You are on page 1of 62
BABI PENDAHULUAN Latar Belakang Sarana dan prasarana pendidikan merupakan salah satu factor penunjang di dalam proses pembelajaran di sekolah. Khususnya di Sekolah Menengah Kejunian yang mata pslajaran produkiif/kejurian sangat membutubkan adanya sarana dan prasarana yang baik. Sekolah yang memiliki sarana dan prasarana yang baik disertai dengan pengelolaannya yang baik akan menghasitkan mutu pendidikan kejuruan yang baik pula. Tidak sedikit sekolah kejuruan yang membuka program studi keahlian tertentu tetapi tidak di tunjang dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang memadai. Salah satu sarana prasarana yang. sangat berpengarub terhadap proses pembelajaran adalah ruang praktik. Ruang praktike meliputi bengkel, studio, demplot, kandang, bangsal dan ruang sejenis yang digunakan sebagai tempat peloksanaan praktik, perawatan dan perbaikan peralatan, Pemantuatan sebuah bengkel ten perlu ada tindakan pengelolaan dan perawatan secara benar. Hal tersebut ditujukan untuk kenyamanan dan keamanan pengguna bengkel serta kelerjagaan alal yang ada di bengkel tersebut, Bengkel yang terawat tent akan membuat nyaman penggunanya dalam bekerja dan dapat mengurangi resiko kecelakaan. Seballiknya bengkel yang tidak terawat dati segi kebersihannya, alat-alat yang berantakan akan membuat penggunannya tidak nyaman untuk bekerja. Untuk mengkondisikan bengkel dalam keadaan bersih, rapi dan terawat diperlukan pengelolaan dan pemeliharaan bengkel secara baik dan benar. Keberadaan bengkel di Sekolah Menengah Kejuruan diharapkan dapat membentuk Kompetensi dan skill peserta didik schingga ketika lulus dari bangku pendidikan kejuruan ‘mereka mampu dan siap untuk memasuki dunia kerja baik di perusahaan, industry maupun ‘Jembaga-lembaga pemerintalan. Sclain itu peserta didik mampu untuk membuka lapangan kerja sendiri atau berwirausaha, Hal ini telah dibuktikan oleh SMK Katolik St. Mikael ‘Surakarta yang telah membentuk dan menghasilkan Iwhusan-lulusan SMK yang memiliki Kompetensi dan s! I yang berkualitas dan sangat berkompeten. Banyak penisahaan dan industry yang saling rebutan untuk mendapatkan lulusan SMK Kutolik St. Mikael ‘Surakarta untuk bekerja di tempat mereka, Berdasarkan pemaparan diatas, kami dari kelompok 3 yang beranggotwkan 3 orang melakukan pengamatan/observasi bengkel dan Lab di dua sekolah kejuruan yakni SMK. Katolik Si, Mikael Surakarta dan SMK Negeri 6 Yogyakarta, Di SMK St, Mikael Surakarta yang diamati adalah jurusan teknik mesin sedangkan di SMK Negeri 6 Yogyakarta yang diamati adalah lab/dapur kompetensi keahlian jasa bo ga, ‘Tujuan Observasi Adapun tujuan dari observasi bengkel ini adalah sebagai berikut ‘Untuk memenuhi tugas mata kulith Manajemen Lab dan Bengkel. Untuk mengetahui gambaran dan kondisi secara nyata dari lab dan bengkel di SME. khususnya SMK Katolik St, Mikael Surakarta dan SMK Negeri 6 Yogyakarta ‘Untuk mengetahui aktifitas pembelajaran di lab dan bengkel SMK khususnya SMK Katolik St. Mikael Surakarta dan SMK Negeri 6 Youyakarta. ‘Manfaat Observasi Adapun manfiat yang di dapatkan dari observasi fab dan bengkel adalah sebagai berikut : Menambah wavasan, pengethuan dan pengalaman dari gambaran dan kondisi nyata Jab dan bengkel teknik mesin dan jasa boga, hal ini tentu sangat bermanfiat bagi kami kelompok 3 yang basic jurusan teknik informatike. Menambah wawasan tentang pengelolaan pembelajaran di bengkel yang baik Iethadap peserta didik SMK, Menumbah wawasan dan pengalaman tentang pentingnya membentuk sikap dan budaya kerja yang baik terhadap peserta didik SMK, BABI KAJIAN PUSTAKA Pendidikan Kejuruan Pendicikan jurtan adalah sua bentuk pengembangan bakat, pendidikan dasar ete npilan, dan kebiasann-kebiasaan yang mengarah pada dunia kerja yang dipandang sebagai latihan keterampilan (Hamalik, 1990 ; 24), Djohar (2007:1285) mengemukakan pendi Widik menjadi tenaga Kerja yang professional. Ditegaskan oleh Byram dan Wenrieh (195650) bahwa “wocational education is teaching people how to work effectifel”, Secure Wenrich sebagaimana dikutip Soehasto (1988:2) mengemukakan pendidikan aan kejuruan adalah suatu program pendidikan yang menyiapkan individu peserta lebih spe Kejuruan adalah sclurah bentuk pendidikan persiapan unituk bekerja yang dilakukan di sekolah menengal Pari pemaparan para abli diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan kejuruan adalah pendidikan yang bertujuan untuk mempersiapkan peserta didik di sckolah menengah untuk siap memasuki dunia kerja. Kesiapan yang dimaksud adalah kesiapan dari segi pengetahuan, sikap maupun ketrampiln, Di Indonesia sebagaimana tertuang di dalam ‘Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan vokasional terdiri atas tiga jenis yaitu pendidikan kejuruan, vokasi dan professional, Pendidikan kejuruan merupakan Pendidikan menengah yang mempersiapken peserta didik terviama untuk bekerja dalam bidang tertentu, Pendidikan vokasi merupakan pendidikan yang mempersiapkan peseria didik untuk memiliki pekeijaan dengan keahlian terapan tertentu maksimal setare program sarjana. Pendidikan professional mempakan pendidikan yang mempersiapkan peserta didik ‘untuk memniliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus, Ketiga pendidikan tersebut ‘tujuannya sama yaitu. mempersiapkan peserta didik untuk bekerja pada bidang tertentu. ‘Sarana dan Prasarana a, Sarana Pendidikan, Saruna pendidikan umumiya mencakup sermua peralatan dan perlengkapan yang secant langsung dipergunakan dan menunjang dalam proses pendidikan seperti gedung, ruang belajar, moja, kursi dsb, Menurut Bafudal (2003:2) sarana pendidikan adalah semua perangkat peralatan, bahun dan perabot yang secara langsung digunakan dalam proses pendidikan di sekolah, Sedangkan menunit rumusan Tim Penyusun Pedoman Pembukuan Media Pendidikan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, yang dimaksud sarana pendidikan adalah semua fasilites yang dipertukan dalam proses belajar mengajar, baik yang bergerak maupun tidak bergerwk agar pencapaian tujuan pendidikan dan berjalan dengan lancar, teratur, efektif dan efisien, Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa sarana pendidikan adalah peralatan maupun perlengkapan yang digunakan untuk mempertancar proves pembelujarun peserta didik, Bafadal (2005: 11) menjelaskan bahwa prasarana pendidikan adalah fasilitas: yang sccara tidak langsung menunjang proses pendidikan atau pengajaran seperti halaman, kebun, taman sekolsh, jalan menuju sekolah tetapi dimanfiatkan seeara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar seperti halaman sckolah sek: lapangan olahraga, Adapun prasarana pendidikan meliputi : lahan, ruang kelas, ruang kepala sekolah, is sebagai ruing pendidik, ruang taia usaha, ruang lnboratorium, ruang benigkel ketjd, ruang pempustakaan, ruang unit produksi, terspat berolahraga, tempat beribadah, kantin serta tempat-tempat in_yang dapat menunjang proses pembelajaran. Jenis —jenis prasarana pendidikan di sekolah dapat diklasifikasikan menjadi dua macam yaitu :(1) prasarana pendidikan yang secara langsung digunakan untuk proses belajar mengajar seperti ruang teori, ruang perpustakaan, ruang praklek ketrampilam dan ruang laboratorium, (2) prasarana sekolah yang Keberadaannya tidak digunakan untuk proses belajar mengajar, tapi seeara langsung sangat_menunjang. terjadinya proses. belajar mengajar seperti ruang Kantor, kantin sekolal, tanah dan jalan menuju sekolah, ruang guru, ruang kepala sekolah, kamar kecil, tempat parkir kendaraan, C. Laboratorium, dapur dan Bengkel a, Laboratorium, Laboritorium disingkat lab adalah tempat riset ilmiah, eksperimen, pengukuran, ataupun pelatihan itmish dilukukan, Laboratorium biasanya dibuat untuk memungkinkan dilakukannya kegiatan-kegiatan tersebut seeara terkendali, Sementara menurut Emha (2002) laboratorium cliartikan sebagai suatu tempat untuk mengadakan pereobaan, penyclidikan, dan sebagainya yang bethubungan dengan ilmu fisika, kimia, biologi atau bidang imu lain, Fungsi laboratorium dalam proses pendidikan adalah sebagai berikut : 1, Sebagai tempat untuk berlatih_ mengembangkan keterampitan intelektual, melalui kegiatan pengamatan, pencatatan dan pengkaji gejala-gejala alam. 2. Mengembangkan keterampilan motorik siswa. Siswa akan bertambah keterampilannya dalam menggunakan alat-alat media yang tersedia untuk mencari dan-menemukan kebenaran, Memupuk rasa tahu siswa sebagai modal sikap ilmiah seseorang ealon ilmuwan. 4, Membina msa percaya diri sebagai akibat Keterampilan dan pengetahuan ataw penemuan yang diperolehnya. b. Dapur praktik. Dapur praktik merupakan sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran siswa, Menurut Purwadarmita bahwa dapur dapat diartikan sebagai ruangan atau agian rumah tempat menyediakan makanan orang banyak, sedangkan dapur dalam New International Dictionary edisi ketiga (1974:1247) adalah “a room or some otirer space (as well ax area or separate building) with facilities for cooking or place for prepare meal” dapat diartikan bahwa dapur adalah sebuah ruangan atau area yang merupakan bagian dari sebuah bangunan yang digunakan untuk menyiapkan atau memproduksi makanan Sebuah dapur harus memiliki peralatan dan perlengkapan yang menunjang proses pembelajaran, Secara garis besar péralatan dapur dapat dibagi menjadi : large equipment (peratatan dapur berukuran besar), mechanical equipment (peralatan dapur yang berupa mesin), small equipment (peralatan dapur berukuran kecil) (Kinton dan Ceserani, |984:97). Walau pembagian tersebut sudah secara umum tetapi tidak semua dapur terdapat peralatan-peralatan trsebut karena penggunaan peralatan tersebut {erganting pada kebutuhan das kemainpuan sekolah pengelola dan merawat peralatan dapur tersebut ¢. Bengkel. Pengertian bengkel seeam umum memipakan tempat (bangunan atau reangan) untuk perawatan/pemeliharaan, perbaikan, modifikasi alat dan-mesin (alsin), tempat pembuatan bagian mesin dan perakitan alsin, Sedangkan bengkel yang digunakan di sekolah menipakan bengkel tempat untuk praktik peserta didik berkaitan dengan kompetensi yang akan dicapai di setiap pertermuan. Bengkel sebaiknya dilengkapi dengan perkakas yang diperlukan, Perkakas pada bengkel umumnya dikategorikan berdasarkan fiingsi kerjanya masing-masing (Permana, 2006), Macam-macam perkakas antama lain : perkakas pengikat, perkakas pemindah dan perkakas pemotang. 1. Perkakas pengikat adalah perkakas atau alat yang digunakan untuk mengikat benda seperti baut, sekrup, mur, ring dan lain-lain agar tidak bergerak atau bergeser saat diberi perlakuan (Daryanto, 2003), Perkakas pemindah (palu) adalah alat untuk memukul benda kerja, Penggunaan palu. tergantung pada kebutuban, Palu sangat bervariasi jenis dan ukurannya dan ‘masing-masing memiliki fungsi tersendiri 3. Perkakas pemotong merupakan alat yang digunakan untuk memisahkan material dari suatu bahan. Contohnya gergaji, penggores, tang potong, gunting dsb, D. Standarisasi Benghel Teknik Pemesinan, Berdasarkan lampiran Permen no.40 tahun 2008 bahwa 1. Ruang praktik program keahlian teknik pemesinan berfingsi sebagai tempat berlangsungnya kegiatan pembelajaran ; pekerjaan logam dasar, pengukuran dan pengujian logam, membubut lurus, bertingkat, tirus, ulir luar dan dalam, memfrais Juris, beitingkat, roda gigi, menggerinda alat, dan pengepassin/pemasangan Komponen, Luas minimum ruang praktik program keahlian teknik pemesinan adalah 288 m* ‘untuk menampung 32 peserta didik yang meliputi ; area kerja bangku 64 m° , ruang pengukuran dan pengujian logam 24 m?, area kerja mesin bubut 64 m?, area kerja mesin frais 32m? , area kerja gerinda 32 m®, ruang kerja pengepasan 24 m’, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m’, 3, Ruang praktik program keahlian teknik pemesinan dilengkapi prasarana seperti yang tercantum dalam tabel dibawah No. Jenis Rasio. Deskripsi 1. | Areakerja bangku | SmJpeserta didik | Kapasitas untuk & peserta didik Luas minimum 64 m* Lebar minimum 8 m. 2. | Ruang_ pengukuran & [6 m/peseria didik | Kapasitas untuk peserta didik pengujian logam Luas minimum 24m? Lebar minimum 4m 3, [Ara kerja mesin | m'/peserta didik bubut_ 4. | Areakerja mesin fais [8 m'/peserta didik s untuk 4 peserta didik mum 32 m? 5. | Area kerja mesin | 8 m’/peserta didik gerinda Lebar minimum 4 m. 6. | Ruang Kerja | Sm"/peserta didik | Kapasitas untuk 4 peserta didik pengepasan Luas minimum 24m? Lebar minimum 4m 7. | Ruang penyimpanan | 4 m*/instruktur Luas minimum 48 m? & insteuktur Lebar minimum 6 m Tabel I. Jenis, rasio, deskripsi standar prasarana ruang praktik teknik mesin, 4, Ruang praktik program keahlian teknik mesin dilengkapi sarana sebagaimana tercantum dalam tabel berikut No Jenis Rasio Deskripst L_| Perabot TT | Meja kerja 12 | Rursi kerja | sevarea | Untuk minimum & peserta didik T3|Lemari simpanalat_ & pada pekerjaan logam dasar. bahan 2. | Peralatan 2.1 | Peralatan untuk pekerjaan | 1 sevarea | Uniuk minimum § peserta didik Kerja bangku pada pekerjaan logam dasar. 3._| Media pendidikan 3.1 | Papan tulis Untuk mendukung minimum 8 peserta didik pada kegiatan belajar mengajar yg bersifat teoritis. 4. [Perlengkapan tain 00 | AT | Rotak kontak Untok mendukang operasionalisas peralatan yg memerlukan daya 4.2.) Tempat sampah ‘Tabel 2, Standar sarana pada area kerja bangku No Jenis Deskripsiv 1._| Perabot Es Meja ks is Untuk minimum 4 peserta di 2 | Kursi kerja Scien ‘ 13 [Lemari simpan alat _& Bae pebriiean peker man pengukuran & pengujian logam. bahan 2._| Peralaian 2.1] Peralatan untuk pekerjaan Untuk minimum 4 peserta didik pengukuran & pengujian pada pekerjaan pengukuran & Jogam pengujian logam. 3._| Media pendidikan 3.1 | Papan tulis Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada kegiatan belajar mengajar yg bersifat teorit 4 | Perlengkapan tain 4.1 | Kotak kontak Untuk mendukong operasionalisast peralatan yg memerlukan daya FZ | Tempat sampah Tabel 3. Standar sarana pada ruang pengukuran & pengujian logam No. Jenis Deskripsiv 1._| Perabot TT] Meja kerja Uniuic minimum & peserta didik 12 | Kursi kerja pada pekerjaan pekerjaan T3|Lemari simpanalat_ & membubut logam, pembuatan ulir bahan war dan dalam, Peralatan Peralatan untuk pekerjaan Unk w imum & peserta didik pembubutan logan | sevarea | pada pekerjaan membubut logam, pembuatan ulirluar dan dalam, 3._| Media pendidikan 3.1 | Papan tlis Unik mendokung minimum 8 peeserta didik pada kegiatan ‘buabvarea | jetajar mengajar yg bersifit tworitis. ._| Perlengkapan lain a1 | Kotak kontak + ‘Untuk mendukung operasionalisast Minimum 4 peralatan yg memerlukan daye li 4.2 | Tempat sampah, Mi 1 buah/area ‘Tabel 4. Standar sarana pada area kerja mesin bubut No Tenis Rasio Deskripsi 1,_| Perabot 1 | Meja kerja ‘Untuk minimum 4 peserta digik 12 | Karsi kerja ‘ : _ a sevarea | pada pekerjaan pekerjaan 13 [Leman simpan alat & Hantisal areas bahan : 2. Peralatan 2.1 | Peralatan untuk pekerjaan Unik minimum 4 peserta didik pengefraisan logam I sevarea | pada pekerjaan pengefraisan logam. 3._| Media pendidikan 3.1 | Papan wlis Untuk mendakung minimum 4 peserta didik pada kegiatan Ubuah/aret | jctaiar mengajar yz bersifal teoritis. 4._| Perlengkapan lain 4A | Kotak komtak : ‘Tue mendukang operasionaiiaast Lak 2 | pcalaten yp niemneriokan daya uavares | istrik, 42] Tempat sampah Minimum 7 bushvarea “Fabel 5. Standar sarana pada area kerja mesin frais Senis Rasio Deskripsi Ne L._| Perabot 11 Meja kerja Untuk minimum 4 peserta didik 12 | Kursi kerja s rs = I sevarea | pada pekerjaan pekerjaan 13 [Lemar simpan alar & tai penggerindaan alat potong/tools, 2._| Peralatan 2.1] Peralatan untuk pekerjaan Untuk mininnum 4 peserta didik penggerindaan I sevarea | pada pekerjaan penggerindaan alat potong/tools 3._| Media pendidikan 3.1 | Papan tulis Untuk mendukung minimum 4 peserta didik pada kegiatn belajar mengajar yg bersifat two) | buah/area 4. | Perlengkapan tain 41] Kotak kontak Untuk mendukung operasionalisasi Minimum 2 Tuchvarca_| erst yememeriakan eye TZ | Tempat sampah Minimum 1 buah/area Tabel 6. Standar sarana pada area kerja mesin gerinda No. Jenis Rasio Deskripsiv 1] Perabot LL | Meja kerja Untuk minimum 4 peserta didik 1.2 | Kursi ket vada pekerjaan pekerjaan 13 famed simpan aaa] ME | pe gcpacan dan pemasangan bahan Komponen. 3._| Peralatan 21} Peralatan untuk pekeyaan Tina minimum 4 peserta dik pengepasan J seVruang | pada pekerjaan pengepasan dan ppemmasangan komponen "Media pendidikan Papan t paserta did pada hegabes buah/euang | yeiajar mengajar yg bersifit teoritis. @._| Periengkapan Iain aT | Kotak kontak Minimum 1 | Untuk mendakung operasionalisast unk Vniny | periatin yg memnerian days S| tistvik. 42 | Tempat sampah Minimum 1 buah/ruang ‘Tabel 7. Standar sarana pada ruang kerja pengepasan 10 No Senis Rasio Deskripsi 1. | Perabot LT] Meja kerja 1.2 | Kursi kerja 1 sevruang | Untuk minimum 12 instrukwr 13 | Rak alat & bahan Ta] Lemarisimpan—alat & bahan | Peralatan 2.7] Peralatan untuk penyimpanan dan | LseUmiang | Untuk minimum 12 instriktur instraketur 3._| Media pendidikan 3.1 | Papan data ‘Untuk pendataan kemajuan siswa | buah/ruang | dalam pencapaian tugas praktik: dan jadwal, 4. Perlengkapan tain 41 [Kotak kontak Untuk mendukung operasionalisast poralatan yg memerlikan diya liste. Minimum 2 buah/ruang, FZ | Tempat sampah Minimum 1 bush /ruang ‘Tabel 8. Standar sarana pada runng penyimpanan dun insiruktur E, — Standarisasi Ruang Praktik Program Keahlian Restoran Berdasarkan lampiran Permen No.A0 Thn 2008 bahwa: 1. Ruang peaktik program keahlian restoran berfungsi sebagai tempat berlangsungnya Kegiatan pembelajaran : pembuatan berbagai macam makanan, penyiapan tata hiding, penataan, penyajian pesanan, produksi makanan dalam jumlah besar dan massal. Luas minimum ruang praktik progeam Keahlian restora adalah 268 m? untuk menampung 32 peserta didik, yang meliputi : mang praktik dapur lath 32 m? , rvang praktik dapur produksi 32 m®, ruang praktik persiapan 16 m?, ruang praklik mini bar 12m’, ruang praktik tata hidang 128 m°, ruang penyimpanan dan instruktur 48 m?_ 3. Ruang praktik program keablian restoran dil ngkapi prasarana sebagaimana tercantum dalam tabel berikut. n No. Jenis Rasio. Deskripsi 1, | Ruang praktik dapur [4 m/peserta didik untuk & peserta didik lati jum 32m? Lebar minimum 4 m. 2 [Ruang prokiik dapur |4mc/peserta didik | Kapasitas untuk & peserta didik produksi Luas minimum 32m? Lebar minimum 4 m 3. | Ruane Prikik | 4 mvipeserla dilik | Kapasitas untuk 4 peserla didik persiapan Luas minimum 16m? Lebar minimum 4 m. 4 | Ruang praktik mini [3 mJpeserta didik | Kapasitas unk 4 peserta didik bar Luas minimum 12 m* Lebar minimum 3 m. 3. [Ruang praktik tata [16 n/peserta didik | Kapasitas untuk & peserta didik hidang Luas minimum 128 Lebar minimum 8 m, 6. [Ruang penyimpanan [4 nv Vinstruktr | Luas minimum 48 m" & insirukiur Lebar minimum 6 m Tabel 9, Jenis, rasio, deskripsi standar prasarana ruang praktik restoran, Ruang praktik program keahlian teknik mesin dilengkapi sarana sebagaimana tercantum dalam tabel berikut No Tenis Raasio Desieripsi 1,_| Perabor peo Untuk mininium & peserta didik 12 [Kursi kerja 1 setruang | pada pekerjaan dasar pembuatan 13 /Leman simpan alat_ & bahan 2. | Peralatan: TI | Peralatan untuk pekerjaan dasar pembuatan berbagai | 1 seUtuang_ | pada pekerjaan dasar pembiatan macam makanan berbagai macam makanan. 3._| Media pendidikan 3.1 Papan lis Untuk mendukung minimum 8 pserta didik pada kegiatan Ebuah/ruang | Gelajar mengajar ye Bersifat twortis. “4._| Perlengkapan lain 4.1 | Kotak kontak ‘Untuk mendukung operasionatisast tate perl yg meron dys 42 | Tempat sampah Minimum 1 bua ruse “Fabel 10, Standar sarana pada ruang praktik dapur latih 12 No. Jenis Rasio Deskripsi L._| Perabot 1.1 | Meja kerja Untuk minimum § peserta didik 12 | Kursi kerja i a = J seVruang | pada pekerjaan produksi makanan 13 [Lemar simpanalar & “a dalam jumlah besar dan massa, bbahan 2._| Peralatan 2.1 | Perafatan untuk pekerjaan Uniuk minimum & peserta didik produksi makanan jumlah | | seUiuang | pada pekerjaan produksi makanan besar dan massal _jumlah besar & massal, 3._| Media pendidikan 3.1 | Papan tulis Untuk mendukung minimum 8 _ | Peserta didik pada kegiatan Vbuah/ruang. | pelajar mengajar yg bersifat teo 4._| Perlengkapan lain L 4.1 | Kotak kontak Minimum 2 ‘Untuk mendukung operastonalisasi peralatan yg memerivkan day buah/rung | "8 2 | Tempai sampah Minimum T buah/ruang ‘Tabel 11, Standar sarana pada ruang praktik depur produkst No Tenis Rasio Deskripsi 1._| Perabot EL Meja Essie Untuk minimum 4 peserta didik 12 | Kursi kerja __| | setinuang_ | pada pekerjaan penyiapan 13 |Lemari simpan alat & " ne makanan untuk disajikan, 2_| Peralatan 2.1 J Perafatan untuk pekerjaan Uniuk minimum 4 peserta didik persiapan 1 set/uang | pada pekerjaan penyiapan makanan untuk disajikan. ‘Media pendiikan —_—— _ Papan t Unik menduking minimum 4 peserta didik pada kegiatan " buahiruam | yelajar mengajar yg bersifit teorits. a,_| Perlengkapan lain 4.7 | Kotak kontake Minimum 2 | Untik mendukung operasionalisast peralatan yg memerlukan daya buahruang | Pe 42 | Tempat sampah Minimum T buah/ruang ‘Tabel 12. Standar sarana pada rua B ng praktik persiapan Lemar simpan ala & bahan No. Jenis Rasio Deskripsi L_| Perabot 1.1 T Megja kerja Untuk minimum 4 peserta didik 12 | Kursi kerja ie 13 {Lemar simpan alae &] | Sruane | pada pekerjaan penataan dan o iehan penyajian minuman, 2. | Peralatan 21 | Peralatan untuk pekerjaan Untuie mininnum 4 peserta didik penataan mini bar | seUinuang | pada pekerjaan penataan dan penyajian minuman, 3._| Media pendidikan 3.1 | Papan tulis Untwkr mendukung minimum 4 _ | Peserta didik pada kegiatan U bush ivan, belajar mengajar yg bersifat teoritis. 4._| Perlengkapan lain 4.1 | Kotak kontak init ‘Untuk mendukung operastonalisasi Minimum 2 | raisin yg memerukan day buah/ruang | RAS TZ | Tempat sampah Minirouma 1 | bush mang ‘abel 13. Standar sarana pada ruang praktik mini bar Jenis Rasio Deskripsi 1, | Perabot TT | Meja kerja Uniule minimum & peserta didik 2 Kursi kerja 1 seuiang. | Rida pekerjaan penataan hhidangan & penyajian pesanan makanan, Peralatan untuk pekerjaan tata hidang (Reale Untuk minimum 8 peserta didik pada pekerjaan penataan Tseteuang | idangan & penyajian pesanan makanan. 3._| Media pendidikan 3.1 | Papan tl Uniuk mendukung minimum & serta didik pada kegiatan 1 buabiruane | fe) OE persist teoriti: 4._| Perlengkapan lain a a " 41 | Kotak kontak Minimum 2 | Unik mendukung operasionalsass aalnaang. | rai ye mereriakan aya listrik. 2 | Tempat sampah Minimum T buah/uang ‘Tabel 14, Standar sarana pada ruang praktik tata hidang rT No. Jenis Rasio Deskripsi L._| Perabot LT | Meja kerja 12 | Kursi kerja 1 sevruang | Untuk minimum 12 instruktur 13 | Rak alot & Bahan 14 [Lemarisimpan lat & bahan | Peralatan 2.7 | Peralatan untuk penyimpanan dan | seUuang | Untuk minimum 12 instruktur instruktur 3._| Media pendidikan 3.1 | Papan data Untuk pendataan kemajuan siswa | buah/muang | dalam pencapaian tugas praktik: dan jadwal. 4. | Perlengkapan lain AT | Kotak kontak Minimum 2 | Untak mendukung operasionalisast peralatan yg memerlukan daya buah/ruang | Feree 42 | Tempat sampah Minimum 1 buah/ruang ‘Tabel 15, Standar sarana pada ruang penyimpanan & instruktur 5 BAB IIL METODE OBSERVASI Bentuk dan Strategi Observasi Observasi bengkel ditakukan untuk mengetahui kondisi nyata di lapangan dengan materi yang di dapatkan di bangku kuliah. Selama perkuliahan mata kuliah Manajemen Lab dan Bengkel yang di ampuh oleh Dosen Prof, Dr. Thomas Sukardi, kami banyak memperoleh imu pengetahuan tentang manajemen scbuah lab dan bengke! mulai dari perencanaan, pengadaan, inventarisasi, perawatan, proses PBM dalam Lab dan bengkel, sera membudayakan K3 (Kesehatan dan Keselamatan kerja). Bentuk observasi dilakukan dengan mengamati lab dan bengkel di Sekolah ‘Menengah Kejiruin sebanyak dua sekolah, dan yang diamati adalah lab/bengkel dari Program Paket Keahlian selain dari Paket keahlian Teknik Informatika, Hal ini dilakukan Karena kami dikelas merupakan Prodi PTK-TI Vokasi E yang basic Teknik Informatika, Dengan observasi yang dilakukan di bengkel/lab yang program paket keahlian sclain Teknik Informatika, kami memperoleh banyak pengetahuan dan pengalaman dari manajemen Lab/bengkel di Sekoluh Menengah Kejuman, terlebih observasi yang, kami lakukan di sekolah-sckolah yang sangat baik dalam pengelolaan lab/bengkelnya.. ‘Tempat dan Waktu Observasi Lab/Bengkel yang kami lakukan di dua sekolah yakni SMK Negeri 6 dan SMK St. Mikael Surikarta, SMK. Negeri 6 terletik di JI. Kenari Yogyakarta sedangkan SME St. Mikael terletak di JI, Mojo No.1 Karangasem, Laweyan, Surakarta. Observasi yang kami lakukan di SMK Negeri 6 Yogyakarta, kami khususkan pada Paket Keablian Jasa Boga sementara observasi di SMK St, Mikael Surakarta pada Paket keahtian Teknik Pemesinan. Adapun waktu observasi_ yang kami lakukan seperti yang tercantum pada tabel dibawah ini: 6 No Hari/Tgi Keterangan 1. | SMKN6 Yogyakarta ET Sabu, 9 Mei 2015 Memasukan surat observasi. 13 | Rabu, 13 Mei 2013 Melakukan observasi labidapur jasa boga 2. __| SMK StMikael Surakarta 21 | Senin, 4 Mei 2013 Ke Surakarta memasukan surat observast 23 | Somat, 13 Mei 2013 Konfirmasi kesiapan di observasi via Telepon: 23 | Senin, 35 Mei 2013 Ke Surakarta melakukan observasi bengkel. 3.__| Penyusunan Laporan 3.1__| Rabu, 27 Mei 2015 Menyusun Bab 1 3.2 | Jumat, 29 Mei 2015 Menyusun Bab IT 33 Senin, 1 Juni 2015 Menyusun Bab Ill [34 [Selasa.2 Juni 2015 [3.5 Rabu, 3 Juni 2015 | Menyusun Bab VO) Kamis, 4 Juni 2015 Pengeditan untuk kerapian Laporan_ ‘Tabel 16, Jadwal Observasi dan Penyusunan Laporan ‘Teknik Pengumputan Data Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung kepada Wakasek ‘Sarpras, Wakasck Humas, Kepala Jurusan, Kepala Lab/Bengkel, Guru mata pelajaran yang sedang mengajar di Lab/Bengkel pada saat itu. Sclai tu dengan melakukan pengambilan gambarifoto-foto proses pembelajaran di dalam Lab/Bengkel. Selain im juga khusus pengumpulan data di SMK St. Mikacl Surakarta karena kepala Bengkelnya pada saat itu sedang menangani pekerjadn Iain schingga kami melakukan komunikasi via email. Hal ini dilakukan untuk beberupa data yang kami tidak dapatkan pada saat observasi langsung. W7 BABIV HASIL OBSERVASI A, Data dan Profil SMK St. Mikacl Surakarta 1 Sejarah SMK St, Mikael Surakarta, SMK Kalolik St, Mikael Surakarta adalah sebuah sekolah menengah kejunian di Surakarta, Indonesia. Penyclenggaraan sekotah ini berada dibawah Yayasan Karya Bakti Surakarta, Kolese ini biasa disebut dengan singkatan MICO (Michael College). Kamps Kolese Mikael beilkasi di Sunikarta, Jawa Tengah, Instilisi ini dikelala olely Romo Jesuit, terbagt dalam dua lembaga pendidikan yaitu Akademi Teknik Mesin Industri (ATMI St, Mikacl) dan Sekolah Menengah Kejunuan Mikael (SMK SUMikael), SMK Katolik St. Mikael Surakarta berada dibawah penyelenggaraan Yayasan Karya Bakti Surakarta, Selain SMK, Yeyasan ini juga memiliki 2 akademi yaitw ATME Surakarta dan ATM! Jakarta, SMK St. Mikael awalnya bemama STM. Kanisius, didirikan paita tahun 1962 oleh Romo Wakkets SJ dengan dua jurusan yaitu : Mesia ‘Umum dan Bangunan Gedung Berdasarkan keputusan Dirjen Dikdasmen No. 00 /e/Kep/1.86 ditetapkan sebagai STM swaste dengan status akreditssi DISAMAKAN dan pada wakta ity merupakan STM swasta pertama di JawaTengah yang berstatus disamakun. Saat ini SMK StMikael hanya memiliki sam Program Keahtian yaitu Teknik Pemesinan (Mesin Perkakas) dengan dita spesialisasi yaitu Mekanik dan Design (Perancangan), Untuk tebih meningkatkan kualitas tamatan, SMK St, Mikael juga’ menjatankan program plus, yaitu dengan menambah jam praktik mekanik dan- gambar serta mata pelajarin tain Sesuai kebutuhan kerja ataupun studi tanjut, Disamping itu juga diterapkan Tora! Block System, Production Base Education and Training, Capacity Oriented, dan Market Oriented, Orienasi praklik : 1, Kelas! : Sense of Quality 2 Kelas? : Sense of Efficiency 3. Kelas: Production and Advance Technalogy 1B Untuk lebih meningkatkan kualitas SMK StMikael mulai TA 20092010 membust 2 program spesialisasi yaitu. spesiatisasi mekanik dan gambar (drafter). Pencapaian kurikulun untuk spesialisast mekanik yaita pemataigan pada teknik CNC sampai dengan pemmogruman menggunekan CAM Software, sedangkan, untuk spesialisasi gambar (drafter) siswa di didik untuk mampu. merancang dengan menggunakan software gambar 3D buse (Solid Work dan Inventor), SMK SiMikael jugn mengembiiigkan teaching Rictory dengan Fasilitas iiesiit CNC Milling 3 Axis dan CNC Bubut 4 Axis. SMK St.Mikael telah melaluskan lebih, dari 2500 alumni yang sebagian besar bekerja dibidang industry baik milik Pemerintah, swast, maupun menjadi wiraswastawan, Lebih jelas dari sejanth SMK StMikacl Surakairta sebagai berikut 1, | Agustus 1962 STM Kanisius didirikan oleh Pater Wakkers, SJ (alm) dengan mengambil lokasi di gedung SD Kanisius Pasar Kliwon, Surakarta, dan Gedung Paroki Purbayan. 2. 1962 STM Kanisius dipimpin oleh Bapak’ Wahyosudibyo (atm), dibanw Bapak A. Socdirdjo (alm) sebagai wakil, seta Bapak Nico Sularjo, Bapak Inigo Soetarmo folm), Bapak STM Negeri I, Sf Negeri I lamet Atmoprajitno, Bapak Tomgaedi, serta beberapa guru dari dan ST Negeri Vil. STM Kanisius memiliki dua jurusain, yailu jurusan Mesin Umum dan Bangunan Geding. Pads waktu itw sekolah masih masuk siang (Jam 13.30 — 18.50). 3. 1 Agustus 1963 STM Kanisius pindah ke godung SMP Kanisius It di Jalan Honggowongso 110, Surakarta. 4, 1964 Yayasan Karya Bakti didaftarkan dan disahkan, notaris, Didatangkan beberapa unit mesin bongkaran dari Etopa, antara lain mesin bubut, mesin sekrap, dan mesin gergaji Kayu. Dengan demikian, dishmping mendapatkan_peldjaran praktek biasa yang diselenggarakan di ST Negeri III Purwonegaran, para siswa memperolch kesempatan untuk memakai, memelihara, dan merawat_mesin. ‘Yoyasan membeli tanah di desa Karangasem, Laweyan, Surakarta yang kemudian i atasnya dibangun bengkel dan kelas-kelas untuk STM Katolik Santo Mikael, 5. Desember 1966 Diangkat dua tenaga karyawun yang digaji pemerintah dengan 19 uN 12. 13, status jabatan: seorang tenaga gum negeri, seorang tenaga subsidi, seorang tenaga axlministrasi subsidi. | Januari 1967 Berkat perjuangan Bapak Haryadi, yang bekerja pada Direktorat Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Pusat di Jakarta, dengan Surat Keputusan Pemerintah tertanggal: Jakarta 30 Desember 1966 No, 4464/BS/F.II, maka mulai tanggat I Januari 1967 nama STM Kanisius diganti dengan nama STM Katolik Santo Mikael Bersubsidi, Surakarta, berstatus Swasta Bersubsidi, 1968 Dibangun kampus baru di H1, Mojo No. 1, Karangasem, Laweyan, Surakarta (masih ditempati sampai sekarang). 1969 Pergantian Kepaia Sekolah dari Bapak Wahyosudibyo kepada Bapak Wirasmo dan kemudian kepada Bapak Sihombing. 1 Januari 1970 STM Katotik Santo Mikael mulai menempati kampus ban di Karingasem, Laweyan, Surakarta, 1971 Jurusan Bangunan Gedung difiadakan. Jurusan ini telah berhasil meluluskan 146 alumni. Sejak saa uu, pelajarin prakiek dapat dilokukan sepenulnya di bengkel ATMI, di bawah pengawasan Instruktor ATMI, pada saat para imahasiswan ya men gikuti kuliah teori, 1974 Pergantian Kepala Sekolah dari Bapak Sihombing kepada Bapak Timoteus Soedarsono. 1983 STM Katolik Santo Mikae! membangun bengkel baru yang tempisah tetaknya dari bengke! Jama milik ATMI. Bengke! baru ini = selain merupakan fasilitas prakick STM Katolik Santo. Mikael - juga digunakan untuk fasilitas lembaga latihan kerja atau Job Training bagi lulusan STM Katolik Santo Mikael yang tidak masuk ATMI atow tidak ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Lembaga baru yang bemama Pendidikan Pelaksana Tehnik (PPT) int bertujuan untuk meningkatkan ketrampilan peserta didik agar lebih siap memasuki lapangan kerja, Selama satu tahun peserta didik mendapat latihan intensif untwk prakiek yang lebih produktif dengan spesialisasi Mechanic Sheet-Metal dan Las- Konstruksi. PPT dikelola oleh ATMI. 1984 Kurikuium baru tahun 1984 ditetapkan, Seeara bertahap siswa memakai kurikulum baru tersebut sejak 1985, Berdasarkan Surat Keputusan Kepala Bidang 20 4 15, I 19, 20. Pen n Menengah Kejuruan No, 794/103.9/M"86 tertanggal 20 Agustus 1986, seeara resmi STM Santo Mikael memakai Kurikwlum 1984 Rumpun Tehnologi Pengesjaan Logam (TPL) dengan program studi Mesin Produksi, ‘Tahun 1987/1988 seluruh peserta didik Kelas 1, 11, dan IIT telah metaksanakan kurikulum tahun 1984, 15 November 98S Berdaserkan Keputusan Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah No. 001/C/Kep/t.86, sebagai hasil akreditasi, STM Katolik Santo Mikael diberi status “DISAMAKAN". 1987/1988 Diterini tiga kelas siswa baru di kelas satu, Dengan demikian, jumlah ssiswa baru yang diterima menjadi 120 peserta didik (yang scbelumnya 80 siswa), 1989/1990 STM Katolik Santo Mikael menjalankan Program Plus agar tamatannya lebih mampu berkompetisi memasuki dunia kerja maupun studi lanjut di ATML. Program Plus yang dimaksud ialah plus Gambar Produktif 700 jam dan Prakick Mekanik 400 jam dengan system blok di kelas Il. Akreditasi ulang dilaksanakan tahun 1990, dan dengan SK No. 349/C/Kep/I/1990 STM Katolik: Santo Mikael Kembali dikukuhkan statusnya sebagai yang Disamakan, 1994 Jurusan yang semula bemama Mekanik Umum diubah menjadi Jurusan ‘Teknologi Pengerjaan Logam dengan Program Studi Teknik Mesin Produksi. Pembaruan kurikulum ini menekankan pada penyelenggaraan Pendidikan Sister Ganda, Dengan demikian apa yang suidah dirintis selma, bertahun-tahun mendapatkan wujud yang jelas dari Pemerintah dengan adanya pembaruan kurikulur tahun 1994, 1995 Mendikbud RI (Bapak Prof. Dr. Ing. Wardiman Djojonegoro) berkenan melihat dari dekat keberhasilan STM Katolik Santo Mikael dalam penyelenggaraan pendidikan kejuruan terutama dalam penerapan Link and Match. 1997 Singkatan STM diganti menjadi SMK (Sekolah Menengah Kejumian) schingga yang sebelumaya STM Katolik Santo Mikse! menjadi SMK Katolik Santo Mikael 1999 Pemerintah membetlakukan kurikulum baru yaity Kurikulim 1994 Edist 1999, Dengan berlakunya kurikulum terjadi pergantian istilal dari Jurusan Teknologi Pengerjaan Logem dengan Program Studi Teknik Mesin Produsi 2 22. 23. 24, menjadi Bidang Keahlian Teknik Mesin dengan Program Keabilian Teknik Mesin Perkakas, 2 Februa 002 Pergantian Kepala Sekolah dari Bapak Tim Soedarsone: kepada Bapak Drs, Antonius Suroto, SMK Katolik Santo Mikael ditetapkan oleh pemerintah sebagai sister dari IGI (Indonesian German Institute). IGI adalah Tembaga Kerja sama pemerintah Indonesia dan Jerman untuk meningkatkan kualitas SDM di Indonesia. Ada rasionalisasi Program Plus Gambar dan Plus Mekanik hal ini dilakukan sejalan dengan perubahan kusikulum yang berlaku. Adapun bentik rasionalisasi yaitu Plus Gambar bagi semua siswa dan diberlakukan Total Block System. Pada bulan September dan November dilakukan Extemal Audit oleh TOW (Technischer Oberwachnungsverein)’Dinas Pengawasan ‘Tehnis Rheiland Jerman dan direkomendasikan untuk memperoleh sertifikat. 2003 SMK. Katolik Santo Mikael di usianya yang ke 40 talwn terbukti semakin matang sebagai SMK unggulan di bidangnya dimana pada tanggal 7 Januari 2003, merupakan hari bersejarah dengan diterimanya sertifikat ISO 9001-3000 nomor 01 100 018826 dari PT TO Intemasional Indonesia, Dengan sertifikat ini, SMK Katolik Santo Mikael menupakan SMK pertana di Indonesia yang diakui secara international dalam manajemen mutunya. 2004 Diberlakukan Kurikulum 1994 Edisi 2004, pada tahun int pula ini terjadt pergantian istilah dari Bidang Keublian Teknik Mesin dengan Program Keabtian ‘Teknik Mesin Perkakas menjadi Program Keahlian Teknik Pemesinan, 2006 SMK Katolik Santo Mikael memperoteh Akreditasi A (Amat Baik) metalui Surat Keputusan dari BAS (Badan Akreditasi Sekolah) Provinsi Jawa Tengah nomor 018/BASPROP/TU/V/2006. Hal ini semakin membuktikan bahwa SMK Katolik Santo Mikael Surakarta bukan hanya “The First” untuk Sistem Manajemen Mutu [SO 9001:2000 tetapi juga “The Best” dalam penyelenggaraan pendidikan kejuraan terutama program stui Mesin Perkakas. Disamping itu, SMK. Katolik Santo Mikael Surakaria menjadi contoh bagi SMK Indonesia, Hal ini terbukti dengan makin banyaknya sckolah ataupun ins pendidikan di Indonesia yang melakukan studi banding untuk belajar dari pengalaman SMK Katolik Santo. Mikael Surakaria dalam penyclenggaraan 2 pendidikan kejuruan 25, 2008/2009 SMK Katolik Santo Mikael Surakarta menambah jumlah siswa Kelas X. tenjadi 160 orang dengan tiap kelas diisi 40 siswa, 26. 1 Agustus 2008 Pergumtian kepala sekolah dari Bapak Drs. Antonius Surota kepada Romo Tibotius Agus Sriyono SJ, M, Hum.M.A, 27, Dan seKarang, kepala sekolah di jabat oleh Bapak Mureljfono tulusan dari Pascosarjana UNY Youyakarta, . Lokasi Sekolah, Lokasi Sckolah Menengah Kejuruan St. Mikael terletak di JI. Mojo No.1 Karangasem, Laweyan Surakarta, Lokasi sekolah cukup dekat dari Yogyakarta, ara ke Solo. Untuk menempuh ke SMK St.Mikael Sumkarta dengan menggunakan kendaraan roda dua membutuhkan waktu kurang lebih 1 jam, Namun meskipun dekat, pada perjalanan kami pertama kali untuk mengantar surat observasi, kami kesasar hingga ke ujung Solo, Hal ini terjadi karena awalnya memang kami belum mengetalui alamat jelas dari SMK St, Mikael Surakarta, Dari Yogvakarta jam 6.00 pagi dan keteminya sekolah ini jam 13,00 siang. }. Fasilitas Bengke! Teknik Pemesinan (Mesin Perkakas). a, Layout Bengkel Teknik Pemesinan, Perencanaan tata letak merupakan rencana menyusun mesin dan peralatan (fasilitas) produksi disuatu tempat (pabrik, ruang praktik/bengkel) guna memperlanear proses praktik dan proses produksi (jika pabrik). Tata letak merupakan integrated system antara mesin, tempat bekerja, gudang, personel (guru dan siswa) agar memberikan kenyamanan dan keamanan dalam bekerja, Factor- faktor yang harus dipethatikan diam mengatur tata letak : mang gerak bagi materil, pekerja, dan ruang untuk serviee dan repair equipment, Prinsip dasar penyusunan tata letak/layout 1. Integrasi secara total 2. Jarak perpindahan bahan paling minimum. 3. Memperlancar aliran kerja (menghindari gerakan balik, gerakan memotong, 2B kemacetan), 4. Kepuasan, kenyamanan dan keselamatan kerja, 5S. Pleksib tas. Pedoman yang digumakan dalam tata letak“layout adalah: tata letak berdasarkan flungsi dan tata letak berlasarkan produk. ‘Tata letak berdasarkan fungsi, peralatan/mesin yang sejenisdikelompokkan dalam —suatu ruanganbagian/scksi/unit yang santa, Dengan demikian maka pada bengkel mesin produksi akan ada beberapa unit bengkel berdasrkan jenisnya misalnya unit bubstt, unit frais, unit gerinda, unit pemotongan dan sebagainya, Sedangkan tata letak berdasarkan priduk, peralatan/mesin yang ada di bengkel dikelompokkan menurut kebutuhan untuk menghasilkan suatu jenis produk. Jadi misalnya suam produk dibuat suatu tahapan pengerjaan dibubut, dibor, dan kemudian dit fjakan dengan ‘mesin gerinda, maka ketiga jenis mesin tersebut berada dalam satu ruangan, Berikut ditampilkan tata Ietak bengkel Teknik Pemesinan di SMK St. Mikael Surakarta, Mesin-mesin berat diletakan secara miring dan rapi. Setiap mesin dilengkapi dengan wmpukan kaki yang terbuat d: ‘ayu padat. Peletakan mesin secara menyamping/serong ini tujuannya untuk menghindari terjadinya kecelakaan kerja, 2 b, Rasio Peralatan, Penggunaan peralatan di bengkel SMK St.Mikael Surakarta oleh peserta didik: adalah 11 Artinya se gutiakan 1 peralatan praklik, tidak 1: L maka sy p peserta ada istilah “boncengan”. Untuk bis sm pernbelajaran/praktikum di bengkel diterapkan system Shift, yakni rombel 32 siswa dibagi 2 shift, Yang shift Pertama masuk pogi dan shift kedua masuk siang. Schinggs setiap anak akan mendapatkan 1 perafatan/mesin untuk praktikum; Hal ini terlihat pada gambar berikut : Gambar3, Rasio 1:1 a 4. Ketentuan Umum Bengkel. a. Standar Bangunan Bengkel. Bangunan bengkel terpisah dari raang kelas teori, Hal ini untuk meng i kebisingan yang dapat mengga oyu konsentrasi clajar pes atap yang sangat tinggi se didik di ruang kelas Steuktur bangunan juga di buat dengan 3 dan pengait-pengait dari besi dengan penca ba yan yang baik da ulasi udara. yan ww 26 b, Standar Lantai & Pintu Bengkel. Lantai pada bengkel SMK St, dibuat tidak Higin yang bertujuan demi keaimandn dalam bekerja. Selain it lantai whtuk ara jalan dan tempat peletakan mesin atau alat berat menggunakan wama cx yang berbeds Pintu bengkel dibust dari besi yang sangat berat dan kuat, Aturan wama ini meliputi : wama memh Untuk tanda jalan, ware hijow untuk tempat kerja, dan wera kuning untuk alt yang tidak boleh disentuh. Pada Iab CNC menggunakan warna lantai h sementara untuk bengkel atau workshop besar hanya lantai arah/tanda j dibe n yang swama merah, Terlihat pada gambardibawah ini : ‘Gambar 7, Lantai di Bengkel SMK Mikael, a ¢. Standar Penyekatan Pada dasamya bangunan bengkel pada SMK St, Mikael terletak dalam satu -masing bengkel diberi penyekat. Terdiri dari bengkel «lasar untuk kikir dan pahat untuk kelas X, bengkel alap, hanya Saja utituk pembagian ruang praktik mas Untuk proses pembubutan dan produksi, lab CNC, bengkel unit produksi. Namun masing-1 ising penyekat diberi kaca berwama hitam, Terlihat pada gambar dibawah ini : Gambar 9, PenyeKatan Ruangan Kaca Hitam . 28 Standar Kenyamanan Pendengaran. Standar Kenyamanan pendengaran ini berkaitan dengan tingkat kebisings siara alat-alot dalait bengkel. Berdasarkan Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.48 Tahun 1996 tentang Baku Tingkot Kebisingan, bahwa kebisingan jan dalam tingkat dan adalah bunyi 2 tidak di inginkan dari usaha atau keyi Waktu tertentu yang lapat_ menimbulkan gungguan kesehatan manusin dan lingkungan, Tingkat kebis kenyarna in adalah ukuran energy bunyi yang dinyatakan dalam satuan Desibel disingkat dB. Standar Sin wlasi Udara. Pada bengkel SMK St. Mikael dilengkapi dengan jendela dan ventitasi udara. Hal ini bertujuan agar sitkulasi udara menjadi fancar dan) pencahayaan_sinar matahari masuk ke lam bengkel tnpa harus menggunakan lampu, Selain itu dilengkapi juga dengan kipas angin di setiap sudut dan tengah dinding bengkel. khusus untuk lab CNC dan Us Kermu produksi menggunakan AC karena pada lab CNC peralatan yang digunakan adalah bet erapa unit computer, dan pada unit produksi terdapat alat yang membutuhkan ruanga n dengan sul atau temperature dinginisejuk. Gambar 10, Lab CNC 0 Gambar 12, Bengkel Unit Produksi 30 f. Fasilitas Tambahan. Pada bengkel SMK St. Mikael juga tentapat fasilitas tambahan yang terletak ur. L. loker, nu lempisah dari nang ppraktikbengkel. Seperti Toil irahat instruktur dan ruang gantiserta Joker peserta didik Posisi ruang bersebelahan, Dan diclepan ruangan ini terdapan tempat istirahat/tempat duduk, Gambar 14, Ruang Instruktur & Tempat Istirahat a ‘Data dan Profil SMK Negeri é Yogyakarta. Sejarah SMK Negeri 6 Yogyakarta, SGKP (Sekolah Guru Kepandaian Putri) atau yang sekarang lebih di kenal dengan SMK Negeri 6 Yogyakarta, Sckolah ini adalah saksi adannya sejarsh di Youyakarta, Pada jaman penjajahan Sekolah Guru Kepandaian Putri (sekaring SMKN 6 ‘Yoyakarta) ini berdiri sebelum tahun 1946. tepat bersamaan Ibu kota Jakarta pindaly ke Yogyakarta. Waktu itu Sekolah Guru Kepandaian Putri ini berada di Jin Hayam Waruk no. 11, Kemudian pada tahun 1971 Sekolah Guna Kepandaian Putri berganti nama menjadi SKKA atau Sekolah Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga, pada 1996 SMKKA menjadi SMKN 6 hingga sekarang. Bertempat di Jalan Kenari 4 ‘Yogyakarta, kelurahan Semaki, Umbulharjo, Yogyakarta pada 197] Sekolah kejurtian ini telah menerapan ISO 9001-2000 sejak Agustus 2008 tau, Dimana kebijakan ISO itu antaa Iain berupa komitmen melakukan perbaikan sistem manajemen mulu secara terws menerus, Bertujuan memberikan kepuasan dalany menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan berkualitas dan berbasis Produktif: Produktifitas ini menciptakan lulusan berakblak, bermental kuat, dan tangguh, scita menciplakan ¢tos kerja yang produktif di berbagai bidang keablian, Maka dibukalah beberapa fasilitas seperti laboratorium, komputer, bahasa, salon kecantikan, Japangan ofah raga. Dengan harapan selain mampu mengembangkan kreativitas, inovatif dan adaptif juga mampu bersikap dedikatif terhadap profesi yang ditekuni selama belajar di SMKN 6 Yogyakarta, Dimana lulusan dari sekolah satu ini benar= benar meluluskan peserta didik yang tmeningkatkan pengembangan potensi dan bakat peserta didik. Adapun beberapa program kerja di sekolah yaitu ketercapaian Tujuan, Manajemen dan organisasi, ketenagaan dan kurikulum. Dimana para siswa mampu menunjukkan prestasi kerja tingkat daerah maupun nasional 32 Gambar 15. SMK Negeri 6 Yogyakarta ih jelas dari sejarah SMK Negeri 6 Yogyakarta sebagai berikut Let + SMK 6 Youyakiita Berdiri sebeluin 1946, dengan nama SGKP (Sekolah Guni Kepandaian Putri) dan pada tahun tersebut pindah dari Jakarta ke Yogyakarta karena Yogyakarta menjadi ibukoia Republik Indonesia, Beralamat di Jin Hayam Wuruk no " kelas A = Masak, B= Menjahit dan C = Kerajinan. Kepala Sekolah ibu Kartini Prawirotanoyo, sekolah mempunyai * Pada tahun 1964 berganti nama menjadi SKKA (Sekolah Kesejabteraan Keluarga Atas), dan pada 1971 sekolah ini menempati gedung di jalan Kenari 2, kemudian di bu Rocmijati So mempunyai Jurusan Tata Boga, Tata Busana dan Tata Graha, Pada saat jin Kenari 4. Dengan Kepala Sekolah ‘harto Sekolah ini Kepemimpinan betiau Sekolah ini mulaé dipergunakan untuk mengawali Ishimya Sekolah Menengeh Teknologi Kerumahtan; SMKN 4. © Pada tahun 1974 nama sckolah bukan lagi SKKA melainkan SMKK (Sekolah Menengah Kescjahteraan Keluarga) sekolah ini di kepalai oleh Ibu Suwami, sampai an (SMTK) Yang sekarang. menjadi dengan belias puma tugas dan di lanjutkan oleh PLH ibu Supartini selama belum ada Kepala Sekolah pengganti (1980 s.d 1990 ) Adapun jurusan yang ada adalah Boga, Busana dan Rumah Tangga.Tahun 1996 nama SMKK berubsh menjadi SMEN 6 (Sckolah Menengah Kejuruan). Sesuai Kurikulum °94 SMKN 6 masuk 33 2 dalam Kelompok Pariwisata dengan jurusan Tata Boga, Tata Busana dan Tata ‘an dibawah Kepemnimpinan Ibu Soemani Marjanto sampai dengan masa puma tugas dan dilanjutkan oleh PLH ibu PH Soeijipto.( 1993.4 1996) © Tahun 1996 — 2000 Kepala Sekolah digantikan oleh Bpk Drs, Rudjito. Setanjutnya, Tahun 2000 — 2002 Kepala Sekolah digantikan oleh bu Dra, Ida Farida.Pada peridde ini mulai dibuka progrim keahlian Tata Kecantikan Rambut dan Tata Keem Kecantikan Kuli ‘© Tahun 2002 - 2003 Kepala Sekolah digantikan oleh Bpk Drs.Sumartono, Pada tahun 2003 - 2007 Kepala Sckolah digantikan oleh bu Dra. Nur Istriatmi, pada periode ini tahun 2006/2007 membuka Bidang Keahlian Pariwisata dengan Program Keahlian Hotel Restoran. + Januari 2008 Drs. Sugeng Sumiyoio, MM menggantikan Dra, Nur Istriatmi menjadi Kepala SMK Negeri 6 Yogyakarta. Pada tahun ajaran 2008/2009 sckolah. ini ‘membuka program Keahlian bara yaitu Patiseri, dibawah bidang keablian Tata Boga, dan program keahlian USP di bawah bidang keablian Pariwisata. © Pada Bulan Agustus 2008 SMK Negeri 6 Yogyakarta Penerapan ISO 9001:2000-Tanggal 20 September 2008, peresmian dan Louncing Hotel Training Center “EDOTEL Kenari”, © Tahun 2012 Kepala Sekolsh digantikan oleh Ibu Dra. Darwestr, Letak Geografis SMK 6 Yogyakarta SMK Negeri 6 Yoryakarta berlokasi di Jalan KenariNo. 4 RT. 28 RW. 08, Desa Semaki, Kecamatan Umbulharjo, Kabupaten Yogyakarta, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta 55166. Letaknya juga sangatkondusif untuk metaksanakan proses pembelajaran karcna jauh dari keramaian seperti pasar. Sekolah ini dibangun di atas tanah 6325 m? dengan luas bangunan 4983 m?, luas taman 385 m?, luas lapanyan olah raga 110 m®, uas kebun 685 m? dan fain-lain 160 m?. Berada pada lokasi strategis dan dekat dengan pusat kegiatan olahraga. Seeara geografis letak SMK Negeri 6 Yogyakaita Ui sebelah utara berbatasan dengan jalan Kenari, sebeloh timur berbatasan dengan Kampus It FIP Universitas Negeri Yogyakarta, sebelah selatang berbatasan dengan Asrama Pendidikan Universitas 3a Negeri Yogyakarta sedangkan sebelah barat berbatasan dengan Hotel Training Center “EDOTEL Kenari”, Gambar 16. Site Plan SMK Negeri 6 Yogyakarta tas Laboratorium Jasa Boga, Layout Laboratorium Ki. Pen ‘aan peralatan di laboratorium bertujuan untuk mendapatkan swatu keuntungan yang maksimal dengan cara mengatur peralatan/penempatan semua fasilitas pada iempatllokasi yang strategis dan posisi yang terbaik schingga dapat mencapai pemanfiatan yang berimbang dari faktor-faktor manusia, bahan, alat praktek dan pendanaan akan merupakan sesuatw yang sangat dominan «an selalu haras menjadi perhatian dalam menyelenggarakan suatu kegiatan, tidak terkecuali dalam kegiatan penataan dengan maksud agar dapat_mencapai tujuan yang diharapkan Dengan perkataan lain bahwa penataan peralatan dalam taboratorium, Jaboratorium merupakan suatu usaha untuk meningkatkan kelancaran di dalam berproduksi dalam hal Lebih terinci lagi bahwa penataan memiliki tujuan sebagai berikut : i adalah kelancaran kegiatan Belajar Mengajar. |. Mengurangi hambatan dalam upaya melaksanakan suatu pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya Memiberikan keamsanan clan kenyamanan bagi siswa dan guru 35 3. Memaksimatkan penggunaan alat prakatek 4, Memberikan hasil yang maksimal dengan pendanaan yang minimal 5. Mempertiudah penigawasan Dari ha: observasi kami di SMK Negeri 6 Yogyakarta, Tata letak alatsalat berat di ruang prakiek ja st boga masih belum sesuai standar sent, Hal dikarenakan keterbatasan dari segi ukuran muang praktek yang belum memenuhi jasa Boga di SMK. Negeri 6 standar. Berikut ditampilkan tata letak alat prakiek Yogyakarta, Gambar 17, Layout Lab K1 SMK Negeri 6 Yogyakarta 36 Gambar 19, Suasana Praktek Lab Ki Pelaksanaan PBM didalam fab jasa boga oleh team teaching baik teori maupun praktek, Untuk mata pelajaran boga dasar jumtah jam tiap kali tatap muka sebanyak 7 jam, Jumtah pertemuan /minggu sebanyak 4 kali tatap muka, Gums memberikan instruksi tahap demi tahap dalam melakukan praktek yang tertusng dalam jobsheet 7 tanpa demonstrasi. Kemudian siswa yang melakukan praktek sesuai dengan jobsheet tetapi dalam hal ini lebih ditekankan kreatifitas siswa, Contoh ; Kompetensi bumbu dasar, siswa diberikan kebebasan untuk berkreasi dalam smenginiplementasikan penggunaan bumbu dasar pada makanan. Bumbu dasar ada 3: bumbu putih, kuning dan merah, Penerapan bumbu-bumbu ini pada setiap masakan dipilih secara bebas ‘oleh siswa sendiri, Contoh kedus misalnya KD gamis. Siswa diberikan kebebasan mengembangkan kemampuannya untuk metakukan gamis pada makanan sesuai dengan kreatifitasnya, Pengadaan jobsheet dilakukan ofch masing-masing guru mata pelajaran yang iberikan pada waktu akan praktek, Tetapi untuk resep yang ckan diprakickan diberikan ke siswa schari sebelum praktck agar siswa menyiapkan alat dan balannya, Ruang praktck KI morupakan mang yang memiliki ukuran ruang praktek paling besar dari keseluruhan ruang prakiek boga di SMK. Negeri 6 Yogyakarta, Ruang KI selain berfungsi sebagai ruang praktek namun terkadang juga digunakan sebagai ruang teori / belajar siswa. Ruang praktek K1 dapat menampung 32 siswa pada saat pelaksanaan praktek, b, Layout Laboratorium K 2 / Kontinental Lab K2 atau biasa discbut lab kontinental, merupakan lab yang digunakan ‘untuk memproduksi makanan nusantara, Jumah alat berat di rang Kontinental tidak sebanyak ruang K1, ang prakick K2 / kontinenial mempunyai ukurang ruang lebih, juga kurang kecil dari mang KI, selain itu untuk pencahayaan pada ruang memadai. Hal ini memberi kesan ruang lebih gelap dan suram. 38 Gambar 20, Layout Laboratorium K2 / continental Pada ruang ini fusititas sunitasinya sudah ada, Saluran pembusngannya terlilat sehingga memudahkan dalam pembersihann ya, Gambar 21, Layout Laboratorium K2/ Kontinental ©. Layout Lab Patiseri Lab patiseri adalah lab yang digunakan untuk praktek pembuatan roti / kue. Pada Lab ini penataan alat-alat prekteknya juga belum memenui standar, hal 9 dikarenakan ukuran ruang praktek yang keeil, Hal ini berdampak pada peletakkan alat-atat praktek siswa terlihat bertumpuk, (Gombar 22. Ruang Praktik Patiseri Ukuran ruang praktik yang cukup kecil schingga mengakibatkan kesulitan para siswa dalam bergerak secara lefuasa pada saat praktik, Gambar 23. Suasana Praktik di ruang Patiseri 40. Pada mang patiseri fasilitas sanitasinya sudah cukup maksimal, sehingga memvdahkan dalam membersihkannya, Gambar 24. Fi b Tata Hidang Litas Sanitasi @. Layout Para siswa selain dilatih keterampilan dalam membuat makanan mereka juga dilatih dalam menata hasil masakan mereka untuk disajikan pada konsumen, Pada ruang tata hidang suasana lebih nyaman. terang dan sejuk. Pada muangan tata hhidang di lengkapi dengan penerangan yang cukup dan AC untuk memberi kesan nyaman kepada para konsumen, Pada miang ini dilengkapi dengan cermin berukuran cukup panjang, dengan tujuan untuk memberikan kesan Inas pada muangan Di ruang tata hidang berisi 7 buah meja saji yang digunakan menata basil masakan para siswa. Pada saat kami turun observe berlangsung beberapa hi ujian praktik baru saja xcbelum kedatangan kami schingga aktiftas praktik tata hidang siswa tidak dapat kami perolch Pada ruang tata hidang dilengkapi dengan sebuah dapur keeil_ yang berfiungsi untuk memanaskan masakan sebelum disajikan, a1 Gambar 25, Lab Tata Hidang, Gambar26, Dapur . Rasio Peralaten Penggunaan alat prakick di Lab K1 pada SMK Negeri 6 Yogyakarta oleh peserta didik adalah |: hal ini dapat dilaksanakan Karena dalam setiap pelaksanaan praktek dengan jumlah rombel 32 siswa, maka akan dibagi menjadi 2 kelompok yang masing kelompok terdiri 2 siswa, dimana setiap sct meja praktek untuk kapasitas 2 kelompok atau dalam satu set meja praktck tetidiri dati 4 siswa. Hal ini dapat dilihat dari gambar di bawah. Gambar 27, Suasana Praktik Lab Kt a2 Gambar 28, Suasana Praktik Lab Patiseri |. Ketentuan Umum Bengkel. a, Standar Ruang Pengolah Makanan, Standar mang pengolahan makanan pada rang prakick K1, K2 dan Ruang Patiseri masih kurang themenuhi standar, hal ini berdampak pada penaataan din penempatan alat praktek yang masih bertumpuk dan memberi kesan sempit pada rang praktik. Namut ada beberapa hal yang sudah di penuhi oleh rudny praktik pengolah makanan di SMK Negeri 6 Yogyakarta antara lain yaitu terscdianya, lemari penyimpanan dingin untuk makanan secara terpisah sesuai dengan jenis makanan/bahan makanan yang digunakan seperti daging, telur, unggas, ikan sayuran dan buah dengan suhu yang dapat mencapai kebuwhan syrat yang di inginkan, Seperti contoh pada ruang boga K1 dan Lab Patiseri dilengkapi dengan dua lemari pendigin berukuran besar untuk menyimpan bahan praktik yang akan digunakan dan bahan praktek sisa pakai 43 b, Gambar 29. Lemari Penyimpanan Bahan Praktek ‘Tempat _memasak makanan yang terpisah dari dari tempat penyiapan makanan, Di SMK Negeri 6 Yogyakarta telah disediakan sendiri rung untuk penyimpanan makanan yang telah di olah yaitu pada ruangan tata hidang. Sedangkan untuk ukuran rang prakiek K1, K2, Lab Patiseri dan Lab Tata Hidang sedikit berbeda, Pada ruang KI wkuran ruang cukup besar dibandingkan tiga ruang praktik lainnya, schingga daya tampung cukup memadai schingga dapat menampung siswa sejumlah 32 orang. Sedangkan pada ruang praktik K2 ukurannya sedikit lebih k ehingga menyebabkan ruang gerak siswa pada saat praktik kurang maksimal, Standar Dinding Standar dinding untuk ruang jasa boga memang sebaiknya terbuat dari bahan yang mudah dibersihkan, kuat dan than wap air dan panas, Bagian

You might also like