‘Terdsposs ke biraktorat Jenderal Tenaga Kesehatan
Tracking ID: #7066249
Pengaduan Pelayanan Sip Tenaga Kesehatan Pasca
Berlakunya Uu 17 Tahun 2023 Ttg Kesehatan
‘Yogyakarta, 28 oktober 2023
nomor: 017k 24glsprvi/2023
perihal: pengaduan terkait pelayanan pengurusan surat zn praktek sip) apoteker dan tenaga tekns kefarmasian apotek k-
24 pasca berlakunya uu no. 17 tahun 2023 tentang kesehatan
lampiran:- 10 (sepuluh) bundelsalinan eksaminasi pt k-24 indonesia
‘bukt penolakan penerbitan sip apotekertanps rekomendar i
bukti penerapan unggah rekomendasi organisa pofesi di web pengaluan sip oleh apoteker
kepada yth.
bbapak bud gunadi sadikin
‘menter kesehatan republkindonesia
i-
tempat
dengan hormat,
‘merujuk pada:
2. undang-undang nomor 17 tahun 2023 tentang kesehatan (untuk selanjutrya disebut "uu Kesehatan":
». peraturan pemerintah nomor 51 tahun 2009 tentang pekerjaan kefarmasian (untuk selanjutnya disebut “pp pekerjaan
surat edaran menteri kesehatan republik indonesia nomorhk02.01/menkes/191 1/2023 tentang penyelenggaraan
regstrasi dan perizinan tenaga medis dan tenaga kesehatan pasca trbitnya undang.undang nomor 17 tahun 2023 tentang
kesehatan tanggal 24 agustus 2023 untuk selanjtniyadisebut "surat edaran menteri kesehatan’).
‘ehubungan dengan telah berlakunya uu Kesehatan dan masi terdapat penerapan syaratrekomendas| itn praktik dari
‘organisasi profes dalam pengurusan surat iin praktk apoteker dan tenaga tekniskefarmasian apotek k-24, maka dengan
inv kami bermaksud menyampaikan beberaps hal sebagai berikut:
1. bahwa berdasarkan pasal 263 ayat (1), (2} dan (3) juncto pasal 264 ayat (1) wu kesehatan diatur bahwa untuk mendapatkan
sip, tenaga meds dan tenaga kesehatan harus memiik
a-str-dan
tempat praktik
bbahwa dalam peraturan tersebut seca limitatifciatur bahwa yang menjadi persyaratan mengajukan permohonan sip
adalah str dan tempat praktik, sedangkan rekomendas! zi praktk dari organisasiprofesi tidak disebutkan menjadi syarat
‘yang harus cimilk oleh tenaga medis dan tenaga kesehatan dalam mengurus sip.
2. bahwa sehubungan dengan berlakunya uu Kesehatan, berdasarkan poin 3 hurutb surat edaran menteri kesehatan,turut
clisampaikan kepada kepala dias kesehatan kabupaten/kota bahwa:
“sebelum citetapkannya peraturan pemerintah sebagai pelaksanaan pasal 262 dan pasal 266 undang.-undang nomor 17
tahun 2023 tentang kesehatan, penyelenggaraan registra dan perzinan tenaga medis dan tenaga kesehatan dlakukan
sebagai berkut"
b perizinan tenaga medis dan tenaga kesehatan
2) dalam hal tenaga mecis atau tenaga kesehatan mengajukan permchanan sip baru dengan str yang sudah terit dan
‘masih berlaku sebelum undang-undang 17 tahun 2023 tentang kesehatan diundangkan permohonan diajukan kepada
kepala dinas Kesehatan kabupatervkota atau kepala dinas penanaman modal dan pelayanan terpadu sat pintu daerah
kabupatervkota, melampirkan:
aystr dan
surat keterangan tempat praktik.
3. bahwa dalam rangka pelaksanaan uu kesehatan serta terciptanya kepastian hukum dan harmonisas dalam pelaksanaan
pelayanan surat jin praktek tenaga kesehatan di apotek. sebagai contoh pemerintah daerah kota magelang melalui dinas
kesehatan kota magelang telah tidak lagi menerapkan syaratrekomendasiorganisasiprofesi dalam pengurusan sip tenaga
kesehatan berdasarkan surat edaran nomor 440/202/220 tertanggal 27 september 2023 tentang pencabutan se dinas
kesehatan kota magelang nomor 446,21/349/220 tentang penyelenggaraan regisrasi dan periinan tenaga medis dan‘enaga kesehatan pascaterbitnya undang.undang nomor 17 tahun 2023,
baa das kesehatan kota semarang, dinas kesehatan kota yogyakarta dan dias kesehatan kabupaten boyoll juga telah
‘memberlakukan pelayanan pengurusan permahonan sip apoteker dan tenaga tenis kefarmasiantanpa mensyaratkan
rekomendas| itn praktek dari organisasi profes sebagai bentuk peaksanaan ketentuanperiginan menurut us kesehatan
4. bahwa dalam praktiknya dl beberapa daerah dlindonesia belum melaksanakan keberlakuan uu Kesehatan secara
konsekuen, hinggatertanggal surat ini, apoteker dan tenaga tekniskefarmasian apotekk-24 yang mengajukan sip pasca
berlakunya uu Kesehatan masih ciminta persyaatan rekomendas iin praktek dari organsasiprfesi dengan rincian
sebagai berkut:
2. penerapan syarat mem rekomendasl zn praktk dari organisa! profes! masih berlaku dan dtemui leh apoteker dan
‘enaga tenis kearmasian apotek k:24 yang akan mengurus permohonan sip pada dinas kesehatan Kabupaten sidoarj,
dinas kesehatan kota bekasi, dinaskesehatan kota tangereng,dinas kesehatan kota tangereng selatan dinas kesehatan kota
bandung, dinas kesehatan kota surabaya, dinas kesehatan kabupaten lamangan, dinas kesehatan kabupaten Klaten dan
dlinas kesehatan kabupaten sikka,
» apoteker apotek k.24 yang telah mengajukan permohonan sip tanpa rekomendas iin praktik dari orgaisasi profes! pad
dinas kesehatan kabupaten sidoarjo dan dinas kesehatan kota bekasi mendapatkan perolakan atau diminta memenuhi
‘syaratrekomendas!tersebut untuk dapat sipnya dapat layan dan diterbitkan.
_adapun dasar penerapan syaratrekomendasi dari organisa profes yang disampaikan oleh dinas kesehatan adalah pasal
$53 ayat (1) hurut cpp pekerjaan kefarmasian
5. bahwa berdasarkan pada poin 1-4 datas, dengan ini kam mengadukan kepada menter kesehatan republik indonesia
{ata tindakan dinas kesehatan kabupaten sidoarjo, dnas kesehatan kota bekas, nas kesehatan kota tangerang,dinas
kesehatan kota tangerang selatan dinas kesehatan kota bandung, dinas kesehatan kota surabava, dinas kesehatan
‘abupaten lamongan, dinas kesehatan kabupaten Katen dan dinas kesehatan kabupatenskka yang masih menerapkan
‘sjaratrekomendastizin praktik dar organisas profes dalam pengurusan sip apoteker dan tenaga teks kefarmasian
‘potekk-24terlampir juga kami sampaikan bukt-bukti yang menerangkan bahwa masihdisyaratkannya rekomendast
organises profes oleh beberapa dinas kesehatan kabupaten/kota
‘bata sehubungan dengan belum diterbikannya peraturan pelaksanaan uu kesehatan yang mengatur mengenaiperizinan
‘tenaga medis dan tenaga kesehatan, maka bersama ini kam juga mengajukan permnohonan kepada menteri Kesehatan
republik indonesia terkait sebagai Berkut:
2. melakukan audiens! guna menerima pendapat dan masukan dari kam dengan mengundang pibakpihak yang terkalt
lainnya:
'bmelahukon pembinaan dan menginstruksikan kepada dinas keschatan daerah provinsi dan kabupater/kota yang belum
smelaksanakan keberlakusn uu kesehatan, khususnys ketentuan terkait perizinan pengurusan sip apoteker dan tenaga
teknis kefarmasian untuk tidak lagi mensyaratkan rekomendas! iin praktk dar organisasi profes,
‘demi kepastian hukum dalam pelaksangan uu Kesehatan dan agar tidak merugikan pelaku usaha, serta merugikan
‘poteker dan tenaga tekniskefarmasian yang akan menjalankan praktikkefarmasian maka mohon kepada menteri
kesehatan ri untuk mendorong agar segeraditerbitkannya peraturan pelaksana atas ketentuan pengurusan sip tenaga
‘meds dan tenaga kesehatan,