You are on page 1of 8
FATWA KETENTUAN HUKUM MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 Prinsip Muamalah TENTANG : i HUKUM DAN PEDOMAN Melalui Media Sosial BERMUAMALAH MELALUI Setiap mucin yang bermuamalah mela media MEDIA SOSIAL beri |. Senantiasa meningkatkan kelmanan dan ketakwaan, tidak mendorong kekufuran dan kemaksiatan. 2. Mempererat ukhuwwah (persaudaraan), balk ukhuwwah Islamiyyah (persaudaraan ke- O © Islaman), ukhuwwah wathaniyyah (persaudaraan kebangeaan), maupun ukhuwwah insaniyyah (persaudaraan kemanusiaan). 2 |. Memperkokoh kerukunan, baik intern umat beragama, antar umat beragama, maupun antara umat beragama dengan Pemerintah. Indonesiaku #MuamalahMedsosiah FATWA KETENTUAN HUKUM MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG Perbuatan Haram Dalam HUKUM DAN PEDOMAN Muamalah Melalui Media Sosial (1) BERMUAMALAH MELALUL _ Setiap mustim yang bermuamalah melalui media MEDIA SOSIAL sosial diharamkan untuk: Permusuhan. 4. menyebarkan materi 2. melakukan bullying, ujaran dan permusuhan ° ku, agama, ras, ‘L atau antar golengan. menyebarkan konten s © 3. menyebarkan hoax serta yang benar tetapi tidak informasi bohong meskipun ‘sesual tempat dan/atau idonesiaku dengan tujuan balk, seperti waktunya. #MuamalahMedsosiah FATWA TENTANG HUKUM DAN PEDOMAN BERMUAMALAH MELALUI MEDIA SOSIAL oo ys, © a. mescuncan atom ent Indonesiaku KETENTUAN HUKUM #3 MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 Perbuatan Haram Dalam Muamalah Melalui Media Sosial (2) Hukumnya Haram 1. Memproduksi, menyebarkan dan/ 3. Menyebarkan konten yang bersifat ‘atau membust dapat diaksesnya kontenfinformasi fa. yang tidak benar kepada ‘masyarakat; . tentang hoax, ghibab, fitnah, rnamimah, lb, bullying, wjaran kebencian, dan hal-hal lain ‘sejenis terkait pribadi kepada aib, gosip, kejelekan orang lain ‘atau kelompok kecuall untuk kepentingan yang dibenarkan ‘secara evs pribadi ke khalayak, padahal konten tersebut diketahui tidak patut untuk disebarkan ke publik, seperti pose yang mempertontonkan aurat; |. Aktifitas huzzer di media sosial yang menjadikan penyediaan informasi berist hoax, ghiban, fitnah, ‘namimal, bullying, all, gosip, dan hal-hal Iain eejenis sebagai profest untuk memperoleh keuntungan, balk ekonomi maupun non- ekonomi, Demikian juga orang yang menyuruh, mendukung, membantu, ‘memanfaatkan jasa dan orang yang ‘memfasilitasinya, #MuamalahMedsosiah FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA NOMOR 24 TAHUN 2017 TENTANG HUKUM DAN PEDOMAN BERMUAMALAH MELALUI MEDIA SOSIAL eR . Indonesiaku PEDOMAN BERMUAMALAH Pedoman Umum Bermuamalah metalui media eosial harus dilakukan tanpa melanggar ketentuan peraturan perundang-undangan. Hal yang harus diperhatikan dalam menyikapi Kontenv/informasi di media sosial, antara lain: 1 yma dan ketentuan Konten/informasi yang berasal dari media sosial memiliki kemungkinan benar dan salah. . Kontenvinformasi yang baik belum tentu benar. . Kontenvinformasi yang benar belum tentu oom. rs99 @: bermantaat Konten/informasi yang bermanfaat belum tentu cocok untuk disampaikan ke ranah publik. Tidak semua konten/Informasi yang benar itu boleh dan pantas dieebar ke ranah publik. #MuamalahMedsosiah 1 PEDOMAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA a NOMOR 24 TAHUN 2017 Verifikasi Konten/Informasi TENTANG “Dapat informasi, Jangan langsung sebar sebelum HUKUM DAN PEDOMAN : BERMUAMALAH MELALUT diverifikasi dan proses tabayyun’ MEDIA SOSIAL Proves ‘abayyun terhadap kontervinformaci dlakukan dengan langkah: 1. Dipastikan agpek sumber Intormasl (sanacjnya, yang meliputi dian, reputasi, kelayakan dan keterpercaysannya. 2. Dipastikan agpek kebenaran konten (malar)nya, yang meliputl lel dan maksudnya. } S, © © 3. Dipactixan konteks tempat dan waktu serta ltar belakang east Ge Oo informasi tersebut dicampaikan. Cara memastikan kebenaran Informas| antara lain dengan langkah: 1. Bertanya kepada eumber informaal jika diketahul ikaei kepada pihak-pihak yang memiliki otoritas dan Catatan upaya tabayyun dilakukan secars tertutup kepada pihak yang terkal, tidek dliakukan Secara terbuka dl ranah publk (seperti melalul group ‘media sosial), yang bisa menyebabkan koniervinformasi yang belum {elas kebenarannya tersebul beredar lua ke publk. #MuamalahMedsosiah PEDOMAN E69 FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA BERMUAMALAH NOMOR 24 TAHUN 2017 Pembuatan Konten/Informasi (1) inlaid Pembusten kontervinformaei yang akan disampaikan ke ranah HUKUM DAN PEDOMAN Publik harus berpedoman pada hal-hal sebagai berikut: BERMUAMALAH MELALUIL 4. menggunakan kalimat, grati MEDIA SOSIAL ‘mudah difahami, tidak multta 2 3 eo & kemtrmast yng ust nn earn oar ma ah unr J dalam pengertian yang luc > 5. konten/informasi yang dibuat berdampak baik bagi penerima dalam mewujudkan kemaclahatan certa menghindarkan di kemafoadatan 8. memilih diksi yang tidak provokatif serta tidak membangkitkan kebencian dan permusuhan, 7. kontennya tidak berisi hoax, fitnah, ghibah, namiman, bullying, ‘go0lp, ujaran Kebencian, dan hal Iain yang terlarang, balk secara ‘agama maupun ketentuan peraturan perundang-uncangan. kontennya tidak menyebabkan dorongan untuk berbuat hal: hal yang tertarang eecara eyar'l, ceperti pornograff, vieualicast kekeragan yang terlarang, umpatan, dan provokasi. 1. Kontennya tidak bertst hal-hal pribadi yang tidak layak untuk disebarkan ke ranah publik. #MuamalahMedsosiah PEDOMAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA BERMUAN ADAH Penyebaran Konten/Informasi (2) TENTANG HUKUM DAN PEDOMAN noo BERMUAMALAH MELALUI 1. Konten/Iinformasi tersebut benar, balk dari sisi si, sumber, MEDIA SOSIAL Walta dan tempat belgang cera Konan informa! disampalkan. manfaat, baik bagi diri penyebar maupun bagi orang u kelompok yang akan menerima informas! tersebut. Bersifat umum, yaltu informas! tersebut cocok dan layak diketahul oleh masyarakat dari eeluruh lapiean seaual _ dengan keragaman orang/khalayak yang akan menjadi ‘target sebaran informa, ‘Tepat waktu dan tempat (mugtadla hal), yaitu informaci yang akan disebar harus sesuai dengan waktu dan ‘tempatnya karena informasi benar yang disampaikan pada waktu darvatau tempat yang berbeda bisa memiliki perbedaan makna. 5, Tepat konteks, informacl yang terkalt dengan konteks tortentu tidak boleh dilepaskan dari kontekenya, terlobih ditempatkan pada konteks yang berbeda yang memiliki kemungkinan pengertian yang berbeda. ‘Memiliki hak, orang tersebut memiliki hak untuk penyebaran, tidak melanggar hak seperti hak kekayaan Intelektual dan tidak melanggar hak privacy. SatuIndonesiaku #MuamalahMedsosiah - PEDOMAN FATWA MAJELIS ULAMA INDONESIA Reena ay NOMOR 24 TAHUN 2017 Penyebaran Konten/Informasi (2) TENTANG 41, Tidak boleh menyebarkan informat HUKUM DAN PEDOMAN BERMUAMALAH MELALUI hal lain sejenis yang tidak layak sebar kepada khalay 'b. untuk menutupi Kesalahan, membenarkan yang salah da MEDIA SOSIAL menyalahkan yang benar, membangun opini agar seolah- lah b, berhasil dan sukses, dan tujuan menyembunyikan kebenaran serta menipu khalayak. ‘ifat pribadi ke khalayak, padahal Konten tersebut ciketahui tidak patut untuk disebarkan ke ranah publik, seperti ciuman S oO ‘suaml Istri dan pose foto tanpa menutup aurat. 2: Setiap orang yang mempercieh informs! tentang al, i, dan atau hal yang tidak diaukal oleh orang lain tidak v boleh ronjaberaniya taped Khalaye, reel dengan alean tabayuns 4, Setiap orang yang mengetahui adanya penyebaran informasi tentang alb, Kesalahan, dan atau hal yang tidak disukal oleh ‘rang lain harue melakukan pencegahan; ‘Orang yang bersalah telah menyebarkan informas! hoax, ahiban, tna, namimah,aib, ujaran kebencian, dan hal-hal iin ‘ejenis kepada khalayak, balk sengaja atau tidak tahu, harus bertaubat dengan meminta mapun kepada Allah (ita) sorta; () meminta maat kepada pihak yang cirugikan (I) menyesall perbustannya; Il) dan Komitmen tidak akan mengulang Satuindonesiaku #MuamalahMedsosiah

You might also like