You are on page 1of 25
BUPATI LOMBOK TIMUR PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN BUPATI LOMBOK TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2020 ‘TENTANG, KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI Menimbang Mengingat SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI LOMBOK TIMUR, bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Perdagangan; 1 Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945; Undang-Undang Nomor 69 Tahun 1958 tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat II dalam wilayah Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1958 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 165); Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); -2- 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402); 6. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 96 Tahun 2017 tentang Pedoman Nomenklatur, Tugas, dan Fungsi Perangkat Daerah Urusan Pemerintahan Bidang Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 10); 7. Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2016 Nomor 6, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 4), Sebagaimana Telah Diubah Dengan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2020 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Lombok Timur Tahun 2020 Nomor 5); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERDAGANGAN. BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini yang dimaksud dengan: ib 2. pene 10. Daerah adalah Kabupaten Lombok Timur. Pemerintahan Daerah adalah penyelenggaraan urusan Pemerintahan oleh Pemerintah Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah menurut asas otonomi dan tugas pembantuan dengan prinsip otonomi seluas-luasnya dalam sistem dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah otonom. Bupati adalah Bupati Lombok Timur. Dinas adalah Dinas Perdagangan Kabupaten Lombok Timur merupakan Perangkat Daerah yang menyelenggarakan urusan pemerintahan bidang perdagangan. Sekretariat Dinas adalah Sekretariat Dinas Perdagangan. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perdagangan. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Perdagangan. UPT adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Perdagangan merupakan organisasi yang melaksanakan kegiatan tugas teknis operasional dan/atau kegiatan tugas teknis penunjang tertentu pada Dinas Perdagangan. Jabatan Fungsional adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak seorang Aparatur Sipil Negara dalam satuan organisasi yang dalam pelaksanaan tugasnya didasarkan pada keahlian dan keterampilan tertentu serta bersifat mandri. QQ) (2) qy BAB II KEDUDUKAN DAN SUSUNAN ORGANISASI Pasal 2 Dinas merupakan unsur pelaksana urusan pemerintahan bidang perdagangan. Dinas dipimpin oleh seorang Kepala Dinas yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah. Pasal 3 Susunan Organisasi Dinas, sebagai berikut: a. Kepala Dinas; b. Sekretariat Dinas, terdiri dari: 1, Subbagian Tata Usaha; 2. Subbagian Keuangan; dan 3. Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan. c. Bidang Sarana dan Pelaku Distribusi, terdiri dari: 1. Seksi Sarana Distribusi; 2, Seksi Seksi Pelaku Distribusi; dan 3. Seksi Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (P3DN). d. Bidang Kemetrologian, terdiri dari: 1. Seksi Pelayanan Tera dan Tera Ulang; 2. Seksi Bina SDM; dan 3. Seksi Pengawasan. e. Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri, terdiri dari: 1. Seksi Seksi Pengembangan Ekspor; 2. Seksi Fasilitasi Ekspor Impor; dan 3. Seksi Bina Pelaku Ekspor Impor. f. Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting, terdiri dari: 1. Seksi Pengendalian Barang Pokok; 2. Seksi Pengendalian Barang Penting; dan 3. Seksi Pengawasan Distribusi Barang Pokok dan Penting Serta Barang yang Diatur. g. UPT; dan h. Kelompok Jabatan Fungsional. (2) (3) (4) (5) (6) m Q) (2) -5- Sekretariat Dinas dipimpin oleh seorang Sekretaris Dinas yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Masing-masing Bidang dipimpin oleh seorang Kepala Bidang yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Masing-masing Subbagian dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Sekretaris Dinas. Masing-masing Seksi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Bidang. UPT dipimpin oleh seorang Kepala UPT yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas. Bagan Struktur Organisasi Dinas sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. BAB III URAIAN TUGAS DAN FUNGSI Bagian Kesatu Dinas Pasal 4 Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 mempunyai tugas. membantu Bupati dalam melaksanakan pemerintahan di bidang perdagangan yang menjadi kewenangan daerah dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada daerah. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Dinas menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan daerah di bidang sarana dan pelaku distribusi, kemetrologian, pengembangan perdagangan luar negeri, dan pengendalian barang pokok dan penting; b. pelaksanaan kebijakan daerah di bidang sarana dan pelaku distribusi, kemetrologian, pengembangan perdagangan luar negeri, dan pengendalian barang pokok dan penting; c. pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi_ atas pelaksanaan kebijakan di bidang sarana dan pelaku distribusi, kemetrologian, pengembangan perdagangan luar negeri, dan pengendalian barang pokok dan penting; a) (2) a) oc d. pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan di bidang sarana dan pelaku distribusi, kemetrologian, pengembangan perdagangan luar negeri, dan pengendalian barang pokok dan penting; ¢. pelaksanaan administrasi Dinas; dan f, pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Bupati sesuai tugas dan fungsinya. Bagian Kedua Selretariat Dinas Pasal 5 Sekretariat Dinas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan ketatausahaan, keuangan, program, evaluasi dan pelaporan di lingkungan Dinas.. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sekretariat Dinas menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan koordinasi dan pelaksanaan urusan administrasi ketatausahaan, organisasi, kepegawaian, tata laksana, tata persuratan, arsip, dokumentasi, _perlengkapan, kerumahtanggan dan barang milik negara Dinas; b. penyiapan koordinasi. dan pelaksanaan —_urusan penganggaran, administrasi _keuangan, perbendaharaan dan gaji, akuntansi Dinas; c. penyiapan Koordinasi dan penyusunan rencana, program, pemantauan program, serta evaluasi dan pelaporan Dinas; dan d. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 6 Subbagian Tata Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 1, mempunyai tugas melakukan urusan administrasi, pengembangan, kesejahteraan dan disiplin pegawai, organisasi, tata lakeana, pengadaan, penyimpanan, perlengkapan, tata persuratan, kearsipan, dokumentasi, sistem informasi, barang milik negara dan rumah tangga Dinas. (2) Q) (2) (1) (2) eae Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Tata Usaha menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan dan pelayanan administrasi kepegawaian dan sistem informasi; . pengelolaan rumah tangga dan tata usaha Dinas; ._penyiapan bahan koordinasi di bidang ketatausahaan; . pengelolaan barang/jasa Dinas; dan pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. eonogs Pasal 7 Subbagian Keuangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 2, mempunyai tugas melakukan penyusunan, penelaahan, revisi anggaran, aministrasi keuangan, perbendaharaan, gaji dan tunjangan_ kinerja pegawai, akuntansi, monitoring, evaluasi, pemantauan dan pelaporan keuangan Dinas. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Keuangan menyelenggarakan fungsi: a. penatausahaan keuangan dinas; b. penyusunan pelaporan keuangan; ¢. penyusunan pertanggungjawaban anggaran dinas; dan d. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 8 Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf b angka 3, mempunyai tugas melakukan penyusunan, penelaahan, pemantauan pelaksanaan rencana dan program serta evaluasi dan pelaporan Dinas. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Subbagian Program, Evaluasi dan Pelaporan menyelenggarakan fungsi: a. penyiapan bahan pengoordinasian penyusunan program, monitoring, evaluasi dan penyusunan pelaporan Dinas; b. menyusun dan membuat Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); a) (2) er ¢. pengelolaan penyusunan anggaran Dinas; 4d. menyiapkan data pendukung laporan penyelenggaraan pemerintah daerah; e. menyiapkan laporan berkala bulanan, triwulan dan tahunan; f, melaksanakan evaluasi terhadap pelaksanaan program dan kegiatan serta menyusun laporan hasil pelaksanaannya; dan g pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Ketiga Bidang Sarana dan Pelaku Distribusi Pasal 9 Bidang Sarana dan Pelaku Distribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan di bidang sarana distribusi, pelaku distribusi, serta penggunaan dan pemasaran produk dalam negeri. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Sarana dan Pelaku Distribusi menyelenggarakan fungsi: a. penyediaan pedoman pengelolaan manajamen sarana distribusi perdagangan dan penerbitan izin usaha pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan dan toko swalayan serta Tanda Daftar Gudang; b. pelaksanaan identifikasi dan usulan pembangunan/revitalisasi saran distribusi; c. pelaksanaan pembangunan/revitalisasi sarana distribusi perdagangan sesuai kebutuhan dan kondisi di wilayah kabupaten; d. pelaksanaan monitoring pembangunan/revitalisasi_dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan; e. pelaksanaan pembinaan kepada para pengelola sarana distribusi perdagangan masyarakat di wilayah kabupaten; m, eon | pelaksanaan pengembangan kompetensi pengelola sarana distribusi perdagangan di wilayah kabupaten; ; pelaksanaan evaluasi kinerja pengelolaan sarana distribusi perdagangan di wilayah kabupaten; . pelayanan penerbitan izin usaha pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan, toko swalayan; . pemberian rekomendasi penerbitan izin usaha pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan, toko swalayan; ._penyediaan pedoman penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba untuk: 1) penerima waralaba dari waralaba dalam negeri; 2) penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri; dan 3) penerima waralaba lanjutan dari waralaba luar negeri. . layanan Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba untuk: 1) penerima waralaba dari waralaba dalam negeri; 2) penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri; dan 3) penerima waralaba lanjutan dari waralaba luar negeri. penyediaan pedoman penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Berakohol Golongan B dan C untuk pengecer dan penjual langsung minum di tempat serta pedoman pemberian rekomendasi penerbitan Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT); .pelayanan penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Berakohol Golongan B dan C untuk pengecer dan penjual langsung minum di tempat; . pembentukan tim terpadu minuman berakohol Golongan B dan Golongan C untuk pengecer dan penjual langsung minum di tempat dalam rangka pelaksanaan pengendalian, pengawasan, perizinan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Berakohol dan peredaran minuman berakohol; . pembentukan tim pemeriksaan dan pengawasan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya; Q) (2) -10- p. pelaksanaan pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya dan pengawasan distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya; q. pelaksanaan pengawasan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya, distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya; pemberian rekomendasi penerbitan PKAPT; pelaporan rekapitulasi perdagangan kayu antar pulau; pembinaan SIUP dan TDP; pengembangan produk lokal; . pengembangan sarana dan iklim usaha; . peningkatan penggunaan produk dalam negeri; . promosi dan peningkatan akses pasar; Sees eran . Koordinasi penyediaan data dan informasi pelaku usaha sektor perdagangan (pelaku usaha mikrokecil menengah sektor perdagangan); dan z. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 10 Seksi Sarana Distribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 1, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang sarana distribusi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Sarana Distribusi menyelenggarakan fungsi: a, penyediaan pedoman pengelolaan manajemen sarana distribusi perdagangan dan penerbitan izin usaha pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan dan toko swalayan serta Tanda Daftar Gudang; b. pelaksanaan identifikasi dan usulan pembangunan/revitalisasi sarana distribusi; ¢. pelaksanaan pembangunan/revitalisasi sarana distribusi perdagangan sesuai kebutuhan dan kondisi di wilayah Kabupaten; 4. pelaksanaan monitoring pembangunan/revitalisasi dan pengelolaan sarana distribusi perdagangan; Qy (2) -l- e. pelaksanaan pembinaan kepada para pengelola sarana distribusi perdagangan masyarakat di wilayah kabupaten; f. pelaksanaan pengembangan kompetensi pengelola sarana distribusi perdagangan di wilayah kabupaten; g. pelaksanaan evaluasi kinerja pengelolaan sarana distribusi perdagangan di wilayah kabupaten; h. pemberian rekomendasi dan pelayanan penerbitan izin usaha pengelolaan pasar rakyat, pusat perbelanjaan, toko swalayan; dan i. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 11 Seksi Pelaku Distribusi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 2, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang pelaku distribusi. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelaku Distribusi menyelenggarakan fungsi: a. penyediaan pedoman penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Waralaba untuk: 1. penerima waralaba dari waralaba dalam negeri; 2. penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri; dan 3. penerima waralaba lanjutan dari waralaba luar negri. b. layanan Penerbitan Surat Tanda Pendaftaran Warabala untuk: 1. penerima waralaba dari waralaba dalam negeri; 2. penerima waralaba lanjutan dari waralaba dalam negeri; dan 3. penerima waralaba lanjutan dari waralaba luar negri. c. penyediaan pedoman penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Berakohol Golongan B dan C untuk pengecer dan penjual langsung minum di tempat serta pedoman pemberian rekomendasi penerbitan Pedagang Kayu Antar Pulau Terdaftar (PKAPT); d. pelayanan penerbitan Surat Izin Usaha Perdagangan Q) (2) -12- minuman berakohol Golongan B dan C untuk pengecer dan penjual langsung minum di tempat; e. pembentukan tim terpadu minuman berakohol golongan B dan Golongan C untuk pengecer dan penjual langsung minum di tempat dalam rangka pelaksanaan pengendalian, pengawasan, perizinan Surat Izin Usaha Perdagangan Minuman Berakohol dan peredaran minuman berakohol; f. pembentukan tim pemeriksaan dan pengawasan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya; g. pelaksanaan pemeriksaan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya, pengawasan distribusi antar pulau, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya; h. pelaksanaan pengawasan fasilitas penyimpanan bahan berbahaya, distribusi, pengemasan dan pelabelan bahan berbahaya; i, pemberian rekomendasi komoditi penerbitan PKAPT; j. pelaporan rekapitulasi perdagangan antar pulau; k. pembinaan Surat Izin Usaha Perdagangan dan Tanda Daftar Perusahaan; dan 1, pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan, Pasal 12 Seksi Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf c angka 3, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang penggunaan dan pemasaran produk dalam negeri. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam Negeri menyelenggarakan fungsi: a. identifikasi dan pengembangan produk lokal /unggulan daerah; b. identifikasi pelaku usaha mikro menengah sektor perdagangan; c. peningkatan kemitraan uasaha; (1) (2) -13- d. promosi produk lokal/unggulan daerah; e. peningkatan akses pasar produk dalam negeri; f. penyediaan data informasi produk lokal/unggulan daerah serta pelaku usaha sektor perdagangan (pelaku usaha mikro kecil menengah sektor perdagangan); dan g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Keempat Bidang Kemetrologian Pasal 13, Bidang Kemetrologian sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitas perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan di bidang pelayanan tera dan tera ulang, bina sumber daya manusia, dan pengawasan. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Kemetrologian menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan layanan tera dan tera ulang alat ukur, Takar, ‘Timbang, dan perlengkapannya; b. pemetaan jumlah potensi Ukur, Takar Timbang, dan perlengkapannya; . pengelolaan cap tanda tera; ao . penyediaan dan menjamin ketelusuran standar kerja dan peralatan kemetrologian; e. penyediaan dan pelaksanaan pembinaan_terhadap jabatan fungsional penera, pengamat tera, pengawas kemetrologian di seluruh daerah kabupaten; f. penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan sistem informasi sumber daya manusia jabatan fungsional penera, pengamat tera, dan pengawas kemetrologian; g. pelaksanaan penilaian angka Kredit jabatan fungsional penera, pengamat tera, dan pengawas kemetrologian; h, pelaksanan pengawasan Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya, Barang Dalam Keadaan Terbungkus (BDKT), dan satuan ukuran; qQ (2) ay ats i. pelaksanaan penyuluhan kemetrologian; j. penlaksanaan penyidikan tindak pidana bidang metrologi legal; k, fasilitasi pembentukan Pasar Tertib Ukur dan/atau Daerah Tertib Ukur; 1. penyusunan dan pemeliharaan sistem mutu metrologi legal; m, penyusunan pelaporan pelayanan tera dan tera ulang serta pengawasan kemetrologian; dan n, pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 14 Seksi Pelayanan Tera dan Tera Ulang sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 1, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaankebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang pelayanan tera dan tera ulang. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pelayanan Tera dan Tera Ulang menyelenggarakan fungsi: a. pemberian layanan tera dan tera ulang alat Ukur, Taker, ‘Timbang, dan Perlengkapannya; . pengelolaan cap tanda tera; . penyediaan dan menjamin ketelusuran standar kerja dan peralatan kemetrologian; eo d. penyusunan dan pemeliharaan sistem mutu metrologi legal; e. pelaporan kegiatan pelayanan tera dan tera ulang ke pemerintah pusat; dan f, pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 15, Seksi Bina Sumber Daya Manusia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 2, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang bina sumber daya manusia kemetrologian. (2) ay @) Sits Dalam melaksanaken tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Sumber Daya Manusia menyelenggarakan fungsi: a. penyediaan dan pelaksanaan pembinaan terhadap jabatan fungsional penera, pengamat tera, pengawas kemetrologian di seluruh daerah kabupaten; b. penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan sistem informasi sumber daya manusia jabatan fungsional penera, pengamat tera, dan pengawas kemetrologian; ¢. pelaksanaan penilaian angka kredit jabatan fungsional penera, pengamat tera, dan pengawas kemetrologian; dan d. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 16 Seksi Pengawasan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf d angka 3, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi_ serta pelaporan di bidang pengawasan kemetrologian. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengawasan menyelenggarakan fungsi: a. pemetaan jumlah potensi Ukur, Takar, Timbang, dan Perlengkapannya; b. pengawasan Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya, Barang Dalam Keadaan Terbungkus, dan satuan ukuran; c. penyuluhan kemetrologian; d. pengamatan Ukur, Takar, Timbang dan Perlengkapannya, Barang Dalam Keadaan Terbungkus, dan satuan ukuran; e. penyidikan tindak pidana bidang metrologi legal; f. penyusunan pelaporan kegiatan pengawasan ke pemerintah pusat; g. penyusunan Standar Operating Procedures (SOP) pelaksanaan pengawasan di wilayah kabupaten; h. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama pengawasan dan penegakan hukum dengan Perangkat Daerah, instansi pemerintah dan/atau pihak ketiga; ay (2) -16- pelaksanaan sosialisasi, publikasi dan informasi terkait kegiatan pengawasan; j. penyiapan bahan dalam rangka pembentukan Pasar Tertib Ukur dan/atau Daerah Tertib Ukur; dan k. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Bagian Kelima Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri Pasal 17 Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan di bidang pengembangan ekspor, fasilitasi ekspor impor dan bina pelaku ekspor impor. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri menyelenggarakan fungsi: a. penyelenggaraan pameran dagang nasional, pameran dagang lokal, dan misi dagang bagi produk ekspor asal 1 (satu) daerah kabupaten; b. partisipasi dalam pameran dagang nasional, pameran dagang lokal dan misi dagang bagi produk ekspor asal 1 (satu) daerah kabupaten; c. penyediaan layanan informasi mengenai penyelenggaraan dan partisipasi pada pameran dagang nasional, pameran dagang lokal dan misi dagang dan produk ekspor unggulan daerah; d. penyelenggaraan dan partisipasi. dalam kampanye pencitraan produk ekspor skala provinsi (lintas daerah kabupaten/kota); e. penerbitan Surat Keterangan Asal; f. pembinaan terhadap pelaku usaha dalam rangka pengembangan ekspor untuk perluasan akses pasar produk ekspor; dan (1) (2) Te g. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 18 Seksi Pengembangan Ekspor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) hurufe angka 1, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang pengembangan ekspor. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengembangan Ekspor menyelenggarakan fungsi: a. penyusunan rencana dan penyelenggaraan pameran dagang nasional dan pameran dagang lokal serta misi dagang; b, pemberian layanan informasi mengenai penyelenggaraan pameran dagang nasional, dan pameran dagang lokal serta misi dagang; c. penjaringan peserta dan seleksi produk yang akan dipromosikan dalam pameran dagang nasional, dan pameran dagang lokal serta msi dagang; 4. penyusunan rencana dan partisipasi dalam pameran dagang nasional dan pameran dagang lokal serta misi dagang; e. pemberian layanan informasi mengenai pameran dagang nasional dan pameran dagang lokal serta misi dagang; f. penjaringan peserta dan seleksi produk yang akan dipromosikan saat partisipasi dalam pameran dagang nasional dan pameran dagang lokal serta misi dagang; g. Penyusunan rencana dan penyelenggaraan kampanye pencitraan produk ekspor; h. penjaringan peserta dan seleksi produk yang akan dilakukan pencitraan; i, pelaksanaan kegiatan promosi lain yang mendukung kampanye pencitraan; j. pembuatan publikasi melalui media cetak dan elekronik; dan k, pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. (1) (2) (1) (2) -18- Pasal 19 Seksi Fasilitasi Ekspor Impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf e angka 2, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang ekspor impor. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Fasilitasi Ekspor Impor menyelenggarakan fungsi: a. pelayanan penerbitan Surat Keterangan Asal; dan b. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 20 Seksi Bina Pelaku Ekspor Impor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) hurufe angka 3, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang bina pelaku ekspor impor. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Bina Pelaku Ekspor Impor menyelenggarakan fungsi: a, pengumpulan data dan identifikasi terhadap produk daerah; b. pembahasan dan penentuan produk unggulan dan potensial; c. pemberian layanan informasi mengenai produk unggulan dan potensial daerah yang berorientasi ekspor; |. registrasi pelaku usaha komoditi ekspor; . sosialisasi kebijakan pengawasan mutu produk; monitoring mutu produk komoditi ekspor; mm e eo pelaksanaan pengembangan kompetensi pelaku usaha dan promosi produk ekspor; dan h, pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. ay (2) -19- Bagian Keenam Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting Pasal 21 Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f, mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi peramusan dan pelaksanaan kebijakan, bimbingan teknis, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan di bidang pengendalian barang pokok, pengendalian barang penting, serta pengawasan distribusi barang pokok dan penting serta barang yang diatur. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bidang Pengendalian Barang Pokok dan Penting menyelenggarakan fungsi: a. menjamin ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat daerah kabupaten; b. pemantauan distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat daerah kabupaten; c. koordinasi lintas sektoral untuk ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat daerah kabupaten; d. pemantauan harga dan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat daerah kabupaten; e. penyediaan data dan informasi harga serta ketersediaan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat daerah kabupaten; f. penyelenggaraan operasi pasar dan/atau pasar murah dalam rangka stabilisasi harga pangan pokok di wilayah kabupaten; g. koordinasi dengan stakeholders untuk penyelenggaraan operasi pasar dan/atau pasar murah di wilayah kabupaten; h. pengawasan pengadaan dan penyaluran barang kebutuhan pokok dan barang penting di tingkat daerah kabupaten; i. pengawasan pengadaan, penyaluran dan penggunaan pupuk bersubsidi di wilayah kabupaten; a) (2) -20- j. koordinasi dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida Kabupaten, produsen, distributor, dan pengecer di tingkat kabupaten; dan k, pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh Kepala Dinas. Pasal 22 Seksi Pengendalian Barang Pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f angka 1, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang pengendalian barang pokok. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengendalian Barang Pokok menyelenggarakan fungsi: a, menjamin ketersediaan kebutuhan barang pokok di tingkat daerah kabupaten; b. pelaksanaan pemantauan distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan pokok di tingkat daerah kabupaten; c. koordinasi lintas sektoral untuk ketersediaan barang kebutuhan pokok di tingkat daerah kabupaten; d. penyediaan data dan informasi harga dan ketersediaan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok di tingkat daerah kabupaten; e. pemantauan harga dan stok dan pasokan barang kebutuhan pokok di tingkat daerah kabupaten; f. penyelenggaraan operasi pasar dan/atau pasar murah dalam rangka stabilisasi harga pokok di wilayah kabupaten; g. pelaksanaan koordinasi dengan stakeholders untuk penyelenggaraan operasi pasar dan/atau pasar murah di wilayah kabupaten; dan h, pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan, qa (2) (y (2) -21- Pasal 23 Seksi Pengendalian Barang Penting sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f angka 2, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang pengendalian barang penting. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengendalian Barang Penting menyelenggarakan fungsi: a, menjamin ketersediaan barang kebutuhan penting di tingat daerah kabupaten; b, pelaksanaan pemantauan distribusi dan ketersediaan barang kebutuhan penting di tingkat daerah kabupaten; c. Koordinasi lintas sektoral untuk ketersediaan barang kebutuhan penting di tingkat daerah kabupaten; d. penyediaan data dan informasi harga dan ketersediaan stok dan pasokan barang kebutuhan penting di tingkat daerah kabupaten; . pemantauan harga dan stok dan pasokan barang kebutuhan penting di tingkat daerah kabupaten; dan f. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. Pasal 24 Seksi Pengawasan Distribusi Barang Pokok dan Penting serta Barang yang Diatur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (1) huruf f angka 3, mempunyai tugas melakukan pengumpulan data, identifikasi, analisa, penyiapan bahan perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan di bidang pengawasan distribusi barang pokok dan penting, serta barang yang diatur. Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pengawasan Distribusi Barang Pokok dan Penting serta Barang yang Diatur menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan pengawasan distribusi barang kebutuhan pokok dan penting serta barang yang diatur di wilayah kabupaten; qy (2) (3) (4) -22- b. pelaksanaan pengawasan pengadaan, panyaluran dan penggunaan pupuk bersubsidi di wilayah kabupaten; c. koordinasi dengan Komisi Pengawas Pupuk dan Pestisida Kabupaten, produsen, disteributor, dan pengecer di tingkat daerah kabupaten; dan d. pelaksanaan tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan. BABIV JABATAN PERANGKAT DAERAH Pasal 25 Kepala Dinas merupakan jabatan pimpinan tinggi pratama atau jabatan eselon II.a. Sekretaris Dinas merupakan jabatan administrator atau Jabatan eselon Illa. Kepala Bidang merupakan jabatan administrator atau jabatan eselon III.b. Kepala Subbagian, Kepala Seksi dan Kepala UPT merupakan jabatan pengawas atau jabatan eselon IV.a. Pasal 26 Pengangkatan dan pemberhentian pejabat pada Dinas dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. QQ) (2) (3) BABV KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL Pasal 27 Kelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas sesuai dengan keahlian dan kebutuhan. Kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (1), terdiri dari sejumlah tenaga fungsional dengan jenjang jabatan fungsional yang terbagai dalam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Jumlah jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja. @) (5) (1) (2) (3) ol) (5) 6) pase Setiap kelompok jabatan fungsional sebagaimana dimakeud pada ayat (2), dipimpin oleh seorang tenaga fungsional senior yang ditunjuk oleh Kepala Dinas. Jenis dan jenjang jabatan fungsional sebagaimana dimaksud pada ayat (2), diatur sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. BAB VI TATA KERJA Pasal 28 Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kepala Dinas, Sekretaris Dinas, Kepala Bidang, Kepala Subbagian, Kepala Seksi Dan Kelompok Jabatan Fungsional wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar satuan organisasi sesuai dengan tugas masing-masing. Setiap pimpinan satuan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan bila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah yang diperlukan. Setiap pimpinan satuan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), bertanggung jawab memimpin dan mengoordinasi bawahan masing-masing dan memberikan bimbingan serta petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahannya. Setiap pimpinan satuan organisasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab pada atasannya masing-masing serta menyampaikan laporan berkala tepat waktu. Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan satuan organisasi dan bawahannya wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan untuk penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahannya. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasan, tembusan laporan wajib disampaikan pula kepada satuan organisasi lain yang secara fungsional mempunyai hubungan kerja. -24- BAB VII KETENTUAN PERALIHAN Pasal 29 Pada saat Peraturan Bupati ini mulai berlaku, pejabat struktural yang menduduki jabatan masih tetap menjalankan tugas sampai dengan ditetapkannya pejabat struktural yang menduduki jabatan berdasarkan Peraturan Bupati ini Pasal 30 Penyesuaian dan pengisian pejabat struktural berdasarkan Peraturan Bupati ini dilakukan paling lambat pada bulan Januari Tahun 2021 BAB VIII KETENTUAN PENUTUP Pasal 31 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Lombok Timur. Ditetapkan di Selong pada tanggal 19 Oktober 2020 fouran LOMBOK Timur, WAuuaa’” A_M. SUKIMAN AZMY Diundangkan di Selong pada tanggal 19 Oktober 2020 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN LOMHOK TIMUR, MUHAMMAD JUAINI TAOFIK BERITA DAERAH KABUPATEN LOMBOK TIMUR TAHUN 2020 NOMOR 55 STRUKTUR ORGAI LAMPIRAN PERATURAN BUPATI LOMBOK ‘TIMUR NOMOR 55 TAHUN 2020 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS NISASI DINAS PERDAGANGAN TUGAS DAN S PERDAGANGAN INAS PERDAGANGAN i 1 KELOMPOK JABATAN ‘SEERETARIAT FUNGSIONAL DINAS SUBBAGIAN ‘SUBBAGIAN ‘SUBBAGL ba reel PROGRAM, EVALUASI, DAN ‘TATA USAHA KEUANGAN AM, EVAIAIA [ I T 1 BIDANG BIDANG. sare iam SARANA DAN ey nmeremnuet ee an PENGEMBANGAN PERDAGANGAN LUAR PENGENDALIAN BARANG POKOK DAN 'NEGERI PENTING peered aienal i cernrecmaenaonare Cc ‘SBKSL SEKSE SEKSI ‘SERS SARANA DISTRIBUSI PELAYANAN TERA DAN TERA ULANG PENGEMBANGAN EKSPOR PENGENDALIAN BARANG POKOK SEES ‘SEKSI SEKSI SEKSI PELAKU DISTRIBUS! BINA SUMBER DAYA MANUSIA FASILITASI EKSPOR IMPOR PENGENDALIAN BARANG P% SERS SBKSI SEKSI SI PENGAWASAN DISTRIBUS! BARANG PENGGUNAAN DAN PEMASARAN ‘ é BROAN AS ASAN LAKU EKSPOR IMI x See RN ;AWASAN, BINA PELA IMPOR POROK DAN PENTING SERTA BARANG uPrD es LOMBOK TIMUR, =< Miunauge- , M. SUKIMAN AZMY

You might also like