You are on page 1of 16
'ssi 12355.0265 Proceeding of Engineering : 2, No.2 Agustus 2015 | Page 4416 NCANGAN PENGENDALIAN RISIKO BAHAY A K3 BERDASARKAN HASIL HIRARC DENGAN MEMENUHI REQUIREMENT OHSAS 18001:2007 TERKAIT. KLAUSUL 4.4.7 DAN PERATURAN PEMERINTAH NO 50 TAHUN 2012 PADA PT. BETON ELEMENINDO PERKASA. CONTROL DESIGN OF HEALTH AND SAFETY OCCUPATION HAZARD RISK BASED ON HIRARC RESULT TO FULLFILL REQUIREMENT OF OHSAS 18001: 2007 ASSOCIATED WITH CLAUSE 4.4.7 AND GOVERNMENT REGULAYTION NO $0 YEAR OF 2012 IN PT. BETON ELEMENINDO PERKASA ‘Mutiah Rositasari Sri Widaningrum’, Muhammad Iqbal? °2program Studi Teknik Industri, Falultas Rekayasa Industri, Universitas Telkom Email : quutiahrs@zmail.com ‘swidaningrum@telkomupiversits.com‘iabalstradivari@-zmailcom “Abstrak Berdasarkan data International Labour Organization (ILO) tahun 2013 terkait Kesehatan dan keselamatan kerja (K3) karyawan, maka setiap perusahaan perl memperhatikan pentingnya kesehatan dan keselamatan kerja bagi pars pekerjanya dengan meverapkan Sistem Manjemen Kesehatan Keselamatan Kerja (SMK3), wiamanya perusahaan yang memiliki risiko kerja tinggi dalam aktivitas Kerjanya, PT. Beton Elemenindo Perkasa merupakan salah satu perusahaan manufaktur penghasil berbagai jenis olahan beton yang didirikan pada Februari 1990. Dalam dua tabun teralchir terdapat catatan Kejadian kecelakaan kerja yang tergolong tinggi. Diketahui pula saat ini PT. BEP belum menerapkan SMK3 yang sesuai dengan requirement OHSAS 18001:2007, namun telah berupaya menerapkan dalam kurun waktu beberapa tahun kedepan. Untuk itu iperlukan adanya perancangan pengendalian yang sesui dengan risiko sumber bahaya yang ada agar kecelakaan ‘kerja dan risiko kecelakaan yang mungkin terjadi dapat diminimalisir. Proses perancangan pengendalian yang dilakukan menggunakan pendekatan metode HIRARC, didalamaya ‘erdapat tiga tahapan utama yaitu tahap identifikasi bahaya, penilaian risiko, dan pengendalianrisiko yang telah inilai. Pengendalian yang dilakukan berdasarkan hasil analisis intearasi requirement OHSAS 18001:2007 Kbususnya klausal 44.7 dengan PP nomor 50 Tabun 2012 yang disesvaikan dengan hirarki kontol pengendalian ‘guna meminimalisirtingginya risiko kerja pada PT. BEP yang juga dapat dijadikan pertimbangan dalam ranigka penyusunan SMK3 di PT. BEP. Kata kunet : K3, SMK3, HIRARC, OHSAS 18001:2007, Peraturan Pemerintah Abs Based on data from the International Labour Organization (ILO) in 2013 related to Health and Safety (K3) ‘employees, each company needs to pay attention to the importance of health and safety for its employees by implementing the Management System Health Safety (SMK3), mainly companies which have occupational risks high in work activities. PT. Elemenindo Beton Perkasa is one of the manufacturing companies producing various types of processed concrete founded on February 5, 1990. In the last two years there is a record of work accidents is high. Given also the current PT. BEP SMK3 not apply in accordance with the requirements of OHSAS 18001: 2007, but has tried implement within the next few years. It is necessary for the design of control within their existing risk hazard that workplace accidents and the risk of accidents that may occur can be minimized ‘Control design process performed using the approach HIRARC method, in which there are three main stages: stage hazard identification, risk assessment and risk control have been assessed, Control is earried based on the ‘analysis of integration requirements of OHSAS 18001: 2007 clause 4.4.7 in particular with the PP number 50 of 2012 which is adapted to hierarchy of control in order to minimize the high risk of working on PT. BEP which ‘can also be taken into consideration in the contest of preparing SMK3 PT. BEP. Keywords: K3, SMK3, HIRARC, OHSAS 18001: 2007, Government Regulation 1. Pendahuluan PT. Beton Elemenindo Perkasa (BEP) merupakan salah satu perusahaan manufaktur penghasil berbagai jenis ‘olahan beton yang secara resmi didirikan pada 5 Februari 1990. Produk yang dihasilkan berupa lantai pracetak Hollow Core Slab (HCS), Hollow Core Wall (HCW). Half Slab, Mini Pile , Facade, Tangga Precast, Dinding Precast Eco Panel, Ecolite panel, Pagar Beton Precast . Kanstoen dan pesanan - pesanan khusus beton precast. Pada dua periode terakhir yaitu tahun 2013 dan 2014 diketahui adaaya pelaporan kecelakaan kerja yang dicatat Proceeding of Engineering : Ho.2 Agustus 2025 | Page 4417 ‘oleh divisi Human Resource Development (HRD). Berikut adalah diagram atau klaim data tinggi kerja di PT. BEP. re Tabs 30133014 i ttl.h LOPPOOUES ES Gambar 14 Data kecelakaan kerja PT. BEP talun 2013 dan 2014 Diketahni salah satu penyebab tingginya angka kecelakaan Kerja di PT. BEP adalah knrangaya kesadaran diti ‘dati para pekerja, hal ini dibuktikan dari hasil pengamatan langsung oleh peneliti yang didukung dengan adanya hhasil wawancara dengan general manager bagian QA saat memelakukan kunjungan pada bagian perawatan, produksi, dan implementasi proyek PT, BEP di hotel saffron. Namun sampai saat ini hal tersebut masil dimaklumi oleh PT.BEP mengingat belum adauya penerapan SMK3 secara texdokumentasi pada perusahaan tersebut, untuk itu peneliti bermaksud membuat perancangan pengendalian risiko kecelakaan ketja dengan ‘memperhatikan SMK3 yang didasarkan pada requirement OHSAS 18001:2007 erkait klausul 4.4.7 dan PP nomor 50 tahun 2012 mengeunakan metode HIRARC, Perancangan pengendalian yang dilakukan berfokus pada 3 divisi yang memiliki history kecelakaan kerja yang tinggi, berikut adalah pie chart yang menunjukan prioritas ‘ingginya angka kecelaksan kerja di PT. BEP ‘Tabel 1.1 Keterangan jumlsh korban mw Proyek ‘Perawatan 9 1a Produksi frock Z Procuksi 7 HRD & GA T Gambar 1.2 pie chart tingkat kecelakaan kerja tiap divisi Perancangan pengendalian ini nantinya diharapkan dapat meminimalisir tingginya angka kecelakaan kerja di PT. BEP dengan mengidentifikasi sumber babaya pada tiap aktivites di tiga divisi tersebut, menilai besarnya tig risiko yang ada pada aktivitas yang telah diidentifikasi, dan selanjutnya memberikan perancangan pengendalian yang sestaiterhadap risiko babaya yang tergolong tinggi 2. Dasar Teorl dan Metodelogi Penelitian 24 Dasar Teori 21 HIRARC Metode HIRARC adalah metode yang digunakan dalam rangka menurunkan tingkat risiko bahaya kerja, 1 Kejadian dalam setiap bari 3 Posibble Terdapat I kejadian dalam setiap ming 2 Tale Terdapat | hejadian dalam setiap bulan T Rare ‘Terdapat I kejadian dalam setahon atau lebih (2.) Saverity (keparahan) menuajukan seberapa para dampak dati risiko kecelakaan kerja yang terjadi. Berilast adalah tabel penilaian untuk severity ‘Tabel 2.2 Penilaian severity Tingkat Deskripsi Keterangan q Insignificant ‘Tidak terjadi cedera, Kerugian finansial sedikit 2 ‘Minor (Cedera ringan, kerugian finansial sedikit z “Moderate Cedera sedang, peru penanganan medis,kerugian financial tergolong besar Z ‘Major Cedera berat = 1 orang, Kerugian besar, gangguan produksi Catastrophic Fatal =1 orang, Kerugian sangat besar dan dampak sangat 5 Jas, terhentinya soluruh kegiatan 3) Selanjutaya apabila nilai dari likelihood dan severity telah ditentukan, maka nilai nilai tersebut akan digumakan dalam risk rating, dimana peringkat risiko ini menunjukan risiko berada padsa tingkat fow, medium,high, or significant. Risk rating adalah tabel yang digunaken dalam mencari peringkat risike yang ‘mungkin terjkadi, Berikut adalah tabel matrik penilaian risiko antara severity dan Likelihood Tabel 23 riskrating Proceeding of Engineering : No.2 Agustus 2025 | Page 4419, 4) Pengendalian Risiko Pengendatian risiko merupakan tahapan akhir daripendekatan metode HIRARC, tahap ini menmyatakan cara yang efektif untuk mengatasi potensi bahaya yang terdapat pada lingkungan kerja. Sebelum ‘menentukan cara yang tepat diperlukan adanya penentuan skala prioritas terlebih dahulu yang kemudian dilanjutkan dengan pemilihan pengendalian risiko, salah satunya hirarki pengendalian (hierarcy of control) Didalamuya menmat pengendalian yang secuai dengan kebutuban tiap aktivitas yang memiliki sisiko kerja. Diantaranya terdapat pengendalian dengan eliminasi, subtitusi, rekaynsa teknik, administratif, dan APD. 2.3 Metodelogi Penelitian 2.31 Model Konseptual ‘Model konseptual merupakan suatu gambaran kerangka berpikir dalam melakukan suatu pevelitian, Oleh karena itu, sebelum melakukan penelitian perlu dibuat model konseptual terlebih dahulu. Model koaseptual ini ‘menggambarkan beberapa komponen-komponen serta proses-proses yang saling berkaitan dalam menghasilkan suatu keluaran tertentu. Model konseptual dalam penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 2. 3 berikut aoe ‘ineetasi OHSAS 180012007 den Perasisan Peme Gambar 2.4 Model konseptual ‘Berdasarkan model Ionseptual pada gambar, penelitian ini dimulai dari dengan adanya input berupa kondisi aktual pperusahaan beserta adaaya requirement OHSAS 18001:2007 dan requirement peraturan pemerintal terkait Kesehatan dan keselamatan kerja yaitu nomor SO talun 2012, Tujuan dari input yang pertama adalsh untuk ‘mengidentifikasi potensi bahaya yang ada pada PT. Beton Elemenindo Perkasa dengan menggunakan HIRARC (Hazard Identification Risk Assesment and Risk Control). Selanjutnya berdasarkan tahapanmetode HTRARC hasil identifikasi altivites yang telah dilakukan diberikan penilaion dengan monggunakan standar penilaian pada HIRARC, setelah dilaisakan penilaian tabap teralchir adalah pengendalian risiko yang dilakukan terhadap risiko aktivitas kerja yang tinggi berdasarkan hasil analisis. Pengumpulan data yang dilakukan secara primer dan sekunder, dimana data primer yang diperlukan adalah Aktivitas perusaliaan dan potensi bahaya dari aktivitas perusahaan yang didapatkan dari hasil pengamatan langsung dan wawancara. Sedangkan untuk data sekunder

You might also like