Professional Documents
Culture Documents
ID Hubungan Antara Umur Tingkat Pendidikan Pengetahuan Sikap Terhadap Praktik Safet
ID Hubungan Antara Umur Tingkat Pendidikan Pengetahuan Sikap Terhadap Praktik Safet
Artikel Ilmiah
RADITYA ARIWIBOWO
*)Alumnus FKM **) Dosen Bagian Keselamatan Dan Kesehatan Kerja
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS DIPONEGORO
Jalan Prof. Soedarto, SH. Tembalang, Semarang
Email: radityaariwibowo201@gmail.com
ABSTRACT
Safety riding awareness is the awareness about how to drive that promotes safety
by driving with the proper driving techniques, understand and follow traffic rules.
Motorcycle taxi job is a job that requires skill, balance, power and concentration in
riding a motorcycle, but it means the safety and completeness of the motorcycle is a
critical component in the drive to create safety and prevent accidents driving. The
aim of this research is analyzed correlation between age, level of education,
knowledge, attitude against safety riding awareness practices on the motorcycle taxi
riders. This was an explanatory research with cross sectional approach. The subject
of this research is the motorcycle taxi riders as much as 46 people respondents. The
result showed that the majority of respondents was old (74%), while education levels
of sustained ( 70 % ), respondents with knowledge safety riding less worth ( 56.5 %),
respondents in a attitude of safety riding less worth ( 60,8 % ), and respondents with
safety riding practice less worth ( 56.5 %). Based on chi square analysis obtained
age (p-value =0,514), level of education (p-value =0,014), knowledge (p-value
=0,024), attitude (p-value =0,001). The conclusions of this study is there is a
correlation between the level of education, knowledge, attitude and safety riding
awareness practice, while the variable age is not a meaningful correlation with the
discovery of the safety riding awareness practice.
PENDAHULUAN
Era globalisasi menuntut seperti mobil penumpang, bus, mobil
masyarakat modern untuk mempunyai truk3.
mobilitas yang tinggi. Mobilitas yang Mengingat banyaknya korban
tinggi tersebut mendorong tingginya jiwa dan besarnya kerugian ekonomi
kepadatan lalu lintas, baik barang dan sosial yang ditimbulkan oleh
maupun manusia di seluruh dunia. kecelakaan jalan, maka mendesak perlu
Melihat perkembangan yang ada dari dibangun budaya keselamatan jalan
kepadatan lalu lintas tersebut, semakin (road safety culture) di Indonesia.
banyak ditemukan fakta yang Berbagai program dan upaya sosialisasi
menunjukkan bahwa jalan raya justru telah dilakukan untuk mengurangi
menjadi ladang pembunuhan manusia tingginya angka kecelakaan, salah satu
modern1. upaya tersebut adalah pengenalan
Lalu lintas dan angkutan jalan safety riding. Tingginya angka
adalah satu kesatuan sistem yang terdiri kecelakaan sepeda motor sebagian
atas lalu lintas, angkutan jalan, jaringan besar juga melibatkan kendaraan lain
lalu lintas dan angkutan jalan, yaitu mobil, yang artinya juga dalam
prasarana lalu lintas dan angkutan 76% kecelakaan sepeda motor
jalan, kendaraan, pengemudi, pengguna sebagian juga melibatkan mobil,bahkan
jalan, serta pengelolaannya. Lalu lintas tidak jarang menjadi pihak yang
dan angkutan jalan sebagai bagian dari dirugikan4.
sistem transportasi nasional harus Menurut data dari Satlantas
dikembangkan potensi dan peranannya Polwiltabes Kota Semarang sepanjang
untuk mewujudkan keamanan, 2011 terdapat 19.839 kejadian
keselamatan, ketertiban, dan kecelakaan lalu lintas atau naik
kelancaran berlalu lintas dan angkutan dibandingkan tahun 2010, sebanyak
jalan dalam rangka mendukung 4.482 orang meninggal, 2.587 orang
pembangunan ekonomi dan luka berat, dan 25.172 orang luka
pengembangan wilayah2. ringan. Laporan itu juga menunjukkan,
Dari semua kendaraan yang korban meninggal dunia adalah pekerja
melintas di jalan raya, kendaraan atau umur produktif, yakni
bermotor dua atau sepeda motor karyawan/wiraswasta sebanyak 20.758,
mempunyai risiko yang tinggi dalam mahasiswa/pelajar 5.252 orang, serta
menyumbang kejadian kecelakaan lalu profesi lain-lain sebanyak 1.625 orang.
lintas. Cedera tak disengaja akibat Kendaraan yang paling banyak terlibat
kecelakaan kendaraan bermotor lebih kecelakaan adalah sepeda motor
banyak menyebabkan kematian 23.216, mobil barang 3.491 unit, serta
dibandingkan dengan tipe cidera yang mobil penumpang 2.495 unit5.
lainnya. Jumlah kecelakaan lalu lintas Selain sarana transportasi
akibat dari kendaraan bermotor dengan formal saat ini banyak juga terdapat
jenis kendaraan sepeda motor sarana transportasi informal seperti ojek
mengalami kenaikan dari tahun ketahun sepeda motor, ojek sepeda motor sering
daripada jenis kendaraan lainnya dimanfaatkan karena dapat cepat
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm
kartu anggota) di 5 paguyuban sejumlah nilai signifikansi tersebut diatas 0,05, ini
46 orang. Dalam penelitian ini sampel berarti tidak ada hubungan antara umur
yang digunakan yaitu menggunakan terhadap praktik safety riding.
total sampling. Dikatakan total Hasil penelitian ini tidak sesuai
(menyeluruh) karena pengambilan dengan teori yang menyatakan bahwa
anggota sampel dari populasi dilakukan umur sesorang dapat mempengaruhi
secara menyeluruh dari total populasi13. seseorang dalam berperilaku
Intrumen penelitian berkendara yang aman, seharusnya
menggunakan lembar kuesioner dan responden yang sebagian besar
lembar observasi berumur diatas 30 tahun (tua) lebih
Uji statistik dilakukan matang dan lebih terampil dalam
menggunakan software SPSS 17.0 for berperilaku daripada responden yang
windows. Uji hubungan dilakukan berumur dibawah 30 tahun (muda)14.
menggunakan uji Chi square. Hal ini dikarenakan walaupun
umur merupakan faktor yang
HASIL DAN PEMBAHASAN mempermudah seseorang dalam teori
Gambaran Karakteristik Responden perubahan perilaku namun masih
Tabel 1 Karakteristik Responden (Ojek) banyak faktor lain yang mungkin dapat
di Kecamatan Banyumanik Tahun 2012 menghambat perubahan perilaku
No Umur Frekuensi % tersebut seperti tingkat pendidikan yang
1 Muda (< 30) 12 26 mempengaruhi seseorang dalam
2 Tua (≥ 30) 34 74 menerima perubahan perilaku tersebut
Pendidikan Frekuensi % selain dari tingkat pendidikan pada
1 Tidak 14 30 umur tua juga cenderung kurang
Berkelanjutan memperhatikan resiko dan potensi
(Tidaksekolah, kecelakaan karena merasa lebih
Tamat SD) berpengalaman dan sudah terbiasa
2 Berkelanjutan 32 70 dalam melakukan pekerjaan tersebut.
(Tamat Dalam penelitian Dian14
SMP,SMA,PT) menyatakan adanya hubungan yang
Pengetahuan Frekuensi % bermakna antara umur dengan praktik
1 Kurang 26 56,5 safety riding, berbeda dengan penelitian
2 Baik 20 43,5 tersebut hal ini mungkin dikarenakan
Sikap Frekuensi % karena pengendara ojek yang memiliki
1 Kurang 28 60,8 umur tua mayoritas memiliki tingkat
2 Baik 18 39,2 pendidikan yang tidak berkelanjutan,
Praktik Frekuensi % sedangkan tingkat pendidikan
1 Kurang 26 56,5 merupakan faktor yang mempengaruhi
2 Baik 20 43,5 seseorang dalam menerima suatu
perubahan perilaku.
Analisis Hubungan Umur Responden Analisis Hubungan Tingkat
Pendidikan Responden Terhadap
Terhadap Praktik Safety Riding
Praktik Safety Riding.
Berdasarkan hasil uji Chi square
nilai signifikansi (p-value) kedua Dari hasil analisis didapatkan
nilai signifikansi (p-value) dari kedua
variabel tersebut sebesar 0,514, karena
JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT 2013,
Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013
Online di http://ejournals1.undip.ac.id/index.php/jkm