You are on page 1of 31
Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mai _ ti Kantor Kementeian As eroce KATA PENGANTAR Uji serta syukur senantiasa kita panjatkan kepada Allah yang maha kuasa, atas berkat rahmat serta karunia-Nya sehingga Laporan Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah Kementerian Agama Kantor kabupaten Majalengka Tahun 2018 ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya. LAKIP Kankemenag Kabupaten Mejalengka Tahun 2018 ini merupakan wujud akuntabilitas pertanggungjawaban kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka terhadap instansi vertikal diatasnya sebagaimana dijelaskan dalam Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintah. Tiada lain harapan kami, LAKIP ini dapat memberikan gambaran mengenai hasil pelaksanaan tugas dan fungsi serta kewenangan sumber daya aparatur terhadap Rencana Stratejik yang telah ditentukan, sekaligus menjadi bahan masukan dan evaluasi internal bagi peningkatan kinerja aparatur di masa yang akan datang. Laporan Akuntabilits Kinerja Instansi Pemerintah ini berisi penjelasan mengenai Pencapaian kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka Tahun 2018 berikut berbagai analisis dan kajian dari keberhasilan, kegagalan, hambatan dan kendala serta langkah-langkah antisipasi yang diperlukan dalam rangka mewujudkan efisiensi dan efeltivitas kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka, yang dilengkapi dengan Rencana strategik (RS) tahun 2015 - 2019, Rencana Kinerja Tahunan, Pengukuran Kinerja kegiatan (PKK) dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS) Tahun 2018 sebagai bahan kajian lebih lanjut. Meskipun masih jauh dari sempuma, semoga laporan ini dapat memberikan manfaat dalam peningkatan kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka demi mewujudkan pembangunan yang lebih bermutu dan berkelanjutan (Sustainable development).Tentunya berbagai kritik dan saran yang membangun dari semua pihak DIY seen ji i, din Risar Checkup KATA PENGANTAR DAFTAR ISI IKHTISAR EKSEKUTIF BABI — PENDAHULUAN phase 1.1. Latar Belakang 1 1.2 Maksud dan Tujuan 1 1.3 Kedudukan Tugas dan Fungsi 2 1.4 Struktur Organisasi 3 1.5 Aspek Starategis isan 5 6 9 1.6 Indikator Utama 1.7 Permasalahan Utama (Startegi Issued) 1.8 Faktor Kunci Keberhasilan 1.9 Sistimatika Penyajian B BABIl PERENCANAAN KINERJA sesceene 24. Rencana Stategis sesceene 2.2. Perjanjian Kinerja 5 BABII AKUNTABILITAS KINERJA. cis 18) 3.1 Capaian Kinerje Organisasi . 13 3.1.1 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2018 on) 3.1.2 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2018 dengan 2017 dan 2016 ne 3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan Target Jangka Menengah Sesuai dengan Renstra 3.1.4 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Standar Nasional 7 3.1.5 Analisis Penyebab Keberhasilan! Kegagalan AT 3.1.6 Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya 18 3.1.7 Analisis Program/ Kegiatan Penunjang Keberhasilan’ Kegagalan 3.2 Realisasi Anggaran 23 es crgontar, Daftar ts, ae ttisar Booka Lakin Kartor Kementerian Asa Kobupacen Majateneko II BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan 4.2 Upaya Tindak Lanjut LAMPIRAN-LAMPIRAN * SK Panitia Penyusunan + Rencana Strategis + Perjaniian Kinerja + Laporan Capaian Volume Output dan Realisasi Penyerapan Anggaran Tahun Anggaran 2018 DY 2 eget ojtart dan IRftisar Ehsckutif = Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majal ___Latip Kamor Kementerian-Asome Kaburaten Misono III IKHTISAR EKSEKUTIF Implementasi program good govemance (kepemerintahan yang baik) sebagi konsekuensi logisnya adalah adanya tuntutan akuntabilitas yang senantiasa harus dilaksanakan oleh setiap institusi penyelenggara pemerintahan baik di pusat maupun daerah, termasuk didalamnya satuan-satuan kerja yang berada di setiap Kementerian termasuk Kementerian Agama. Hal ini merupakan pengaruh positif dari perubahan paradigma model pemerintahan tersebut, dimana rakyat sebagai pemegang mandat tertinggi dalam kenegaraan akan yakin dengan para pelaksana dipemerintahan karena ‘mereka divajibkan untuk melakukan pelaporan kegiatan yang mereka lakukan secara periodik dan akuntable Pedoman dari pelaksanaan pelaporan tersebut adalah instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabiltas Kinerja Instansi Pemerintahan serta Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 589/1X/6Y/99 tentang Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Kemudian dalam rangka efektifitas dan efisiensi Keputusan tersebut diatas disempumakan dengan Keputusan Lembaga Administrasi Negara Nomor 239/1X/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja_ Instansi Pemerintahsementara di _lingkungan Kementerian Agama telah dikeluarkan Keputusan Menteri Agama Nomor : 507 Tahun 2003 yang merupakan penyempurnaan Keputusan Menteri Agama Nomor 489 Tahun 2000 tentang Petunjuk Pelaksanaan Penyusunan Laporan Akuntabilitas Kinerja Satuan Organisasi/Kerja di lingkungan Kementerian Agama Pada Tahun 2018 ini Kementerian Agama Kantor Kab. Majalengka telah ‘menetapkan beberapa sasaran yang hendak dicapai melalui pelaksanaan program kerja yang tertuang dalam formulir Laporan Capaian Volume Output dan Realisasi Penyerapan Anggaran Tahun Anggaran 2018, Alhamdulilah prosentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) rata-rata mencapai 98,69 %. Keberhasilan dimaksud, disamping diperoleh berkat integritas dan etos kerja aparatur sebagai faktor utama yang didukungsecara luas oleh berbagai pihak baik pemerintahan maupun swasta, tentunya tidak lepas juga dari pengaruh faktor eksternal seperti suasana masyarakat yang relatif kondusif, meningkatnya kesejahteraan masyarakat dan menurunnya tingkat kriminalitas. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah ini disusun agar dapat ‘memberikan gambaran mengenai hasil kinerja Instansi Kementerian Agama Kabupaten Majalengka. Melalui LAKIP Kantor Kementerian Agama Tahun 2018, ukuran keberhasilan ataupun kegagalan dari suatu rencana sasaran maupun kegiatan yang telah dicanangkan, serta sejauh mana tingkat efisiensi dari setiap kegiatan yang DID 20 eengetar aftr dan tier heck Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka ‘20 dilaksanakan berdasarkan komparasi antara Rencana Kegiatan beserta investasi Anggaran, SDM dan Peralatan sebagai input, dengan hasil implementasi kegiatan yang memberikan keluaran (output), hasil (outcomes), manfaat (benefit) dan dampak (impact) yang luas bagi masyarakat, dapat dianalisa dan menjadi bahan evaluasi bagi pelaksanaan program dan kegiatan dimasa yang akan datang. I eis engenar, afar da tfeisar Eeokutf Lakin Kantor Kementerian Agama Kabupaten Malalenave BABI PENDAHULUAN 1.4 Latar Belakang Laporan Akuntabiltas Kinerja Intansi Pemerintah (LAKIP) adalah kewajiban semua instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas okok dan fungsi serta kewenangan dalam mengelola sumberdaya dan kebijakan yang dipercayakan kepadanya berdasarkan perencanaan strategis (strategic plan). Komitmen menyelenggarakan akuntabilitas kinerja yang baik diawali dengan tersedianya perencanaan kinerja sebagai tahapan penting dalam melaksanakan fencana stategis, yang akan menuntut menegemen dan seluruh anggota organisasi dalam mencapai kinerja yang diinginkan. Sehubungan hal tersebut di atas, sebagai perwujudan dan ertanggungjawaban keberhasilan dan kegagalan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka disusunlah Laporan Akuntabilitas KinerjaIntansi Pemerintah (LAKIP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka sebagai pencerminan dari hasil pencapaian kinerja berdasarkan visi, mmisi, tuluan dan sasaran yang telah ditetapkan. Bepedoman pada Keputusan Menteri Agama (KMA) Republik Indonesia Nomor 702 Tahun 2016 tentang Pedoman Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja, Tata cara Riviu atas Laporan Kinerja pada Kementerian Agama, dan surat Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Prov. Jawa Barat Nomor 1039/Kw.10/1.2/KP.4.1/01/2019 perihal Penyusunan Laporan Kinerja Tahun 2018 dan Perjanjian Kinerja Tahun 2019 tanggal 29 Januari 2019, disusuniah Laporan ‘Akuntabilitas Kinerja Intansi Pemerintah (LAKIP) Kabupaten Majalengka Tahun 2018, yang merupakan merupakan wujud akuntabilitas pertanggungjawaban kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka yang dilaksanakan rutin setiap tahun. Begitupun juga berdasarkan Peraturan Menteri Agama Nomor 42 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Agama, maka kedudukan Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka adalah instansi vertikal kementerian Agama yang berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. 4.2. Maksud dan Tujuan ‘Maksud penyusunan Laporan Capaian Kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka Tahun 2018 adalah sebagai bentuk pertanggungjawaban me GAG I Cendahuluan Lap Kantor Kemenerian Agama Kebuaten Maaeneko IN tas pengelolaan anggaran dan pelaksanaan program/kegiatan dalam rangka ‘mencapai visi dan misi yang telah ditetapkan, ‘Adapun tujuan penyusunan Laporan Capaian Kinerja adalah untuk menilai dan mengevaluasi pencapaian kinerja dan sasaran Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka. Hasil evaluasi yang dilakukan kemudian dirumuskan beberapa rekomendasi yang dapat menjadi salah satu masukan dalam menetapkan kebijakan dan strategi yang akan datang, sehingga dapat ‘meningkatkan kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka di masa yang akan datang. 1.3. Kedudukan, Tugas dan fungsi 1.3.1 Kedudukan Berdasarkan Peraturan Menteri Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama pasal 6 menyatakan: “Kantor Kementerian Agama Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 ayat (2) berkedudukan di kabupaten/kota, berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama." Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka merupakan salah dari satuan kerja yang berada dilingkungan Kantor Wilayah Kementerian Agama Propinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Menteri ‘Agama (PMA) Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja Instansi Vertikal Kementerian Agama Bagian Kesembilan belas (Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat) pasal 360 ‘menyatakan bahwa Kabupaten Majalengka merupakan salah satu Kementerian Agama Kabupaten/Kota yang berada dibawah Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat. 1.3.2 Tugas Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka mempunyai tugas melaksanakan tugas pokok dan fungsi Kementerian Agama dalam wilayah Kabupaten Majalengka berdasarakan kebijakan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat dan peraturan perundang- undangan yang berlaku. 1.3.3 Fungsi Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud diatas Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka ‘menyelenggarakan fungsi sebagai berikut EY 900 enaton Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka 1. Perumusan visi dan misi serta kebijakan teknis di bidang pelayanan dan bimbingan kehidupan beragama di Kabupaten Majalengka; 2. Pembinaan, pelayanan dan bimbingan di bidang bimbingan masyarakat Islam, pelayanan Haji dan Umroh, pengembangan zakatwakaf, Pendidikan agama dan keagamaan, pondok pesantren, pendidikan agama Islam pada masyarakat dan pemberdayaan mesjid, urusan ‘agama, pendidikan agama sesuai peraturan perundang-undangan yang beriaku; 3, Pelaksanaan kebljakan teknis di bidang pengelolaan administrasi dan informasi keagamaan; 4, Pelayanan dan bimbingan di bidang kerukunan umat beragama; 5. Pengkoordinasian perencanaan, pengendalian dan pengawasan program; 6. Pelaksanaan hubungan dengan Pemerintah Daerah, Instansi terkait dan lombagalembaga masyarakat dalam rangka pelaksanaan tugas Kementerian Agama di Kabupaten Majalengka. 1.4 Struktur Organisasi Untuk melaksanakan tugas dan fungsi tersebut diatas maka Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka mempunyai struktur sebagai berikut : eee HEY 0 eeniintian Lakin Kantor Kemenrerian Aare Kabupaten Mates a. Subbagian Tata Usaha mempunyai tugas : Melakukan pelayanan teknis_ dan administrasi__perencanaan, Kepegawaian, keuangan, perlengkapan, ketatausahaan, dan rumah tangga kepada seluruh satuan organisasi dan /atau satuan kerja di lingkungan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka, b. Seksi Bimas Islam mempunyai tugas : ‘Melakukan pelayanan dan bimbingan di bidang kepenghuluan, keluarga Sakinah, ibadah sosial serta pengembangan kemitraan umat Islam, ©. Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah mempunyai tugas Melakukan pelayanan dan pembinaan di bidang penyuluhan haji dan umrah, bimbingan jemaah dan petugas, dokumen dan perjalanan haji Perbekalan dan akomodasi haji, serta pembinaan KBIH dan pasca haji 4. Seksi Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum mempunyai tugas : Melakukan pelayanan dan bimbingan di bidang kurikulum, ketenagaan dan kesiswaan, sarana, kelembagaan, dan ketatalaksanaan serta Supervisi dan eveluasi pada raudlatul athfal, madrasah ibtidaiyah, tsanawiyah, dan pendidikan agama Islam pada sekolah menengah umum {ingkat dasar dan menengah pertama serta pada sekolah luar biasa. . Seksi Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren mempunyai tugas : Melakukan pelayanan dan bimbingan di bidang pendidikan keagamaan, Pendidikan diniyah, pendidikan salafiyah, kerjasama kelembagaan dan Pengembangan pondok pesantren, pengembangan santri, dan pelayanan Pondok pesantren pada masyarakat. 1. Seksi Pendidikan Agama Islam mempunyai tugas : Melaksanakan pelayanan, bimbingan, dan pembinaan, serta pengelolaan sistem informasi di bidang pendidikan agama Islam berdasarkan kebljakan teknis yang ditetapkan oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama. 9. Penyeleggara Syariah mempunyai tugas : Melakukan pelayanan dan bimbingan pangan halal, dan hisab rukyat. 4.5 Aspek Startegis ‘Sebagai bagian dari pemerintah, Kementerian Agama mempunyai tugas membantu Presiden dalam melaksanakan sebagian tugas pemerintahan di bidang keagamaan. Dalam mengimpelementasikan tugas dimaksud, Kementerian Agama Kabupaten Majalengka telah mencanangkan sebuah visi yang hendak dicapai TRY 20 encsinisan Lakip Kantor Kementerian Agamo Kabupaten Majaterero IAI “TERWUJUDNYA MASAYARAKAT KABUPATEN MAJALENGKA YANG TAAT BERAGAMA, MAJU, SEJAHTERA, CERDAS, MANDIRI DAN TOLERANS! DALAM WADAH NEGARA KESATUAN REPUBLIK INDONESIA (NKR).” Dalam rangka Mengimplementasikan visi diatas dijabarkan dalam berbagai program yang merupakan repesentasi dari tugas dan fungsi Kementerian ‘Agama Kantor Kabupaten Majalengka sesuai dengan Keputusa Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2015-2019 telah menetapkan 7 (tujuh) hal pembangunan bidang agama dan Pendidikan yaitu : 1. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama; 2. Peningkatan pelayanan kualitas kehidupan beragama; 3. Peningkatan kualitas pemanfaatan dan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; 4, Peningkatan kualitas kerukunan umat beragama; 5. Peningkatan kualitas penyelenggaraan haji dan umroh; 6. Peningkatan dan pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan keagamaan; 7. Peningkatan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama 1.6. Indikator Utama Indikator Utama merupakan formasi untuk — mengukur _tingkat keberhasilan/kegagalan sasaran dan kegiatan yang telah direncanakan. Secara umum program dan kegiatan yang dilaksanakan terdiri dari 4 (empat) program yang merupakan program yang telah ditetapkan oleh pejabat eselon | Kementerian ‘Agama Ri sebagai berikut : (1) Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya, dengan kegiatan: a. Pembinaan Kerukunan Hidup Umat Beragama b. Pembinaan Adminstrasi Kepegawaian. ©. Pembinaan Administrasi Keuangan dan BMN. Kegiatan ini terbagi kepada 3 (tiga) sub kegiatan yaitu : * sub kegiatan pembayaran gaji dan tunjangan Subbag TU subkegiatan administrasi dan pengelolaan keuangan © sub kegiatan pengelolaan system akuntansi instansi Pembinaan Administrasi Perencanaan. . Pembinaan Administrasi Umum. TE 206 edit Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Maiaienexo IN (2) Program Bimbingan Masyarakat Isiam, dengan kegiatan: (3) (a) gape Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf. Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat. Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Islam. Pengelolaan Urusan Agama Istam dan Pembinaan Syariah. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Istam. Program Pendidikan Islam, dengan kegiatan: a: b. Peningkatan Akses dan Mutu Pendidikan Keagamaan Islam. Peningkatan Mutu dan Kesejahteraan Pendididik dan Tenaga Kependidikan Madrasah. Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Islam. Penyediaan Subsidi Pendidikan Madrasah Bermutu. Penyediaan Subsidi Pendidikan Agama Islam bermutu. Program Penyelenggaraan Pembinaan dan Pengelolaan Haji dan Umrah, de a b. fengan kegiatan: Pembinaan Haji dan Umrah. 9. Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Penyelenggaraan Haji dan Umrah. 4.7. Permasalahan Utama 1.7. Bidang Tata Usaha 1. Bidang Kepegawaian - Masih beragamnya penyusunan Sasaran Kinerja Pegawal; ~ Secara umum, bagian kepegawaian masih belum memiliki data yang akurat terkait dengan potensi dan kompetensi pegawai; ~ Tidak semua unit tugas memiliki komposisi aparatur yang ideal terkalt pemberiakuan SOTK baru tahun 2018, 2. Bidang Perencanaan ~ Data-data yang dibutuhkan perencana kurang optimal, sehingga updating data terlambat masuk. 3. Bidang Keuangan - Peneairan / penggunaan keuangan belum berdasarkan terhadap ‘Schedule yang secara detail mengacu kepada kebutuhan dan waktu kegiatan; HD 00 cendciuiuan Lakin Kancor Kementerian Agama Kabupaten Maiserexo IMI ~ Masih terdapat aparatur bagian keuangan yang belum memahami Sepenuhnya tentang segala ketentuan dan peraturan masalah keuangan; ~ Belum adanya laporan akuntansi yang lengkap sebagai bahan evaluasi Pengolahan keuangan untuk berbagai kegiatan. 4, Bidang Umum ~ Sistem kearsipan masih belum terkomputerisasi; ~ Data inventarisasi barang belum terupdate secara aktual; ~ Masih kurangnya sosialiasasi tentang administrasi dan tata persuratan yang benar ke setiap unit tugas. 5. Bidang Kehurasan ~ Masih terbatasnya sarana keperfuan kehumasan. ~ _Lemahnya pengetahuan tentang peran dan fungsi kehumasan. B. Bidang Bimas Islam 1. Sebagai ujung tombak terdepan dari Kementerian Agama Tingkat Kabupaten, KUA masih belum memiliki data yang ideal terkait dengan potensi dan kondisi keagamaan di wilayahnya masing-masing: 2. Eksistensi KUA sebagai perwujudan dari kementerian Agama di lingkungan Kecamatan asin kurang sesuai dengan kapasitas pimpinan yang diangkat dari fungsional penghulu. 3. Belum optimainya peran dan fungsi penyuluh dalam meningkatkan kondisi keagamaan di lingkungan masyarakat; 4. Masih adanya kerawanan terkait masalah Kerukunan umat; 5. Munculnya aliran-aliran sesat; 6. Pandangan masyarakaUnadzir terhadap pendayagunaan tanah wakaf masih ‘sangat minim; C. Bidang Penyelenggara Syariah 1. Pembinaan pangan halal yang belum menyeluruh; 2. Beragamnya pandangan masyarakat terkait hisab rukyat; 3. Belum memilki fasilitas meubeler dan pengolah data informasi yang memadai. D. Bidang Madrasah 1. Banyak guru Madrasah yang tidak matching antara bidang keilmuan yang dimiliki dengan beban pembelajaran yang diampu; RD 82 1 endatsizen Lak Kantor Kememerian Agama Kabupaten Maatenexo IN 2. Masih ditemukan adanya guru yang tidak memenuhi standar keguruan dalam Pencapaian kompetensi kepribadian; 3. Masih ditemukan adanya guru yang tidak mampu melakukan adaptasi dengan perkembangan kemasyarakatan; 4. Masih minimnya sarana dan prasarana pendiikan di lingkungan Madrasah. E, Bidang Pendidikan Agama Islam 1. Ada beberapa operator emis yang tidak memiliki data awal tentang profil PAI; 2. Input data terkendala dengan adanya rotasi Kepala Sekolah dan merger sekolah yang belum tuntas; 3. Masih adanya operator yang belum memiliki format emis terbaru, sehingga menghambat proses input data; 4. Masih ditemukan format isian yang kurang sesuai dengan kebijakan pendidikan yang berlaku; dan 5. Belum teralokasikannya anggaran untuk narasumber. 1. Sebagian besar pengelola Pondok Pesantren belum optimal dalam Penanganan institusinya antara lain : pengelolaan, pengadministrasian ondok pesantre, dan pendistribusian kerja manajemen. 2. Masyarakat (Tokoh agama beserta stake holder lainnya) soring memaksakan kehendaknya untuk mendapatkan legalisasi pendirian pondok Pesantren dari Kementerian Agama. 3. Persepsi masyarakat terhadap pondok pesantren salafiyah saat ini semakin tidak diminati dengan alasan lulusan pondok pesantren salafiyah tidak bisa kompetitif pada dunia kerja karena hanya menghasilkan kiansich. 4, Dukungan pemerintah terhadap pondok pesantren khususnya Kementerian ‘Agama dan umumnya Pemerintah Pusat dan Daerah seara materill masin minim. G. Penyelenggaraan Haji 1. Masih belum maksimainya bimbingan manasik pelaksanaan ibadah haji; 2. Masin adanya kekurangan petugas Kloter Kabupaten / Kota belum disesuaikan dengan jumlah kloter yang ada; 3. Kurangnya budaya profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah hal HY 0 ceilnien Latte Kantor Kementerian-Agamo Kabupaten Maiseneks IMM 4. Masih ditemukan KBIH yang kurang bertanggungjawab dalam pelaksanaan haji dan Umroh; 5. Belum tersedianya sarana dan prasarana pelayanan pendaftaran dan informasi haji yang representatif. 1.8, Faktor Kunci Keberhasilan Faktor kunci keberhasilan memiliki manfaat dalam mengarahkan strategi organisasi terhadap kegiatan-kegiatan yang memberi konstribusi yang besar terhadap pencapaian tujuan dan sasaran organisasi. Untuk mengidentifikasi faktor penentu keberhasilan maka kita harus memeriksa_misi dan tyjuan dan ‘mana area yang memeriukan perhatian khusus sehingga misi dan tujuan dapat dicapal Berikut ini perkiraan faktor penentu keberhasilan pada Kementerian Agama Kantor Kab. Majalengka Tujuan Faktor Penentu Keberhi ‘+ Meningkainya pengetahuan dan kemampuan kinerja aparatur Kementerian Agama Kabupaten Majalengka Revitalisasi sikap profesionalisme pegawai dan modemisasi pelayanan ‘+ Meningkatnya pelayanan penyelenggaraan Ibadah Haji ‘Modemisasi pelayanan dan transparansi pelayanan ‘+ Meningkatkan pemahaman dan ‘optimalisasi penyelenggaraan zakat dan penertiban legalitas formal tanah wakaf Penguatan kualitas hasil sosialisasi zakat dan waka Optimalisasi manajemen Pengelolaan zakat dan wakaf ‘+ Meningkatnya pelayanan kehidupan beragama terhadap masyarakat ‘Menciptakan kualitas layanan urusan Agama Islam yang ‘ransparan, mudah dan memenuhi harapan masyarakat © Meningkatkan nilai-nilai keimanan masyarakat kabupaten Majalengka melalui pembinaan, penyuluhan dan Da'wah Peningkatan profesionalisme dan kompetensi penyuluh Agama Islam + Meningkatnya kualitas Pendidikan pada Pontren dan kualitas SDM para Santri Penerapan standarisasi pendidikan dan peningkatan sarana prasarana Pendidikan HY 00 eendatniuan Lap Kantor Kementerian Asam Kabuaten Majatenexo (I * Meningkatkan pelayanan dan + Restrukturisasi pelayanan dan bimbingan di bidang kurikulum, bimbingan lebih simpel dan ketenagaan dan kesiswaan, sarana | outcome oriented dan prasarana 1.9. Sistimatika Penyajian ‘Adapun sistimattka penulisan Laporan Akuntabiltas Kinerja (AKIP) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka adalah sebagai berikut : BAB | Pendahuluan : menjelaskan tentang latarbelakang, maksud dan tujuan, kedudukan, tugas dan fungsi, struktur organisasi, aspek strategis, indikator utama, Permasalahan utama, faktor kunci keberhasilan dan sistimatika penyajian. BAB Il Perencanaan Kinerja : Menjelaskan rencana strategis dan perjanjian kinerja. BAB Il Akuntabiltas Kinerja : Menguraikan Capaian kinerja yaitu perbandingan target dan realisasi tahun 2018, perbandingan target dan realisasi tahun 2018 dengan 2017 dan 2016, perbandingan realisasi kinerja tahun tahun 2018 dengan {arget jangka menengah sesuai dengan renstra, perbandingan realisasi kinerja dengan standar nasional, analisis penyebab keberhasilan darvkegagalan, analisis efisiensi penggunaan sumber daya, analisis program/kegiatan penunjang keberhasilan dan/kegagalan dan realisasi anggaran. BAB IV Penutup : mengemukakan kesimpulan dan upaya tindak lanjut yang berkaitan dengan kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka yang akan dilaksanakan tahun yang akan datang. RY 0 etalon Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka [zou BAB Il PERENCANAAN KINERJA 2.1 RENCANA STRATEJIK Rencana strategis Kementerian Agama Tahun 2015 - 2019 merupakan Penjabaran dari RPJMN Tahun 2015-2019 yang mengandung visi, misi dan Nawa Cita. Renstra Kementerian Agama memuat visi, misi, tujuan, sasaran serta arah kebijakan dan strategi Kementerian Agama dalam rangka pelaksanaan Pembangunan nasional khususnya pembangunan bidang agama serta pendidikan agama dan pendidikan keagamaan, Tahun 2018 merupakan tahun ke 4 (empat) dari Rencana Strategis Kementerian Agama Tahun 2015 - 2019 menguraikan gambaran kinerja dan rencana kinerja dalam kurun 1 (satu) tahun. Perencanaan stratejk berkaitan dengan perumusan arah pengembangan organisasi ke masa depan, untuk mencapai sasaran-sasaran jangka panjang dan jangka pendek. Perencanaan stratejik mencakup penilaian terhadap organisasi. Begitupun juga dengan Rencana Startegis (Renstra) Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka mempunyai orientasi pada hasil yang ingin di capai dalam visi, mis sasaran yang telah ditetapkan oleh organisasi |. tujuan dan Guna menentukan arah dan fokus strategis yang jelas dalam melaksanakan tugas dan fungsi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka, perlu adanya visi dan misi yang merupakan cita cita dan keinginan yang akan dicapai. Visi dan misi harus dapat memberikan motivasi terhadap pegawal di lingkungan Kantro Kementerian Agama Kabupaten Majalengka, agar para pegawai dapat bersinergi dengan semua steak holder dan dapat diberdayakan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. “Gagal dalam perencanaan itu berarti merencanakan untuk gagal” Pernyataan tersebut nampaknya tidaklah berlebihan, hal ini jika kita cermati betapa Pentingnya arti sebuah perencanaan dalam sebuah kegiatan. Tanpa perencanaan yang matang dan cermat maka sudah bisa dipastikan arah kegiatannya pun ‘menjadi tidak jelas. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka sebagai suatu instansi pemerintah yang bertugas melaksanakan sebagian urusan Hi ‘BAB I Penrencanaan Kineria Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka ee keagamaan memandang perlu memiliki rencana dan program kerja yang jelas sehingga kegiatan yang dilakukan terarah dengan efektf dan efisien. Renstra Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka 2015- 2019 disusun berdasarkan arah dan kebijakan Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka sebagaimana tertuang dalam Renstra Kemenag dengan tetap mempertimbangkan kondisi objektif Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka. (terlampir) 2.2. Perjanjian Kinerja Perjanjian kinerja merupakan —lembar/dokumen yang _berisiskan Penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program kegiatan yang disertal dengan indikator fefja. Molalui perjanjian kinerja terwujud komitmen berupa amanah atas kineria terukur tertentu berdasarkan tugas, fungsi dan wewenang serta sumberdaya yang tersedia. Kinerja tidak dibatasi pada kinerja yang dihasikkan atas kegiatan tahun bersangkutan, tetapi termasuk kinerja (outcome) yang seharusnya terwujud akibat kegiatan tahun-tahun sebelumnya. Dengan demikian target kinerja yang diperjanjikan juga mencakup outcome yang dihasilkan dari kegiatan tahun-tahun sebelumnya, sehingga terwujud kesinambungan kinerja setiap tahunnya. ‘Adapun tujuan pembuatan perjanjian kinorja yaitu : 1, Mewujudkan komitmen atara penerima dan pemberi amanah untuk meningkatkan integritas, akuntabilitas, transparan dan kinerja aparatur. 2. Menciptakan tolak ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja aparatur. 3. Menilal keberhasilan dan kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran organisasi serta menjadi dasar pemberian penghargaan dan sanngsi. 4. Menjadi dasar pemberian amanah sebagai dasar monitoring, evaluasi dan supervisi atas perkembangan kemajuan kinerja penerima amanah; dan 5. Menjadi dasar dalam penetapan sasaran kinerja pegawai (dokumen terlampir) rarer ener toon Kangten Haste BAB IIL AKUNTABILITAS KINERJA Konsep akuntabilitas sebagai pertanggungjawaban bernuansa pencapaian tujuan secara efektif, efisien, ekonomis, sejalan dengan konsep pemeriksaaan komprehensif, sehingga diperoleh simpulan yang menyeluruh mengenai kehematan, efisiensi, cefektivitas penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan. Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah yang merupakan rumusan media pertanggungjawaban didukung dengan bahan dari Rencana Stratejk (RS), Rencana Kinerja Tahunan (RKT) melaui Pengukuran Kinerja Kegiatan (PKK), dan Pengukuran Pencapaian Sasaran (PPS). 3.4 Capaian Kinerja Organisasi 3.1.1 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2018 Pada Tahun 2018 Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka menetapkan 21 (dua puluh satu) sasaran. Semua sasaran tersebut telah direalisasikan dan mempeoleh pencapaian rencana tingkat capaian (target) rata-rata sebesar 100%. Berdasarkan formulir pengukuran pencapaian sasaran Tahun 2018 maka dapat dijelaskan sebagai berikut : 4) Meningkatnya Pembinaan Kerukunan Umat Beragama, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 97,75%: 2) Meningkatnya Administrasi Hukum dan KLN, Saseran ini tidak direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 96,01%; 3) Meningkatnya Administrasi Kepegawalan, Sasaran ini tidak direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 96,22%; 4) Meningkatnya Administrasi Umum, Sasaran ini telah diroalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 98,94%; 5) Meningkatnya Administrasi Keuangan dan BMN, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 98,16%; Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka 20 6) Meningkatnya Pembinaan Administrasi Perencanaan, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 99,85%; 7) Meningkatnya Administrasi Organisasi dan Tata Laksana, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 91,52%; 8) Meningkatnya Administrasi Informasi Keagamaan dan Kehumasan, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 93,49%; 9) Meningkatnya Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Wakaf, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 100%; 10) Meningkatnya Pengelolaan dan Pembinaan Pemberdayaan Zakat, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 92,93%; 11) Meningkatnya Pengelolaan dan Pembinaan Penerangan Agama Istam, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 99.68%. 12) Meningkatnya Pengelolaan Urusan Agama Islam dan Pembinaan ‘Syariah, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 92,00%. 13) Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Bimas Islam, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 99,83%. 14) Meningkatnya Peningkatan Akses, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Agama Islam, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 99,97%. 15) Meningkatnya Peningkatan Akses, Kesejahteraan dan Subsidi Pendidikan Keagamaan Islam, Sasaran ini telah salisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 93,81%, 16) Meningkatnya Peningkatan Akses, Kesejahteraan dan Subsidi RAIBA dan Madrasah, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 99,93%, HZ ‘Bab 111 — Akuntalibitas Kinerja ip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengk 208 17) Meningkatnya Dukungan Manajemen Pendidikan dan Pelayanan Tugas Teknis Lainnya Pendidikan Islam, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencane tingkat capaian (target) sebesar 99,25%. 48) Meningkatnya Pelayanan Haji, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 98,08%. 49) Meningkatnya Pembinaan Haji dan Umroh, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sobesar 92,95%. 20) Meningkatnya Pengelolaan Dana Haji, Sasaran ini telah direalisasikan ‘dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 92,05%. 21) Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Penyelenggaraan Haji dan Umroh, Sasaran ini telah direalisasikan dengan tingkat pencapaian rencana tingkat capaian (target) sebesar 100%. Tabel.: | Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2018 No | Program Target | Realisasi % 7, | Persentase Program Dukungan 700% | 98,30% | 98,30 % Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya | 2. | Persentase Program Pendidikan | 100% | 97.60% | 97.60% Islam | |3. | Persentase Program Bimbingan 700% | 99,23% | 99,23 % Mansyarakat Islam | Persentase Penyelenggaraan Haji | 100% | 99,65% | 99,65% dan Umroh Grand Total % 3869 % | 98,69% Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Mojcleroke 3.1.2 Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2018 dengan 2017 dan 2016 Perbandingan realisasi kinerja tahun 2016 yaitu sebesar 92.47 % ‘Tahun 2017 93,85 % dan Tahun 2018 98,69 %. Rincian pencapaian kinerja dari tahun 2016 s.d 2018 sebagai berikut : Tabel.: Il Perbandingan Target dan Realisasi Tahun 2018 dengan 2017 dan 2016 : Realisasi ! 2016 | 2017 | 2018 7. | Persentase Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan 100% | 95.59% | 85,98 % | 98,30 % Tugas Teknis Lainnya 2._| Persentase Program Pendidikan Islam 3, | Persentase Program Bimbingan Mansyarakat Istam 100% | 99.87% | 99,51 % | 97.60% 100% | 80.54% | 98,17% | 99,23 % @,__| Persentase Penyelenggaraan Haji dan Umroh Total rata-rata % Q2A7 % | 83.85% | 98,69% 100% | 93.90% | 91,76% | 99,05 % 3.1.3 Perbandingan Realisasi Kinerja Tahun 2018 dengan Target Jangka ‘Menengah Sesuai dengan Renstara. Realisasi Kinerja pada Kantor Kementeraian Agama Kabupaten Majalengka dari Tahun 2016 s.d 2018 terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu pada Tahun 2018 mencapai 98,69 %, hal ini merupakan interprestasi dan menjadi kebanggaan bagi Institusi Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka. Maka dengan demikian searah dan berkesesuaian dengan Keputusa Menteri Agama Nomor 39 Tahun 2015 tentang Rencana Strategis Kementerian Agama Jangka Menengah Tahun 2015-2019 telah menetapkan 7 (tujuh) hal pembangunan bidang agama dan pendidikan yaitu Ez ‘Bab III — ARyntalibitas Kineria Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka 4. Peningkatan kualitas pemahaman dan pengamalan ajaran agama; 2, Peningkatan pelayanan kualitas kehidupan beragama; 3, Peningkatan kualitas pemanfaatan dan pengelolaan potensi ekonomi keagamaan; 4, Peningkatan kualitas kerukunan umat beragame; 5, Peningkatan kualitas penyelenggaraan haji dan umroh; 6. Peningkatan dan pemerataan akses dan mutu pendidikan agama dan keagamaan; 7. Peningkatan kualitas tata kelola pembangunan bidang agama. 3.1.4 Perbandingan Realisasi Kinerja dengan Standar Nasional Dalam agenda prioritas_dan sasaran pembangunan nasional yang dikenal dengan program Nawa Cita, eksistensi Kementerian Agama sanget strategis dalam mengimplementasikan program tersebutterutama terkait dengan peningkatan kwalitas hidup manusia berkenaan dengan pendidikan yang melaksanakan program Indonesia Pintar (PIP) yang ingin di capai melalui program wajib belajar 12 tahun. Kemudian terkait hal pembentukan revolusi karakter bangsa dan memperteguh kebinekaan dan memperkuat restorasi social yang sangat erat kaitannya dengan kementerian agama. Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka selalu memprioritaskan dan akan searah dan selaras dengan harapan pemerintah untuk mewujudkan Good Governance dalam tata kelola kepemerintahan, maka prinsip keterukuran hasil kinerja adalah salah satu input penting yang harus dapat dipenuhi. Ketercapaian hal dimaksud akan memberikan imbas ‘akuntabiltas, transparansi, dan pattisipasi masyarakat. Secara garis besar, akuntabiltas berhubungan dengan kewajiban dari institusi pemerintahan maupun para aparat yang bekerja di dalamnya dalam membuat kebljakan dan aktfitas yang sesuai dengan nilal yang berlaku maupun kebutuhan masyarakat. pada terealisasinya prinsip-prinsip Good Governance, yal 3.1.5 Analisis Penyebab Keberhasilan/Kegagalan ‘Analisis Keberhasilan/Kegagalan yang dilakukan terhadap kinerja Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka mendapatkan hasil bahwa hampir semua rencana kegiatan dapat direalisasikan, namun dalam Hl ‘Bab 11 — ARuntalibitas Kinerje Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka [201 peningkatan kedepan tentu perlu mendapat dukungan dari semua pihak baik dari internal organisasi maupun dari eksternal organisasi. Selanjutnya molalui peningkatan koordinasi dengan semua pihak yang terkait dan peningkatan profesionalisme kerja terus senantiasa dilakukan. Dengan adanya peningkatan mutu SDM, sarana prasarana, dan dukungan dari semua pihak diharapkan kinerja Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka makin meningkat dan manfaatnya dapat dirasakan oleh masyarakat yang lebih luas, Secara umum, berbagai kegiatan yang digulirkan kementerian ‘Agama Kabupaten Majalengka masih memerlukan penyesuaian berdasarkan partisipasi input masyarakat dan peran serta aparatur dalam membaca situasi, Kondisi dan kebutuhan masyarakat di bidang keagamaan. Berbicara tentang berbagai hasil pembangunan yang telah dilaksanakan, tentu tidak lepas dari adanya berbagai kelemahan dan tantangan yang tidak jarang lebih dominan daripada kekuatan dan peluang yang tersedia, Namun hal ini bukan berarti bahwa kelemahan dan tantangan lebih banyak atau lebih berbobot daripada kekuatan dan peluang. Dalam banyak hal, kondisi tersebut terjadi Karena potensi kekuatan dan peluang belum mampu dimanfaatkan secara ‘optimal. Sementara pada sisi lain, kelemahan dan tantangan malah sering muncul ke permukaan sebagai pemicu dari kurang optimalnya pencapaian. Tingkat pendidikan pegawai yang cukup tinggi merupakan modal penting dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan. Dengan pengerahan pola pikir rasional yang didapatkan dari pendidikan formal, sikap dan tindakan yang bersifat kronik dan patemalistik dapat tergantikan oleh pemikiran, sikap dan tindakan yang berwawasan tupoksi. Untuk menghadapi pengaruh negatif globalisasi diperlukan sikap mental dan etika keagamaan yang menjadi identitas dari setiap pegawai di Lingkungan kementerian ‘Agama Kantor Kabupaten Majalengka. 3.1.6. Analisis Efisiensi Penggunaan Sumber Daya Analisis Efisiensi adalah rasio perbandingan antara input dengan output, dalam analisis efisiensi ini, maka pada Tahun 2016 ditemukan adanya peningkatan efisiensi pada beberapa progranvkegiatan, tetapi juga terdapat beberapa kegiatan yang belum mencapai efisiensi. Prinsip akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan kegiatan publik dengan ukuran nilai-nilai atau ‘Bab III — Akyntalibitas Kinena Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka (2018 norma eksternal yang dimilki oleh para stakeholders yang berkepentingan, yaitu Pemerintah, Masyarakat dan dunia swasta.Analisis akuntabilitas kinerja pada dasamya dilaksanakan untuk menilai atau mengukur_ tingkat keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan cita-cita sebagaimana dicantumkan dalam visi dan misi organisa. Usaha-usaha terus dilakukan untuk meningkatkan pencapaian visi dan misinya menyusun perencanaan yang lebih matang dan terpadu, mengalokasikan dana kepada kegiatan yang lebih prioritas dengan pengalokasian dana merujuk kepada rencana hasil yang akan didapat. Di dalam pelaksanaan evaluasi dan analisis dimaksud selain melakukan perbandingan antara kegiatan tahun lalu dengan sekarang, juga dengan membandingkan kegiatan lain yang sama, sehingga dilakukan analisis, baik analisis efisiensi, analisis efektivitas, dan analisis akuntabiltas. Jika metakukan komparasi/perbandingan dengan kegiatan tahun 2017 maka pada Tahun 2018 menurut hasil analisis sementara pemantauan dan evaluasi di lapangan pada Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka, maka terdapat beberapa keberhasilan dalam meningkatkan mutu beberapa program walaupun tidak begitu signifikan, sementera di sisi lain masih ditemukan adanya beberapa kegagalan, hambatan dan kendala. 3.1.7. Analisis Program/Kegiatan Penunjang Keberhasilan/Kegagalan Dalam melaksankaan kinerja Kantro kementerian Agama Kabupaten telah Majalengka_ mencapai Beberapa Keberhasilan peningkatan yang dapat disebutkan antara la 41. Adanya peningkatan pada mutu pelayanan administrasi, 2. Adanya peningkatan pada mutu dan jumiah sarana prasarana; 3. Adanya peningkatan pada pembinaan umat; 4, Adanya peningkatan pada pemahaman nilai-nilal agama; 5. Adanya peningkatan pada pelayanan ibadah haji dan umrah; 6. Adanya peningkatan pada mutu pembinaan pangan halal; 7. Adanya peningkatan pada mutu pelayanan zakat wakaf, 8, Adanya peningkatan pada pemelinaraan sarana dan prasarana; 9. Adanya peningkatan pada pelayanan informasi keagamaan; 1 0.Adanya peningkatan pada mutu pengelolaan data; Ryntalibitas Kiera Lokip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka (208 11.Adanya peningkatan pada mutu PPN dan wakil PPN; 412.Adanya peningkatan pada mutu penyuluh agama; 113.Adanya peningkatan pada pelayanan dan jumlah sarana ibadah; 44. Adanya peningkatan pada pengadaan buku perpustakaan; 45.Adanya peningkatan pada pemberian bantuan beasiswa; 46.Adanya peningkatan pada pemberian subsidi pada siswa; 417 Adanya peningkatan pada jumlah alat penunjang pendidikan; 18.Adanya peningkatan pada mutu dan jumlah SDM; 19.Telah beroperasinya gedung sarana penunjang pendidikan. Kegiatan Ponunjang mengantisipasi kegagalan, maka Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka telah mengambil langkah-langkah antara lain sebagai berikut: A. Bidang Tata Usaha 1. Bidang Kepegawaian - Melakukan Sosialisasi Peraturan Kepala BKN Nomor 01 Tahun 2013 tentang Ketentuan Pelaksanaan PP Nomor 46 Tahun 2011; = Adanya pelaporan hasil kinerja pegawai secara rutin untuk meningkatkan motivasi dan tanggung jawab pegawai dalam melaksanakan tupoksinya masing-masing; = Pengupdatean data pegawai secara aktual sebagai bahan masukan diklat / pembinaan pegawai, mutasi dan kebutuhan pegawai secara umum. 2. Bidang Perencanaan - Melakukan koordinasi dengan masing-masing seksi untuk memperoleh data yang lebih akurat. 3. Bidang Keuangan = Meningkatkan koordinasi dengan bagian perencanaan terkait dengan penyusunan Time Schedule kegiatan yang dapat memuat secara detail dari waktu pelaksanaan kegiatan dan anagaran yang akan dicairkan; = Bekerjasama dengan pihak KPPN dan lembaga terkait lainnya dalam rangka sosialiasasi ketentuan dan peraturan perundangan di bidang keuangan; ests time Lakip Kontor Kenenterian Agama Kabupaten Majelerska A - Pengadaan diklat masalah akuntansi pemerintahan bagi pegawai di bidang keuangan. 4, Bidang Umum Pengadaan sistem pengarsipan berbasis teknologi informasi untuk ‘meningkatkan pelayanan data kearsipan dan administrasi persuratan; = Meningkatkan koordinasi dengan setiap unit kerja / tugas terkait dengan barang inventaris Kantor yang meliputi kuantitas dan kualitas barang secara aktual; = Sosialisasi administrasi persuratan ke setiap unit kerja / tugas di lingkungan Kantor Kementerian Agama. 5. Bidang Kehumasan - Pengadaan sarana dan prasarana di bidang Kehumasan. - Sosialisasi peraturan dan perundang-undangan tentang bidang kehumasan. B. Bidang Bimas Islam 1, Melakukan sosialisasi PP Nomor 48 Tahun 2017 secara berjenjang kepada KUA, P3N, dan masyarakat; 2. Memberikan pembinaan kepada KUA tentang Tugas dan Fungsi KUA Kecamatan secara keseluruhan; 3. Mengusulkan peninjauan ulang terhadap ketentuan pengangkatan Kepala KUA Kecamatan agar memiliki kompetensi yang sesuai dengan kapasitas kelembagaan KUA sebagai Kantor Kementerian Agama Tingkat Kecamatan yang bertanggung jawab terhadap pembangunan di berbagai bidang keagamaan. 4. Meningkatkan peran dan fungsi penyuluh melalui diklat, pelatihan dan pendidikan sehingga penyuluh memiliki kompetens utnuk menjalankan peran ddan fungsi penyuluh i; 5. Meningkatkan peran FKUB, ulama dan tokoh keagamaan masyarakat dalam memberikan pemahaman nilai-nilai etika dan moral keagamaan secara insenti dan berkesinambungan. 6. Memberdayakan majelis taklim dan lembaga-lembaga Keagamaan untuk proaktif tatkala ada aliran-aliran yang berkembang di masyarakat untuk diantisipasi; 7. Memberikan pembinaan tentang manfaat dari wakaf produktit. ‘Bab 111 — Akyntalbitas Kine | C. Bidang Penyelenggara Syariah 4. Memberikan pembinaan tentang panganan halal yang menyeluruh; 2. Melakukan musyawarah melalui ormas Islam tentang pandangan masyarakat terkait hisab rukyat; 3, Mengajukan pengadaan meubeler dan pengolah data informasi. D. Bidang Pendidikan Madrasah 1. Melakukan maping di masing-masing Kantor Kemenag terhadap setiap potensi guru di Madrasah negeri atau swasta; 2. Melakukan motivasi kepada lembagatembaga yang dimiliki Kementerian agama dalam bidang pendidikan seperti MGMP, PGM dan KKM agar melakukan kegiatan pelatihan yang simetris, berdaya guna dan berhasil gun; 3. Menempatkan para pengawas dalam posisi sesuai dengan proporsi dan ‘TUPOKS! nya untu mengontrol dan mengawasi guru dalam mengimplelemn- tasikan tugas pembelajaran; 4, Mengurangi sekuat mungkin penunjukkan Kepala Madrasah alas pertimbangan yang tidak profesional; 5. Meningkatkan sarana dan prasarana pendidikan madrasah melalui berbagai program bantuan pemerintah yang diprioritaskan berdasarkan urgensi kebutuhan. 6. Membangun jaringan koordinasi dengan dinas pendidikan Kabupaten Majalengka. E. Bidang Pendidikan Agama Islam 1, Melakukan penyebaran data emis semester ganjil untuk dijadikan acuan dalam proses input data; 2. Memberikan tenggang waktu untuk revisi data sehingga diperoleh data yang betul-betul akurat dan valid; 3. Mendata alamat email masing-masing operator sehingga dapat mempermudah penyampaian format emis; 4, Mensosialisasikan format emis baik secara online maupun manual; 5. Melakukan konsultasi dengan operator provinsi terkait permasalahan dalam pengisian data. EI ‘Bab 111 — ARuntafbitas Kinerja Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka (208 F. Bidang Pendidikan Pondok Pesantren 1. Meningkatkan sosialisasi dan koordinasi ke lembaga pondok pesantren mengenai manajemen kelembagaan; 2, Melakukan verifkasi dalam rangka pelayanan dengan berbagai pihak dalam rangka pendirian pondok pesantren; 3. Sosialisasi secara intensif sesuai dengan peuang adanya pendidikan non {formal tingkat kesetaraan untuk dilingkungan pondok pesantren; dan 4, Meningkatkan koordinasi dan informasi mengenai pondok pesantren secara horizontal ke tingkat Kantor Wilayah dan ke tingkat daerah, G. Penyelenggaraan Haj 1. Bimbingan manasik secara maksimal dan berkolanjutan dengan tenaga yang profesional; 2. Mengusulkan kepada kementerian tingkat provinsi dan Pusat agar lebih arif dalam menentukan calon petugas haji sesuai dengan jumlah kloter yang ada dan mengedepanken prinsip-prinsip profesionalisme; 3. Meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan masyarakat, stake holder dan lembaga lain yang terkait dengan penyelenggaraan haji untuk ‘mengsinkronisasikan mekanisme pelayanan sekeligus pengawasan terhadap proses penyelenggaraan haji di berbagai tingkatan; 4, Mengusulkan kembali untuk melakukan kajian, pendalaman dan monitoring kepada seluruh KBIH yang telah resmi memilki izin operasional dari Kementerian Agama; 5. Mengupayakan tersedianya gedung pelayanan informasi dan pendaftaran Haji yang represntatif dan memadai demi meningkatkan kualitas pelayanan dan profesionalisme serta budaya kerja kepada masyarakat, khususnya Calon jemaah Haji 3.2, Realisasi Anggaran Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka dalam melaksanakan tugas dan fungsi dijabarkan dalam Rencana Kinerja Tahun 2018 yang dipandang akan memberikan_kontribusi_ kepada HE] Bab 111 ~ Akuntalbitas Kinerja Lokip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka ee tersebut bersumber dari DIPA Kementerian Agama Kantor Kabupaten MajalengkaTahun 2018 disamping terdapat dari sumber-sumber lain yakni: 4. Anggaran Kementerian Agama Pusat; Anggaran Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Jawa Barat; Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Provinsi Jawa Barat; 4. Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka; 5. Anggaran yang berasal deri swadaya. DIPA Kementerian Agama Kantor Kabupaten MajalengkaTahun 2018 terbagi ke dalam 4 bagian yaitu : Tabel : Il Realisasi Anggaran Tahun 2018 Jumiah Realisasi_ | Prosentase No Sather ‘Anggaran (Rp) | Anggaran (Rp) (%) 1 Sekretariat Jendral | 3.799.001.000 | 3.734.579.035 98,30 zi Bimas Islam 29;308.810.000 | 29.084.563.507 | 99,23, 3 Pendidikan Islam | 178.265.108.000 | 173.986.627.227 | 97.60 Haji dan Umroh 804.874.000 | 802.070.167 99,65 Jumlah 212.177.793.000 | 207.607.839.936 | 98.69 DY aerate tiene Lakip Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka aa BABIV PENUTUP 44. Kesimpulan Pelaksanaan Kinerja Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka telah dilaksanakan dengan nilai 98,69 %, Keberhasitan ini merupakan keberhasilan bersama dan dukungan dari semua pinak, baik dari kalangan internal maupun para pejabat Eselon IV serta karyawan dan karyawati Kantor Kementeraian Agama Kbupaten Majalengka dan pihak ekternal dan Instansi Pemerintah sebagai mitra kerja Kementerian Agama, guna menunjang dan mendukung program pembangunan pemerintah jangka menengah nasional tahun 2015 -2019. Secara umum pencapaian yang kami dapatkan bahwa tujuan, sasaran, program dan kegiatan Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka Tahun 2018 mampu direalisasikan dengan baik, namun demikian hasil yang diperoleh tersebut masih erly ditingkatkan terus guna merespon tuntutan pelayanan masyarakat yang semakin tinggi 4.2. Upaya Tindak Lanjut Kedepan tentunya semua komponen yang ada di Kementerian Agama Kantor Kabupaten Majalengka harus bekerja lebih keras dengan meningkatkan wawasan (knowledge) dan kemampuan kinerjanya (skill) untuk menghasilkan kualitas kinerja yang mampu memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) dan mengimbangi Standar Operasional Prosedur (SOP) yang ditetapkan oleh pim dan merupakan harapan pimpinan. Semua itu dilakukan dengan sebuah harapan yang sangat tinggi yakni Kementerian Agama keluar dari pandangan (image) negalif masyarakat sebagai Kementerian yang paling korup atau memiliki indeks persepsi korupsi paling rendah. Kalau semua itu mampu diraih tentu reward-nya akan kembali kepada para pegawai di Kementerian Agama, dan Kementerian ‘Agama sebagai Kementerian yang menjadi panutan akan menjadi kenyataan. Amin. Hz ‘Bab 1V = Penutup

You might also like