You are on page 1of 15
PEMERINTAH KABUPATEN BULELENG KANTOR CAMAT SAWAN ‘Jn Raya Sangsit Singaraja Telp Fax(0362) 21746 Kode Pos 81151 Website :hrtp: ’sawan bulelengkab go id, Email : sawan@bulelengkab 0 id SINGARAJA SPESIFIKASI TEKNIS PAKET PEKERJAAN : BELANJA MODAL BANGUNAN GEDUNG TEMPAT LAINNYA 4. Later Belakang 2. Maksud dan tujuan 3 Sasaran 4. Nama Organisasi 5. Informasi Pekerjaan (BELANJA MODAL PAGAR ) Dalam rangka mendukung pembangunan sarana dan prasarana Kecamatan Sawan serta Penunjang Kerja di Kecamatan Sawan , maka di tahun 203 ini pemerintah_mengalokasikan Dana Alokasi Umum (DAU) tambahan disetiep Kecamaten . Agar pelaksanaan kegiatan Pemeliharaan/Rehabilitasi Gedung Kantor Dan Bangunan Lainnya ini dilaksanakan dengan tertib, efesien, ekonomis, efektif, transparan dan bertanggung jawab maka perl dilakukan kerja sama yang balk bersama semua pemangku kepentingan baik di dalamKecamatan maupun dengan instansi tekait. Kecamatan Sawan sebagai salah satu Kecamatan yang menerima dana Rehabilitasi ini, telah siap menerima dan mengelola dana ini untuk Pemeliharaan / Rehabiltasi Sarana Dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor Atau Bangunan Lainnya (Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Lainnya (Belanja Modal Pagar ) serta Penunjang Kerja di dalam Kecamatan Sawan , tentunya melalui mekanisme dan aturan-aturan yang menjadi pedoman pelaksanaan a. Maksud dari pengadaan ini adalah untuk melaksanakan Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Lainnya (Belanja Modal Pagar Ji Kecamatan Sawan sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan sisi kualitas, volume, biaya, dan ketepatan waktu pelaksanaan pekerjaan, sehingga dicapai wujud akhir bangunan sesuai dengan persyaratan dan stander teknis pembangunan gedung. b. Tujuan dari pekerjaan ini adalah mendapatkan hasil pekerjaan Konstruksi yang memenuhi dan sesuai dengan spesifikasi dan persyaratan teknis yang tercantum dalam dokumen kontrak (tepat mutu) dan dilaksanakan secara tepat mutu, tepat waktu, tepat biaya, dan tertib administrasi Prosentase Pemeliharaan / Rehabilitasi Sarana Dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor Atau Bangunan Lainnya Kecamatan Sawan yang berkualitas, serta meningkatnya pertsipasi serta sinergi masyarakat dalam petaksanaan pembangunan Nama organisasi_ yang menyelenggarakanimelaksanakan pengadaan barang/jasa * KIUPD Pemerintah Daerah Kabupaten Buleleng + SKPD Kecamaian Sawan , Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng + PA Pengguna Anggaran Kecamaten Swan, Kecamatan Sawan, Kabupaten Buleleng a. Umum + Kegiatan Pemeliharaan Barang Milk Daerah Penunjang Urusan Pemerintahan Daerah © SubKegiatan < Pemeliharaan / Rehabilitasi Sarana Dan Prasarana Pendukung Gedung Kantor Atau Bangunan tsionya «+ Pekarjaan _: Belanja Modal Bangunan Gedung set (Belanja Modal Pagar) = Lokasi Kecamatan Sawan + Sumber Dana: Dana Transfer Umum — Dana Alokasi Umum ‘+ Pagu Anggaran : Rp 99.838.720 (Sembilan Puluh Sembilan juta Delapan Ratus Tiga Puluh Delapan Ribu Tujuh Ratus Dua Puluh Ribu Rupiah ) Waktu Pekerjaan: 60 (EnamPuluh) Hari Kalender Sejak SPMK ‘Masa Pemelinaraan : 180 (Seratus Delapan Puluh)Hari Kalender Pemberi Tugas = Pengguna Anggaran (PA) Kecamatan Sawan Ruang lingkup/batasan lingkup pengadaan pekerjaan konstruksi : Sesuai dengan dokumen spesifikasi teknis, BOQ dan Gambar DED yang terdiri dari A. PEMBANGUNAN PAGAR BELAKANG GEDUNG NEGARA (Full Finishing ) 4. PEKERJAAN PERSIAPAN 1) Pek. Pembersihan Awal 2). Pek. Pembersihan Akhir 3). Pek. Pembuatan Papan Nama Proyek 4) Pek. Uitzet dan. bouwplank 2. PEKERJAAN SMKK 1) Penyiapan RKK — Penyiapan Dokumen Rencana Keselamatan Kontruksi 2) _Sosialisasi Promosi dan Pelatihan — Papan Informasi K3 ukuran 3m x Im 3) Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri = Pelindung pernafasan (Masker) — Topi pelindung (Safety Helmet) = Rompi keselamatan (Safety Vest) 4) Asuransi dan Perijinan ~ BPIS Ketemagakerjaan 5) Personil Keselamatan Kerja = Petugas K3 Konstruksi 6) Fasilitas, Sarana dan Prasarana Kesehatan = Kotak P3K 7) Rambu-rambu yang diperlukan - Rambu peringatan 8) Pengendalian Risiko Keselamatan Kontruksi = Pita pengaman/pembatas area pekerjaan 3. PEKERJAAN TANAH 1) Pek. Galian Pondasi 2) Pek. Urugan pasir dibawah pondasi 3) Pek. Urugan tanah kembali 4. PEKERJAAN PASANGAN 1) Pek. Pas. Batu kosong 2) Pek. Pas. Batukali 1 pe: 5 ps 3) Pemasangan 1 m2 Batako 1: 5 cetak buntu Kualifikasi Penyedial Pelaku Usaha Personil Mangjerial 5. PEKERJAAN PLESTERAN 1), Pek. Plesteran dinding 1 pe: 5 ps 6. PEKERJAAN BETON 1) Pemasangan 1 m1 Sloof praktis beton bertulang (10 x 15) om 2) Pemasangan 1 m1 Kolom praktis beton bertulang (11 x 11) om 3) Pemasangan 1 m1 Ring praktis beton bertulang (10 x 15) cm B. PEMBANGUNAN PAGAR DEPAN GEDUNG NEGARA (FULL FINISHING) 1. PEKERJAAN PASANGAN 1) Pemasangan 1m acian 2) Pekerjaan Candi Bentar batu jogja kombinasi Tinggi 3.5 m 3) Pekerjaan Paduraksa Batu Jogja 4) Pas. Pintu Pagar Depen 2. PEKERJAAN FINISHING 1). Pengecatan tembok Eksterior Mata Pembayaran Utama 1, Mata Pembayaran yang pokok dan penting yang nilai bobot komulatifnya minimal 80% (delapan puluh persen) dari seluruh nilai pekerjaan HPS, dihitung mulai dari mata pembayaran yang nilai bobotnya terbesar. Peserta Badan Usaha harus memiliki perijinan berusaha dibidang Jasa Kontruksi yang masih berlaku a. IUJK fisik yang masin berlakuMIB/UJK OSS-KBLI (Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Komersial sesuai ketentuan PP no.24 Tahun 2018) Atau b. NIB dan sertifkat standar yang sudah diverifikasi dengan KBLI (Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Komersial Sesuai ketentuan PP No.5 tahun 2021), Memiliki Sertiiket Badan Usaha (SBU) dengan Kualifixasi USAHA KECIL, serta disyaratkan subbidang Klasifkasifiayanan : (BGO04) Jasa Pelaksana Konstruksi Bangunan Gedung Lainnya ‘Memiliki Kemampuan menyediakan personil manajerial untuk pelaksanaan pekerjaan yaitu sebagai berikut Jabatan Pengalaman Sertifikat bok antl Kerja Kompetensi Kerja [U™a" | 1. | Pelaksana 4 Tahun | SKT Pelaksana 4 oreng Lapangan bangunan | Gedung/Pekerjaan | Gedung (TA 022, TS | 051) Masing - masing personil melampirkan Curiculum Vitae (CV)/daftar riwayat pengalaman kerja yang ditandatangani oleh yang bersangkutan atau melampirkan referensi pengalaman kerja yang ditandatangani PPK atau Pejebat yang berwenang pada Dinas/Instansi/Swasta sebagai penggune [ 8 Peralatan Utama 9. Jenis Kontrak 10. Cara Pembayaran 11, Rencana Keselamatan Kerja Memiliki kemampuan menyediakan peralatan utama, minimal yang diperiukan yaitu: Jumlah_ | Kepemilikan! No. | Jenis Peralatan | Kapasitas | “(1ji) i | Minimal 1. | Mobil Pick UP | 4 300.00 1 MilikiSewa Dengan ketentuan: 4. Jenis, kapasitas dan jumiah alat memenuhi persyaratan 2. Peralatan yang dipersyaratkan adalah a. Milk sendiri dengan melampirkan bukti yang jelas pemegang hak, dapat dibuktikan dengan melampirkan dokumen yang mendukung kepemilikan misainya kwitansi/ nota ‘STNK/BPKB/Bukti kepemilikan lainnya pembelian / . Sewa beli yang dibuktikan dengan Invoice uang muka, angsuran atau bukti sewa beli lainnya c. Sewa dengan surat perjanjian sewa dengan ketentuan 1) Memenuhi syarat-syarat substantive tentang Bentuk Surat Perjanjian Sewa Peralatan ; 2) Perjanjian sewa wajib dilampiri bukti bukti kepemilikan Ipenguasaan terhadap peralaten dari pemberi sewa ; 3) Bukti penguasaan peralatan dari pemberi berupa sewa dapat + Surat pengalihan hak dari pemilik peralatan ke pemberi sewa © Surat kuasa dari pemilik ke pemberi sewa * Surat periyataan penguasaan alat ke pemberi sewa ‘© Bukti pendukung lainnya yang mencantumkan adanya emberian kuasa peralatan dari pemilik peralatan ke pemberi sewa, Gabungan Lumpsum dan Harga Satuan Pembayaran dilakukan dengan sistem Termin, Pembayaran dapat dilakukan setelah ada Berita Acara Pemeriksaan Pekerjaan. Penyedia menyiapkan penjelasan managemen risiko serta rencana tindakan sesuai tabel jenis pekerjaan dan identiikasi bahayanya di bawah ini Lampiran Rencana Keselamatan Kerja: pada saat Pemasangan 12. Spesifikasi Mengacu kepada metode pelaksanaan dan rencana anggaran dan biaya Teknis pekerjaan Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Lainnya (Belanja Modal Pekerjaan Pagar ) Konstruksi METODE PELAKSANAAN I. LINGKUP PEKERJAAN Kegiatan yang dimaksud dalam uraian ini adalah : “PEMELIHARAAN / REHABILITASI SARANA DAN PRASARANA PENDUKUNG GEDUNG KANTOR ATAU BANGUNAN LAINNYA”. 1.1, Lokasi Pekerjaan : Kecamatan Sawan 1.2. Lingkup Pekerjaan : Belanja Modal Bangunan Gedung Tempat Lainnya (Belanja Modal Pagar ) 1, PEKERJAAN PERSIAPAN Pekerjaan persiapan lapangan meliputi 1.1.Pek. Pembersihan Lapangan Halaman atau lapangan kerja terutama dimana lokasi tempat bangunan harus dibersihkan terlebih dahulu, 1.2,Pek. Pembuatan Papan Nama Proyek Papan nama kegiatan dipasang pada tiang kayu yang kuat tertanam dalam tanah. Ketinggian tepi bawah papan nama adalah 2 meter dari muka tanah. Ukuran Papan Nama Proyek adalah 80 x 120 cm, terbuat dari bahan multiplek tebal 9 mm, dicat dasar warna putih, tulisan warna biru, besar huruf disesuaikan, Letak pemasangan Papan Nama pada lokasi proyek yang mudah dilihat, Redaksi Papan Nama agar dibuat sebagai berikut 1) Kop Kecamatan Sawan pada bagian paling kiri atas , 2) Judul Kegiatan, 3) Nilai Kegiatan, 4) No. Kontrak, 5) Masa Kontrak, 6) Sumber Biaya, 7) Pelaksana, 8) Konsultan Pengawas 1.3. Uitzet Dan Bouwplank. a. Ukuran-ukuran pokok dan ukuran tinggi (elevasi) ditetapkan dalam gambar rencana b. Jika terdapat perbedaan antara gambar-gambar utama dengan gambar-gambar perincian, maka yang mengikat adalah ukuran-ukuran pada gambar utama atau sesuai dengan petunjuk Direksi Teknis. cc, Sebagai ukuran pokok + 0,00 disesuaikan dengan ukuran gambar rencana dan kondisi lapangan. d. Dengan ketentuan tersebut, maka Pemborong, Perencana, Direksi Teknis dan Pengawas akan menetapkan patok duga + 0,00 tersebut di lapangan yang terbuat dari patok beton yang sifatnya permanen yang dipelihara selama pelaksanaan pembangunan atau tanda lainnya yang bersifat permanen selama pelaksanaan pekerjaan e. Penetapan feil, ukuran dan sudut siku-siku dilaksanakan dengan mempergunakan alat-alat Waterpass dan Theodolit. f. Setelah ukuran ditetapkan, baru dilanjutkan dengan pemasangan papan Bouplank. Kayu papan yang digunakan minimal dari kelas kuat I dengan ukuran lebih kurang 2x20 cm dan usuk 4x6 cm. Bouplank dipasang dengan jarak minimal 1, meter dari tik terluar Bangunan atau sesuai kondisi lapangan. g. Perlengkapan perancah kerja agar dipersiapkan lebih awal sebelum memulai proses pekerjaan. 2. PEKERIAAN SMKK 1) Penyiapan RKK — Penyiapan Dokumen Rencana Keselamatan Kontruksi 2) Sosialisasi Promosi dan Pelatihan ~ Papan Informasi K3 ukuran 3m x tm 3) Alat Pelindung Kerja dan Alat Pelindung Diri — Pelindung pernafasan (Masker) Topi pelindung (Safety Helmet) = Rompi keselamatan (Safety Vest) 4) Asuransi dan Perijinan —_ BPJS Ketenagakerjaan 5) Personil Keselamatan Kerja - Petugas K3 Konstruksi 6) Fasilitas, Sarana dan Prasarana Kesehatan = Kotak P3K 7) Rambu-rambu yang dipertukan = Rambu peringatan 8) Pengendalian Risiko Keselamatan Kontruksi — Pita pengaman/pembatas area pekerjaan 3. PEKERJAAN TANAH 3.1. Pekerjaan Tanah a. Sebelum memulai pekerjaan pasangan bouwplank, Pemborong harus yakin bahwa semua permukaan tanah, baik tanah datar maupun garis transis yang tercantum dalam gambar adalah benar. b. Jika belum merasa yakin tethadap kebenaran keadaan permukaan tanah, Pemborong harus melaporkan secara tertulis kepada Direksi untuk selanjutnya diselesaikan bersama. Pekerjaan Urugan Pasir Bahan urugan pasir adalah pasir urug atau pasir pasang sesuai dengan kebutuhan. Pasir urug harus bebas dari kotoran dan biji-bjian yang dapat tumbuh. Urugan pasir digunakan untuk menguatkan lapisan tanah di bawah pondasi dan lantai Pemadatan pasir urug menggunakan handpress atau stamper dan dengan penyiraman secukupnya. Pengukuran ketebalan pasir dilakukan setelah pasir direndam air dan dipadatkan 3.3. Pekerjaan Urugan Tanah kembali 1) 2) 3) 4 5) 6) n 8) 9%) a Pekerjaan ini meliputi pekerjaan urugan tanah kembali dan pekerjaan urugan tanah peninggian lantai Bila akan ada penimbunan tanah, terlebih dahulu harus dilakukan pengupasan lapisan atas tanah (stripping) minimal setebal 30 cm dengan tujuan untuk menghilangkan Iapisan rumput, sisa-sisa akar tanaman, tanah humus dan benda-benda Iainnya yang dapat mengganggu kekuatan tanah, Kontraktor harus selalu menyediskan pompa air untuk menghindari genangan air dan Jumpur di tempat kerja, Tanah urug harus bebas dari kotoran. Hasil dari pengurugan harus padat dan mencapai peil yang dibutubkan Galian dan urugan (cut & fill) pada tapak harus dilakukan secermat mungkin untuk ‘menghindari adanya pekerjaan ulangan. Urugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum lapisan 30 cm dan setiap lapis, dipadatkan secara mekanis, dengan menggunakan Stamper. Setelah seluruh pengurugan selesai, hasil pengurugan harus berada dalam kondisi baik, padat dan stabil. Apabila hasil urugan belum baik, maka pengurugan harus diulang sampai mendapat persetujuan Direksi Unugan dengan tenaga manusia hanya dapat dilakukan untuk daerah - daeral urugan yang tidak akan menerima beban besar. Pemadatan dilakukan dengan stamper. Pemadatan dilakukan pada setiap lapis yang tebalnya tidak lebih dari 15 cm. Kepadatan yang disyaratkan untuk kosntruksi tanah urug adalah 8) Lapisan tana lebih dari 30 em di bawah permukaan sub grade, harus mencapai 90% dari kepadatan (kering) maksimum, b) Lapisan tanah kurang dari 30 cm di bawah permukaan sub grade, tanah dasar tanpa kolusi dan tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis kurang dari 25 em, harus ‘mencapai 100% kepadatan (kering) maksimum, ©) Tanah dasar berkolusi dengan indeks plastis sama dengan atau lebih besar dari 25 cm, terlebih dahulu harus diturunkan indeks plastisnya. Selama pemadatan berlangsung, kadar air harus dijaga agar tidak lebih besar dari 2% kadar air optimum... 4, PEKERJAAN PASANGAN. 44. Lingkup pekerjaan a. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat- alat. bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga mendapatkan hasil yang bermutu baik. b. Pekerjaan ini meliputi pekerjaan pasangan batu kosong, pasangan batu kali, pasangan batu bata, pekerjaan keramik, pasangan ubin pemandu dan pasangan loster sesuai dengan yang ditunjukkan didalam gamber. 4.2. Bahan dan Standard a. Semen (Gresik atau Tiga Roda), sesuai NI - 8 b. Pasir NI - 33 Pasal 14 ayat 2 ©. Air sesuai NI - 3 pasal 10. d. Batu kali / alam sesuai NI - 3 Pasal 19. e. Batako Cetak Buntu sesuai N - 10. 4.3. Adukan Pasangan Bahan dan adukan diukur dengan takaran volume dengan komposisi campuran Semen dan pasir sebagai berikut a. Pasangan pondasi batu kali 1 Pc : 5 Psr. b. Pasangan adukan kuat (trasram ) 1 Pc: Psr digunakan - Untuk semua pasangan diatas sloof sampai ketinggian 20 cm diatas lantai ~ Dan pasangan-pasangan lain yang harus kedap air ¢. Pasangan Batako 1 Pc: 5 Psr. Cetak Buntu ‘Adukan harus betul-betul homogen dengan menggunakan beton molen dan pemakaian air secukupnya 4.4. Pelaksanaan pemasangan pondasi Batu Kali a. Pondasi batu kali harus dipasang dibawah tembok, Kolom, sloof sesuai dengan petunjuk gambar. b. Diatas galian pondasi yang telah rata, bersih dari kotoran, dengan kondisi tanah padat ditebar pasir urug setebal 5 cm sesuai dengan gambar. . Batu kosong harus dipasang berdiri dengan ukuran 20 cm sesuai dengan gambar. d. Batu harus dan dibasahi sehingga bersih sebelum dipasang. Pasangan batu harus sedemikian sehingga tidak ada perletakan batu-batu kecil atau ukuran sama yang mengelompok dan gunakan yang cukup besar pada alas dan sudut-sudut pasangan pondasi {. Adukan harus mengisi semua sela batu dan tidak boleh menembus melampaui dua batu. 9g. Pasangan baru harus dilindungi dari gangguan luar dan cuaca, 45. Pekerjaan Pasangan Batako Buntu 1) Pasangan batako, dengan menggunakan aduk campuran 1 pc: 5 pasir pasang. 2) Sebelum digunakan batako ata bata merah harus direndam dalam bak air atau drum hingga jenuh, 3) Pasangan dinding batako sebelum diplester harus dibasahi dengan air terlebih dahulu dan siar-siar telah dikerok serta dibersihkan. 4) Pemasangan dinding batako dilakukan bertahap, setiap tahap terdiri maksimum 24 lapis setiap harinya, diikuti dengan cor kolom praktis. i 5) 6) 7 8) Bidang dinding 1/2 batu yang luasnya lebih besar dari 12 m2 ditambahkan kolom dan balok penguat (kolom praktis) dengan ukuran 12 x 12 om, dengan tulangan pokok 4 diameter 10 mm, beugel diameter 6 mm jarak 20 cm. Pembuatan lubang pada pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian ppekerjaan beton (kolom) harus diberi penguat stek-stek besi beton diameter 6 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan bagian yang ditanam dalam pasangan bata sekurang-kurangnya 30 cm kecueli ditentukan lain. Tidak diperkenankan memasang bata merah yang patah dua melebihi dari 5 %. Bata yang patah lebih dari 2 tidak boleh digunakan. Pasangan batako untuk dinding 1/2 batu harus menghasilkan dinding finish setebal 15 cm dan untuk dinding 1 batu finish adalah 25 cm. Pelaksanaan pasangen harus cermat, rapi dan benar-benar tegak lurus. 5. PEKERJAAN PLESTERAN 5.1 Pekerjaan Plesteran yy 2) 3) 4) 5) 6) 7) 8) 9) Campuran harus dibuat secara homogen dengan cara dan peralatan yang semestinya dengan air secukupnya. ‘Campuran yang akan dipasang harus selalu baru, jangan dibiarkan membeku lebih dari Liam. ‘Semua siar hendaknya dikerok sedalam mungkin lebih kurang 10 mm, sebelum diplester dan bila bat bata harus besrsih dari bekas-bekas perekat / kotoran- kotoran. ‘Semua dinding beton yang akan diplester harus di kerik agar plesterannya dapat melekat dengan baik. Semua bidang yang akan diplester harus disikat sempai bersih dan dibasehi sebelum diplester. Pelaksana akan membust contoh bidang plesteran terlebih dahulu. kemudian setelah di setujui oleh Direksi plesteran harus dilanjutkan sesuai dengan contoh. Semua sudut-sudut harus tegak dan tajam, dan bidang-bidang plesteran harus rata, Untuk dapat mencapai permukaan yang rata dari suatu plesteran yang beik, dimana diadakan pemeriksaan dengan garisan yang panjang balk horisontal maupun vertikal. Bilamana terdapat bidang plesteran yang berombek harus berusaha memperbaikinya secara keseluruhan. Bagian-bagian yang diperbaiki hendaknya dlibobok terlebih dahulu dengan baik, bobokan dibuat dalam bidang segel empat, kemudian diplester rata dengan sekitarnya, 10) Tebal plesteran tidak kurang dari 1,50 cm dan tidak lebih dari 2,00 om dengen toleransi Imm setiap meter panjang, sebelum benar-benar kering permukaannya digaris silang-silang untuk mengjkat lapisan berikutnya. Permukaan plesteran harus dibasahi secara berkala dan dilindungi dari terik matahari atau hujan, 11) Hasil akhir yang dikehendaki adalah : Bidang plesteran halus, rata, tidak bergelombang dan retak-retak, alur-alur lurus dengan ukuran yang sama den sudut-sudut yang tajam dan rapi 6. PEKERJAAN BETON 6.1. Lingkup Pekerjaan Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenage kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan didalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga mendapatkan hesil yang bermutu baik Pekerjaan ini meliputi pekerjaan berikut sesuai yang ditunjukkan pada gambar rencana, a) Pek. Beton Rabat k100 ( a) 2) b] Pek. Beton Sloof Praktis 10/15 em ©) Pek. Kolom Beton Praktis 11/11 cm d) Pek, Ring Beton Praktis 10/15 em 6.2. Bahan dan Standart 1) Semen (Gresik atau Tiga Roda) sesuai NI-8. 2) Pasir sesuai PBI- 1971/ NI~2. 3) Air sesuai PUBI-1970/NI -3 pasal 10. 4) Agregat terdiri dari agregat halus (pasir) dan agregat kasar (kerikil atau batu pecah) 5) Kerikil dan Batu Pecah, Besar butir beraneka ragam dan memenuhi analisa kerja (PBI ~ 1971). 6) Besi-Beton 7) Semua besi yang dipakai di atas harus mempunyai sertifkat dari produsen atau pabrik. Ketentuan toleransi ukuran besi disesuaikan dengan standar Sil atau SNI. Merk besi yang digunakan setara KS, CS dan WS. Dalam segala hal, besi beton harus memenuhi ketentuan. PB) - 1971 dan PBI yang telah disempurnakan, serta diameternya harus sama dengan yang tertera atau disyaratkan dalam gambar rencana, 6.3. Peralatan 1) Pelaksana harus wajib menyediakan semua peralatan untuk pembuatan kubus beton, pemeriksaan leleh (Siumptest). 2) Untuk pelaksanaan seperti beton molen, vibrator, kereta dorong, takaran bahan, alat- alat untuk membasahi/pemeliharaan beton waiib disiapkan oleh Pelaksana, 3) _Jumlah dan kualitas peralatan harus cukup dan baik untuk menjamin mutu dan kelancaran pelaksanaan pekerjaan dilapangan. 6.4, Campuran dan Mutu Beton 1) Mutu beton rabat lantai kerja K100 2) Beton sloof, kolom dan ring menggunakan campuran 1 Pe:3 Psr:5 Krk. 65. Pelaksanaan 65.1 Besi—Beton a) Mutu besi beton yang digunakan adalah = Mutu besi tulangan beton untuk diamater batang polos adalah BITP 24 (fy = 240 Mpa/2400 ke/em2), sedangkan mutu besi beton yang diprofil (Deform/ulir) minimal BUTD 40 (fy = 400 Mpa/4000 ke/cm2), untuk tulangan baja jaring (wire mesh ) BITD 50 (fy=500 Mpa/S000 kg/em2) dan ukuran sesuai ketentuan dalam gambar. Simbol “Q" (menunjukkan baja tulangan polos), Simbol "D" (menunjukan Baja Tulangan Deform/Ulir). Simbol "M* tulangan baja jaring ( wire mesh). b) Jika besi yang di datangkan ke lokasi tidak sesuai dengan yang tercantum dalam sertifikat atau diragukan, Direkst pekerjaan berhak memerintahkan kontraktor untuk melakukan pengujian terhadap besi tersebut. Semua biaya hasil pengujian menjadi tanggungan kontraktor. Bila hasil pengujian tidak sesuai dengan yang, tercantum dalam sertifikat, maka Direksi berhak menolak semua besi tersebut. ‘c) Membengkokkan dan meluruskan besi beton harus dalam keadaan dingin, sesuai dengan aturan yang berlaku. Panjang penyaluran besi beton dan panjang pengenekeran pada bagian-bagian konstruks! disesuaikan dengan gamber kerja atau menurut aturan beton terbaru. Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat dan kotoran lain yang dapat mengurangi daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi beton, fe) Besi beton harus dipotong dan dibengkokkan sesual dengan gambar. Kemudian dibentuk dan dipasang sedemikian rupa sehingga sebelum dan selama pengecoran tidak berubah tempat. ) Kawat beton yang dipergunakan harus lazim dipakal, sehingga dapat mengikat besi beton tetap pada tempatnya, Untuk mendapatkan mutu besi beton yang diinginkan, dapat dipergunakan besi beton dari produk yang ditun)uk Direksi Teknis. 2) Besi beton harus disimpan dengan tidak menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan di alam terbuka untuk jangka waktu yang panjane, Q hh) Dalam segala hal, besi beton harus memenuhi ketentuan PBI - 1971 dan PBI yang, telah disempurnakan, serta diameternya harus sama dengan yang tertera atau disyaratkan dalam gambar rencana. |) Kontraktor harus membawa hasil test laboratorium resmi dan contoh terhadap semua jenis dan diameter besi yang akan dipakai untuk mendapatkan persetujuan Direksi j) Membengkokkan dan meluruskan bes! beton harus dalam keadaan dingin, sesuai dengan aturan yang berlaku. k) Besi beton harus bebas dari kotoran, karat, minyak, cat, dan kotoran lainnya yang dapat mengurangi daya lekat semen atau dapat menurunkan mutu besi beton. |) Kawat beton yang dipergunakan harus yang lazim dipakai, sehingga dapat mengikat besi beton pada tempatnya. Setiap pertemuan dan atau persilangan besi harus dikat kuat dan rapi dengan kawat beton. 1m) Untuk mendapatkan mutu besi beton yang diinginken, dapat dipergunakan best beton dari produk yang berstandar SNI dan mendapat persetujuan Direksi 1h) Jaminan Mutu = Mutu bahan yang dipasok dan campuran yang dihasilkan, cara kerja dan hasil akhir harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam Seksi Standar Rujukan, Mutu performance beton yang ditargetkan adalah kualtas “Beton Expose” terutama untuk Kolom, Balok, Listplang beton dan Dinding beton dengan finishing expose. = Kentraktor harus membuat laporan tertulis atas data - data kualitas besi yang dipasang dengan disahkan oleh Direksi Pekerjaan dan leporan tersebut harus dilengkapi dengan nilai karakteristiknya. Laporan tertulis tersebut harus disertal sertifikat deri laboratorium. Penunjukan Laboratorium Pengujian harus dengan persetujuan Direksi Pekerjaan. 65.2. Cetakan Beton atau Bekisting a) Bahan, — Semua cetakan beton harus dibuat dari papan plywood yang tebalnya minimal 9 mm tergantung kualitas dan jarak rangka penguat cetaken tersebut. = Cetakan untuk beton finishing kasar, harus terbuat dari papan terentang atau dari bahan sejenis setelah mendapat persetujuan Direksi Bahan steger (tiang penyangga) harus terbuat dari kayu bermutu balk b) Konstruksi = Cetakan dibuat dan disangge sedemikian rupa sehingga dapet mencegah getaran yang merusak, dan tidak merubah bentuk sebelum, selama pengecoran berlangsung dan selama beton belum padat. = Cetakan dibuat sedemikian rupa untuk mempermudah pengecoran dan pemadatan beton tanpa merusak konstruksi beton, = Kayu steger (penyangga) harus dibuat sedemikian rupa dengan ukuran minimal suk 4/6 sehingga dapat menahan beban yang dipikulnya. = Kontraktor harus membuat shop drawing dari bagian - bagian konstruksi cetakan atau bekisting serta mendapat persetujuan Direksi ¢) Pelapis Cetakan = Untuk mempermudah membuka bekisting beton, dapat digunakan melapis cetakan dari bahan plastik yang dipasang sedemikian rupa dibagian dalam cetakan sehingga mudah dilepaskan dan hasil cetakan rapi atau dari bahan yang disetujul Direksi = Minyak pelumas, baik bekas maupun yang baru, tidak dibenarkan dipakal sebagai pelapis cetakan 65.3. Pengecoran Beton f a) Proporsi perbandingan campuran semen dengan bahan pengisi (pasir dan kerikil) adalah minimal. Jadi tidak dibenarkan untuk dikurangi semennya. Sebelum adukan beton dicorkan, semua cetakan harus betul - betul bersih dari kotoran seperti serbuk gergaji, tanah, minyak dan kotoran lainnya. Kemudian cetakan tersebut dibasahi dengan air secukupnya, namun tidak boleh ada genangan air pada cetakan tersebut, ) Pengecoran baru bisa dimulai setelah mendapet persetujuan Direksi. Apabila pengecoran beton dilakukan tanpa adanya persetujuan Direksi, maka kerugian ‘akibat pembongkaran, sepenuhnya menjadi tanggungan Kontraktor. d) Adukan harus homogen atau dengan warna yang merata dan harus sudah dicorkan dalam waktu 1 (satu) jam setelah pencampuran dengan air dimulai. ) ) Pengecoran suatu unit pekerjaan beton harus dilaksanakan terus menerus sampai selesal dengan tanpa berhenti, kecuali mendapat persetujuan Direksi f) Tidak dibenarkan mengecor beton disaat hujan, kecuali ada tindakan pengamanan Kontraktor, terutama untuk meneruskan pengecoran suatu unit pekerjaan, yang, mendapat persetujuan Direksi. Dalam hal ini Kontraktor harus berupaya ager beton yang baru dicorkan tidak dirusak oleh air fg) Setelah dicorkan pada cetakan, adukan harus dipadatkan dengan alat penggetar (vibrator) yang berfrekuensi dalam adukan paling sedikit 3000 putaran setiap menit. h) Penggetaran dilakukan selama 20 detik setiap satu adukan yang dicorkan, mulai pada saat adukan dicorkan dalam cetekan dan dilanjutkan dengan adukan selanjutnya. Vibrator tidak boleh menyentuh cetakan dan besi beton yang salah satu bagiannya telah dicor dengan adukan beton yang telah mengeras. Penggetaran harus dilakukan sebelum adukan yang dicorkan mencapai 7,5 cm. i) Adukan beton harus diangkut sedemikian rupa, sehingga dapat dicegah adanya pemisahan atau pengurangan bagian - bagian bahan. Adukan tidak boleh dijatuhkan lebih dari 2 meter. Untuk kolom - kolom yang tinggi, harus dibuatkan Jendela - jendela dengan jarak vertikal tidak lebih dari 2 meter. 6.6. Toleransi-toleransi a) Toleransi pada beton cetakan kasar. — Toleransi terhadap posisi untuk masing-masing bagian konstruksi adalah 1 cm. = Toleransi terhadap ukuran masing-masing bagian Konstruksi adalah - 0,3 dan + 0,5 em. b} Toleransi pada beton cetakan halus. ~~ Toleransi tehadap posisi untuk masing-masing bagian konstruksi 0,6 em. — Toleransi terhadap ukuran masing-masing bagian konstruksi adalah - 0,2 dan +0,4em. ©) Toleransi posisi vertikal : 2 mm/m’ 4d) Toleransi posisi horizontal : 1 mmn/m 6.7. Penggunaan Beton a) Pekerjaan beton digunakan untuk — Bangunan : pondasi, sloof, kolom, balok lantai, plat lantai, ring, dan lain - lain sesual dengan gambar kerja. = Halaman : beton rabat, pager halaman dan lain - lain sesual dengan petunjuk gambar kerja — Penggunaan adukan beton yang berbeda dalam pekerjean yang monolith seperti pada pertemuan balok dengan kolo, perbedaan adukan beton supaya dicorkan serentak atau berseling dimana beton yang mutunya lebih tinggi dicorkan lebih dahulu, kemudian tidak lebih 20 menit, dicorkan beton yang mutunya lebih rendah dan kemudian digetarkan sampai kiranya kedua mutu beton tersebut saling mengikat. Pemasangan heavy duty sealant merk Sikaflex 15 LM untuk t 7 “expansion joint” (pertemuan kolom atau belok atau lantal) ada dibawah pengawasan Direksi. 6.8. Perawatan Beton a) Beton Harus dilindungi dari pengaruh panas, hingga tidak terjadi pengauapan cepat. b) Beton harus dibasahal paling sedikit selama 7 hari setelah pengecoran. 6.9. Perbaikan Permukaan Beton a) Penambahan pada daerah yang tidak sempurna, keropos denngan cara grouting setelah pembukaan acuan, hanya boleh dilakukan setalah mendapat persetujuan Direksi atau Konsultan Pengawas. Bahan Grouting yang akan dipergunakan harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi atau Pengawas. b) Jika ketidak sempurnaan itu tidak dapat diperbaiki untuk menghasilkan permukaan yang diharapkan dan diterima oleh Direksi atau Konsulten Pengawas, maka harus dibongkar dan diganti dengan pembetonan kembali atas beban biaya kontraktor. 1) Ketidak sempurnaan yang dimaksud adalah susunan yang tidak teratur, pecah atau retak, ada gelembung udera, keropos, berlubang, tonjolan dan ada yang lain yang. tidak sesuai dengan bentuk diharapkan atau diinginkan. PEKERIAAN STYLE BALI Ruang lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga mendapatkan hasil yang bermutu baik ‘Adapun pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan pasang style bali bata press dan pekerjaan coating . Persyaratan Bahan ‘Semua bahan yang digunakan harus mempunyai kualitas | ~ Tempat, bentuk dan ukuran pekerjaan style Bali sesual dengan gambar rencana. © Persyaratan Pelaksanaan = Sebelum pekerjaan style Ball dlaksanakan, khususnya untuk pekerjaan yang mempunyai bentuk — bbentuk khusus, kontraktor wai membuat gambar kerja disertai dengan rencana pelaksanaannya. Pekerjaan style Bali dapat dilaksanakan setelah gambar dan rencana pelaksanaannya mendapat persetujuan direksi - Pemasangan bata press direkatkan dengan semen, sehingga pasangannya menjadi kuat dan tidak mudah lepas. ~ Semua pasangan harus kual, rapi, bersih, dan sesuai dengan gambar kerja balk bentuk maupun vukurannya — Air semen atau bahan lainnya yang digunakan untuk perekat pasangan tidak boleh kelihatan dari luar, ~ Pekerjaan coating baru bisa dilaksanakan apabila pekerjaan style Bali telah dinyatakan selesai atau disetujui oleh Direksiipengawas. PEKERIAAN PENGECATAN, Ruang lingkup pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan-bahan, peralatan dan r 9. 1 alat-alat bantu yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pekerjaan ini sehingga mendapatkan hasil yang bermutu bai. ‘Adapun pekerjaan yang termasuk dalam pekerjaan pengecatan yaitu pekerjaan pengecatan tembok, pekerjaan pengecatan plafon dan pekerjaan pengecatan kayu. Persyaratan Bahan : Pekerjzan pengecatan tembok dan bahan menggunakan cat vinilex Pekerjaan pengecatan kayu menggunakan cat mowilex Wama / nomor cat yang akan dipakai harus mengikuti petunjuk / daftar yang akan iberikan oleh Direksi/Pengawas. Kontraktor wajib menunjukkan contoh cat yang dimaksud sebelum pengecatan dimulai. Persyaratan Pelaksanaan : Pada prinsipnya semua pengecaten harus dilaksanakan sesuai dengan petunjuk dar pabriknya, sebelumnya kontraktor harus memberikan brosumya dan cara pengecatan tersebut kepada Dirks Wama sesuai dengan rencanaidisetujui oleh Direksi. Bidang-bidang yang akan dicat harus sudah disiapkan dalam arti cukup kering, rata tidak ada cacal, bers, tidak berminyak dl dengan persyaratan dari pabrik. Seliap lapisan harus dilaksanakan dengan baik dan rata (digunakan ro), yang jangka waktu antara pengecatan lapisan pertama dan lapisan selanjuinya harus cukup lama, sesual dengan persyaratan pabrik Bidang cat yang masih basah diindungi dari debu, atau kotoran lainnya, Perbaikan-perbaikan dilaksanakan apabila retak-retak yang terdapat pada bidang cal harus diperbaiki dengan menggunakan plamir, amplas halus, Kemudian dicat lagi sampai balk. Tebal lapisan cat harus merata dan sama wamanya (tak belang-belang). Haus bersin dari kotoran-kotoran, tidak boleh ada bekas goresan kuas atau cacatlainnya. Tidak boleh ada kerusakan seperti : menjamur bidang permukaan, terkelupas lapisan cat dan luntur wama aslinya. PENUTUP. Hal - hal yang tidak tercantum dalam rencana kerja dan syarat - syarat ini, pada uraian pekerjaan ddan bahan - bahan tidak dinyatakan dengan kata - kata “Harus dipasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan olch Pelaksana (Dalam Hal ini Pemborong)” tetapi bila mana pekerjaan - pekerjaan bahan-bahan tersebut nyata adalah menjadi bagian dari pekerjaan pelaksana, maka pernyataan tersebut dianggap dimuat dalam Rencana Kerja dan Syarat - Syarat ( RKS ) ini, dan bukan sebagai pekerjaan lebih, Pelaksana sebelum penyerahan pekerjaan wajib mengadakan pembersihan dan perapian dan perbaikan - perbaikan dilapangan sampai mendapat persetujuan Direksi dan Pemimpin Kegiatan. 3. Gambar — gambar: f ) Semua gambar - gambar kerja yang dipakai dalam pelaksanaan pekerjaan ini supaya mendapat persetujuan dari Direksi. b) Persetujuan atas gambar - gambar tersebut harus disahkan dan ditanda tangani. ©) Gambar - gambar hasil pelaksanaan (Asbuilt drawing) dan perhitungan - perhitungan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini dibuat oleh Kontraktor secepatnya sebelum pekerjaan penyerahan tahap pertama dan disahkan oleh Direksi. Sangsit, April 2023 Pengguna Anggaran! RSA S801029 200312 1 007

You might also like