You are on page 1of 7
oo; g Kecerdasan Musikal (Music Smart) ; 1) Mengajak anak bermain alat musik, baik alat musik sungguhan Maupun alat musik buatan sendiri, 2) Meminta anak untuk menciptakan sen i Iaguatau lirik potongen lagu yang berhubung, iri irama. an dengan topik tertenta, 4) Meminta anak-anak untuk mengarang sebuah lagu sedethana, bai ja maupun dengan melodinya. arkan musik instrumental, dan mengganti syairnya 3) Menirukan berbagai nada, mempe' anak bernyanyi sendiri atau bersama-sama. meng; h. Kecerdasan Naturalis (Nature Smart) 1) Karya wisata alam. 2) Menceritakan apa yang dilihat ketika memandang keluar jendela, 3) Memelihara hewan atau membawa hewan ke kelas dan anak-anak diminta untuk mengamatinya. ) Menanam pohon di halaman rumah dan mencatat perkembangannya, )) Membuat herbarium sederhana atau membuat kebun/taman sebagai proyek bersama. wt i. Kecerdasan Eksistensial 1) Mengintegrasikan kandungan agama dalam muatan materi. 2) Mendampingi anak dalam menekuni berbagai profesi moral yang positif. 3) Menceritakan tokoh-tokoh penemu Islam dilanjutkan dengan diskusi ringan. j- Kecerdasan Spiritual 1) Diskusi tentang semua ciptaan Tuhan. 2) Mengenalkan tata cara salat yang benar. 3) Menghafal surat-surat pendek. C. TEORI MOTIVAS! BELAJAR Kata motivasi berasal dari kata motif yang berarti dorongan atau alasan. Motif merupakan tenaga pendorong yang mendorong manusia untuk bertindak atau suatu tenaga di dalam diri manusia yang menyebabkan manusia bertindak atau melakukan sesuatu. Dengan demikian, motivasi merupakan kondisi psikologis 188. Perkembangan Peserta Didik yang mendorong, sescorang untuk mel, psikologis seseorang by lakukan sesuatu, Apabila kondisi maka dengan sendirinya motivasi untuk melakukan ebaliknya, apabila kondisi psikologis buruk, maka " esuatt pun akan buruk, Dalam hal pembelajaran, tentu perlu menjadi perhatian oleh pendidik karena tidak semua peserta didik sesuatu juga akan bail motivasi untuk melakuk: datang ke sekolah dengan kondisi psikologis yang sama. Dengan kata lain, ada faktor internal dan eksternal yang mer it mengaruhi motivasi belajar peserta di Untuk itu, dalam perencana " n pembelajaran, seorang pendidik perlu merancang sebuah strategi pembelajaran yang mampu memotivasi belajar peserta didik. Menurut Dimyati dan Mudjiono (1994), motivasi dipandang sebagai do- rongan mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia, terma- suk perilaku belajar. Di samping itu, motivasi adalah dorongan dasar yang meng- gerakkan seseorang bertingkah laku. Adapun motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri peserta didik yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberikan arah pada ke- giatan belajar tersebut demi mencapai suatu tujuan. Dari beberapa pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa motivasi memiliki 3 komponen, yaitu (a) ke- butuhan, terjadi bila individu merasa ada ketidakseimbangan antara apa yang dimiliki dari apa yang ia harapkan; (b) dorongan, merupakan kegiatan mental untuk melakukan suatu; dan (c) tujuan, adalah hal yang ingin dicapai oleh indi- vidu. Seseorang yang mempunyai tujuan tertentu dalam melakukan suatu peker- jaan, maka ia akan melakukan pekerjaan tersebut dengan penuh semangat. Selanjutnya motivasi belajar merupakan kekuatan (power motivation), daya pendorong (driving force), atau alat pembangun kesediaan dan keinginan yang kuat dalam diri peserta didik untuk belajar secara aktif, kreatif, efektif, inovatif, dan menyenangkan dalam perubahan perilaku, baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Kepiawaian guru dalam menentukan strategi yang tepat dalam pembelajaran dapat menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. Apabila peserta didik sudah termotivasi untuk belajar, dengan sendirinya akan berdampak terhadap proses dan hasil pembelajaran yang diharapkan serta dapat dijadikan dasar dalam mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran. Pengaruh motivasi terhadap seseorang tergantung seberapa besar motivasi itu mampu membangkitkan seseorang untuk bertingkat laku. Dengan motivasi yang besar, seseorang akan melakukan sesuatu pekerjaan dengan lebih memusat- kan pada tujuan dan akan lebih intensif pada proses pengerjaannya. Dalam ke- Bab 8 Teori Kecerdasan dan Teori Motivasi Belajar 189) giatan belajar, motivasi dapat dikatakan sebagai Keseluruhan daya penggerak dj dalam diti seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin kelang. sungan dari kegiatan belajar dan memberikan arah pada kegiatan belajar, sehing. lajar itu dapat tercapai. ga tujuan yang dikehendaki oleh subjek bel Purwanto (2007) mengatakan bahwa fungsi motivasi ada 3 yaitu (a) mendorong manusia untuk berbuat atau bertindak, motivasi inj yang memberikan energi motivas berfungsi sebagai penggerak atau sebagai motor kepada seseorang untuk melakukan sesuatu; (b) motivasi menentukan arah perbuatan ke arah perwujudan suatu tujuan atau cita-cita, dalam hal ini motivas} n yang harus ditempuh untuk mencapai mencegah penyelewengan dari j tujuan itu, sehingga makin jelas tujuan itu, makin jelas pula terbentang jalan yang harus ditempuh; dan (c) motivasi menyeleksi perbuatan seseorang, artinya menentukan perbuatan mana yang dilakuan guna mencapai tujuan dengan mengenyampingkan perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan itu. Dalam kajian teori motivasi, ada yang dikenal dengan teori kebutuhan, Teori ini dikemukakan oleh Maslow dalam Hasibuan (2003) yaitu bahwa orang termotivasi untuk melakukan sesuatu karena didasari adanya kebutuhan dalam dirinya, yang terbagi menjadi $ kebutuhan yaitu: (1) kebutuhan fisiologis yang merupakan kebutuhan manusia untuk bertahan hidup atau disebut juga kebutuhan pokok yang terdiri dari kebutuhan makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal; (2) kebutuhan rasa aman yang meliputi keamanan akan perlindungan dari bahaya kecelakaan kerja dan jaminan hari tua; (3) kebutuhan sosial yang berupa kebutuhan-kebutuhan seseorang untuk diterima dalam kelompok tertentu yang menyenangkan bagi dirinya; (4) kebutuhan penghargaan seperti halnya kabutuhan bagi seorang pegawai yang bekerja dengan baik tentu ingin mendapat penghargaan dan pengakuan dari atasan ataupun pujian dari teman kerjanya atas prestasinya; dan ($) kebutuhan aktualisasi diri yang berupa kebutuhan yang muncul dari seseorang dalam proses pengembangan potensi dan kemampuannya untuk menunjukkan jati dirinya yang sebenarnya. 1, Fungsi Motivasi Motivasi sebagai proses pembangkitan gerak dalam diri individu untukmelakukan suatu perbuatan guna mencapai suatui tujuan. Motivasi adalah sesuatu yang paling mendasar yang harus ada dalam proses belajar karena hasil belajar akan optimal bila ada motivasi. Motivasi selalu bertalian dengan suatu tujuan. 190. Perkembangan Peserta Didik Hamalik (2002) menyatakan bahw, 1 secara umum ada tiga fungsi motivasi, sebagai berikut. a. Mendorong manusia untuk berbuat (sebagai penggerak) yang merupakan Jangkah penggerak dari setiap kegiatan, b, Menentukan arah perbuatan, yakni ke arah tujuan yang hendak dicapai sehingga dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai dengan rumusan tujuannya, c. Menyeleksi perbuatan, yakni menetukan perbuatan-perbuatan yang, harus dikerjakan yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan-perbuatan yang tidak bermanfaat bagi tujuan tersebut. Berdasarkan pendapat tersebut, dapat diketahui bahwa motivasi berfungsi sebagai pendorong, pengarah, sekaligus sebagai penggerak perilaku seseorang untuk mencapai suatu tujuan. Begitu juga halnya dalam pencapaian tujuan pembelajaran, guru merupakan faktor yang penting untuk mengusahakan terlaksananya fungsi-fungsi tersebut dengan cara dan strategi yang tepat untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik. 2. Jenis-Jenis Motivasi Motivasi dapat dibedakan menjadi motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motif- motif yang menjadi aktifatau berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, Karena dalam dit setiap individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Adapun motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena adanya perangsang dari luar. Setiap motivasi berhubungan dengan tujuan atau suatu cita-cita. Dengan demikian, makin tinggi suatu tujuan maka makin kuat motivasi seseorang untuk mencapai tujuan. Motivasi pun ada yang positif dan ada yang negatif. Motivasi positif misal- nya melalui pemberian hadiah bagi peserta didik yang berprestasi sehingga diharapkan mereka akan dapat lebih berprestasi. Motivasi negatif misalnya dengan memberi hukuman bagi peserta didik yang bersalah agar mereka tidak mengulangi kesalahan. Pemberian hukuman memang efektif untuk mencegah/ mengurangi kesalahan, Namun, sikap untuk tidak berbuat salah, tidak otomatis meningkatkan semangat belajar atau dapat meningkatkan motivasi untuk men- jadi lebih baik, Oleh karena itu, umumnya kedua jenis motivasi ini digunakan dalam porsi dan waktu yang tepat. Bab 8 Teori Kecerdasan dan Teori Motivasi Belajar 191. D. STRATEGI MENUMBUHKAN MOTIVAS! BELAJAR akan dapat terselenggara jika pendidik dapat menciptakan s nyaman, dan terjalin interaksi aktif antara peserta didik dan pendidik, Dalam kegiatan beljas, motivasi peserta fa tolak ukur dalam menetukan keberhasilan dalam ike yang tidak mempunyai motivasi belajar tidak akan 1, Tidak adanya aktivitas belajar tentu akan berdampak terhadap tujuan pembelajaran. Apabila tujuan pembelajaran tidak tercapai, maka hal tersebut mencerminkan kegagalan yang dilakukan pendidik. Untuk itu, pendidik perlu menciptakan strategi yang tepat dalam memotivasi belajar peserta didik. Kegiatan belajar yang baik dan efekti asana yang kondusif, didik menjadi salah s pembelajaran, Peserta di mungkin melakukan aktivitas belaja motivasi ektrinsik sangat dibutuhkan oleh peserta Dalam kegiatan belajar, hat antarpeserta didik, pemberian didik, seperti hadiah (reward), kompetensi se nasihat, dan pemberian hukuman (punishment). Adanya motivasi dari luar sebagai dorongan bagi peserta didik merupakan sebuah kemutlakan harus yang dilakukan gurujika menginginkan peserta didiknya mencapai keberhasilan dalam pembelajaran. Lain halnya dengan peserta didik yang memiliki motivasi intrinsik karena mereka dengan kesadaran sendiri ingin belajar dan memperhatikan penjelasan guru dalam pembelajaran. Peserta didik ini memiliki keingintahuan yang tinggi dalam pembelajaran sehingga sulit terpengaruh oleh gangguan yang ada di sekitarnya. “Motivasi belajar yang dimiliki peserta didik berfungsi sebagai alat pendorong terjadinya perilaku belajar peserta didik, alat untuk memengaruhi prestasi belajar peserta didik, alat untuk memberikan direksi terhadap pencapaian tujuan pembelajaran, dan alat untuk membangun sistem pembelajaran yang bermakna. Adapun strategi menumbuhkan motivasi belajar peserta didik sangat ditentukan oleh perencanaan yang dibuat guru dalam pembelajaran. Dengan strategi motivasi yang tepat akan mampu memberikan kesuksesan dalam pembelajaran. Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau keberhasilan dalam mencapai tujuan. Fathurohman dan Suntikno dalam Sardiman (2011) menyatakan ada be- berapa strategi untuk menumbuhkan motivasi belajar peserta didik, yaitu (1) menjelaskan tujuan belajar kepada peserta didik; (2) memberikan hadiah (reward); (3) memunculkan saingan atau kompetensi; (4) memberikan pujian; 192. Perkembangan Peserta Didik «) memberikan hukuman; (s)mem an; (6) membangkitk, ‘dil sta belajats (7) membestok kebisan behjajangtany (ome a pelajar peserta didik, baik secara 4 jar yang baik; (8) membantu kesu- tian belajae peserta dilly baik secara individual maupun komunal (kelompol); enggunakan metode (9) menggunal de yang bervarias den tna ; i da menggt k serta harus sesuai dengan tujuan se nana Kesey perikut. 1. Menjela puluh strategi i . Pull’ strategi motivasi belajar tersebut dapat dijelaskan sebagai aoe belajar ke peserta didik. Pada permulaan belajar mengajat; terlebih dahulu seorang guru/pendidik menjelaskan tentang tu- juan yang akan dicapai dalam pembelajaran kepada peserta didik. Makin jelas tujuan yang akan dicapai peserta didik maka makin besar juga motivasi dalam melaksanakan kegiatan belajar, Memberikan hadiah (reward). Hadiah diberikan kepada peserta didik yang berprestasi. Hal ini akan memacu semangat peserta didik untuk dapat belajar lebih giat lagi. Di samping itu, peserta didik yang belum berprestasi akan termotivasi untuk dapat mengejar peserta didik yang berprestasi. Memunculkan saingan atau kompetensi. Guru berusaha mengadakan persaingan di antara peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajarnya, dan berusaha memperbaiki hasil prestasi yang telah dicapai sebelumnya. 3. 4, Memberikan pujian atau penghargaan kepada peserta didik yang berprestasi sudah sepantasnya dilakukan oleh guru yang bersifat membangun. 5. Memberikan hukuman kepada peserta didik yang berbuat kesalahan saat proses belajar mengajar. Pemberian hukuman dilakukan agar peserta didik tersebut mau mengubah dirinya dan berusaha memacu motivasi belajarnya. 6. Membangkitkan dorongan kepada peserta didik untuk belajar. Kegiatan yang dilakukan guru adalah memberikan perhatian maksimal kepada peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung. 7. Membentuk kebiasaan belajar yang baik. Guru menanamkan pembiasaan belajar yang baik dengan disiplin yang terarah sehingga peserta didik dapat belajar dengan suasana yang kondusif. 8. Membantu kesulitan belajar peserta didik, baik secara individual maupun komunal (kelompok). Guru seharusnya membagi perhatiannya meluangkan waktu untuk membantu peserta didik yang memiliki kesulitan dalam belajar tanpa membeda-bedakan peserta didik. Bab 8 Teori Kecerdasan dan Teori Motivasi Belajar 193 9. Menggunakan metode yang bervariasi. Dalam pembelajaran, metode kon. vensional harus sudah ditinggalkan guru karena peserta didik memilik karakteristik yang berbeda sehingga dibutubkan metode yang tepat/berva- alam memberdayakan kompetensi peserta didik. 10. Menggunakanmedia yangbaik dan harussesuai dengan tujuan pembelajaran, Penggunaan media yang tepat sangat membantu dan memotivasi peserta didik dalam memaknai pembelajaran sesuai tujuan pembelajaran yang hendak dicapai. Adanya media yang tepat akan mampu memediasi peserta didik yang memiliki kemampuan indra yang tidak sama, baik pendengaran maupun penglihatannya serta kemampuan berbicaranya. Dengan variasi penggunaan media, kelemahan indra yang dimiliki tiap peserta didik dapat dikurangi dan dapat memberikan stimulus terhadap indra peserta didik. riasi Apakah konsep kecerdasan menurut Alfred Binnet? 2. Apakah fungsi otak besar (cerebrum) dan otak kecil (cerebellum) dalam tubuh manusia? 3. Jelaskan konsep kecerdasan majemuk (multiple intelligence) menurut Howard Gardner! 4, Apa fungsi motivasi dalam proses pembangkitan gerak dalam diri individu? 5. Apakah strategi yang harus dilakukan untuk menimbulkan motivasi belajar? 194. Perkembangan Peserta Didik

You might also like