You are on page 1of 27
PENGERTIAN, FILOSOFI, DAN FUNGS! TARIF Pengertian Pengertian dari tarif dapat bermacam-macam tergantung dari sisi mana kita meninjaunya. Dari sisi pemerintah tarif dapat diartikan sebagai selling prhartis ice atau harga pedoman tertinggidari suatu produk baik yang berupa barang maupun jasa yang menentukan harga jual. Sehingca terif yang ditetapkan oleh Pemerintah dalam transaksi jual suatu produk ditetapkan sebagai pengendali. Dari sisi pengguna jasa tarif berarti Dalam-kondisi harga yang disebabkan oleh mekanisme pasar karen adanya permintaan dan penawaran (demand and supply) terhadap suatu -produk. Dalam kondisi yang demikian pihak produsen akan me iginginkan tarif yang tinggi untuk pengembalian biaya pokok produksi ditambah dengan keuntungan. Di lain pihak konsumen menginginkan tarif yang rendah. Schingga akan terjadi negosiasi untuk tart yang disepakati Dari sist pengusahs, tarif dapat diartikan sebagai harga produk barang/jasa vyang telah diberikan. Sehingga tarif untuk pelayanan jasa angkutan di perairan, jas bongkar muat, jesa pelabuhan dan Iain-lain adalah harga jase untuk setiap jenis pelayanan yang terdapat di dalam masing-masing jenls pelayanan tersebut, ‘Tacit pelayanan jasa dimaksud terjadi, karena ada pihak yang memberikan 2tau menyediakan pelayanan (pihak penyelenggara), sebab itu tarif harus jelas besarannya, jenis pelayanan yang disediakan dan bagaimana pemberlakuannya. Dalam penetapan besaran tarif,biasanya didssarkan pads seberapa besar produkst telch/akan dibentuk, sehingga perlu mempertimbangkan beberapa prinsip pokok untuk dijadikan dasar sebagai kerangka pungutan kepada pengguna jasa. b. Filosofi Tart - Tarif jasa angkutan di perairan, jasa bongkar muat, jasa pelabuhan dan !ain- lain merupakan harga dari pelayanan jasa yang diberikan kepada pengguna jasa dengan _memperkatikan daya beli,, segmentasi pasar serta kemampuan memproduksi jasa tersebut secara efisien dan berkesinambungan. = Tarif asa tersebut harus dapat menutup seluruh biaya (cost recovery). @ Dipindai dengan CamScanner = Tarif jasa dengan memperhitungkan cost recovery ditambah keuntungan yang wajar agar mampu mengembalikan investasi (investment recovery) schingga dapat menumbuh kembangkan perusahaan, = Tarif jasa harus mampu mendorong peningkatan pelayanan dan produktivitas. = Tarif jasa harus dapat menunjang pertumbuhan ekonomi dan mengantisipasi slobalisasi serta mampu mendorong pers2ingen perdagangan yang semakin copat. © Fungsi Tarif = Tarif jasa merupakan jantung bagi kelangsungan hidup penyelenggara angkutan, diperairan, bongkar muat, pelabuhan dil. = Tarif jasa berfungsi sebagai alat pengendali untuk menjamin dan mendorong penggunaan sumber daya secara optimal. = Tarif jasa sebagai alat_ manajemen untuk pengendalian operasional dan pengembangan usaha. + Tarif jasa berfungsi menjamin pengguna jasa untuk mendapatkan pelayanan dan kepastian berusaha. 1. ASPEK LEGALITAS TENTANG TARIF 2. UUD 1945 Termaktub dalam pasal 33 ayat (2) UUD 1945 yang berbunyi : Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai tajat hidup orang banyak dikuasai oleh Negara “. Jasa sektor transportasi, dapat digolongkan sebagai salah satu cabang produ ang penting bagi negara dan menguasai hajat hidup orang banyak, karena merupakan kebutuhan masyarekat luas sebagai sarana untuk memperiancar arus barang dan jasa, serta meningkatkan mobilitas manusia keseluruh wilayah sehingga berfungs! strategis. Sesuai maksud tersebut, Pemerintah mengatur tentang pembinaan dan penyelenggaraan angkutan serta terminal, termasuk pengaturan sistem pentaripannya. @ Dipindai dengan CamScanner 2. GBHN ‘Amanat GBHN Tahun 1993 menyatakan, tentang tujuan_pembangunan Perhubungan yang diarahkan kepada Sistem Transportasi yang andal, berkemampuan tinggi dan diselenggarakan secara tertib, lancar, aman, nyaman dan cefisien dalam menunjang dan sekaligus menggerakkan dinamika pembangunan, mendukung mobilitas manusia, barang dan jasa, mendukung pada distribust nasional, serta mendukung pengembangan wilayah dan peningkatan hubungan internasional_ yang lebih memantapkan perkembangan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam rangka mewujudkan Wawasan Nusantara. 3. UNDANG-UNDANG RINOMOR 17 TAHUN 2008 TENTANG PELAYARAN Pada pasal 35 dijelaskan bahwa : a. Tarif angkutan di perairan terdiri atas tarif angkutan penumpang dan tarif angkutan barang, b._ Tarif angkutan penumpang kelas ekonomi ditetapkan oleh Pemerintah. Tarif angkutan penumpang non ekonomi ditetapkan oleh penyelenggara angkutan berdasarkan tingkat pelayanan yang diberikan, 4d. Tarif angkutan barang ditetapkan oleh penyedia jasa angkutan berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia jasa angkutan sesuai dengan jenis struktur dan golongan yang ditetapkan oleh Pemerintah. Selanjutnya pada pasal 36 disebutkan, tarif usaha jasa terkait ditetapkan oleh penyedia jasa terkait berdasarkan kesepakatan antara pengguna jasa dan penyedia jasa terkait sesuai dengan jenis, struktur dan golongan yang ditetapkan oleh Pemerintah. ketentuan lebih lanjut mengenai Jenis, struktur dan golongan tarif angkutan dan usaha jeca terkait diatur dengan Peraturan Pemerintah. 4, PP NOMOR 61 TAHUN 2009 TENTANG KEPELABLHANAN Pada pasal 42 ayat (2) huruf g dijelaskan bahwa Otoritas Pelabuhan mengusulkan tarif untuk ditetapkan Menteri, atas penggunaan perairan dan/atau daratan, dan litas pelabuhan yang disediakan oleh Pemerintah serta jasa kepelabuhanan yang, @ Dipindai dengan CamScanner disclenggarakan oleh Otoritas Pelabuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, dan menjamin kelancaran arus barang, Selanjutnya pada pasal 61 ayat (1) dijelaskan pula bahwa pengusulan tarif sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 ayat (2) huruf g dilakukan oleh Otoritas Pelabuhan kepada Menteri untuk setiap pelayanan jasa kepelabuhanan yang diselenggarakannya. 5. PP NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG JENIS DAN TARIF ATAS JENIS PENERIMAAN NEGARA BUKAN PAJAK YANG BERLAKU PADA DEPHUB, Pada pasal 1 ayat (1) huruf b Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak meliputi Jasa ‘Transportasi Laut. Dimana pada ayat (2) dijelaskan bahwa Jenis dan Tarif atas Jenis Penerimaan Negara Bukan Pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terlampir pada angka Romawi ll sebagaimana ditetapkan dalam lampiran Peraturan Pemeriniah ink Pada pasal 5 dijelaskan bahwa Kapal berbendera asing yang beroperasi di dalam negeri, dikenakan tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak jasa pelayanan kapal angkutan laut luar negeri. Selanjutnya peda pasal 6 dijelaskan bahwa : (2) Besaran jasa pemanduan di iver pemanduan wajib pandu dan perairan pandu lar biasa dikenakan tarif sesuai dengan tarif jasa pemanduan di Pelabuhan Umum, di Dermaga Untuk Kepentingan Sendiri, dan di Pelabuhan Khusus sebagaimana ditetapkan dalam lampiran Peraturan Pemerintah, (2) Besaran tari jasa pemanduan diluar perairan wajib pendu dan perairan pandu luar biasa, tidak termasuk biaya akomodasi dan transportasi. (3) Biaya akomodasi dan transportasi, dibebankan kepada wajib bayar yang ‘meminta jasa pemanduan sesuai dengan peraturan perundang-undangan. PENENTUAN TINGKAT TARIF UANG TAMBANG (FREIGHT RATE 41) Freight untuk muatan break bulk (muatan tidak di dalam container) ) Untuk muatan break bulk umumnya tarif per Revenue Ton (Rev. Ton). Rev. Ton dalam hal ini dapat diartikan per m3 atau Cuft untuk muatan ringan atau muatan yang mempunyai_ stowage factor atau SF di atas 40 (SF 40 artinya @ Dipindai dengan CamScanner b) ¢ setiap ton berat muatan memakai ruangan 40 cuft), bisa juga diartikan per ton berat untuk muatan berat atau yang mempunyai SF < 40, arf ini pun bisa bervariasi tergantung comodity-nya atau kesulitan menangani muatan atau mungkin muatan tersebut perlu dilanjutkan oleh 2" carrier karena pelabuhan tujuan akhir tidak di singgahi kapalnya, atau mungkin bentuk pengapalannya FIOS (T) , artinya biaya bongkar/muatnya ditangani oleh shipper dan consignee, sehingga tingkat freightnya tentu hanya kecil saja, dan lain sebagainya, yang secara singkat dijelaskan sebagai berikut : Bentuk tarif freight, secara masing-masing atau gabungan dari: = Stowage rates : atas dasar sulit/mudahnya stowage - Advalorem rates : atas dasar harga/nilai barang yang tinggi = Tarif dari main port di pelabuhan muat ke main port di pelabuhan tujuan = Through freight rates. : tarif langsung s/d pelabuhan tujuan yang tidak disinggahi kapal (perlu ada transhipment) = Commodity rates : sesuai jenis barang = Class rates : beberapa jenis barang dibagi dalam kelas-kelas = General cargo rates : tarif gabungan dari barang-barang potongan (tidak termasuk commodity rates dan classrates) Ditambah surcharges untuk : - Refrigerated Cargo = Deck Cargo rates - Heavy lift rates = Long length rates = Parcel rates = Arbitrary rates : tambahan karena serana peiabuhan jumlah muatan terlalu sedikit dan lain-ai - Optional rates : pelabuhan tujuan tidak pasti di antara 2-3 pelabuhan, baru akan ditentukan nanti setelah ada Landing Order. ~ Less than ship load: tergantung banyak sedikitnya muatan. @ Dipindai dengan CamScanner d) e) - Mungkin ada perubahan kurs atau lonjakan harga bunker. Variasi Tarif Freigh ~ Conference rates : tarif oleh sekelompok carrier yang bersepakat mengenai tarif freight, syarat pengangkutan, pengaturan jadwal antar angeota, share muatan. = Open rates : menentukan sendiri tarif oleh masing-masing perusahaan pelayaran ~ Lokal rates : tarif perdaerah /wilayah, biasanya ditentukan proportional rates. ~ Joint rates: ditentukan bersama beberapa perusahaanpelayaran sejenis, misainya oleh perusahaan pelayaran pantai = Carriers tariff: daftar tarif yang dibuat oleh perusahaan_pelayaran untuk beberapa rute. Beberapa Istilah Freight : ~ Freight Forward : freight yang dibayar di pelabuhan tujuan, jika dalam kontrak tidak disebutkan dimana freight di bayar. - Freight Collect : freight dibayar dipelabuhan tujuan sesuai kontrak. = Freight Prepaid : freight dibayar di pelabuhan muat. - Freight at risk: jika kpal rusak, muatan tidak sampai maka freight tidak dibayar. . kalau barang sampai tapi consignee tidak mau membayar freight’ maka barang dapat digadaikan oleh carrier. - Advanced Freight : dalam voyage charter ada uang muka (70 ~ 25%) dan sisanya Dibayar di pelabuhan tujuan. - Gross Freight : freight tanpa potongan premi asuransi, bunga, komisi dsb. @ Dipindai dengan CamScanner = Eared Freight : freight pasti dibayar walau barang tidak sampai (guaranted freight). Sebaliknya Cargo Owner dapat mengklaim bila barang. tidak diterima sesudah membayar freight. + Distance Freight : kalau air laut akan membeku, munekin kapal perlir pindah, sehingga freight perlu ditambah. = Dead Freight : kalau penyewa kapal (voyage charter) tidak dapat memenuhi jumlah muatan sesuai_ yang dijanjikan, maka dikenakan dead freight. = Back Freight : bila pengangkut gagal menyerahkan muatan dipelabuhan tujuan bukan karena kesalahan pengangkut, dan terpaksa muatan dibawa kembali, maka carrier berhak mendapat back freight. - — Lumpsum Freight : jumlah freight yang di janjikan lebih dahulu untuk satu voyage dalam voyage charter. - Over Freight : jumlah minimum atau maximum freight yang diterima dalam hal jumlah barang yang di angkut mungkin kurang atau berlebih. Tarif freight dalam praktik, berdasar kepentingan Carrier maupun Cargo Owner. (1) Berdasarkan biaya perusahaan pelayaran (2) Berdasarkan nilai pelayanan (3) Adanya campur tangan pemerintah (a) Berdasarkan biaya perusahaan pelayaran. Pada perusahaan pelayaran ada biaya-biaya : = Biaya operasi saat kapal di laut (Moving Cost = MC) = Biaya operasi saat kapal di pelabuhan (idiing Cost = IC) = Biaya / beban Overhead (0s) : biaya pegawai kantor, biaya kantor, biaya administrasi/umum, biaya pemasaran dan sebagainya, yang perlu dibebankan ke masing-masing kap21. Biaya-biaya tersebut untuk membiayai operasi_ pelayaran dalam / mengangkut sejumlah muatan (Cs ton atau TEUs) darl pelabuhan muat @ Dipindai dengan CamScanner sampai pelabuhan tujuan sejauh (Js) mil, sehingga akan diperoleh taba (Ls). Maka rumus tarif freight atau tarif Uang Tambang (TU) adalah sebagai berikut : TU = MC#IC+Os+ls Cs x 2s Rupiab atau US$ per ton-mil atau per TEU- mil Atau MC + IC + OS + Ls Rupiah atau US$ per w= ——————_ ton atau per TEU cs Contoh : Kapal mengangkut 5000 ton muatan dari pelabuhan A ke 8 yang berjarak 1000 mil, dengan biaya-biaya sebagai berikut : Biaya operasi selama kapal di pelabuhan (IC) = Rp 85 juta Biaya operasi selama kapal dilaut (MC)= Rp 45 juta Biaya organisasi kantor, biaya kantor, adm / umum dan pemasaran = Rp SO juta Laba yang diharapkan 10% Perhitungan : Kalau laba 10%, meka pendapatan freight 100% - Biaya 90% = Laba 10% Total biaya Rp 85 juta + Rp 45 juta + Rp SO juta= Rp 180 juta. 100% Maka laba = 10%x ———— x Rp 180 juta = Rp 20 juta 30% . Rp (85 ji + 45 jt +50 jt +20 jt} Jad) TE = ——————=_Rpp 40 per ton-mil 5000 ton x 1660 mil ‘Atau tarif Uang Tambang per ton = 1000 x Rp 40 per ton-mil = Rp 40.000,- @ Dipindai dengan CamScanner {(b) Kalau dikaitkan dengan nilai pelaqyanan, misalnya untuk barang Heavy Lift atau Long Length Cargo berarti perlu kerja ekstra untuk menangani muatan, maka freight perlu ditambah surcharge, misalnya di tambah 15%, sehingga freightnya sekarang menjadi 115% x Rp 40.000, 46.000,- per ton (6) Mungkin juga _kapal_mengangkut barang —sembako, _dimana pemerintah akan ikut campur dalam menentukan tingkat freight, ‘misainya untuk barang sembako freightnya harus lebih rendah 20%, maka freight sekarang akan menjadi 80% x Rp 40.000,-= Rp 32,000 per ton. 2) Freight untuk muatan dalam Container (Containerized Cargo). a) Tarif "Box Rate”, dengan tidak melihat isinya, beratnya ataupun volumenya, tarif box rate ini tertentu per box / per unit Containerized Cargo, hanya dibedakan untuk masing-masing besarnya box, dan box muatan reefer atau box muatan berbahaya sebagai contoh : Tarif freight Jakarta- Hamburg per September 2005 untuk 20° = US$ 2,000 per TEU atau US$ 3,500 per FEU. b) Tarif FAK (Freight All Kind). Tidak membedakan yang berat atau yang ringan, tarif per box berdasarkan biaya. Biasanya hanya untuk jarak dekat, dihitung total biaya pelayaran di pelabuhan maupun di laut termasuk biaya overhead kantor pusat, dan ditambahkan labs yang ingin diperoleh dalam voyage tersebut, kemudian dibagi rata jumlah box dengan asumsi untuk yang 40" dikalikan 18. Tar. poet A BX Total Biaya Opr. Langsung + Biaya Opr. ida Langsung + Laba. = Tarif_§ etmal. Perhitungan : = iabuh 1.500 x Rp, 100 =Rp. 150.000 = Tambat : 1.500x Rp. 110 x § =Rp. 825.000 = Pandu — + Rp.90.000 + (1.500 x Rp.25)- Rp. 127.500 x2 23 @ Dipindai dengan CamScanner (masuk dan keluar) =Rp. 255,000 - Tunda —: Rp.415.240 + (1.500 x Rp.15)= Rp. 437.740 x 2 (masuk dan keluar) =Rp. 875.480 1 Jumlah = Rp. 2.105.480 2. Tarif pelayanan jasa barang yang meliputi : Tarif pelayanan jasa dermaga, tarif pelayanan jasa penumpukan gudang dan lapangen. ~ Tarif jasa dermaga dalam penerapannya dikenakan terhadap setiap barang yang dibongkar/dimuat dari atau ke kapal/tongkang yang bertambat ditambatan maupun yang tidak bertambat yang lokasi kegiatannya berada di dalam DLKR dan DLKP Pelabuhan. Dasar perhitungannya adalah jumtah ton/M3_barang yang dibongkar/dimuat dikalikan dengan tarif pelayanan jasa dermaga. Barang yang dimuat melalui dermaga ke kapal/tongkang dan selanjutnya lengsung ke tongkang/kapal lain. atau sebaliknya (Rede Transport), dikenakan satu kal tarif pelayanan jasa dermaga sebesar tarif dasa. Barang yang dimuat melalui dermaga ke kapal/tongkang yang tender pada kapal/tongkang lain yang sedang bertambat pada tambatan atau sebaliknya, dikenakan tarif pelayanan jasa dermaga sebesar 75% (tujuh puluh lima prosen) dari tarif dasar Barang dari tongkang yang dimuat ke kapal yang sedang bertambat pada tambatan tanpa melalui dermaga atau sebatiknya, dikenakan tarif pelayanan jasa dermaga sebesar 50% (lima puluh prosen) dari tarif dasar. - Tarif pelayanan jasa penumpukan dipungui terhadap penggunaan fasiitas penyimpanan barang, baik di gudang ataupun di lapangan penumpukan (lini | &lini tt) Tarif pelayanan jasa penumpukan, dikenakan dengan berpedoman pada perhitungan maksimal masa penumpukan, sebagai berikut : 24 @ Dipindai dengan CamScanner ‘a. Untuk barang yang dibongkar dari kapal, baik impor maupun bongkar antar pulau: Masa |: sampal dengan hari ke-§ (Klima) dikenakantarifpelayanan Jasa penumpukan 1 (satu) hari dari tarif dasar dan hari ke- 6 {ke-enam) sampai dengan hari ke-10 (ke-sepuluh) dihitung perharinya sebesar tarif dasar. ‘Masa I: hari ke-11 (ke-sebelas) dan seterusnya dihitung perharinya sebesar 200% dari tarif dasar. bb. Untuk barang yang dimuat ke kapal, baik ekspor maupun muat antar pulau: Masa 1 : sampai dengan hari ke-7 (ke-tujuh) dikenakan tarif pelayanan Jasa penumpukan 1 (satu) hari dari tarif dasar dan hari ke-8 (ke-delapan) sampai dengan hari ke-14 (ke-empat belas) dihitung perharinya sebesar tarif dasar. Masa ll: hari ke-15 (ke-ima belas) dan seterusnya dihitung perharinya sebesar 200% (dua ratus prosen) dari tarif dasar, Contoh perhitungan jasa penumpukan barang muat di Gudang Pelabuhan ‘Makassar adalah sebagai berikut : 1) Party Barang 1 : 1.800 Ton Pemasukan barang ke gudang 20-9-2012 400ton 21-9-2012 400ton Pemuetan ke kanal 4-10-2012 800 ton 22-9-2012 300ton 23-9-2012 300ton Pemuatanixe kapal 5-10-2012 600ton 24-9-2012 200ton 25-9-2012 200ton Pemuatan ke kapal 6-10-2012 400 ton Jumlah: 2.800 ton Sumlah 1.800 ton 25 @ Dipindai dengan CamScanner Catatan : Perhitungan awal hari penumpukan adalah 20-9 - 2012 2) Party Barang 2: 1.400 ton Pemasukan barang ke gudang 21-9-2012 400ton |Pemuatan ke kapal 5-10-2012 400 ton 22-9-2012 $00ton Pemustankekapal 6-10-2012 500 ton 23-9-2012 500ton Pemuatankekapal 7-10-2012 500 ton Jumiah : — 1.400%on Jumlah : 1.400 ton Catatan : Perhitungan awal hari penumpukan adalah 21~9~2012 Porhitungan Penumpukan Party Barang : 1 Masa | ‘Masa il: Masa Masa Il Masa Masa ll : 20-9~2012 s/d 03-10-2012 =8x800x750 = Rp. 4.800.000 14-10 - 2012 =1x800%1.500 = “ 1.200.000 Jumiah (1) = Rp. 6.000.000 20-09-2012 s/d 03-10-2012 =8x600x750 = Rp. 3.600.000 (04-10-2012 s/d 05-10-2012 =2x600x1.500 = fp. 1.800.000 Jumiah (2) = Rp. 5.400.000 +: 20-09-2012 s/d 03-10-2012 =8x400x750 = Rp. 2.400.000 +: 04-10-2012 s/d 06-10-2012 =3x400x1.500 = Rp. 1.800.000 Jumlah (3) = Rp. 4.200.000 Jumiah (14243) = Rp. 15.600.000 Perhitungan Penumpukan Party Barang : 2 Masa i Masa Il Masa | Masa Il Masa | Masa I +: 21-09-2012 s/d 04-10-2012 = 400x750 = Rp. 2.400.000 x400%1.500 = Rp. 600.000 Jumitah (1) = Rp. 3.000.000 # 21-09-2012 s/d 04-10-2012 =8x500x750= Rp. 3.000.000 + 05-10-2012 s/d 06-10-2012 = 2500x1500 = Rp. 1.500.000 Junitah (2) = Rp. 4.500.000 +: 21-09-2012 s/d 04-10-2012 =8xS00x750 = Rp. 3.000.000 +: 05-10-2012 s/d 07-10-2012 =3x500x1.500 = Rp. 2.250.000 +: 05-10-2012 5 26 @ Dipindai dengan CamScanner Jumlah (3) Jumiah (14243) Rp. 5.250.000 Rp. 12.750.000 Untuk petikemas yang dibongkar atau dimuat {lari dan ke kapal, baik impor / ‘ekspor maupun muat antar pulau : Masa 1: sampai dengan hari ke-5 (ke-lima) dikenakan tarif pelayanan jasa penumpukan 2 (satu) hari dari tarif dasar dan hari ke-6 (ke-enam) sampai dengan hari ke-10 (ke-sepuluh) dihitung perharinya sebesar tarif dasar. Masa 11; hari ke-11 (ke-sebelas) dan seterusnya dihitung perharinya sebesar 200% (dua ratus prosen} dari tarif dasar. a @ Dipindai dengan CamScanner

You might also like