahasiswa dalam) 19 Juli liharapkan OW 19 Juli .elakukan edukasi oN 023 lampu Y 2023 esuai dengan =| engetahui joman yang telah) | jaksud dan liberikan rujuan yang, ilakukan 2.Tetap | jemperhatikan 2.Memastikan condisi bayi | Tindakan | angdilakukan Menggunakan | jendapatkan bahasa yang mudah rsetujuan Klien Klimengerti LEMBAR BIMBINGAN PRE CONFERENCE NAMA MAHASISWA TEMPAT PRAKTIK WAKTU PELAKSANAAN Veronica Yundini UPTD Puskesmas Lappae 19 Juli 2023 HAL YANG DIDISKUSIKAN CATATAN PEMBIMBING KLINIK 1. Kesiapan Mahasiswa Mahasiswa siap untuk melakukan pimbingan | 2. Rencana Kegiatan (Kontrak Belajar) Persiapan -Melakukan Tindakan Sesuai Daftar Tilik Evaluasi 3. Umpan Balik [Berjalan Dengan Baik Mahasiswa Preseptor Institusi ; Ne (Veronica Yundini) (Bd Fitirani,S.ST.M.Kes) NIM: 202210003 NIDN:0923097902 Senin 19 Juli 023 LEMBAR MONITORING PRE DAN POST CONFERENCE NAMA MAHASISWA __: Veronica Yundini NIM 202210003 TEMPAT PRAKTIK UPTD Puskesmas Lappae MATERI BIMBINGAN : Pengelolaan MTBS dan MTBM PRE CONFERENCE POST CONFERENCE Masukan | TandaTangan | Hari/ Masukan Tanda Tangan | al | Pembimbing | Pembimbing | Tanggal | _Pembimbing | _Pembimbing 1. Mahasiswa Senin _[1.Mahasiswa dalam \diharapkan 19 Juli melakukan 0 Mampu of 2023 _[pemeriksaan sesuai % mengetahui dengan pedoman imaksud dan ang telah diberikan| ftujuan yang iilakukan 2.Tetap memperhatikan Memastikan kondisi bayi indakan angdilakukan Menggunakan jendapatkan ane ‘yang mudah -rsetujuan klien| imengerti 1 keluarga LEMBAR BIMBIN N PRE Cl NAMA MAHASISWA TEMPAT PRAKTIK WAKTU PELAKSANAAN (FERENC. Veronica Yundini UPTD Puskesmas Lappae 19 Juli 2023 HAL YANG DIDISKUSIK: 1. Kesiapan Mahasiswa 2. Rencana Kegiatan (Kontrak Belajar) CATATAN PEMBIMBING KLINIK LMahasiswa siap untuk melakukan bimbingan Persiapan -Melakukan Tindakan Sesuai Daftar Tilik -Evaluasi 3. Umpan Balik Berjalan Dengan Baik 6 &, Se fi ag Fin Kee’ Seta Mahasiswa %// (Veronica Yundini) NIM: 202210003 Preseptor Institusi Ser (Bd Fitirani,S.ST.M.Kes) ‘NIDN:0923097902 NAMA MAHASISWA NIM TEMPAT PRAKTIK MATERI BIMBINGAN Veronica Yundini 202210003 UPTD Puskesmas Lappae Melakukan Imunisasi dan BIAS MBAR MONITORING PRE DAN POST CONFERENCE ie PRE CONFERENCE eee POST CONFERENCE Hari/ Masukan | TandaTangan | Hari/ | Masukan | Tanda Tangan Tanggal | Pembimbing | Pembimbing | Tanggal | _Pembimbing Pembimbing jenin | Mahasiswa ‘Senin |. Mahasiswa dalam 19 Juli iharapkan of 19 Juli elakukan tindakan| of 2023 lampu / 2023 esuai dengan engetahui man yang telah jaksud dan iberikan ajuan yang | dilakukan jemperhatikan Memastikan ‘ondisi bayi jTindakan angdilakukan Menggunakan endapatkan ahasa yang mudah rsetujuan Klien imengerti tau keluarga LEMBAR BIMBINGAN PRE CONFERENCE NAMA MAHASISWA TEMPAT PRAKTIK. WAKTU PELAKSANAAN UP’ HAL YANG DIDISKUSIKA| 1. Kesiapan Mahasiswa Veronica Yundini TD Puskesmas Lappae 19 Juli 2023 | CATATAN PEMBIMBING KLINIK LMahasiswa siap untuk melakukan bimbingan Persiapan | 2. Rencana Keviatan (Kontrak Belajar) fMélakukan Tindakan Sesuai Daftar Tilik Evaluasi 3. Umpan Balik Berjalan Dengan Baik Mahasiswa Preseptor Institusi Serr (Veronica Yundini) (Bd Fitirani,$. STM Kes) NIM: 202210003 NIDN:0923097902 NAMA MAHASISWA : VERONICA YUNDINI NIM : 202210003 HARI/TANGGAL KASUS : RABU/19 JULI 2023 KASUS :By.R dengan Ruam Popok di Posyandu Mekar Wangi wilayah kerja Puskesmas Lappae Deskripsi Kejadian ini saya alami ketika melakukan praktek kebidanan saat menjadi mahasiswa di program studi profesi kebidanan. Tanggal 19 Juli 2023 saya praktek di Puskesmas Lappae, namun kejadian saya temukan di Posyandu Mekar Wangi Desa Kalobba Kec.Tellulimpoe. Saat itu ibu datang ke posyandu untuk mendapatkan pelayanan serta ingin memeriksakan bayinya. Dari hasil anamnese ibu mengatakan bahwa bayinya suka rewel,dan ada bintik-bintik merah pada lipatan paha sejak 2 hari yang lalu. Selanjutnya dilakukan pemeriksaan pada bayi dan dinyatakan normal, hanya saja berdasarkan inspeksi utamanya pada kulit dinyatakan adanya ruam popok pada bayi tersebut. . Emosi pribadi terhadap kasus Dari anamnese yang saya dapatkan,sebagai mahasiswa,saya merasa tertantang untuk menangani kasus tersebut. Saya ingin memberikan edukasi kepada ibu agar nantinya bisa keluar dari masalah kejadian ruam popok pada bayinya. . Evaluasi Sebagai mahasiswa yang dituntut bisa lebih kompeten dan profesional saya mencoba menjelaskan apa yang harus dilakukan ibu saat anak/bayinya mengalami ruam popok, menganjurkan ibu agar menjaga daerah selangkangan atau paha tetap kering,mengganti popok bayi jika setelah BAK/BAB,mengoleskan minyak zaitun setiap habis mandi atau setelah dibersihkan, saya menjelaskan bagaimana Ruam Popok bisa terjadi dan dampaknya bagi bayi jika tidak ditangani hal tersebut. Di akhir pertemuan dengan ibu, ibu mengerti dan siap melaksanakan semua yang diinstruksikan. . Analisis Dari hasil anamneses dan pemeriksaan pada bayidapat dianalisa bahwa bayi mengalami Ruam Popok berdasarkan keluhan bayinya suka rewel,nampak bintik-bintik merah pada daerah selangkangan atau lipatan paha. Ruam popok merupakan salah satu dari sekian banyak masalah kulit yang sering terjadi pada bayi dan balita akibat penggunaan popok,yaitu sekitar 7-35% terjadi pada bayi pada 2 tahun pertama kehidupan.Tidak ada prediksi perbedaan antara perempuan atau laki- laki.Ruam popok dapat bermula pada periode neonatus ketika pertama kali memakai popok.Prevalansi terjadinyaruam popok tertinggi yaitu pada bayi usia 9-12 bulan dan menurun sesuai usia,tetapi dapat pula terjadi diberbagai umur pada mereka yang menggunakan popok akibat inkontinensia urin atau alvi.Ruam popok biasanya akan berhenti setelah anak mendapatkan pelatihan toilet sekitar usia 2 tahunan(Menurut ‘Susanti,2013). Proses terjadinya ruam popok merupakan akibat dari faktor kurang terjaganya kebersihan bayi dan lingkungannya atau rendahnya pengetahuan orang tua mengenai ruam popok,anak dari orang tua dengan tingkat kemampuan sosial ekonomi yang rendah maupun tunggi dapat mengalami gangguan ruam popok ini, Apabila keadaan ini berlangsung lama maka akan mengganggu pertumbuhan dan perkembangan bayi. Tanda dan gejala terjadinya ruam popok adalah kulit di sckitar daerah tersebut meradang,berwarna kemerahan,dan kadang lecet yang membuat bayi menjadi rewel dan tidak nyaman.Ruam popok juga terjadi seperti adanya iritasi pada kulit,muncul erytema erupsi pada daerah Kontak yang menonjol seperti pantat,alat kemaluan,perut bawah dan paha atas.Keadaan yang lebih parah dapat terjadi _papila _erytematosa vesicular ulcerasi(Sitompul,2014), 5. Kesimpulan Bayi dalam fase ini yang mengalami ruam popok harus ditangani dengan cepat. 6. Tindak lanjut a) Tbu By.R diharapkan dapat melaksanakan segala yang dianjurkan untuk penanganan Ruam Popok b) Profesional Kesehatan sebagai komunikator diharapkan dapat memberikan informasi yang jelas kepada ibu sehigga komunikasi efektif dapat terjalin.

You might also like