You are on page 1of 11
Pemerifyaan Gangguen Hati dan saluran Empedu 1. PENDAHULUAN Hati adalah sebuah kelenjar terbesar don komplels dalam tubuh, berwarna merah kecoklatan, yang mempunyai berbagai macom fungsi, termasuk perannya dalam membantu pencernaan makanan dan metabolime zat gizi dolam sistem penceracnTerdapat duc jenis sel utama dalam hati, yakni hepatesit yang berosal dori epitel yang melakukan banyak kegiatan metabolik dan sel-sel kupffer yang seperti sel-sel retikuloendotel di seluruh tubuh mempunyai fungsi fagositesis dan perombakan'? Gambar 1. Anatomi Hati Hati mempunyoi tiga kelompok fungsi penting yaitu sintesis, elsskresi dan penyimpanan.Energi dan zat-zat gizi yang didapat dari makanan harus diproses dan hemudian disimpan, disebor atau diubch bentuknya oleh hati. Hati merombak, mendetoksiasi dan mengubah metabolit-metabolit primer dan pertengchan untuk dickskresi, disimpan atau dipakai lagi * Fungsi Hepatoselular Hotimemiliki Rapasitas cadangan yang luar biasa, kerusakan hepatosit sedemihion besar sebelum timbul manifestasi hlinisKita dapat mendeteksi kerusakan hepotoselular yang sedang berlangsung dengan mengukur indek fungsional den dengan mengamati produk hepatosit yong rusak atau nekrotih di dalam sirkulasi. Uji Enzim sering menjadi petunjuk adanya Cedera sel pada penyakit hati dini atau local karena perubahan ringan kapasitas ekskretorik mungkin tersamar akibat kempensas! dari agian hati yong yang masih fungsional. Penuntun Praktiieum Kimnia Klinik Lanjutan © Dipindai dengan CamScanner Enzim Aminotransferase Dua enzim yang paling sering berkaitan dengan hepatoselular adalah ‘aminotransferase yang mengkatalisis pemindahan reversibel satu gugus amino antara sebuah asam amino.Dan sebuah asam alfa-keto.Fungsi ini penting untuk pembentukan csam-asam amino.Yang tepat yang dibutuhkan untuk menyusun protein di hati Aspartat aminotransferase (AST) memerantarai reali antara asam aspartate dan asam alfa-keto glutamat; enzim ini dahulu disebut “Glutamat oksaloasetat transaminase (GOT)” dan masih dirujuk sebagai GOT serum (SGOT). Alanin aminotransferase (ALT) memidahkan satu gugus amino antara alanine dan asam alfa ketoglutamat dan dahulu disebut Glutamat piruvat transaminase serum (SGPT). Walaupn AST dan ALT sering nggap sebagai enzim hati karena tingginya konsentrasi keduanya dalam hepatosit, namun hanya ALT yang spesifik; AST terdapat di miokardium, otot rangka , otak , dan ginjal. Karakteristi kedua aminotransferase ini disgjikan pada tabel 12-3. Baik AST maupun ALT memerlukan piridoksal fosfat (vitamir B, ) sebagai kofaktor untuk berfungsi penuh. Karena itu, penyakit ginjal yang menyebabkan defisiensi piridoksal fosfat dapat menyebabkan pembacaan kadar amino- transferase rendah — palsu, kecuali reagen pemeriksaan ditambah oleh kofaktor tersebut. Angka hasil pemeriksaan aktivitas AST dibagi aktivitas ALT dalam sampel serum disebut rasio deRitis, Raslo ini digunakan untuk membedakan berbagai penyakit dengan AST maupun ALT-nya dapat meningkat dengan derajat berbeda. Secara umum, ALT lebih cepat dibebaskan dari hepatosit ke dalam darah dalam keadaan akut, sedangkan AST dibebaskan lebih besar pada gangguan kronis disertai_kerusakan progresif. Perubahan Vashular Pada penyakit hati, kadar AST dan ALT serum umumnya nai dan turun secara bersama - sama. Apabila hepatosit mengalami cedera, enzim yang secara normal berada intrasel ini masuk kedalam aliran darahPenyakit nonhati-terutama holaps sirkulasi, gagal jantung kongestif, dan infark miokardium juga dapat menyebabkan hati feriadi karena hepatosit yang terletak membebaskan aminotransferase.Semsitivitas paling dekat dengan vena sentral masing ~ masing lobulus secara normal memiliki tegangan oksigen yang rendah dan sangat rentan terhadap hipoksia. Hepatosit sentrilobulus mengalami cedera apabila hipotensi arteri menyebabkan berkurangnya darah yang masuk ke hati atau apabila peningkatan tekanan bali akibat gagal jantung kanan memperlambat keluarnya darah dari vena sentralis; pada kerusakan errr Penuntun Praketkur Kirnia Klinik Lanjutan Page 6 @ Dipindai dengan CamScanner hipobsik ini, kadar aminotransferase meningkat sampai derajat sedang, Selain itu, infark miokardium secara_langsung peningkatan AST bermakna (biasanya beberapa hari setelah kejadian), karena enzim ini banyak terdapat pada otet jantungHemolisis juga menyebabkan pembebasan langsung AST ke dalam sirulasi Enzim Gamma glutemil transferate (GGT) Gamma glutamil transferase (GGT) atau disebut juga Gamma glutamil transpeptidase (GGTP ) merupakan salch satu enzim yang dihasilan oleh sel hati. Selain itu, enzim juga dapat ditemukan di ginjal, otak, helenjar prostat, pankreas, intestinal dan kandung empedu. Enzim ini berperan dalam pembentukan peptida dan protein, pengaturan kadargluthatione di jaringan dan perpindahan dari cram amine melewati membran sel * Di dalam hati, GGT terletak di kanalikuli dari sel hati dan juga pada epitel sel saluran empedu. Karena itu, GGT akan meningkat pada kelainan hepato! don menjadikannya sebagai pemeriksaan enzim paling sensitif pada kelainan hepatobiliar ° ¥-GTP Structure >! | coon ee wey Gambar 2. Struktur y glutarnil transferase! Camma glutamil transferase adalch suatu glikoprotein di mana strukturnya terditi dari 2 rantai polipeptida, yang disebut sebagai heavy form dan light form Molelzul enzim ini mengandung karbohidrat dan gugus sulfidril, Pada gambar 2 ditampilkan struktur GGT yang mempunyai 2 rantai polipeptidas. ® Enzim GGT berperan penting dalam metabolisme glutathione dan penyerapan asam, amino pada proses filtrasi glomerulus. Enzim ini juga berperan dalam penyerapan asam amino oleh lumen intestinal. Gluthatione (gamma-glutamyl cysteinylalycine) atau GSH merupakan salah satu antioksidan penting dalam tubuhGGT akan mengkataliscsi pemindahan sebagian Gamma glutamil dari_gluthationenenjadi sebuah asam amino, Penuntun Pralaikum Kimia Klintk Lanjutan Page 7 @ Dipindai dengan CamScanner jebuah peptida atau H,0. Gluthatione adalah sebuah tripeptida yang terditi dori glutamin, sistein dan glisin, yang diproduksi pada hampir semua sel * Glutathione merupakan donor y-glutamilSebaliknya, GGT juga terlibat dalam sintesa glutathione. Kadar glutathione tergantung dari keseimbangan entara proses- proses di mana zat ini digunakan dan biosintesa dari glutahione ditentukan oleh i glutathione ebstraselular hetersediaam sistein. Enzim ini terlibat dalam jalur Salvage dé dengan mengketolsa proses hidrelisanya menjadi komponen asam amino sistein, yang digunakan pada biosintesa glutathione intraseluler. Pada keadaan normal, berdasarlson toksiitos sitein, kadar asam amino ini sangat rendah dalam sel, dan i dalam plasma, shtein menjadi bentuk dlsulfide-cystine, Pentingnya siklus Y-glutamil dalam memulihan don menyediaken sistein tampak pada gambar 3Ketersediaan sistein sangat berperan pada biosintesis seluler glutathione, yang merupakan antioksidan terpenting bagi sel, tergantung dori aktivitas GGT yang memungkinkan enzim ini memegang percnan penting dari antioksidan sel” Lamar 3, 21us Gamma grutarit Enzim Alali fosfatase (ALP) ‘Alkali fosfatase (ALP) merupakan enzim yang menghidroliis fosfomonoesters dari sejumlch molekul organik seperti ribonuklectida, deoxy-ribonucleotides, protein, alkaloid, ester fosfat dan anhidrida asam fosfat denganberat molekul 160 kDa.Enzim ini pertama ali dilaporkan oleh Suzuki et al pada tahun 1907.Alkali fosfatase adalah enzim metallodependent yang menunjukkan optima aktivitas katalitik pada pH alkaline yang berfungst optimal pada pH basa 9.0 ~ 1055 sehingya enzim ini bersifat nonspesifik yang mampu bereaks! dengan berbagai substrat.Enzim ini membutuhkan Mg” sebagai ohtivator, Secara khusus, alkali fosfatase berfungsi membebaskan fosfat cnorganik dari ster fosfat organih dengan produ! allichol yang bersamaan (Gambar 1) "* Penuntun Praktikurn Kimia Klinik Lanjutan Page 8 © Dipindai dengan CamScanner Gambar Reaksi EnzimAlkall fosfatasedalam pH Optimal Gumber L Kamiha, Dovis Johnion. 203. Clinical chemistry: Pringiples, Techniques, CorrelationsSeventh Edion in Chapter 13; Enzymes p279-261) Alkali foxfatese merupakan enzim yang diprodulst terutama oleh hati di kedua membran kanalivull sinusoidal, empedu, dan tulang oxteoblest (telibat dalam produls! matriks tulang). Alhall fosfotase berfungs! untule memfesiitasitrarsfer metabolime anter membram sel, transport lipid dan proses heaifikes! dale sintesistulang, Abtivitas ALP ditemukan baryak pada jaringan, terutama dalam membran sel. Konsentrastertings! dtemukan di usus, hati, tulana, impa, plasenta, dan ginjl (termasul tubulus probsimal ginjad Lokes! pest enzim dalam jaringan ini dapat _membertkon gambaran peningkatan yang lebih dominan pada gangguan atau penyalit tertentu"? Mr Indikasi pemeriksaan ALP diantaranya: 1 Mengevaluasi tanda dan gejala berbagai gangguan terkait dengan peningkatan hadar ALP, seperti obstruls bilier, penyakit hepatobiler, hepateseluler, dan penyakit tulang, termasuk proses keganasan. > Menentukan peningkatan ALP yang diakibathan adanya pertumbuhon tulang normal atau destrukst tulang pada anck dengan pola pertumbuhan abnormal. 3. Selain mendiagnosis penyokit, pemantauan tingkat ALP berguna dalam ‘mengevaluasi fungsi hati pada pasien yang diberilzan ebat-obatan hepatotoksile. 4, Memantau efektivitas pengobatan untuk penyakit hat! Alkali fosfatose terdir ates tiga boenzim ALP utama, ALPs berasal dari hatl, ALP: berasal dori tulang. dan ALPs berasal dari usus. Kadar ALP bervariasi bercasarkan «sia dan Jenis hhelamin. Peningkaton kadar ALP lebih banyak ditemukan pada penyahit gongguan hepatobiler yang diakibathian ondisi obstruktif dan penyakit ganaguan tulang ‘oleh kerena ‘ada keterlibatan osteoblas. ALP juga sebagal penanda tumor yang meningkt pada kasus sarkoma osteogenite dan kanker payudera atau kanker prostat yang telah bermetastasis ke tulang. Di sisi lain, rendahnya konsentrasi ALP merupakan indikator adanya malnutrsi”""? Penuntun Praktikum Kimia Klinik Lanjutan Page 9 A @ Dipindai dengan CamScanner ‘Ada beberapa metode untul pemertksoan enzim alka fosfatee yaitu spektromets spoktrofotometri manual atau analizer kimia otomatis, tele detelst clektrokimia dan elektroforesis oenzim ALP. Metode klinis saat ini mengukur ALP ‘adalah metode spektrofotometri berdasarkan prosedur yang diterbitkan olsh McComb et a ee 1. Enzim Aminotransferase Pra Analitite te Pertiapan Pasien a. Hindarilatihan fis yang berat sebelum pengambilan sampel bbe Hindari obat atau zat yang dapat mempengaruhi aktfitas AST (yang -salislat, meningkatkan abtivitas : Ampiilin, erythromisin, Vitamin A, Asam folat, narketika, antihipertensi menurunkan gentamisin, tetrasilin, digitalis fluorozepam, INH, kontrasepsi oral, teofilin) siapan Sampel ‘a. Sampel yang dapat digunakan adalah serum atau plasma b. Hindari sompel serum atau plasma yang lis. Sentrifugasi dilakukan poling lambat satu jam setelah pengambilan sampel darah vena untukt mendapatkan serum atau plasma yang alsan diperiksa. d._ Penyimpanan sampel plasma yang tidak langsung diperiksakan dapat diimpan di kulkas dengan suhu yong bergantung dari lama penyimpanan sampel, yaitu: hari :Suhu20-25°C Thari + Suhu 4-8°C tbulan :-20°C 2. Alat dem Bahan a. Alat: 1) Mikropipet dan tie Penuntun Praktikum Kimia Klinik Lanjutan Page 10 @ Dipindai dengan CamScanner b. Baheny 1) Sampel serum atau plasma Komposis Reogen Pemerikiaan AST. | Komponen Monsentrasi TRIS buffer pH7.8 | 1o mmol | L-Aspartate | 320 mmol/L MDH (malate eee | dehydrogenase) Sodium azide Fag | ma | Homponen | Monsentrasi | 2-Oxoglutarate | 65 mmol/L | NADH | Tmmol | Sodium azide «g/L. t _ 7 Reagen tes dapat disimpan di kulkas dengan suhu 2 - °C don dapat digunaken sebelum melewati tanggal kadaluarsaHindarkan reagen dari kentaminasi dan sincr matahari langsung Reagen tes juga tidak boleh dibekukan. B. Analitih® insip Te: Matode tes kinetilk UV dengan persamaan reali sebagai berikut : Sampel ditambah dengan Ri selanjutnya dengan penambahan 2-Oxeglutarat dimulai reaksi antara: AST L-aspartate + 2 Oxoglutarat —t-olutamat + oxaloacetate . ApH . ‘Oxaloacetae + NADH + H! - malate + NAD Oxaloacetat yang dihesillkan sebanding dengan obsidas! dari NADH menjadi NAD, menggambarkan alttifitas AST dan diukur secara fotometrik. reaksi ee nee Penuntun Pralatkum Kimia Klinile Lanjutan Page 11 @ Dipindai dengan CamScanner ¢. Cara Kerja MAKRO SEMI MIKRO Reagen Standar tampel = Reagen—standar sampel Blankko Biante - : 201 - - 104! - 201 - : to Wl - 2000! | 200041 =| 2000411000 1000 ut 1000 pl = Campur, inkubasi 10 menit pada 20-25°C atau S menit pada 37°C | Ghur absorbans standar dan sampel pada panjang gelombang $00 nm D. — Nilai Rujakan «, Niai rujukan pemerikscan Aspartate Amino Transferase (AST) ‘Tabel 2+ Nilai Rujukan Pemeriksaan AST Jenis kelamin | Normal Range (U/L) Wanita <3 Loki-taki = «35 1. Ensim Gamma glutantil trensterare (GGT) A. PRA ANALITI 1. Persiapan pasien Tidak ada peniapan huss. Tanyakan pada posien tentang riwayat penggunaan ebat-obat tertentu seperti barbiturat atou fenitoin, karena obat- bat ini dapat mempengaruhi haxil pemeriksaan. Selain itu pengguncan alkohol juga perlu ditanyakan. 2. Pensiapan sampel Sampe! pada pemerityaan ini menggunakan serum atau plasma dolcm heparin atau EDTA Cara persiapan sampel :

You might also like